Skripsi
INDAH SUNDARI
NIM: EES.150689
PEMBIMBING:
Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.I
Drs. Badaruddin, M.Sy
Artinya: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
216)1
1
Al-Baqarah (2): 216
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahhirobbil ‘alamin
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh gelar sarjana
Sholawat beserta salam tidak lupa saya panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW
Khusus saya persembahkan skripsi ini untuk Almh Ibuku Nurjana, terima kasih
telah melahirkan saya kedunia ini dan terima kasih telah membesarkan saya,
mungkin ucapan terima kasih ini tidak akan cukup untuk membalas semua
Skripsi ini juga saya persembahan untuk Ayahku Suwandi dan Saudaraku Mega
Oktarida, yang telah memberikan saya semangat sehingga saya bisa selesai hingga
Hassanatunajjah yang sudah membantu saya dalam proses penyelesaian skripsi ini
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula
Muhammad saw.
Kaki Lima Di Jalan Arif Rahman Hakim Telanaipura Kota Jambi” merupakan
suatu kajian ekonomi terhadap para pedagang kaki lima dalam meningkatkan
skripsi ini.
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data
terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas
penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
viii
3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, Bapak Novi Mubyarto, SE., ME, dan Ibu Dr.
4. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Ibu G.W.I Awal Habibah, M.E.Sy, selaku Ketua
dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
5. Ibu Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.I dan Bapak Drs. Badaruddin, M.Sy,
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
INDAH SUNDARI
NIM: EES.150689
ix
DAFTAR ISI
MOTTO .................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi
D. Tujuan Penelitian....................................................................................... 8
H. Kerangka Pikir......................................................................................... 49
x
E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 43
A. Kesimpulan ............................................................................................. 71
B. Saran-saran .............................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
DATA RESPONDEN
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Telanaipura Tahun 2017 ....... 4
Tabel 1.4 Jumlah Pedagang Kaki Lima pada Pagi, Sian dan Malam Hari ........... 55
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang berarti angkatan kerja juga semakin meningkat. Dalam setahun terakhir
Statistik (BPS) setempat bertambah 2,28 ribu orang. Sementara itu, BPS juga
mencatat penduduk yang bekerja sebanyak 1,7 juta orang atau bertambah
63,54 ribu orang dari Agustus 2017. Sebanyak 961.765 orang atau 55,87
yang selanjutnya disingkat PKL, adalah pelaku usaha yang melakukan usaha
fasilitas umum, lahan, dan bangunan milik pemerintah dan atau swasta yang
2
https://www.google.com/amp/s/amp.suara.com/bisnis/2018/11/26/132448/data-bps-
pengangguran-di-jambi-bertambah-228-ribu-orang Diakses pada 4 Maret 2019 pukul 14.32
3
UU Perda Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Penataan Dan Pemberdayaan
Pedagang Kaki Lima
1
2
menyatakan bahwa pedagang kaki lima dilarang berjualan pada siang hari
(pukul 06.00 wib s/d 18.00 wib)pada jalan yang telah ditetapkan sebagaimana
Peraturan ini.4
daerah perkotaan. Sektor informal termasuk usaha kaki lima memang perlu
4
UU Peraturan Walikota Jambi Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Penataan Dan Pemberdayaan
Pedagang Kaki Lima
5
RonaldNangoi, Menentukan Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan, hlm
125
3
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi
kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Dengan kata lain penduduk
Pedagang kaki lima sebagai salah satu komponen utama dari usaha
6
EndangRostiana, dkk, Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Dalam Mewujudkan
Keluarga Sejahtera, hlm 18
7
Khairina Afriani Candra Dewi, skripsi strategi bisnis pada pedagang kaki lima (pkl) di
taman Bungkul surabaya (studi kasus pedagang kaki lima (pkl) di taman bungkul, surabaya), hlm
4
8
IsmailSolihin, Pengantar Bisnis, hlm 110
4
maupun negatif karena dalam dampak positif bagi pedagang kaki lima sangat
Tabel 1.1
No Kelurahan Jumlah
1 Telanaipura 96
2 Simpang IV Sipin 80
3 Pematang Sulur 73
9
Jumhur, Model Pengembangan Pedagang Kaki Lima (PKL) Kuliner di Kota
Singkawang, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan 2015, Vol. 4, No. 1, 125-139, hlm 126
10
Tedi syofyan, Skripsi strategi berdagang pedagang kaki lima (pkl) di kawasan anjung
cahaya tepi laut kota tanjungpinang
5
4 Teluk Kenali 63
6 Penyengat Rendah 17
Jumlah 558
80, kelurahan Pematang Sulur 73, kelurahan Teluk Kenali sebanyak 63,
belum terdata.
Jalan Arif Rahman Hakim Kelurahan Simpang VI Sipin ini yang terletak di
dan menganggu keindahan tata kota, tetapi disamping itu keberadaan para
pedagang kaki lima menjadi salah cara untuk mengurangi pengangguran dan
yang tinggi, hanya diperlukan keinginan dan kemauan keras untuk berjualan
6
dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi, tetapi banyak diantaranya pedagang yang
masih berjualan di siang hari, seperti halnya banyak pedagang yang berjualan
di badan jalan depan sekolah-sekolah dan pusat keramaian yang dapat lebih
tinggi jika terjadi razia mendadak, seperti penyitaan lapak dan gerobak, yang
juga ikut terjaring razia jika para pedagang melanggar peraturan yang
bernama Ibu Yunita yang sudah 7 tahun berjualan di Jalan Arif Rahman
hanya saja masih ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pedagang untuk
yang sama sehingga terjadi sepinya pembeli dan tempat berjualan yang
11
Observasi pada 7 Februari 2019
12
Wawancara dengan Pak Umar, Kasi Trantib Kecamatan Telanaipura tanggal 7 Februari
2019
7
membuat para pedagang menjadi khawatir jika suatu saat terjadi razia
mendadak.13
Untuk itu pelu adanya strategi berdagang yang merupakan salah satu
sekali untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur. Mungkin sekali
kesejahteraan moral.15
Pedagang Kaki Lima Di Jalan Arif Rahman Hakim Telanaipura Kota Jambi.”
13
Wawancara dengan pedagang es buah pelangi bernama Ibu Yunita tanggal 15 Februari
2019
14
Tedi syofyan, Skripsi strategi berdagang pedagang kaki lima (pkl) di kawasan anjung
cahaya tepi laut kota tanjungpinang
15
Soedjito Sosrodihardjo, Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri, hlm 133-137
8
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
3. Apa saja kendala yang dihadapi oleh pedagang kaki lima dalam
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat lebih fokus maka penulis membatasi diri
D. Tujuan Penelitian
3. Ingin mengetahui kendala yang dihadapi oleh pedagang kaki lima dalam
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
F. Kerangka Teori
1. Strategi
a. Konsep Strategi
memenangkan perang.16
semua bagian dari suatu organisasi yang luas menjadi satu, terpadu
16
Irine Diana SariWijayanti, Manajemen, hlm 61
10
to do)
does)
17
AbdulRivai, Dkk, Manajemen Strategis, hlm 9
18
Irine Diana SariWijayanti, Manajemen, hlm 62
11
lingkungan.19
b. Jenis-jenis Strategi
1) Strategi Korporat
19
Rachmat, Manajemen Strategik, hlm 8
20
Arie Rachmat Sunjoto, Strategi Pemasaran Swalayan Pamella Dalam Perspektif
Islam (Studi Kasus Swalayan Pamella Yogyakarta Tahun 2010), Jurnal Ekonomi Syariah
Indonesia, Volume I, No.2 Desember 2011, hlm 51
21
Ronald JEbert, Pengantar Bisnis Edisi Kesepuluh, hlm 159
12
bersaing perusahaan.
3) Strategi Fungsional
diantaranya22:
solidaritas mekanik
ekonomis
seragam
22
Sunarso, Skripsi Strategi survival keluarga pedagang kaki lima di pasar beringharjo
dalam pemenuhan kebutuhan dasar, hlm 14-17
13
2. Strategi Pemasaran
pemasaran.23
23
Dimas Hendika Wibowo, dkk, Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya
Saing Umkm (Studi pada Batik Diajeng Solo), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 29 No.1
Desember 2015, hlm 61
24
Arie Rachmat Sunjoto, Strategi Pemasaran Swalayan Pamella Dalam Perspektif
Islam (Studi Kasus Swalayan Pamella Yogyakarta Tahun 2010), Jurnal Ekonomi Syariah
Indonesia, Volume I, No.2 Desember 2011, hlm 48
25
Aisyah Amalia, Perencanaan Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan Bauran
Pemasaran Dan Swot Pada Perusahaan Popsy Tubby, Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis
Volume 1, Nomor 3, Agustus 2016, hlm 299
14
a. Produk
dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Ada tiga
pengembangan pasar.
b. Harga
atau persepsi dari pembeli dan bukan dari biaya penjualan (c)
26
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi ke-12, hlm 62-63
15
c. Tempat
memadai.
d. Promosi
27
Arie Rachmat Sunjoto, Strategi Pemasaran Swalayan Pamella Dalam Perspektif Islam
(Studi Kasus Swalayan Pamella Yogyakarta Tahun 2010), Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia,
Volume I, No.2 Desember 2011, hlm 54-56
16
(Diferentiation)
(Process)
offer goods or services for sale from public places, primarily streetes and
pavement”. Yang berarti orang yang menawarkan barang atau jasa untuk
28
Agus Winoto, dkk, Jurnal Kajian Karakteristik Dan Faktor Pemilihan Lokasi
Pedagang Kaki Lima Di Kota Yogyakarta, hlm 1
17
berukuran lebar 5 feet atau sama dengan kurang lebih 1.5 meter, sehingga
dalam pengertian ini pkl adalah pedagang yang berjualan pada kaki lima,
selalu berusaha supaya barang dagangannya cepat habis terjual. Untuk itu
lintas yang padat. Adapun sarana berjualan yang banyak digunakan oleh
pedagang kaki lima yaitu berupa kios, tenda, maupun berjualan secara
pedagang kaki lima merupakan tempat usaha yang memiliki atap dan
dan jasa.29
tidak diatur oleh negara dalam lingkungan social di mana aktivitas yang
sama diatur.30
Hart, membagi secara tegas kegiatan ekonomi yang bersifat formal dan
informal. Istilah sector Informal oleh Keith Hart pada tahun 1971 dalam
29
Christina Menuk S, Jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
Kaki Lima Studi Kasus Pkl Di Surabaya, hlm 288
30
Damsar, Sosiologi Ekonomi Ed.1, hlm 160
31
MulyadiS,Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan, hlm 94
19
sebagai berikut32:
di sektor formal
c. pola kegiatan usaha tidak teratur baik dalam artian lokasi maupun
jam kerja
e. unit usaha mudah keluar masuk dari satu subsector ke lain subsector
32
MulyadiS,Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan, hlm 94-95
20
e. Menghidupi keluarga
antara lain34:
a. Shiddiq
33
Agus Winoto, dkk, Jurnal Kajian Karakteristik Dan Faktor Pemilihan Lokasi
Pedagang Kaki Lima Di Kota Yogyakarta, hlm 2
34
Siti Rufiah, Skripsi Strategi Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki Lima Pasar Cik Puan
Pekanbaru Ditinjau Menurut Ekonomi Islam, hlm 41-47
21
b. Amanah
Sikap itu bisa dimiliki jika dia selalu menyadari bahwa apapun
35
Al-Ahzab (33): 72
22
negara.
c. Tabligh
d. Fathanah
dibukukan secara rapi agar tetap bisa menjaga Amanah dan sifat
ِ ق َو ْليَته
ق ُّ علَ ْي ِه ْال َح
َ اَّللُ فَ ْليَ ْكتُبْ َو ْليُ ْم ِل ِل الهذِي
عله َمهُ ه َ ْ ِب ْالعَ ْد ِل َوال يَأ
َ ُ ب كَاتِبٌ أ َ ْن يَ ْكت
َ ب َك َما
ُاَّللَ َربهه
ه
4. Penghasilan
bersih dari hasil usaha setelah dikurangi beban biaya. Pendapatan adalah
equity, tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan
36
Al-Baqarah (2): 282
24
perusahaan.37
a. Umur
b. Lama Usaha
37
I Gede Cahyadi Putra, dkk, Jurnal Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh
Pada Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati Setelah Berkembangnya Pasar Oleh-Oleh
Modern Di Kabupaten Gianyar, hlm 23
38
I Gede Cahyadi Putra, dkk, Jurnal Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh
Pada Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati Setelah Berkembangnya Pasar Oleh-Oleh
Modern Di Kabupaten Gianyar, hlm 23
39
Ifany Damayanti, Skripsi Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Pedagang Di Pasar Gede Kota Surakarta, hlm 15-18
25
c. Modal
d. Jam Kerja
e. Jenis Dagangan
5. Kesejahteraan
terkait peningkatan volume barang dan jasa, namun juga terkait dengan
yang digunakan.
40
Emha Qurrotuain Musyaffa, Skripsi Strategi Pemberdayaan Komunitas Persatuan
Pedagang Majlis Nurul Mustofa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Di Jakarta
Selatan, hlm 30-31
27
Gambar 1.1
41
Quraisy (106): 1-4
28
dan diminimalisir.
kepemilikan harta termasuk uang, dan bebas bekerja atau tidak bekerja.
memperoleh uang. Sejak usia muda sampai setelah pensiun, lalu bekerja
bekerja atau bisnis bukan untuk mendapatkan uang semata, tetapi lebih
tidak lagi menjadi hal yang dominan karena aset akan bekerja dengan
42
Irfan Syauqi, dkk, Ekonomi Pembangunan Syariah, hlm 23-30
29
(asset). Dengan kata lain orang yang memiliki asset pasti memiliki uang,
6. Kesejahteraan Keluarga
manusia, yang terdiri atas seorang suami, seorang isteri dan kalau ada
dan masyarakat. Jika keadaan keluarga tidak stabil, masyarakat itu tidak
sah mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak,
43
R.W Suparyanto, Kewirausahaan Konsep dan Realita pada Usaha Kecil, hlm 102-103
44
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, hlm 169
30
lingkungan.45
G. Tinjauan Pustaka
lain) yang terkait dengan penelitian ini pada aspek fokus tema yang di teliti.
Tabel 1.2
Tinjauan Pustaka
Metode
No Penulis Judul Hasil Penelitian
Penelitian
45
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keluarga Diakses pada 6 Januari 2019 jam 20.58
31
membantu
menangani
permasalahan sosial
anggota
PPMNM.Penyediaan
kemudahan fasilitas
memperkuat
perekonomian dan
kesejahteraan keluarga
pedagang. Sedangkan
pendekatan Non
Direktif dengan
menanamkan dan
memperkuat
PPMNM.
koperasi pedesaan.
Alternatif strategi
prioritas kedua
meningkatkan
pelayanan. Alternatif
menarik konsumen,
menambah varian
menarik. Alternatif
strategi prioritas
keempat yaitu
33
bersinergi dengan
pemerintah dalam
mengembangkan
mengakses bantuan
dan mengikuti
pelatihan/workshop
Disperindagkop.
Dengan (Weakness-
Pendekatan Opportunity)
kelemahan internal
kemudian
memanfaatkan peluang
untuk mencapai
meningkatkan akses
dengan meningkatkan
pemerintahan,
menciptakan
serta menambah
mengganti packaging
baru. Berdasarkan
strategi diatas
dibuatlah bauran
pemasaran untuk
35
perusahaan.
konsumen batik
seragam dan
kombinasi bagi
perusahaan, event
organizer, pabrik,
hotel, instansi
pemerintah maupun
memfokuskan menjadi
allternatif utama
kombinasi dengan
memberikan kualitas
segi bauran
pemasaran, strategi
pemasaran produk
adalah membuat
produk sesuai
keinginan dan
kebutuhan konsumen,
dilakukan adalah
beredar di pasaran
dalam melakukan
strategi distribusi
37
dengan melakukan
penjualan langsung ke
konsumen secara
online, sedangkan
strategi promosinya
melalui internet
marketing, sponsor
fashion. Strategi
pemasaran yang
memasarkan
produknya, karena
dilihat dari
peningkatan-
peningkatan jumlah
penjualan.
Beringharjo dalam
Dalam mempertahankan
dengan kearifan-
kearifan solidaritas
mekanik,
mempertahankan
ekonomis, membentuk
komunitas yang
punya modal
mensiasati kebijakan
aparat pemerintah.
39
H. Kerangka Pikir
Keluarga Studi pada Pedagang Kaki Lima Di Jalan Arif Rahman Hakim
Gambar 1.2
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
menemukan hipotesis.46
dalam bentuk peringkat yang sebanding dengan atau atas dasar kondisi
yang diinginkan. 48
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, hlm 9-10
47
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, hlm 5
48
SuharsimiArikuntono, Manajemen Penelitian, hlm 269-270
40
41
Telanaipura dan para pedagang kaki lima yang berada di Jalan Arif
dokumen.49
penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi
kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, hlm 104
42
1. Observasi
2. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, hlm 91-92
43
3. Dokumentasi
1. Pengumpulan Data
51
HusainiUsman, dkk, Metodologi Penelitan Sosial, hlm 90-93
52
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, hlm 124
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, hlm 132-141
44
(triangulasi).
2. Reduksi Data
diperlukan.
3. Penyajian Data
sejenisnya.
4. Penarikan Kesimpulan
F. Sistematika Penulisan
secara umum mengenai isi dari penelitian ini, sehingga dapat terlihat
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis memaparkan latar belakang masalah yang menjadi
Dalam bab ini penulis menerangkan lokasi penelitian yang akan diteliti
oleh penulis.
Bab ini adalah inti dari penelitian, hasil analisis data dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
46
Pada bab ini merupakan bagian akhir yang penting berisikan tentang
G. Jadwal Penelitian
ini terdapat Kantor Gubernur Jambi, Rumah Sakit Umum Daerah Raden
Sulur terdiri dari 26 RT, Kelurahan Buluran Kenali terdiri dari 19 RT,
terdiri dari 6 RT, dan Kelurahan Penyengat Rendah terdiri dari 31 RT.54
54
Dokumentasi Kecamatan Telanaipura Kota Jambi
47
48
Prima yang didukung SDM yang profesional menuju Kota Jambi sebagai
Misi :
aparatur
55
Dokumentasi Kecamatan Telanaipura Kota Jambi
49
penduduk 50.328 jiwa yang terdiri dari laki-laki 25.692 jiwa dan
jiwa.
Tabel 1.3
JumlahPenduduk di KecamatanTelanaipura2018
No Kelurahan Jumlah
1 Telanaipura 5.456
Jumlah 50.328
56
Dokumentasi Kecamatan Telanaipura Kota Jambi
50
Gambar 1.3
Drs. Noviarman
Camat
Sekretaris
Motor 2 orang.57
57
Dokumentasi Kecamatan Telanaipura Kota Jambi
BAB IV
gerobak atau lapak non permanen serta menggunakan badan jalan, tempat-
58
Wawancara denganBapak Umar, Kasi Trantib Kecamatan Telanaipura tanggal 7
Februari 2019
52
53
“Saya jualan es di depan SMA Negeri 5 ini mulai dari jam 11 siang
hingga jam 3 sore, saya jualan dagangan punya sendiri, setiap hari
setelah selesai berjualan gerobak dagangan saya letakkan di
samping lorong sekolah, karena saya berjualan es kadang kalau
musim hujan pembeli sepi sehingga pendapatan juga berkurang,
tapi kalau hari lagi panas pendapatan saja bertambah.”59
“Saya jualan nasi goreng dari jam 4 sore hingga jam 6 pagi, saya
sudah hampir 10 tahun berjualan di depan MAN Labor, ini
dagangan punya saya sendiri, setiap hari sebelum berjualan saya
dibantu anak saya mengambil gerobak dan perlengkapan jualan di
tempat saya biasa menitipkan gerobak, karena saya berjualan di
tempat tidak permanen jadi setiap hari bongkar pasang tenda
sebelum dan sesudah jualan.”60
usahanya artinya kapan saja bisa terjaring razia jika sewaktu-waktu ada
razia mendadak.
dan pemberdayaan pedagang kaki lima pasal 9 dan pasal 10 bahwa lokasi
59
Wawancara dengan Ibu Yunita pedagang es buah pelangi tanggal 15 Februari 2019
60
Wawancara dengan Ibu Ila pedagang nasi goreng tanggal 1 januari 2019
61
Wawancara denganBapak Umar, Kasi Trantib Kecamatan Telanaipura tanggal 7
Februari 2019
54
dalam pasar 9 ayat (1) huruf a merupakan lokasi binaan yang bersifat tetap
merupakan lokasi binaan tempat usaha pedagang kaki lima yang terjadwal
dan bersifat sementara. Dan ketentuan lebih lanjut lokasi binaan pedagang
sepanjang jalan tersebut mulai dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi, namun
banyak yang tidak perduli terhadap peraturan yang sudah ada. Ketika
sebagai berikut:
62
Wawancara denganBapak Umar, Kasi Trantib Kecamatan Telanaipura tanggal 7
Februari 2019
55
terlarang harus mengganti jam berjualan mereka mulai jam 11, ini
merupakan salah satu cara yang digunakan oleh banyak pedagang untuk
pedagang lainnya.
Tabel 1.4
Jumlah Pedagang Kaki Lima pada Pagi, Siang dan Malam Hari
No Waktu berdagang Jumlah Pedagang
Jumlah 15
63
Wawancara dengan Ibu Yunita pedagang es buah pelangi tanggal 15 Februari 2019
64
Wawancara dengan Ibu Nani pedagang bakso tahu nugget tanggal 20 Februari 2019
56
yang sama, hanya saja jamnya yang berbeda, sehingga terdapat pergantian
pedagang mulai dari 9 orang pedagang yang berjualan mulai pukul 06.00-
menjelaskan bahwa:
65
Wawancara denganBapak Umar, Kasi Trantib Kecamatan Telanaipura tanggal 7
Februari 2019
66
Wawancara dengan Bapak ahmad pedagang pop es tanggal 15 Februari 2019
57
“Kami tahu, kami hanya diizinkan berjualan dari jam 6 sore hingga
jam 6 pagi, untuk itu jadi setelah berjualan, lapak dagangan selalu
kami titipkan di rumah-rumah warga”69
yang berada di jalan Arif Rahman Hakim Telanaipura ini telah melanggar
melakukan perbuatan yang tidak baik, seperti tidak menepati janji yang
67
Wawancara dengan Ibu Yunita pedagang es buah pelangi tanggal 15 Februari 2019
68
Wawancara dengan Ibu Ila pedagang nasi goreng tanggal 1 januari 2019
69
Wawancara dengan Ibu Ida pedagang sate padang tanggal 20 Februari 2019
70
Siti Rufiah, Skripsi Strategi Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki Lima Pasar Cik Puan
Pekanbaru Ditinjau Menurut Ekonomi Islam, hlm 41-47
58
lima menjadi salah satu aspek atau cara yang tanpa disadari dapat
menjelaskan bahwa:
pencari kerja yang tidak memiliki berbagai persyaratan, mulai dari tingkat
kerja dan lain sebagainya untuk bekerja di sektor formal, membuat mereka
Tidak ada satu strategi yang dapat dipraktikkan secara tepat untuk berbagai
71
Wawancara dengan Bapak Roni pedagang gorengan tanggal 16 Februari 2019
59
berbeda juga.72
tujuan untuk mencari keuntungan. Pedagang kaki lima adalah orang yang
seperti para pedagang kaki lima akan menjadi sejahtera. Sejahtera yang
72
R.WSuparyanto, Kewirausahaan Konsep dan Realita pada Usaha Kecil, hlm 226
73
Ronald JEbert, Pengantar Bisnis Edisi Kesepuluh, hlm 161
60
َاَّللُ ِإلَيْك
سنَ هَ ْس نَ ِصي َبكَ ِمنَ الدُّ ْن َيا َوأَحْ س ِْن َك َما أَح
َ اآلخ َرةَ َوال ت َ ْن
ِ ار َ اَّللُ الده
َوا ْبت َ ِغ ِفي َما آت َاكَ ه
Yang artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
Tabel 1.5
74
Q. S Al- Qashash (28): 77
61
juga tingkat pendapatan sangat dipengaruhi oleh modal kerja, jam kerja,
barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan agar dapat dibeli
proses jual beli. Jika tidak ada produk yang diperjualbelikan berarti
penjualan.
75
Christina Menuk S, Jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
Kaki Lima Studi Kasus Pkl Di Surabaya, hlm 289
76
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi ke-12, hlm 62-63
77
Wawancara dengan Ibu Ida pedagang sate padang tanggal 20 Februari 2019
63
“Cita rasa yang khas menjadi salah satu cara kami menarik
pelanggan kami, karena jika rasa masakan enak, pas di lidah,
pelanggan kami pasti tidak mau membeli ke tempat lain”78
2. Penetapan Harga
3. Melakukan Promosi
78
Wawancara dengan Bapak Suadi pedagang soto padang tanggal 20 Februari 2019
79
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi ke-12, hlm 62-63
80
Wawancara dengan Bapak Suhadi pedagang pulsa tanggal 7 Februari 2019
81
Wawancara dengan Bapak Adi pedagang pecel tanggal 16 Februari 2019
64
82
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi ke-12, hlm 62-63
83
Wawancara dengan Bapak Adi pedagang pecel tanggal 16 Februari 2019
84
Wawancara dengan Bapak Ahmad pedagang minuman es tanggal 15 Februari 2019
85
Wawancara dengan Ibu Yunita pedagang es buah pelangi tanggal 15 Februari 2019
65
86
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi ke-12, hlm 62-63
87
Wawancara dengan Bapak Suhadi pedagang pulsa tanggal 7 Februari 2019
88
Wawancara dengan Bapak Umar pedagang es doger tanggal 16 Februari 2019
89
Wawancara dengan Bapak Udin pedagang siomay tanggal 7 Februari 2019
66
mencapai sesuatu.
90
Wawancara dengan Ibu Ita pedagang es jagung tanggal 16 Februari 2019
91
Wawancara dengan Bapak Suhadi pedagang pulsa tanggal 7 Februari 2019
92
Wawancara dengan Ibu Tatik pedagang bakso bakar tanggal 20 Februari 2019
67
dapat mengurangi kemiskinan dan juga dapat dijadikan sebagai salah satu
pedagang yang ada di trotoar karena kepemilikan modal mereka yang kecil
1. Lokasi Usaha
pedagang kaki lima ini mampu bertahan lama atau tidak. Pemilihan
68
badan jalan atau trotoar, atau fasilitas publik lainnya. Tempat usaha
inilah yang sering menjadi masalah yang dihadapi oleh para pedagang
kaki lima. Tempat usaha ini kemudian menjadi hambatan bagi para
93
Wawancara dengan Bapak Roni pedagang gorengan tanggal 16 Februari 2019
94
Wawancara dengan Ibu Yunita pedagang es buah pelangi tanggal 15 Februari 2019
95
Wawancara dengan Ibu Tatik pedagang bakso bakar tanggal 20 Februari 2019
69
2. Modal Usaha
suatu kekayaan. Dalam Islam, modal suatu usaha haruslah bebas dari
musyarakah. Hal ini untuk menjaga hak produsen dan juga hak pemilik
96
IswanKaputra, dkk, Dampak Otonomi Daerah Di Indonesia: Merangkai Sejarah Politik
Dan Pemerintahan Indonesia Edisi 1, hlm 210
97
Ika YuniaFauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al- Syari’ah Edisi
pertama, hlm 120
70
“Kalau ada uang ya enak saya sewa tempat jadi nggak susah
payah bongkar pasang tenda, ini uangnya hanya cukup buat
modal jualan aja”99
“Masalah modal jualan sih kami dari modal pribadi, kami sih
nggak pernah dapat bantuan atau pinjaman modal”100
usahanya.
98
Wawancara dengan Ibu Nanda pedagang nasi goreng tanggal 20 Februari 2019
99
Wawancara dengan Bapak Suadi pedagang soto padang tanggal 20 Februari 2019
100
Wawancara dengan Bapak Yusuf pedagang gorengan dan pempek tanggal 16
Februari 2019
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan kegiatan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di jalan Arif
Pagi hari lagi atau dapat dikatakan pedagang yang ada di jalan Arif
71
72
B. Saran-saran
berkaitan dengan strategi yang dilakukan pedagang kaki lima (PKL) dalam
para pedagang, agar para pedagang menjadi merasa aman dan nyaman
dan solusi lain mengenai strategi pedagang kaki lima (PKL) dalam
10. Apakah terdapat persaingan antara anda dengan sesama pedagang? dalam
hal apa?
13. Bagaimana cara anda untuk menarik perhatian pembeli atau pelanggan
14. Bagaimana sistem penetapan harga yang diterapkan anda untuk pembeli
atau pelanggan?
harga tersebut?
16. Berapa pendapatan hasil berdagang yang didapat anda sehari-hari?
alasannya?
hujan?
anda?
Telanaipura
jalan ?
3. Apa saja syarat bagi pedagang yang ingin berjualan di pinggir jalan?
jalan?
1. Nama : Ila
Usia : 49 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang Nasi Goreng
Lokasi : Depan MAN Labor
2. Nama : Suhadi
Usia : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Penjual Pulsa
Lokasi : Depan UIN STS Telanai
3. Nama : Yunita
Usia : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang Es Buah Pelangi
Lokasi : Depan SMA N 5
4. Nama : Ahmad
Usia : 43 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pedagang Minuman Es
Lokasi : Depan SMA N 5
5. Nama : Adi
Usia : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pedagang Pecal Lele
Lokasi : Depan Kantor Kehutanan
6. Nama : Nani
Usia : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang Bakso Tahu Nugget
Lokasi : Depan SMA N 5
7. Nama : Roni
Usia : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pedagang Gorengan
Lokasi : Lorong Masuk Pemancar
8. Nama : Suadi
Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pedagang Soto
Lokasi : Leretan UIN STS Telanai
9. Nama : Ida
Usia : 43 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang Sate Padang
Lokasi : Leretan UIN STS Telanai
Email : indahsundari4@gmail.com
No Telpon/HP : 085298430977
Pendidikan Formal:
Indah Sundari
EES.150689