SKRIPSI
OLEH:
DARMAWATI
NIM: EES150615
PEMBIMBING :
Ambok Pangiuk, S.Ag.,M.Si
Khairiyani SE. M.S.Ak
i
ii
iii
iv
MOTTO
29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh
dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. ( Al-
qur’an surah annisa ayat 29.) 1
1
Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: 1991, hal 152
v
ABSTRAK
vi
PERSEMBAHAN
Teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, skripsi ini
kupersembahkan sebagai tanda bukti dan cinta kasih saying yang tulus kepada:
1. Ayahanda Rahmat Sugito dan ibunda Sri Suharti, terima kasih untuk setiap
lantunan do’a maupun dukungan, serta kasih sayang yang tiada pernah putus,
yang selalu memberikan pelajaran yang bermakna dalam hidup. Dan tak lupa
pula kepada ayahanda kandung Dikarno (Alm) semoga tenang di alam sana,
aku sangat merindukanmu ayah. Walaupun engkau sudah tiada aku selalu
2. Ayukku tercinta, Siti Hidayah beserta Suami Ali Sudadi dan ponaan-ponaan
skripsi ini. Adikku Ulfatu Rahma tersayang, yang selalu memberikan lantunan
dalam suka maupun duka untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan tidak lupa pula
mudah-mudahan ilmu yang kita dapatkan selama ini berkah dan bermanfaat.
Amiiin..
vii
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph. D selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Prof. Subhan, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi serta Wakil Dekan I, II, DAN III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
3. Bapak Dr. Sucipto, S. Ag., M. Ag dan Ibu Gwi Awal Habibah, SE.ME.,Sy
selaku Ketua dan Seketaris Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
4. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si selaku Pembimbing I yang telah
memberikan saran perbaikan dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Khairiyani, SE., M.S.Ak selaku Pembimbing II yang telah memberikan
saran perbaikan dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsun.
viii
8. Ibu Direktur Home Industry yang telah banyak memberikan informasi kepada
peneliti.
Disamping ini juga, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT
kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kekhilafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Darmawati
NIM.EES.150615
ix
DAFTAR ISI
MOTTO ............................................................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Tempat Penelitian.......................................................................... 30
B. Pendekatan Penelitian .................................................................... 30
C. Sumber Data ................................................................................... 31
D. Instrument Pengumpulan Data ....................................................... 32
E. Teknis Analisis Data ...................................................................... 33
F. Sistematika Penulisan..................................................................... 35
x
BAB III GAMBARAN UMUM HOME INDUSTRY KECAMATAN ALAM
BARAJO
A. Kesimpulan .................................................................................... 57
B. Saran............................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Perlindungan konsumen pada saat ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
Indonesia saat ini perlindungan konsumen mendapat perhatian yang cukup baik
2
Celina Tri Siwi Kristiyanti, S.H., M.Hum, Hukum Perlindungan Konsumen, Cetakan Pertama,
(Sinar Grafika, 2008) Jakarta, hal. 4
3
Adrian Sutedi. Tanggungjawab Produk dalam Hukum Perlindungan Konsumen,
Cetakan Pertama, Bogor: 2008 Ghalia Indonesia. Hal. 1-2.
1
2
setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, dan makhluk hidup lain, dan
2. Hak untuk memilih serta mendapatkan barang atau jasa yang sesuai nilai
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur, mengenai kondisi dan
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan jasa yang
digunakan.
7. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif.
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau
4
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
3
lainnya.5
produk, serta identitas produsen dari produk tersebut. Informasi tersebut dapat
disampaikan secara lisan maupun tertulis baik yang dilakukan dengan cara
5
Pasal 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
4
Tabel 1.1
Cara-cara Pelaku Usaha Melaksanakan Perlindungan Terhadap
Konsumen Atas Produk Makanan Dalam Kemasan Yang Telah
Kadaluarsa
NO Jawaban Responden Jumlah Presentase (%)
Jumlah 40 100
Dari uraian tabel di atas terlihat bahwa pelaku usaha yang menyatakan
dengan cara menyediakan layanan konsumen tidak ada sama sekali, sedangkan
tidak ada melaksanakan dengan cara apapaun tedapat sebanyak 27 pelaku atau
dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang atau jasa
yang dapat dikonsumsi. Akibat barang atau jasa yang ditawarkan bervariasi
6
Hasil wawancara dengan Home Industry kecamatan Alam Barajo 05 Agustus 2019
5
yang dihasilkan oleh para produsen baik industri-industri besar atau industry
berupa tanggal, bulan, dan tahun, dicantumkannya label pada kemasan yang
akan dikonsumsi.
Kecamatan Alam Barajo terdapat industri rumah tangga atau perusahaan kecil
dalam produknya yaitu Kue sarang balam, keripik pisang, kerupuk jangek, kue
pilin, kerupuk pangsit, rempeyek, dan kue kembang goyang. Hal tersebut dapat
7
Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015), h. 464
6
belum pernah terjadi, 8maka kami mengantisipasi para warga agar tidak terjadi
kasus yang berulang dengan memberikan penyuluhan kepada warga yang rata-
makanan yang menyehatkan, selain itu kami dibantu dari berbagai pihak
kesehatannya.
8
Wawancara dengan Ketua RW Bapak Pujiono pada tanggal 05 Agustus 2019.
9
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum (suatu pengantar), (Yogyakarta: 2003), hlm 12.
7
B. Rumusan Masalah
Alam Barajo?
C. Tujuan Masalah
Barajo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dan kewirausahaan.
2. Manfaat Praktis
sebagai berikut:
a. Bagi Produsen
diproduksinya.
masyarakat.
Bisnis Islam.
9
E. Batasan Masalah
berikut:
2. Penelitian ini akan berfokus pada produsen dan konsumen yang ada di
E. Kerangka Teori
Agar tulisan ini lebih terarah dan tepat sasaran, maka penulis menganggap
perlu kerangka teori sebagai landasan berfikir guna mendapatkan konsep yang
1. Pengertian Regulasi
10
Zulham, Hukum Perlindungan konsumen (Jakarta, PT Charisma Putra Utama, h. 59
10
bisnis. Bentuk regulasi ini bisa berupa hukum dari pemerintah, regulasi dari
hukum internasional.
2. Perlindungan Konsumen
konsumen adalah bagian dari hukum yang memuat asas-asas atau kaidah-
11
Az. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Jakarta; 2002
Diadit Media, hlm 22.
12
Agus Arijanto “Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis”, (Jakarta Pusat An-Nur Pers, 2012),
h. 56.
11
perlindungan konsumen.13
penggerak bagi produktifitas dan efesiensi produsen atas barang dan jasa
mengejar dan mencapai kedua hal tersebut, baik langsung maupun tidak
dampaknya.14
13
Ahmadi Miru Dan Sutarman Yudo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2010), h. 10.
14
Ibid hal 36
12
bidang-bidang lainnya.
Hadist.
)11( َذَ ِل ُك ْم َخي ٌْرلَّ ُك ْم ا ِْن كُ ْنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُم ْون,لَّلا ِبا َ ْم َوا ِل ُك ْم َوا ْنفُ ِس ُك ْم
ِ َّ س ْو ِل ِه َوت ُ َجا ِهد ُْو َن ِف ْي َسبِ ْي ِل ِ َّ ِتٌؤْ ِمنُ ْونَ ب
ُ الَّل َو َر
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berjihad dijalan
Allah dengan harta dan jiwamu. Inilah yang lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.(Q.S. Ashaf Ayat 10-11)
Dalam ayat ini Allah mendorong kaum muslimin agar melakukan
kepada Allah dan Rasul yang diutus-Nya. Apakah kamu sekalian mau
Artinya:
1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain
mereka minta dipenuhi,
3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain,
mereka mengurangi.
14
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain (HR. Ibnu
majah, daaqauthi dan yang lain dan yang dari abu sa’id al-khudir)”
mudharat kepada seseorang dengan cara yang benar, maka itu tidak
16
Departemen, RI Al-Qur’an dan Terjemahan IKAPI, Bandung, h. 587
17
Syamsul Hilal, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi (IAIN Raden Intan Lampung, 2007), h.
21
15
yaitu: 19
1. Asas Manfaat
2. Asas Keadilan
3. Asas Keseimbangan
18
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999, tentang “Perlindungan Konsumen”, Bab II,
Pasal 2.
19
Ahmadi Miru, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta; Grafindo Persada, 2015
hlm. 25-26
16
kepastian hukum.
20
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999, tentang “Perlindungan Konsumen”, Bab III,
Pasal 3.
17
21
Danang Suntoyo Dan Wika Harisa Putri, Hukum Bisnis (Yogyakarta Pustaka
Yustisia, Cetakan Pertama, 2016), h. 142.
18
No.795/DPJDN/SE/12/2005.
hak dan kewajiban. Pengetahuan akan hak-hak konsumen adalah hal yang
kritis dan mandiri sehingga ia dapat bertindak lebih jauh untuk lebih jauh
dilanggar oleh pelaku usaha. Secara umum ada 4 (empat) hak dasar yaitu:22
yang ditawarkan kepadanya. Produk barang dan jasa itu tidak boleh
baik jasmani maupun rohani terlebih terhadap barang atau jasa yang
merupakan salah satu cacat produk. Yaitu yang di kenal dengan cacat
intruksi atau cacat karena informasi yang tidak memadai. Hak atas
22
Ibid. h 48
19
elektronik.
23
Rudiyanti Dorotea Tobing, Op, Cit, h. 255.
20
Hak memilih yang dimiliki oleh konsumen ini hanya ada jika
ada alternatif pilihan dari jenis produk tertentu, karena jika suatu
produk dikuasai secara monopoli oleh produsen atau dengan kata lain
tidak ada pilihan lain (baik barang maupun jasa), maka dengan
4. Hak untuk didengar (the right to be heard) Hak ini berkaitan erat
memuaskan konsumen.
24
Danang Santoso dan Wika Harisa Putri Op, Cit, h.
21
b) Tidak sesuai dengan berat bersih. Isi bersih atau netto dalam hitungan
tersebut.
terjemahan dari kata best before yang bisa digunakan dalam lebel
produk makanan.
yang berlaku.
atau bekas, dan tercemar tanpa memberi informasi secara lengkap dan
dan ide. Adapun cara penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang
mutu yang paling prima hanya sampai batas waktu tersebut dan juga
23
produk tersebut tidak dapat dikonsumsi lagi setelah lewat dari batas
rumah dan “industry” adalah industri. Jadi secara bahasa, home industry
tenaga kerja kurang dari lima orang, tenaga kerja merupakan anggota
goreng, bakso, dan lain-lain. Industri berasal dari bahasa latin yaitu:
pangan.
Industri adalah suatu unit usaha atau perusahaan dalam skala kecil yang
bergerak dalam bidang industry tertentu. Adalah suatu unit usaha atau
berikut:
25
Siti Fadilah, “Analisis Peran Home Industry Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Dalam
Persepektif Ekonomi Islam”, Lampung, h. 20.
25
F. Tinjauan Pustaka
Tabel 1.2
Penelitian Terdahulu
No Nama/tahun Judul Metode Hasil Penelitian
1 Imam Taufiq Analisis Kualitatif Kesadaran hukum
(2017) Yuridis konsumen guna
26
Perlindungan melindungi diri dari
Konsumen berbagai akses
terhadap pemakaian
Peredaran barang/jasa. Untuk
Makanan meningkatkan
Kadaluarsa di kesadaran hukum
Wilayah masyarakat diperlukan
Kabupaten adanya pembinaan
Sukoharjo. dan penyuluhan akan
hak dan kewajiban
dalam mengkonsumsi
makanan yang baik.
Adapun Dinas
Kesehatan Kabupaten
Sukaharjo juga ikut
andil dalam
melakukan
pembinaan,
pengawasan dan uji
sample terhadap
pelaku usaha yang
diduga melakukan
pelanggaran,
sekaligus
menghimbau kepada
pelaku usaha untuk
26
Imam Taufiq, Analisis Yuridis Perlindungan Konsumen terhadap Peredaran Makanan
Kadaluarsa di Wilayah Kabupaten Sukoharjo, Skripsi, (Fakultas Hukum Universitas Surakarta),
2017.
26
memberikan label
disetiap makanan
yang diproduksi.
2 Risa Produk Home Deskriptif Produsen yang sudah
27
Mayasari Industri tanpa Kualitatif mencantumkan label
(2016) Tanggal dan tanggal
Kadaluarsa kadaluarsa
Implikasinya mengatakan bahwa
terhadap Pelaku terdapat dampak yang
Ekonomi dan mereka peroleh,
Perlindungan seperti dengan adanya
Konsumen. tanggal kadaluarsa
konsumen mempunyai
kepercayaan tersendiri
kepada produsen
karena dengan adanya
tanggal kadaluarsa
konsumen diberi
informasi tentang
produk tersebut masih
layak atau sudah habis
masa kadaluarsanya.
3 Sevila Pelaksanaan Kuantitatif Pelaksanaan
Ariolem Perlindungan Perlindungan
(2013) Hukum bagi Konsumen atas
Konsumen makanan kemasan
terhadap yang telah kadaluarsa
Makanan dalam yang dijual pedagang
Kemasan yang didaerah Kota
telah Pekanbaru pada
Kadaluarsa di intinya dilakukan oleh
Kota pelaku usaha,
Pekanbaru.28 pemerintah, Lembaga
Swadya Masyarakat
dan konsumen dengan
27
Risa Mayasari, Produk Home Industri tanpa Tanggal Kadaluarsa Implikasinya
terhadap Pelaku Ekonomi dan Perlindungan Konsumen, Skripsi, (Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung), 2016.
28
Sevila Ariolem, Pelaksanaan Perlindungan Hukum bagi Konsumen terhadap Makanan
dalam Kemasan yang telah Kadaluarsa di Kota Pekanbaru, Skripsi, (Fakultas Syariah dan Ilmu
Hukum Universitas Islam Negeri Sulthan Syarif Kasim Riau), 2013
27
berbagai upaya.
Adapun kewajiban
yang harus dipenuhi
oleh setiap pedagang
makanan kemasan
dalam usaha
melindungi konsumen
di Kota Pekanbaru
adalah memenuhi
kewajiban
administrative, antara
lain terdaftarnya
produk dan
perusahaan makanan
kemasan di BPOM.
4 Hastarini Aspek Hukum Pendekatan Kasus-kasus daur
Yuliawati Perlindungan Yuridis ulang makanan
(2009) Konsumen Normatif yang kadaluarsa yang
terhadap bersifat dilakukan oleh pelaku,
Peredaran Daur Deskriptif antara lain: kasus daur
Ulang Makanan analitis. ulang kue kadaluarsa
Kadaluarsa bermerek “Hokasari”
ditinjau dari di Jakarta, yaitu
Undang-undang dengan mendaur
No. 8 Tahun ulang cokelat untuk
1999 tentang anak-anak yang dibuat
Perlindungan dari remahan bahan-
29
Konsumen. bahan lama kemudian
diberi gula jawa
sehingga seolah-olah
tampak seperti kue
cokelat baru.
Memperdagangkan
makanan kadaluarsa
yang didaur ulang
adalah
memperdagangkan
29
Hastarini Yuliawati, Aspek Hukum Perlindungan Konsumen terhadap Peredaran Daur
Ulang Makanan Kadaluarsa ditinjau dari Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, Skripsi, (Fakultas Hukum Universitas Indonesia), 2009.
28
30
Nasyatun Fadhlilah, Perlindungan Konsumen terhadap Produk Makanan dan Minuman
Kadaluarsa di Assalam Hipermarket Solo berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, Skripsi, (Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta), 2008.
29
tahap pemeriksaan
terhadap produk-
produk yang akan
dijual kepada
konsumen dan melalui
upaya pelayanan
terhadap keluhan
konsumen. Adapun
upaya penyelesaian
yang dilakukan untuk
memenuhi hak-hak
dasar yang dimiliki
oleh konsumen yaitu
hak untuk
memperoleh
keamanan,
mendapatkan produk
sesuai dengan nilai
tukar, hak untuk
mendapatkan
informasi, dan hak
untuk didengar
keluhannya.
Sumber: Penelitian Terdahulu
makanan ringan industri rumah tangga (home industry) tanpa tanggal kadaluarsa
31
Siti Fadilah Op.Cit.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
32
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R D, (Bandung:
Alfabeta. 2009), hal. 399
33
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2014), hal
271
30
31
3. Sumber Data
telah diperoleh. Dalam skripsi ini data yang diperoleh berasal dari data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
yang berupa buku, jurnal, internet, studi kepustakaan yang lain, atau
secara umum.
34
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, (Jambi: Sulthan Thaha Press,
2007), hlm, 87.
32
a. Observasi
masalah penelitian.
b. Wawancara
orang atau lebih, biasanya hadir secara fisik dalam proses Tanya jawab
c. Dokumentasi
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rinerka Cipta, 2006), hal. 156
36
Ibid., hlm, 231.
33
digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data menurut Miles
dan Huberman yang pada prinsipnya kegiatan analisis data ini dilakukan
kredibel.38
berikut:
penting, dicari pola dan temanya. Dengan demikian, mereduksi data yang
37
Michael A. Huberman dan Matthew B Miles, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI,
1992), hlm. 16.
38
Lexsi J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,1996),
hlm. 6.
34
bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan antar kategori, flowchart dan
terjadi di lapangan.
temuan awal yang sebelumnya masih bersifat sementara akan lebih jelas
B. Sistematika Penulisan
Bab II Bab ini membahas tentang pendekatan penelitian, jenis dan sumber
sistematika penulisan.
Bab III Memaparkan kondisi dan gambaran umum tentang yang diteliti.
penelitian.
Bab V Bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran, dan kata penutup
BAB III
balam, kerupuk pangsit, kue pilin, dan kue kembang goyang, yang beralamat di
Jl. Swadaya Raya, RT.21 Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo.
Home Industry ini didirikan pada tahun 2013 yang dimiliki oleh ibu yang
bernama Tiani. Awalnya ibu Tiani ini ikut-ikut orang yang sedang usaha juga
bisa dibilang ibu Tiani pernah bekerja ditempat orang, disitulah ibu Tiani mulai
belum mempunyai karyawan. Setelah ibu Tiani membuka usaha sendiri dan
seiring berjalannya waktu usahanya maju ternyata usahanya lancar dan laku.
Kemudian karena semakin banyaknya yang menyukai kerupuk dan kue yang
dihasilkan oleh ibu Tiani, dan telah dikenal oleh masyarakat sekitar. Maka dari
itulah ibu Tiani berfikir untuk melanjutkan usahanya, sehingga ibu Tiani
memiliki karyawan-karyawan.
39
Hasil wawancara dengan Ibu Tiani pada 05 Agustus 2019
36
37
antara anggota organisasi yang satu dengan yang lainnya. Dengan adanya
struktur oranisasi maka akan terjadi pembagian hak, kewajiban, tugas, serta
tanggung jawab yang akan dijalani dari masing-masing bagian dalam struktur
Gambar 3.1
Pemilik Usaha
Tiani
Bendahara
Riska Fatma
Karyawan Pemasaran
1. Iren 1. Indah
2. Lastri 2. Erni
3. Leni 3. Herni
Tujuan dari pendirian Home Industry ini adalah sebagai pendapatan utama
40
bagi pemilik usaha. Salah satunya untuk mencapai keuntungan dan
1. Produk
Terdapat berbagai macam produk yang dihasilkan oleh Home Industry ini:
1) Kerupuk Jangek
makan.
2) Rempeyek
kacang tanah.
40
Hasil wawancara dengan Ibu Tiani pada tanggal 05 Agustus 2019.
39
3) Keripik Pisang
untuk cemilan-cemilan.
4) Sarang Balam
satu cemilan khas minangkabau yang terbuat dari ubi singkong. Kue
ini memiliki bentuk yang sangat unik karena seperti sarang burung
5) Kerupuk Pangsit
dibumbui dengan irisan daun bawang atau seledri, garam, dan bubuk
6) Kue Pilin
Kue pilin terbuat dari tepung terigu, margarin dan gula yang
2. Harga
Tabel 3.2
2 Rempeyek 10.000
Rp.10.000 harga kue pilin Rp.5.000 dan harga kue kembang goyang
Rp.10.000.
41
Hasil wawancara dengan Riska Fatma selaku Bendahara Home Industry Kecamatan
Alam Barajo pada 05 Agustus 2019.
41
3. Distribusi
sebagai berikut:
Gambar 3.3
Home
Industry
kecamatan Alam Barajo yang terdiri dari Home Industry kepada grosir,
4. Promosi
“Tidak ada persaingan soal rizki sudah ada yang ngatur lagian saya
juga membuat usaha dari hasil keringat sendiri untuk apa bersaing”.
42
Hasil wawancara dengan ibu Tiani pada tanggal 05 Agustus 2019
43
Hasil wawancara dengan ibu Tiani pada tanggal 05 Agustus 2019
42
dimiliki satu pemodal. Modal berasal dari milik pribadi tanpa pinjaman
Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang handal dan telaten,
jam kerja yang digunakan yaitu dari pukul 07.00-12.00 kemudian istirahat
44
Hasil wawancara dengan ibu Tiani pada tanggal 05 Agustus 2019.
BAB IV
produk suatu perusahaan ataupun produk industri rumah tangga adalah sama
dari sisi bentuk perlindungannya yaitu adanya ganti kerugian jika diketahui
rumah tangga belum ada peraturan khusus yang mengatur namun tetap
Melihat fakta yang terjadi yaitu adanya produk makanan yang tidak
sendiri sama pada makanan olahan pabrik atau perusahaan. Sejauh ini
berdasarkan data yang diperoleh penulis dari hasil wawancara dengan salah
mengemukakan:
43
44
pihak-pihak yang terkait dengan adanya kasus itu tidak terulang lagi di
dilakukan sampai sejauh ini adalah dengan memberi ganti kerugian berupa
Menurut badan yang terkait yaitu BPOM selaku Badan Pengawas terhadap
makanan memparkan:
45
Hasil wawancara dengan Bapak Pujiono selaku Ketua Rw pada 05 Agustus 2019.
45
untuk mengatasi adanya banyak pengangguran. Selain itu usaha home industry
merupakan suatu usaha kecil yang dilakukan oleh industri rumah tangga yang
berjalannya usaha tersebut tidak banyak yang mendaftarkan pada instansi yang
terkait demi kekuatan hukum dan perlindungan hukum bagi industri rumah
tangga tidak melalui proses hukum yang sesuai sehingga pelaku usaha industri
rumah tangga tidak memiliki perlindungan hukum. Namun bukan berarti usaha
home industry tidak mendapat perhatian dan perlindungan hukum karena bisa
jadi suatu daerah menjadi daerah produktif karena keberadaan home industry
ini.
46
Ahmad Miru Dan Sutarman Yudo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2010), h.10
46
home industry belum mendapat perlindungan secara tepat atau dapat dikatakan
ini konsumen makanan home industry jika terjadi kerugian atau produk yang
cacat jarang sekali menuntut haknya karena anggapannya hal itu juga
mengatur tentang konsumen makanan home industry bukan berarti tidak ada
47
Undang-Undang Nomor No.8 Tahun 1999 tentang Makanan Home Industry.
47
tentang produksi dan peredaran makanan tadi.48 Dalam peraturan ini tercantum
antara lain:
(pasal 2,21).
(pasal 10).
(pasal 34,35).
48
Peraturan Menteri Kesehatan No. 329/Tahun 1987 tentang Produksi dan Peredaran
makanan.
48
BPOM.
yang berlaku.
dan makanan.
49
Keputusan Presiden RI No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, fumgsi, kewenangan,
susunan organisasi dan tata kerja lembaga pemerintah non Departemen.
49
makanan.
kewenangan:
makro.
makanan.
farmasi.
tanaman obat.
50
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.382/Menkes/PER/IV/1986 Tentang Bahan
Tambahan Makanan.
50
Industry
Kemudian menginjak pada ranah afektif yaitu: dari tidak suka menjadi suka
terjadi penmbahan tindakan dari semula tidak terampil menjadi terampil dan
aman.
51
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 02912/B/SK/IX/1986 tentang Penyuluhan Bagi
Perusahaan Makanan Industry Rumah Tangga.
51
tidak aman menuju pilihan pada makanan yang aman. Perubahan perilaku ini
juga melalui tahapan kognitif, afektif, dan tindakan. Perilaku untuk lebih
memilih makanan yang aman dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam diri sendiri,
produsen.
1. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
mengembangkan usahanya.
b. Diskusi Kelompok
52
Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Depkes RI
No.02608/B/VII/87 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyuluhan bagi Perusahaan makanan industry
rumah tangga.
52
2. Pelaksanaan Penyuluhan
sejenis dengan jumlah peserta tidak lebih dari 20 orang tiap kelompok
3. Media Penyuluhan
b. Media Cetak.
e. Demonstrasi/Peragaan.
4. Sertifikat Penyuluhan
5. Laporan Pelaksanaan
53
a. Faktor Pendukung
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas akan kita dapati bahwa
menyuarakan hak-haknya.
konsumen.
53
Husni Syawali Dan Neni Sri Imaniyati. Hukum Perlindungan Konsumen,Bandung:
Mandar Maju, 2000.
54
b. Faktor Penghambat
antara lain:
yaitu:
Departemen Kesehatan.
54
Peraturan Pemerintah Kesehatan RI No.59/Men Kes/Per/IX/82 Tentang Larang
Peredaran, produksi, dan mengimpor minuman keras yang tidak terdaftar pada Departemen
Kesehatan.
56
tambahan makanan.55
makanan kadaluarsa.56
tersedia.
55
Peraturan Pemerintah Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bab Tambahan
Makanan.
56
Peraturan Pemerintah Kesehatan RI No. 180/Menkes/Per/IV/85 Tentang Makanan
Kadaluarsa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
bukan produk home industry yaitu dengan adanya ganti rugi apabila
penghasil makanan.
2. Peranan dari Balai Besar POM selaku dari lembaga yang melakukan
perusahaan pangan industri rumah tangga ini tidak terlepas dari upayanya
makanan home industry ini ada faktor pendukung dan penghambat. Faktor
57
58
B. Saran
sebagai berikut:
masyarakat.
pelanggaran hukum.
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literature
Agus Arijanto “Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis”, (Jakarta Pusat An-Nur Pers,
2012), h. 56.
Danang Suntoyo Dan Wika Harisa Putri, Hukum Bisnis (Yogyakarta Pustaka
Yustisia, Cetakan Pertama, 2016), h. 142.
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, (Jambi: Sulthan Thaha
Press, 2007), hlm, 87.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rinerka Cipta, 2006), hal. 156.
B. Sumber Lain
Undang-Undang:
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Jurnal:
Ernawati, Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Pangan Industri Rumah
Tangga, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, April 2017
Skripsi:
Hastarini Yuliawati, Aspek Hukum Perlindungan Konsumen terhadap Peredaran
Daur Ulang Makanan Kadaluarsa ditinjau dari Undang-Undang No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Universitas Indonesia,
Depok, 2009
Imam Taufiq, Analisis Yuridis Perlindungan Konsumen terhadap Peredaran
Makanan Kadaluarsa di Wilayah Kabupaten Sukoharjo, Universitas
Muhammadiyah, Surakarta, 2017
Al-Qur’an
Syamsul Hilal, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi (IAIN Raden Intan Lampung, 2007), h.
21.
Pedoman Wawancara
Nama : Darmawati
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan