TESIS
Oleh
SYAIFUL ANAM
NIM : 0839218038
TESIS
Oleh
SYAIFUL ANAM
NIM : 0839218038
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
karunia dan limpahan rahmat-Nya, sehingga tesis dengan judul “Analisis Strategi
Pondok Pesantren (Studi Pada Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten
tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah menuntun umatnya menuju agama
Dalam penyusunan tesis ini, banyak pihak yang terlibat dalam membantu
penyelesaiannya. Oleh karena itu patut diucapkan terima kasih teriring do’a
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember yang telah memberikan sarana yang
Jember.
2. Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag Selaku Direktur Pascasarjana Universitas Islam
3. Dr. Ahmadiono, M.E.I selaku Kaprodi yang telah memberikan arahan demi
4. Dr. H. Misbahul Munir, M.M. selaku Penguji Utama yang telah meluangkan
waktu, pikiran dan perhatian untuk menguji tesis ini sehingga terlaksana
iv
5. Dr. H. Abdul Rokhim, S.Ag, M.E.I. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
6. Dr. Nurul Widiyawati, IR, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
(UIN) Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember, yang telah banyak memberikan ilmu,
almamater tercinta.
Semua Pengurus Lembaga Bisnis Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah
9. Kedua Orang tua bapak Asmal dan almarhumah ibu Sayani tercinta yang selalu
10. Istri tercinta halimatus sa’diyah, yang selalu mendukung kami untuk
menyelesaikan tugas akhir tesis ini, serta putra-putra kami, ahmad salman
alfarisy, ahmad nasihul ibad dan ahmad zaini mun’im semoga dijadikan anak
v
11. Teman-teman seperjuangan di Pascasarjana U Universitas Islam Negeri (UIN)
Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember yang senantiasa memberikan motivasi dan
Semoga penyusunan tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
SYAIFUL ANAM
vi
ABSTRAK
Anam, Syaiful. 2021 Analisis Strategi Pengembangan Lembaga Bisnis
Dalam Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Pondok
Pesantren (Studi Pada Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton
Kabupaten Probolinggo), Tesis, Program Studi Ekonomi
Syariah, Pascasajana Universitas KH. Ahmad Shiddiq,
Jember, Pembimbing (I) Dr. Abdul Rokhim, S.Ag,
M.E.I,Pembimbing (II) Dr. Nurul Widyawati IR, S.Sos,
M.Si.
Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Lembaga Bisnis, Kemandirian
Pesantren.
Pondok Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang cukup
tua keberadaannya di Indonesia, pada usia yang sudah tidak muda lagi,
Pondok pesantren Nurul Jadid, melakukan upaya penguatan ekonomi,
menuju pesantren mandiri dan berdaya saing. Penelitian ini, akan mengkaji
tentang Strategi Pengembangan Lembaga Bisnis untuk meningkatkan
Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Jadid.
Penelitian ini difokuskan pada tiga hal, yang meliputi : Strategi
Perencanaan, Strategi Implementasi dan Evaluasi Strategi Pengembangan
Lembaga Bisnis Dalam Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Pondok
Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton kabupaten Probolinggo.
Penelitian ini bertujuan, yaitu Menggambarkan dan menganalisa
Strategi Perencanaan , Implementasi dan Evaluasi Strategi Pengembangan
Lembaga Bisnis Dalam Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Pondok
Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton kabupaten Probolinggo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Jenis
penelitian fenomenologis. Pendekatan fenomenologis–dalam penelitian ini–
bermakna dua; pertama, menentukan posisi penulis; dan kedua, struktur
kesadaran objek riset baik itu dari inisiator, pelaksana, dan objek strategi
pesantren. Sumber data dalam penelitian ini adalah gejala-gejala sebagaimana
adanya berupa perkataan, perilaku, dan pendapat dari pihak yang terkait
dalam objek penelitiannya. Data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi
dua bagian ; data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Analisis Strategi
Pengembangan Lembaga Bisnis Dalam Meningkatkan Kemandirian Ekonomi
Pondok Pesantren, di Pondok Pesantren Nurul Jadid, dilakukan dengan tiga
strategi , strategy formulation, strategy implementation dan strategy
evaluation. Strategy formulation, meliputi pertama, Perumusan Arah dan
Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kemandirian Pesantren, Kedua,
Pembentukan Struktural Koperasi Berbasis Kelompok Kerja Pesantren,
Ketiga, Proses Assesment dan Perumusan Desain Pengembangan Bisnis
Kelembagaan Bisnis Pesantren, Keempat, Penyusunan Program
Pengembangan Kelembagaan Bisnis Pesantren. Sementara itu, strategy
implementation dalam penelitian ini, meliputi, 1) Pengembangan
Kelembagaan Bisnis dalam Meningkatkan Autonomy Ekonomi Pesantren
Dilakukan, 2) Pengembangan Kelembagaan Bisnis dalam meningkatkan
Independcy Ekonomi Pesantren, 3) Pengembangan Kelembagaan Bisnis
dalam meningkatkan Self Reliency Ekonomi Pesantren.
vii
ABSTRACT
viii
مستخلص البحث
األنام ،سيف ٠٢٠٢ ،م ،تحليل إستراتيجات تطوير وكالة التجارة المالية في
تعزيز اقتصاد المعهد المستقل (دراسة الحالة بمعهد النور الجديد
اإلسالمي بيطان) ،قسم اإلقتصاد الشرعي الدراسات العليا ،رسالة
الماجستير في جامعة أحمد صديق اإلسالمية الحكومية جمبر،
المشرف األول د .عبد الرحيم والمشرف الثاني دكتورة نور
الوياواتي.
الگلمات الرئسية :إستراتيجيات التطوير ،وكالة التجارة المالية ،المعهد المستقل.
يعد المعهد اإلسالمي من أقدم المؤسسات التربوية إسهاما والتعليمية
وزمانا في إندونيسيا وقد حاول معهد النور الجديد اإلسالمي بيطان بتعزيز
اإلقتصاد الهادف إلى أن يكون مستقال ومستعدا للمنافسة .كان يدرس هذا البحث
عن إستراتيجيات تطوير وكالة تجارية مالية بتعزيز اإلقتصاد الهادف إلى أن
يكون معهدا مستقال في معهد النور الجديد اإلسالمي
هذا البحث بثالثة أسئلة هي إستراتيجات التخطيط وإستراتيجيات التطبيق
وإستراتيجيات تقويم تطوير وكالة التجارة المالية في تعزيز اإلقتصاد المعهد
بمعهد النور الجديد اإلسالمي المستقل.
هذا البحث إلى وصف إستراتيجات التخطيط وإستراتيجيات التطبيق
وإستراتيجيات تقويم تطوير وكالة التجارة المالية في تعزيز اإلقتصاد المعهد
بمعهد النور الجديد اإلسالمي المستقل.
هذا البحث المنهج الكيفي بالمدخل المظهري ولهذا المدخل معنيان أحدهما
تحديد موقف الباحث وثانيهما وعي المفحوص سواء كان صاحب الفكرة أو منفذا
أو إسراتيجيات المعهد .ثم البيانات ومصادرها هي المظاهر الصادرة من
المبحوصين مثل األقوال واألفعال واآلراء وما إلى غير ذلك كما انتقسمت البيانات
إلى قسمين البيانات األساسية والبيانات الفرعية.
ّ
ومن نتائج البحث أن تحليل إستراتيجيات وكالة التجارة المالية يُرقى
استقالل المعهد حيث طبّق معهد النور الجديد اإلسالمي بيطان ثالث إستراتيجيات
وبيانها كالتالي :صياغة اإلستراتيجية وتنفيذ اإلستراتيجية وتقييم اإلستراتيجية.
واشتملت صياغة اإلستراتيجية على أوال صيافة األهداف والسلطة لتطوير إقتصاد
المعهد ،وثانيا تكوين الهيكل التنظيمي لوكالة التجارة المالية المبنية على جمعية
العمل للمعهد ،وثالثا عملية التقويم وصياغة التصميم لتطوير وكالة التجارة المالية
للمعهد ،ورابعا إعداد برامج وكالة التجارة المالية للمعهد .ويضاف إلى أن ذلك أ،
تقييم اإلستراتيجية يحتوى على أن تطوير وكالة التجارة المالية في ترقية إقتصاد
المعهد المستقل وأن تطوير وكالة التجارة المالية في تعزيز إقتصاد المعهد المستقل
وكالة التجارة المالية المالية في تعزيز االعتماد على الذاتي قد تم عقده بتمام.
ix
DAFTAR ISI
x
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ....................................................... 71
A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Nurul Jadid ............................... 71
B. Paparan dan Analisis Data ........................................................... 75
C. Temuan Penelitian ....................................................................... 102
BAB V PEMBAHASAN TEMUAN ..................................................................... 106
A. Formulasi Strategi Pengembangan Lembaga Bisnis Dalam Meningkatkan
Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren ........................................... 106
B. Implementasi Strategi Pengembangan Lembaga Bisnis Dalam Meningkatkan
Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren ........................................... 126
C. Evaluasi Strategi Pengembangan Lembaga Bisnis Dalam Meningkatkan
Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren ........................................... 142
BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 153
A. Kesimnpulan ........................................................................................ 153
B. Saran ................................................................................................... 155
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 156
xi
DAFTAR TABEL
xii
TABEL GAMBAR
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB–LATIN
5 ج J Je ف f ef
8 د D De ل l el
9 ذ Dh de ha م m em
10 ر R Er ن n en
12 س S Es ه h ha
menuliskan coretan horisontal (macron) di atas huruf ā, ī, dan ū ( او, اي,)ا. Semua
nama Arab dan istilah teknis (technical terms) yang berasal dari bahasa Arab harus
ditulis dengan transliterasi Arab Indonesia. Di samping itu, kata dan istilah yang
berasal dari bahasa asing (Inggris dan Arab) juga harus dicetak miring atau
xiv
digarisbawahi. Karenanya, kata dan istilah Arab terkena dua ketentuan tersebut,
transliterasi dan cetak miring. Namun untuk nama diri, nama tempat dan kata Arab
Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf
ay dan aw.
rawd}ah.
Bunyi hidup (vocalization atau harakah) huruf konsonan akhir pada sebuah
kata tidak dinyatakan dalam transliterasi. Transliterasi hanya berlaku pada huruf
konsonan (consonant letter) akhir tersebut. Sedangkan bunyi (hidup) huruf akhir
Arab tidak berlaku untuk kata, ungkapan atau kalimat yang dinyatakan dalam
Khawāriq al-‘ādah bukan khawāriqu al-‘ādati; inna al-dīn ‘inda Allāhi al-
Islām bukan inna al-dīna ‘inda Allāhi al-Islāmu;, wa hādhā shay’ ‘inda ahl
al-‘ilm fahuwa wājib bukan wa hādhā shay’un ‘inda ahli al-‘ilmi fahuwa
wājibun.
Arab yang masih difungsikan yaitu untuk kata dengan akhiran ta’ marbūţah yang
bertindak sebagai sifah modifier atau idāfah genetife. Untuk kata berakhiran tā’
dengan “at”. Sedangkan tā’ marbūţah pada kata yang berfungsi sebagai mudāf
penjelasan tersebut mengikuti kaidah gramatika Arab yang mengatur kata yang
xv
Sunnah sayyi’ah, nazrah ‘āmmah, al-la’āli’ al-maşnū’ah, al-kutub al-
seterusnya.
Penulisan huruf besar dan kecil pada kata, phrase (ungkapan) atau kalimat
yang berlaku dalam tulisan. Huruf awal (initial letter) untuk nama diri, tempat,
judul buku, lembaga dan yang lain ditulis dengan huruf besar.
Jamāl al-Dīn al-Isnāwī, Nihāyat al-Sūfi Sharh Minhāj alWuşūl ilā ‘Ilm al-
Majmu’al-Lughah al-‘Arabīyah.
ī. Jika yā’ mushaddadah yang masuk pada huruf terakhir sebuah kata tersebut
mushaddadah yang terdapat pada huruf yang terletak di tengah sebuah kata
xvi
Al-Ghazālī, al-Şunā’nī, al-Nawawī, Wahhābī, Sunnī Shī’ī, Mişrī, al-
dihubungkan dengan kata benda yang jatuh sesudahnya dengan memakai tanda
hubung (-) atau dipisah dari kata tersebut, jika kata diberi kata sandang (adāt al-
ta’rīf).
Kata Ibn memiliki dua versi penulisan. Jika Ibn terletak di depan nama diri,
maka kata tersebut ditulis Ibn. Jika kata Ibn terletak di antara dua nama diri dan
kata Ibn berfungsi sebagai ‘atf al-bayān atau badal, maka ditulis bin atau b. Dalam
kasus nomor dua, kata Ibn tidak berfungsi sebagai predicative (khabar) sebuah
Ibn Taymīyah, Ibn ‘Abd al-Bārr, Ibn al-Athīr, Ibn Kathīr, Ibn Qudāmah,
Ibn Rajab, Muhammad bin/ b. ‘Abd Allāh, ‘Umar bin/ b. Al-Khaţţāb, Ka’ab
bin/ b. Malik.
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
tangga atau manajemen rumah tangga.1 Konsep dasar ini yang menjadi
komunal masyarakat.
Dengan kata lain, yang awal dibicarakan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
mikro menjadi diskursus kajian pengembangan makro. Pada sisi inilah proses
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta,Balai
Pustaka,2007)ini, 3
1
2
kebutuhannya terpenuhi dan tentu pada akhirnya agar dapat bertahan. Mereka
lama pula.
belakangan ini semakin lama semakin ketat akan persaingan, perubahan dan
baik karena persaing yang makin bertambah, volume produksi yang semakin
melepaskan diri dari orang tua dengan maksud untuk menemukan dirinya
2
Michael E. Porter, "Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul" , PT. Gramedia, Jakarta, 1993.
3
yang sama. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk bertahan dan bahkan
hanya uang, namun juga berupa tanah untuk pengembangan atau berdirinya
satunya lembaga yang berdiri karena bantuan masyarakat secara ikhlas dan
gotong royong. Bentuknya bisa berupa wakaf, hibah atau donasi dari santri
3
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), 18.
4
Ketidak engganan masyarakat berkorban demi kemajuan pesantren, karena pesantren
memang memiliki pengaruh di bidang agama sehingga dapat memupuk sifat sukarela.
Pengaruh keagamaan pesantren bahkan dapat mengarahkan way of life dan sikap
hidup mereka, khususnya yang tinggal daerah pedesaan. Lihat. Oepen & Wolfgang
Karcher, The Impact of Pesantren in Education and Community Development in
Indonesia (Jakarta:P3M,1988), 63.
4
(kemandirian).5
lembaga pendidikan solutif dan substantif. Saat ini pondok pesantren dianggap
faktor ialah manajemen sebagai faktor upaya, organisasi sebagai faktor sarana,
dan administrasi sebagai faktor karsa. Ketiga faktor ini, yang memberikan arah
kegiatan yang dilakukan oleh pesantren, baik dalam bidang pendidikan, atau
bentuk lembaga pendidikan khas dan asli Indonesia. Oleh karena itu pesantren
yang sama6.
5
Muhammad Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Umum dan Agama) (Semarang: Toha
Putra, 1981), 116.
6
Fatimah Zuhroh, Literatur Kitab Kuning di Pesantren (Medan: Perdana Mulya, 2013),
14
5
berasal dari pulau Jawa datang untuk menuntut ilmu agama. Bahkan di antara
para santri ada yang berasal dari Gowa dan Talo, Sulawesi7
pesantren sendiri, uang bulanan syahriyah santri dan bantuan masyarakat dalam
bentuk zakat, shodaqoh, infaq serta sedikit hibah dan waqaf. Oleh karena itu
pesantren bisa didapatkan dari dana hibah yang berasal dari pemerintah,
semua kegiatan yang mendukung proses kegiatan mengajar, gaji guru dan
dewan pengurus pondok, penyusutan aktiva tetap, biaya listrik dan telepon, 2)
dilakukan untuk membiayai barang modal aktiva tetap seperti membeli tanah,
pendidikan9.
7
Sulthon dan Khusnur Ridho, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta, Diva, 2003, 8.
8
Amin Haedari & Ishom Elha, Manejemen Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah,
Jakarta: Diva Pustaka, 2004.18.
9
Amin Haedari & Ishom Elha, Manejemen Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah, 87.
6
organisasi lain. Sedangkan bidang partisipasi antara lain: (1) Kurikulum lokal,
(2) Alat-alat belajar, (3) Dana, (4) Material atau bangunan, (5) Auditing
berpartisipasi: (1) Ikut dalam pertemuan, (2) Datang ke sekolah, (3) Lewat
surat, (4) Lewat telepon, (5) Ikut malam seni, (6) Ikut bazar10.
10
K.A. Rahman, “Peningkatan Mutu Madrasah melalui Penguatan Partisipasi
Masyarakat”, Jurnal Pendidikan Islam, Volume I, Nomor 2, Desember, 2012/1434.
11
Manfred Oepen (ed), Dinamika Pesantren....., 153
12
Sulthon dan Khusnur Ridho, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta, Diva, 2003, 262-
263.
7
digali dari dua sumber, yaitu dana yang berasal dari lembaga pendidikan
(pesantren) itu sendiri, intern, seperti SPP atau syahriyah, uang pendaftaran
santri, uang gedung, bunga deposito koperasi pesantren dan usaha mandiri
(wiraswasta), dan dana berasal dari luar lembaga, ekstern, seperti sumbangan
kearah tersebut, semua itu dilakukan agar mutu keilmuan yang menjadi pokok
bersangkutan.
pondok pesantren (top manajer) ada pada seorang kyai. Menurut Hasbullah
13
Depag RI, In Service Training KKM MTS/MI (Jakarta: PPIM, 2001), 86
8
oleh pondok pesantren yang mengacu pada visi dan misi Pondok Pesantren.
teknologi modern16.
Sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia (human resource), dan
15
Azyumardi azra, Surau di Tengah Krisis : Pesantren dan Perspektif Masyarakat,
dalam Raharjo (ed), Pergulatan Dunia Pesantren Membanuan dari bawah, (Jakarta:
lp3es, 1985,) 173
16
Ainurrafiq Dawam dan Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren,
(Listafariska Putra, 2005) 18
9
yang berasal dari pulau Jawa datang untuk menuntut ilmu agama. Bahkan di
antara para santri ada yang berasal dari Gowa dan Talo, Sulawesi18. Pesantren
(Pengaturan), kata ini di nukil dari salat ayat dalam Al-Qura’an Surat As-
Sajdah, Ayat 5 :
Salah satu Pondok Pesantren yang usianya cukup tua, adalah Pondok
Pondok Pesantren Nurul Jadid yang didirikan pada tahun 1948 oleh KH. Zaini
17
A. Halim. Menggali Potensi Ekonomi Pondok Pesantren. Yogyakarta: Pustaka
Pesantren. 2005. Hal.243
18
H. Muhammad Jamhuri, Lc. MA,Sejarah dan Perkembangan Pendidikan Islam di
Indonesia,(Tangerang: Sekolah Tinggi Agama Islam Asy-Syukriyyah,1990), 1
19
As-Sajdah.5
10
hingga saat ini berusia 70 tahun. Pada usia yang tidak muda lagi, untuk
dengan mendirikan unit-unit bisnis Pesantren. Dalam waktu lima tahun terakhir
yang didirikan pada 28 oktober 1991.21 Beberapa unit usaha yang disebutkan
Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam konteks telah mampu membangun usaha
bisnis yang mapan, yang dibuktikan dengan terbentuknya satuan kerja yang
yang bertugas sebagai pelaksana usaha dalam hal ini adalah bidang usaha, dan
Inkubasi bisnis pesantren yang bertugas untuk melakukan kajian usaha dan
20
https://www.nuruljadid.net/sejarah-pesantren ((Diakses tanggal 14 Agutus 2021)
21
Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Propinsi Jawa Timur
nomor : 7146/bangwas II/91 tentang pengesahan Koperasi sebagai Badan Hukum.
22
Obeservasi Awal, Kelembagaan Bisnis Pondok Pesantren Nurul Jadid Tanggal
02/02/2021
11
stakeholder pengelolah. Ada tiga kapontren yang dibentuk, ada kapontren yang
(Pengaturan), kata ini di nukil dari salat ayat dalam Al-Qura’an Surat As-
Sajadah, Ayat 5 :
23
Wawancara awal, Najiburrahman (Ketua Kapontren Nurul Jadid) tanggal 21/02/2021
24
Dokumentasi, Pengembangan Program Pesantren Mandiri tahun 2021
12
unit-unit usaha pondok pesantren adalah unit usaha perdagangan yang terdiri
dari toko bangunan, enjemart dan mandiri logistic, dan unit usaha jasa yang
terdiri dari percetakan, garment dan Bekal Santri (layanan belanja santri
Seluruh fakta dari pesantren Nurul Jadid di atas, tentu merupakan hal
menjadikan pesantren ini unik untuk diteliti adalah pertama, pesantren Nurul
25
Dokumentasi Awal, Peraturan Kepala Pesantren Nomor 28 Tahun 2021 tentang Badan
Usaha Pesantren
26
Profi bidang usaha pondok pesantren nurul jadid tahun 2020
27
Dokumentasi, Pengembangan Program Pesantren Mandiri tahun 2021
13
strategi pengembangan. Yang dalam hal ini, salah satu konsep teoretiknya
usahanya.31 Ketiga hal inilah yang akan dijadikan dasar sub fokus kajian
28
Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases,(USA.Prentice
Hall,2011),13
29
Hal tersebut meliputi The Business Vision and Mission, The External
Assessment,Internal Assessment dan Strategies in Action. Ibid, 40-172
30
Hal tersebut meliputi Management and Operations, Implementing Strategies:
Marketing, Finance/ Accounting, R&D, dan MIS. Ibid, 210-250
31
Hal tersebut meliputi Strategy Review, Evaluation, dan Control. Lihat. Ibid, 284
14
kemandirian pesantren.
B. Fokus Penelitian
Berdasar pada konteks penelitian tersebut, maka penelitian ini
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara Praktis
umumnya.
b. Pemerintah
pondok pesantren.
c. Peneliti
E. Definisi Istilah
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
peluang lingkungan.
yang memiliki tujuan mencari laba atau keuntungan. Pada penelitian ini
tentu yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan oleh pesantren yang
juga lembaga sebagai objek dari strategi tersebut. Sehingga, istilah pada
rintingan dan semacamnya. Jadi dalam penelitian ini, terma yang dibangun
saat ini.
Pondok Pesantren adalah proses atau rencana yang berorentasi pada profit,
F. Sistematika Penulisan
Penyusunan penelitian ini terdiri dari beberapa bab. Tiap bab terdiri
dari beberapa sub bab sesuai dengan keperluan penelitian yang akan dilakukan.
signifakannya penelitian ini dilakukan. Selain itu, dalam bab ini juga memuat
fokus penelitian yang dibahas, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka,
Bab III, berisi Metode Penelitian yang membahas pendekatan dan jenis
teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan keabsahan data penelitian.
Bab IV, berisi Paparan Data dan Analisis yang membahas kondisi objektif
pesantren. Bab VI, adalah Bab Penutup yang berisi kesimpulan dan
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
penelitian banyak yang terfokus pada satu aspek saja, misal hanya pada aspek
produk atau pemasarannya saja. Ada satu yang hampir sama dengan penelitian
yang dilakukan dan hampir sama dengan penelitian ini. Artinya, ada beberapa
penelitian yang hampir senada dengan penelitian ini. Adapun diantaranya ialah
Ponorogo. Penelitian yang berjenis kualitatif ini dilakukan pada tahun 2017.
32
Bayu Dewi Cahyono, “Manajemen Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan Guna
Peningkatan Kecakapan Hidup Bagi Santri di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2
Ponorogo (Tesis, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Program Studi
20
21
peningkatan kecapakan hidup mereka. Sementara penelitian saat ini, fokus pada
mencapai lebih dari 27 ribu dengan jumlah santri lebih dari 3 juta orang adalah
seluruh stakeholder dan meliputi tahapan yang terstruktur dan sistematis. Tahap
sebagai lembaga keuangan mikro syariah dan Pusat Pelatihan Pertanian dan
pesantren. Penelitian saat ini, sementara penelitian saat ini fokus pada strategi
ekonomi. Namun juga ada persamaanya, yakni juga sama mambahas tentang
Darul Ulum Banyuanyar Madura)”. Penelitian kualitatif ini dilakukan pada tahun
2020.
33
Slamet Widodo, “Model Pemberdayaan Pondok Pesantren dalam Pengembangan Budaya
Kewirausahaan, (Tesis, Program Studi Magister dan Doktor Penyuluhan Pembangunan/
Pemberdayaan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2016),
189.
34
Miftakhul Jannah, “Strategi Pembudayaan Entrepreneurship dalam Membangun Bisnis
Pesantren Berbasis Alumni Network Forum (Studi Kasus Pondok Pesantren Darul Ulum
Banyuanyar Pamekasan)” (masters, Institut Agama Islam Negeri Jember, 2019),
http://digilib.iain-jember.ac.id/1891/.
23
di bawah naungan pesantren. Berdiri sejak tahun 2001 hingga saat ini pesantren
Ar-Risalah berkembang dengan sangat pesat yang mana dalam kurun waktu yang
pesantren yang strategis serta visi kiai yang visioner dan didukung pula kondisi
menguntungkan.35
35
Zaini Hafid, “Kemandirian Perekonomian: Studi tentang Kewirausahaan di Pondok
Pesantren Ar-Risalah Cijantung IV Ciamis”, Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam Volume 3, Nomor 2, November 2018/1440 2018, 266.
24
kemandirian.
pemahaman dasar tentang masalah dan implikasi bagi kesejahteraan ukhrawi dan
partisipasi kebersihan lingkungan yang lebih luas tidak hanya di sekolah tetapi
36
Herdis Herdiansyah, dkk.“Eco-Pesantren as A Basic Forming of Environmental Moral
and Theology”, Jurnal KALAM, Volume 12, Nomor 2, Desember 2018, 232.
25
perekonomiannya ke kancah dunia sehingga menjadi suatu hal yang wajib untuk
menjadi basis perubahan sosial, kondisi sosial ekonomi yang masih dalam tahap
berkembang tersebut. Dasar itu menjadi perlindungan yang kuat. Hal tersebut
usaha ekonominya.
kesejahteraan bersama. Dampak positif tersebut secara nyata dapat dilihat pada
beberapa hal; a) terciptanya pola kader umat (santri dan masyarakat) yang
kelembagaan.
kewirausahaan di dunia pesantren menjadi salah satu catatan penting dalam dunia
perkantoran, jasa, dan bahkan keuangan. Dijelaskan juga pesantren ini mandiri
37
Siti Nur Azizah, “Manajemen Unit Usaha Pesantren Berbasis Ekoproteksi (Studi Kasus di
Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumuddin Kesugihan Cilacap)”, (Jurnal Al-Tijary Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islamac Vol. 2, No. 1, 2016), 94.
27
menyimpulkan bahwa jumlah tradisi yang tertanam, sumber daya teknologi dan
pesantren. Variabel jumlah tradisi tertanam, sumber daya teknologi, dan jumlah
pengembangan ekonomi kreatif pesantren. Penelitian saat ini, fokus pada strategi
38
Rudy Hariyanto, “Menumbuhkan Semangat Wirausaha Menuju Kemandirian Ekonomi Umat
Berbasis Pesantren (Studi Kasus Di PP Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan),” NUANSA:
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam 14, no. 1 (August 4, 2017): 185–212.
39
Anton Bawono, “Creative Economic Development of Pesantren”, (Shirkah Journal of
Economics and Business Vol. 3, No. 1, January-April, 2018), 43.
28
40
Ayahabuddin, dengan judul “Memupuk Kemandirian Dengan Kewirausahaan Sosial (Studi
Kewirausahaan Sosial Pesantren Al-Bayan, Majenang Kabupaten Cilacap)”, (Laporan
Reseach, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto,2015), 65.
29
Penelitian ini berjenis kualitatif. Dilakukan pada lokasi yang sama dengan
ekonomi atau semangat wirausaha masyarakat, ada hal penting yang harus
diperhatikan. Hal tersebut adalah komitmen dan integritas, konsistensi dan fokus,
berfokus pada ekonomi dasar Islam sebagai dasar untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat.41
dimasjid. Fokus penelitian saat ini adalah strategi pengembangan lembaga bisnis
41
Fadloli, dkk, “Mosque-Based Islamic Cooperative for Community Economic Development”,
(Jurnal Integrative Business and Economics Research, Vol. 8, Supplementary Issue 2, 2019),
196.
30
yang terstruktur
dan sistematis.
Tahap
pemberdayaan
antara lain, (i)
identifikasi
potensi usaha; (ii)
kapitalisasi
permodalan; (iii)
peningkatan
kapasitas
pengelola; dan
(iv) pendidikan
kewirausahaan.
Terdapat peluang
transformasi
kelembagaan
pondok pesantren,
sebagai lembaga
keuangan mikro
syariah dan Pusat
Pelatihan
Pertanian dan
Pedesaan
Swadaya (P4S)
3 “Strategi Pembudayaan Miftahul Kajian tentang Penelitian
Model
Entrepreneurship Jannah, model usaha yang ini fokus
pengembangan
dalam Membangun 2020 dikembangkan pada strategi
usaha pesantren
Usaha Bisnis Pesantren pesantren pengembang
yang didasarkan
Berbasis Alumni an
pada potensi
Network Forum (Studi kelembagaan
alumni. Jaringan
Kasus Pondok bisnis
alumni
Pesantren Darul Ulum pesantren
merupakan
Banyuanyar Madura)”. dalam
instrumen
meningkatka
pengembangan
n
kemandirian
kemandirian
pesantren
ekonomi
4 “Kemandirian Zaini Pondok pesantren Kajian tentang Kajian
Perekonomian: Studi Hafid, Ar-Risalah upaya kamandirian tentang
tentang Kewirausahaan 2018 sebagai lembaga ekonomi pesantren upaya
di Pondok Pesantren pendidikan melalui usahanya. alumni
Ar-Risalah Cijantung bercorak untuk
IV Ciamis”, khalafiah dimana kamandirian
Manageria: Jurnal disana terintegrasi ekonomi
Manajemen Pendidikan antara kurikulum pesantren
Islam Volume 3, persekolahan dan melalui
Nomor 2, November pesantren yang usahanya.
2018/1440 2018. bersinergi di
bawah naungan
pesantren. Berdiri
32
di sekolah
asrama adalah
jumlah ustadz.
9 “The practice of Hudaefi Analisis Penelitian
local economic dan implementasi ini fokus
development and Heryani, ekonomi pada
Penelitian ini
Maqāṣid al-Sharī‘ah: 2019 pesnantrren strategi
menemukan
Evidence from a berbasis pengemban
bahwa proses
Pesantren in West maqosidus gan
pengembangan
Jawa, syari’ah kelembagaa
bisnis di lokal
n bisnis
economi
pesantren
pesantren talah
dalam
sesuai dengan
meningkatk
prinsip
an
kemandiria
n ekonomi
10 “Mosque-Based Fadloli, Untuk Kajian Penelitian
Islamic Cooperative dkk, 2019 membudayakan pembudayaan ini fokus
for Community semangat entrepreneur yang pada
Economic ekonomi atau dilakukan di strategi
Development”, semangat masjid pengemban
(Jurnal Integrative wirausaha gan
Business and masyarakat, ada kelembagaa
Economics Research, hal penting yang n bisnis
Vol. 8, harus pesantren
Supplementary Issue diperhatikan. dalam
2, 2019). Hal tersebut meningkatk
adalah an
komitmen dan kemandiria
integritas, n ekonomi
konsistensi dan
fokus,
kemampuan
yang baik,
kapasitas dan
manajemen
profesional, dan
akuntabilitas
dan
transparansi.
Keempat hal ini
akan
memungkinkan
masjid untuk
mengembangka
36
n kepercayaan
masyarakat
terhadap
penjaga masjid.
Berdasarkan
kepercayaan ini,
potensi ekonomi
masjid dapat
diberdayakan
melalui
pembentukan
koperasi Islam.
Untuk
memungkinkan
penerapan
konsep tersebut,
disarankan agar
pengurus masjid
menyelenggarak
an ceramah
dengan topik
yang berfokus
pada ekonomi
dasar Islam
sebagai dasar
untuk
meningkatkan
kesadaran
masyarakat.
Sumber : diolah Peneliti
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dipaparkan di atas, nampak jelas
B. Kajian Teori
42
Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases,(USA.Prentice Hall,2011),5
38
strategi, yakni:44
yang digagas Fayol dan Weber, ada pendekatan SDM oleh Maslow, ada
43
Thomas L Wheelen dan J. David Hunger, Essentials of Strategic Management,
(USA:Prentice Hall,2011), 1.
44
Aime Heene, Dkk. Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, (Jakarta: Refika
Aditama,2010),10.
39
menganalisa fokus masalah dalam penelitian ini. Hal ini menjadi senada
sebab Fokus penelitian yang disusun oleh peneliti berdasarkan apa yang
45
Penjelasannya lebih lengkapnya baca, Fred R. David, Strategic Management .....,1-290
46
Hal tersebut meliputi The Business Vision and Mission, The External Assessment,Internal
Assessment dan Strategies in Action. Ibid, 40-172
47
Hal tersebut meliputi Management and Operations, Implementing Strategies: Marketing,
Finance/ Accounting, R&D, dan MIS. Ibid, 210-250
48
Hal tersebut meliputi Strategy Review, Evaluation, dan Control. Lihat. Ibid, 284
40
FORMULATION
Internal Assessment Lembaga Pembiyaan, Pemasaran, dan Review, penilaian dan kontrol Usaha
Pesantren Penghitunagan, Pengembangan dan Pesantren
Manjemen komunikasi Lembaga
bisnis Pesantren
Strategy In Action Lembagaa Bisnis
Pesantren
memperoleh hasil berupa keuntungan, upah, atau laba usaha. usaha adalah
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.50 Kata “Bisnis” sendiri
bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum),
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua
sehari-hari.51
memiliki tujuan mencari laba atau keuntungan. Pada penelitian ini tentu
51
Abdul Aziz, Etika Bisnis …, 2
42
kemaslahatan lingkungannya.
dilihat dari arus globalisasi dan kapitalisme pasar yang menerjang seluruh
semakin berkurang.
52
M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan …, 240
53
Amin Haedari (ed), Khazanah Intelektual Pesantren, (Jakarta: CV. Maloho Jaya Abadi,
2008), 182
43
usahanya.
54
Asrori S. Karni, Etos Studi Kaum Santri; Wajah Baru Pendidikan Islam, (Bandung: PT
Mizan Pustaka, 2009), 221.
55
Pada pemebahasananya ia juga memebahas tentang perkemabangan pesantren dalam aspek
pembangunan infrastrukturnya. Lihat. Marwan Saridjo, et.al., Sejarah Pondok Pesantren di
Indonesia, (Jakarta: Dharma Bhakti, 1979), 10.
44
santri pada awalnya adalah koperasi. Hal ini merupakan salah satu bentuk
Islam lainnya.56
sebenarnya tidak terlepas dari adanya dorongan pemerintah yang kala itu
dewasa ini, koperasi harus menjadi tulang punggung dan wadah bagi
56
Azyumardi Azra, “Pesantren, Kontinuitas dan Perubahan”, dalam Nurcholish Madjid, Bilik-
bilik Pesantren …, 1.
57
Sebagaimana penjelasan UUD 1945 tersebut diungkapkan bahwa membangun usaha yang
sesuai adalah koperasi. Lihat. Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), 9.
58
Ibid, 1.
45
Orang miskin dan kaya bersatu dan bekerja sama memperbaiki nasib dan
membentuk koperasi.
begitu pesat, sebab asas koperasi sejalan dengan syari’ah Islam yakni,
berdasarkan konsep gotong royong dan tidak dimonopoli oleh salah satu
orang pemilik modal. Begitu pula dalam hal keuntungan yang diperoleh
maupun kerugian yang diderita harus dibagi secara sama rata dan
proporsional. Asas tersebut telah sesuai dengan firman Allah SWT dalam
دو ِۚ ِن ٰۖ
َ َٰ ثم َوٱل ُع
ِ اونُو ْا َعلَى ٱلبِ ِّر َوٱلتَّق َو َٰى َو ََل تَ َعا َونُو ْا َعلَى ٱ ِإل
َ َوتَ َع...
ِ ش ِدي ُد ٱل ِعقَا
ب َّ َّٱَّللَ إِن
َ َٱَّلل َّ َوٱتَّقُو ْا
59
Ninik Widiyanti, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), 4.
60
QS. Al-Maidah: 2
46
histori yang berbeda yang dijelaskan oleh para tokoh. Ada sejumlah tokoh
memang sudah melakukan usaha bisnis yang sangat signifikan dalam arus
memiliki etos kerja bisnis yang baik. Lanca Castle di Kudus, misalnya
keras, sikap hemat, jujur dan disiplin. Mereka lebih unggul jika
komunis.61
Maka menjadi tidak heran, jika hari ini banyak pesantren yang
beberapa pesantren di jawa timur banyak yang sudah memiliki unit usaha
Pasuruan Jawa Timur juga selangkah lebih maju dan telah berhasil
nusantara. ponpes ini telah memiliki beberapa unit usaha seperti Koperasi
jumlah asest yang fantastis. Selain juga ada pesantren Al-Qodiri Jember
yang memiliki usaha bisnis AMDK dan pom bensin. Omesetnya tentu
juga fantastis.
61
Nakamura Mitsuo, Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin, (Yogyakarta, Gadjah
Mada University Press, 1983).
62
Mursyid, ‘Dinamika Pesantren Dalam Perspektif Ekonomi’, (Jurnal Millah Vol. XI, No 1,
Agustus 2011), 180-181.
48
3. Kemandirian Ekonomi
1. Terma Kemandirian
ekonomi adalah dengan cara mencari makna setiap kata yang menyusun
kata tersebut. Secara susunan dan dasar kata, kemandirian bersal dari kata
perkembangan kata dari kata diri. Jadi, maknanya tidak akan jauh dari
Carl Rogers. Kemandirian bersumber dari kata self karena diri itu
63
Dijelaskan dalam Ali M. & M. Asrori, Psikologi Remaja...,109
50
dan adanya sikap percaya diri.64 Yang perlu digaris bawahi ini adalah
64
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011), 343.
65
Deborah K. Parker, Developing Children.., 226.
51
bersama.68
tersebut akan bisa meyakinkan orang lain dan orang lain akan bersandar
66
Ibid, 227
67
A. Bandura, Self-efficacy.., 71-81.
68
Abu Huraerah, Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat, (Bandung: Humaniora,
2008), 87
52
tidak tergantung pada otoritas dan tidak membutuhkan arahan dari orang
pilihan yang terbatas dan terjangkau yang bisa mereka selesaikan dan
69
Deborah K. Parker, Developing Children..,233.
53
bersepakat bahwa ada tiga konsep istilah yang memiliki arti kemandirian,
70
Beberapa pakar tersebut seperti Berzonsky, Bhatia, Fitzgerald dan Wolman. Dapat dibaca
penjelasannya dalam, Masrun,Dkk. Studi Mengenai Kemandirian Pada Penduduk di
Tengah Suku Bangsa, (Yogyakarta:Universutas Gadjah Mada, 1986), 8.
54
autonomy ini akan selalu bersikap bebas dan memiliki pengelolaan yang
otentik.
tidak akan bergantung kepada orang lain. Mereka labih percaya pada
dan kemauan yang ingin dicapai sendiri. Kedua tipe independency sama
kelompok masyarakat.73
71
Benjamin B Wolmen, Victim of Success:Emotional Problem of Executive, (New
York:Quandrangle, 1973), 37.
72
HR. Bhatia, A Text Book of Eductional Psychology,(New Delhi:The MCMillan
Company,1977), 554
73
Kedua tipe ini Berzonsky disebut akan menciptakan self-govermence. Lihat. M.D.
Berzonsky, Adolecent Developmet,(New York:MacMilan,1991), 101.
55
dilakukan atas kehendak bebas dirinya sendiri. Artinya, bukan lagi oleh
orang lain. Kedua, progresif dan ulet. Komponen ini diindikasikan dengan
74
Dijelaskan bahwa Field Dependent adalah sikap yang mudah terpancing dan dikontrol oleh
orang lain. Sedangkan Field Independent adalah sikap yang cenderung menghindari
informasi dari orang lain sebab dikahwatirkan kenerannya. Lihat. Fitzgerald, Dkk,
Programmed Learning Aid for Development Psychology, (Ontario:Learning System
Company,1972),108-109.
75
M.D. Berzonsky, Adolecent Developmet..., 102-103.
56
dua kelompok yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
segala sesuatu yang dibawa anak sejak lahir yang merupakan bekal dasar
adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering
kemandirian, yaitu:
76
Empat komponen ini sebenarnya didasarkan pada komponen kemandirian yang dipaparkan
oleh beberapa tokoh psikologi dalam tinjauan penulis.
77
Hasan Basri, Remaja Berkualitas (Problematika Remaja dan solusinya), Yogyakarta: 2000,
53-54.
57
tentang benar dan salah, tentang apa yang penting dan apa yang tidak
penting.78
C. Kerangka Konseptual
yang dibangun dalam penelitian inni adalah sejumlah konsepsi teori startegi dan
78
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2016), 25.
58
IMPLIKASI PRAKTIS
TEMUAN PENELITIAN
PENGEMBANGAN 3. Evaluasi
LEMBAGA BISNIS Teori Kelembagaan Bisnis Pesantren (Mursyid)
DALAM Indikator;
MENINGKATKAN 1. Berpusat Pada kiai
KEMANDIRIAN 2. Memperkuat Biaya Operasional Lembaga Metode Penleitian
EKONOMI 3. Memperkirakan Kemampuan Skill Santri Kualitatif Deskriptif
PONDOK 4. Melibatkan Alumni Pesantren
PESANTREN Toeri Kemandirian Ekonomi (Berzonsky)
(Studi Pada Pondok Indikator;
Pesantren Nurul 1. Bebas
jadid Paiton 2. Progresif dan ulet
kabupaten 3. Inisiatif.
Probolinggo) 4. Kemantapan diri.
IMPLIKASI PRAKTIS
BAB III
METODE PENELITIAN
mempertimbangkan dua hal. Adapun dua hal tersebut adalah pertama, kajian
dalam penelitian ini akan menggambarkan makna dari suatu tindakan atau
apa yang berada di balik tindakan seseorang atau peristiwa. Kedua, tindakan
79
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Sanapiah Ismai. Lihat Sanapiah
Ismail, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi, (Malang: YA3, 1990), 2
80
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D (Bandung; Alfabeta, 2010), 300-301.
59
60
riset baik itu dari inisiator, pelaksana, dan objek strategi pesantren..
posisi objek riset, maka posisi informan dan data yang penulis dapatkan akan
tidak akan melakukan reduksi dan reformulasi pada sajian data tersebut.
B. Lokasi Penelitian
kabupaten Probolinggo.
C. Kehadiran Peneliti
untuk menjalin komunikasi yang baik kepada para pelaku unit usaha
81
Robert C. Bogdan dan Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education: An
Introduction to Theory and Methods, (Boston: Aliyn and Bacon, Inc., 1998), 31
61
kunci terlebih dahulu menggali data awal melalui studi pendahuluan menemui
direktur unit usaha pesantren tersebut. Setelah itu, baru secara resmi, peneliti
D. Subjek Penelitian
rasional yang dimaksud itu salah satunya memilah dan memilih sumber yang
bebeapa subjek lain yang memiliki keterkaitan dengan subjek inti dan kasus
yang diteliti.
Adapun objek dari penelitian ini adalah kebijakan dan keberpihakan anggaran
82
Lihat Sugiyono, Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2014),
302.
62
pemerintah daerah. Tentunya dalam hal ini adalah berkaitan dengan fokus
yang akan dikaji. Sehingga secara menyeluruh, subjek dan objek penelitian
kajian yang sedang dianggkat. Adapun subjek penelitian dalam reseach ini
yakni :
SHI
E. Sumber Data
adanya berupa perkataan, perilaku, dan pendapat dari pihak yang terkait
dalam objek penelitiannya. Hal ini sebagai yang disampaikan oleh Nasution.
(data verbal), dan tindakan (data non verbal) selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, kata-kata dan
data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman tape
kepada informan secara mendalam dan relevan, bukan kepada populasi. Tentu
lapangan.
penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian. Ada hal tersebut yaitu ;
pertama, data primer. Data ini diperoleh dalam bentuk kata-kata atau lisan
lembaga bisnisnya.
foto, dan benda-benda yang dapat digunakan sebagai pelengkap data primer.
Data ini berupa sejarah unit usaha pondok pesantren yang diteliti,
83
S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. (Bandun: TARSITO, 2003),
69
64
usaha bisnis Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, sehingga bisa
diketahui realitas model bisnis yang ada. Kedua, studi kepustakaan (literatur),
terdiri dari karya-karya yang ditulis oleh para intelektual dan pakar ekonomi
adapun cara untuk mendapatkan data yang terpada dan nyata, penilitian ini
a) Wawancara
oleh Sanapiah, antara lain seperti: menetapkan kepada siapa wawancara itu
84
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung; Alfabeta, 2008). 145.
85
Lengkapnya lihat, James P Spradley, The Ethnographic Interview. (New York: Holt
Rinehart dan Winston, 1979), 86-88.
65
b) Observasi Partisipatif
observation). Jadi dalam hal ini, penulis hadir di tempat kegiatan subjek
penelitian, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam rangka
hal ini masyarakat seluruh pengelola unit lembaga bisnis pondok pesantren
yaitu untuk menjadi bagian dari jawaban dari masalah yang telah
dirumuskan.86
c) Studi Dokumentasi
Padahal, data hasil observasi dan wawancara akan lebih valid dan kredibel
foto dan video kegiatan yang relevan dengan fokus penelitian. Dokumen
86
Sugiyono, Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)..,311
87
Sugiyono, Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), 326.
67
G. Analisis Data
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.88 Dalam penelitian ini analisis data
penelitian.
suatu logika yang bertitik tolak dari khusus ke umum, bukan logika deduktif
verifikatif, yaitu pola logika dari umum ke khusus yang biasa digunakan
88
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: Remaja Rosda Karya,
2006)248.
68
mengambil kesimpulan.89
89
Matthew B. Miles and A. Michael Huberman tentang Qualitative Data. dikutip dalam
Sugiyono, Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), 334.
90
Z Nisak, Analisis SWOT untuk memenuhi strategi kompetitif, (Jurnal Ekbis,
2013).hal. 6
69
H. Keabsahan Data
ini melakun beberapa hal yang meliputi; pertama, uji kredibilitas. Hal ini
sumber, cara dan waktu. Dengan demikian ada triangulasi sumber, triangulasi
dipercaya.
I. Tahapan Penelitian
Upaya ini waktu demi waktu berkembang pesat hingga saat ini.
pengakuan dari sejumlah kalangan. Tahun demi tahun pesatren ini berkembang
dengan sangat pesant. Bahkan dalam data, beberapa sanri bukan hanya berasal
dari dalam negeri, ada banyak santri yang berasal dari luar negeri seperti dari
historis tertentu. Nama ini sebenarnya hasil dari para ulama’ yang memiliki
hubungan dekat dengan pendiri. diantaranya, putra guru beliau (KH. Abd.
Majid) bernama KH. Baqir. Selain dirinya, juga ada usalan dari Habib
92
Dokumentasi, Profil Pesantren Nurul Jadid Tahun 2021
93
Dokumentasi, Data Santri Pesantren Nurul Jadid Tahun 2021
71
72
Abdullah bin Faqih. Habib Abdullah mengusulkan nama “Nurul Hadis”. Dua
nama ini kemudian diistigharohi oleh pendiri. Hasil pendidiri memilih nama
“Nurul Jadid”.94
Adapun lokasinya, pesantren ini secara geografis terletak pada 7˚ 40ʼ LS,
113˚ 3ʼ BT berjarak kurang lebih 33 KM arah timur kota Probolinggo atau 133
KM arah timur Surabaya. Pondok Pesantren Nurul Jadid berdiri di atas tanah
pendidikan pesantren Nuru Jadid telah menyusun visi, misi dan tujuan secara
membentuk peribadi yang salih, mandiri, berilmu, berjuang dan berbakti serta
94
Dokumentasi, Falsafah Nama Pesantren Nurul Jadid Tahun 2021
95
Dokumentasi, Data Santri Pesantren Nurul Jadid Tahun 2021
73
panca prinsip bagi para santrinya. Nilai pesantren dikenal dengan “trilogi
96
Dokumentasi, Profil Pesantren Nurul Jadid Tahun 2021
97
Dokumentasi, Profil Pesantren Nurul Jadid Tahun 2021
74
beberapa bagian penting sesuai dengan sub kerja yang dibutuhkan. Adapun
Probolinggo
Saat ini memiliki jumlah kurang lebih. 7.310 orang. Sementara itu masyarakat
santri di Pondok Pesantren Nurul jadid, terdiri dari Peserta Didik yang
Mondok, Peserta didik yang tidak mondok, dalam arti hanya sekolah saja di
pesantren tapi tidak menetap di pesantren, dan peserta didik yang hanya
mondok saja tidak sekolah yang di istilahkan dengan khorijin. Dari kelompok
98
Dokumentasi, Struktur Pesantren Nurul Jadid Tahun 2021
75
memperinci beberapa data yang dihasilkan dari proses pengelolaaan hasil data,
baik dari proses observasi, wawancara dan dokumentasi. Jadi bentuk data pada
bab ini juga telah dihasilkan dari proses analisis data. Sebagaimana dijelaskan
kondensasi dan display data. Sebab ada dua situs dan metode analisis yang
dipakai adalah lintas kasus penggambaran akan dilakukan berdasar pada fokus
sub fokus yang diangkat. Sebagaiamana dijelaskan di awal bahwa ada tiga
menjadi salah satu focus utama program Pondok Pesantren Nurul Jadid
secara umum, mengingat salah satu misi Pondok Pesantren Nurul Jadid
Mandiri dan Berdaya Saing. Program ini yang dijadikan acuan dalam
Jadid.100
99
Wawancara, KH. Najiburrahman, Wakil Kepala Pondok pesantren Nurul Jadid,
Wawancara, (Paiton, 15 Januari 2022)
100
Dokumen AKUP tahun 2021 Pondok Pesantren Nurul Jadid
77
pesantren mandiri dan berdaya saing, disampaikan lagi oleh Pengasuh, mengingat
mandiri dan berdaya saing, dimunculkan lagi pada tahun 2022, karena
101
Bapak Haris Firdaus, Kasubag. Perencanaan Pesantren, wawancara (Paiton, 17
Januari 2022)
78
pendidikan pesantren. Kelompok ada tiga macam yakni pengelola dari unsur
menyebutkan :
unit bisnis yang akan dikelola, dengan demikian perlu dilakukan pemetaan
lembaga bisnis yang akan dijalankan. Dari hasi musyawarah diikuti oleh
Koperasi Anggota
Keluarga Keluarga Pesantren
(Pengasuh dan anggota Majlis
Pengasuh)
Pondok Pesantren (KOPONTREN) Pengurus Pesantren dari Keluarga
102
Bapak Miftahul Huda, Kabag. Perencanaan, Evaluasi, Advokasi dan Hukum Pondok
Pesanttrem Nurul Jadid, wawancara (paiton, 20 Januari 2022)
79
(trheats).
yang sama, yaitu Sistem produksi bisnis masih lemah, Minimnya Alat
Platform Bisnis Online, Belum ada produk Bisnis yang khas, Sampah
103
Bapak Moh. Rofiq Nashuddin, Kepala Seksi Perencanaan Bisnis Pesantren,
Wawancara (Paiton, 21 Januari 2022)
80
Nasihuddin, Menambahkan:
pesantren adalah dengan menyusun visi, misi dan tujuan, Hal ini
program yang akan dijalankan, yang meliputi visi, misi dan tujuan
kelembagaan Bisnis’.105
bisnis tidak ada perbedaan, karena kelembagaan bisnis yang dipilih adalah
Koperasi, adapun visi, misi dan tujuan tiga lembaga bisnis diatas, sebagai
berikut :106
104
Moh. Rofiq Nashuddin, Wawancana, (Paiton, 22 Januari 2022)
105
Bapak Miftahul Huda, Wawancana (paiton, 23 Januari 2022)
106
Akta Pendirian Masing-Masing Koperasi
81
meliputi, Lokasi pesantren dekat dengan perusahan besar (PJB dan POMI),
107
Moh. Rofiq Nashuddin, Wawancana, (Paiton, 23 Januari 2022)
82
kerjasama pemasaran dan SDM sudah dimiliki oleh Pesantren. Akan tetapi
Tabel 4.3 : Unit-Unit Bisnis tiga koperasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid,
yang akan dikembangkan
keuangan dalam koperasi, kegiatan ini diikuti oleh para pengurus koperasi
dan pengelola unit usaha koperasi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi
dalam hal ini dinas Koperasi dan usaha kecil mengengah kabupaten
108
Bapak Nailul abror, Kepala seksi Sumber daya Manusia, Wawancara (Paiton, 25
Janurai 2022)
84
menteri koperasi nomor 09 tahun 2018, modal koperasi terdiri dari modal
a. Modal Sendiri
yang terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib. Adapun besaran
Koperasi keluarga
Simpanan Nominal
Pokok 1.000.000.-
Wajib 20.000,-
109
Peraturan menteri koperasi dan usaha kecil menengah rebuplik indonesia, nomor 09
tahun 2018
110
AKta Pendirian Masing-masing Koperasi
85
b. Modal Pinjaman
anggota koperasi, bank dan non bank atau pihak lain, yang diperoleh
Berdasar pada catatan keuangan tiga koperasi diatas, tidak ada modal
c. Modal Penyertaan
yang dapat dinilai dengan sejumlah uang yang ditanamkan oleh pemodal
dengan peraturan menteri koperasi dan usaha kecil dan menengah nomor
111
Pasal 1 Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia nomor 09 tahun 2018
112
Laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas KOPONTREN Mandiri
tahun 2021, tanggal 15 Maret 2022
86
09 tahun 2018, bahwa Pemilik modal penyertaan dapat ikut terlibat aktif
dalam kegiatan manajemen dan kegiatan usaha, yang dibiaya dari modal
113
Pasal 131 poin (3) Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia nomor 09 tahun 2018
87
Pesantren
menentu kebijakan sistem kerja koperasi, sesuai hal yang dihasilkan dalam
atur adalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi, dalam
114
Dokumen Akta pendiri koperasi
89
mempunyai hak tugas dan wewenang, tanpa harus ada intervensi dari
modal sendiri diperoleh dari anggota koperasi yang terdiri dari simpanan
pihak lain atau anggota sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.
115
Bapak Agus Mulyanto, Sekretaris Koperasi Pondok Pesantren Nurul jadid,
wawancara, (Paiton, 2 Februari, 2022)
116
Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republic Indonesia, Nomor
09 Tahun 2018
90
kedua belah pihak, bedanya dengan modal pinjaman, orang atau lembaga
yang memberikan modal penyertaan diberi hak untuk ikut aktif dalam
selama tahun buku, berikut wawancara peneliti dengan bapak dul kamar,
117
Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republic Indonesia, Nomor
09 Tahun 2018
118
Bapak Dul Qomar, Bendahara Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN),
wawancara (Paiton, 10 Februari, 2022)
91
Bisnis
Poin Bentuk
Output Outcome PIC
AKUP Program
Pembentukan Terbentuk Terlaksananya
Lembaga
Badan nya badan usaha yang
Bisnis
Hukum Usaha hukum usaha, legal
Terbentuknya
Penguatan unit usaha, e
Pembentukan Meningkatkan Lembaga
usaha bekal dan
Unit Usaha laba usaha Bisnis
ekonomi Mandiri
menuju Logistik
pesantren Bimtek Meningkatkan
mandiri tentang pengetahuan
Peningkatan Lembaga
dan perkoperasian pengurus dan
SDM bisnis
berdaya oleh dinas anggota tentang
saing koperasi koperasi
Terorganisirnya
Terbentuknya
Penyusunan kelembagaan Lembaga
regulasi
regulasi usaha bisnis di Bisnis
usaha
pesantren
119
Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republic Indonesia, Nomor
09 Tahun 2018, pasal 77 dan 78
120
Pedoman Penyusnan Program Pondok Pesantren Nurul Jadid
92
Kebijakan Sektor Unit Bisnis, dalam hal ini pengurus lembaga bisnis,
121
Bapak Agus Fanani, Wawancara (Paiton, 17 Februari 2022)
122
Moh. Rofiq, Wawancara (Paiton, 20 Februari 2022)
93
ritel dan unit jasa. Bapak Agus Fanani Menjelaskan, “ Terdapat 2 unit
yang saat ini kami kembangkan, unit retail dan unit jasa, hal ini
dilakukan atas inisiatif dari pengurus lembaga bisnis yang ada di pondok
pesantren kami’.123
unsur, terdiri pemerintah dalam hal ini dinas koperasi, pengurus dan
anggota koperasi.
dengan pihak lain dalam menjalan unit bisnisnya, beberapa kerja sama
123
Bapak Agus Fanani, Wawancara (Paiton, 20 Februari 2022)
124
Akta Pendirian Koperasi Pondok Pesantren Nurul Jadid
94
yang telah dilakukan oleh lembaga bisnis pondok pesantren Nurul Jadid,
adalah : 125
ekonomi Pesantren.. Pada poin ini yang dimaksud mupakan salat satu alat
para pengelola unit bisnis koperasi, para pengela unit bisnis koperasi
125
Dokumen Laporan Lembaga Bisnis Pesantren Tahun 2021
126
Bapak Nailul Abror, Wawancara, (Paiton, 25 Januari 2022)
95
tanggung jawab yang baik dalam pengelolaan bisnis. Penguatan nilai dan
kehidupan yang lain. Hal ini juga dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul
ekonomi tidak hanya dilakukan kepada santri akan tetapi juga dilakukan
usaha”:127
127
Bapak shidqi, Karyawan Unit Usaha, Wawancara, (Paiton, 5 Maret 2022)
96
oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid sangat banyak dan luas, hal ini
peneliti, yang dilaksanakan pada akhir bulan Pebruari 2022, tema dalam
pesantren.
128
Bapak Nailul Abror, Wawancara, (Paiton, 5 Maret 2022)
129
Dokumen, Materi halaqoh alumni pondok pesantren Nurul Jadid, tahun 2022
97
Pesantren
laporan dari pengelola bisnis pesantren. Membuat laporan kerja dan laporan
130
Akta Badan Usaha Pondok Pesantren Nurul Jadid
98
koperasi, hal ini diatur dalam peraturan menteri koperasi dan usaha kecil
No. No.
Uraian Uraian
Akun Akun
Aset Kewajiban
1 Aset Lancar 3 Kewajiban Jangka Pendek
1.1 Kas 3.1 Utang Usaha
1.2 Bank 3.2 Utang Bank
1.3 Persediaan Barang 3.3 Utang Pajak
1.4 Piutang
sebelumnya. Inti dari laporang keuangan ini guna menilai aset dan modal
131
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor
12/Per/M.KUKM/Ix/2015
132
Obrservasi pada Rapat Anggota Tahunan Tahun Tanggal 15 Maret 2022
99
bahwa ini,
133
Wawancara, KH. Najiburrahman, Wakil Kepala Pondok pesantren Nurul Jadid,
Wawancara, (Paiton, 3 maret 2022)
134
Dokumentasi, Intrumen permeriksaan Rapat Anggota Tahunan 2022
100
dalam rapat. Yang menjadi acuan adalah target mutu yang telah disusun
pada tahun awal rapat yakni RAT tahun 2021. Pertemuan hasil dan target
135
Obrservasi pada Rapat Anggota Tahunan Tahun Tanggal 15 Maret 2022
101
136
Wawancara, KH. Abdul Hamid (Kepalas Pesantren Nurul Jadid) Tanggal 17
Desember 2021
137
Obrservasi pada Rapat Anggota Tahunan Tahun Tanggal 15 Maret 2022
102
C. Temuan Penelitian
berikut ini;
mandiri didasarkan pada harapan kiai dan berbentuk visi dan misi
pengelola pesantren
138
Wawancara, KH. Abdul Hamid (Kepala Pesantren Nurul Jadid) Tanggal 17
Desember 2021
103
pesantren
secara delagatif-partisipatif
Struktural Koperasi
Ekonomi Pesantren
Bisnisnya
Ekonomi Pesantren
pesantren
berikut ini;
penilaian.
2) Laporan terdiri dari modal ekuitas, modal luar, kualitas usaha, aset
sistem pengembangan
kelembagaan keuangan
105
PEMBAHASAN TEMUAN
dijelaskan sebelumnya bahwa secara spesifik, kajian akan dekati dengan kontruksi
yang dapat dilakukan dalam proses formulasi strategi. Salah satu pakar yang
138
Fred R. David, Strategic Management .....,1-290
106
107
Menurut keduanya, proses formulasi terdiri dari permusan tujuan, visi, misi
alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.139 Selain
Pada temuan penitian yang telah disusun nampak adanya beberapa hal
yang berbeda dengan teori yang disusun oleh sejumlah pakar sebelumnya.
Pesantren
berasarkan perumusan visi pesantren dan misi yang telah dirumuskan oleh
pendiri pesantren Nurul Jadid sendiri. Pada sisi ini yang sebenarnya
139
J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, Terj.
Julianto Agung (Yogyakarta: Andi Ofset, 2003), 5
140
J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis.., 284
108
beberapa pakar.
pesantren modern atau khalaf, sosok pendiri pesantren masih kuat sebagai
utamanya tentu tidak akan pernah dilepaskan dari sosok kiai sebagai
ada yang didasarkan pada aset dan kemampuan modal kiainya sebagai
141
Kiai dapat memproduksi perkebunannya, santri mempunyai pendapat
tambahan, dan ujungnya dengan keuntungan yang dihasilkan dari
perkebunan cengkeh, maka kiai dapat menghidupi kebutuhan pengembangan
pesantrennya. Lengkapnya baca, Mursyid, ‘Dinamika Pesantren Dalam
Perspektif Ekonomi’, Jurnal Millah, Vol. XI, No 1, Agustus 2011, 180-181.
109
sumber falsafah yang sifatnya umum. Secara hal demikian ini, dapat
perlu diawali dengan perumusan visi dan misi pesantren. Jadi dengan
penjelasan beberapa kajian penelitian yang ditulis oleh Aimee, Dkk,142 dan
strategi.
pesantrennya. Jika visi dan misi yang dimaksud kedua tokoh sebelumnya
tidak hanya demikian, juga ada peran pengasuh sebagai autocratic founder
142
Aime Heene, Dkk. Manajemen Strategik...10
143
David menjelaskan ada tahapan The Business Vision and Mission. Baca, red
R. David, Strategic Management .....,40-170
144
Edgar H. Schein, Organizational Culture and Leadership Second Edition
(New York: Jossey-Bass Publishers, 1986), 106
110
bisnis pesantren.
pesantren mandiri dan berdaya saing”. Dari sub misi inilah, gerak
Pasca penyusunan visi dan misi (the business vision and mission)
untuk dijadikan agensi atau struktural amanah dari visi dan misi yang telah
disusun.
yang dimaksud tentu adalah seluruh pengelola yang selama ini membantu
pengembangan pesantren.
memiliki budaya interaksi dan tugas kerja yang berbeda. Walaupun ketiga
kelompok ini tidak disatukan dalam satu sub divisi struktural kerja formal,
145
Undang-Undang No. 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren
112
secara formal tidak pasti memiliki tugas kerja, namun secara kultural
pesantren.
146
Suryana, Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses (Jakarta: Salemba
Empat, 2013), 84
113
dan pengelolan aset yang juga berbeda, merupakan cara tepat untuk
147
Anton Van Harskamp, Conflicts in Social Science (London: Routledge,
1996), 5
114
sedang dikembangkan. Dalam hal ini unit usaha yang dikembangkan oleh
masing-masing kapontren.
Kiai. Ketiga kapontren ini tentu terkordinasi menjadi satu bagian bentuk
yang dianjurkan oleh David. Ia menjelaskan pasca visi dan misi, tahapan
ekonomi pesantren.
desain kerja yang disusun berdasarkan hasil tersebut dapat secara penuh
terukur dan berdasar pada kondisi yang riil. Senada dengan penjelasannya,
150
Fred R. David, Strategic Management .....,40
151
Shelby D. Hunt dan Sreedhar Madhavaram, “Managerial action and
resource‐ advantage theory: conceptual frameworks emanating from a
positive theory of competition,” ed. oleh Thomas Brashear, Journal of
Business & Industrial Marketing 27, no. 7 (1 Januari 2012): 582–91.
116
dan eksternal.
dengan pihak lain. Artinya ada dasar sosio organsasi yang dikembangkan.
sosioekonominya.
152
Charis Vlados, “On a correlative and evolutionary SWOT analysis,” Journal
of Strategy and Management 12, no. 3 (1 Januari 2019): 347–63.
117
ASSESSMENT
Opportunities Threats
• Lokasi pesantren dekat dengan perusahan besar (PJB • Persaingan Harga Produk Usaha Bisnis Pesantren
dan POMI) • Banyak kontestasi Bisnis Online
• Pesantren Memiliki Jaringan Politik • Perkembangan Tekhnologi Sangat Pesat
• Pesantren Memiliki Komunitas Alumni
• SDM Alumni Mempuni
• Pesantren Telah Dikenal di tengah masyarakat
Eksternal
kelemahan dan kekuatan. Artinya, hal yang dinilai dari kondisi intenal ada
keadaan modal atau kondisi yang lemah dan potensi yang dimiliki oleh
lahan produktif yang dimiliki. Melihat hal demikian ini tentu telah sesuai
Baberapa data di atas, telah mencukupi bahkan lebih dari apa yang
disyaratkan.
Hal ini diistilahkan oleh Pohjola sebagai upaya analisis “Dynamic Nature
153
Ermin Ortiz, “The Internal Assessment,” Jurnal Functional Areas of Business
Vol 4 (2018): 12.
154
Riitta Pohjola, “Market Potential Analysis of Value Propositions Related to
Projector-Sensor Technology in Hospitality Environment”. Master’s Thesis
119
kepada aspek hal-hal yang dirasa lemah agar optimal dan tidak menjadi
oleh para pakar ketiganya disebut sebagai elemen penting dalam mengatasi
pesantren.
156
Francisco J. Santos, “Women entrepreneurs across racial lines: issues of
human capital, financial capital and network structures,” International
Entrepreneurship and Management Journal 5, no. 3 (1 September 2009):
341–44.
121
Yang demikian ini erat kaitanya dengan rasa semangat bisnis para
anggota.157
Sedikitnya ada tiga macam sumber daya manusia yang dibutuhkan. Agar
157
Suryana, Kewirausahaan: Kiat..., 84
122
anggota. Proses ini tentu merupakan program alternatif yang dipilih untuk
dilakukan atas dasar yang sama, yakni kelemahan modal yang dimiliki
SDM dan juga peningkatan finansial lembaga bisnis. Jadi lembaga sasaran
sumber daya manusia dan juga lembaga yang dapat berkolaborasi dalam
Jika dipandang dari teori kerjasama yang dalam hal ini diistilahkan
lima pola kerjasama yang terjadi antar kelembagaan yakni private sector
dari kelimanya, ada dua fitur yang dijalankan oleh pesantren Nurul Jadid
159
David Archer dan Alex Cameron, Collaborative Leadership: How to Succeed
in an Interconnected World, 1st edition (Oxford: Butterworth-Heinemann,
2009). 18
124
terjadi di sektor private. Pola ini berbentuk ventura dalam bisnis swasta
tertentu. Pada pola ini, setiap kapontren memiliki kepentingan dan standar
adalah kerja sama pesantren dalam bisnis dengan perusahaan dan unit
160
Ibid, 11
125
Didasarkan Pada Harapan Kiai Berbentuk sub misi turunan dari visi besar Pesantren
tersebut diikuti dengan pembentukan struktural unit usaha. Dalam hal ini
seluruh perencanaan, pada tahapan ini akan jelas semua upaya pengembangan
dibaca dari dua sisi yakni teoretis strategi menejemen dan efektifitasnya
semestinya dikaji. Menurut David, Pada tehapan ini hal yang dikaji biasanya
(MIS).161 Tentunya teori yang susun oleh Namun tidak berbeda jauh. Dalam
161
R. David mengatakan, “finance/accounting, R&D, and management
information systems (MIS) issues that are central to effective strategy
implementation. Special topics include market segmentation, market
positioning, evaluating the worth of a business, determining to what extent
debt and/or stock should be used as a source of capital, developing projected
financial statements, contracting R&D outside the firm, and creating an
information support system.”. Baca dalam, Fred R. David, Strategic
Management.....,252
127
refleksi sendiri.164 Indepedency mengaca pada sikap yang lepas dari arahan. 165
162
Fred R David dan Forest R David, Strategic Managemen.... 286.
163
Beberapa pakar tersebut seperti Berzonsky, Bhatia, Fitzgerald dan Wolman.
Dapat dibaca penjelasannya dalam, Masrun,Dkk. Studi Mengenai
Kemandirian ..., 8.
164
Benjamin B Wolmen, Victim of Success..., 37.
165
HR. Bhatia, A Text Book of Eductional..., 554
166
M.D. Berzonsky, Adolecent Developmet..., 102-103.
128
lembaga bisnis pesantren ini merupakan hal yang penting dalam tahapan
demekian demi terciptanya usaha yang bebas dan kreatifitas yang otentik.
167
Benjamin B Wolmen, Victim of Success...., 37.
129
kesadaran kritis.168
168
Marc A. Zimmerman, “Empowerment Theory,” dalam Handbook of
Community Psychology, ed. oleh Julian Rappaport dan Edward Seidman
(Boston, MA: Springer US, 2000), 43–63. 60
130
setiap koperasi dengan bebas dan kratif untuk memilih sistem pencatatan
kemandiriannya.
169
Fred R David dan Forest R David, Strategic Managemen... 286.
131
Beberapa yang hal penting yang perlu dicatat misalnya adalah per pupil
SDM Struktural yang ada. Hal demikian yang oleh beberapa pakar disebut
indikatornya kuatnya kapasitas bisnis apabila telah ada usaha mikro yang
telah berdiri secara otonom.172 Hal demikian ini, tentu yang juga diupayajan
170
Jones.. 22
171
Thomas H. Jones dan Harvey B. Polansky, The Relationship of Selected
Financial Variables to the Organizational Health of High Schools (New
York: Macmillan Publishing Company Jones, 1987).
172
Slamet Widodo, “Model Pemberdayaan..., 189.
132
dilakukan dengan cara menelisik potensi yang ada baik SDM maupun
finasialnya. Jadi sebenarnya yang ketiga ini masih ada hubungnya dengan
atau modal usaha yang akan dikelolah oleh unit bisni koperasi.
pelaksanaan unit bisnis. Dengan demikian perlu ada biaya yang dianggap
173
Naila Kabeer, “Gender Equality and Women’s Empowerment: A Critical
Analysis of the Third Millennium Development Goal,” Gender &
Development 13 (March 1, 2005): 13–24
133
potensial masyarakat.174
Ekonomi Pesantren
174
Golla AM Dkk., Understanding and Measuring Women’s Economic
Empowerment - Definition, Framework and Indicators (USA: International
Center for Research on Women (ICRW)., 2011)., 18
134
kelambagaan lain.
oleh pesantren.
pengembangan unit usaha malah dapat nampak terasa arogan dan tidak
disusun atas dasar pemahaman kondisi modal dan potensi atau peluang
kondisi keduanya. Karena itu, agak lebih optimal perlu kebijakan harus
masing-masing.
175
M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan …, 240
135
dan unit. Pada tahapan ini tentu juga sebagai cara pengembangan
birokrasi struktural tidak dapat terpisah dalam hal otoritas dan wewenang.
dan semacamnya. Nah, proses ini terjadi pada saat pelaksanaannya. Yang
(RAT) Koperasi.
iklim bisnis sendiri. Secara teoretis Azizah menjelaskan bahwa ada tiga
pilar yang secara dapat dilakukan guna meningkatkan daya ekonomi, salah
sendiri.
176
Siti Nur Azizah, “Manajemen Unit...64
137
kompetensi SDM pelaku usaha. Dalam hal ini yang paling mengerti
Ekonomi Pesantren
semua potensi yang ada. Secara taktis, kelompok atau orang yang memiliki
177
Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi...,1
138
sikap dan keterampilannya. Hal demikian ini yang juga dilakukan pada
telah dapat diakses dan kemudian mendorong usaha bisnis potensial dan
jasa keuangan. Dalam prosesnya hal demikian ini dapat menjadi bekal
bisnis pesantren. Jadi pada sisi ini pengembangan dan pelatihan berisi
178
Deborah K. Parker, Menumbuhkan kemandirian dan harga diri anak
(Yogyakarta: Prestasi Pustakarya, 2005). 226
139
aspek muu yang perlu dijamin yakni decision making skill, human
penguatan sikap atau moral pelaku bisnis unit kerja semua koperasi.
179
Zimmerman, “Empowerment Theory.” 60
140
nilai pesantren ini adalah penghindaran para pelaku dari perbuatan curang
dalam berbisnis. Aspek yang urgen membutuhkan elemen nilai ini adalah
dijelaskan sebelumnya bahwa dua modal ini masih lemah. Pada tahap ini,
bawah ini,
182
Dijelaskan juga bahwa pada aspek titik pandang individu, sosialisasi
merupakan penyerapan dan tranformasi sebuah pemahaman, inspirasi dan
lain sebagainya.Tjetjep Rohendi Rohidi, Pendekatan Sistem....,12.
142
KEMANDIRIAN EKONOMI
PESANTREN
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
dalam tiga ruang lingkup yakni penguatan autonomy, independency dan self
waktu yang tepat akan secara efisien dalam segera menyelesaikan masalah
143
besar ahli strategi sepakat bahwa evaluasi strategi sangat penting untuk
pesantren.
review, penilaian dan kontrol.185 Proses dan varian penjelasan beberapa pakar
dalam hal metoda, ruang lingkup hingga pihak pelaksananya. Namun lebih
183
Aime Heene, Dkk. Manajemen Strategik...,10.
184
Thomas L Wheelen dan J. David Hunger, Essentials of Strategic..., 1.
185
Fred R. David, Strategic Management .....,1-290
144
dengan klasifikasi pembahasan dalam rapat RAT yang ditemukan. Jadi guna
dimaksud tentu adalah data terakhir dan perkembangan keuangan dan aset
mana finansial income yang dihasilkan dari proses usaha bisnis yang
diselenggarakan.
tersebut.
program berjalan sesuai target atau sesuai dengan yang rencanakan. Jadi
bentuk evaluasi jenis ini adalah rapat evaluasi secara terpadu pada yang
bukan hanya fokus nilai angka aset dan finansial tapi ditambah dengan
tersebut.
dalam unit sentra yayasan hingga pada kerja sub unit yang ada. Posisi
ada.
Hal yang menarik dalam evaluasi yang dilakukan ini adalah pada
oleh pihak internal (seluruh pengeurus pesantren) dan ekternal (pakar audit
sisi inilah, secara teoretis pesantren yang melakukan hal ini telah satu
tapak lebih maju. Sebab, telah memiliki cara profesional untuk melakukan
dari good corporate tata kelola keuangan. Laporan keuangan yang telah
keuangan profit pada lembaga seperti pesantren. Evaluasi yang fokus pada
the return on invested capital dan economic value added adalah fokus
186
Mereka menyusun konsep audit yang objektif. Lengkapnya, Messier Jr,
William F. Glover, Steven M. dan Prawitt, Douglas F.. Jasa Audit &
Assurance: Pendekatan Sistematis, Terjemahan Nuri Hinduan. (Jakarta:
Penerbit Salemba Empat. 2006)
187
W. Steve Albrecht dkk., Fraud Examination (Cengage Learning, 2015). 120
148
dan intrinsic value adalah konten fokus dalam evaluasi efektifitas program.
diantara yang dinilai pada aspek ini adalah penilaian kerja pengembang
component).189
188
Golla AM Dkk., Understanding and Measuring...., 18
189
Zimmerman dkk., “Further explorations in empowerment theory.” 2
149
masing-masing koperasi.
pesantren. Dalam hal ini sebagaimana proses strategi yang dijeaskan oleh
190
Thomas L Wheelen dan J. David Hunger, Essentials of Strategic.., 1.
150
pengelolan koperasi dan unit bisnis. Artinya kedua proses yang disebutkan
cara menghubungkan proses penilaian aset dan modal serta hasil penilain
hasili evaluasi di atas saling berhubungan, Jika hasil auditing finansial dan
aset lemah berarti disebabkan kondisi pencapaian strategi mutu agensi dan
terget mutu yang awal ingin dicapai. Jika ada ketimpangan, maka
pesantren pusat.
evaluasi kelembagaan bisnis yang ada. Cara ini yang hampir senada
151
191
Fred R. David, Forest R. David, Strategic Management ....,361.
152
•
•
•
berkelanjutan.
BAB VI
PENUTUP
Pada bab ini penjelasan argumen penutup. Tentunya ada dua hal yang
penting untuk dijelaskan yakni konklusi temuan dan rekomendasi penting untuk
beberapa pihak. Jadi secara keseluruhan merupakan intisari dan saran-saran yang
A. Kesimpulan
pada pembahasan temuan dan fokus penelitian, ada tiga hal yang penting dalam
penelitian. Ketiganya merupakan fokus yang disusun sejak awal untuk menjadi
ketiganya,
didasarkan pada harapan kiai dan berbentuk visi dan misi umum. Kedua,
153
154
B. Saran
2. Bagi para pakar dan peneliti selanjutnya, penelitian ini tentu memiliki
ekonomi Pesantren.
Pascasarjana prodi Ekonomi, hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu
pesantren.
156
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji dan Widiyanti, Ninik. 2007 Dinamika Koperasi, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arifin , Muhammad, 1981. Kapita Selekta Pendidikan (Umum dan Agama).Semarang: Toha Putra.
Fasa, Muhammad Iqbal. 2014 “Manajemen Unit Usaha Pesantren (Studi Kasus
Pondok Pesantren Darussalam Gontor I Ponorogo)”, Tesis, Muhammad
Iqbal Fasa dengan judul “Manajemen Unit Usaha Pesantren (Studi Kasus
Pondok Pesantren Darussalam Gontor I Ponorogo.
Haedari, Amin & Elha, Ishom. 2004. Manejemen Mutu Terpadu Pesantren dan
Madrasah, Jakarta: Diva Pustaka.
Karni, Asrori S. 2009. Etos Studi Kaum Santri; Wajah Baru Pendidikan Islam,
(Bandung: PT Mizan Pustaka.
Mitsuo, Nakamura . 1983. Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin,
Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Nur, Azizah, Siti. 2016. “Manajemen Unit Usaha Pesantren Berbasis Ekoproteksi
(Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumuddin Kesugihan
Cilacap)”, (Jurnal Al-Tijary Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islamac Vol. 2
QS. : 2 Al-Maidah
Sulthon dan Ridho, Khusnur. 2003. Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta, Diva.
Sekretariat PP. Nurul Jadid, 2018, Selayang Pandang Pondok Pesantren Nurul
Jadid (Mengenal Sejarah, Organisasi , Lembaga Pendidikan Dan Profil
Singkat Masyayikh), Paiton: Bagian Humas Pondok Pesantren Nurul Jadid
Syaiful Anam, dilahirkan di Probolinggo Jawa Timur, pada tanggal 21 Agustus 1986,
anak pertama dari dua bersaudara, pasangan Bapak Asmal dan Ibu Almahumah Ibu Sayani.
Alamat Dusun Gesengan, RT 010, RW 004 Desa Dandang Kecamatan Gading Kabupaten
Probolinggo, email syaifulanamnurja@gmail.com, Nomor Hand Phone: 0813 5852 1022.
Pendidikan Dasar MI. Nurul Yaqin Kertosono Gading Tahun 1993 – 1999, MTs Nurul Jadid
Lulus Tahun 2022, Madrasah Aliyah Nurul Jadid, Lulus Tahun 2005 dan Institut Agama Islam
Nurul Jadid Lulul tahun 2009.
Sejak 2009 hingga saat ini mengabdikan dirinya di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton
Probolinggo, sebagai Pengurus Pesantren dan Tenaga Pengajar Madrasah Diniyah, saat ini
menjabat sebagai Sekretaris Biro Pengembangan PP. Nurul Jadid.
Pada tahun 2010 menikah dengan Halimatus Sa’diyah yang baru menyelesaikan
pendidikan S1 di Institus Agama Islam Nurul Jadid Paiton probolinggo. Mereka kini telah
dikaruniai tiga putra : Ahmad Salman Al farisy, Ahmad Nasihul Ibad dan Ahmad Zaini Mun’im