Anda di halaman 1dari 5

1.

Komunisme dan Karl Marx


a. Biografi Karl Heinrich Marx

Karl Heinrich Marx yang merupakan pelopor utama gagasan “sosialisme


ilmiah” dilahirkan di tanggal 5 Mei 1818 M di kota Trier–Prusia. Ia
dibesarkan dalam keluarga Yahudi. Ayahnya Heinrich Marx merupakan
seorang pengacara Yahudi, disebabkan dari adanya tekanan dari pemerintah
Prusia, maka, seluruh keluarga Marx pindah agama, masuk agama Kristen
Protestan, meskipun masyarakat di kota Trier banyak yang memeluk Kristen
Katolik. Terkait ini maka tidak terlepas dari keinginan sang ayah, Heinrich
Marx untuk bekerja sebagai seorang notaris.

Di waktu kecilnya Karl Marx memiliki nama gelar si Maroko yang


berarti orang itu memiliki perawakkan gemuk, berkulit hitam, mata cekung
dan memancarkan sorotan yang tajam. Marx terlihat pendek diantara teman-
teman sebayanya pada saat berusia 15 tahun. Karl Marx sedari kecil
memiliki kegeniusan dimana ketika saat di bangku SMP menulis esai yang
berjudul The Union of The Fathful With Christ yang membicarakan
Alienasi, rasa takut ditolak oleh Tuhan.
. Dalam studinya Marx menggeluti ilmu filsafat. Karl masuk Universitas
Bonn,juga belajar hukum. Belakangan dia pindah ke Universitas Berlin dan
kemudian dapat gelar Doktor dalam ilmu filsafat dari Universitas Jenadan
pada akhirnya tahun 1841, Marx mendapatkan gelar Doktor dari Universitas
Jena dengan disertasi “The Diffrence Between The Natural Philosophy of
Democritos and Natural Philosophy of Epicurus” (Perbedaan antara filsafat
alam Demokratis dan filsafat alam Epicurus). Marx juga pernah menjadi
jurnalis di sebuah koran oposisi yang berhaluan liberal-progresif di Kohin
yang bernama Rheinissche Zeitung1. Sifatnya yang radikal terhadap politik
membuat ia terjerat kedala masa kesulitan dan memaksanya untuk pindah ke
paris.
1
Muhammad Kambali, Pemikiran Karl Marx Tentang Struktur Masyarakat (Dialektika
Infrastruktur Dan Suprastruktur), Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam, Volume
8 Issue 2 Juli 2020
Pada akhirnya di Paris ia bertemu Friederich Engels yang sampai akhir
hayat pertemanan mereka terkenal sebagai dwi tunggal. Adanya persamaan
pola pikir mereka menciptakan gagasan revolusionerya, seperti gagasan
tentang liga komunis (Communist League) yang menjadi cikal bakal
gerakan buruh internasional yang pertama. Di Paris Marx tidak
berlangusung lama karena pemikiran radikalnya, ia pindah ke Brussel dan
ditugaskan untuk menerbitkan Communist Manifesto dalam upaya
menghubungkan kaum sosialis dari seluruh Eropa yang menjadi bacaan
dunia2.
Hidup Karl Marx tidak hentinya mengalami pengusiran Di Brussel
(Jerman), karena propaganda dari tulisan-tulisannya, Jerman mengalami
revolusi buruh. Akhirnya pada bulan Agustus 1849 Karl Marx pindah ke
London (Inggris) bersama istri dan anaknya yang merupakan kali terkahir ia
terusir3.Di London Marx menciptakan karyanya “Das Capital” sebagai hasil
pengamatan dan penelitiannya terhadap kaum kapitalis Inggris yang pada
saat itu di kenal dengan kematangan produksi kapitalnya. Di London juga ia
mengalamai masa kesulitan dan kemiskinan dan Marx meninggal pada
tanggal 14 Maret 1883 M dalam keadaan duduk di tempat kursi kerjanya.
Marx melahirkan gerakan intelektual dan budaya dengan jangkauan yang
luas dan jauh, yang dikenal sebagai Marxisme; dan organisasi politik di
seluruh dunia di bawah nama komunisme.
b. Konsepsi Marx Tentang Komunisme
Ideologi Komunis muncul dari Eropa Barat yang berawal dari kaum
proletariat yang dipandang sebelah mata serta ketimpangan sosial pada masa
itu hal ini yang melatarbelakangi Karl Marx untuk memuuculkan sebuah
gerakan kebebasan kaum proletar (kaum buruh) atas kaum kapitalis.
Komunis juga dijelaskan dengan antologi doktrin-doktrin Marxis yang
mana ada kritik terhadap kapitalisme dan teori liberal untuk mengupayakan
revolusi dari kaum proletariat yang kemudian nantinya menciptakan
2
Michael H. Hart, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, (Jakarta Pusat:
Dunia Pustaka Jaya). Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
3
Ibid,
konsepsi masyarakat baru, maksdunya berarti masyarakat komunis
merupakan kehidupan masyarakat yang independen dari kemelaratan, tanpa
kelas sosial, tidak adanya kesenjangan pembagian kerja, tanpa otoritas
lembaga yang menjadi alat paksaan dan superioritas antar kelas sosial
(Adam and Jessica, 2004: 137)4. Perbedaan dari paham sosalisme dengan
komunisme ialah jika sosialisme perubahan dapat diubah dengan cara damai
dan demokratis serta lebih luwes untuk memperjuangkan nasib buruh5
Marx dan Frederic Engels yang merupakan penganggas paham komunis
juga mengindetifikasikan analogi terdahulu juga ada paham sosialisme
untuk gerakan borjuis kecil. Namun komunis yang diajarkan Marx yang
mana setelah kapitalis tumbang hingga transisi masyarakat kapitalis menuju
masyarakat komunis.. Kutipan dari The Communist Manifesto di
pendahuluan dengan jelas menegaskan model dua kelas dalam masyarakat.
Kelas-kelas ini dibedakan terutama karena perbedaan-perbedaan dalam
sumber-sumber pendapatan pokok, yakni upah, keuntungan dan sewa
tanah6. Dikemukakannya dalam The Communist Manifesto: “Masyarakat
sebagai satu keseluruhan menjadi semakin terbagi dalam dua kelompok
besar yang saling bermusuhan ke dalam dua kelas yang saling berhadapan
secara langsung: Borjuis dan Proletariat”7. Diantaranya adalah:
1. Kelas Borjois
Dalam artinya kelas borjouis berarti yang memiliki alat produksi.
Kelas borjuis dikutip Doyle (1986: 148) dapat dibagi lagi ke dalam
borjuis yang dominan dan borjuis kecil. Borjuis besar merupakan
perusahaan-perusahaan besar yang di dalamnya banyak buruh yang
dipekerjakan. Sedangkan borjuis kecil merupakan usaha yang
operasinya lebih kecil, seperti pengerajin-pengrajin, pengusaha toko.
2. Kelas Proletar

4
Fadhilah Rachmawati, Kritik terhadap Konsep Ideologi Komunisme Karl Marx, Jurnal
Sosiologi Agama Indonesia, Vol. 1, No. 1, 66-78, Maret 2020
5
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: PT Grasindo, Jl. Palmerah Selatan 22-
28)
6
M Chairul Basrun Umanailo, Pemikiran-Pemikiran Karl Marx, hal:.2
7
Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik Dan Modern, hal: 146
Proletarian hidup dalam kesusahan yang dialami secara alami
disebabkan kurangnya sumber daya. Oleh karena itu, masyarakat
proletariat hanya bisa menjadi buruh bagi kaum atau kelas yang
memiliki modal. Mereka hanya akan tertindas karena tidak memiliki
alat produksi.

Teori sosialisme atau komunisme yang dibawa Karl Marx merupakan


sebuah doktrin pembebasan kaum proletar untuk ke masyarakat tanpa kelas.

Ada 3 konsep dasar komunisme Marx, ialah

1. Dialektika merupakan penggabungkan tiga faktor material menjadi


satu dalam pembenahan masyarakat, yakni manusia, alam dan alat
produksi. Dialektika itu mengikuti apa yang disebut perkembangan
tenaga-tenaga produktif dan hubungan produksinya8. Apabila
masyarakat mencapai titik konflik dimana struktur ekonomi serta
proses produksi menghalangi pemanfaatan kekuatan produksi, maka
saat itu akan terjadi revolusi sosial untuk menghasilkan antitesis yaitu
masyarakat generasi selanjutnya9
2. Materialisme Historis merupakan perkembangan sosial, politik, dan
ekonomi dari pandangan ekonomi. Konsep ini adalah ekonomi dan
perubahan kelas sosial. Artinya, struktur ekonomi sebagai pendorong
kemajuan dan peningkatan produksi untuk mencukupi kebutuhan
hidup masyarakat, sedangkan perubahan kelas sosial merupakan
strategi pendorong demi perubahan masyarakat menuju kualitas
produksi yang baik dengan prosedur pergantian sistem masyarakat
kapitalis dengan sosialis ke masyarakat komunis (Hatta, 2002: 104)
3. Pertentangan kelas ialah penggolongan kelas berdasarkan alat
produksi. Hal ini dilihat dari alat produksi yang mana di setiap
periode masyarakat yang berbeda contoh: alat produksi masyarakat
tribal yaitu tanah, air, sapi serta sarana pertanian dan peternakan; alat
8
Suseno, Pemikiran Karl Marx, 153
9
Fadhilah Rachmawati, Kritik terhadap Konsep Ideologi Komunisme Karl Marx, Jurnal
Sosiologi Agama Indonesia, Vol. 1, No. 1, 66-78, Maret 2020
produksi periode Romawi yaitu tanah dan budak; alat produksi
masyarakat kapitalis yaitu mesin dan pabrik (Berlin, 1963: 138)10.
Hal ini yang menimbulkan konflik. Oleh sebab tersebut, Marx
menekankan bahwa salah satu cara untuk menghapus konflik tersebut
dengan menerapkan dialektika sejarah demi terwujudnya masyarakat
tanpa kelas sosial (Berlin, 1963: 164).

10
Ibid,

Anda mungkin juga menyukai