Anda di halaman 1dari 89

STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI GULA AREN DI DESA BARU

SEMURUP KECAMATAN AIR HANGAT BARAT

SKRIPSI

OLEH:

RESA JUNIS NAPIA


NIM. 1710104115

MAHASISWA JURUSAN EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KERINCI
2021 M/1442 H
STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI GULA AREN DI DESA BARU
SEMURUP KECAMATAN AIR HANGAT BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu


Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (SE)

OLEH:

RESA JUNIS NAPIA


NIM. 1710104115

MAHASISWA JURUSAN EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KERINCI
2021 M/1442 H
ii
iii
iv
PERSEMBAHAN DAN MOTTO

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya yang sederhana ini


Buat ayahanda dan ibunda tercinta,
Yang selalu memanjatkan doa, restu serta motivasi yang kalian berikan
Sebagai tanda bukti dan terima kasih ananda
Sehingga ananda dapat mewujudkan cinta yang mulia ini

Diantara harapan kasih dan pejuanganmu


Juga buat adikku, keluarga besarku dan semua sahabat-sahabatku tercinta
Serta guru dan dosen-dosen yang tanpa lelah untuk membimbingku
Semoga kesabaran dan segala pengorbanannya membawa berkah
Terhadap karya ini di kemudian hari..

MOTTO

َ ٓ‫ذ‬
َٰ َ ۡ ُ َ ۡ َ ُ َ َٰ َ ۡ َ ْ ٓ ُ ُ ۡ َ َ ْ ُ َ َ َ ‫َ َٰٓ َ ُّ َ ذ‬
‫يأيٍا ٱَّلِيو ءانيَا َل تأكلَا أنولكم ةييكم ةِٱلب ِط ِل إَِل أن‬
‫ّ ُ ۡ َ َ َ ۡ ُ ُ ْٓ َ ُ َ ُ ۡ ذ ذ‬
َ‫ٱَّلل‬ َ َ ً َ َ ُ َ
‫اض نِيك ۚۡم وَل تقتلَا أىفسك ۚۡم إِن‬ ٖ ‫تكَن ت ِجَٰ َرة عو ت َر‬
ٗ ‫ك ۡم َرح‬ ُ َ َ
]92:‫ [ النساء‬٢٩ ‫ِيها‬ ِ ‫َكن ة‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu”. [An Nisa":29] 1

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung : PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 1987), h. 83

v
KATA PENGANTAR

‫ٱلرِنَٰمۡح ذ‬ ‫ذ‬
‫ٱَّللِ ذ‬
‫ٱلرحِي ِم‬ ‫ِمۡسِب‬

‫ذ‬
ِ‫َّلل‬

Segala puji syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan semesta alam yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penyusun dalam mengarungi proses

pembelajaran akademik di jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Industri

Gula Aren Di Desa Baru Semurup Kecamatan Air Hangat Barat”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan

kita nabi besar Muhammad Saw, yang telah membawa perubahan bagi umat

manusia dari zaman yang penuh kegelapan atau kejahilan menuju zaman yang

terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulisan skripsi ini tentu tidak akan terwujud tanpa bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik berupa pengarahan, bantuan serta do‟a. oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rektor Dr. H. Asa‟ari, M.Ag beserta Wakil I Bapak Dr. Ahmad Jamin,

S.Ag., S.IP., M.Ag. Wakil II Bapak Dr. Jafar Ahmad, S.Ag., M.Ag. dan

vi
wakil III Bapak Dr. Halil Khusairi, M.Ag. Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Kerinci.

2. Bapak Dekan Dr. Eka Putra, SH, M.Pdi beserta Wakil Dekan I Bapak H.

Samsul Bahry Harahap, Lc.,MA, Wakil Dekan II Bapak Dr. Yuserizal

Bustami, MA dan Wakil Dekan III Bapak Eko Sujadi, M.pd Kons Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Kerinci.

3. Ibu Ketua Jurusan Eva Sumanti, SE, MA beserta Sekretaris Jurusan Ibu Suci

Mahabbati, SH, MH Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Kerinci .

4. Bapak Dr. Halil Khusairi, M.Ag dan Ibu Hj. Darti Busni, S.Ag, M.Sy sebagai

pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu, kesempatan

dan tempat untuk memberikan motivasi serta bimbingan dalam kelancaran

penulisan dan penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Kerinci yang

telah memberikan modal ilmu untuk bisa penulis terapkan di masyarakat dan

dalam bidang pekerjaan penulis nantinya.

6. Kepala serta Karyawan perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Kerinci yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

mendapatkan data melalui referensi buku-buku yang ada.

7. Seluruh keluarga besar penulis atas bantuan moril dan materil yang telah

diberikan kepada penulis dalam pencapaian penulisan skripsi ini.

8. Buat teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci dan seluruh

mahasiswa IAIN Kerinci yang selalu memberikan motivasi serta rasa

vii
kebersamaan. Serta seluruh pihak yang ikut terlibat dalam membantu

penulisan dan penyusunan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi kita semua dan dapat memberikan sumbangan lebih dalam ilmu pengetahuan.

Segala nasehat, pengarahan dan bantuan yang telah di berikan penulis do‟akan

kepada Allah Swt, semoga menjadi amal yang saleh dan mendapat pahala yang

setimpal di sisinya, Aamiin ya robbal „alamin.

Kemudian penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dan banyak kekurangan, sehubungan itu segala kerendahan hati penulis

mengharapkan saran-saran dan kritik dari semua pihak untuk menyempurnakan

skripsi ini.

Akhirnya penulis mengharapkan, kiranya skripsi ini dapat diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, serta bermanfaat hendaknya. Aamiin ya

rabbal „alamin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………


HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i

PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………………ii
NOTA DINAS…………………………………………………………………...iii
PENGESAHAN………………………………………………………………….iv
PERSEMBAHAN DAN MOTTO…………………………………………….....v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………...1

B. Batasan Masalah…………………………………………………….…7

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………...…7

D. Rumusan Masalah……………………………………………………..7

E. Manfaat Penelitian…………………………………………………….8

F. Penelitian Relevan…………………………………………………….8

G. Metodologi Penelitian………………………………………………..10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran…………………………………………………...16

B. Bauran Pemasaran……………………………………………………24

C. Home Industri ………………………………………………………..32

D. Tanaman Aren………………………………………………………..36

ix
BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI GULA AREN

A. Sejarah Industri Gula Aren di Desa Baru Semurup…………………39

B. Letak Geografis Industri Gula Aren di Desa Baru Semurup………..41

C. Keadaan Industri Gula Aren di Desa Baru Semurup…….…………42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Pemasaran Industri Gula Aren Di Desa Baru Semurup…......45

B. Alternatif Strategi Pemasaran Industri Gula Aren Di Desa Baru


Semurup…………………………………………...…………………56

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Strategi Pemasaran Industri Gula


Aren Di Desa Baru Semurup…………………………………………59

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..64

B. Saran………………………………………………………………….66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang terbatas

dalam rangka memproduksi berbagai komoditi. Untuk kemudian disalurkan

atau distribusikan komoditi tersebut kepada berbagai individu atau personal

dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat merupakan suatu definisi

ekonomi sebagai suatu studi yang telah berhasil dijabarkan oleh Samuel

sondan Nordhaus. Alfred Marshall‟s mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai

ilmu yang mempelajari tentang umat manusia dalam urusan hidup yang biasa.

Kemudian, menurut Sulaiman definisi lain yang juga diterima oleh sebagian

besar pakar ekonomi barat menempatkan ekonomi sebagai ilmu yang

menerangkan cara-cara menghasilkan, mengedarkan, membagi dan memakai

barang dan jasa dalam masyarakat sehingga kebutuhan materi masyarakat

dapat terpenuhi sebaik-baiknya. Dari beberapa definisi ini sangat jelas bahwa

ekonomi dan manusia adalah sesuatu yang dipadukan dan bersesuaian satu

sama lain, jelas tidak mungkin memisahkan studi tentang sistem ekonomi

dengan studi tentang manusia dan sebaliknya.2

Salah satu masalah utama dalam kehidupan sosial di masyarakat

adalah mengenai cara melakukan pengalokasian dan pendistribusian sumber

daya yang langka tanpa harus bertentangan dengan tujuan makro ekonominya.

Kesenjangan dan kemiskinan pada dasarnya muncul karena mekanisme

2
Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.
2-3

1
2

distribusi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Masalah ini tidak terjadi

karena perbedaan kuat dan lemahnya akal serta fisik manusia sehingga

menyebabkan terjadinya perbedaan perolehan kekayaan karena hal itu adalah

fitrah yang pasti terjadi. Permasalahan sesungguhnya terjadi karena

penyimpangan distribusi yang secara akumulatif berakibat pada kesenjangan

kesempatan memperoleh kekayaan. Yang kaya akan semakin kaya dan yang

miskin semakin tidak memiliki kesempatan bekerja.3

Dijelaskan dalam Al-qur‟an,

ۗ ٗ‫ض‬
َّ َّ ‫ٗل‬
ُ‫ٱَّلل‬ ۡ َ‫ٱَّللُ يَ ِعذ ُ ُكن َّه ۡغ ِف َش ٗة ِّه ٌَُۡ َّف‬
َّ َّ ‫شب ٓ ِِۖء‬ َ َٰ ‫ش ۡي‬
َ ‫طيُ يَ ِعذُكُ ُن ۡٱلفَ ۡق َش َّيَ ۡأ ُه ُش ُكن بِ ۡٱلفَ ۡح‬ َّ ‫ٱل‬

)868:‫ ( البقشة‬٨٦٢ ‫ين‬ٞ ‫َٰ َّ ِس ٌع َع ِل‬

Artinya : Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan


dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah
menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.(al-Baqarah
: 268)4

Dari ayat diatas Menurut shihab bersedekah dan menafkahkan harta

dijalan Allah Swt. Memang sering sekali mendapatkan gangguan dari setan,

hal ini cukup beralasan karena setan memiliki kepentingan untuk menakut-

nakuti manusia jika melakukan perintah Allah Swt. Sebagaimana dimaksud

akan terjerumus kedalam kemiskinan. 5

Industri merupakan suatu bentuk kegiatan masyarakat sebagai bagian

dari sistem perekonomian atau sistem mata pencahariannya dan merupakan

3
Ibid, h. 198
4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung : PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 1987), h. 45
5
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah, (Depok : Rajawali
Pers, 2017), h. 27
3

suatu usaha dari manusia dalam menggabungkan atau mengolah bahan-bahan

dari sumber daya lingkungan menjadi barang yang bermanfaat bagi manusia 6

Sektor industri dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, tapi yang

utama sektor industri dibagi menjadi tiga yaitu industri besar, industri sedang,

dan industri kecil. Industri kecil yang jumlah karyawan atau tenaga kerja

berjumlah antara 5–19 orang. Modal relatif kecil karena modal disediakan

oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal, tenaga kerjanya

berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. 7

Masyarakat lokal mulai bergerak dalam usaha kecil dan menengah

dengan memanfaatkan pontensi yang ada di daerahnya. Mulai dari potensi

sumber daya alam sampai sumber daya manusia, yang kemudian dapat

melahirkan komoditas-komoditas unggulan yang dikembangkan melalui

pengembangan ekonomi lokal. Pengembangan ekonomi lokal pada dasarnya

adalah bagaimana mengembangkan perekonomian lokal dengan

memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki dan dapat menciptakan

lapangan kerja bagi masyarakat setempat.8

Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia

dalam perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga

usahawan. Selain itu, sektor ini memiliki faktor produksi lain, yaitu barang-

barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap, seperti tanah dan bangunan.

6
Rizky, Pengaruh Industri Gula Aren terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga di
Desa Monopolo Kecamatan Ranoyapo, Jurnal, Vol. 7 no. 2, 2018, h. 11
7
Foengsitanjoyo Trisantoso Julianto, Analisis Pengaruh Jumlah Industri Besar Dan
Upah Minimum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dikota Surabaya, Jurnal , Vol. 1 no. 2, 2016, h.
232
8
Glori Giovani, Pengaruh Industri Gula Aren Terhadap Tingkat Ke-sejahteraan Rumah
Tangga Pemilik Industri Di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak. Jurnal 2016, h. 2
4

Mereka menawarkan faktor-faktor produksi ini pada sektor perusahaan.

Sebagai balas jasa terhadap penggunaan berbagai jenis pendapatan pada sektor

rumah tangga.9

Jenis industri di setiap daerah berbeda, hal ini dipengaruhi oleh

perbedaan karakteristik sumber daya yang dimiliki oleh setiap daerah. Industri

kecil membangun ekonomi perdesaan adalah dengan industri bersumber daya

lokal dan konsumsi lokal. Kecamatan Air Hangat Barat tepatnya di Desa Baru

Semurup memiliki industri kecil bersumber daya lokal yaitu berupa industri

kecil pembuatan gula aren.

Keberadaan industri gula aren di Desa Baru Semurup sudah cukup

lama yaitu sudah puluhan tahun dimana kemampuan dan keterampilan untuk

mengolah gula aren sudah menjadi hal yang turun temurun. Gula aren selama

ini menjadi sumber mata pencaharian penting bagi para petani di sentra-sentra

produksinya.

Industri gula aren Desa Baru Semurup merupakan industri rumah

tangga yang memproduksi gula cetak dari tanaman aren. Bahan baku

pembuatan gula aren diperoleh dari sari gula atau yang sering disebut sebagai

nira dari tanaman aren. Setiap pohon dapat menghasilkan 10-15 liter nira per

hari dengan dua kali penyadapan yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Cairan

nira ini kemudian dimasak dan dicetak menjadi gula cetak.

Para pemilik industri gula aren yang ada di Desa Baru Semurup pada

umumnya hanya tergantung pada pengepul saja kemudian diperdagangkan di

9
Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, (Bandung : CV Pustaka
Setia, 2013), h. 21
5

pasar Sungai Penuh dimana konsumen gula aren tersebut umumnya

merupakan industri kecil yang memproduksi bahan perantara ataupun barang

jadi, sehingga mereka menjual gula aren dalam jumlah sedikit atau eceran.

Pemasaran gula aren di Desa Baru Semurup belum dilakukan secara

maksimal oleh para produsen gula aren. Maka pada akhirnya menyebabkan

produk gula aren tersebut belum banyak dikenal luas. Seharusnya gula aren

memiliki peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga para

pemilik industri gula aren dapat meningkatkan penjualan produk gula aren,

yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan. Untuk mencapai tujuan

tersebut perlu strategi pemasaran yang tepat, sehingga penjualan gula aren

dapat berkembang dan mencapai pasar yang lebih luas.

‫س‬ ّ ِّۚ ِ ‫طيُ ِهيَ ۡٱل َو‬ َ َٰ ‫ش ۡي‬ ُ َّ‫ٱلش َب َْٰاْ ََل َيقُْ ُهْىَ ِإ ََّل َك َوب َيقُْ ُم ٱلَّزِي َيتَ َخب‬
َّ ‫طَُ ٱل‬ ّ ِ َ‫ٱلَّزِييَ َي ۡأ ُكلُْى‬
ِّۚ ّ ‫ٱَّللُ ۡٱلب ۡيع ّح َّشم‬ ۗ ّ ‫َٰرَلِكَ بأًََِّ ۡن قَبلُْاْ إًَّوب ۡٱلب ۡيع ِه ۡث ُل‬
ٍُ‫ٱلش َب َْٰ ْا فَ َوي َجب ٓ َء ۥ‬ ِ َ َ َ َ َ َّ ‫ٱلش َب َْٰاْ َّأَ َح َّل‬ ِ ُ َ َ ِ ٓ ُ ِ
ٓ
‫ب‬ ُ ‫ٱَّلل َّ َه ۡي َعبدَ فَأ ُ ّْ َٰلَئِكَ أَصۡ َٰ َح‬ ِ ِۖ َّ ‫ف َّأَهۡ ُش ٓۥٍُ ِإلَى‬َ َ‫سل‬ َ ‫ت ِّهي َّس ِبِّۦَ فَٱًتَ َِ َٰى فَلَ ۥَُ َهب‬ٞ ‫ظ‬
َ ‫َه ْۡ ِع‬
]872:‫ [ البقشة‬٨٧٢ َ‫بس ُُ ۡن فِي َِب َٰ َخ ِلذ ُّى‬ ِِۖ ٌَّ‫ٱل‬
Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian
itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya
dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada
Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. [Al
Baqarah:275]10

10
Departemen Agama RI, Op.Cit,. h. 47
6

ٓ َّ ‫َٰ َيٓأَيُّ َِب ٱلَّزِييَ َءا َهٌُْاْ ََل تَ ۡأ ُكلُ ْٓاْ أَهۡ َٰ َْلَ ُكن َب ۡيٌَ ُكن ِب ۡٱل َٰ َب ِط ِل ِإ‬
ٖ ‫َل أَى تَ ُكْىَ ِت َٰ َج َشةً َعي تَ َش‬
‫اض‬
]89:‫ [ الٌسبء‬٨٢ ‫ٱَّلل َكبىَ ِب ُك ۡن َس ِح ٗيوب‬ َ ُ‫ِّهٌ ُك ِّۡۚن َّ ََل تَ ۡقتُلُ ْٓ ْا أًَف‬
َ َّ ‫س ُك ِّۡۚن ِإ َّى‬
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu. [An Nisa":29] 11

Berdasarkan ayat tersebut, Allah mengharamkan orang beriman untuk

memakan, memanfaatkan, menggunakan, (dan segala bentuk transaksi

lainnya) harta orang lain dengan jalan yang batil, yaitu yang tidak dibenarkan

oleh syariat. Kita boleh melakukan transaksi terhadap harta orang lain dengan

jalan perdagangan dengan saling ridha, saling ikhlas satu dengan yang lain.

Melakukan praktik pemasaran merupakan bagian dari upaya untuk

mencari rezeki dan karunia Allah. Praktik pemasaran yang merupakan bagian

dari aktivitas perniagaan merupakan aktivitas yang telah diajarkan Rasulullah.

Tentunya kegiatan ini dalam rangka memenuhi kewajiban Allah yaitu

kewajiban mencari rezeki dengan cara yang baik. Jika seseorang telah

memperoleh apa yang diinginkan akibat dari melakukan praktik pemasaran

(bisnis) baik yang memuaskan maupun belum memuaskan maka seseorang


12
dengan kesadaran yang tinggi tidak lupa untuk bersyukur.

Strategi pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan, dikarenakan

pemasaran gula aren melalui rantai pemasaran yang panjang mempengaruhi

harga produk sampai ditangan konsumen, sehingga diperlukan cara untuk

11
Departemen Agama RI, Op.Cit,. h. 83
12
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Op.Cit,. h. 24
7

memasarkan produk ketangan konsumen dengan harga yang semakin

terjangkau.

Industri rumah tangga gula aren di Desa Baru Semurup Kecamatan

Air Hangat Barat menghadapi permasalahan pemasaran seperti kesulitan

dalam mencapai tujuan pasar, sebagian besar gula aren diperdagangkan secara

tradisional untuk memenuhi permintaan pasar lokal, pengemasan produk yang

kurang menarik, rantai pemasaran yang panjang sehingga harga yang

ditawarkan tergantung pada pedagang pengepul.

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas dalam rangka

mendukung pembangunan ekonomi daerah Saya tertarik untuk meneliti

permasalahan ini sebagai objek penelitian dengan judul STRATEGI

PEMASARAN INDUSTRI GULA AREN DI DESA BARU SEMURUP

KECAMATAN AIR HANGAT BARAT.

B. Batasan Masalah

Supaya tidak terjadi penyimpangan dan tidak terlalu luas pokok

permasalahan, maka penulis lebih memfokuskan kepada Strategi pemasaran

industri gula aren di Desa Baru Semurup Kecamatan Air Hangat Barat.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi pemasaran industri gula aren di Desa Baru Semurup?

2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran industri gula aren di Desa Baru

Semurup?

3. Apa saja Faktor penghambat dan pendukung strategi pemasaran industri

gula aren di Desa Baru Semurup?


8

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran industri gula aren di Desa Baru

Semurup.

2. Untuk mengetahui alternatif strategi pemasaran industri gula aren di Desa

Baru Semurup.

3. Untuk mendalami faktor penghambat dan pendukung strategi pemasaran

industri gula aren di Desa Baru Semurup.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya

adalah:

1. Manfaat Internal

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengetahuan khususnya mengenai sektor industri rumah tangga gula aren

di Desa Baru Semurup serta sebagai bahan acuan bagi penelitian sejenis

dalam usaha pengembangan lebih lanjut.

2. Manfaat Eksternal

Bagi pengusaha kecil, khususnya usaha gula aren bisa dijadikan

masukan dalam menentukan strategi pemasaran yang sesuai sehingga

lebih maju dan berkembang.

F. Penelitian Relevan

Dalam penelitian relevan ini penulis mengetahui tentang strategi

pemasaran sebenarnya sudah ada dalam bentuk karya tulis lain yang berbentuk
9

skripsi. Salah satu karya tulis yang membahas tentang strategi pemasaran

yaitu:

Skripsi yang pertama adalah karya Maharani pada tahun 2010 dengan

judul Strategi Pemasaran Gula Semut Di Kabupaten Rokan Provinsi Riau

menyebutkan bahwa strategi pemasaran gula semut yang direkomendasikan

adalah mempertahankan label dan merek serta memperkenalkan kemasyarakat

umum sehingga produk diminati konsumen baik didalam maupun diluar

kabupaten, membina pengrajin gula agar tidak membuat tuak untuk menjaga

kontinuitas produksi dengan mempertimbangkan daya beli konsumen,

mempertahankan standar kesehatan, melakukan kegiatan promosi sebagai

wadah pengenalan produk sehingga lebih dikenal. 13

Jurnal yang kedua adalah skripsi karya Dimas Hendika Wibowo

Zainul Arifin dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan

Daya Saing UMKM (Studi Pada Batik Diajeng Solo) penelitian ini berfokus

pada strategi pemasaran dalam meningkatkan daya saingan penelitian ini

dilakukan di Batik Diajeng. 14

Skripsi yang ketiga adalah skripsi karya Ade Setiawan pada tahun

2014 dengan judul Strategi Pemasaran Gula Merah Tebu Di KSU Barokah

Jaya Kabupaten Jember menyebutkan bahwa dari segi produk memiliki

keunggulan dalam ketersediaan produk, dan menyediakan produk sesuai

dengan kebutuhan konsumen. Dari segi tempat yaitu memperluas jaringan

13
Maharani, Strategi Pemasaran Gula Semut Di Kabupaten Rokan Provinsi Riau, jurnal,
Vol. 2 no. 1, Des 2010, h. 130
14
Dimas Hendika Wibowo, Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya
Saing UMKM, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 29, No. 1, Des, 2015. h. 2
10

pemasaran yang dimiliki. Dari segi harga yaitu menjual gula merah tebu

dengan harga yang beragam, sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang

dihasilkan. Dan dari segi promosi yaitu promosi dilakukan secara lisan.15

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan diatas yang sama-sama

mengam bil tentang Strategi pemasaran home industri namun belum ada yang

membahas tentang Strategi Pemasaran Industri Gula Aren Di Desa Baru

Semurup Kecamatan Air Hangat Barat.

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penyusunan penelitian ini, penulis

menggunakan penelitian lapangan dengan metode penelitian kualitatif.

Dalam penelitian ini tidak ada perlakuan yang ditambahkan atau

dikurangi dalam perolehan data di lapangan, penelitian ini

menggambarkan suatu gejala, kondisi dan sifat situasi secara apa

adanya tanpa adanya manipulasi pada waktu penyelidikan lapangan

dilakukan.

b. Pendekatan Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan

pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual,

15
Ade Setiawan, Strategi Pemasaran Gula Merah Tebu Di KSU Barokah Jaya, Thesis
Pertanian Universitas Jember, 2014, h. 55
11

akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki.

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah para pemilik industri gula aren di

Desa Baru Semurup Kecamatan Air Hangat Barat.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu hal yang menjadi pokok

perhatian dari suatu penelitian. Objek penelitian yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah Strategi pemasaran industri gula aren yang berada

di Desa Baru Semurup.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data

primer dan data sekunder.

1) Data primer yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung

dari hasil pengamatan atau observasi, wawancara dan

dokumentasi.

2) Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku, instansi atau

lembaga di Kabupaten Kerinci yang terkait dengan penelitian ini

serta dokumentasi.

b. Sumber Data

1) Data Primer
12

Sumber data penelitian ini diperoleh secara langsung dari

hasil pengamatan atau observasi, wawancara dan dokumentasi.

sumber data dalam wawancara diperoleh dari informasi pemilik

home industri gula aren dan konsumen home industri gula aren.

2) Data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu buku-buku

dan referensi lainnya yang relevan atau berhubungan dengan

pembahasan yang terkait dengan home industri gula aren di Desa

Baru Semurup Kecamatan Air Hangat Barat Kabupaten Kerinci.

Data ini di peroleh melalui perpustakaan IAIN Kerinci,

perpustakaan kota Sungai Penuh, Buku milik sendiri dan browsing

melalui Internet.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam

penelitian ini ada beberapa metode yaitu :

a. Metode Observasi

Dengan metode observasi peneliti berinteraksi secara penuh

dalam situasi sosial dengan subjek penelitian. Teknik ini digunakan

untuk mengamati, memahami peristiwa secara cermat, mendalam dan

terfokus terhadap subjek penelitian, baik dalam suasana formal

maupun santai. 16

16
Iskandar, Metodologi penelitian pendidikan dan sosial, (Jakarta : Gaung Persada Press,
2010), h. 253
13

Observasi dilakukan dengan mencatat kejadian-kejadian yang

terkait dengan strategi pemasaran yang dilakukan oleh para

pengusahan gula aren di Desa Baru Semurup.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara semi struktur artinya peneliti menyiapkan

pertanyaan terlebih dahulu, akan tetapi pelaksanaannya lebih bebas,

dalam arti tidak menutup kemungkinan untuk muncul pertanyaan baru.

Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh data dari

pengusaha pada industri kecil gula aren di Desa Baru Semurup

Kecamatan Air Hangat Barat maupun dari instansi- instansi terkait.

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang bagaimana

strategi pemasaran usaha gula aren.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto,

gambar saat wawancara berlangsung untuk bukti kreadibilitas atau

kepercayaan dari proses observasi atau wawancara serta data–data

mengenai usaha industri gula aren yang berada di Desa Baru Semurup

Kecamatan Air Hangat Barat.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
14

sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan metode penelitian yang

digunakan maka instrument dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi

Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi partisipasi

pasif, artinya peneliti datang ke lokasi penelitian, tetapi tidak ikut

terlibat dalam aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh objek yang

diamati.

b. Wawancara

Wawancara merupakan bentuk komunikasi antara peneliti

dengan subjek yang diteliti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

dalam mencari informasi atau data berdasarkan tujuan. Wawancara

dapat dilakukan secara formal dan informal. 17

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan dokumen yang berbentuk tulisan,

gambar atau karya–karya monumental seseorang. Dokumen

merupakan hasil dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel

jika di dukung dengan dokumen–dokumen

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan:

a. Analisis kualitatif

17
Ibid., h. 253
15

Analisis kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

b. Analisis deskriptif

Mendeskritifkan kegiatan operasional usaha yang ada terutama

terkait tentang proses strategi pemasaran dan bentuk internal dalam

industri gula aren , menganalisis dan merancang sistem strategi yang

tepat untuk diterapkan pada industri gula aren atau memberikan

alternatif strategi pengembangan agroindustry gula aren.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi

Secara etimologi istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

strategeia yang terdiri dari dua suku kata “stratos” atau militer dan “ag”

atau memimpin. Dengan demikian, strategeia apabila dilihat dari

perspektif terminologinya memiliki arti seni atau ilmu untuk menjadi

seorang pemimpin militer.

Pada perkembangan selanjutnya, konsep strategi mulai banyak

diadopsi dan diterapkan dalam dunia bisnis atau keorganisasian untuk

memenangkan persaiangan-persaiangan mencapai tujuan. Dalam konteks

bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan

yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya

dan usaha suatu organisasi. 18

Stoner, Freeman dan Gibert memberikan pengertian strategi dengan

dua perspektif yaitu :

a. Melihat dari apa yang organisasi ingin lakukan dalam perspektif ini,

strategi dipandang sebagai program untuk menentukan dan mencapai

tujuan organisasi dan melaksanakan misinya.

18
Rohman, Dasar-dasar Manajemen Publik, (Malang : Empat dua, 2018), h. 205

16
17

b. Melihat dari apa yang organisasi akhirnya lakukan dalam perspektif

yang kedua, strategi dipandang sebagai suatu pola tanggap atau respon

organisasi terhadap lingkungan secara terus-menerus sepanjang waktu.

Pendapat lain mengatakan bahwa strategi apabila ditarik dalam

konteks kompetisi, khususnya kompetisi bisnis pada era 1990-an diartikan

sebagai hal menetapkan arah kepada manajemen dalam arti orang tentang

sumber daya didalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasi

kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu

memenangkan persaingan di dalam pasar. Dengan arti kata, strategi

mengandung dua komponen penting, yaitu tujuan jangka panjang dan

keunggulan bersaing.

Dari pandangan diatas, dapat dikatakan strategi dalam organisasi

atau perusahaan merupakan penetapan arah organisasi atau perusahaan

(sebuah kombinasi akhir yang ingin dicapai) yang disesuaikan dengan

lingkungannya serta sebagai dasar mengalokasikan sumber daya yang

dimiliki ( bagaimana untuk mencapai tujuan akhir tersebut).19

Strategi adalah cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

akhir. Strategi harus mampu membuat semua bagian dari suatu organisasi

yang luas menjadi satu, terpadu untuk mencapai tujuan akhir. Strategi

perusahaan ialah rencana pertandingan jangka panjang untuk mengalahkan

19
Ibid, h. 206-208
18

beberapa musuh atau pesaing, menghadapi pemilik , karyawan, pemasok,

kreditor, pemerintah, dan lain-lain. 20

Suatu organisasi atau perusahaan perlu menyusun strategi untuk

pengembangan perusahaannya agar mampu terus bertahan dan

berkembang dimasa yang akan datang. Strategi diperlukan untuk berfikir

bagaimana nanti bukan nanti bagaimana, apa yang harus dilakukan oleh

perusahaan untuk jangka panjang.21

2. Pengertian Pemasaran

Pengertian pemasaran menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut:

Menurut William F Sclhoell dan Joseph Guiltinan menyatakan

bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,

penetapan harga, promosidan distribusi ide, barang, dan jasa dengan kreasi

pertukaran dengan tujuan memuaskan individu dan organisasi. 22

Menurut Kotler dan Keller menyatakan bahwa pemasaran ialah

fungsi organisasi dan satu set proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada pelanggan dan

untuk membangun hubungan pelanggan yang memberikan keuntungan

bagi organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi.

Menurut Kotler dan Armstrong menyatakan bahwa pemasaran

merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai untuk pelanggan

20
Abdul Rivai dan Darsono Prawironegoro, Manajemen Strategis, (Jakarta : Mitra
Wacana Media, 2015), h. 9
21
Onny Fitriana Sitorus dan Novelia Utami, Strategi Promosi Pemasaran, ( Jakarta
:FKIP UHAMKA, 2017), h. 7
22
Achmad Fauzi, Pemasaran Internasional, (Malang : Empat Dua, 2017), h. 1
19

dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk mengambil nilai

dari pelanggan saat datang kembali.

Menurut Hair berpendapat pemasaran merupakan proses

perencanaan dan pelaksanaan konsep pemberian harga, promosi dan

pendistribusian produk, pelayanan, dan ide yang ditujukan untuk

menciptakan kepuasan diantara perusahaan dan para pelanggannya.

Menurut Shimp pemasaran merupakan fungsi dari manajemen yang

bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa setiap aspek dari organisasi

berfokus pada hubungan pelanggan dengan menyampaikan nilai yang

superior, dan menyadari bahwa perusahaan berada pada tujuannya untuk

berhubungan dengan asset perushaan berada pada tujuannya untuk

berhubungan dengan asset perusahaan yang paling penting. 23

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa:

a. Pemasaran dianggap sebagai proses perencanaan konsep, harga,

promosi, dan pendistribusian ide-ide barang maupun jasa untuk

menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan

organisasi.

b. Pemasaran merupakan fungsi organisasi dan satu set proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada

pelanggan dan untuk membangun hubungan pelanggan yang

memberikan keuntungan bagi organisasi dan pihak-pihak yang

berkepentinganterhadap organisasi.

23
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ( Bandung :
Alfabeta, 2016), h. 340-341
20

c. Pemasaran merupakan sekumpulan aktivitas dan fungsi manajemen

dimana bisnis dan perusahaan itu sendiri dan para pelanggannya. 24

Pemasaran berkaitan dengan proses mengidentifikasi dan

memenuhi kebutuhan manusia maupun masyarakat. Pemasaran dapat

diartikan juga sebagai kegiatan memenuhi kebutuhan secara

menguntungkan. Menurut American Marketing Assosiation, pemasaran

adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada konsumen, serta

mengelola hubungan baik dengan konsumen melalui cara yang

menguntungkan organisasi. 25

Pemasaran sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan

barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan

waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.

Jadi pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi

dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.26

Pemasaran telah memungkinkan kesemuanya itu berlangsung

sebab, pemasaran itu sendiri merupakan studi tentang proses pertukaran

yaitu, bagaimana transaksi dimulai, dimotivasikan dan dikonsumsikan.

Pemasaran dapat pula disebut sebagai penciptaan dan pemberian suatu

standar hidup.

24
Ibid,. h. 341-342
25
Veitzal Rivai Zainal, Islamic Marketing Management, (Jakarta : Bumi Aksara, 2017),
h. 6
26
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), h.
5
21

Sedangkan tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan

dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen

sehingga produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya. 27

Dengan demikian pemasaran dapat didefinisikan seperti berikut :

Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Dapat dikatakan pula pemasaran terdiri dari serangkaian prinsip

untuk memilih pasar sasaran (target market), mengevaluasi kebutuhan

konsumen, mengembangkan barang dan jasa pemuas keinginan,

memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi perusahaan. Maka

tidaklah mengherankan jika hampir semua perusahaan manufaktur maupun

jasa/konsultan menerapkan rencana- rencana pemasaran.

Pengertian lain dari pemasaran menyebutkan bahwa, pemasaran

adalah suatu proses sosial dan manajerial antara individu atau kelompok

dengan individu atau kelompok lain agar mereka memperoleh apa yang

dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran

segala sesuatu yang bernilai. 28

Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Kebutuhan akan

menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu. Adapun permintaan

27
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta : Liberty Yogyakarta,
2002), h. 5-6
28
Ibid, h. 6
22

adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh

kemampuan untuk membayar. 29

Terdapat perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.

Kebutuhan merupakan bawaan dasar biologis setiap manusia dan tidak

dapat direkayasa oleh pemasar. Jadi bersifat internal. Seperti kebutuhan

untuk makan minum, pakaian, tempat tinggal, rasa aman, penghargaan dan

lain sebagainya.

Keinginan merupakan hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan

yang lebih mendalam. Orang Indonesia butuh makan dan ingin makan nasi

atau jagung. Juga orang mempunyai keinginan berpakaian batik untuk

berpesta, berpakaian santa untuk berjalan-jalan.

Sedangkan Permintaan merupakan keinginan akan produk spesifik

yang di dukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Misalnya, banyak orang berkeinginan membeli mobil baru, tatapi hanya

sedikit orang yang mampu. Mereka yang tidak mampu membeli mobil

baru, harus mengukur keinginan mereka dengan kemampuan

membelinya. 30

Dilandaskan dalam surah Al-Maidah 87:

‫َ َٰٓ َ ُّ َ ذ َ َ َ ُ ْ َ ُ َ ّ ُ ْ َ ّ َ َٰ َ ٓ َ َ ذ ذ ُ َ ُ ۡ َ َ َ ۡ َ ُ ٓ ْ ذ‬
‫ت نا أحل ٱَّلل لكم وَل تعتد ۚۡوا إِن‬ ِ ‫يأيٍا ٱَّلِيو ءانيَا َل ُت ِرمَا طيِب‬

)78:‫ ( الهائدة‬٨٧ ‫ِيو‬ ُّ ‫ٱَّلل ََل ُُي‬


َ ‫ِب ٱل ۡ ُه ۡع َتد‬ َ‫ذ‬

29
Nurul Huda, Baitul Mal Wal Tanwil, (Jakarta : Amzah,2016), h. 189
30
Ibid, h. 6-7
23

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-


apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan
janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Al-Maidah:87)31

Dalam ayat diatas menekankan pentingnya sikap moderasi atau

pertengahan bagi siapapun dalam memanfaatkan produk atau jasa. Sikap

moderasi ini menurut Qardhawi adalah pelaku bisnis diberikan kebebasan

dalam berusaha serta tidak berlebihan dan terlalu hemat, akan tetapi yang

menjadi pedoman adalah pemahaman tentang harta bagian dari pada

kehidupan dunia dan para pelaku bisnis diharapkan memiliki kesadaran

bahwa dunia merupakan sarana menuju kehidupan yang lebih kekal. Sikap

moderasi dan kesadaran istikhlaf ini akan menghindarkan seseorang dari

sikap tamak dan mubazir. 32

Dimana pemasaran syariah adalah strategi bisnis, yang harus

memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah perusahaan, meliputi seluruh

proses, menciptakan, menawarkan, pertukaran nilai, dari seorang produsen

atau satu perusahaan, atau perorangan, yang sesuai ajaran islam. 33

3. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang meyeluruh,

terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan

tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan

pemasaran suatu perusahaan. Oleh karena itu, penentuan strategi harus

31
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung : PT. Sygma
Examedia Arkanleema, 1987), h. 122
32
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah, (Depok : Rajawali
Pers, 2017), h. 33
33
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Op,Cit,. h. 343
24

didasarkan atas analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan

melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis

kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. 34

Strategi pemasaran mengacu pada rencana perusahaan dalam

mengalokasikan sumber dayanya dengan memosisikan produk atau jasa

dan menargetkan kelompok konsumen guna mendapatkan keuntungan.

Strategi pemasaran berfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan dan

melibatkan perencanaan program-program pemasaran untuk mewujudkan

tujuan perusahaan. 35

Strategi marketing merupakan analisis dan pemilihan target market

yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan langkah-langkah

yang tepat, dengan menggunakan berbagai kebijakan marketing untuk

mencapai tujuan tersebut. Dalam strategi marketing, banyak digunakan

kebijakan bagaimana memelihara konsumen dengan jalan memberi

kepuasan maksimal salah satunya dengan marketing mix atau bauran

pemasaran.36

B. Bauran Pemasaran

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi

Acuan/Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan

perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan

menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan

34
Sofjan Assauri, Op.Cit,. h. 168-169
35
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, ( Universitas Negeri Malang : PT. Gelora
Aksara Pratama, 2012), h. 40
36
Buchari Alma, Pengantar Bisnis, (Bandung : Alfabeta, 2018), h. 294
25

sasaran pasarnya. Jadi, Marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang

dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

tanggapan konsumen dalam pasar sasaranya. Strategi marketing mix

merupakan bagian dari strategi pemasaran dan berfungsi sebagai pedoman

dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat

dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam

bidang pemasaran. 37

Untuk membangun sebuah strategi pemasaran yang efektif, suatu

perusahaan menggunakan variabel-variabel bauran pemasaran syari‟ah

Beberapa dasar program bauran pemasaran yakni produk, Harga, Tempat dan

promosi.

1. Produk

Perencanaan produk merupakan tahap pertama dalam suatu proses

produksi. Produksi yang mungkin dipasarkan dan mempunyai nilai

ekonomi menguntungkan apakah memenuhi syarat untuk dioperasikan

atau diproduksi. Bila memungkinkan, maka calon produk tersebut harus

didesain dan dikembangkan. 38

Produk atau jasa yang dibuat harus memperhatikan nilai

kehalalan, bermutu, bermanfaat, dan berhubungan dengan kebutuhan

kehidupan manusia. Melakukan jual beli yang mengandung unsur tidak

jelas (gharar) terhadap suatu produk akan menimbulkan potensi terjadinya

penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak. Nabi Muhammad

37
Sofjan Assauri, Op.Cit. h. 198-199
38
Manullang, Pengantar Bisnis, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), h. 176
26

Saw melarang kita untuk melakukan transaksi terhadap suatu produk yang

mengandung unsur gharar. 39

Artinya : “Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam melarang jual beli al-


hashah dan jual beli gharar (yang tidak jelas produknya)”
(HR.Muslim dari Abu Hurairah).40

Dengan demikian pengertian produk dalam ekonomi syariah

haruslah memenuhi standarisasi mutu, berdaya guna, mudah dipakai,

indah, dan memiliki daya tarik. 41

Produk merupakan barang yang dipasarkan untuk memenuhi

permintaan konsumen. Fase yang harus dipahami oleh seorang pemasar

dalam membawa sebuah produk meliputi menentukan keunggulan

produk, produk yang sesungguhnya dan mengembangkan produk dengan

nilai tambahnya. Pijakan yang digunakan oleh pemasar muslim dalam

memasarkan produk tidak lepas dari Nabi Muhammad Saw, sebagai sosok

yang pandai dalam memasarkan produk sesuai dengan kriteria yang

ditentukan oleh Allah yaitu produk yang halal. 42

Sebagimana firmannya dalam QS Al-Baqarah 168:

َٰ َ ۡ ‫ذ‬ َٰ َ ُ ُ ْ ُ ‫ۡ َ ِ َ َ َٰ ٗ َ ّ ٗ َ َ َ ذ‬ ‫ذ‬ ْ ُ ُ ُ ‫َ َ ُّ َ ذ‬
َٰٓ
‫و‬
ِۚ ِ ‫ت ٱلشيط‬ ِ ‫يأيٍا ٱنلاس ُكَا مِها ِِف ٱۡلۡرض حلٗل طيِتا وَل تتتِعَا خطو‬

ُ َ ُ‫ذ‬
ٌ ‫ّو ُّنت‬ٞ ّ ‫ك ۡم َع ُد‬
)867:‫ ( ابلقرة‬١٦٨ ‫ني‬ِ ‫إِىًۥ ل‬

39
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta : PT Grasindo, 2007),
h. 59-60
40
Imam Al-Mundziri, Mukhtashar Shahih Muslim, (Jakarta : Ummul Qura, 2016), h. 444
41
Abdullah Amrin, Op,Cit,. h. 61
42
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Op,Cit,. h. 163
27

Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.(Al-Baqarah 168).43

Abuznaid berpendapat, proses produksi dalam Islam adalah

bagian dari ibadah kepada Allah. Hal ini cukup berbeda jika dibandingkan

dengan pandangan dunia barat. Dalam islam, proses produksi harus

memenuhi ketentuan dalam Islam, yaitu prinsip sah menurut hukum

islam, kesucian, benar adanya, dapat ditentukan secara tepat. Terkait

dengan prinsip tersebut maka produk yang dipasarkan harus memenuhi

ketentuan:

a. Halal, tidak menyebabkan kerusakan pikiran dalam bentuk apa

pun, tidak menyebabkan gangguan pada masyarakat.

b. Produk harus dalam kepemilikan sebenarnya atau dibawah

kekuasaan pemilik.

c. Produk harus diserahkan karena penjualan produk tidak berlaku

jika tidak dapat ditunjukkan secara jelas.

d. Objek yang dijual harus dapat ditentukan secara tepat kuantitas

dan kualitasnya. 44

2. Harga

Penentuan harga dalam ekonomi syariah didasarkan atas

mekanisme pasar, yakni harga ditentukan berdasarkan kekuatan

permintaan dan penawaran atas azas sukarela, sehingga tidak ada satu

pihak pun yang teraniaya atau terzalimi. Dengan syarat, sebaiknya kedua
43
Departemen Agama RI, Op.Cit,. h. 25
44
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Op,Cit,. h. 163
28

belah pihak yang bertransaksi mengetahui mengenai produk dan harga di

pasaran.45

Dalam Islam tidak dibenarkan menetapkan harga murah dibawah

pasar, melarang praktik maisir atau menerima keuntungan tanpa bekerja,

mengubah harga tanpa diikuti perubahan kuantitas atau kualitas produk,

dilarang menipu pelanggan demi meraup keuntungan, diskriminasi harga

di antara pelaku bisnis, melarang propaganda palsu melalui media,

gambling (perjudian), penimbunan dan mengontrol harga yang berakibat

pada kelangkaan pasokan, menimbun produk, apapun dilarang dalam

Islam, Islam menekankan praktik kebijakan harga secara sehat dan

mengikuti hukum permintaan dan penawaran yang terjadi secara alami

(mekanis pasar).46

Bentuk penentuan harga yang dilarang dalam Islam antara lain

menentukan harga yang berlebihan, diskriminasi penentuan harga yang

berakibat pada ketidakadilan, dan penipuan dalam menentukan harga.

Sabda Rasulullah Saw. Mengenai ketentuan yang terkait dengan strategi

kebijakan harga adalah :

Artinya : “janganlah kamu menyaingi (secara tidak sehat) penjualan


saudaramu sendiri”. (HR. Bukhari dan Muslim)”. 47

45
Abdullah Amrin, Op,Cit,. h.60
46
Nur Asnawi dan Muhammad Asn an Fanani, Op. Cit, h. 165
47
Nur Asnawi dan Muhammad Asn an Fanani, Loc. Cit.
29

Dalam Al-Qur‟an secara jelas Allah Swt. melarang praktik

kecurangan dalam timbangan sebagai bagian dari kebijakan penentuan

harga sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Muthaffifin (83) : 1-3:

ُ ُ َ َ َ ُ ََ ْ ُ ۡ َ َ ‫ذ‬ َ ‫ّل لِّلۡ ُه َط ّ ِفف‬ٞ ‫َو ۡي‬


‫ ِإَوذا َكلٌَ ۡم‬٢ ‫اس ي َ ۡس َت َۡفَن‬
ِ ‫ِيو إِذا ٱك َتالَا لَع ٱنلذ‬
‫ ٱَّل‬١ ‫ِني‬

َ ُ ُۡ ۡ ُ َُ ‫َ ذ‬
):-8:‫ ( الهطـفـفني‬٣ ‫أو وزىٌَم ُي ِِسون‬

Artinya : ”kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu)


orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain
mereka minta dipenuhi dan apabila mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.”(Al-
Muthaffifin:1-3)48

3. Tempat

Penentuan tempat yang mudah terjangkau dan terlihat akan

memudahkan bagi konsumen untuk mengetahui, mengamati, dan

memahami dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Penentuan

tempat didasarkan atas jenis usaha atau produk yang diciptakan.

Penempatan suatu produk atau jasa sangat mempengaruhi

tingkatan harga, semakin bagus suatu tempat maka berdampak akan

semakin tinggi nilai suatu produk.49

Place sebagai elemen bauran pemasaran dapat diartikan sebagai

distribusi dan tempat usaha yang menentukan keberhasilan strategi

pemasaran secara efektif Menurut Gunara Dan Sudiby. Dalam Islam

keberadaan manusia, peralatan, perusahaan yang terlibat dalam proses

pemasaran harus transparan dan memuaskan pelanggan. Dalam konteks

48
Departemen Agama RI, Op.Cit,. h. 587
49
Abdullah Amrin, Op,Cit,. h. 62
30

mekanisme distribusi islam memegang nilai-nilai etis yang meliputi

menggunakan packaging keamanan yang memadai, dalam pengiriman

kemasan disesuaikan dengan beban kargo, menghindari pengiriman

menggunakan transportasi yang dapat menyebabkan kerusakan barang.50

Nabi Muhammad Saw. Melarang tindakan monopoli. Tindakan

mendominasi saluran distribusi dengan maksud untuk mengatur harga

adalah tindakan yang dilarang oleh ajaran islam. Rasulullah Saw.

Bersabda :

‫ا ألها ي‬ ‫ا‬ ‫ا‬


Artinya : “penduduk kota tidak diperbolehkan menjadi perantara untuk
perdagangan bagi masyarakat Desa.” (HR. Muslim) 51

Hadis tersebut berkenaan erat dengan tata cara melakukan

pemetaan tempat untuk mendorong suksesnya program pemasaran. Pada

masa Rasulullah Saw. Yang didefinisikan sebagai tempat untuk

melakukan transaksi bisnis adalah pasar. Pasar merupakan satu-satunya

media untuk melakukan pertukaran dan menjalin silaturahmi antar sesama

pedagang termasuk misi berdagang ala Rasulullah Saw. Pada dasarnya

proses strategi distribusi yang baik menurut Islam sebagaimana yang

dikemukakan dalam hadis adalah mekanisme proses penyampaian atau

pengiriman suatu barang tanpa adanya hambatan pihak yang hanya ingin

mengeruk keuntungan akibat ketidaktahuan. 52

50
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Op. Cit, h. 166
51
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Op.Cit, h. 167
52
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Loc. Cit.
31

Perantara adalah individual atau institusi yang menghubungkan

aliran barang dari produsen ke konsumen akhir dan konsumen industrial.

Secara umum perantara di bagi dua yaitu merchant middleman dan agen

middleman. merchant middleman adalah perantara yang memiliki barang

(dengan membeli dari produsen) untuk kemudian dijual kembali.

Sedangkan agen middleman adalah perantara yang hanya mencarikan

pembeli, menegosiasikan, dan melakukan transaksi atas nama produsen.

Jadi dia tidak memiliki sendiri barang yang dinegosiasikan. 53

4. Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan

pelanggan agar membeli produk tersebut.

Promosi dalam sistem ekonomi syariah harus memperhatikan

nilai-nilai kejujuran dan menjauhi penipuan. Media atau sarana dan

metode yang digunakan harus sesuai dengan syariah.

Beberapa kelemahan promosi menurut Alex Schulz dalam buku

The Marketing Game, yaitu sebagai berikut:

a. Kondisi yang merasa puas dengan sistem promosi tahun lalu,

kemudian sistem itu terus dipertahankan.

b. Penyakit mengantuk, yakni terjadi karena lemahnya promosi yang

dilakukan atau menjadi sangat membosankan bagi konsumen,

53
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta : ANDI, 2015), h. 346
32

sehingga konsumen pun mengantuk lantas tidur. Pemberian kupon

adalah salah satu menyebabkan hal tersebut.

c. Barang kecil dan tak bermutu, yakni penyakit yang sering ditemui

dalam promosi adalah pemberian barang kecil dan tak bermutu.

Konsumen masih dianggap sebagai anak kecil yang membutuhkan

barang-barang pemberian. 54

Dalam Islam mempromosikan suatu barang itu diperbolehkan,.

Hanya saja dalam mempromosikan harus mengedepankan faktor

kejujuran dan menjauhi penipuan. Disamping itu metode yang dipakai

dalam promosi tidak bertentangan dengan syariat Islam.

C. Home Industri

1. Pengertian industri

Berdasarkan Etimologi, kata “industri” berasal dari bahasa Inggris

“industry” yang berasal dari bahasa Perancis kuno “industrie” yang

berarti aktivitas yang kemudian berasal dari bahasa latin industria yang

berarti kerajinan aktivitas,. Menurut UU no 5 tahun 1948 tentang

perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan

mentah, bahan baku, bahan setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang

dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan

rancang bangun dan perekayasan industri. 55

54
Abdullah Amrin, Loc.Cit.
55
Eliya Novita Sari, Manajemen Pemasaran Pada Home Industri Jagung Goreng Di
Kecamatan Air Hangat Barat Kabupaten Kerinci, Thesis IAIN Kerinci, 2018, h. 46-47
33

Industri adalah sekumpulan usaha-usaha yang sejenis dalam


menghasilkan produksi barang maupun jasa. Adapun pengertian industri
menurut para ahli yaitu sebagai berikut:
Menurut George T. Renner, Industri adalah semua kegiatan
manusia dalam bidang ekonomi yang produktif / menghasilkan barang
dan uang.
Menurut I Made Sandi, industri adalah usaha untuk memproduksi
barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui proses
produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat
diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-
tingginya. 56
Ada beberapa pengertian industri yang di ambil dari berbagai
sumber dan teori–teori terdahulu yang masih di pakai saat ini yang telah
menjadi kesepakatan umum untuk dijadikan sebagai acuan pengambilan
kesimpulan tentang pengertian industri.
Pengertin industri menurut ilmu ekonomi:
a. Ekonomi Makro Industri adalah suatu proses yang dilakukan oleh

perusahaan dalam menciptakan produk yang memiliki nilai tambah.

b. Ekonomi Mikro Industri adalah sekumpulan perusahaan yang

melakukan kegiatan yang sejenis atau menghasilkan barang–barang

yang homogen.57

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian industri

adalah kumpulan dari berbagai aktivitas yang sejenis dan memproduksi

barang atau jasa dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan lainnya

56
Foengsitanjoyo Trisantoso Julianto, Analisis Pengaruh Jumlah Industri Besar Dan
Upah Minimum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dikota Surabaya, Jurnal , Vol. 1 no. 2, 2016, h.
231
57
Ibid., h. 233
34

untuk merubah barang agar dapat mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi

dalam penggunaaanya.

2. Pengertian Home Industri

Industri rumah tangga yaitu industri yang mempunyai tenaga

kerja yang terbatas hasil produksi musiman.

Untuk pembayaran pegawai sendiri industri rumah tangga

menggunakan istilah pekerja keluarga dan tidak di bayar. Sehingga sistem

pembayarannya tidak secara materi hanya memberikan fasilitas kepada

pegawainya seperti makan, tempat tinggal dan fasilitas lain yang

dibutuhkan.58

Menurut bank Indonesia, industri kecil atau industri rumah tangga

yakni industri yang memiliki asset (tidak termasuk tanah dan bangunan),

bernilai kurang dari Rp. 600.000.000.

Sedangkan menurut biro pusat statistic, mendefinisikan industri

kecil adalah usaha rumah tangga yang melakukan kegiatan mengolah

bahan dasar menjadi barang belum jadi atau barang setengah jadi, barang

setengah jadi menjadi barang jadi, atau kurang nilainya menjadi barang

yang lebih tinggi nilainya dengan maksud untuk dijual, dengan jumlah

pekerja paling sedikit 5 orang dan yang paling banyak 19 orang termasuk

pengusaha itu sendiri. 59

Usaha kecil adalah usaha yang dikelola secara mandiri, tidak

mendominasi pasar dan memenuhi standar ukuran tertentu dari sisi laba
58
Riski Ananda, Peran Home Industri Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, Jurnal,
Vol. 3 No.2, Oktober 2016. h. 4
59
Riski Ananda, Op,Cit,. h. 4
35

dan jumlah karyawan. Di Indonesia, usaha kecil banyak dioperasikan dari

tempat tinggal si pemilik bisnis atau bisnis rumahan karena biaya

operasionalnya lebih rendah, mengurangi biaya sewa, dan kebebasan

waktu lebih longgar.60

Bisnis kecil adalah suatu usaha yang dimiliki dan dikelola secara

bebas, dan bisnis kecil ini tidak mendominasi pasar. Bisnis kecil ini bukan

merupakan bagian atau cabang dari perusahaan lain. Yang menjalankan

bisnis adalah pemilik sendiri, bekerja bebas sesuai dengan

kesanggupannya. 61

3. Pusat Kegiatan dan Pelaku Home Industri

Sebagaimana nama kegiatan ekonomi ini, Home Industri pada

umumnya memusatkan kegiatan di sebuah rumah keluarga tertentu dan

biasanya para karyawan berdomisili di tempat yang tak jauh dari rumah

produksi tersebut. Karena secara geografis dan psikologis hubungan

mereka sangat dekat (pemilik usaha dan karyawan), memungkinkan untuk

menjalin komunikasi sangat mudah. Dari kemudahan dalam

berkomunikasi ini diharapkan dapat memicu etos kerja yang tinggi.

Karena masing-masing merasa bahwa kegiatan ekonomi ini adalah milik

keluarga, kerabat dan juga warga sekitar. Merupakan tanggung jawab

bersama dalam upaya meningkatkan perusahaan mereka.

60
Abdul Manap, Manajemen Kewirausahaan, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2018), h.
30-31
61
Buchari Alma, Op,Cit,. h. 96
36

Sedangkan pada umumnya, pelaku kegiatan ekonomi yang

berbasis di rumah ini adalah keluarga itu sendiri ataupun salah satu dari

anggota keluarga yang berdomisili di tempat tinggalnya itu dengan

mengajak beberapa orang di sekitarnya sebagai karyawannya. Meskipun

dalam skala yang tidak terlalu besar, namun kegiatan ekonomi ini secara

tidak langsung membuka lapangan pekerjaan untuk sanak saudara

ataupun tetangga di kampung halamannya. Dengan begitu, usaha kecil ini

otomatis dapat membantu program pemerintah dalam upaya mengurangi

angka pengangguran. 62

D. Tanaman Aren

Salah satu usaha yang dapat dikembangkan dalam rangka membuka

peluang agrobisnis ialah membudidayakan pohon aren. Pohon aren adalah

pohon yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi seperti pohon-pohon yang

sekeluarga dengannya, misalnya kelapa, kurma, siwalan, nipah dan lain-lain.

Dari pohon aren dapat dihasilkan gula, tepung, ijuk, kolang-kaling dan lain-

lain. Hampir tidak ada bagian pohon aren yang tidak bermanfaat atau tidak

dapat dimanfaatkan.63

Tanaman Aren merupakan salah satu komoditas perkebunan yang

memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga sangat prospektif dalam

pengembangannya dan memiliki peluang yang sangat besar dalam

meningkatkan perekonomian suatu wilayah. Tanaman aren termasuk salah

62
Nurmayulis, Pengaruh Home Industri Tenun Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desa
Bukit Batu Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Kerinci, Thesis Iain Sultan Syarif Kasim Riau, 2017,
h. 12
63
Yusuf Apandi, Cara Membuat Gula Aren, (Bandung : PT dunia pustaka jaya, 2008), h.
11-12
37

satu tanaman berpotensi cukup besar dikembangkan di Indonesia, karena

tanaman ini merupakan sumber daya alam yang dikenal di kawasan tropika,

disebabkan oleh manfaatnya yang beraneka ragam, seperti sagu,ijuk, tangkai

tandan bunga jantan, buah, daun, pelepah, akar dan kulit batang yang banyak

dimanfaatkan orang.

Pohon aren dewasa ini tumbuh tinggi besar dan kokoh. Tingginya bisa

mencapai 25 meter dengan diameter batang hingga 65 cm dan diameter tajuk

pohon hingga 6 meter. Pohon aren tidak bercabang, batangnya tertutup oleh

pelepah daun dan diselimutioleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai

ijuk. Tanaman Aren umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah yang

tergolong miskin, sehingga secara tidak langsung berperan dalam mengurangi

kemiskinan melalui pemasaran produk tanaman aren dan ketahanan pangan di

tingkat petani. 64

Gula aren adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari

tandan bunga jantan pohon enau atau pohon aren. Gula aren biasanya juga

diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang

dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma. Gula aren tidak sama

dengan gula jawa.

Perbedaan gula aren dengan gula jawa (gula kelapa) antara lain :

1. Sumber niranya

Gula aren dibuat dari nira pohon aren, sedangkan gula jawa atau

gula kelapa dibuat dari nira pohon kelapa.

64
Nugraheni Widyawati, Sukses Investasi Masa Depan Dengan Bertanam Pohon Aren,
(Yogyakarta : Lily Publisher, 2017), h. 6
38

2. Komposisi kimanya

Komposisi gula sederhana dan gula komplek antara gula aren dan

gula kelapa sangat berbeda. Juga kandungan zat gizi dan non gizinya

sangat berbeda.

3. Sifat fisiknya

Salah satu sifat fisik yang mencolok perbedaannya adalah

warnanya. Gula aren lebih gelap dibandingkan gula kelapa. Hal ini terkait

dengan proses pemanenan nira aren dan pengolahannya.


BAB III

GAMBARAN UMUM INDUSTRI GULA AREN

A. Sejarah Industri Gula Aren Di Desa Baru Semurup

Sejarah home industri gula aren di Desa Baru Semurup Kecamatan Air

Hangat Barat, Menurut Bapak Efi Artomi pada awalnya sekitar ±30 tahun

yang lalu, dimana para laki-laki di Desa Baru Semurup tersebut ingin mencari

sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk bisa menghidupi keluarga mereka,

mereka sudah berusaha untuk mencari pekerjaan tetapi tidak ada yang bisa

mereka lakukan oleh karena itu, dengan adanya keterbatasan dalam mencari

pekerjaan yang layak maka mereka berencana pergi ke hutan dan berharap

mereka mendapatkan sesuatu yang bisa mereka kerjakan dan dapat

menghidupi kelurga.

Keesokan harinya tepat di pagi hari mereka berkumpul untuk pergi ke

hutan dengan niat mencari nafkah untuk keluarga, sesampainya mereka di

hutan, salah satu dari mereka penasaran dengan sebuah pohon dimana ia

menemukan banyak serangga yang mengerumuni pohon tersebut kemudian ia

memanggil teman-temannya untuk melihat apa yang terjadi dengan pohon

tersebut mereka berfikir ada sesuatu yang manis sehingga banyak dikerumuni

oleh serangga seperti semut api, dan mereka berpikir pasti ada sesuatu yang

manis di pohon tersebut kemudian salah satu dari mereka menggoyangkan

tempat buahnya bergantungan atau tandan sampai tandan buahnya bisa lunak

dan mengeluarkan air, kemudian mereka memotong tandan atau hanya

memotong buahnya dan meninggalkan tandan buahnya saja, mereka

39
40

menampung air menggunakan bambu dan diikat ditandan buahnya, kemudian

menunggu pada besok paginya atau sampai bambu penuh terisi air, kemudian

mereka mencoba memasaknya dan mereka melihat air tersebut bisa membeku

dan berubah warna kecokelatan kemudian mereka mencoba membuat

gulungan dari bambu untuk menampung air aren yang sudah mengental,

ternyata memang benar bahwa rasanya sangat manis dan dingin menjadi beku

seperti gula, setelah kering mereka membungkus gula aren tersebut dengan

daun pisang yang sudah kering. Pada saat itulah mereka mencoba menjualnya

kepasar dan memang benar ada yang penasaran dan mencicipi serta membeli

gula aren tersebut. Semakin hari semakin bertambah minat konsumen ingin

membeli gula aren tersebut.

Kemudian kepala keluarga yang ada di Desa Baru tersebut yang tidak

memiliki pekerjaan mereka mulai memproduksi dan belajar lagi bagaimana

cara membuat gula aren yang baik, mereka berfikir membuat gula aren pun

tidak perlu mengeluarkan modal yang besar dan cara pembuatannya

menggunakan cara yang tradisional yang dapat dimanfaatkan dihutan seperti

kayu bakar untuk memasak air nira tersebut.65

Pada saat itulah mereka selalu mengolah gula aren yang pohonnya tumbuh

liar dan menjadi mata pencaharian mereka sampai sekarang sehingga

kemampuan dan keterampilan untuk mengolah gula aren di Desa Baru

Semurup sudah menjadi hal yang turun temurun. Gula aren selama ini menjadi

sumber mata pencaharian penting bagi para petani di Desa Baru Semurup.

65
Efi Artomi, Keluarga Dari Pemilik Pengusaha Gula Aren, Wawancara Pribadi,
Semurup, 05 Maret 2021
41

B. Letak Geografis Industri Gula Aren Di Desa Baru Semurup

Salah satu kecamatan di Kabupaten Kerinci adalah Air Hangat Barat, dan

terdiri dari beberapa desa yang menjadi latar belakang penelitian adalah Desa

Baru Semurup, Di Desa inilah sentral Home industri gula aren yang banyak di

usahakan oleh masyarakat di Desa Baru Semurup.

Home Industri gula aren yang berada di Desa baru Semurup ini terletak 11

Km dari Sungai Penuh dan ditempuh 8-10 jam dari jambi. Home industri gula

aren berada di Kecamatan Air Hangat Barat dimana daerah utama Kecamatan

Air Hangat Barat adalah Semurup yang sekaligus merupakan ibu kota

Kecamatan. Awalnya, Semurup berkembang dari perkampungan dipinggir

bukit yang disebut Koto Payung Semurup Tinggi, kemudian berkembang

membentuk tiga luhah (tiga kelurahan). Tiga luhah arah timur sampai ke Desa

Pendung, ke Utara sampai ke Desa Baru Semurup dan ke arah selatan Desa

Sawahan Semurup berada 9 Km Utara Sungai Penuh. 66

Batas wilayah Desa Baru Semurup, Kecamatan Air Hangat Barat ialah jika

dari arah Utara batas wilayahnya adalah Desa Koto Mebai, dari arah Selatan

batas wilayahnya adalah Desa Air Panas Baru, dari arah Timur batas

wilayahnya adalah Desa Air Bersih dan dari arah Barat batas wilayahnya

adalah Kerinci Seblat. Luas wilayah Desa Baru Semurup ialah sekitar 11,40

Ha dengan persentasenya 22,4 %.67

66
Ernawati, Kasi Pemerintahan Kantor Camat Air Hangat Barat, Wawancara Pribadi,
Semurup, 05 Maret 2021
67
Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan Air Hangat Barat Dalam Angka 2020,
Katalog BPS : 1102001.1501073 diakses dari http:/www.bps.go.id/, diakses pada tanggal 15 Maret
2020
42

C. Keadaan Industri Gula Aren Di Desa Baru Semurup

1. Jumlah Home Industri Gula Aren Di Desa Baru Semurup

Jumlah pemilik Home industri gula aren yang ada di Desa Baru

Semurup ialah sekitar kurang lebih 10 home industri diantaranya adalah

Bapak Salman sudah 5 tahun menjalankan pembuatan gula aren, Bapak

Harison sudah 15 tahun menjalankan pembuatan gula aren, Bapak Tarmizi

sudah 10 tahun menjalankan pembuatan gula aren, Bapak Suburhan sudah

15 tahun menjalankan pembuatan gula aren, Bapak Suaidir sudah 15 tahun

menjalankan pembuatan gula aren, Bapak Adi Saputra sudah 6 tahun

menjalankan pembuatan gula aren, Bapak Deprizal sudah 16 tahun

menjalankan pembuatan gula aren, Bapak Dimal sudah 10 tahun

menjalankan pembuatan gula aren, Bapak Lidon sudah 10 tahun

menjalankan pembuatan gula aren dan Bapak Surdin sudah 20 tahun

menjalankan pembuatan gula aren. 68

2. Keadaan Pemilik Home Industri Gula Aren

Industri gula aren yang ada di Desa Baru Semurup dimiliki oleh

pribadi (Home Industri) yang berjumlah 10 industri nama-nama pemilik

industri dapat dilihat pada table berikut:

No Nama Umur Pendidikan Agama Keterangan

1. Salman 29 Tahun SMP Islam -

2. Harison 47 Tahun SD Islam -

68
Pemilik Home industri gula aren, Wawancara Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret
2021
43

3. Tarmizi 46 Tahun SD Islam -

4. Suburhan 52 Tahun SD Islam -

5. Suaidir 53 Tahun SD Islam -

6. Adi Putra 32 Tahun SMP Islam -

7. Deprizal 44 Tahun SD Islam -

8. Dimal 33 Tahun SD Islam -

9. Lidon 41 Tahun SD Islam -

10. Surdin 55 Tahun SD Islam -

Sumber : Pemilik Home Industri gula aren69

Keadaan industri gula aren di Desa Baru Semurup cukup bagus dan dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat yang memanfaatkan produksi gula aren,

Dengan adanya industri rumah tangga gula aren di Desa Baru Semurup

mendorong adanya kegiatan produksi yang memanfaatkan sumber daya alam

yang terkandung dalam wilayah tersebut.

Kehadiran industri rumah tangga gula aren di Desa Baru Semurup dapat

memainkan peranan penting untuk menjaga dinamika pertumbuhan dan

perluasan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas. Industri rumah tangga gula

aren di Desa Baru Semurup berperan bukan saja pada aspek sosial seperti

mengurangi kemiskinan, pemerataan kesempatan kerja tetapi industri rumah

tangga juga dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi pada sektor industri

69
Pemilik Home industri gula aren, Wawancara Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret
2021
44

dan ekspor yang memiliki pengaruh dan berkaitan langsung dengan kehidupan

ekonomi di Desa Baru Semurup Kecamatan Air Hangat Barat.

Home industri gula aren yang berada di Desa Baru Semurup ini belum ada

perusahaan melainkan mereka memproduksinya secara individu atau

perrumah tangga dan pembuatan atau produksi yang mereka lakukan sudah

mahir karena sudah turun temurun dari keluarga pengusaha industri gula aren

yang berada di Desa Baru Semurup Kecamatan Air Hangat Barat tersebut.

Dengan tidak adanya perusahaan melainkan produksinya perumah tangga

maka dari itu dari Desa tidak ada data yang khusus untuk produksi gula aren

yang ada di Desa ini dan juga belum ada yang membuat izin produksi atau

kepemilikan pribadi atas produk gula aren tersebut.70

70
Hasanudin, Kepala Desa, Wawancara Pribadi, Desa Baru Semurup, 05 Maret 2021
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Pemasaran Industri Gula Aren di Desa Baru Semurup

Pemasaran yang dilakukan oleh para pemilik usaha industri gula aren

yang berada di Desa Baru Semurup rata-rata mereka memasarkan produk gula

aren ke pedagang pengumpul gula aren yang kemudian para pengumpul ini

akan memasarkan ke konsumen di Pasar Sungai Penuh.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik home industri

gula aren :

“Bagaimana cara anda memasarkan produk Gula Aren ? cara yang saya

lakukan untuk memasarkan produk gula aren ialah dengan menjual ke

pedagang pengumpul yang kemudian mereka akan menjual kembali ke

konsumen”.71

“Selama ini untuk memasarkan gula aren yang saya buat, saya selalu menjual

gula aren pada pedagang pengumpul dikarenakan produksi gula aren ini turun

temurun dari bapak saya yang juga memasarkan gula aren pada pedagang

pengumpul Karena tidak sempat untuk menjual langsung ke pasar”. 72

“Untuk menjual gula aren saya menjualnya pada pedagang pengumpul gula
aren yang kadang-kadang saya langsung kerumah mereka ataupun mereka
yang selalu menjemput gula aren kerumah saya. 73

71
Suburhan. Suaidir. dan Surdin, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi,
Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
72
Salman. Adi Putra. dan Dimal, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi,
Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
73
Harison. Tarmizi. Lidon dan Deprizal, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara
Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021

45
46

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi

Acuan/Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan

perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan

menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan

sasaran pasarnya. Jadi, Marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang

dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Strategi marketing mix

merupakan bagian dari strategi pemasaran dan berfungsi sebagai pedoman

dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat

dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam

bidang pemasaran. 74

Untuk membangun sebuah strategi pemasaran yang efektif, suatu

perusahaan menggunakan variabel-variabel bauran pemasaran syari‟ah

Beberapa dasar program bauran pemasaran yakni produk, harga, tempat, dan

promosi.75

1. Produk

Produk atau jasa yang dibuat harus memperhatikan nilai kehalalan,

bermutu, bermanfaat, dan berhubungan dengan kebutuhan kehidupan

manusia. Melakukan jual beli yang mengandung unsur tidak jelas (Gharar)

74
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), h.
198-199
75
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta : PT Grasindo, 2007),
h. 59
47

terhadap suatu produk akan menimbulkan potensi terjadinya penipuan dan

ketidak adilan terhadap salah satu pihak. 76

Pembuatan gula aren bermodal awal sekitar di bawah Rp 1000.000

untuk membeli peralatan pembuatan gula aren seperti kuali besar, parang,

palu, tali, papan, dan untuk bahannya tidak membutuhkan modal. Produk

gula aren yang ada di Desa Baru Semurup belum ada cap halalnya namun

produk yang mereka produksi halal dimana gula aren dibuat dari bahan

alami dan diproses dengan baik. Gula aren yang diproduksi tentunya juga

tidak mengandung unsur gharar dimana gula aren yang dipasarkan jelas

keberadaannya atau produknya dan tidak ada penipuan yang terjadi pada

produk gula aren yang ditawarkan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik home

industri gula aren :

“Berapakah modal pembuatan gula aren? Modal untuk membuat gula aren
sekitar Rp 400.000 dimana uang tersebut untuk membeli peralatannya saja.
Untuk kualinya memang sudah ada yang dimiliki oleh bapak saya dulu
namun peralatannya sudah mulai berkarat dan tidak dapat di pergunakan
lagi maka saya beli kembali kuali tersebut dan untuk yang lainnya masih
bisa digunakan.
“Apakah produk gula aren yang anda produksi halal? Tentu saja halal
namun memang benar bahwa belum ada cap halalnya di karenakan saya
tidak mengetahui bagaimana cara untuk mengurus hal tersebut.77

“Berapakah modal pembuatan gula aren? Modalnya kira-kira sekitar Rp


700.000 hanya untuk membeli alatnya saja seperti kuali besar, parang,
kapak, papan dan tali itupun sudah bertahun-tahun yang lalu untuk

76
Ibid,. h.60-61
77
Salman. Adi Putra. dan Dimal, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi,
Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
48

sekarang mungkin lebih dari itu dan untuk bahannya tidak membutuhkan
modal uang”.
“Apakah produk gula aren yang anda produksi halal ? ya, produk gula aren
yang saya buat tentunya halal Karena saya mengolah gula aren dengan
baik dan benar serta jika dikonsumsi oleh konsumen tidak menimbulkan
efek samping yang buruk hanya sebagai pemanis dan kenikmatan rasa
saja”. 78

“Berapakah modal pembuatan gula aren? Saya membuat gula aren sudah
bertahun-tahun yang lalu dan saya sudah lupa mungkin sekitar Rp 500.000
atau lebih.
“Apakah produk gula aren yang anda produksi halal ? kami membuat gula
aren ini sudah lama sekali tentu saja halal dimana kami tidak hanya
menjual namun juga mengkonsumsi sendiri. 79

Kelebihan atau manfaat gula aren banyak sekali salah satunya

dijadikan sebagai bahan pembuatan makanan-makanan yang ada dipasar.

Dari segi produknya konsumen lebih menyukai gula aren yang kering

bukan gula aren yang lengket maka dari itu saat membeli produk gula aren

konsumen memilih dan melihat terlebih dahulu kondisi produk gula aren

tersebut. Produk gula aren yang diproduksi rata-rata pembuat gula aren

yang berada di Desa Baru Semurup memproduksi gula aren perharinya 2

bungkus / atun dimana perbungkusnya berisi 20 buah / lengkung.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik home

industri gula aren dan konsumen/pemakai gula aren:

“Apa kelebihan atau manfaat produk gula aren anda bagi konsumen ?
kelebihannya sangat banyak sekali seperti dapat dijadikan bahan
pembuatan makanan seperti kolak, onde-onde dan makanan lainnya”.

78
Harison. Tarmizi. Lidon dan Deprizal, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara
Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
79
Suburhan. Suaidir. dan Surdin, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi,
Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
49

“Berapakah produk gula aren yang dapat diproduksi perharinya ? produk


yang dapat saya produksi tidak menentu tergantung banyaknya air enau
yang diperoleh namun rata-ratanya sebanyak 2 atun dimana per atunnya
berisi 20 lengkung”. 80

“Apa kelebihan atau manfaat produk gula aren anda bagi konsumen ?
selama ini produk gula aren yang saya buat untuk pemanis makanan
tradisional dan juga dari hasil pembuatan gula aren banyak yang
memanfaatkannya untuk dijual kembali seperti para pedagang pengumpul
gula aren sekarang ini”.
“Berapakah produk gula aren yang dapat diproduksi perharinya ? saya
membuat gula aren rata-rata 2 atun perhari namun ada juga kadang-kadang
saya bisa membuatnya sampai 3 atun hanya pada saat air yang saya
peroleh lebih banyak dari biasanya.” 81

“Pada saat anda (Konsumen) membeli gula aren apakah anda memilih atau
tidak gula aren tersebut? Tentu saja saya memilih gula aren karena pernah
saya tidak memilihnya dan saya fikir gula aren ini sama semua tetapi ada
yang lengket diantara satu dengan yang lainnya maka dari itu saya
memilih terlebih dahulu”.82

“Ya saya akan memilih yang bagus dan tidak lengket karena jika lengket

saya kesusahan dalam mengolah gula aren tersebut dan juga bagi saya

kurang menarik jika ada yang lengket gula arennya.”83

Kemasan yang dijadikan untuk produk gula aren terlihat kurang

menarik dimana kemasannya menggunakan daun pisang yang sudah

kering dan juga tidak aman bagi produk gula aren tersebut, namun fungsi

dari daun pisang kering ini sangat penting bagi produk gula aren sendiri

80
Harison. Tarmizi. Lidon. Deprizal. Suburhan. dan Suaidir, Pemilik Home Industri Gula
Aren, Wawancara Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
81
Salman. Adi Putra. Dimal. Dan Surdin, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara
Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
82
Eni, Konsumen Produk Gula Aren, Wawancara Pribadi, Pasar Sungai Penuh, 31
Agustus 2021
83
Tabrianto, Konsumen Produk Gula Aren, Wawancara Pribadi, Pasar Sungai Penuh, 31
Agustus 2021
50

dimana jika menggunakan daun pisang yang sudah kering dapat

membantu agar gula aren tersebut tidak cepat cair dan dapat bertahan

lama, gula aren tersebut dibungkus dengan menggunakan daun pisang

dimana berisi 20 buah / lengkung.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik home

industri gula aren dan konsumen / pemakai produk gula aren :

“Kemasan seperti apa yang anda gunakan untuk membungkus produk

gula aren ? kemasan yang saya gunakan yaitu pelepah pisang yang kering

supaya gula aren tidak mudah cair dan dapat bertahan lama”. 84

“Bagaimana menurut anda (Konsumen) tentang kemasan produk gula aren


yang sering anda beli di Pasar Sungai Penuh? Menurut saya kemasannya
tidak terlalu bagus karena saat saya sudah membeli gula aren dan
menyimpannya tanpa memindahkan ke tempat yang lain saya lihat ada
semut-semut yang masuk kedalam bungkusannya.”85

“kemasannya sedikit kurang menarik hanya biasa-biasa saja karena selama


ini memang sudah seperti itu kemasannya namun lebih baik menggunakan
kemasannya yang lebih aman supaya gula aren tersebut jika terkena air
hujan atau air yang lainnya tidak terjadi kerusakan pada gula tersebut.”86

2. Harga

Harga produk gula aren yang berada di Desa Baru Semurup rata-

rata mereka menjual kepada pengumpul gula aren ialah Rp 60.000 untuk

ukuran yang kecil dan Rp 75.000 untuk ukuran yang besar. Penentuan

84
Harison. Salman. Tarmizi. Suburhan. Suaidir. Adi Putra. Deprizal. Dimal. Lidon.
Surdin, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret
2021
85
Eni, Konsumen Produk Gula Aren, Wawancara Pribadi, Pasar Sungai Penuh, 31
Agustus 2021
86
Tabrianto, Konsumen Produk Gula Aren, Wawancara Pribadi, Pasar Sungai Penuh, 31
Agustus 2021
51

harga yang dilakukan para pemilik home industri gula aren ini berdasarkan

kekuatan permintaan dan penawaran atas azas sukarela sehingga tidak ada

pihak yang terzalimi antara pemilik home industri dan pedagang

pengumpul gula aren dan sama-sama mengetahui harga di pasaran.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik home

industri gula aren :

“Berapa harga gula aren yang anda tawarkan? Saya menjual gula aren

kepada pedagang pengumpul gula aren sekarang ini ialah Rp 60.000 untuk

ukuran kecil dan Rp 75.000 untuk ukuran besar”.87

“Berapa harga gula aren yang anda tawarkan? Gula aren yang saya jual

yaitu dengan harga Rp 60.000 ada juga gula aren yang ukuran besar yaitu

dengan harga Rp 75.000 namun saya jarang membuat gula aren yang

besar, saya biasa membuat gula aren yang kecil saja.”88

Produk gula aren yang dijual oleh para pemilik home industri

kepada para pengumpul gula aren ini tidak pernah menjual produk mereka

di bawah harga pasar antar pemilik home industri mereka menjualnya

sesuai dengan pemilik home industri lainnya. Harga yang ditetapkan

kepada para pengumpul gula aren ini juga dapat berubah-ubah Karena

permintaan dari konsumen akhir kepada para pedagang pengumpul gula

aren juga menurun sehingga produk gula aren yang ditawarkan melimpah

kemudian berdampak pada pemilik home industri gula aren yang berada di

87
Harison. Tarmizi. Deprizal. Suburhan. Suaidir. Lidon. Dan Surdin, Pemilik Home
Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
88
Salman. Adi Putra. dan Dimal, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi,
Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
52

Desa Baru Semurup dan harganya pun menurun. Perubahan harga ini

disebabkan adanya musim buah-buahan sehingga konsumen akhir lebih

memilih membeli buah-buahan yang lebih murah dari pada makanan-

makanan yang terbuat dari bahan gula aren.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik home

industri gula aren :

“Bagaimanakah anda menentukan harga pada produk gula aren? Saya


menentukan harga gula aren sesuai dengan permintaan pedagang
pengumpul dimana jika pengumpul ini sudah mengumpulkan produk gula
aren namun minat pembeli berkurang maka akan melimpah sehingga
pedagang pengumpul ini akan menawarkan harga yang rendah”.
“apakah anda pernah menjual produk dibawah harga pasar? Tidak, kami
para pembuat gula aren disini selalu dengan harga sama yang akan di jual
ke pedagang pengumpul.”
“ Apakah harga yang ditetapkan dapat berubah? Ya, karena jika terjadi
musim buah-buahan sehingga permintaan pedagang pengumpul juga
menurun sesuai dengan permintaan konsumen akhir di pasar”. 89

3. Tempat

Penentuan tempat yang mudah terjangkau dan terlihat akan

memudahkan bagi konsumen untuk mengetahui, mengamati, dan

memahami dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Penentuan

tempat didasarkan atas jenis usaha atau produk yang diciptakan.

Penempatan suatu produk atau jasa sangat mempengaruhi tingkatan

harga, semakin strategis suatu tempat maka berdampak akan semakin

tinggi nilai suatu produk.90

89
Harison. Salman. Tarmizi. Suburhan. Suaidir. Adi Putra. Deprizal. Dimal. Lidon.
Surdin, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi, Desa Baru Semurup, 28
November 2020
53

Produk gula aren yang ada di Desa Baru Semurup dari hasil

observasi dan wawancara yang dilakukan rata-rata pemilik usaha industri

ini tempat pembuatan gula aren bukan dirumah melainkan di kebun

terdekat mereka yang berdekatan dengan pohon aren tumbuh, tetapi

jaraknya dari rumah tidak lah jauh atau tidak membutuhkan waktu

berjam-jam, hal tersebut dilakukan supaya tidak memakan waktu yang

lama supaya air enau yang diperoleh masih segar untuk diproses. Dan ada

juga yang membuat gula aren di rumah dikarenakan tidak mempunyai

tempat untuk pembuatan gula aren di kebun.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik Home

industri gula aren :

“Dimanakah tempat pemasaran dan pembuatan produk gula aren anda?


Untuk Tempat pembuatannya di ladang atau dahat dimana di ladang
tersebut saya juga membuat tempat untuk memasak gula aren ini dan
untuk tempat pemasarannya itu saya lakukan dirumah saja dimana kami
menunggu pedagang pengumpul untuk membeli langsung kerumah yang
kemudian mereka akan menjual kembali gula aren tersebut”.91

“Selama ini Saya membuat gula aren di rumah saja karena selain saya

tidak ada membuat tempat untuk pembuatan gula aren di ladang, namun

juga pohon tempat penyadapan gula aren juga tidak jauh sekitaran rumah

saya maka lebih baik dirumah saja untuk saya membuat gula aren.” 92

90
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta : PT Grasindo, 2007),
h. 62
91
Harison. Tarmizi. Suburhan. Suaidir. Adi Putra. Dimal. Deprizal. Dan Surdin, Pemilik
Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret 2021
92
Salman dan Lidon, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi, Desa Baru
Semurup, 07 Maret 2021
54

Setelah produk gula aren siap atau sudah dibungkus maka pemilik

Home industri membawa kerumah dan menunggu pedagang pengumpul

ini untuk membeli langsung kerumah mereka untuk dijual kembali ke

pasar Sungai Penuh dengan harga sedikit lebih tinggi karena untuk

mendapatkan keuntungan kembali yaitu sekitar harga untuk ukuran yang

kecil ±Rp 80.000 dan untuk ukuran yang besar ±Rp 100.000.

Dari segi tempat pemasaran ke pedagang pengumpul gula aren

sudah terbilang cukup baik dikarenakan tidak memakan biaya dan waktu

yang banyak karena pedagang pengumpul ini langsung menjemput

kerumah dan untuk tempat pemasaran ke konsumen akhir juga sudah

cukup baik yaitu di Pasar Sungai Penuh dimana konsumen akhir ini

melihat langsung bagaimana kondisi dari produk yang ditawarkan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pedagang pengumpul

gula aren :

“Bagaimanakah cara anda (Pedagang Pengumpul) membeli gula aren di


Desa Baru Semurup? Saya membeli gula aren yang berada di Desa Baru
Semurup ini saya langsung kerumah mereka dan menanyakan apakah
produk gula aren ini ada dan langsung membeli dan ada juga yang sudah
langganan sehingga setiap malam saya menjemput langsung kerumah
mereka”.
“Dimana dan berapa anda (pedagang pengumpul) menjual kembali produk
gula aren tersebut? Setelah saya membeli atau mengumpulkan gula aren
ini kemudian saya menjual gula aren di Pasar Sungai Penuh setiap hari dan
untuk harga yang dipasarkan sekitar ±Rp 80.000 untuk ukuran yang kecil
dan ±Rp100.000 untuk ukuran yang besar. 93

93
Yurnalis, Pedagang Pengumpul gula aren, Wawancara Pribadi, Semurup, 15 Maret
2021
55

4. Promosi

Promosi yang dilakukan oleh para pemilik home industri di Desa

Baru Semurup ini rata-rata hanya dilakukan ke pedagang pengumpul saja

dimana awalnya mereka akan kerumah langsung atau menemui langsung

pedagang pengumpul gula aren ini untuk memberi tahu bahwa mereka

juga membuat atau memproduksi gula aren yang kemudian mereka akan

memperlihatkan kondisi dari produk gula aren yang mereka tawarkan

sehingga tidak terjadinya penipuan dan mengedepankan kejujuran bahwa

produk mereka bagus dan harga yang ditawarkan sama dengan harga para

pemilik home industri lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik home

industri gula aren :

“Bagaimanakah cara anda mempromosikan produk gula aren? Saya


mempromosikan gula aren awalnya saya akan kerumah atau menemui
langsung para pedagang pengumpul ini dan memberi tahu bahwa saya juga
membuat gula aren dan gula aren yang saya produksi bagus dengan cara
saya membawa langsung produk gula aren tersebut, serta harga yang saya
tawarkan sama dengan para pembuat gula aren lainnya”. 94

B. Alternatif Strategi Pemasaran Industri Gula Aren Di Desa Baru

Semurup

Alternatif Strategi Pemasaran Industri rumah tangga gula Aren di Desa

Baru Semurup Kecamatan Air Hangat Barat yang Dijabarkan dalam Bauran

Pemasaran.

94
Harison. Salman. Tarmizi. Suburhan. Suaidir. Adi Putra. Deprizal. Dimal. Lidon.
Surdin, Pemilik Home Industri Gula Aren, Wawancara Pribadi, Desa Baru Semurup, 07 Maret
2021
56

1. Produk

a. Terus melakukan peningkatan kualitas produk. Dengan adanya

globalisasi pasar membuat konsumen untuk memilih diantara

beragamnya produk. Saat ini gula aren yang beredar di pasar adalah

gula aren cetak, gula aren semut dan gula aren pasta. Tuntutan

konsumen yang selalu menuntut kualitas yang baik, mengharuskan

industri rumah tangga gula aren di Desa Baru Semurup untuk terus

melakukan peningkatan kualitas produk agar dapat menghasilkan

produk gula aren yang dapat memuaskan keinginan konsumen.

b. Membuat kemasan produk yang higenis dan lebih menarik dari produk

sejenis lainnya serta lebih aman bagi produk itu sendiri. Konsumen

kini lebih banyak membutuhkan waktu untuk memilih produk yang

dicari karena produk yang sejenis semakin banyak yang ditawarkan.

Untuk membedakan produk-produk sejenis gula aren tidak lain dari

kemasan ataupun mereknya. Persaingan di pasar mengharuskan para

pengusaha industri rumah tangga gula aren di Desa Baru Semurup

untuk meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya

tarik kepada konsumen melalui aspek warna, bentuk maupun

desainnya.

2. Harga

Melakukan penetapan harga dengan orientasi biaya. Harga untuk

industri rumah tangga gula aren di Desa Baru Semurup selama ini
57

ditentukan oleh pedagang pengumpul sementara dari pihak pengusaha gula

aren belum ada.

Harga yang di jual di pasar rata-rata Rp 80.000 sampai Rp 100.000

per bungkus. Sedangkan harga yang berasal dari pedagang pengumpul

rata-rata hanya Rp 60.000 sampai Rp 75.000 per bungkus. Jika dihitung

dari biaya produksi (mulai dari penyadapan nira, pengangkutan ke tempat

pemasakan, pencetakan sampai pengemasan) maka dengan cara

menghitung biaya produksi maupun tenaga yang telah dilakukan pada

pembuatan gula aren dapat menentukan berapa laba yang ingin diperoleh.

Agar industri rumah tangga gula aren di Desa Baru Semurup bisa

menghitung keuntungan yang diinginkan maka perlu adanya penetapan

harga dari pihak pengusaha industri rumah tangga gula aren. Setelah

pengusaha industri rumah tangga gula aren mengetahui total biaya yang

dikeluarkan mereka bisa menghitung harga pokok produksi. Dengan

adanya harga pokok produksi ini para pengusaha industri rumah tangga

gula aren bisa menentukan berapa laba atau keuntungan yang diinginkan

dari produk yang dihasilkan.

3. Tempat penyaluran atau pemasaran

Melakukan pembangunan tempat yang bagus seperti membuat

pabrik atau perusahaan khusus memproduksi gula aren. Atau membangun

dan meningkatkan kerjasama kemitraan usaha. Ada beberapa peluang

keuntungan yang dapat diperoleh melalui kerjasama kemitraan usaha

dibandingkan dengan berusaha sendiri yaitu: Kerjasama pemasaran /


58

penampungan produk gula aren dapat lebih jelas dan pasti. Dalam

pemasaran gula aren perlu dibangun kerjasama kemitraan dengan

perusahaan makanan atau minuman yang bahan bakunya menggunakan

gula aren misalnya pabrik kecap, perusahaan kue tradisional serta

melakukan kerjasama kemitraan dengan toko-toko atau supermarket . Hal

ini penting untuk menjaga kelangsungan produksi gula aren.

Memperluas jaringan pemasaran dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi informasi. Secara geografis pangsa pasar yang

dilayani oleh industri rumah tangga gula aren di Desa Baru Semurup

hanya terpusat di Kota Sungai Penuh dan sekitarnya. Memperluas pangsa

pasar dengan memanfaatkan jaringan internet masih sangat mungkin

dilakukan mengingat pasar yang berada di luar Kota Sungai Penuh masih

terbuka terutama untuk ekspor.

Dengan mempertahankan kualitas produk, kemungkinan besar

produk yang dihasilkan oleh industri rumah tangga gula aren di Desa Baru

Semurup dapat diterima diberbagai segmen pasar, termasuk pasar ekspor

yang biasanya mensyaratkan kualitas produk tinggi. Pemasaran lewat

internet juga bisa memperpendek saluran distribusi karena konsumen

biasanya memesan langsung tanpa harus melalui pedagang pengumpul.

4. Promosi

Melakukan promosi melalui media promosi seperti internet.

Langkah awal yang perlu dilakukan dengan promosi adalah membuat

produk gula aren yang dihasilkan oleh industri rumah tangga gula aren di
59

Desa Baru Semurup mudah dikenali di pasaran. Dengan hal tersebut

konsumen akan dengan mudah mengenali produk yang dimaksud di

pasaran. Misalnya pengusaha industri rumah tangga gula aren bisa

melakukan promosi dengan memanfaatkan internet. Internet adalah media

yang dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Strategi Pemasaran Industri Gula

Aren Di Desa Baru Semurup

a. Faktor penghambat strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan

produk Gula Aren di Desa Baru Semurup.

Strategi pemasaran yang digunakan oleh pengusaha gula aren di

Desa Baru Semurup meliputi: produk, harga, tempat, dan promosi. Dalam

menjalankan strategi pemasaran tidaklah mudah, pasti terdapat berbagai

hambatan yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh terhadap

kegiatan pemasaran.

a. Produk

Produk merupakan suatu bagian terpenting dalam sebuah

usaha. Dengan adanya produk dalam pemasaran dapat meningkatkan

penjualan. Rata-rata Hambatan yang dialami oleh para pengusaha

industri gula aren di Desa Baru Semurup adalah pada strategi produk

adalah ketika pada saat penampungan air enau tidak sesuai dengan

yang diharapkan yaitu air enau tersebut tidak bagus berwarna putih dan

banyak serbuk didalamnya maka gula aren yang dihasilkan menjadi

tidak bagus yaitu tidak bisa mengeras atau beku dengan sempurna
60

maka gula tersebut tidak disukai oleh konsumen. Hal tersebut bisa

mempengaruhi proses penjualan.

b. Harga

Harga merupakan suatu penentu bagi konsumen untuk

membeli produk yang ditawarkan oleh konsumen. Dalam menentukan

harga harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi.

Hambatan dalam menentukan harga produk dapat mempengaruhi

tingkat penjualan. Hambatan yang dialami oleh para pengusaha

industri gula aren di Desa Baru Semurup dalam menentukan harga

yaitu jika adanya musim buah-buahan dan harga yang diberikan pada

konsumen terlalu mahal maka kurang diterima oleh konsumen.

c. Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan

pelanggan agar membeli produk tersebut. Promosi tidak akan berjalan

dengan baik apabila terjadi hambatan yang dapat menghambat

konsumen untuk mengetahui produk yang akan dijual. Para pengusaha

industri sulit menemui para pedagang pengumpul gula aren

dikarenakan tidak mengetahui siapa saja yang menjadi pedagang

pengumpul gula aren pada saat awal memproduksi gula aren. Sehingga

terhambatnya proses pemasaran.

d. Tempat
61

Tempat merupakan lokasi berbagai kegiatan yang dilakukan

pelaku usaha untuk membuat produk dan menjual produknya. Dalam

pemilihan tempat harus mempertimbangkan situasi dan kondisi yang

ada disekitar. Hambatan yang dialami para pengusaha industri gula

aren dalam menentukan lokasi adalah ketika terjadi hujan maka proses

pengangkutan ke rumah mereka mengalami kesulitan.

b. Faktor pendukung untuk mengatasi hambatan strategi pemasaran dalam

meningkatkan penjualan produk yang dilakukan para pemilik usaha

industri gula aren di Desa Baru Semurup.

a. Produk

Dalam menghadapi hambatan yang terjadi pada strategi

pemasaran produk ketika pada saat penampungan air enau tidak

sesuai dengan yang diharapkan yaitu air enau tersebut tidak bagus

berwarna putih dan banyak serbuk para pemilik usaha industri gula

aren memiliki cara untuk mengatasinya dengan membersihkan

terlebih dahulu air enau tersebut dengan menyaring airnya kemudian

memasaknya dengan waktu yang lebih serta mencampurkan kemiri

sebanyak 2 buah agar gula dapat mengeras/beku dengan merata,

dengan cara tersebut dapat mengatasi hambatan yang terjadi.

Sehingaa proses penjualan tetap berjalan dengan baik dan dapat

meningkatkan penjualan.
62

b. Harga

Dalam mengatasi hambatan yang terjadi pada strategi

pemasaran harga ketika adanya musim buah-buahan dan harga yang

diberikan pada konsumen terlalu mahal maka kurang diterima oleh

konsumen. Para pemilik home industri tersebut memiliki strategi

dengan menurunkan harga jual gula aren yang dipasarkan. Hal

tersebut dilakukan agar dapat menarik minat konsumen untuk

membeli produk gula aren. Strategi ini digunakan untuk mendukung

ataupun mengatasi hambatan yang terjadi, sehingga proses penjualan

terus dapat berjalan.

c. Promosi

Dalam mengatasi hambatan strategi pemasaran promosi yang

dialami para pemilik home industri gula aren ketika sulit menemui

para pedagang pengumpul gula aren dikarenakan tidak mengetahui

siapa saja yang menjadi pedagang pengumpul gula aren pada saat

awal memproduksi gula aren. Untuk mengatasi hambatan tersebut

pemilik home industri ini mencari tahu terlebih dahulu siapa saja

yang menjadi pedagang pengumpul gula aren. Sehingga tidak terjadi

hambatan dalam memasarkan produk.

d. Tempat

Dalam mengatasi hambatan strategi pemasaran tempat adalah

ketika terjadi hujan maka proses pengangkutan ke rumah mereka

mengalami kesulitan. Untuk mengatasi hambatan tersebut para pemilik


63

home industri ini memberikan kantong plastik pada produk gula aren

sehingga tidak terjadi kerusakan pada produk gula aren karena air

hujan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Strategi Pemasaran Industri Gula Aren di Desa Baru Semurup yaitu

dengan menghasilkan satu jenis produk saja, yaitu gula aren dan dijualkan

kepedagang pengepul gula aren yang kemudian para pengepul akan

memasarkan kekonsumen di Pasar Sungai Penuh dan kemasan yang

dijadikan untuk produk gula aren terlihat kurang menarik dan tidak aman

bagi produk gula aren sendiri dimana kemasannya menggunakan daun

pisang yang sudah kering. Harga produk gula aren rata-rata ialah Rp

60.000 untuk ukuran yang kecil dan Rp 75.000 untuk ukuran yang besar.

Tempat pemasaran ke pedagang pengepul gula aren sudah terbilang cukup

baik dikarenakan tidak memakan biaya dan waktu yang banyak karena

pedagang pengumpul ini langsung menjemput kerumah dan untuk tempat

pemasaran ke konsumen akhir juga sudah cukup baik yaitu di Pasar

Sungai Penuh namun hal tersebut masih secara manual dengan kata lain

tidak memanfaatkan media sosial. Promosi yang dilakukan oleh para

pemilik home industri belum secara menyeluruh seperti menggunakan

media promosi.

2. Alternatif Strategi Pemasaran Industri Gula Aren Di Desa Baru Semurup

yaitu untuk terus melakukan peningkatan kualitas produk, membuat

kemasan produk yang higenis dan lebih menarik dari produk sejenis

lainnya, melakukan penetapan harga dengan orientasi biaya, Melakukan

64
65

pembangunan tempat yang bagus seperti membuat pabrik atau perusahaan

khusus memproduksi gula aren atau membangun dan meningkatkan

kerjasama kemitraan usaha, memperluas jaringan pemasaran dengan

memanfaatkan perkembangan teknologi informasi serta melakukan

promosi melalui media promosi seperti internet.

3. Faktor Penghambat dan Pendukung Strategi Pemasaran Industri Gula

Aren Di Desa Baru Semurup yaitu hambatan pada produk ialah

penampungan air enau tidak sesuai dengan yang diharapkan untuk

mengatasinya dengan membersihkan terlebih dahulu air enau tersebut

dengan menyaring airnya kemudian memasaknya dengan waktu yang

lebih serta mencampurkan kemiri sebanyak 2 buah agar gula dapat

mengeras/beku dengan merata. Hambatan pada harga ketika adanya

musim buah-buahan dan harga yang diberikan pada konsumen terlalu

mahal maka kurang diterima oleh konsumen, untuk mengatasinya dengan

menurunkan harga jual gula aren yang dipasarkan. Hambatan pada

promosi ialah sulit menemui para pedagang pengumpul gula aren

dikarenakan tidak mengetahui siapa saja yang menjadi pedagang

pengumpul gula aren pada saat awal memproduksi gula aren, untuk

mengatasinya mencari tahu terlebih dahulu siapa saja yang menjadi

pedagang pengumpul gula aren. Hambatan pada tempat adalah ketika

terjadi hujan maka proses pengangkutan ke rumah mereka mengalami

kesulitan, untuk mengatasi hambatan tersebut para pemilik home industri

ini memberikan kantong plastik pada produk gula aren.


66

B. Saran

Saran yang akan penulis berikan untuk para pengusaha industri gula aren

ialah:

1. Produk

Para pengusaha industri gula aren diharapkan lebih memperhatikan

kemasan produk gula aren karena semakin higienies dan bagus atau

menarik kemasannya maka kualitas yang dihasilkan juga ikut meningkat.

2. Harga

Lakukan penjualan secara langsung kepada pelanggan dengan cara

mengupayakan berdirinya suatu lembaga atau organisasi pengusaha

industri gula aren. Dengan berdirinya lembaga tersebut maka diharapkan

dapat membantu pengusaha dalam menawarkan harga gula aren supaya

tidak bergantung pada pedagang penghimpun/pengumpul.

3. Tempat penyaluran atau pemasaran

Melakukan pembangunan tempat yang bagus seperti membuat

pabrik atau perusahaan khusus memproduksi gula aren sehingga dengan

berdirinya hal tersebut maka dapat memudahkan dalam proses pemasaran.

4. Promosi

Manfaatkan media sosial untuk pemasaran produk gula aren karena

pada zaman sekarang jika tidak memanfaatkan hal tersebut maka

pemasarannya tidak optimal sehingga hasil penjualan tidak meningkat

serta melakukan kerjasama kemitraan untuk mencapai jangkauan

pemasaran yang lebih luas.


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 1987. Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Bandung : PT.


Sygma Examedia Arkanleema
Al-Mundziri, Imam. 2016. Mukhtashar Shahih Muslim. Jakarta : Ummul Qura
Apandi, Yusuf. 2008. Cara Membuat Gula Aren. Bandung : PT Dunia Pustaka
Jaya.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran, Jakarta : PT Raja Grafindo


Persada
Amrin, Abdullah. 2007. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, Jakarta : PT
Grasindo.
Ananda, Riski. 2016. Peran Home Industri Dalam Meningkatkan Ekonomi
Keluarga, Jurnal, Vol. 3 No.2. 3 November 2020.

Asnawi, Nur dan Muhammad Asnan Fanani. 2017. Pemasaran Syariah. Depok :
Rajawali Pers.
Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa. 2016. Manajemen Bisnis Syariah,
Bandung : Alfabeta.
Alma, Buchari. 2018. Pengantar Bisnis. Bandung : Alfabeta
Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan Air Hangat Barat Dalam Angka 2020,
Katalog BPS : 1102001.1501073 diakses dari http:/www.bps.go.id/,
diakses pada tanggal 15 Maret 2020
Fauzi, Achmad. 2017. Pemasaran Internasional. Malang : Empat Dua
Julianto, Foengsitanjoyo Trisantoso. 2016. Analisis Pengaruh Jumlah Industri
Besar Dan Upah Minimum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dikota
Surabaya, Jurnal , Vol. 1 no. 2. 31 Oktober 2020
Giovani, Glori. 2015. “Pengaruh Industri Gula Aren Terhadap Tingkat
Kesejahteraan Rumah Tangga Pemilik Industri Di Kecamatan Sobang,
Kabupaten Lebak”. Jurnal. 10 september 2020
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Universitas Negeri Malang :
PT. Gelora Aksara Pratama
Huda,Nurul. 2016. Baitul Mal Wal Tanwil. Jakarta : Amzah

Iskandar. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Jakarta : Gaung


Persada Press.
Manap, Abdul. 2018. Manajemen Kewirausahaan. Jakarta : Mitra Wacana Media
Maharani, 2010. “Strategi Pemasaran Gula Semut Dikabupaten Rokan Provinsi
Riau”, Jurnal, vol. 2, no. 10 September 2020
Manullang. 2013. Pengantar Bisnis. Jakarta : PT. Indeks
Nurmayulis. 2017. “Pengaruh Home Industri Tenun Terhadap Pendapatan
Keluarga Di Desa Bukit Batu Kecamatan Bukit Batu Kabupaten
Kerinci.” Thesis Iain Sultan Syarif Kasim Riau
Rivai, Abdul dan Prawironegoro, Darsono. 2015. Manajemen Strategis. Jakarta :
Mitra Wacana Media.
Rivai Zainal, Veitzal. 2017. Islamic Marketing Management. Jakarta : Bumi
Aksara
Rizky. 2018. “Pengaruh Industri Gula Aren terhadap tingkat kesejahteraan
rumah tangga di Desa Monopolo Kecamatan Ranoyapo”, Jurnal, Vol. 7
no. 2. 31 Oktober 2020
Rohman. 2018. Dasar-dasar Manajemen Publik. Malang : Empat dua
Setiawan, Ade. 2014. Strategi Pemasaran Gula Merah Tebu Di KSU Barokah Jaya,
Thesis Pertanian Universitas Jember

Sari, Eliya Novita Sari. 2018. Manajemen Pemasaran Pada Home Industri
Jagung Goreng Di Kecamatan Air Hangat Barat Kabupaten Kerinci,
Thesis IAIN Kerinci
Sumarni, Murti. 2002. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta.
Sholahuddin. 2007. Asas-asas Ekonomi Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Sitorus, Onny Fitriana dan Novelia Utami, 2017. Strategi Promosi Pemasaran.
Jakarta : FKIP UHAMKA
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI
Wibowo, Sukarno dan Dedi Supriadi. 2013. Ekonomi Mikro Islam. Bandung : CV
Pustaka Setia.
Widyawati, Nugraheni. 2017. Sukses Investasi Masa Depan Dengan Bertanam
Pohon Aren. Yogyakarta : Lily Publisher.
Wibowo, Dimas Hendika. 2015 “Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Daya Saing UMKM”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 29,
No. 1. 10 September 2020.
Lampiran I

DAFTAR INFORMAN

No Nama Keterangan

1. Ernawati Kasi Pemerintahan Kantor Camat Air Hangat


Barat
2. Hasanudin Kepala Desa

3. Efi Artomi Keluarga dari Pemilik Usaha Gula Aren

4. Salman Pemilik Home Industri

5. Harison Pemilik Home Industri

6. Tarmizi Pemilik Home industri

7. Suburhan Pemilik Home Industri

8. Suaidir Pemilik Home Industri

9. Adi Putra Pemilik Home Industri

10. Deprizal Pemilik Home Industri

11. Dimal Pemilik Home Industri

12. Lidon Pemilik Home Industri

13. Surdin Pemilik Home Industri

14. Yurnalis Pedagang pengumpul Gula aren

15. Eni Konsumen

16. Tabrianto Konsumen


Lampiran II

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana sejarah industri gula aren di Desa Baru Semurup ?

2. Bagaimana letak geografis industri gula aren di Desa Baru Semurup ?

3. Bagaimana keadaan industri gula aren di Desa Baru Semurup ?

4. Bagaimana cara atau strategi Bapak/ibu memasarkan produk gula aren ?

5. Berapakah modal pembuatan gula aren ?

6. Apakah produk gula aren yang Bapak/ Ibu produksi bisa dijami

kehalalannya ?

7. Apa kelebihan atau manfaat produk gula aren Bapak/Ibu bagi konsumen ?

8. Berapakah produk gula aren yang dapat di produksi perharinya ?

9. Pada saat Bapak/Ibu (Konsumen) membeli gula aren apakah Bapak/Ibu

memilih atau tidak gula aren tersebut?

10. Kemasan seperti apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk membungkus produk

gula aren ?

11. Bagaimana menurut Bapak/Ibu (Konsumen) tentang kemasan produk gula

aren yang sering Bapak/Ibu beli di Pasar Sungai Penuh?

12. Barapa harga jual gula aren yang dipasarkan ?

13. Bagaimanakah Bapak/Ibu menentukan Harga pada produk gula aren ?

14. Apakah Bapak/Ibu pernah menjual produk dibawah harga pasar ?

15. Apakah harga yang ditetapkan dapat berubah-ubah ?

16. Dimanakah tempat pemasaran dan pembuatan produk gula aren ?

17. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu mempromosikan produk gula aren?


18. Bagaimanakah cara anda ( pedagang pengumpul) membeli gula aren di

Desa Baru Semurup?

19. Dimana dan berapa anda (pedagang pengumpul) menjual kembali gula

aren?

20. Apa yang menjadi hambatan dalam memasarkan produk gula aren baik

dalam segi produk, harga, tempat dan promosi?

21. Apa faktor pendukung untuk mengatasi hambatan dala pemasaran dalam

segi produk, harga, tempat dan promosi?


DOKUMENTASI

1. Dokumentasi bersama Bapak Kepala Desa

2. Dokumentasi Proses Pembuatan Gula Aren


3. Dokumentasi Bersama Pemilik Home Industri dan Pedagang Pengumpul Gula
Aren serta para konsumen gula aren

Anda mungkin juga menyukai