Nama : Riswandi
Nim : 2027049
Soal!
Jawaban :
2. Dampaknya bila bumi berotasi dan berevolusi lebih cepat dari pada saat
ini adalah:
Bumi akan kehilangan gaya gravitasi
Jika Bumi berputar lebih cepat, gaya sentrifugal akan mendapat
dorongan. Gaya sentrifugal yang semakin besar ini akan membuat
gravitasi Bumi tidak sekuat biasanya. Jika Bumi berputar secara
ekstrem dan gravitasi tidak dapat mengimbanginya, maka kita
semua akan terlempar ke luar angkasa.
Berat badan kita akan berkurang
Saat ini, jika kita menimbang dan memiliki berat badan 67,5 kg di
khatulistiwa, berat badan kita akan meningkat menjadi 68 kg saat
kita menimbang di Arktik. Itu karena gaya sentrifugal ekstra yang
dihasilkan saat khatulistiwa berputar lebih cepat membuat gaya
gravitasi menurun. Jika Bumi berputar lebih cepat, gaya sentrifugal
akan cukup besar sehingga berat badan akan berkurang. Bahkan,
ini bisa membuat kita tidak berbobot jika kecepatan berputarnya
Bumi sangatlah ekstrem.
Perbedaan panjang hari dan terjadinya jet lag
Rotasi Bumi pada prinsipnya menentukan panjang hari. Saat Bumi
berputar lebih cepat, artinya waktu untuk satu hari juga akan
semakin pendek. Kemudian, jumlah hari dalam setahun akan
meningkat. Dengan demikian, kita perlu menyesuaikan kembali
waktu bekerja dan tidur. Hari yang semakin pendek ini juga
berisiko membuat kita mengalami jet lag. Selain itu, panjang hari
yang berubah mungkin akan mengacaukan tanaman dan hewan
juga.
Meningkatnya kecepatan angina
Kecepatan Bumi berputar bukanlah kekuatan dominan yang
menggerakkan atmosfer. Konveksi dan angin sebagian besar
disebabkan oleh pemanasan permukaan Bumi yang tidak merata.
Apabila Bumi berputar lebih cepat, lingkaran konveksi akan
mengencang dan ini akan menyebabkan angin menjadi lebih
kencang. Lebih jauh, berbagai peristiwa, seperti topan dan badai
akan lebih sering terjadi.
Daerah katulistiwa akan mengalami banjir besar
Kecepatan ekstra membuat air di lautan khatulistiwa menumpuk.
Bahkan, jika kecepatan bertambah 160 km/jam, beberapa tempat di
khatulistiwa diperkirakan akan mulai tenggelam. Jika kecepatan
Bumi berputar meningkat 1.609 km/jam lebih cepat, jelas akan
terjadi bencana. Gaya sentrifugal akan menarik air ke arah
pinggang bumi. Akibatnya, semua wilayah khatulistiwa akan
tertutup air, kecuali tempat yang sangat tinggi, seperti Gunung
Kilimanjaro atau puncak tertinggi Andes.
3. Ya, kemiringan bumi juga berpengaruh dalam perubahan iklim dari masa
ke masa. Perubahan iklim yang terjadi di zaman modern ini tidak hanya
disebabkan oleh aktivitas manusia. Siklus alam juga menjadi faktor
penting dalam terjadinya perubahan iklim saat ini. Siklus Milankovitch
menjelaskan dampak dari perubahan gerakan bumi terhadap iklim bumi
selama ribuan tahun lamanya.
Seorang ahli astrofisika Serbia bernama Milutin Milankovitch berhipotesis
bahwa variasi dalam eksentrisitas, kemiringan sumbu, dan presesi orbit
Bumi dapat menghasilkan variasi intensitas radiasi matahari yang
mencapai Bumi dan juga pola iklim yang terjadi di Bumi. Hal ini
membuktikan bahwa siklus alami alam juga berperan penting bagi
perubahan iklim yang terjadi di Bumi.
Siklus Milankovitch mencakup 3 aspek, yaitu:
Bentuk dari orbit bumi, yang juga dikenal sebagai eksentrisitas.
Eksentrisitas adalah alasan mengapa panjang tiap musim di Bumi
sedikit berbeda. Saat ini musim panas di BBU berlangsung lebih lama
4,5 hari lebih lama daripada musim dingin dan musim semi
berlangsung tiga hari lebih lama daripada musim gugur. Semakin kecil
eksentrisitas bumi, perbedaan panjang musim akan semakin berkurang.
4. Ulasan Jurnal!