Anda di halaman 1dari 17

MARXISME dan NEO-MARXISME

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Fitriana Sulastriningsih (1606015165)


2. Dina Nurul Choirunnisa 1606015098
3. Kautsar
4. Dede
5. Dika

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JAKARTA SELATAN
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………... 0

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….……. i

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………...... 1

1. Latar Belakang …………………………………………………………………… 1


PEMBAHASAN …………………………………………………………………………. 2

1. Pemikiran Karl Marx ……………………………………………………………... 2


2. Tokoh dan Pemikiran Neo-Marxisme ……………………………………………. 8
3. Pandangan Islam Mengenai Marxisme …………………………………………… 9
PENUTUP ………………………………………………….……………………………. 12

1. Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKAAN ………………………………………………………………... 13

i
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Seperti yang kita tahu bahwa pemikiran Karl Marx menghasilkan paham komunis yang
diikuti oleh beberapa negara yang dapat mempangaruhi pemikiran dunia, dan pahamnya
sampai sekarang masih ada yang menganut di berbagai negara seperti Korea Utara.
Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana pemikiran dari Karl Marx dibentuk.
Pemikiran Karl Marx dibentuk karena berdasarkan realitas yang ia hadapi pada masanya,
dimana kaum buruh di jadikan budak oleh kaum pemilik modal yang membuat Karl Marx
semakin ingin mengubah dunia melalui pemikiran dan teorinya yang ia sebarkan bersama
sahabatnya yaitu Engels.
Marxisme semakin lama semakin berkembang hingga menjadi sebuah partai dan
akhirnya menjadi ideologi bagi beberapa negara. Paham marxisme semakin lama semakin
berkembang sesuai dengan zamannya dimana mereka mengkritik segala kekurangan yang
terjadi pada paham Marxisme.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pemikiran Karl Marx


a. Biografi Karl Marx
Karl Marx lahir pada tahun 1818, di Trier, Rhineland, Jerman dan meninggal pada
tanggal 14 Maret 1883 di London. Marx adalah seorang Yahudi yang berasal dari garis
keturunan para rabbi, dan ayahnya adalah seorang hakim. Ketika dia berumur enam tahun,
keluarganya pindah agama menjadi agama Kristen protestan dikarenakan konflik anti-
semitisme atau anti Yahudi yang terjadi di Jerman pada saat itu.
Saat beranjak dewasa, Marx melanjutkan kuliah di Universitas Bonn mempelajari
ilmu hukum, tetapi Marx lebih menyukai Filsafat dan menyukai diskusi yang membahas
pemikiran George Wilhem Friedreich Hegel yang berpengaruh di Prussia pada saat itu.
Marx memakai metode Dialektika dalam menganalisis si!uasi sosial masyarakat pada masa
revolusi industry.
Marx dan Hegel berpandangan bahwa sejarah bergerak kearah tertentu dan gerak
tersebut searah dengan perkembangan alam manusia. Bagaimana kita melihat dunia ini
secara keseluruhan ditentukan oleh kondisi realitas sosial dimana lingkungan kita hidup.
Marx adalah seorang materialis dan Hegel adalah seorang Idealis.
Setelah itu, Marx bekerja untuk koran Neue Rheinische Zeitung di Cologne dan
menjadi editor. Pada tahun itu juga, koran ditutup oleh pemerintahan Prussia karena salah
satu artikel Marx. Lalu Marx pindah ke Paris yang menjadi pusat dari sosialisme, dan
bertemu dengan sosialis Perancis yang berpengaruh Pierre-Joseph Proudhon (1809-1865)
dan seorang anarkis Rusia Mikhail Bakunin (1814-1876) yang akan menjadi musuh
besarnya. Ia juga dipertemukan lagi oleh Friedrich Engles pada tahun (1820-1895).
Marx dan Friedrich Engels
Ketika Engels memperkenalkan dirinya di Paris, Marx menerimanya dengan baik
sebagai seorang intelektual yang setara dan saudara dalam perjuangan. Bersama-sama
mereka membangun Marxisme sebagai kekuatan intelektual. Engels lah yang memberi
dukungan dana kepada Marx pada saat masa-masa sulitnya.

2
Marx dan Friedrich Engels (1820-1895), keduanya dikenal sebagai pendiri dan
peletak dasar komunisme modern. Teori Marx berkisar pada masalah sosial
kemasyarakatan, ekonomi, dan politik dan pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.
Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme.
Dalam memahami teori Marx haruslah memahami kekuatan produksi dan
hubungan produksi. Dimana kekuatan produksi adalah bagaimana alam menyediakan
manusia bahan-bahan mentah untuk diolah seperti sawah, binatang ternak, kebun dan lain
sebagainya. Tenaga kerja manusia, keterampilan praktis mereka dan peralatan atau mesin
dibuat untuk membantu manusia dalam mengolah dan mengubah bahan-bahan mentah.
Dan hubungan produksi adalah hubungan kerja antar sesame manusia yang bekerjasama.
Dan untuk pertama kalinya, eksploitasi mulai dikenal dalam sejarah manusia. Yaitu
kemampuan manusia mengambil kehendak dan keuntungan dari manusia yang lain.
Eksploitasi dikenal dalam masyarakat karena aada perubahan kekuatan produksi yang
mendorong terjadinya perubahan dalam hubungan produksi.
Dalam hubungan produksi terdapat dua kelas yaitu penindas dan tertindas. Proses
pengambilalihan (perampasan kekuatan produksi) dan eksploitasi dimulai sejak
masyarakat didasarkan atas perbudakan. Menurut Marx budak adalah kekayaan yang
sesungguhnya bagi kelas yang berkuasa.
Negara Prussia meminta pemerintahan Perancis untuk memberi Marx hukuman.
Marx terusir dari Perancis pada tahun 1845. Marx pergi ke Brussels dan memulai hidupnya
yang sarat agitasi politik dan propaganda.
Lalu Marx tinggal di London dalam kondisi miskin, tetapi selalu diselamatkan oleh
Engels. Marx menulis buku-bukunya di Perpustakaan Museum Inggris. Marx juga
mengorganisir kelompok politik dan bermusuhan dengan hampir setiap orang yang
didatanginya.
Diakhir hayatnya Marx meninggal pada tahun 1883 dan dikuburkan di pemakaman
Highgate di London. Engels meninggal pada tahun 1895 dan mewariskan apa saja yang ia
miliki untuk anak-anak Marx.

3
b. Berawal dari kaum kapitalis
Menurut kamus KBBI Kapitalis adalah kaum bermodal; orang yang bermodal
besar; golongan atau orang yang sangat kaya. Kaum kapitalis ini menguasai tanah-tanah,
pemerintahan dan juga kaum buruh. Tanah-tanah milik umum yang selama berabad-abad
menghidupi rakyat diambil alih oleh kaum borjuis (sang pemilik modal) dan keuntungan
adalah tujuannya. Lalu yang bisa dikerjakan oleh kaum buruh hanyalah menjual tenaga
kerja mereka agar tetap bisa bertahan hidup untuk mendapatkan uang dalam bentuk gaji
untuk dapat membeli sesuatu yang mereka butuhkan seperti makan, tempat tinggal dan
yang membuat kaum buruh (Proletariat) di eksploitasi oleh kaum kapitalis adalah dimana
kaum kapitalisme harus membayar membayar mesin sesuai dengan nilai tukarnya,
membayar bahan-bahan mentah dalam produksi seperti batu bara, baja, plastik dan lainnya.
Dan untuk pembayaran buruh, kaum kapitalis membayar buruh dengan nilai tukar dari
tenaga kerja mereka yang sesungguhnya – yaitu harga yang sesuai dengan harga mesin –
tetapi kaum kapitalis tidak akan mendapatkan keuntungan, uang dan pemasukan. Karena
keuntungan adalah suatu aspek yang sangat penting bagi kaum kapitalis. Tanpa keuntungan
kapitalisme tidak akan akan mampu bertahan hidup. Maka dari itu untuk mendapatkan
keuntungan kapitalisme mempekerjakan buruh dengan dibayar kerja enam jam, tetapi
harus bekerja selama sepuluh jam, begitu lah cara mereka mengeksploitasi tenaga kerja
buruh. Dengan realitasnya yang dibentuk Karl Marx mempunyai pemikiran bahwa kaum
kapitalisme (Rulling Class/Tesis) harus dihancurkan oleh kaum Proletar (Opposite Class/
Anti-tesis) dan merebut hak mereka sebagai manusia (Sintesis).
Pada abad ke 19, kaum kapitalis membuat para buruh bekerja sangat lama
dibandingkan standar yang sebelumnya dipakai. Laki-laki, perempuan dan anak-anak
diwajibkan mencari nafkah selama berjam-jam dalam kondisi yang mengenaskan dan
biadab.
Untuk mengingkatkan jumlah keuntungan dan lebih efisien lagi kaum kapitalis
harus menemukan alat-alat untuk menaikan tingkat produksi.

4
Ide-ide Karl Marx antara lain yaitu:
1. Materialistik Dialektika
Marx melakukan analisis ekonomi politik dengan menggabungkan metode dialektik
dan materialisme. Oleh Engels, hal ini disebut sebagai materialisme dialektik atau
materialisme historikal. Padangan bahwa dunia merupakan satu unit tunggal yang
terintegrasi membuat pendekatan yang dilakukan Marx mampu mencakup segala hal
dengan metode totalitas. Konsepsi materialisme Dialektik Marx ini mengambil dari
pemikiran Hegel terkait siklus perubahan sejarah. Marx menyatakan akan adanya
sebuah konsep revolusioner dalam membentuk teori masyarakat melalui perjuangan
para buruh dalam menjatuhkan para penguasa, dan pada akhirnya membentuk semua
masyarakat tanpa kelas. Meski begitu, Marx menolak idealisme Hegel yang
menyatakan bahwa perubahan ini dipengaruhi paling besar oleh ide-ide. Menurut
Marx, yang lebih menentukan adalah kekuatan materialisme.
2. Materialistik
Ide materialistik adalah yang menentukan segala-galanya, baik dalam hal politik,
budaya, sosial, moral, falsafah, juga ideologi, adalah ‘ekonomi’ yakni materi.
sederhananya, materi adalah pusat kehidupan. Materi mengondisikan proses
kehidupan politik, sosial, juga intelektual secara umum. Jadi, ketika kita berbicara
tentang moda produksi kehidupan, maka kita akan fokus pada ekonomi. Ekonomi
inilah yang kemudian mampu mempengaruhi berbagai moda kehidupan lain, dari
berbagai aspek. Hal ini juga termasuk, ekonomi mempengaruhi politik.
3. Politik adalah Media Untuk Menjalankan Kekausaan dan Kewenangan
Politik, kekuasaan dan materi pada dasarnya berhubungan. Tapi, yang paling kuat
pengaruhnya adalah materi. kekuasaan dan kewenangan, yang dipengaruhi oleh
materi. Negara harus berperan untuk mempersiapkan kondisi –kondisi politik dan
penekanan-penekanan yang penting untuk memelihara setiap moda produksi
4. Penghapusan Negara
Menurut Marx kekuasaan yang dimiliki kaum kapitalis akan digunakan sebanyak-
banyaknya untuk mempersulit kaum buruh, sehingga hal ini harus dihapuskan. Negara
hanya merupakan ciptaan masyarakat sipil yang digunakan semata-mata untuk
melindungi kepentingan kelas-kelas penguasa. Hal ini mempengaruhi terjadinya

5
benturan kepentingan antarkelas yang mendorong adanya konflik antar kelas atau
pertikaian dalam Negara. Marx mengusulkan bahwa nantinya negara maupun kelas
penguasa harus dihapuskan.
5. Penghapusan kelas dalam masyarakat
Keadaan sosial akan menuju pada perwujudan masyarakat tanpa kelas, di mana hak
milik pribadi terhadap properti ditiadakan. Bagi Marx, keberadaan hak milik properti
ditunjukan dari adanya kepemilikan barang dan kesempatan pendapatan. Padahal, hal
ini merupakan ciri dari adanya kelas dalam masyarakat, sehingga hal ini harus
dihapuskan (Chilcote, 2010: 171)

c. Keruntuhan Kapitalisme
Pada saat itu kaum buruh bersatu pada mereka yang senasib karena di eksploitasi
dan alienasi (alienasi adalah dibuat dibuat terpisah atau tidak layak, dijauhkan atau
diasingkan hubungannya dengan yang lain). Maka Marx melihat bahwa kaum buruh mulai
sadar “kesadaran kelas” inilah yang Marx gunakan sebagai istilah. Maka tumbuhlah partai
komunis yang berdasarkan pada pemikiran Karl Marx.

Pada tahun 1871 revolusi datang lebih cepat, kaum buruh di Paris pecah oleh
pemberontakkan. Lalu dibalas dengan serangan brutal oleh pemerintah. Marx tidak dapat
berbuat apa-apa untuk menyelamatkan apapun akibat pemikirannya itu dan keanggotaan
kaum kiri semakin meningkat tajam.

Marxisme di Russia

Karya Marx telah diterbitkan di Russia pada tahun 1872 pada saat itulah, muncul
Soviet yang di bawakan oleh V.I Lennin sebagai seorang sosialis dengan berdasarkan pada
dasar-dasar pemikiran dari Karl Marx.

Marxisme-Lenimisme
Leninisme, sebuah praktek perwujudan gerakan revolusi yang diprakarsai oleh Lenin
menjadi salah satu usaha aktualisasi marxisme. Dalam hal ini, Lenin berusaha untuk
menerjemahkan marxisme dengan cara merevolusi Uni Soviet. Usaha-usaha yang
dilakukan oleh Lenin adalah dengan mentransformasikan sistem monarki yang identik

6
dengan adanya kelas-kelas borjuis dan proletar menjadi sebuah sistem yang mewujudkan
dictatorship proletar, yaitu sosialisme. Yang membuat komunis terlihat menyimpang
adalah pecahnya perang sipil memaksa Stanlin dan partai komunis untuk bertindak secara
otoriter.
Marxismie di China dan Vietnam
Revolusi juga terjadi di China oleh Mao Tse-tung pada tahun 1949, lalu di Vietnam
oleh Ho Chi Minh pada tahun 1954, dan di Kuba oleh Fidel Castro pada tahun 1959.
Teori revolusioner oleh Mao Tse-tung adalah bergantung pada kesuksesan dalam
merangkul massa petani – karena di China hanya sedikit terdapat buruh industry.
Hal inilah yang bersebrangan dengan teori klasik yang Marx tinggalkan yaitu bergantung
pada proletar industry

Terdapat 10 tuntutan dari kaum buruh sendiri, yaitu.

1. Penghapusan kepemilikan tanah dan penggunaan seluruh tanah sewa untuk


kepentingan publik.
2. Pajak penghasilan berdasarkan kelas.
3. Penghapusan semua hak warisan.
4. Penyitaan kepemilikan kaum emigram dan kaum pemberontak.
5. Sentralisasi kredit di bank Negara, dalam arti bank nasional dengan modal Negara
dan monopoli eksklusif.
6. Sentralisasi alat-alat komunikasi dan transportasi ditangan Negara.
7. Perluasan pabrik-pabrik dan instrumen produksi yang dimiliki oleh Negara;
pengolahan tanah yang terlantar, dan perbaikan tanah sesuai dengan rencana bersama.
8. Kewajiban setara bagi semua orang untuk bekerja. Pembentukan massa buruh pekerja
keras, utamanya untuk sector pertanian.
9. Penggabungan sector pertanian dengan industry manufaktur; Penghapusan secara
bertahap semua perbedaan antara kota dan desa dengan distribusi yang lebih setara
untuk segenap populasi di seluruh negeri.
10. Pendidikan gratis untuk seluruh anak di sekolah umum. Penghapusan pemkaian buruh
anak-anak di pabrik dalam segala bentuknya. Kombinasi pendidikan dengan industri,
produksi dan lain sebagainya.

7
Tuntutan-tuntutan ini disertakan dengan sebuah pernyataan beserta dasar-dasar
prinsip maupun tujuannya.

2. Tokoh dan Pemikiran Neo-Marxisme


Sebagai sebuah refleksi atas teori marxisme yang berasumsi dengan masyarakat tanpa
kelas, maka neo-marxisme hadir dengan memperluas cakupan dari marxisme menuju ke ranah
internasional. kaum neo-marxis menganggap negara dan organisasi internasional merupakan
alat kapitalis untuk mengatur kelas-kelas yang ada dalam sistem internasional.
Marxisme berkonsentrasi terhadap kelas yang ada di masyarakat, sedangkan neo-marxisme
lebih fokus terhadap pembagian sistem internasional berdasarkan kelas-kelas yang
menghasilkan negara:
- Core (negara yang punya modal, di marxisme disebut borjuis)
- Semiphery (tidak demokratis, tidak punya pengaruh cukup, dan kesejahteraan kurang)
- Pheriphery (negara berkembang, di marxisme negara ini disebut kaum proletar)
a. Immanuel Wallerstein
Immanuel Wallerstein sebagai pelopor dari perspektif neo-marxisme atau
strukturalisme ini membuat teori tentang sistem dunia (world system theory) yang terbagi
dari dua teori yaitu world empire dan world economy. World Empire merupakan teori
yang memfokuskan pada bentuk eksploitasi sumber daya alam dan dominisi politik,
pendisturibusi antara negara periphery kepada negara core. Selanjutnya teori world
economy tersebut memaparkan tentang pembagian negara- negara menjadi tiga golongan,
yaitu: core, semi-periphery, dan periphery. Negara core yang terdiri atas negara- negara
kaum borjouis, yang memiliki modal besar atau negara maju sejak Perang Dunia I seperti
Inggris, Amerika Serikat, Perancis dan Jepang. Sedangkan negara semi-periphery bisa
artikan sebagai negara yang memiliki perekonomian yang cukup sehingga berperan untuk
menstabilkan perekonomian dunia, contohnya seperti Tiongkok yang merupakan negara
yang memiliki perekonomian cukup tinggi namun dalam perkembangannya dihambat oleh
Amerika Serikat sehingga China tidak dapat menjadi negara core (Steans & Pettiford,
2005: 93). Negara dunia ketiga atau periphery dapat dikatakan sebagai negara berkembang,
memiliki sumber daya alam melimpah namun tidak memiliki teknologi yang mampu untuk

8
mengolahnya. Contohnya sederhana yaitu negara kita, Indonesia yang melimpah akan
sumber daya alam namun kemampuan manusia maupun teknologi yang kurang canggih
sehingga tidak mampu untuk mengolahnya dan membutuhkan bantuan negara maju atau
core. Teori ketergantungan atau dependency theory menjelaskan hubungan antara negara
core dan periphery yang saling berrgantungan satu sama lain. Negara periphery akan selalu
membutuhkan bantuan dari negara core akan pengolahan, begitupula sebaliknya negara
core yang butuh akan sumber daya alam.
3. Pandangan Islam Mengenai Marxisme
a. Agama dalam Pandangan Marx
Seperti yang kita ketahui bahwa keluarga Marx pindah agama dari agama Yahudi
menjadi agama Kristen, akibat anti-semitisme yang terjadi di Jerman pada masa Nazi saat
itu. Hal ini membuat pandangan Marx terhadap agama sangat negatif. setelah ia duduk di
bangku perkuliahan Marx bertemu dengan Hegel, Marx menentang penyataan Hegel yang
menyatakan bahwa ide merupakan sebuah “Roh Absolut”. Menurut Marx manusia itu
memang sudah ada dari dulu, lalu manusialah yang memuncul sebuah ide. Artinya materi
dulu baru kemudian muncul ide.
Menurut Marx agama merupakan ideologi, dan juga agama merupakan system
kepercayaan konstruksi penguasa untuk menciptakan tatanan yang sesuai dengan
kemauannya. Jadi menurutnya agama adalah suatu “ide” yang sengaja diciptakan oleh
manusia atau penguasa untuk mengatur manusia lainnya demi terwujudnya tatanan sosial
yang diinginkan para penguasa.
Ada yang lebih penting menurut Marx ketimbang agama,yaitu pondasi kehidupan yang
secara jelas terjadi pada masa itu. Pondasi kehidupan itu adalah material dan ekonomi.
Maka hal inilah yang membuat manusia berpaling dari agama karena material dan ekonomi
mereka tidak mampu tercukupi.
Ia sangat mengkritisi agama karena berawal dari ayahnya yang pindah agama, dan ia
melihat bahwa agama adalah pemanfaatan yang dimainkan oleh para penguasa. Pemikiran
Karl Marx dibentuk karena melihat realitas yang terjadi dalam kehidupannya.
Marx melihat kemiskinan dalam realitas kehidupannya sangat amat memprihatinkan
akibat peranan kaum kapitalis yang memeras tenega kaum proletar.

9
b. Kritik Islam dalam Pandangan Marxisme
Pandangan Marxisme yang dimana terdapat kelas pekerja yaitu kelas kaya sebagai
pemilik modal (Borjuis) dan Kelas miskin atau buruh (Proletar) sangat bertolak belakang
pada pandangan islam. Dimana didalam islam tidak ada kelas dalam masyarakat, yang
miskin haruslah bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan yang kaya
haruslah menyisihkan sebagian uangnya melalui zakat yang sudah diajarkan dalam islam
berbagi pada yang kekurangan.
Marx membuat permusuhan antara kaum kaya dan kaum buruh. Pada puncaknya
Marx mewajibkan pemberantasan kaum kaya, sehingga tidak ada lagi ketimpangan materi,
dan akhirnya materi (kekayaan) itu menjadi milik bersama.
Kekayaan yang menjadi milik bersama itu akan menghilangkan hak-hak bagi
manusia yang sudah bekerja untuk memenuhi ekonominya. Perampasan pun akan terjadi
dimana-mana. Islam telah mengajarkan bahwa manusia yang tidak memberi makan orang
miskin adalah kedalam golongan orang yang mendustkan agama. Sebagaimana di jelaskan
dalam Qur’an surat Al-Ma’un ayat 1 sampai 3

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (1), itulah orang yang
menghardik anak yatim (2), dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (3).
(QS. al-Maun:1-3).

Miskin dalam pandangan Marxisme adalah sesuatu yang sangat lemah, tercela dan
tidak mampu mencukupi kebutuhan dasarnya. Sedangkan dalam Islam, miskin memiliki
nilai mulia dan tinggi dihadapan Allah karena mereka tidak mempunyai tanggungan hisab
yang berat seperti orang kaya. Dalam hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,
“Orang-orang fakir miskin akan memasuki surga lima ratus tahun sebelum orang-orang
kaya.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

10
Orang miskin juga akan mendominasi menjadi penghuni surga. Rasulullah
bersabda dalam hadits Bukhari, “Aku menjenguk ke surga dan aku melihat penghuninya
kebanyakan orang-orang miskin....”. Dari kedua hadits di atas, orang miskin jelas lebih
diutamakan oleh Allah.

Dengan itu Islam memandang bahwa pandangan Marxisme sangatlah fatal. Agama,
khususnya Islam melindungi hak-hak setiap manusia yang kaya maupun miskin, yang
muda maupun tua. Maka dari itu Islam melarang permusuhan pada sesama manusia.
Seperti adu domba yang diserukan oleh Marx antara kaum borjuis dengan kaum proletar.
Karena Marx telah menghilangkan hak kepemilikan menjadi milik bersama, itu semua
menjadi kacau dan membingungkan antara hak milik dan yang bukan hak milik.

Maka dari itu Islam menawarkan sistem, yang miskin untuk hidup hemat dan
bekerja keras, dan yang kaya dengan membagi rezekinya kepada yang miskin melalui zakat
yang sudah diatur dalam Islam sendiri dan Islam juga melarang untuk menghamburkan
harta.

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Seperti yang sudah tuliskan dalam pembahasan diatas Paham Marxisme yang membuat
tatanan dunia menjadi kacau menyebabkan banyak reaksi pada zamannya paham nya
berkembang menjadi sesuatu yang menakutkan dimana mereka tidak mengenal agama dan
menomorsatukan materi diatas segalanya. Islam datang dengan segala petunjuknya agar
umatnya tidak tersesat melalui ajaran yang sudah disebarkan pada Nabi-Nya

12
DAFTAR PUSTAKA

Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
https://nasional.sindonews.com/read/1245228/18/mengapa-marxisme-komunisme-
leninisme-bertentangan-dengan-pancasila-1507083361 (diakses pada 28 Maret 2019 19.00 WIB)
https://portal-ilmu.com/teori-marxisme-dalam-ekonomi-politik/ (diakses pada 28 Maret
2019 19.00 WIB)
https://www.academia.edu/35808706/Perspektif_Neo_Marxisme_Asumsi_dasar_neo-
marxisme (diakses pada 28 Maret 2019 19.00 WIB)

https://www.academia.edu/19265416/Teori_dan_Pemikiran_Karl_Marx (diakses pada 28


Maret 2019 19.00 WIB)

https://www.academia.edu/12288954/Pandangan_Karl_Marx_Terhadap_Agama
(diakses pada 29 Maret 2019 13.00 WIB)

http://journals.ums.ac.id/index.php/profetika/article/viewFile/1846/1297 (diakses pada 29


Maret 2019 13.00 WIB)

http://tamara-shidazhari-fisip16.web.unair.ac.id/artikel_detail-175932
Teori%20Hubungan%20Internasional:%20JurnalNeoMarxisme:%20Penghapusan%20Kelas%20
Masyarakat.html (diakses pada 31 Maret 2019 15.00 WIB)

Watkins, Susan Alice, Marisa Rueda dan Marta Rodriguez. 2008. Mengenal Marxisme.
Magelang: Resist Book.

13

Anda mungkin juga menyukai