SKRIPSI
Oleh :
1
STRATEGI PENGELOLAAN MODAL USAHA HOME INDUSTRI
DALAM MENINGKATKAN EKONOMI IBU RUMAH TANGGA
PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (Studi Pada Usaha
Keripik Pisang IRT Desa Arasoe)
SKRIPSI
Oleh :
2
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 01165036
menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh
orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka saya siap ditindak sesuai ketentuan
hukum yang berlaku demikian pula skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal
demi hukum.
Penyusun,
3
PENGESAHAN SKRIPSI
DEWAN MUNAQISY :
Munaqisy I : (........................................)
Munaqisy II : (........................................)
Diketahui oleh:
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
4
PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 01165036
Pembimbing I Pembimbing II
5
ABSTRAK
Strategi Pengelolaan Modal Usaha Home Industri Dalam Meningkatkan
Ekonomi Ibu Rumah Tangga Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Pada Usaha
Keripik Pisang IRT Desa Arasoe)
PUTRI AWALIA SYAM
01165036
6
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat yang Maha Pemberi
Segalanya, yaitu Allah swt. Sebagai pencipta dan pemilik alam semesta yang
memberikan rahmat dan anugrah kepada makhluk diseluruh alam. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan di sepanjang zaman yaitu
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas anugerah yang tiada
terkira berupa kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menuangkan sebuah
karya ilmiah (skripsi) yang berjudul “Strategi Pengelolaan Modal Usaha Home
Ekonomi Syariah (Studi Pada Usaha Keripik Pisang IRT Desa Arasoe)“.
Segala hambatan yang dihadapi dalam penyelesaian skripsi ini, penulis yakin
bahwa sulit terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan
demikian penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus serta penghargaan yang
setinggi-tingginya, kepada:
1. Kedua orang tua saya, ayahanda Muh. Syafri dan Ibunda tercinta Normawati,
ini.
7
2. Rektor IAIN Bone, Prof. Dr. A.Nuzul, SH., M.Hum., yang senantiasa berupaya
(IAIN) Bone.
3. Dr. Syaparuddin, S.AG., MS.I., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam beserta staf yang telah membantu kelancaran proses penyelesaian studi
penulis.
4. Dr. ARIFIN S., M.AG. selaku pembimbing I dan HASLINDAH, SE., M.si
dan jadwal yang padat serta memberikan arahan dan membagikan ilmunya dalam
Terima kasih kepada bapak dan ibu yang selalu memberikan motivasi, semangat
dan tujuan hidup untuk menjadi orang yang bermanfaat dan kembali ke kampus
saya, semoga ilmu yang saya dapatkan bisa bermanfaat untuk orang lain.
5. Bapak H. Andi Syarifuddin, A.Md selaku kepala Desa Arasoe dan Ibu Lina
selaku pemilik usaha serta karyawannya yang telah meluangkan waktu untuk
tempat penelitian.
7. Para dosen dan staf FEBI ysng telah membantu dalam proses administrasi.
8
8. Terima kasih kepada teman - teman yang telah membantu terkhusus kepada
Harmi dan Sri Wahyuni selalu menemani setiap proses dalam penulisan skripsi
ini.
9. Teman teman Perbankan Syariah 2016 yang selalu memberi dukungan dan
semangat satu sama lain sejak awal kuliah hingga menyelesaikan studi strata
satu.
10. Serta beberapa pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu hanya ucapan
terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam penulis hanturkan dan semoga
bantuan dan jasa-jasa mereka dicatat sebagai amal kebajikan dan dibalas sesuai
9
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDULi
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISIx
DAFTAR TABELxii
DAFTAR GAMBARxiii
TRANSLITERASI xiv
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah3
E. Sistematika Pembahasan 5
B. Kajian Teori 11
C. Kerangka Pikirn 28
10
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 29
E. Variabel Penelitian 30
B. Hasil Penelitian 35
BAB V : KESIMPULAN
A. Kesimpulan 41
B. Saran 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
12
DAFTAR GAMBAR
13
TRANSLITERASI
A. Transliterasi Arab-Latin
Nomor:0543b/U/1987sebagai berikut:
1. Konsonan
ب B b Be
ت Ta t Te
ج Jim j Je
د dal d De
ر ra r Er
س sin s Es
14
ط ṭa ṭ te (dengan titik di bawah)
غ gain g Ge
ف fa f Ef
ق qaf q Qi
ك kaf k Ka
ل lam l El
م mim m Em
ن nun n En
و wau w We
ھ hah h Ha
ي ya y Ye
diberi tanda.Jika terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda
(’).
2. Vokal
Arab, seperti
vokal bahasa
Indonesia,
tunggalatau
15
monoftong dan
vokal rangkap
atau
diftong.Vokal
tunggal bahasa
Arab
yanglambangny
a berupa tanda
atau harakat,
transliterasinya
sebagai
berikut:Tanda
َا fatḥah a a
ِا Kasrah i i
ُا ḍammah u u
Contoh:
َ َك ْيف: kaifa
16
3. Maddah
Contoh:
ُ ْ يَ ُمو: yamūtu
ت
4. Tā’ marbūṭah
Transliterasi untuk tā’ marbūṭah ada dua, yaitu: tā’ marbūṭah yang
adalah [t]. Sedangkantā’ marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun,
Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbūṭah diikuti oleh kata
yangmenggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
ْ َضةُ األ
طفَا ِل َ َْرو : rauḍah al-aṭfāl
ُضلَةُاَ ْل َم ِد ْينَة
ِ اَ ْلفَا : al-madīnah al-fāḍilah
17
5. Syaddah (Tasydīd)
َ َربَّنا : rabbanā
ُّ اَ ْل َح
ق : al-ḥaqq
ī.Contoh:
6. KataSandang
18
yang mengikutinya. Kata sandang ditulisterpisah dari kata yang mengikutinya
7. Hamzah
bagihamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah
berupa alif.Contoh:
ُ ْاَلنَّو
ع : al-nau‘
ُ ْأُ ِمر
ت : umirtu
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah
ataukalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau
19
transliterasi di atas. Misalnya, kata al-Qur’an(dari al-Qur’ān), alhamdulillah,
FīẒilāl al-Qur’ān
tanpa hurufhamzah.Contoh:
Adapun tā’ marbūṭah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al-
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps),
awal nama diri (orang, tempat,bulan) dan huruf pertama pada permulaan
kalimat. Bila nama diri didahului oleh katasandang (al-), maka yang ditulis
dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diritersebut, bukan huruf awal
kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, makahuruf A dari kata
20
sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yangsama juga
berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh katasandang
al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan
Al-Gazālī
Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan
Abū (bapakdari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir
itu harus disebutkansebagai nama akhir dalam daftar rujukan atau daftar
referensi.
Contoh:
B. Daftar Singkatan
21
swt. = subḥānahū wa ta‘ālā
H = Hijrah
M = Masehi
SM = Sebelum Masehi
w. = Wafat tahun
HR = Hadis Riwayat
22
23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya usaha atau bisnis merupakan suatu kegiatan yang dapat
dilakukan oleh individu atau kelompok yang dalam prosesnya melibatkan usaha
Kau dalam buku Sudrajat yang di maksud kewiraushaan adalah suatu proses
menciptakan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda
individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Sedangkan wirausaha mengacu pada
adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk
lingkungannya.1
dana atau lebih sering kita sebut dengan modal. Kebutuhan akan modal
merupakan hal yang sangat penting, karena banyak pihak yang terlibat dalam
1
Sudrajat, Kiat Mengentaskan Pengangguran Dan Kemiskinan Melalui Wirausaha, Hal 28,
Cet Ke-2
1
2
serta berpengaruh terhadap resiko usaha itu sendiri. Modal ini bisa di dapat dari
berbagai cara, misalnya dengan modal yang kita miliki, bantuan dan ataupun
Dalam berusaha tentu dibutuhkan kerja keras. Tak sedikit pengusaha besar
yang melakukan hal ini untuk mengembangkan usaha mereka. Selain itu, banyak
juga yang mengawali usaha dengan membuka beberapa peluang usaha kecil yang
nantinya bisa dikembangkan. Peluang usaha tersebut merupakan usaha yang bisa
Potensi usaha merupakan salah satu faktor penting dalam usaha. Dalam
pengertiannya, potensi ialah sebuah kemampuan yang berasal dari dalam diri kita
sendiri untuk menjalankan usaha atau hal lain agar apa yang kita jalani dapat
berjalan dengan baik. Selain potensi, ada dua faktor yang dapat menunjang
kesuksesan dalam berusaha. Yang pertama ialah jiwa pengusaha. Jiwa pengusaha
wajib dimiliki oleh seorang pengusaha tangguh. Pengusaha yang tangguh harus
berani mengambil resiko agar usahanya dapat berkembang. Yang kedua ialah
modal. Dalam usaha modal ialah komponen penting dalam memulai usaha.
Namun, besar kecilnya modal tidak berpengaruh pada kesuksesan usaha kita.
Kesuksesan berasal dari kerja keras serta komitmen dari kita sendiri yang
menjalaninya. Yang ketiga ialah peluang usaha. Sebagai pengusaha, kita harus jeli
2
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta : PT Raja Grapindo Persada, 2006), h. 17
3
memanfaatkan pengertian peluang usaha disini, supaya usaha yang kita bangun
tentunya waktu yang tidak sedikit. Untuk itulah diperlukan perhatian yang tidak
persaingan bisnis dan kerasnya kemajuan dunia bisnis. Bisnis menjadi salah satu
profesi yang dipilih sebagai salah satu pilihan terbaik ditengah ketatnya dunia
kerja. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini yang berdampak pada dunia
menghasilkan terutama bagi pemilik rumah tersebut. Beraneka ragam bisnis dapat
memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi pelaku bisnis dirumah sendiri.
ruang tamu, garasi, dan bagian rumah lainnya yang dapat dimanfaatkan dengan
demikian rumah memiliki dua fungsi pokok, yaitu fungsi keluarga dan fungsi
usaha.5
3
Veithzal Rivai dkk, Islamic Transaction Law In Business Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta :
PT Bumi Aksara, 2011), h. 255
4
Suwinto Johani, studi kelayakan pengembangan bisnis, (Ed: 1, Cet: 1, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), h.6
5
Suparyanto, kewirausahaan konsep dan realita pada usaha kecil, (Bandung : Alfabeta, 2012),
h. 176-177
4
Usaha rumahan ini dianggap dapat memberikan prospek yang cerah. Hal
ini disebabkan karena usaha rumahan ini mampu menyerap banyak tenaga kerja,
dengan perusahaan besar. Selain itu dapat pula dilihat dari banyaknya penjualan
dan peminat, dari beberapa yang telah penulis telusuri banyak usaha rumahan ini
integral dari ajaran Islam. Bahkan jika seseorang memiliki niat yang tulus ketika
bekerja semata-mata untuk mencari rezeki yang diridhai Allah SWT. Maka apa
pun yang dilakukan pada saat bekerja bernilai ibadah dan tentunya memiliki
Islam merupakan berdirinya suatu bank syariah pada tahun 1992. Perkembangan
rahmatan lil ‘alamin, Islam mempunyai poin global yang dapat masuk dalam tiap
6
Nur Asnawi & Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah : Teori, Filosofi, Dan Isu-Iu
Kontemporer, (Depok : PT Rajagrafindo Persada, 2017), h. 75
5
dasar kehidupan manusia tidak saja aspek spiritual tapi ikut serta masuk dalam
Industry rumah tangga adalah usaha produk barang atau biasa disebut juga dengan
seperti kurangnya alat-alat produksi yang memadai untuk usaha ini, keterbatasan
modal dalam mengembangkan usaha, selain itu usaha ini masih perlu dilakukan
peninjauan menurut ekonomi syariah. Akan tetapi dari pengamatan awal usaha ini
7
Tati Suhartati Joesron dan M. faathorrazi, Teori Ekonomi Mikro, ( Yogyakarta : Ruko
Jambusari No. 7A, 2015), h. 5
6
Desa Arasoe merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cina
Kabupaten Bone. Desa Arasoe dikenal sebagai desa yang memiliki banyak
konsumennya.
penelitian lebih dalam dan menjadikan dalam bentuk skripsi dengan judul
Ekonomi Ibu Rumah Tangga Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Pada Usaha
B. Rumusan Masalah
meningkatkan ekonomi ibu rumah tangga pada usaha keripik pisang IRT desa
Arasoe?
2. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan modal usaha home
1. Tujuan Penelitian
modal usaha home industri dalam meningkatkan ekonomi ibu rumah tangga.
2. Manfaat Penelitian
Dengan beberapa tujuan yang akan dicapai tentunya penelitian ini juga
a. Secara Teori
meningkatkan ekonomi ibu rumah tangga pada usaha keripik pisang ibu
E. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
pembahasan.
Bab ini memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan oleh
waktu penelitian, data dan sumber data, subjek dan objek penelitian, teknik
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh, berupa jawaban
dari pertanyaan masalah yang telah diajukan pada bagian rumusan masalah
diuraikan, dibahas sesuai dengan kajian teori yang telah ditentukan pada Bab
BAB V PENUTUP
KAJIAN PUSTAKA
Salah satu cara yang harus dipenuhi seorang peneliti untuk menunjukkan
10
11
menjalankan sesuai
Mereka menjalankan
diperbolehkan oleh
kebutuhan sehari-hari.
Dan faktor
penghambatnya ialah
Pelalawan ) perekonomian
masyarakat khususnya
perekonomian keluarga.
jagung di Kecamatan
Islam.9
9
Jualaiha, Peranan Usaha Keripik Jagung Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
Ditinjau Menurut Ekonomi Islam (Studi Kasus di Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan,
(skripsi, Pekanbaru: UIN, 2013)
13
Pendosawalan menggunakan
Kalinyamatan Kab.
penelitian. Sumberdata
ditunjang dengan
hasil penelitian,
14
dokumendokumen home
rumah tangga.10
B. Kajian Teori
1. Strategi
dan interaksi organisasi pasar, pesainng dan faktor-faktor lingkungan. Ini dari
realitas pasar dengan menjadi yang pertama dari pada menjadi yang lebih
baik.
10
Nur Inayati, Peran Home Industri Terhadap Pendapatan Ibu Rumah Tangga (Study Kasus
El-Lisa Hijab Desa Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara), (skripsi, Semarang:
UIN, 2019)
15
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Hal ini sejalan
organisasi.
11
Tri Weda Raharjdo, Straegi Pemasaran dan Penguatan Daya Saing Produk Batik UMKM,
(Surabaya: CV, Jakad Publishing, 2018), h. 4-5.
16
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai.
tentang apa yang diharpkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hamper selalu di mulai dari apa yang dapat terjadi dan
bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar
2. Home Industri
suatu unit usaha yang tidak berbentuk badan hukum dan dilaksanakan oleh
mengubah bahan dasar menjadi barang jadi atau setengah jadi atau dari
yang kurang nilainya menjadi yang lebih tinggi nilainya dengan tujuan
untuk dijual atau ditukar dengan barang lain dan ada satu orang anggota
12
Listiawati, Pertumbuhan dan Pendidikan Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2016), h.138
17
perusahaan ini hanya menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat
dilihat dari modal usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap tentu lebih
yang baik seperti lazimnya dalam perusahaan modern, namun tidak ada
Undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, home industri atau
200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Hasil
13
N Gregory Mankiw, dkk, Pengantar Ekonomi Mikro, Terj. Barlev Nicodemus Hutagalung,
(Jakarta: Salemba Empat, 2014), h.270
18
sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel karena dapat
14
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, (Jakarta : Alvabeta,
2010), h. 278
19
Selain itu, home industri juga mempunyai kedudukan yang penting dalam
sektor perekonomian yaitu memberi manfaat dari segi sosial yang sangat berperan
aktif dalam perekonomian. Berikut beberapa manfaat lain home industri bagi
perekonomian:
domestik.
sedang.
4) Mendorong munculnya kewirausahaan domestik sekaligus menghemat
karena usaha kecil home industri dapat berlokasi di kota-kota kecil dan
pedesaan.15
1) Usaha Perdagangan
lain.
lain.
2) Usaha Pertanian
15
Mohamad Ikrom, Pemikiran Ekonomi Al Ghazali, Al-Iqtishadi, Vol 2, No. 1, Oktober
(2015), h. 51
21
3) Usaha Industri
4) Usaha Jasa
bangunan.16
jika bisnis yang dijalankan di tempat lain yang jauh Dari rumah, akan
pulang dari tempat bisnis. Walaupun demikian bila dianggap perlu kita
2) Waktu bisnis relatif fleksibel, pada saat tertentu kita dapat melayani
konsumen pagi hari atau malam hari. Hal ini tidak menjadi masalah
rizki kepada kita mengapa ditolak, lebih baik diterima dengan senang
16
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, (Jakarta : Alvabeta,
2010), h. 250
23
mendapatkan kepuasan.
maka pada saat tertentu khususnya di luar jam sibuk, kita dapat
kepada bos, pada bisnis ini kita menjadi pemilik sekaligus manajer
atasan karena kita adalah bos dari bisnis sendiri. Hal ini tentunya
berbeda jika kita bekerja kepada orang lain, maka setiap aktivitas kerja
akan dimonitor oleh atasan dan pada saat tertentu diminta laporan
bersih dari bisnis yang dijalankan di rumah sendiri akan menjadi milik
sendiri pula.
bisnis di rumah sendiri akan merasa lebih aman dan nyaman jika
24
harus naik turun angkutan kota yang pada kondisi tertentu banyak
keadilan atau vonis hokum yang dirasa tidak adil dan lain-lain, dan
kenyamanan.
pengelolanya.17
yaitu:
17
Suparyanto, Kewirausahaan Konsep dan Realita pada Usaha Kecil, h. 178-181.
25
kecil.
modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil. Di samping itu mereka
pembayaran.
c) Tantangan Industri Kecil meliputi : Iklim usaha yang tidak kondusif, iklim
usaha tertentu, pengusaha industri dari hulu ke hilir oleh industri besar
3. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
18
Suwinto Johani, Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, (Ed: 1, Cet: 1: Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), h.6
26
konsumsi masyarakat.
tenaga kerja atau keikutsertaannya dalam proses produksi barang dan jasa,
pendapatan yang diterima individu dalam satu variabel yaitu jumlah uang
oleh masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa yang dihasilkan atau
19
Ni Made Mary Dwitasari dan Gusti Bagus Indrajaya, “Analisis Produksi Terhadap
Pendapatan Pengrajin Dulang Fiber di Desa Bresela Kebupaten Gianyar”, Universitas Udayana, Vol 6,
No.5, Mei 2017, h.865-866.
27
b. Sumber Pendapatan
1) Dari sektor formal berupa gaji dan upah yang diperoleh secara tetap dan
lain
c. Jenis Pendapatan
tiga golongan :
1) Gaji dan upah, yaitu imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut
melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalm waktu satu
2) Pendapatan dari usaha sendiri merupakan nilai total dari hasil produksi
yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan usaha ini menjadikan
usaha mulik sendiri atau kelurga sendiri, nikai sewa pakai milik sendiri
antara lain pendapatan dari hasil penyewaaan asset yang dimiliki, bunga
C. Kerangka Pikir
Strategi D.
Pengelolaan Modal : Perspektif Ekonomi Hambatan-hambatan :
1. Perolehan Modal Syariah 1. Perolehan
E.
2. Produk Modal
3. Tenaga Kerja 2. Produk
4. Pemasaran 3. Pemasaran
halaman rumah dari pemilik usaha. Dengan pemanfaatan tersebut dianggap dapat
20
Budi Wahyono, “Analisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Di
Pasar Bantul Kebupaten Bantul”, (Skripsi Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Yogyakarta, 2017), h.35.
21
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif (Cet. 1; Jakarta:
Rajawali Pres, 2008), h. 74.
29
menekan jumlah modal yang dikeluarkan. Mengingat usaha home industry adalah
sebuah usaha yang berskala kecil, modalnya pun tidaklah terlalu banyak. Oleh karena
itu untuk mengantisipasi persaingan bisnis yang ketat dengan usaha yang lainnya,
maka usaha home industry keripik pisang yang ada di desa Arasoe ini harus memiliki
usaha ataupun sebuah bisnis pasti akan menemukan dan mengelami sebuah kendala
atau hambatan dalam usaha yang dijalankannya, tidak terkecuali pada usaha home
industry yang ada di desa Arasoe ini. Selain itu, hal yang perlu di garis bawahi adalah
dalam pengelolaan modal pada usaha home industry keripik pisang tersebut tentunya
harus sesuai syariat Islam agar dapat menghindari unsur penipuan dan ketidakhalalan
dalam proses produksinya. Sehingga usaha yang dijalankan dapat bernilai ibadah,
selain itu masyarakat atau para calon konsumen nantinya dapat memilih produk dari
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap sesuatu objek
yang ada di lapangan untuk memperoleh informasi dan data sesuai permasalahan
industri keripik pisang di desa Arasoe. Dan dilihat dari analisis datanya, jenis
2. Pendekatan Penelitian
dan akan berubah apabila ada bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap
pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
30
31
keadaan yang sebenarnya dari obyek yang akan diteliti. Adapun lokasi penelitian
ini bertempat di Desa Arasoe Kecamatan Cina Kabupaten Bone dengan waktu
yang secara pasti diketahuin atau serangkaian informasi yang ada di sekitar kita.
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam hal ini, jenis data yang
digunakan yaitu data primer dan sekunder. Adapun data yang digunakan dalam
1. Data Primer
Adapun yang dimaksud dengan data primer adalah jenis data yang
diperoleh dari sumber utama (sumber asli), baik berupa data kualitatif maupun
kuantitatif. Sesuai dengan asalnya dari mana data tersebut diperoleh, maka
dari data ini sering pula disebut dengan istilah data mentah (taw data).
32
pendekatan kualitatif maka data primer yang diperoleh dari penelitian ini
adalah informasi yang diperoleh langsung dari pemilik usaha dari penelitian
ini adalah informasi yang diperoleh langsung dari tempat usaha home industri
keripik pisang.
2. Data Sekunder
peneliti tidak perlu mencari data melalui survey. Data sekunder adalah data
yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka seperti artikel, jurnal, buku, dll,
yang relevan dengan penelitian. Adapun data sekunder pada penelitian ini
ini.
Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu pemilik usaha sebagai
orang yang mengelola usaha untuk meningkatkan pendapatan ibu rumah tangga.
Dan peneliti mengambil objek usaha home industri keripik pisang dalam
meningkatkan pendapatan.
E. Variabel Penelitian
membentuknya. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang saling terikat yaitu
Data penelitian dapat berupa teks, foto, angka, cerita, gambar artifacts. Data
penelitian kualitatif biasanya berbentuk teks, foto, gambar, artifacts dan bukan
sebagai berikut:
1. Observasi
2. Wawancara
Desa Arasoe.
3. Dokumentasi
penelitian.
A. Hasil Penelitian
yang mempunyai luas wilayah +15,15 km. Terdiri dari permukiman 1351 Ha,
dan selebihnya digunakan untuk sarana umum, dengan jumlah penduduk 3119
Desa Arasoe mempunyai enam (6) dusun, yaitu (1) Dusun Arasoe, (2)
Dusun Lacuco, (3) Dusun Kompleks Pabrik Gula, (4) Dusun Kompleks Pasar,
(5) Dusun Ujung, dan (6) Dusun Bance yan terbagi menjadi 14 RT.
Desa Arasoe terdapat dua (2) induk perusahaan, yaitu perushaan gula
dan perusahaan alkohol dan beberapa usaha kecil dan menengah yang tengah
masyarakat desa Arasoe terkhususmya pada usaha kecil dan menengah. Dan
diawal tahun 2017 didirikanlah suatu usaha rumahan yang di kelola oleh ibu
35
36
Awal mula adanya usaha home industri ini pada tahun 2017 oleh ibu
pisang di desa Arasoe berawal dari hasil perkebunan milik sendiri yang begitu
banyak. Dengan adanya hasil panen yang begitu banyak membuat Ibu Herlina
pertanian saja, maka timbullah ide untuk membuat home industri makanan
penuturannya :
Tenaga kerjanya berasal dari keluarganya sendiri dan ada juga dari
jumlah tenaga kerja yang digunakan. Tenaga kerja yang digunakan ada 5
23
Ibu Herlina, Pemilik Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe 25 September 2020
24
Ibu Herlina, Pemilik Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe 25 September 2020
37
faktor lain juga yang membuat Ibu Herlina tertarik membuat usaha home
hidup, alasan lainnya dilihat juga dari segi bahan baku untuk membuat keripik
begitu mudah didapat. Tapi sebelum itu beliau sering kali mendapat pesanan
Hal ini sesuai dengana hasil wawancara penulis dengaan Ibu Herlina,
berikut penuturannya :
pasar dan atau hasil dari kebun sendiri. Dalam memproduksi produsen
25
Ibu Herlina, Pemilik Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe 25 September 2020
26
Ibu Herlina, Pemilik Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe 25 September 2020
38
kemasan yang baik. Bisnis makanan ringan merupakan bisnis rumah tangga
yang memiliki peluang yang sangat bagus untuk saat ini dan yang akan
penikmat makanan ringan tidak hanya anak-anak, ada juga remaja, dewasa
dan juga orang tua. Maka tidak heran jika bisnis ini banyak diminati oleh
kalangan pelanggan.27
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Ibu Herlina,
berikut penuturannya:
“Untuk bahan bakunya sendiri, kami mencari bahan baku pisang dengan
kualitas yang baik dan tentunya yang halal sebelum di olah dan dipasarkan.
Karena kami sangat menjaga kualitas dari produk kami”28
masalah ekonomi daerah itu sendiri. Seperti tingkat kemiskinan yang tinggi,
pembangunan yang tidak merata. Antara kota dengan desa keberadaan usaha
tersebut.
upah yang di dapatkan dari sini lumayan untuk tambahan keluarga, beliau
adalah seorang ibu rumaah tangga. Pekerjaan disini juga hanya mengupas dan
mengiris pisang itupun dalam sehari membutuhkan waktu kurang lebih satu
jam.29
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Suhaema, berikut
penuturannya:
“Upah yang saya dapatkan dari bekerja di tempat ini bisa menambah untuk
kebutuhan sehari-hari, karna kalau hanya mengandalkan dari yang biasanya
saja hasilnya juga tidak menentu”30
pekerjaan sebagai buruh pabrik, yang bekerja ketika pabrik sedang berjalan.
Oleh karena itu selain waktu tersebut maka dimanfaatkan untuk membantu
dalam proses pembuatan keripik pisang. Seperti yang dikatakan oleh pemilik
29
Ibu Suhaema, Tenaga Kerja Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe 29 September
2020
30
bu Suhaema, Tenaga Kerja Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe 29 September
2020
40
tenaga kerja di usaha keripik pisang Desa Arasoe Kecamatan Cina Kabupaten
B. Pembahasan
a. Perolehan Modal
berupa uang dan tenaga berupa keahlian. Modal dalam bentuk uang
usaha, mulai dari persiapan yang diperlukan sampai usaha tersebut berdiri.
tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, mulai dari usaha kecil,
menengah, dan usaha besar. Jadi, jenis usaha menentukan besarnya jumlah
modal yang diperlukan. Suatu modal usaha bukan hanya berbentuk uang
saja. Ada beberapa jenis modal yang perlu diketahui oleh seorang pebisnis
Sama halnya dengan usaha keripik pisang yang didirikan oleh Ibu
Herlina. Modal yang dibutuhkan bukan hanya modal berupa uang saja,
melainkan juga modal berupa bahan baku untuk produksi. Jika seorang
produsen akan melakukan produksi suatu barang atau jasa, maka salah
satu yang harus dipikirkan adalah bahan baku. Karena jika bahan baku
dapat tersedia dengan baik, maka produksi akan berjalan dengan lancar
produksi diukur dari manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh suatu produk
b. Produk
Produk adalah sesuatu yang dihasilkan dari proses produksi baik yang
industry ini diperoleh dari daerah sendiri dan juga membeli di pasar
tradisional untuk mendapatkan kualitas bahan baku yang baik untuk diolah
menjadi kripik dan untuk menjaga kekurangan stok bahan baku ini selalu
Ibu Harianti bahan baku yang diperoleh dalam pembuatan keripik pisang ini
31
Ibu Harianti, Tenaga Kerja Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe Tanggal 30
September 2020
42
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Harianti, berikut
penuturannya:
“Pengadaan bahan bakunya kami peroleh dari kebun sendiri, namun jika
hasil kebun tidak sedang melimpah, kami biasanya membeli dipasar
tradisional, terlebih jika stok bahan baku kami benar-benar kosong dan
masih banyak pesanan yang belum diselesaikan”32
karung dan industri ini berproduksi setiap hari serta dalam sekali produksi
menghasilkan 250 pcs. Harga kripik ini terjangkau yaitu mulai dari Rp. 5000,
Rp. 10.000, dan Rp. 15.000 tergantung dari ukurannya. Sehari bisa
Hal ini sesuai denga hasil wawancara dengan Ibu Herlina, berikut
penuturannya:
32
Ibu Harianti, Tenaga Kerja Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe Tanggal 30
September 2020
33
Ibu Herlina, Pemilik Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe Tanggal 27
September 2020
34
Ibu Herlina, Pemilik Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe Tanggal 27
September 2020
43
telah digoreng
pengirisan pisang
Proses produksi pada usaha keripik pisang di Desa Arasoe Kecamatan Cina
menggunkan pengiris pisang tradisional terbuat dari kayu yang ada pisaunya,
dengan larut hal ini berfungsi untuk memberi rasa renyah pada hasil olahan
kapur sirih dan direndam selama kurang lebih 30 menit kemudian dibilas
b. Proses penggorengan
c. Proses penirisan
karena bisa menghasilkan olahan yang memiliki rasa yang kering dan gurih
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Harianti, berikut
penuturannya:
“Proses yang kita lakukan seperti biasa, kami mencuci terlebih duhulu
bahan baku pisangnya, lalu pisangnya dikupas dan di iris tipis-tipis, lalu di
35
Ibu Harianti, Tenaga Kerja Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arassoe Tanggal 30
September 2020
45
d. Pengemasan produk
kedalam bungkus berupa bungkus plastik yang telah diberi lebel produk
dengan ukuran bedanya 1 cm dan beda harga juga. Sebelum kripik pisang
pemisahan kripik yang rusak atau hangus. Hal ini dilakukan agar mudah
dalam proses pemasarannya selain itu juga dapat sebagai identitas produk,
dalam hal ini kemasan dapat dijadikan sebagai alat komunikasi melalui label
pada kemasan. Hasil produksi yang dihasilkan dari alat ini sehari bisa
waktu selama 8 jam dengan jumlah tenaga kerja 5 orang. Kelima pekerja
ada yang bertugas menyekap atau mengiris pisang ada yang bertugas
menggoreng dan ada yang bertugas mengemas yang sudah jadi, apabila salah
satu tugas masing - masing pekerja sudah selesai dijalankan mereka diarahkan
Ibu Harianti, Tenaga Kerja Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arassoe Tanggal 30
36
September 2020
46
sudah selesai.37
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja dalam usaha keripik pisang ini merupakan tenaga kerja
terampil dan tenaga kerjanya dari ibu-ibu yang rumahnya tidak jauh dari
tempat usaha, yang kebanyakan dari mereka adalah ibu rumah tangga.
ibu mendapatkan penghasilan dari sang suami tapi bukan berarti mereka
d. Pemasaran
atau pengguana akhir. Dalam pemasaran, ada beberapa tahap yang harus
37
Ibu Harianti, Tenaga Kerja Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe Tanggal 1
Oktober 2020
47
lebih menarik perhatian dari konsumen. Sama halnya yang dilakukan oleh
makanan pada kemasan. Selain itu promosi yang dapat dikatakan hemat
baaya adalah dengan promosi dari mulut ke mulut. Promosi ini dilakukan
bukan hanya Ibu Herlina saja, melainkan dilakukan juga oelh par atenaga
kerja, keluarga dan tetangga yang tidak jauh dari rumah produksi.
Home Industri
dilaksanakan akan tetapi usaha ini harus penuh ketelitian, ketekunan dan kerja
keras. Bukan hanya sekedar memasak saja tetapi harus diperhatikan juga
mentah, kualitas bahan, pengolaan dan resep yang pas merupakan faktor yang
pemilik usaha keripik pisang ini diperoleh dari keahlian turun temurun dari
orang tuanya. Begitu juga dengan adanya faktor keinginan kuat untuk
terlebih dahulu, menyiapkan bahan baku yang akan digunakan dan lain
sebagainya. Para tenaga kerja keripik pisang dalam melakukan aktivitas pada
yaitu:
a. Sterilisasi Kehalalan
yang harus di perhatikan iyalah sterilisasi kehalalan bahan baku hingga alat-
alat produksi sebelum digunakan. Steril yang di maksudkan baik dari bahan
49
baku hingga ke alat-alat produksi harus bersih dari segala sesuatu yang
itu merupakan sebagian dari iman, dengan cara selalu menjaga kesterilan. Hal
ini di maksudkan untuk menjaga hak pemilik agar tercapai suatu kebaikan
Al-Baqarah : 168
setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian” (Q.S Al-
Baqarah: 168).38
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Amir Basri, berikut
penuturnnya:
dahulu. Begitu juga dalam kegiatan usaha keripik pisang ini sangat
dibutuhkan pemilik home industry ini sekitar 1.000.000 begitu pula cara
Islam mengajarkan agar modal usaha harus terbebas dari unsur riba.
Kemudian Islam juga mengatur cara memperoleh modal yang baik, dengan
cara kerja sama mudharabah dan musharakah. Hal ini untuk menjaga hak
pemilik modal agar tercapai suatu kebaikan dalam suatu aktifitas produksi
yang akhirnya akan berimplikasi pada adanya suatu mashlahah dalam suatu
belum ada yang mengenal istilah tersebut. Modal yang dibutuhkan untuk
penjualan kemarin, sistem yang digunakan adalah sistem rolling atau memutar
modal.
c. Tenaga Kerja
sumber daya manusia yang ada didalamnya. Tenaga kerja dalam usaha keripik
pisang ini merupakan tenaga kerja terampil dan tenaga kerjanya dari ibu-ibu
51
yang rumahnya tidak jauh dari rumah usaha, mereka berprofesi sebagai ibu
pada saat musim tanam dan musim panen tiba. Hal seperti ini merupakan
sesuatu yang disukai oleh agama Islam. Karena dalam Islam, menyerukan
d. Bahan Baku
pisang. Jika bahan baku tersedia dengan baik, maka produksi akan berjalan
dengan lancar. Begitu pula sebaliknya jika bahan baku sulit didapat akan
baku harus benar benar di perhatikan, seperti sebagaimana jumlah bahan baku
yang tersedia tidak kurang tidak lebih dan bagaimana agar biaya ekstra yang
digunakan untuk memesan bahan baku yang kurang tidak terlalu merugikan
dan sebagainya.40
40
Bapak Muh. Amir Basri S.Esy ., M.E , Tokoh Agama, Wawancara, Watampone Tanggal 2
Oktober 2020
52
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak Amir Basri,
berikut penuturannya :
Adapun bahan baku yang digunakan untuk membuat keripik pisang ini
adalah:
1) Pisang
2) Kapur sirih
3) Garam halus
4) Gula pasir
5) Bawang putih
6) Minyak goreng
memesan dulu atau membeli ditempat tersedia pisang. Ibu Herlina membeli
bahan baku pisang di pasar tradisional Arasoe atau biasa juga membeli di
tetangganya.
41
Bapak Muh. Amir Basri S.Esy ., M.E , Tokoh Agama, Wawancara, Watampone Tanggal 2
Oktober 2020
53
makanan yang di produksi sudah baik dan halal menurut Islam. Disini produk
yang dihasilkan adalah keripik pisang, pada dasarnya makanan menjadi haram
disebabkan karena dua hal yaitu diharamkan karena dzatnya dan diharamkan
Pada usaha ini telah menggunakan bahan baku yang baik dan halal,
dengan kata lain tidak ada campuran dari bahan-bahan yang berbahaya jika
Cara memperoleh bahan baku pun juga terbilang cukup baik dan membeli
ditempatnya langsung.
membutuhkan bahan baku sebanyak 6-8 sisir untuk setiap tandan dengan
harga Rp. 4000 per kg untuk menghasilkan keripik pisang sebanyak 250 pcs,
bisa juga lebih tergantung pesanan yang diperoleh biasanya orang memesan
e. Peralatan Produksi
Peralatan yang digunakan oleh pemilik usaha keripik pisang ini masih
yang pasti bisa menjadikan proses produksi tidak efektif dan efisien.
mesin dan alat-alat lainya perlu diganti atau hanya cukup dipelihara saja, hal
ini biasanya tergantung pada kerusahan dan ketika hasil dari kualitas produksi
yang bisa rusak dan memiliki nilai ekonomi yang semakin lama semakin
menurun.
Desa Arasoe ini masih sangat sederhana diantaranya : wajan besar, pisau,
tandan, plastik putih besar, kayu bakar, mesin pengiris pisang dan lain lain.
f. Manajemen Produksi
yang efektif dan efisien. Perencanaan produksi yang dilakukan pemilik home
industry keripik pisang Desa Arasoe adalah membuat produk baru dan
pembagian tugas kepada para tenaga kerja yang sesuai dengan keahlian yang
kedisiplinan yang tinggi terhadap tenaga kerjanya. Setiap tenaga kerja diberi
salah satunya adalah memberi gaji yang layak dan tepat kepada karyawanya.
diberikan pada karyawannya setiap hari sesuai dengan apa yang dikerjakan,
namun ada juga karyawan yang menolak dikasih upah setiap hari mereka
lebih memilih sendiri kadang 2 hari sekali, kadang juga sampai satu minggu
terbatas dan kemampuan pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang
kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai jaringan yang
42
Ibu Herlina, Pemilik Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe Tanggal 25
September 2020
56
yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung
dalam waktu 1 bulan. Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau
dihasilkan mudah rusak dan tidak tahan lama. Adanya persaingan pasar yang
cukup ketat. Sekarang sudah banyak jumlah produsen keripik pisang yang
sudah banyak dipasaran, sehingga kita dituntut untuk menghasilkan cita rasa
konsumen.
pemaparan dari Ibu Herlina pemilik home industry keripik pisang untuk
43
Ibu Herlina, Pemilik Usaha Keripik Pisang, Wawancara, Desa Arasoe Tanggal 27
September 2020
57
dengan merekrut tenaga kerja dari luar keluarga yang lebih mengerti dengan
kripik pisang lebih banyak lagi. Meningkatkan kualitas produk dengan cara
wawancara dengan Ibu Suhaema dan Ibu Harianti bahwa usaha home
industry keripik pisang ini sangat berperan dan memberikan kontribusi dalam
Ibu Suhaema dan Ibu Harianti yang hanya sebagai ibu rumah tangga
terlalu banyak, dan dari hasil tani yang tidak menentu terkadang susah untuk
ini mereka mendapat peluang kerja baru yang dapat membantu memenuhi
kebutuhan mereka. Hal ini juga di pacu oleh faktor usia dan pendidikan yang
58
tergolong rendah yang tidak memungkinkan mereka untuk dapat diterima atau
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arasoe, bahwa dalam hal ini proses produksi bahan baku pisang sebagai
modal utama dalam pembuatan keripik pisang telah di proses dengan baik.
Ha ini terbukti dari pemilihan bahan baku oleh Ibu Herlina sebagai
pemilik usaha. Dimulai dari proses perajangan atau pengirisan yang sesuai
produknya.
kripik pisang sudah sejalan dengan syari’at Islamkarena tidak adanya hal
usaha dan label halal. Dalam memproduksi kripik pisang yaitu bahan baku
59
60
hadapi oleh usaha ini yaitu (1) lemahnya jaringan usaha, (2) terbatasnya
srana dan prasarana usaha, dan (3) ketahanan dari produk yang tidak tahan
dan semangat bagi ibu Herlina sebagai pemilik dari usaha ini untuk
B. Saran
usaha kripik pisang dalam meningkatan ekonomi ibu rumah tangga Desa Arasoe
berikut:
konsumen, dan kehalalan serta kemasan yang unik agar kripik pisang tetap
terhadap seluruh kegiatan usaha kecil, sebab mereka merintis usaha tersebut
dengan tidak mudah, selain itu usaha tersebut juga telahmembantu pemerintah
No Pertanyaan
1 Strategi pengelolaan modal usaha home industri dalam
meningkatkan ekonomi ibu rumah tangga pada usaha keripik
pisang IRT desa Arasoe :
a. Perolehan Modal
b. Produk
c. Tenaga Kerja
d. Pemasaran
2 Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan modal
usaha home industry :
a. Perolehan Modal
b. Produk
c. Pemasaran
B. Daftar Wawancara
1. Strategi pengelolaan modal usaha home industri dalam meningkatkan
ekonomi ibu rumah tangga pada usaha keripik pisang IRT desa Arasoe:
a. Modal
1) Berasal dari manakah modal awal untuk membuka usaha ?
2) Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perubahan modal ?
3) Apakah Ibu pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah
setempat mengenai modal ?
4) Bagaimana perkembangan tingkat pengelolaan modal yang sudah
diterapkan, apakah sudah dapat menunjukkan bahwa dalam usaha
Ibu sudah efektif ?
5) Apakah Ibu membuat pembukuan atau laporan keuangan dalam
menjalani usaha ini ?
b. Produk
1) Dari mana Ibu mendapatkan bahan baku untuk produksi ?
2) Bagaimana cara Ibu mengolah bahan baku ?
3) Berapa rata-rata jumlah produksi per hari ?
c. Tenaga Kerja
1) Dari mana sajakah tenaga kerja yang bekerja di home industry
Ibu?
2) Apakah ada spesifikasi dalam pemilihan tenaga kerja di tempat
Ibu?
3) Bagaimana sistem pemberian gaji untuk tenaga kerja ?
4) Berapa gaji yang diperoleh tenaga kerja ?
5) Adakah bonus yang diberikan kepada tenaga kerja ?
d. Pemasaran
1) Bagaimana strategi Ibu dalam menjual produk ?
2) Dimana saja produk Ibu di pasarkan ?
3) Apakah Ibu melakukan promosi dalam penjualan produk ?
4) Berapa biaya yang Ibu keluarkan dalam melakukan promosi ?
5) Berapa harga produk yang telah ditetapkan ?
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan modal usaha home
industry :
a. Perolehan Modal
1) Apakah Ibu mengalami kesulitan permodalan dalam meningkatkan
usaha ?
2) Upaya-upaya apa yang Ibu lakukan agar pengelolaan modal dapat
berjalan dengan baik ?
b. Produk
1) Adakah hambatan yang Ibu alami dalam memperoleh bahan baku
produk ?
2) Apakah Ibu memiliki mitra dalam memperoleh bahan baku produk
?
3) Berapa lama ketahan produk yang di hasilkan ?
c. Pemasaran
1) Bagaimana sistem promosi yang Ibu lakukan ?
2) Bagaimana distribusi produk yang dijalankan ?
3) Bagaimana strategi penjualan terhadap produk yang dihasilkan?
3. Pandanganekonomisyariahterhadapstrategipengelolaan modal usaha home
industry di desaArasoe :
1) Apakah semua bahan yang terdapat di bumi ini bisa di manfaatkan
oleh manusia?
2) Adakah dalil yang menyebutkannya ?
3) Bagaimana peran manusia sebagai makhluk hidup dalam
memanfaatkan alam ?
4) Bagaimana seharusnya manusia memanfaatkan alam yang sesuai
dengan hukum islam ?
Lampiran2 :Hasil Wawancara
Data Informan
NamaResponden :Herlina
Pekerjaan :Pemilikusahakeripikpisang
ekonomi ibu rumah tangga pada usaha keripik pisang IRT desa Arasoe :
a. Modal
Jawaban : modal sendiri. Baik modal yang berupa uang atau pun
tibanaikharganya.
Karenatidakselamanyajugasayamenggunakanhasilkebunsendiri.
mengenai modal ?
Jawaban :kalaumenurutsayakurangefektif,
karenasayapernahsalahdalammembelanjakanuang modal.
b. Produk
Jawaban :darihasilkebunsendiri,
tidakjarangjugakalauhasilkebunkurangkitabeli di pasar
dandigoreng.
c. Tenaga Kerja
1) Dari mana sajakah tenaga kerja yang bekerja di home industry Ibu?
Jawaban : Tenaga kerja yang bekerja disini hanya keluarga dan
jadi tidak ada spesifikasi tertentu. Yang terpenting dia pekerja keras,
sudah ditetapkan.
tenagakerjatetapsemangat.
d. Pemasaran
kitaperhatikankualitasdarihasilproduksamakemasanjugakitaperhatikan,
karenakalaukemasaannyabaikakantertarikkonsumen.
dantetangga.
Jawaban :iyakitajugamelakukanpromosi
Jawaban :untukbiayanyatidakmahal,
selaindaripromosimelaluikemasan,
yang dimanaakanberlanjutdarimulutkemulut.
ribuansampai 15 ribuansaja
industry :
a. Perolehan Modal
meningkatkan usaha ?
terlebih harga bahan baku tiba-tiba mahal, jadi saya pernah minus di
modal.
2) Upaya – upaya apa yang Ibu lakukan agar pengelolaan modal dapat
b. Produk
produk ?
di sinipakampaspisang
bulanrasanyasudaahberbedameskipunkitasimpandalamtempat yang
tertutup.
c. Pemasaran
Jawaban
:menurutsayasudahefektifkarenakitaterjunlangsungkelapanganketemus
amacalonkonsumen
Jawaban : Untuk tambahbiayahidup. Karna kalau dari yang biasanya saja yang di
keluarga ?
dapat tapi kalau banyak juga di produksi banyak juga didapat. Apalagi kalau
pasti juga, untung kalau bagus hasilnya kebun tapi kalau tidak bagus
kitatidakbisaapa-apa. Mana lagi banyak yang mau di bayar, uang jajannya anak.
Jawaban : tidak sampai 200ribu dek, tergantung banyaknya juga yang diproduksi.
keluarga ?
banyak, dan semua itu boleh di manfaatkan oleh manusia sesuai dengan
mengambil bahan tersebut karena setiap bahan di bumi ini tidak semua memiliki
telah kita ketahui bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini
untuk mengatur dan mengelola alam dengan baik agar alam tersebut bisa
menghancurkan atau menyia-nyiakan alam yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Merupakan tindakan fesed yang dikecam oleh Allah SWT. Dan melanggar aturan
untuk segelintir orang, dan setiap manusia harus mencari sumber-sumber daya
alam yang besar dan jujur dengan cara yang telah ditetapkan oleh Allah SWT
padatanggal 4 Oktober 2020 pukul 13:46 WITA bertempat di jl. Mt. Haryono,
mewawancaraitentangperspektifekonomisyariahterhadapstrategipengelolaan modal
usaha.
Gambar 3.2 WawancaraPemilik Usaha KeripikPisang
KegiatanwawancarabersamaibuHerlinaselakupemilikusahakeripikpisangDesaArasoep
DusunKomplekPasarDesaArasoeKecamatanCinaKabupaten Bone
(tempatataurumahproduksikeripikpisang),
BiodataPribadi
5. Nama Orangtua :
Ibu : Normawati
Pendidikan
Demikiandaftarriwayathidupinisayabuatdengansebenarnya.