MARX
Oleh :
1. Munawaroh (180521100014)
Untuk memperoleh gambaran tentang struktur bangunan marxisme secara detail sehingga
diperoleh suatu pemahaman yang utuh, maka perlu dilakukan pembedahan anatomi melalui (1)
Konteks sosial yang melatarbelakangi kelahiran teori (2) Realitas social yang melahirkan teori
(3) Aliran pemikiran yang mempengaruhi (4) Latarbelakang pribadi dan Social Karl Marx (5)
Pertanyaan yang di ajukan/fenomena social yang di pertanyakan (6) Penjelasan dan pemahaman
yang ditawarkan (7) Jenis realita social yang di kaji (8) Lingkup realitas social yang di kaji (9)
Lokus realitas social (10) Lokus penjelasan yang di anggap Independen (11) Metodologi (12)
Implikasi keberpihakan/ bias (13) Teori-teori yang mempengaruhi. Marxisme menjadi pilihan
bedah anatomi disebabkan karena peradaban teks pada akhir-akhir ini sedang dalam wacana
sangat menarik dan ingin mengetahui bagian-bagian dari teori marxisme. Berikut bagian-bagian
dari anatomi teori marxisme Karl Marx :
1. Konteks Social Yang Melatarbelakangi Kelahiran Teori
Buku tersebut berjudul Communist Manifesto pada 1847. Di dalam buku inilah,
Marx mengungkapkan rentetan kritiknya terhadap ide –ide Adam Smith bersama dengan
konsep kapitalisme yang diusungnya. Di buku ini pula, diuraikan mengenai pertikaian
antar kelas. Marx juga menyebut bahwa negara adalah instrumen penindasan.Selain buku
Communist Manifesto, ide –ide Marx juga banyak dituangkan dalam buku lainnya, yang
keseluruhan isinya mengarah pada konsep sosialis. Salah satu karya Marx yang paling
populer di antaranya adalah buku berjudul Das Capital yang terbit tahun 1867. Karya-
karya Marx inilah yang pada akhirnya menjadi dasar dari kemunculan ideologi marxis
atau Marxisme (Deliarnov, 2005: 52).
Teori kelas Maxisme bertumpu pada pemikiran bahwa sejarah dari masyarakat
yang ada sampai sekarang adalah sejarah perjuangan kelas. Dengan kata lain, teori kelas
berpraanggapan bahwa pelaku utama dalam masyarakat adalah kelas-kelas sosial.
Misalnya saja keterasingan manusia adalah hasil penindasan suatu kelas oleh kelas
lainnya. Teori yang dikemukakan oleh Karl Marx ini bukanlah teori yang eksplisit,
melainkan sebuah latar belakang uraian Marx tentang hukum perkembangan sejarah,
kapitalisme dan sosialisme. Dalam teori ini, Marx membedakan masyarakat berdasarkan
mode produksi (teknologi dan pembagian kerja). Dari masing-masing mode produksi
tersebut lahir sistem kelas yang berbeda dimana suatu kelas mengontrol sistem produksi
(kelas pemilik modal) dan kelas yang lain merupakan produsen langsung serta penyedia
layanan untuk kelas dominan (kelas buruh). Faktor ekonomi inilah yang akhirnya
mengatur hubungan sosial pada masyarakat kapitalisme.
Menurut Lenin, kelas sosial dianggap sebagai golongan sosial dalam sebuah
tatanan masyarakat yang ditentukan oleh posisi tertentu dalam proses produksi. Hal yang
serupa juga dikemukakan oleh Marx bahwa kelas berakar dalam hubungan sosial
produksi, bukan hubungan dalam distribusi dan konsumsi. Menurut Marx, pelaku utama
dalam perubahan sosial bukanlah individu, tetapi kelas-kelas sosial. Dalam setiap
masyarakat terdapat kelas yang menguasai dan kelas yang dikuasai atau dengan kata lain
terdapat kelas atas dan kelas bawah. Marx membagi kelas sosial ke dalam tiga kelas,
yakni kaum buruh, kaum pemilik modal dan tuan tanah. Namun, dalam masyarakat
kapitalis, tuan tanah dimasukkan ke dalam kaum pemilik modal.
Buruh (proletariat)
Kaum buruh merupakan tenaga kerja yang hanya memiliki kemampuan untuk
bekerja dengan tangan dan pikiran mereka. Para pekerja ini harus mencari
penghasilan kepada para pemilik modal.
Dalam sistem kapitalis, kaum buruh dan pemilik modal memang saling
membutuhkan. Buruh hanya dapat bekerja jika pemilik modal membuka tempat kerja.
Pemilik modal membutuhkan buruh untuk mengerjakan kegiatan usahanya. Akan tetapi,
ketergantungan ini tidak seimbang. Buruh tidak dapat bekerja jika pemilik modal tidak
memberikan lapangan pekerjaan, tetapi pemilik modal masih bisa hidup tanpa buruh
karena ia bisa menjual pabriknya kepada orang lain. Dapat dikatakan bahwa kaum buruh
adalah kelas yang lemah, sedangkan kaum pemilik modal adalah kelas yang kuat.
Pembagian masyarakat dalam kelas atas dan kelas bawah merupakan ciri khas
masyarakat kapitalis. Hubungan antarkelas tersebut pada hakikatnya merupakan
hubungan eksploitasi.
Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel. Bahkan
sampai saat ini pun kalangan Marxis masih menggunakan terminologi Hegel. Ada
baiknya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga menjadi isi
penting dari Marxisme:
Daftar Pustaka