Anda di halaman 1dari 85

MOTTO

‫ْأ‬ ٰ ٓ
ٍ ‫ٰياَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ ا اَل تَ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل آِاَّل اَ ْن تَ ُكوْ نَ تِ َجا َرةً ع َْن تَ َر‬
‫اض ِّم ْن ُك ْم ۗ َواَل تَ ْقتُلُ ْٓوا اَ ْنفُ َس ُك ْم ۗ اِ َّن‬

‫ هّٰللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِح ْي ًما‬٢٩ )29 : ‫(النساء‬

Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh

dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”1

1
Q.S An-Nisa [4] : 29

i
PERSEMBAHAN

Dengan Rahmat Allah yang Maha Kuasa Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang atas segala nikmat, Kasih Sayang, Anugrah dan Kemudahan dalam

hidup yang saya miliki. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang telah

menjadi panutan yang baik dalam memberikan petunjuk bagi seluruh umat islam

di dunia.

Dengan ini saya persembahkan keberhasilan saya yang pertama dan paling

utama untuk kedua orang tua saya, Mak Maryani dan bapak Andari terimakasih

atas dukungan dan kasih sayang kalian berdua sehingga mamas sampai ke titik

ini.

Untuk semua keluarga, untuk Kakak Sepupu Susanti, kak Merli Dewanti

terimaksih atas dukungan dan support sehingga mamas bisa sampai ke titik ini,

untuk adik kandung Hikmatun Nazila, Kasih Novriani terimakasih juga atas

dukungan dari kalian, untuk makwo, ayuk dan kakak-kakak yang tidak mungkin

saya sebut satu-persatu terimakasih atas bantuan kalian baik moral maupun materi

serta support untuk menyelesaikan skripsi ini.

Dan terakhir untuk teman sekaligus sahabatku Irpan Saputra, Egi

Handoyo, Suhardika, Ahmad Jailanai, Rara Dina Supardi, Santi Nofria Ulfa,

Lailatussa’adah Halimahtusakdiah, Hasmita Rahman dan Teman-teman

seperjuangan yang tidak mungkin saya sebut satu persatu (Jurusan Ilmu

Pemerintahan angkatan 2018), Khususnya kepada kelas IP K terimaksih banyak

atas bantuan, pengalaman dan support dari kalaian semua sehingga saya sampai

ii
ke titi ini dan seluruh keluarga dan rekan-rekan yang ikut membantu dan berperan

dalam pendidikan saya dalam mencapai gelar S. IP.

Hanya kata terimakasih yang sebesar-besarnya yang dapat saya ucapkan

saat ini kepada kalian semua. Semoga Allah SWT membalas Budi baik serta jasa

kalian kepada saya dan semoga di balas di kemudian hari oleh Allah SWT

dipermudah segala urusan dan diberi keberkahan dalam hidup. Aamiin ya Robbal

alamin…..

iii
NAMA : Anda Nuzul Pratama

NIM : 105180367

Judul : Upaya Pemerintah dalam Pengelolaan Pasar Rakyat Kota Bangko

di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mendiskripsikan kinerja pemerintah terhadap


pengelolaan pasar rakyat di Kota Bangko Kabupaten Merangin. Faktor-faktor apa
saja dalam penelitian ini yang menjadi kendala pemerintah dalam pengelolaan
pasar dan bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi hal tersebut. Adapun
pembahasan dalam penelitian ini yaitu, bagaimana upaya pemerintah dalam
pengelolaan pasar rakyat di Kabupaten Merangin. lokasi penelitian bertempat di
Pasar Rakyat Kota Bangko Kabupaten Merangin. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan Metode pengumpulan data melalui obsrvasi
(observation), wawancara (interview) dan dokumentasi. Serta teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif yakni dengan
mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan memverifikasi data.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diiperoleh hasil dan kesimpulan sebagai
berikut: menunjukkan bahwa tugas dan fungsi pemerintah dalam pengelolaan
pasar adalah pembinaan, pengelolaan, pelayanan, pengembangan dan
pemeliharaan pasar, serta menjaga dan memelihara kebersihan, keamanan,
ketentraman dan ketertiban lingkungan pasar. Kendala pemerintah dalam
pengelolaan pasar adalah pengelolaan kebersihan pasar, penyediaan kios tempat
jualan, penagihan sewa lapak, pemungutan iuran retribusi, fasilitas pasar yang
kurang memadai dan penyediaan lahan parkir. Upaya pemerintah dalam
pengelolaan pasar adalah meningkatkan fasilitas pasar, melaksanakan tugas sesuai
yang di atur dalam peraturan bupati Tahun 2018 tentang pengelolaan pasar,
melakukan pengawasan, melakukan pembinaan terhadap pedagang, menciptakan
ketertiban, keamanan, kebersihan, mengimlementasikan manajemen pengelolaan
pasar.
Kata Kunci: Upaya Pemerintah, Pengelolaan Pasar, Pasar Rakyat, Kabupaten
Merangin.

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat dan petunjukNya kepada penulis. Sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya

yang berjudul: “Upaya Pemerintah Dalam Pengelolaan Pasar Rakyat Kota

Bangko di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi”.

Kemudian sholawat beriring salam takluput pula penulis ucapkan kepada

junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi kita petunjuk dari

alam kebodohan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan

saat ini, yang di sinari ilmu, iman, serta islam. Skripsi ini disusun sebagai

sumbangan pemikiran terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan memenuhi

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Starata Satu (S.1) pada jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

Dalam penyelesaian penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis telah

berusaha dengan sebaik mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini, namun

keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga masih terdapat

kejanggalan dan kekurangan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.

Selanjutnta, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA. Ph.D. Rektor Universitas Islam Negri

Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.

v
2. Bapak Dr. Sayuti Una, MH. Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negri

Sulthan Thaha Saifuddin jambi.

3. Bapak Agus salim, S.Th.I., MA, M.IR. Ph.D Wakil Dekan I Bidang Akademik

Fakultas Syariah Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin jambi.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH. Wakil Dekan II. Bidang Administrasi

Umum, perencanaan dan keuangan Fakultas Syariah Universitas Islam Negri

Sulthan Thaha Saifuddin jambi.

5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

dan Kerjasama Fakultas Syariah Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin

jambi.

6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si. Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan dan

Bapak Yudi Armansyah, M.Hum, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Syariah Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin jambi.

7. Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag., M.H.I selaku Pembimbing I.


8. Bapak Nofi Nurman, S.Pd., M.Si selaku Pembimbing II.

9. Bapak dan Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Syariah Universitas

Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin jambi yang telah memberikan pelayanan

dalam proses penyelesaiaan studi penulis.

Di samping itu penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu diharpkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kritik dan saran serta pemikirannya demi perbaikan skripsi ini.

vi
Kepada Allah SWT penulis memohon ampun atas semua kesalahan yang ada di

dalam skripsi ini, semoga amal kebaikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, Desember 2021

Penyusun

Anda Nuzul Pratama

NIM. 105180367

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................


LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .....................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ...........................................................
PENGESAHAN PANITIAN UJIAN ............................................................
PERSEMBAHAN...........................................................................................
MOTTO ..........................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ABSTRAK ......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................4
C. Batasan Masalah............................................................................5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................5
E. Kerangka Teori..............................................................................6
F. Tinjauan Pustaka ..........................................................................16
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................19
B. Pendekatan Penelitian .................................................................19
C. Jenis dan Sumber Data ...............................................................20
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................21
E. Unit Analisis Data ......................................................................22
F. Sistematika Penulisan..................................................................24
G. Jadwal Penelitian.........................................................................25
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Pasar Rakyat Kota Bangko ....................................27
B. Gambaran Umum Pasar Rakyat Kota Bangko.................................28

C. UPTD Pengelola Pasar Kota Bangko...............................................31

viii
D. Pedagang Pasar Rakyat Kota Bangko..............................................33

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN


A. Apa saja tugas dan fungsi Pemerintah dalam Pengelolaan Pasar Rakyat
di Kabupaten Merangin............................................................41
B. Kendala Pemerintah Dalam Pengelolaan Pasar Rakyat di
Kabupaten Merangin................................................................46
C. Upaya Pemerintah Dalam Pengelolaan Pasar Rakyat di
Kabupaten Merangin....................................................................55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................64
B. Saran........................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................
CURRICULUM VITAE......................................................................

ix
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pasar menjadi inti dari usaha merupakan mata rantai yang

menghubungkan antar produsen dan konsumen serta tempat bertemunya

penjual dan pembeli. Di era saat ini, peran pasar sangan sentral untuk

perekonomian nasional. Selain sebagai pondasi keberlangsungan hidup

masyarakat yang semakin tinggi, pasar juga mampu mengoptimalkan hasil

pertanian yang di kelola oleh para petani. Tentunya setelah Masyarakat

Ekonomi Asean masuk ke dalam wilayah Indonesia, keberadaan pasar harus

benar-benar di perhatikan, karena pasar di dalamnya terdapat permintaan

berupa barang maupun jasa. Tujuan utama pelaksanaan pengembangan pasar

rakyat adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat, salah satu upaya dalam

mencapai hal tersebut, yaitu mulai dengan pengelolaan pasar rakyat yang

sebelumnya tidak digunakan secara efektif, hal ini di karenakan pemberdayaan

pasar rakyat adalah awal dari pemberdayaan fasilitas pemerintah dan

masyarakat. Jika masyarakat makin merasa puas dengan tindakan

pengembangan pasar yang di lakukan pemerintah daerah, maka masyarakat

akan memberikan kepercayaan kepada pemerintah begitupun sebaliknya

pemberdayaan fasilitas ekonomi khususnya pasar rakyat juga merupakan

bagian dari good governance.2

2
Kukuh Ardiansyah dan Tamsil, Efektivitas penegakan hukum administrasi terhadap
pelanggaran izin usaha pengelolaan pasar rakyat oleh pengelola pasar rakyat, Jurnal Novum,
Vol 5,No. 3, 2018, hlm 67-68.

1
2

Berkaitan dengan kehidupan ekonomi masyarakat atau ekonomi publik

dalam suatu negara, tentu negara sebagai organisasi perlu melakukan usaha

untuk menjaga agar perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan lancar.

Prilaku manusia dalam aktivitas ekonomi (sebagai konsumen maupun

produsen) pada umumnya dipengaruhi oleh tiga kekuatan di masyarakat, yaitu:

pasar, organisasi tempat masyarakat berada dan media cetak maupun

elektronik. Namun, bila dilihat dengan lebih seksama, akan tampak bahwa

prilaku masyarakat dalam berekonomi lebih dipengaruhi oleh pasar3

Pasar rakyat merupakan bentuk ekonomi kerakyatan yang memberikan

kontibusi besar terhadap pilar perekonomian di indonesia. Ketahanan dan

kelangsungan hidup pasar tradisional akan berpengaruh terhadap

perekonomian nasional. Sehingga pemerintah harus tetap menjaga keberadaan

pasar tradisonal.

Pasar rakyat di Kabupaten Merangin di bangun sejak 2016 lalu dengan

dana Rp7 miliar rupiah, para pedagang yang semula telah menempati lapak di

pasar rakyat yang di sediakan oleh pemerintah memilih keluar karena di dalam

pasar rakyat pembelinya sangat sepi. Sebab pembeli masih memilih berbelanja

ikan, ayam, sayuran dan perlengkapan lainnya di tempat semula di daerah yang

para pedagang menjajakan jualannya di pinggir jalan.4 Pedagang lebih memilih

kembali pindah ke pasar trans, tempat yang berada tepat di belakang pasar

rakyat kota bangko yang tidak dikelola oleh pemerintah pasar melainkan di

3
Henri Faizal, Ekonomo Publik (Jakarta: Ideks, 2015),hlm 19.
4
Wawancara,Sanah, Pedagang, 19 Maret 2021
3

kelola oleh masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut, tempat tersebut

lebih efektif untuk para pembeli karena lebih berdekatan dengan pasar daging.

Kini pasar rakyat tipe A yang berdiri megah di pusat kota bangko

menjadi pemandangan yang setiap hari di saksikan oleh masyarakat. Bangunan

megah yang di bangun lewat anggaran Kementrian Perdagangan sebesar Rp7

miliar ternyata tidak efektif, di biarkan kosong dan terbengkalai tanpa

pedagang yang berjulan di sana. Pasar yang harusnya menjadi pusat

perbelanjaan dan perdagangan masyarakat Merangin malah tidak bermanfaat

karena setiap blok yang di buat juga sangat kecil sehingga kurang tepat untuk

berjualan di los yang di bangun.5

Sebagai pelaksanaan fungsi regulator, pemerintah daerah kabupaten

merangin dalam hal ini menerbitkan Perbup Nomor 04 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah, Pengelolaan Pasar, Perdagangan,

dan Perindustrian. Perbup tersebut mengatur Pengelolaan, Pemberdayaan Pasar

Tradisional dan Penataan Serta Pengendalian Pasar Modern diharapkan

memberikan kontribusi positif terhadap nasib pasar tradisional. Jauh sebelum

perbup tersebut ada, opini telah terbangun dari pelaku pedagang kecil dan

tradisional. Keberadaan Perbup jelas menyebutkan jika penyelenggaraan pasar

Tradisional dan pasar modern, bertujuan untuk memberikan pengelolaan dan

pemberdayaan kepada Usaha Mikro, Kecil Menengah dan Koperasi serta Pasar

Tradisional agar mampu berkembang, bersaing, maju, madiri dan dapat

meningkatkan kesejahterannya, mengatur dan menata keberadaan dan


5
Wawancara, Maryani, Pedagang, 19 Maret 2021
4

pendirian pasar modern di suatu wilayah tertentu agar tidak merugikan dan

melumpuhkan pasar tradisional.6

Upaya pemerintah dalam pengelolaan pasar hendaknya bisa terlaksana

dengan baik agar pasar rakyat yang telah dibangun tidak terbengkalai dan di

gunakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis

akan fokus pada bagaimana upaya pemerintah dalam pemberdayaan pasar

rakyat. Berdasarkan alasan tersebut penulis tertarik meneliti dengan judul

“Upaya Pemerintah Dalam Pengelolaan Pasar Rakyat Kota Bangko di

Kabupaten Merangin Provinsi Jambi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan

sebelumnya, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Apa tugas dan fungsi Pemerintah dalam Pengelolaan Pasar Rakyat di

Kabupaten Merangin?

2. Apa Kendala yang di hadapi Pemerintah dalam Pengelolaan Pasar

Rakyat di Kabupaten Merangin?

3. Bagaimana Upaya yang di lakukan oleh pemerintah dalam

pengelolaan Pasar Rakyat di Kabupaten Merangin?

6
Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisonal Dalam
Menghadapi Persaingan Pasar Modern, hlm 2.
5

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari perluasan masalah pembahasan yang meyebabkan

pembahasan menjadi tidak konsiten dengan rumusan masalah yang penulis

buat di atas. Oleh karena itu, demi kenyamanan penelitian ini, penulis akan

membatasi masalah yang dibahas, dan penelitian akan difokuskan pada Upaya

Pemerintah Dalam Pengelolaan Pasar Rakyat di Kabupaten Merangin Provinsi

Jambi dan berfokus pada Pasar Rakyat di Pusat kota Bangko Kabupaten

Merangin dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Program Pemerintah Dalam Pengelolaan Pasar Rakyat

di Kabupaten Merangin.

2. Untuk Mengetahui Kendala Pemerintah Kabupaten Merangin dalam

Pengelolaan Pasar Rakyat.

3. Untuk Mengetahui Upaya Pemerintah dalam Pengelolaan Pasar Rakyat di

Kabupaten Merangin.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil dari sebuah penelitian tentunya mempunyai kegunaan dan manfaat

tersendiri baik bagi peneliti maupun pihak yang membaca dan

menggunakannya. Juga yang menjadi manfaat dari kajian ini sebagai berikut :
6

a) Secara akademis dapat menambah wawasan kepada pembaca pada

umumnya, dalam hal ini berkenaan dengan Upaya Pemerintah dalam

Pemberdayaan Pasar Rakyat di Kabupaten Merangin.

b) Bagi penulis, kajian ini dapat melengkapi salah satu syarat untuk

memperoleh titel Sarjana Strata Satu (S1) pada jurusan Ilmu

Pemerintahan fakultas Syari’ah UIN STS JAMBI.

c) Bagi instansi terkait, diinginkan pencapaian kajian ini dapat berguna

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait topik

kajian.

d) Sebagai sumber tumpuan dan saran spekulasi bagi kalangan akademisi

dan praktisi masyarakat di dalam menunjang kajian berikutnya yang akan

bermamfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.

E. Kerangka Teori

Penelitian ini diperlukan landasan berfikir, untuk itu bagian ini mengkaji

masalah yang ada di lapangan. Teori yang merupakan penalaran berupa konsep,

definisi dan proporsi yang di susun secara sistematis. Teori ini untuk menjelaskan

dalam pengendalian terhadap suatu masalah. Deskripsi teori mengenai uraian

sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel

yang di telititi oleh penulis. Landasan teori atau landasan penelitian ini akan

diuraikan secara rinci sebagai berikut:


7

Dengan kajian mengenai Upaya Pemerintah Dalam Pengelolaan Pasar

Rakyat merupakan suatu masalah yang akan dikaji. Oleh sebab itu dibutuhkan

penalaran yang cukup mendalam dan terfokus sebagai acuan teoritis dalam

penelitian ini. Berikut dikemukakan mengenai teori yang berkaitan dengan Upaya

Pemerintah Dalam Pengelolan Pasar Rakyat dapat dipaparkan dalam kajian

teoritis sebagai berikut:

1. Teori Manajemen

Teori manajemen adalah kumpulan ide yang merekomendasikan aturan

umum tentang cara mengelola organisasi atau bisnis. Teori manajemen membahas

bagaimana supervisor menerapkan strategi untuk mencapai tujuan organisasi dan

bagaimana mereka memotivasi karyawan untuk tampil pada kemampuan tertinggi

mereka.7

a. Teori Manajemen Birokrasi

Dikembangkan oleh Max Weber, teori manajemen birokrasi

berfokus pada penataan organisasi dalam hierarki sehingga ada aturan tata

kelola yang jelas. Prinsip-prinsipnya dalam menciptakan sistem ini

meliputi rantai komando, pembagian kerja yang jelas, pemisahan aset

pribadi dan organisasi dari pemilik, aturan dan regulasi yang ketat dan

konsisten, pencatatan dan dokumentasi yang cermat serta pemilihan dan

promosi karyawan berdasarkan kinerja dan kualifikasi. Teori ini telah

7
https://accurate.id/Teori_Manajemen,akses 08 Februari 2022
8

memainkan peran kunci dalam menetapkan standar dan prosedur yang

merupakan inti dari sebagian besar organisasi saat ini.

b. Adapun fungsi-fungsi manajemen antara lain :

-Perancanaan (Planning)

yaitu menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama masa

yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai

tujuan-tujuan itu.

-Pengorganisasian (Organizing)

yaitu pengelompokan dan menentukan berbagai kegiatan penting

dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatankegiatan itu.

-Kepegawaian (Stafing)

Menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia,

pengarahan,penyaringan dan pengembangan tenaga kerja.

-Motivasi (Motivation)

Yaitu mengarahkan atau menyalurkan perilak manusia kearah

tujuan-tujuan.

-Pengawasan (Controling)
9

Yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan

sebab-sebab, penyimpanan-penyimpanan dan mengambil tindakan-

tindakan korelatif.

c. Manfaat Teori Manajemen

Ada beberapa alasan mengapa pemerintah harus mempelajari dan

menerapkan teori manajemen, antara lain:

-Peningkatan produktivitas: Dengan menggunakan teori ini, pemimpin

belajar bagaimana memanfaatkan anggota tim mereka sebaik-baiknya,

meningkatkan kinerja, dan meningkatkan produktivitas.

-Pengambilan keputusan yang disederhanakan: Teori manajemen memberi

para pemimpin strategi yang mempercepat proses pengambilan keputusan,

membantu para pemimpin tersebut menjadi lebih efektif dalam peran

mereka.

-Peningkatan kolaborasi: Pemimpin belajar bagaimana mendorong

partisipasi anggota tim dan meningkatkan kolaborasi di tempat kerja.

-Peningkatan objektivitas: Teori manajemen mendorong para pemimpin

untuk membuat perubahan yang terbukti secara ilmiah daripada

mengandalkan penilaian mereka.

2. Pengertian Manajemen
10

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki

definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen berasal dari

bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” yang berasal dari

bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa

Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa

Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga

berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa

Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan

mengatur.8

Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang

manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan

organisasi.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya

untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa

tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa

tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan

jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini

belum ada keseragaman.

8
Skripsi Pahrul Ikhsan, Manajemen Pengelolaan Berita Website UIN Raden Fatah
Sebagai Media Informasi Universitas, Skripsi Universitas Islam Negri Raden Fatah Palembang,
Tahun 2018, hlm 8.
11

Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan di

temukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:

1. Manajemen sebagai suatu proses,

2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas

manjemen,

3. manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan

(science).

Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen

adalah suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan

diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk

mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha

individu untuk mencapai tujuan yang sama.

3. Pengelolaan

Pengelolaan merupakan terjemahan dari Management. Manajemen berasal

dari kata to manage yang berarti mengatur dan mengurus.9 Pendapat lain yaitu

Peter Salim dan Yenny Salim, berarti memimpin, mengendalikan, mengatur, dan

mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju, dan sebagainya serta bertanggung

jawab atas pekerjaan tertentu.10

9
Handoko, T.Hani, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2011), hlm 8.
10
https//www.academia.edu/TEORI_PENGELOLAAN,akses16 November 2021
12

Pengelolaan pasar tradisional adalah penataan pasar tradisional yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pasar tradisional. Adapun

tujuan Pengelolaan pasar Tradisional yaitu untuk:

a. Menciptakan pasar tradisional yang tertib, teratur, aman, bersih dan sehat.

b. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

c. Menciptakan pasar tradisional yang berdaya saing dengan pusat perbelanjaan

dan toko modern.

d. Menjadikan pasar tradisional sebagai penggerak roda perekonomian daerah.11

Yang dipakai dalam ilmu manajemen secara etimologi pengelolaan berasal

dari kata “kelola” (to manage) dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau

menangani sesuatu untuk mencapai tujuan. Menurut Balderton mengemukakan

bahwa istilah-istilah pengelolaan sama dengan manajemen yaitu menggerakkan,

mengorganisasikan, mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara

efektif material fasilitas untuk mencapai suatu tujuan.12

Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang definisi pengelolaan

diantaranya:

11
Peraturan Mentri Dalam Negri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 Tentang
pengelolaan dan pemberdayaan pasar tradisonal
12
Raharjo Adisasmita, pengeloaan pendapatan dan anggaran daerah, (Makassar, Graha
Ilmu, 2010), hlm 21.
13

- James A.F. Toner menyatakan bahwa pengelolaan adalah proses perencanaan,

memimpin, dan mengawasi upaya anggota suatu organisasi dengan menggunakan

sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.13

- Menurut Soekanto pengelolaan adalah suatu proses yang di mulai dari proses

perencanaan, pengaturan, pengawasan, penggerak, sampai dengan proses

terwujudnya tujuan.14

- Nugroho mengemukakan bahwa Pengelolaan merupakan istilah yang dipakai

dalam ilmu manajemen. Secara etomologi istilah pengelolaan berasal dari kata

kelola (to manage) dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau menangani

sesuatu untukmencapai tujuan tertentu. Jadi pengelolaan merupakan ilmu

manajemen yang berhubungan dengan proses mengurus dan menangani sesuatu

untuk mewujudkan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedangkan menurut

Syamsu menitikberatkan pengelolaan sebagai fungsi manajemen yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan pengontrolan untuk mencapai

efisiensi pekerjaan.

- Terry mengemukakan bahwa Pengelolaan sama dengan manajemen sehingga

pengelolaan dipahami sebagai suatu proses membeda-bedakan atas perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu

maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

13
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabet,2013), hlm 12.
14
Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di sekolah,(Jakarta: Rineka Cipta, 1997).
hlm 87.
14

Pengelolaan pada umumnya sering dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas

dalam organisasi berupa perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,

pengarahan, dan pengawasan. Istilah manajemen berasal dari kata kerja to manage

yang berarti menangani, atau mengatur. Dari pengertian pengelolaan di atas, dapat

disimpulkan bahwa Pengertian Pengelolan yaitu bukan hanya melaksanakan suatu

kegiatan, yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.15

Pengelolaan dilakukan melalui proses dan di kelola berdasarkan urutan

dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan

pengelolaan sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi yang di antaranya adalah

manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan

sistematis dalam suatu proses.16

Manajemen juga diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,

pimpinan dan pengendalian anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

di tetapkan secara efektif dan efisien.17

4. Pasar

Secara umum, pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli.

Menurut Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007, pasar adalah kawasan

tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu, baik yang disebut

15
http://repository.uin-suska.ac.id ,Akses 30 November 2021
16
Rohiat, Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik,(Bandung: PT Refika Aditama,
2010), Hlm 29.
17
George R Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm 15.
15

dengan pusat perbelanjaan, pasar tradisonal, pasar rakyat, pertokoan, mall, plasa,

pusat perdagangan maupun sebutan lainnya.18

Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkawan, skala geografis, lokasi jenis dan

berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang di perdagangkan.

Dalam ilmu ekonomi mainstrem, konsep pasar adalah setiap struktur yang

memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan

informasi.19

a. Pasar Tradisonal

Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007 tentang

Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisonal, Pusat Perbelanjaan dan Toko

Modern, mendefinisikan pasar tradisinal sebagai pasar yang di bangun dan

dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik

Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan suasta

dengan dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang di kelola

oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan

usaha sekala kecil modal kecil dan proses jual beli barang dengan melalui

tawar menawar. Pasar tradisonal adalah wadah untuk mendapatka berbagai

kebutuhan pokok baik sandang maupun pangan bagi mayoritas penduduk di

tanah air.20

18
Dr. Dedi Mulyadi, S.E., M.M. Pemberdayaan Pasar tradisonal di tengah kepungan
pasar modren, (Media Sains Indonesia,2021), hlm 9.
19
Saiful hasan, Peran pemerintah dalam perlindungan dan pemberdayaan pasar tradisonal
di kota makassar” Skripsi Universitas Hasanuddin makassar, tahun 2016
20
Dr. Dedi Mulyadi, S.E., M.M. Pemberdayaan Pasar Tradisonal Ditengah Kepungan
Pasar Modern, (Media Sains Indonesia, 2021), hal 9-10.
16

F. Tinjauan Pustaka

Setelah Penelitian mengadakan suatu keputusan Terdapat penelitian yang

memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu:

1. Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Zarkoni mahasiswa ilmu

pemerintah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang di tulis dengan

judul “Pengelolaan Pasar Dalam Penataan Pasar Inpres Tradisonal di

Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Telok Kota Jambi” skripsi

ini membahas tentang bagaimana upaya pemerintah dalam

melaksanakan pengelolaan pasar dalam penataan pasar inpres

tradisional di kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Telok kota

Jambi serta menelusuri kendala yang ditemui dalam pengelolaan pasar

tersebut.

2. Skripsi yang di tulis oleh Saiful Hasan, Mahasiswa dari program studi

Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Hukum, Univeritas

Hasanuddin Makassar “Peran Pemerintah Dalam Perlindungan dan

Pemberdayaan Pasar Tradisinal di Kota Makassar” Skripsi ini

menjelaskan tentang peran pemerintah dalam pemberdayaan guna

meningkatkan perekonomian dan menjelaskan bahwa pasar bervariasi

dalam ukuran, jangkawan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai

komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang di perdagangkan.

Dalam ilmu ekonomi mainstrem, konsep pasar adalah setiap struktur

yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang,

jasa dan informasi.


17

3. Skripsi yang di tulis oleh Rahmat Hidayatullah mahasisawa ilmu

pemerintahan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang di tulis

dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Masyarakat di Pasar Modern Dan Pasar Tradisional” skripsi

ini membahasa tentang apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan masyarakat untuk berbelanja di pasar modern atau

Tradisonal serta menelusuri faktor apa yang paling dominan antara

pasar modern dan tradisonal.

4. Skripsi yang ditulis oleh Siskha Noviarti, Mahasiswa dari program

studi Pengembangan Masyarakat Islam, Universitas Islam Negri Sunan

Kalijaga Yogyakarta “Metode dan Dampak Pemberdayaa Pedagang

Pasar Melalui Program Sekolah di Pasar Kranggan Yogyakarta”

penelitian ini berfokus untuk mengetahui metode pemberdayaan

pedagang pasar melalui program sekolah dan untuk mengetahui

pelaksaan metode pemberdayaan di pasar karangga, pasar rakyat

memliki strategi sangat startegis bagi penigkatan kesejahteraan

masyarakat karena pasar rakyat adalah wahana paling penting bagi

penjualan produk-produk berskala ekonomi rakyat khususnya

masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Dari empat pembahasan di atas maka penyusunan dalam penelitian ini

akan di fokuskan pada tatacara Pemerintah dalam Pemberdayaan pasar rakyat

di Kabupaten Merangin, faktor-faktor apa saja yang menghambat Pemerintah


18

dalam Pemberdayaan Pasar dan solusi dari Pemerintah dalam mengatasi

permasalahan ini, sehingga penulis menggunakan teori Pemberdayaan untuk

Mengetahui Upaya Pemerintah dalam Pemberdayaan Pasar rakyat di

Kabupaten Merangin. Untuk Upaya Pemerintah dalam Pemberdayaan Pasar

di Kabupaten Merangin masih belum ada penelitian pada ranah tersebut

maka dari itu, di sinilah ruang penelitian bagi penulis.

BAB II

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu

untuk menemukan atau mendeskripsikan realitas pristiwa penelitian.21


21
Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), hal 22.
19

Memudahkan penulis untuk memperoleh data yang objektif untuk memahami

bahwa penelitian ini adalah Upaya Pemerintah dalam Pemberdayaan Pasar Rakyat

di kabupaten Merangin.

Kajian ini merupakan pelajaran yang di uraikan oleh penulis dalam bentuk

karya tulis ilmiah dalam sebuah penelitian dan tulisannya adalah karya tulis

penulis, dengan isi sebagai beriku :

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Kabupaten Merangin. Tahap pelaksanaan

kegiatan direncanakan mulai dari tahap persiapan, observasi, dan penulisan

laporan penelitian. Adapun objek dari penelitian ini di tekankan pada Pemerintah

Yang Mengelola Pasar Rakyat yang ada di Kota Bangko Kabupaten Merangin,

disamping itu juga melibatkan aparat pemerintah setempat guna mendapatkan

informasi yang lebih akurat sehingga sangat membantu bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Kualitatif.

Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan suatu informasi yang

akurat, penelitian kualitatif ini menekankan pada pemahaman-pemahaman

mengenai masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi yang nyata dan

natural.22

22
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, cet 1 (Jawa Barat: CV
Jejak, 2018), hal 9.
20

Oleh karena itu melalui pendekatan kualitatif ini, data dan informasi untuk

memberikan informasi yang menggambarkan penyajian dalam bentuk informasi

yang akurat sehingga realita mengenai upaya pemerintah dalam pemberdayaan

pasar di kabupaten merangin mendapatkan informasi yang akurat sebagaimana

yang di inginkan.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Dalam memperoleh data secara primer penulis memperoleh data

berupa informasi yang diambil dari UU, PP, Kerangka Teori, observasi

dan wawancara untuk melihat bagaiman upaya pemerintah dalam

pemberdayaan pasar yang tidak lagi di gunakan dengan efektif sehingga

peneliti meneliti tentang upaya pemerintah terhadap pemberdayaan pasar.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh adalah data atau beberapa informasi yang

diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara. data ini diperoleh

dengan mengutip sumber lain, sehingga tidak bersifat authentic, karena di

peroleh dari yang ke dua, ketiga dan selanjutnya.23

a. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek data dari mana data

ini di dapat. Sumber di dapat dengan tindakan, pengamatan, ataupun data-

data secara langsung dimana data ini diperoleh.


23
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Edisi Revisi), cet Ke-2, (Jambi:Syari’ah
Press, 2014), hal 34.
21

C. Metode Pengumpulan Data

Sugiono berpendapat bahwa alat pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitia adalah untuk

memperoleh data. Alat pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan fakta penelitian.24

a. Observasi

Dalam pengamatan ini, penulis menggunakan observasi Partisipatif yang

mana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau

yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan

dengan mengamati atau mencatat langsung terhadap objek penelitian seperti

pendekatan mendalam terhadap Pedagang Pasar, Pengelola Pasar, dan Masyarakat

setempat, untuk mendapatkan data utama dalam Upaya Pemerintah Dalam

Pemberdayaan Pasar Rakyat di Kabupaten Merangin.

b.Interview/Wawancara

Dalam proses ini penulis menggunakan wawancara semi struktur

(Semistruktur Interview), dan wawancara tak Berstruktur (Ustructured Interview)

yang mana dapat memudahkan penulis dalam memperoleh data, menemukan

masalah secara lebih terbuka dan bebas dalam proses wawancara. Beberapa alat

yang digunakan untuk tanya jawab sehingga peneliti mendapatkan informasi

dalam wawancara adalah buku catatan, laptop, dan kamera karena penulis

menggunakan wawancara catatan lapangan, informasi dalam penelitian ini adalah

orang-orang yang mengetahui dengan pasti persoalan yang terjadi.

24
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Edisi Revisi), cet Ke-2, (Jambi:Syari’ah
Press, 2014), hal 37.
22

a. Dokumentasi

Pencatatan sumber-sumber informasi khusus dalam penelitian ini adalah

penulis melihat beberapa dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh pengurus

pasar. Seperti kebijakan-kebijakan umum mengenai pengelolaan pasar rakyat di

Kabupaten Merangin.

E. Unit Analisis Data

Unit Analisi dalam penulisan kajian perlu dicantumkan apabila penelitian

tersebut melakukan penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan

stempel.25Dalam kajian kali ini, unit analisisnya berupa Upaya Pemerintah Dalam

Pengelolaan Pasar Rakyat Kota bangko di Kabupaten Merangin. Penetapan unit

analisis tersebut berupa dokumen-dokumen, wawancara dari Pengelola Pasar,

Para Pedagang, dan Beberapa Masyarakat saja.

1. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang di peroleh melalui wawancara, catatan lapangan dan

bahan lainnya. Untuk memudahkan dalam memahami informasi ini.

Analisis data dalam penelitian ini di lakukan secara teknis, yaitu analisi

yang di mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan

verifikasi data.

a. Pengumpulan Data

25
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi:Fakultas Syari’ah IAIN STS
JAMBI, (2012), hlm 62.
23

Akumulasi data adalah data yang di peroleh dari lapangan

baik berupa kumpulan file, dokumen, gambar, dan lainnya.

Kemudian di periksan dan diatur kembali untuk mengurutkan.

b. Reduksi Data

Reduksi data adalah aktifitas peneliti dalam memilih dan

memilah data yang relevan untuk di sajikan. Mereduksi data yang di

peroleh dari hasil wawancara, data wawancara ini teleh di rekam

kemudian di transkipkan untuk memudahkan peneliti memilih data-

data yang sesuai untuk di analisi. Mereduksi data yaitu data yang di

ambil merupakan data penting tentang upaya pemerintah dalam

pengelolaan pasar di kabupaten merangin.

c. Penyajian Data

Penyajian data adalah komplikasi dari kumpulan data yang

disederhanakan, kemudian di sajikan dalam bentuk laporan yang

sistematis dan mudah di pahami. Menurut pemahaman penulis dari

penyajian, penyajian data tersebut dapat membantu penulis

menyelesaika apa yang terjadi dan apa yang harus di lakukan.

d. Verifikasi data

Pengertian verifikasi data adalah pemebentukan kebenaran

dari suatu teori atau fakta atas data yang di kumpulkan. Pada

verifikasi data, biasanya data yang di kumpulkan akan di olah

kemudian dianalisis agar dapat diuji menggunakan fakta empirik


24

agar mendapatkan jawaban yang benar secara ilmiah. Pengertian

verifikasi data dalam filsafat adalah suatu teori filsafat positif yang

logis untuk memilih dan menyatakan bahwa pengalaman

merupakan suatu sumber dasar pengetahuan.

F. Sistematis Penulisan

Untuk memahaminya secara tertib, pembahasan yang ditulis dalam penelitian

ini memiliki sifat sebagai berikut:

Pembahasan dimulai dengan pendahuluan BAB I. Bab pertama pada

dasarnya menjadi dasar bagi penulis penelitian. Bab ini berisi tentang latar

belakang masalah, masalah yang diangkat, batasan masalah, tujuan dan

ketersediaan peneliti, kerangka teori dan kajian pustaka.

Pada BAB II, Bab kedua ini membahas tentang metode penelitian skripsi

yang meliputi subsitus dan waktu penelitian, metode penelitian, jenis dan sumber

data, alat pengumpulan data, analisis data sistematis dan rencana penelitian.

Untuk memudahkan penulis dalam menggunakan waktu dengan tepat. Oleh

karena itu, rencana penelitian dikembangkan pada sub bagian ini untuk

menyelesaikan penelitian tertulis tepat waktu.

Kemudian pada BAB III adalah Bab yang berisi gambaran umum (yaitu

dokumen) di lokasi tersebut.


25

BAB IV, membahas pembahasan dan hasil penelitian yaitu Upaya Pemerintah

Dalam Pengelolaan Pasar Rakyat Kota Bangko di Kabupaten Merangin Provinsi

Jambi.

Dan BAB V membahas tentang kesimpulan yang meliputi kesimpulan dan

saran, serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran dan resume. Kesimpulan

diambil dari bukti dan deskripsi sebelumnya yang berkaitan erat dengan subjek.

Kesimpulan bukanlah kelanjutan dari apa yang telah ditulis sebelumnya, tetapi

kesimpulan merupakan jawaban atas masalah dari data yang diperoleh.

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan langkah-langkah dalam penelitian ini, maka

penulis Menyusun jadwal penelitian sebagai berikut :

Table 1.1
Jadwal Penelitian
Tahun 2021

No Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan X
judul
2 Pembuatan X
Proposal
3 Perbaikan X
Proposal dan
26

Seminar
4 Surat Izin X
Riset
5 Pengumpulan X
data
6 Pengelolaan
dan Analisis
Data
7 Pembuatan
Laporan
8 Bimbingan
dan Perbaikan
9 Agenda dan
Ujian Skripsi
10 Perbaikan dan
Penjilidan

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Pasar Rakyat Kota bangko

Pasar Rakyat adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah,

swasta, koperasiatau swadaya masyarakat setempat dengan tempat usaha berupa


27

toko, kios, los, dan tenda, atau nama lain sejenisnya, yang dimiliki atau dikelola

oleh pedagang kecil menengah, dengan skala usaha kecil dan model kecil, dengan

proses jual beli melalui tawar menawar. Kemudian pasar modern merupakan

pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta atau koperasi yang berbentuk mall,

hypermarket, supermarket, departerment store, shopping centre, minimarket,

yang pengelolaannya dilaksanakan secara modern, mengutamakan pelayanan

kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada pada satu tangan, bermodal

kuat dan dilengkapi label harga yang pasti.

Pasar Rakyat merupakan salah satu pasar yang dikelola oleh Pemerintah

Kota Bangko Kabupaten Merangin, Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Pengeloaan Pasar pada pasar kota Bangko. Dalam hal ini yang

menjadi Kepala UPTD di Pasar Baru adalah Bapak M. Fauzi Oes, BA dan Kepala

Sub Bagian Tata Usaha Pasar Baru adalah Bapak Armial, SE.26

Awalnya Pasar Rakyat di Kota Bangko Kabupaten Merangin hanyalah

pasar kecil yang diisi oleh puluhan pedagang saja. Namun seiring berkembangnya

zaman dan kemajuan di pusat kota Bangko maka pasar baru kota Bangko menjadi

salah satu pasar yang besar di Kota Bangko Kabupaten Merangin yang terletak di

kelurahan Pematang Kandis. Saat ini jumlah pedagang di Pasar rakyat Kota

Bangko 264 orang.27

Pasar Baru Kota Bangko terletak di Kelurahan Pematang Kandis,

Kecamaan Bangko Kabupaten Merangin. Kelurahan Pematang Kandis merupakan

26
Dokumentasi Data di UPTD Pengeloaan Pasar. Pada Tanggal 08 November 2021.
27
Dokumentasi Data di UPTD Pengeloaan Pasar. Pada Tanggal 09 November 2021.
28

salah satu dari 4 kelurahan yang terdapat dalam kecamatan Bangko Kabupaten

Merangin, karena kelurahan pematang kandis mempunyai lokasi yang sangat

strategis terletak dipusat Kota Bangko yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman

Kelurahan Pematang kandis.

Kelurahan Pematang Kandis terbentuk berdasarkan Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, berada dibawah Marga Bathin

IX/ di Ulu berdasarkan komitmen Menteri Dalam Negeri Nomor 140-263 Tahun

1981 Tentang Pembentukan Kelurahan dan Keputusan Gubernur Provinsi Jambi

Tahun 1981 tentang Pembentukan Kelurahan di kecamatan Bangko Kabupaten

Sarko, maka terbentuklah kelurahan Pematang Kandis karena terletak di aliran

Sungai Kandis maka disebutlah dengan nama Pematang Kandis.28

B. Gambaran Umum Pasar Rakyat Kota Bangko

Pasar Rakyat dibangun tidak berdasarkan properti sebagimana diatur

dalam Peraturan Mentri, Pasar Rakyat dapat di bangun dengan ketentuan:

a. luas bangunan paling sedikit 6.000 m2 (enam ribu meter persegi);

b. jumlah pedagang paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) pedagang;

c. jenis barang yang di perdagangkan tidak terbatas pada barang kebutuhan

sehari-hari dan/atau komoditi tertentu;

d. memiliki nilai sejarah yang perlu dipertahankan;

e. memiliki sumbangan terhadap produk Domestik Bruto daerah;

Observasi Penelitian Tentang Kelurahan Pematang Kandis, Kec Bangko. Pada Tanggal
28

10 November 2021.
29

f. untuk membangun/revitalisasi Pasar Rakyat di daerah yang terdampak

bencana alam, kebakaran, konflik;

g. untuk optimalisasi penyerapan anggaran dana tugas pembantu;29

Pasar rakyat sebagaimana yang di maksud dalam pasal 5 dan pasal 6 harus

di lengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang paling sedikit berupa:

a. kantor pengelola;

b. toilet;

c. pos ukur ulang;

d. pos keamanan;

e. ruang menyusui;

f. ruang peribadatan;

g. sarana pemdam kebakaran;

h. tempat parkir;

i. tempat penampungan sampah sementara.30

Kelurahan Pematang Kandis merupakan salah satu dari 4 Kelurahan yang

terdapat dalam Kabupaten Merangin Kecamatan bangko, karena Kelurahan

Pematang kandis mempunyai lokasi yang sangat strategis terletak di pusat Kota

bangko yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Pematang kandis.

29
Pasal 6 Peraturan Mentri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2009
Tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan.
30
Pasal 7 Peraturan Mentri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2009
Tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan.
30

Kelurahan Pematang Kandis terbentuk berdasarkan Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, berada dibawah Marga Bathin

IX/ diulu berdasarkan Komitmen Menteri dalam Negeri Nomor 140-263 Tahun

1981 Tentang Pembentukan Kelurahan. Dan Keputusan Gubernur Provinsi Jambi

Tahun 1981. Tentang Pembentukan Kelurahan diKecamatan Bangko Kabupaten

Sarko, maka terbentuklah Kelurahan Pematang Kandis.Karena terletak dialiran

Sungai Kandis maka disebutlah dengan nama Pematang Kandis.31

Kelurahan Pematang Kandis Terbentuk berdasarkan Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, Berada dibawah Marga Bathin

IX/ diulu berdasarkan Komitmen Menteri Dalam Negeri Nomor 140-263 Tahun

1981 tentang Pembentukan Kelurahan. Dan Keputusan Gubernur Provinsi jambi

Tahun 1981, tentang Pembentukan Kelurahan di Kecamatan Bangko dengan letak

Geografis antara lain:

a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Dusun Bangko.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar Bangko.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Salambuku Kec. Batang

Masumai.

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sungai Ulak Kec. Nalo Tantan.

Luas Wilayah Kelurahan Pematang Kandis adalah 600 ha dengan

Pembagian Wilayah sebagai berikut:

31
Observasi Data Sekunder Kelurahan Pematang Kandis Tahun 2021 Tanggal 11
November 2021.
31

Tabel 1.2

Jenis Wilayah32

No Jenis Wilayah Luas


1. Pemukiman 221 Ha/M2
2. Pemakaman 6 Ha/M2
3. Perkebunan 3 Ha/M2
4. Perkarangan 186 Ha/ M2
5. Taman 9 Ha/ M2
6. Perkantoran 80 Ha/ M2
7, Prasarana Umum 95 Ha/ M2
Total Luas 600 Ha/ M2

C. UPTD Pengelolaan Pasar Kota Bangko

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan

pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan

sesuai denga kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan pasar sangat

diperlukan untuk mendukung pencapaian dan tujuan dari pasar tersebut. Agar

tercipta proses pengelolaan kebersihan pasar yang baik. Pasar Baru Kota Bangko

memiliki beberapa pengawas diantaranya sebagai berikut:

Tabel 1.3
Jumlah Pengawas UPTD Pengelola Pasar Kota Bangko33

No Nama Jabatan

32
Data dari Kel. Pematang Kandis tahun 2021.
33
Wawancara Stap UPTD Pengelolaan Pasar Kota Bangko. Pada Tanggal 11 November
2021.
32

1. Sylvia Resti, S.Pd Pengawas Pasar


2. Yulina Pengawas Pasar
3. Niko Candra, S.Pd Pengawas Pasar
4. Jhon Lisman, S.Pd Pengawas Pasar
5. Halim Pengawas Pasar
6. Adi Sopian Pengawas Pasar
7. Ricardo Fadly Pengawas Pasar
Jumlah 7 Oramg

Tabel 1.4
Jumlah UPTD Pengelola Pasar Kota Bangko34

No Nama Jabatan
1. M. Fauzi Oes Kepala UPTD Pengelolaan
Pasar
2. Soprian Hadi, S.Sos TU/UPTD Pengelolaan Pasar
3. Abdullah Husein Stap UPTD Pasar

Dari tabel diatas maka diketahui bahwasanya Kepala Pasar Baru Kota

Bangko adalah Bapak M. Fauzi Oes, BA dibantu dengan TU dan Staf. Kepala

pasar bertanggung jawab atas pengelolaan pasar baru maupun terhadap

pengelolaan kebersihan di pasar tersebut.

E. Pedagang Pasar Rakyat Kota Bangko

34
Data dari UPTD pengelola Pasar Kota Bangko tahun 2021.
33

Pasar Rakyat kota Bangko terletak di kelurahan Pematang Kandis dengan

jumlah pedagang yang cukup banyak. Pasar ini juga terletak di pusat kota

sehingga memudahkan akses bagi konsumen. Pasar Baru ini dikenal dengan pasar

tradisional terbesar di kota Bangko. Berikut adalah jumlah pedagang dengan jenis

dagangannya sebagai berikut:

Tabel 1.5

Jumlah Pedagang di Pasar Rakyat Kota Bangko35

No Jenis Dagangan Jiwa (orang)


1. Ayam 32
2. Ikan 29
3. Udang 4
4. Ikan hias 1
5. Sayur-sayuran 32
6. Cabe 10
7. Cabe giling 3
8. Bawang 12
9. Tempe 3
10. Bumbu 4
11. Krupuk 4
12. Buah-buahan 6
13. Kopi giling 3
14. Telur 1
15. Pakayan 8
16. Asongan 2

35
Data dari UPTD pengelola Pasar Kota Bangko tahun 2021.
34

17. Pangkas rambut 1


18. Minyak tanah 1
19. Gorengan 5
20. Sarapan pagi 8
21. Es 1
22. Ampera 2
23 Aksesoris 16
24. Kios 34
25 PKL 16
26. Lainnya 10
Jumlah 248 orang

Berikut adalah nama-nama penyewa dan jumlah lapak yang di

sediakan oleh UPTD penggelolaan pasar beserta dengan harga sewanya

pertahun sebagai berikut:

Table 1.6

DAFTAR NAMA-NAMA PENYEWA KIOS BESERTA JUMLAH SEWA36

NO NAMA JENIS LOKASI JUMLAH UKURAN SEWA/TAHUN KET

PENYEWA OBJEK X HARGA SATUAN Rp

X PER HARI

KIOS EKS TERBAKAR PASAR BARU BANGKO = 51 KIOS

1 ITMAT KIOS BLOK A. 1 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

36
Data Sekunder UPTD pengelola Pasar Kota Bangko
35

2 FITRI KIOS BLOK A. 2 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

3 OKTAFRI KIOS BLOK A. 3 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

4 SISNAWATI KIOS BLOK A. 4 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

5 JAMARIS KIOS BLOK A. 5 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

6 ZAMHURI KIOS BLOK A. 6 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

7 YULIUS KIOS BLOK A. 7 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

8 KIMISNAH KIOS BLOK A. 8 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

9 YUSMANIA KIOS BLOK A.9 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

R X 360 HARI

10 SOPIAN, AM KIOS BLOK A.10 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

11 NURBAINA KIOS BLOK A.11 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

12 INDRAZON KIOS BLOK A.12 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

13 YEKIWIRSA KIOS BLOK A.13 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU


36

X 360 HARI

14 MAKHDALE KIOS BLOK B. 1 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

NA X 360 HARI

15 FIRMAN KIOS BLOK B. 2 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

HADI X 360 HARI

16 ANDRIANT KIOS BLOK B. 3 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

O X 360 HARI

17 SANTRI KIOS BLOK B. 4 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

ROVITA X 360 HARI

18 FETRIVENI KIOS BLOK B. 5 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

19 DEFI YULIA KIOS BLOK B. 6 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

20 NURZAL KIOS BLOK B. 7 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

21 SRIYANTI KIOS BLOK B. 8 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

22 SRIANA KIOS BLOK B. 9 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

23 MAYANGSA KIOS BLOK B.10 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

RI X 360 HARI

24 ZULHENDRI KIOS BLOK B.11 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

K X 360 HARI
37

25 FEBRINDRA KIOS BLOK B.12 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

SAPUTRI X 360 HARI

26 GUSRIAL KIOS BLOK B.13 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

26 CECEN KIOS BLOK C. 1 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

SAHADAT X 360 HARI

28 HENDRIZAL KIOS BLOK C. 2 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

29 SASTRA KIOS BLOK C. 3 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

DEWI X 360 HARI

30 MARYANI KIOS BLOK C. 4 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

31 NOVRIZAL KIOS BLOK C. 5 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

32 FEBRIANTO KIOS BLOK C. 6 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

33 DESI FITRIA KIOS BLOK C. 7 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

34 AFRIANDIK KIOS BLOK C.8 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

A X 360 HARI

35 SYAFRIZAL KIOS BLOK C.9 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

36 NOVI KIOS BLOK C.10 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU


38

SUSANTI X 360 HARI

37 GAZALI KIOS BLOK C.11 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

38 ASNI KIOS BLOK C.12 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

39 SRI KIOS BLOK C.13 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

SUSANTI X 360 HARI

40 SARDIMAN KIOS BLOK D. 1 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

41 MAI INDRIL KIOS BLOK D. 2 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

42 YULIANIS KIOS BLOK D. 3 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

43 YELI KIOS BLOK D. 4 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

FEBRIATI X 360 HARI

44 SANAH KIOS BLOK D. 5 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

45 SYAFARUL KIOS BLOK D. 6 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

LAH X 360 HARI

46 FRIHANDINI KIOS BLOK D. 7 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

47 SYAFRINOD KIOS BLOK D. 8 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

I X 360 HARI
39

48 TONI KIOS BLOK D. 9 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

49 GATOT KIOS BLOK D.10 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

50 IDALIANI KIOS BLOK D.11 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

51 HALIDA KIOS BLOK D.12 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

52 YULI KIOS BLOK D.13 3 M X 3 M X Rp.800 Rp. 2.592.000 1 PINTU

X 360 HARI

JUMLAH RETRIBUSI KIOS EKS. TERBAKAR PS. RAKYAT Rp. 132.192.000

BANGKO

Tabel 1.7

KIOS DAGING PASAR RAKYAT BANGKO37

NO NAMA JENIS LOKASI JUMLAH UKURAN SAWA/TAHUN KET


PENYEWA OBJEK X HARGA SATUAM Rp

37
Data dari UPTD pengelola Pasar Kota Bangko tahun 2021.
40

X PER HARI

1 SULAIMAN KIOS PASAR 3 M X 4 M X Rp. 700 Rp. 3.024.000 1 PINTU


RAKYAT X 360 HARI

2 SARMIN KIOS PASAR 3 M X 4 M X Rp. 700 Rp. 3.024.000 1 PINTU


RAKYAT X 360 HARI

3 MUKLIS KIOS PASAR 3 M X 4 M X Rp. 700 Rp. 3.024.000 1 PINTU


RAKYAT X 360 HARI

4 MOMON KIOS PASAR 3 M X 4 M X Rp. 700 Rp. 3.024.000 1 PINTU


RAKYAT X 360 HARI

5 SURATINI KIOS PASAR 3 M X 4 M X Rp. 700 Rp. 3.024.000 1 PINTU


RAKYAT X 360 HARI

6 BUJSNG KIOS PASAR 3 M X 4 M X Rp. 700 Rp. 3.024.000 1 PINTU


KSTIN RAKYAT X 360 HARI

JUMLAH RETRIBUSI KIOS DAGING PS. RAKYAT Rp. 18.144.000


BANGKO

BAB IV
41

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Tugas dan fungsi Pemerintah dalam Pengelolaan Pasar Rakyat di

Kabupaten Merangin

Pasar Rakyat merupakan salah satu pasar yang dikelola oleh Pemerintah

Kota Bangko Kabupaten Merangin melalui Unit pelaksana teknis daerah yang

disingkat UPTD dalam Pengelolaan pasar pada koperasi usaha kecil dan

menengah, perdagangan dan perindustrian kabupaten merangin.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tentu dilaksanakan oleh pimpinan

yang dimaksudkan adalah kepala UPTD yang dibantu oleh sub bagian tata usaha

dan jabatan fungsional serta jabatan pelaksana.

Dalam hal ini mewawancarai Bapak M. Fauzi Oes. BA. Selaku kepala

UPTD yang menyatakan bahwa:

Dalam pengelolaan pasar rakyat, saya selaku kepala UPTD tentu harus
melaksanakan tugas dan fungsi saya dalam mengelola pasar rakyat di
kabupaten merangin. Sebagaimana yang tertuang dalam peraturan bupati
no 4 tahun 2018 tentang pembentukan UPTD dalam pengelolaan pasar
pada dinas koperasi usaha kecil dan menengah, perdagangan dan
perindustrian kabupaten merangin.38

Dilihat dari hasil wawancara di atras dapat penulis simpulkan bahwa

selaku kepala UPTD, ditutntut untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam

megelola pasar rakyat di kabupaten merangin. Hal itu sebagaimana yang tertuang

dalam peraturan Bupati no 4 tahun 2018 tentang pembentukan UPTD dalam

pengelolaan pasar pda dinas koperasi usaha kecil dan menengah, perdagangan dan

perindustrian kabupaten merangin.

38
Waeancara penulis dengan Bapak M. Fauzi OES. BA Selaku kepala UPTD pada
tanggal 8 November 2021.
42

Penulis memaparkan terkait tentang Pengeloaan Pasar pada pasar kota

Bangko sebagaimana yang tertuang pada pasal 7 dalam peraturan Bupati

merangin yang berbunyi, UPTD Pengelolaan pasar mempunyai tugas pokok yaitu

melakukan kegiatan pengelolaan dan kegiatan pada pasar Tradisional dan

Modern.

Dalam pelaksanaan tugasnya sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1,

UPTD Pengelolaan pasar mempunyai fungsi

a. Pelaksanaan pembinaan dan pengelolaan pasar tradisional dan

modern;

b. Pelaksanaan pelayanan, pengembangan dan pemeliharaan pasar

tradisional dan modern;

c. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pasar tradisional

dan modern;

d. Penyediaan informasi dan pengaduan pasar di pasar tradisional dan

modern;

e. Pelaksaanaan urusan ketatausahaan dan keuangan UPTD pasar

tradisional dan modern;

f. Menjaga, dan memelihara dan menciptakan keamanan,

ketentraman dan ketertiban lingkungan pasar;

g. Melaksanakan dan menciptakan kebersihan, kerapian dan

keindahan serta penanganan masalah sampah;

h. Mengkoordinasikan pembinaan dan pantauan pasar dengan camat,

lurah dan kepala desa dalam kabupaten merangin yang


43

pengelolaanya sudah diserahkan ke masing-masing desa dan

kelurahan;

i. Melaksanakan penataan dan penertiban pedagang pasar tradisional

dan pedagang kaki lima yang berdagang di seluruh pasar

tradisional dalam kabupaten merangin.

j. Melaporkan secara barang strategis dan bahan pentinglainya pada

dinas koprasi usaha kecil dan menengah, pedagang, dan

perindustrian kabupaten merangin;

k. Untuk membantu pelancaran tugas UPTD daerah dilakukan

penunjukan koordinator masing-masing wilayah kerja oleh kepala

dinas

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.39

Adapun hasil dari pembahasan di atas adalah peneliti turun langsung ke

lapangan melakukan observasi melihat dan mengikuti langsung kinerja

pemerintah dalam pengelolaan pasar rakyat di kota bangko, melakukan

pembinaan dan pengelolaan secara berkala setiap minggu ke pasar rakyat,

melayani, memelihara dan mengembangkan pasar, pelayanan terhadap pedagang

memelihara fasilitas yang ada dan mengembangkan pasar dengan cara

memperbaiki dan memelihara pasar agar pembeli lebih nyaman untuk berbelanja.

Selanjutnya melakukan pengembangan sumber daya manusianya, menyediakan

informasi dan menerima saran dari pedagang, menata urusan keuangan pasar,
39
Peraturan bupati Pasal 7 No 4 tahun 2018 tentang Pembentukan UPTD dalam
Pengelolaan Pasar pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Merangin.
44

menciptakan keamanan dan ketertiban pasar, menciptakan kebersihan dan lain-

lain.40

Bagian tata usaha memiliki tugas dalam organisasi UPTD. Bagian tata

usaha, selaku membantu tugas kepala UPTD memiliki tugas dalam memimpin.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Soprian Hadi, S.Sos menyatakan bahwa,

Bagian tata usaha mempunyai tugas dalam memimpin, mengkoordinasikan,

membina dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pelayanan kesekretariatan

yang meliputi pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan,

kepegawaian, kehumasan, hukum, surat-menyurat, kearsipan, ekspedisi,

pengadaan, administrasi, organisasi dan tata laksana rumah tangga, perlengkapan,

penyusunan program dan pelaporan.41

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian

Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. Penyiapan, pengumpulan dan pengelolaan /analisa bahan-bahan

penyusunan program pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan

urusan keuangan, kepegawaian, kehumasan, hukum, surat menyurat,

kearsipan, organisasi dan tata laksana rumah tangga, perlengkapan

penyusunan program dan pelaporan.

b. Pengelolaan surat-menyurat, meliputi kearsipan dan ekspedisi

pengadaan dan pendistribusian.

c. mempersiapkan perlengkapan rapat dan pelatihan.

Hasil Obsrvasi peneliti tentang Pengelolaan Pasar Rakyat Kota Baangko. Pada Tanggal
40

20 November 2021.

Wawancara penulis dengan Bapak Soprian Hadi, S.Sos selaku bagian tata usaha pada
41

tanggal 15 November 2021


45

d. Melaksanakan urusan rumah tangga dan kehumasan pasar tradisional

dan modren.

e. melaksanakan administrasi kepada pelanggan/masyarakat.

f. Mengelola urusan administrasi barang/alat, perawatan dan

pemeliharaan barang/alat investasi pasar tradisional dan modren.

g. Melaksanakan penyimpanan, pemeliharaan, dan pendistribusian

dokumen yang terkait dengan pasar tradisonal dan modren.

h. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengelolaan pasar

dan pelayanan lainnya.

i. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh kepala UPTD sesuai

dengan kewenangannya.42

Berdasarkan hasil wawancara dengan stap UPTD Pengelola pasar yang

turun langsung ke lapangan, fungsi dari jabatan pelaksana merupakan tenaga

pelaksana sesuai keahliannya, jenis, jenjang dan jumlah jabatan pelaksana

sebagaimana di maksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Bupati berdasarkan

kebutuhan dan beban kerja sesuai peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Jadi pelaksana pengelolaan pasar yang turun langsung ke lapangan sudah sesuai

dengan yang di tetapkan dalam peraturan Perundang-udangan, pengelolaan pasar

mempunyai tujuan untuk memberikan pelayan yang baik terhadap pedagang yang

ada di Pasar Rakyat Kota Bangko. Pelayanan yang di berikan harus cepat

sehingga apapun yang dibutuhkan oleh pedagang bisa segera di penuhi. Dalam
42
Peraturan bupati Pasal 9 No 4 tahun 2018 tentang Pembentukan UPTD dalam
Pengelolaan Pasar pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Merangin.
46

pengelolaan pasar rakyat di butuhkan kinerja yang baik sehingga pengelolaan

Pasar Rakyat dapat berjalan dengan optimal serta dapat memberikan kepuasan

pedagang.43

Dari hasil analisis yang penulis lakukan dalam melaksanakan tugas Kepala

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kepala Sub Bagian Tata Usaha, jabatan

fungsional dan jabatan pelaksana harus menerapkan prinsip koordinasi, integritas,

sinkronisasi, dan simplifikasi baik dalam lingkungan organisasi maupun dengan

satuan kerja organisasi perangkat daerah lainnya.

Setiap pimpinan wajib melaksanakan pengawasan melekat pada bawahan

yang di pimpin dan apabila terjadi penyimpangan segera mengambil langkah-

langkah yang di perlukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas satuan organisasi menerapkan petunjuk dan

menyampaikan laporan kepada pimpinan maing-masing dengan memperhatikan

petunjuk teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. Kendala yang dihadapi Pemerintah dalam Pengelolaan Pasar Rakyat di

Kabupaten Merangin

Ada beberapa kendala yang di hadapi pemerintah dalam pengelolan Pasar

Rakyat Kota Bangko. Seperti kebersihan pasar, penyediaan kios tempat jualan,

penagihan sewa lapak, pemungutan iuran retribusi, fasilitas pasar yang kurang

memadai, penyediaan lahan parkir dan lain-lain.44

43
Wawancara penulis dengan bapak Adi Sopian selaku staf UPTD pengelola pasar pada
tanggal 20 November 2021
44
Hasil Obsrvasi peneliti tentang fasilitas Pasar Rakyat Kota Baangko. Pada Tanggal 20
November 2021.
47

1. Pengelolaan kebersihan di pasar rakyat kota bangko

Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang di lakukan untuk

mengatasi sampah sejak pembuangan sampai pengumpulam akhir,

kegiatan pengelolaan kebersihan juga berguna untuk membawa pengaruh

positif baik bagi pedagang, pembeli, maupun pengelola pasar itu sendiri.

Pemerintah juga sudah menyediakan tempat pembuangan sampah di pasar

rakyat kota bangko, tapi permasalahan mengenai sampah masih terjadi

setiapharinya karena kurangnya kesadaran dari pedagang untuk

membuang sampah ketempat yang telah di sediakan oleh pemerintah.45

Berdasarkan dokumen yang peneliti dapat dari pengelola pasar

mengenai gambaran kondisi Pasar Rakyat Kota Bangko saat ini,

kebersihan Pasar Rakyat dikelola oleh kelompok swadaya masyarakat

Pasar rakyat yang tidak lain mitra kerja sama dari Dinas Kebersihan

Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) dan Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Merangin yang bertugas untuk membersihkan sampah dan

pengelolaan sampah di Pasar Baru Kota Bangko.46

Berikut ini penuturan dari Kabid pengelola sampah dan limbah

Bapak Budi Hermanto, SE.,MM yang menyatakan bahwa:

“pengangkutan sampah di pasar rakyat ini kita angkut, mulai area


seluruh pasar dan sekitar pasar semua sampah kita angkut, pakai
kendaraan roda 3 ke TPS depan, lokasi tempat pembuangan
sampah sementara area pasar baru ini alurnya dari mulai pedagang
di jalan, seluruh pedagang pasar rakyat, seluruh lingkungan pasar

45
Hasil Observasi peneliti tentang kebersihan Pasar Rakyat Kota Bangko. Pada Tanggal
20 November 2021.
46
Hasil Obsevasi peneliti tentang petugas kebersihan di Pasar Rakyat Kota Bangko. Pada
Tanggal 21 November 2021.
48

rakyat itu di angkut semua pakai kendaraan roda 3 lamhsung


diangkut dan di bawa ke TPS”47

Beberapa pedagang mengumpulkan sampah masing-masing

sampah kemudian di masukkan kedalam tempat yang telah di sediakan,

ada beberapa pedagang yang mungkin kurang sadar akan kebersihan pasar

sehingga masih ada yang membuang sampah sembarangan, tidak pada

tempatnya. Seperti wawancara bersama bapak gatot pedagang cabe

sebagai berikut:

“sebagian pedagang sadar tentang kebersihan, ado beberapa orang


mungkin yang masih membuang sampah sembarangan mungkin lupo
mengenai aturanyang sudah dibuat, dan sebagian pedagang
mengumpulkan sampah dagangan sendiri dengan cara mengumpulkan
kedalam karung bekas cabe atau jualan yang lain lalu di buang ke tempat
pembuangan sampah”48

Untuk lokasi pengumpulan sampah yang berada di Pasar Rakyat

Kota Bangko di lakukan dengan cara mengerahkan petugas kebersihan

Pasar Rakyat Kota bangko dan DKPP pengumpulan sampah di lakukan di

sekitar lokasi Pasar Rakyat Kota Bangko. Berikut adalah data petugas

kebersihan Pasar Rakyat Kota Bangko sebagai berikut:

Tabel 1.8

Jumlah Petugas Kebersihan Lingkungan Hidup49

NO NAMA KETERANGAN

1. Buruh Sapu 46 Orang

47
Wawancara dengan Bapak Budi Hermanto, SE.,MM. Kabid Pengelola Sampah dan
Limbah Pasar Rakyat Kota Bangko. Pada Tanggal 17 November 2021.
48
Wawancara dengan Bapak Gatot Pedagang Cabe di Pasar Rakyat Kota Bangko. Pada
tanggal 15 November 2021.
49
Data dari Dinas Lingkungan Hidup Kab. Merangin tahun 2021.
49

2. Buruh Muat 76 Orang

3. Buruh Parit 17 Orang

4. Sopir Mobil 17 Orang

5. Sopir Roda 3 4 Orang

JUMLAH 160 Orang

Dari data yang di peroleh dari hasil wawancara Dengan Dinas

Lingkungan Hidup Terdapat 160 petugas kebersihan dengan rincian 46

orang buruh sapu, 76 orang buruh muat, 17 orang buruh parit, 16 orang

sopir, sopir roda 3 sebanyak 4 orang.50 Dari hasil observasi yang peneliti

lakukan terlihat petugas kebersihan mengangkut sampah serta

membersihkan area Pasar Rakyat Kota Bangko dengan menggunakan sapu

dan alat kebersihan lainnya. Sampah yang telah di bersihkan dan di

kumpulkan dari pasar kemudian di angkut menggunakan gerobak ke

dalam bak sampah yang telah di sediakan oleh UPTD Pengelola Pasar

kemudian setelah di kumpulkan di angkut menggunakan mobil ke tempat

pembuangan sampah.51

2. Penyediaan tempat untuk berjualan

Salah satu kendala juga bagi Pemerintah Pasar adalah penyediaan

kios atau tempat berjualan bagi pedagang, Pasar Rakyat Kota Bangko di

samping tempatnya yang terbatas, Pasar Rakyat Kota Bangko juga terletak

50
Hasil Wawancara dengan Bapak Budi Hermanto, SE.,MM Kabid Pengelolaan Sampah
dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kab. Merangin. Pada Tanggal 25 November 2021.
51
Hasil Observasi peneliti tentang kinerja Petugas Kebersihan di Pasar Rakyat Kota
Bangko Pada Tanggal 26 November 2021.
50

di area pemukiman warga. Sehingga pedagang memilih berjualan di

samping pasar rakyat Kota Bangko yang di sebut Pasar Trans di luar dari

pengelolaan UPTD pengelola Pasar. Karena Pasar Trans sendiri yang

terletak di samping Pasar Rakyat Kota Bangko di kelola oleh masyarakat

sendiri (masyarakat Kelurahan Pematang kandis Kota Bangko) sehingga

sulit untuk UPTD pengelola Pasar untuk menyedikan tempat baru karena

lokasi Pasar Rakyat yang berda di area Kelurahan Pematang Kandis

sedikit sempit.52

Pada tahun 2016 pemerintah mendirikan Pasar Rakyat tipe A yang

terletak agak jauh dari Pasar Rakyat, pasar ini di bagun sejak 2016 lalu

dengan dana Rp7 miliar rupiah, para pedagang yang semula telah

menempati lapak di pasar rakyat yang di sediakan oleh pemerintah

memilih keluar kembali karena di dalam pasar rakyat tipe A ini

pembelinya sangat sepi. Karena jarak dari pasar rakyat ke pasar rakyat tipe

A ini lumayan jauh kurang lebih 500 meter sehingga menyulitkan pembeli

untuk berbelanja di Pasar Rakyat tipe A, karena pasar rakyat tipe A ini

hanya menjual kebutuhan seperti sayur, cabe, bumbu giling, buah- buahan

dan lain-lain terpisah dengan penjualan ayam, ikan, daging, sehingga

menyulitkan pembeli untuk berbelenja sehingga pasar Rakyat Tipe A ini

pembelinya sepi, ini Sebabnya penjual masih memilih kembali berjualan

ke Pasar Rakyat dan Pasar Trans karena ramai pembeli yang berbelanja di

52
Hasil Observasi peneliti tentang tempat pedagang berjualan di Pasar Rakyat Kota
Bangko Pada Tanggal 09 November 2021.
51

sana, itu juga sebabnya pembeli masih memilih berbelanja ikan, ayam,

sayuran dan perlengkapan lainnya di tempat semula di Pasar Rakyat dan

Pasar Trans karena jaraknya berdampingan dan semua penjual berkumpul

tidak ada yang terpisah.53

3. Pemungutan Iuran Retribusi dan Sewa Lapak

Kendala selanjutnya adalah pembayaran iuran retribusi dan seawa

lapak, wawancara peneliti dengan bapak Riko selaku sataf pengelola

pasar beliau menjelaskan bahwa sejak 2 tahun terakhir saat masa pandemi

COVID 19 ini para pedagang sangat susah membayar iuran retribusi dan

sewa lapak karena pembeli sepi membuat pedagang susah membayar iuran

dan sewa lapak dari pihak UPTD pengelola pasar juga memaklumi hal

tersebut.54

Retribusi pelayanan pasar adalah pungutan retribusi atas jasa

pelayanan dan penyediaan fasilitas pada pasar rakyat yang di kelola oleh

Pemerintah Daerah. Objek retribusi pelayanan pasar adalah pelayanan dan

penyediaan fasilitas pada pasar tradisonal yang di kelola oleh Pemerintah

Daerah meliputi: penggunaan kios, los dan lapak, sarana pemadam

kebakaran, pos keamanan, tempat penampungan sampah sementara, kamar

mandi/water closet (WC), tempat parkir kendaraan dan ruang menyusui.55

Dengan adanya retribusi pelayanan pasar tersebut diharapkan tidak ada

53
Hasil Observasi peneliti tentang tempat pedagang berjualan di Pasar Rakyat Kota
Bangko Pada Tanggal 10 November 2021.
54
Wawancara peneliti dengan Bapak Riko, selaku Stap UPTD pengelola Pasar pada
tanggal 09 Novemeber 2021.
55
Pasal 7 Peraturan Mentri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2009
Tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan.
52

lagi kendala bagi seluruh penyedia fasilitas pasar tradisonal yang terdapat

di indonesia.

Pemungutan iuran retibusi ini dilakukan setiap hari oleh petugas

penyalar yang keliling memungut iuran retribusi kapada semua pedagang

yang berjualan di pasar rakyat, membayar retribusi kebersihan salah satu

bentuk adanya peranan pedagang dalam mengelola dan menciptakan

lingkungan pasar yang bersih dan sehat. Iuran kebersihan tersebut

diwajibkan kepada seluruh pedagang guna menunjang kinerja petugas

kebersihan pasar, besaran iuran retribusi kebersihan pasar tergantung dari

masing-masing pengelola pasar. Untuk Pasar Rakyat yang di kelola oleh

Pemerintah Kota Bangko di kenakan biaya sebesar Rp. 2000. Dari hasil

observasi yang peneliti lakukan pengumpulan iuran retribusi di mulai pagi

sampai dengan siang hari. Retribusi kebersihan tersebut di gunakan oleh

pegelola pasar rakyat untuk membiayai petugas kebersihan seperti, gaji

buruh kebersihan dan biaya oprasional dan perawatan mobil dump truk

dan sebagainya.56

4. Fasilitas pasar dan lahan parkir

Fasilitas bagi pasar rakyat adalah hal pendukung yang paling utama

dalam menunjang animo masyarakat untuk dapat datang dan melakuka

kegiatan di pasar atau tempat perbelanjaan tersebut. Pada saat ini banyak

masyarakat yang lebih memilih untuk berbelanja pada pasar modren

dengan harga yang relatif lebih mahal di bandingkan dengan memilih

56
Hasil Obsrvasi Peneliti tantang iuran retribusi di Pasar Rakyat Kota Bangko. Pada
tanggal 26 Novemeber 2021.
53

untuk berbelanja pada pasar tradisonal dengan harga yang relatif lebih

murah. Hal ini di sebabkan dengan adanya pemikiran dalam masyarakat

yang rela mengeluarkan lebih banyak uang yang mereka miliki demi

kenyamana dan keamanan yang mereka rasakan dalam berbelanja untuk

kebutuhan mereka yang berdampak juga akan keberhasilan bagi pedagang

pasar tradisonal dalam mencari nafkah untuk kehidupannya.57

Mengenai fasilitas dan lahan parkir di Pasar Rakyat Kota Bangko

masih kurang, seperti observasi langsung yang peneliti lakukan di

lapangan mendapatkan bahwa tidak ada fasilitas yang di sediakan seperti

gerobak, meja dan kursi, kotak P3K, alat pemadam kebakaran dan

transportasi. Fasilitas yang di sediakan hanya toilet, tempat sampah,

musholla dan tenaga kebersihan. Lahan parkir yang di sediakan

pemerintah juga terbatas hanya di pinggiran jalan di depan pasar, mungkin

karena minimnya tempat sehingga kadang pembeli yang mau berbelanja di

pasar rakyat harus menitipkan dulu kendaraan sepeda motor mereka di

depan ruko-ruko di samping pasar rakyat, akibatmnya pun sering juga

terjadi kemacetan menuju arah ke Pasar Rakyat Kota Bangko, karena

kendaraan yang parkir di emperan jalan kadang menghambat kendaraan lai

yang hendak keluar masuk pasar.58

Tanggung jawab pemerintah dalam penyediaan fasilitas pasar

tradisonal perlu di ketahui oleh masyarakat agar masyarakat mengetahui


57
Skripsi Enim P P M, Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Penyediaan fasilitas Bagi
Pelaku Usaha Pasar Tradisonal di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
Pedagangan, Skripsi Universitas Sumatra Utara Medan, Tahun 2016. hlm 71.
58
Observasi peneliti terhadap fasilitas dan lahan parkir di Pasar Rakyat Kota Bangko
pada Tanggal 26 November 2021.
54

apa saja hasil dari pekerjaan pemerintah tersebut. Tanggung jawab yang

dimaksud adalah adanya pengadaan barang berupa fasilitas-fasilitas umum

yang terdapat pada pasr rakyat maupun aliran dana dan orang yang

bertanggung jawab dalam pengadaan fasilitas-fasilitas tersebut yang

biasanya tercantum dalam ADRT masing-masing daerah. Fungsi

masyarakat untuk mengetahui tanggung jawab tersebut adalah untuk

mengetahui kesereiusan pemerintah dalam pengurusan Pasar Rakyat

maupun menghindari adanya kecurangan (korupsi) yang dapat terjadi

pada pengadaan fasilitas pasar rakyat.59

Pada dasarnya, pemerintah membuat beberapa landasan

penyusunan pedoman umum dan teknis manajemen aset pasar untuk

membuat serta mengawsi pertanggung jawaban setiap daerah dalam

menjalankan kegiatan dalam pasar rakyat tersebut. Adapun dasar hukum

yang menjadi landasan dalam penyusunan pedoman umum dan teknis

manajemen aset pasar meliputi:

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun2004 Tentang pemerintah daerah.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

3. Undang-Undang Nomor 5 Taahun 1926 Tentang Perusahaan daerah

4. Peraturan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun2005 Tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

59
Skripsi Enim P P M, Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Penyediaan fasilitas Bagi
Pelaku Usaha Pasar Tradisonal di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
Pedagangan, Skripsi Universitas Sumatra Utara Medan, Tahun 2016, hlm 88.
55

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah

6. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisonal, Puasat Perbelanjaan dan Pasar Modern

7. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 53/M-Dag/Per/12/2008 Tentang

Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisonal, Pusat Perbelanjaan

dan Toko Modern.60

C. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan Pasar Rakyat di

Kabupaten Merangin

Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh

pemerintah, swasta, koperasiatau swadaya masyarakat setempat dengan tempat

usaha berupa toko, kios, los, dan tenda, atau nama lain sejenisnya, yang dimiliki

atau dikelola oleh pedagang kecil menengah, dengan skala usaha kecil dan model

kecil, dengan proses jual beli melalui tawar menawar. Kemudian pasar modern

merupakan pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta atau koperasi yang

berbentuk mall, hypermarket, supermarket, departerment store, shopping centre,

minimarket, yang pengelolaannya dilaksanakan secara modern, mengutamakan

pelayanan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada pada satu tangan,

bermodal kuat dan dilengkapi label harga yang pasti.

pedoman Umum Manajemen Pengelolaan Pasar”.https://id.scribd.com/doc/115097125/Pedoman-


60

Umum-Manajeman-Pengelolaan-pasar. diakses Tanggal 22 Desember 2021.


56

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan Pasar Rakyat Kota

Bangko pada dasarnya telah aktif dalam pengelolaan pasar rakyat di kota bangko.

Hal ini bisa disaksikan dengan adanya peraturan daerah dan surat keputusan

bupati tentang pengelolaan pasar yang di keluarkan pemerintah dan di jabarkan

pada pasar rakyat. Selain itu, pemerintah juga berkerja sama dengan beberapa

badan usaha milik negara (BUMN) juga memberikan bantuan berbentuk barang,

seperti alat kebersihan dan lainnya. Begitu pula dengan pembangunan pasar yang

di bangun dan di rehabilitasi oleh pemerintah pasar demi kenyamana pedagang

dan pembeli.

Pemerinta kota Bangko, seperti daerah lainnya, melakukan pengawasan

terhadap jalannya aktivitas pasar dengan memanfaatkan keberadaan pasar Rakyat

Kota Bangko lewat badan pengawasannya. Pengawasan di lakukan dengan

berbagai cara dan atas berbagai pertimbangan-pertimbangan. UPTD Pengelola

Pasar juga setiap sebulan sekali atau beberapa minggu sekali turun langsung

kepasar untuk berdialog dengan pedagang. Pengawasan lakukan terhaap berbagai

aktivitas pasar, seperti pembayaran, retribusi, harga, kebersihan dan lain

sebagainya.61

Selanjutnya upaya pemerintah dalam pengelolaan pasar ingin menciptakan

pasar yang tertib,teratur, aman, bersih dan sehat merupakan salah satu tujuan

pengelolaan dan pemberdayaan pasar tradisional (Pasal 2 Pemendagri No. 20

Tahun 2012 Tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional). Untuk

mencapai tujuan tersebut, tentu saja bukan hanya tugas pengelola pasar dan

61
Wawancara peneliti dengan Bapak Riko, selaku Stap UPTD pengelola Pasar pada
tanggal 09 Novemeber 2021
57

pedagang, tetapi juga menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan

Pemerintah daerah. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah, dalam hal ini

Kementerian Perdagangan (Kemendag), yaitu dengan melakukan revitalisasi

pasar. Revitalisasi pasar artinya perubahan pasar secara fisik dan pengelolaannya

dilakukan secara modern yang bertujuan untuk memacu pertumbuhan pasar

dengan menyelaraskan pasar dengan lingkunganya, serta sesuai dengan tuntutan

kebutuhan masyarakat.62

Upaya lain yang harus segera dilakukan oleh Pemerintah pasar terhadap

pelaku usaha, yaitu dengan mengimplementasikan manajemen pengelolaan pasar

yang profesional, memfasilitasi akses penyediaan barang dengan mutu yang baik

dan harga yang bersaing, dan/atau memfasilitasi akses pembiayaan kepada

pedagang pasar di pasar rakyat (Pasal 13 ayat (2) UU Perdagangan). Melalui

upaya tersebut diharapkan pembeli lebih memilih belanja di pasar rakyat daripada

di toko swalayan, karena tempatnya bersih, nyaman, menyediakan berbagai

kebutuhan pangan dan sayuran sehari-hari, dan tersedianya barang yang

bermutu.63

Selanjutnya upaya lain yang perludilakukan oleh Pemerintah Pengelola

Pasar Rakyat Kota Bangko dengan melakukan pembinaan terhadap pedagang.

Pembinaan sangat dibutuhkan, mengingat mereka mempunyai latar belakang

jalur, jenjang, jenis pendidikan, dan usia serta pengalaman usaha yang berbeda-

beda. Pembinaan tersebut misalnya berkaitan dengan pengelolaan administrasi

62
Peraturan Kementrian Dalam Negri (PEMENDAGRI) NO.20, BN.2012/NO.178,
KEMENDAGRI.GO.ID
63
Observasi peneliti terhadap fasilitas dan di Pasar Rakyat Kota Bangko pada Tanggal 26
November 2021
58

dan keuangan, penataan jenis barang, pemilihan mutu barang, kebersihan barang

dan lokasi dagang, serta pemberian pelayanan terhadap konsumen. Pembinaan ini

tentunya dengan melibatkan koordinasi dari satuan kerja perangkat daerah terkait

sesuai dengan tugas dan wewenangnya dinas perdagangan, dinas perindustrian,

dinas kesehatan, serta dinas koperasi dan UMKM.64

Sebagaimana hakikat keberadaan pemerintahan adalah memberikan

pelayanan umum (public service) kepada masyarakat, maka dalam kontek

pengelolaan Pasar Tradisional yang ada di Kota Bangko tentunya harus

memenuhi kepuasan masyarakat. Dalam Undang-Undang R.I Nomor 25 tahun

2014 tentang Pelayanan Publik terdapat definisi bahwa Pelayanan publik adalah

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan

oleh penyelenggara pelayanan publik.

Pada pasal 1 ayat 2 Undang-undang tersebut juga disebutkan bahwa

Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah

setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang

dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan

hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Sedangkan pada pasal 1 ayat 4 yang dimaksud penyelenggara adalah Organisasi

penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Organisasi

Penyelenggara adalah satuan kerja penyelenggara pelayanan publik yang berada

64
Observasi peneliti tehadap Pasar Rakyat Kota Bangko pada Tanggal 26 November
2021
59

di lingkungan institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen

yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan

badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Begitu juga sebuah pasar yang merupakan sebuah lembaga, sebagaimana

dalam Undang-undang RI. Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, yakni

lembaga ekonomi, maka sebuah pasar tentu memiliki pengelola atau instansi yang

secara khusus mengurus jalannya kegiatan dilingkup pasar tersebut. Tujuan

akhirnya adalah agar para pengguna baik pedagang dan konsumen mendapat

kesejahteraan dari keberadaan pasar dimaksud.

Di beberapa daerah kabupaten/kota pengelola pasar telah dibentuk suatu

Unit Pelaksana Teknis khusus pasar. Bahkan Pemerintah Kota Balikpapan dan

Kota Padang masing-masing sudah memiliki sebuah Dinas yang membidangi

pasar yakni Dinas Pasar yang memiliki Tugas Pokok dan Fungsi yang tentunya

langsung bertanggung jawab kepada Daerah dan Walikota.Dengan adanya sebuah

instansi khusus yang mengelola pasar tentunya menunjukkan pentingnya peranan

pasar bagi masyarakat di suatu daerah dan cermin kepedulian atau perhatian

kepala daerah terhadap keberadaan dan pengelolaan pasar yang ada di daerahnya.

Sebagai suatu instansi pengelola pasar, UPTD ataupun Dinas Pasar tentu memiliki

tatanan organisasi yang sistematis sesuai ketentuan legal formal yang ditetapkan

oleh instansi pembentuknya atau atasannya. Maka dari itu karena telah memiliki

organisasi yang telah ditetapkan secara legal formal maka dalam pelaksanaan

tugas pokoknya tentu harus dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku pada

instansi tersebut. Dengan demikian baik dan tidaknya pengelolaan sebuah pasar
60

tergantung dari kepemimpinan unit atau instansi pengelolanya. Disini tentunya

memerlukan peran pemimpin satuan kerja tersebut secara efektif dan memerlukan

pemimpin yang bisa bekerja dengan penuh visi cemerlang.65

-Pengelolaan Keamanan

Dalam pengelolaan keamana pasar pada umumnya dibagi kedalam dua sip

yaitu siang dan malam hari. Pada siang hari penjagaan keamanan dilakukan oleh

satpam dan dishub.Kemudian, dikerjakan oleh pengelola pasar dan swadaya dari

pedagang. Para pedagang biasanya membutuhkan bantuan lain dalam pengelolaan

keamanan ketika keadaan mendesak. Dalam hal ini bekerja sama dengan pihak

pemerintah. Pemerintah daerah Kabupaten Merangin dalam mengamankan

keamanan di sini menurunkan tim Satuan Polisi Pamong Praja. Fungsi Satpol PP

tidak terlalu signifikan karena keamanan untuk kondisi di pasar tradisional sudah

ada masing-masing tugas dari pedagang atau dari masyarakat setempat yang

diperbantukan.

Pengelolaan pasar ini diterapkan di masing-masing pasar tradisional di

Kota Bangko Kabupaten Merangin.Terutama pasar tradisional yang dikategorikan

dalam klaster pertama. Seperti pasar rakyat kota bangko dimana sistem

pengelolaan pasar tradisional menggunakan semi sistem pasar tradisional. Dengan

menggunakan sip antar penjaga keamanan. Sehingga tingkat keamanan menjadi

lebih kondusif.

65
Skripsi Pungki Prajana Jatmika, Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan
Pasar Tradisonal di Kota Purbolinggo, Skripsi Universitas Jember, Tahun 2017, hlm 30.
61

-Pengelolaan Kebersihan

Untuk pengelolaan kebersihan pasar pada dasarnya tanggungjawab dari

pemerintah yang kemudian pemerintah mempunyai instrument untuk mengurusi

hal ini. Dalam prakteknya, menyediakan tempat sampah yang setiap harinya

ditarik dan diangkut langsung oleh petugas dari dinas pekerjaan umum (PU).

Untuk melancarkan ketertiban kebersihan pun dengan bijaksana pemerintah

mewajibkan bagi para pelaku pasar tradisional membayar retribusi sampah per

hari setiap kali berjualan.

-Penataan Dagangan

Dalam hal penataan dagangan dimaksudkan untuk menciptakan dagangan

para pelaku pasar terorganisir dan rapi.Karena sebagaimana kita ketahui bahwa

indikasi terhadap pasar tradisional kebanyakan orang selalu berbicara kumuh,

bau, sumpek, kotor dan lain-lain. Dari indikasi inilah penataan dagangan di pasar

tradisional diperlukan. Selain untuk menciptakan kenyamanan, penataan ini pula

untuk memaksimalkan pelayanan bagi para konsumen yang ada dilingkungan

pasar. Lebih dari itu, dengan adanya penataan ini bisa sebagai bentuk pemerataan

pendapatan bagi para pelaku pasar maupun pengaturan kesetabilan harga. Apalagi

jika melihat diakhir-akhir ini sebelum pemerintah memberikan kebijakan

kenaikan harga, barang dagangan dipasar tradisional telah berdampak tersendiri

dengan menekankan harga dipasar menjadi lebih tinggi.

-Pemebrdayaan Pelaku Pasar


62

Istilah pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah asing empowerment.

Secara leksial, pemberdayaan berarti penguatan. Secara teknis, istilah

pemberdayaan dapat disamakan atau setidaknya diserupakan dengan istilah

pengembangan. Memberdayakan masyarakat merupakan upaya untuk

meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi

sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

keterbelakangan. Selanjutnya,Titik tolak pemberdayaan adalah pengenalan bahwa

setiap manusia atau setiap masyarakat memiliki potensi yang dapat

dikembangkan. Pemberdayaan adalah untuk membangun daya itu dengan

mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang

dimiliki serta upaya untuk mengembangkannya. Dengan diikuti memperkuat

potensi atau daya yang dimiliki masyarakat.

pengembangan masyarakat adalah terciptanya mainstream ekonomi

masyarakat yang dianggap penting dan efektif dalam memenuhi kebutuhan hidup

orang banyak. Sehingga dalam perkembangan, ilmu pengembangan masyarakat

memberikan alternatif bagi para pelaku pasar tradisional itu dibagi ke dalam

pengembagan ekonomi masyarakat yang konservatif dan pengembangan ekonomi

masyarakat radikal. Dalam pengertian pengembangan ekonomi masyarakat yang

konservatif maksudnya adalah menarik industri (baik kerajinan maupun yang

lainnya), memulai industri lokal, dan pariwisata. Sedangkan, pengembangan

ekonomi masyarakat yang radikal adalah terbentuknya koperasi, bank masyarakat

atau credit unions, dan LETS (local employment and tranding scheme) artinya

menciptakan mata uang alternatif di tubuh masyarakat itu sendiri. Memicu dari
63

konsepsi tersebut, pemberdayaan pelaku pasar hendaknya dapat terlaksana seperti

terbentuk pola kredit bagi masyarakat dalam bentuk pemberian dana bergulir,

kopreasi, paguyuban pedagang pasar, dan pengentasan kemiskinan di pasar.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai

Pran Pemerintah Terhadap Pengelolaan Pasar Rakyat Kota Bangko di Kabupaten

Merangin diantaranya sebagai berikut :

1. Tugas dan fungsi pemerintah dalam pengelolaaan pasar di Kabupaten Merangin

adalah Pelaksanaan pembinaan dan pengelolaan pasar tradisional dan modern

Pelaksanaan pelayanan, pengembangan dan pemeliharaan pasar tradisional dan

modern. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pasar tradisional

dan modern, menjaga, memelihara dan menciptakan keamanan, ketentraman

dan ketertiban lingkungan pasar, melaksanakan dan menciptakan kebersihan,

kerapian dan keindahan serta penanganan masalah sampah, mengkoordinasikan


64

pembinaan dan pantauan pasar dengan camat, lurah dan kepala desa dalam

kabupaten merangin yang pengelolaanya sudah diserahkan ke masing-masing

desa dan kelurahan, melaksanakan penataan dan penertiban pedagang pasar

tradisional dan pedagang kaki lima yang berdagang di seluruh pasar tradisional

dalam kabupaten merangin, melaporkan secara strategis barang dan bahan

pentinglainya pada dinas koprasi usaha kecil dan menengah, pedagang, dan

perindustrian kabupaten merangin.

2. Kendalanya antara lain: kebersihan pasar yang kurang diperhatikan oleh

pedagang, kios yang disediakan kurang dimintai oleh pedangang karena di

bangun terlalu kecil sehingga pedagang susah menata barang dagangannya,

sewa kios yang diabikan oleh pedagang dan lain-lain.

3. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan Pasar Rakyat Kota

Bangko adalah dengan adanya Perda dan Perbup, memberikan bantuan barang

kebersihan dan melakukan renovasi lahan pasar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan

berupa saran kepada pengelola pasar rakyat kota bangko sebagai berikut :

1. Untuk UPTD Pengelola Pasar Rakyat Kota Bangko agar lebih

meningkatkan kerja sama untuk menciptakan pasar yang tertib, aman, dan

nyaman. Selain itu pengelolaan pasar dan pengelolaan kebersihan pasar

sebaiknya menyediakan wadah sampah organik dan non organik untuk


65

pedagang dan meletakkan didepan tempat mereka berjualan. Dan

melengkapi fasilitas yang belum tersedia di Pasar Rakyat Kota Bangko

agar pembeli nyaman berbelanja diPasar Rakyat Kota Bangko.

2. Untuk mengatasi masalah dalam pengelolaan pasar maka pihak

pengelola pasar harus memberikan pelayanan dan fasilitas. Berkomunikasi

langsung dengan pedagang dipasar rakyat di Kota Bangko agar pemerintah

tau permasalahan yang terjadi di pasar dengan adanya komunikasi

tersebut, apa yang dibutuhkan pedagang dipasar rakyat Kota Bangko.

3. Kepada masyarakat dan pedagang untuk selalu mendukung dan

menaaati peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah agar terciptanya

pasar yang rapi, bersih, aman, dan nyaman.


66

DAFTAR PUSTAKA

A. Ayat Al-Quran

Q.S An-Nisa [4] : 29

Literatur

Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (jawa Barat:

CV Jejek, 2018), hlm 9.

Delly Mustofa, Birokrasi Pemerintahan, (Bandung: Alfabet, 2013), hlm 98.

Dr. Dedi Mulyadi, S.E., M.M. Pemberdayaan Pasar Tradisonal di Tengah


Kepungan Pasar Modern, (Media Sains Indonesia 2021), hlm

Handoko, T.Hani, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2011), hlm.8

Henri Faizal, Ekonomo Publik (Jakarta: Ideks, 2015),hlm 19.

Raharjo Adisasmita, Pengelolaan Pendapatan Dan Anggaran Daerah, (Makassar,


Graha, 2010),hlm 21.
67

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia,


Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabet, 2013),hlm 12.

Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta,


1997).hlm87.

Rohiat, Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Pratik, (Bandung: PT Refika


Aditama, 2010),hlm 15.

George R Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksar, 2012),hlm15.

Inu Kencana, Pengantar Ilmu Pemerintahan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,


2011),hlm7.

Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, ( Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011), hlm 22.

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Edisi Revisi) ( Jambi: Syari’ah Press,
2014), hlm 34.

Sayutu Una, Pedoman Penulisan Sripsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN Jambi
2012), hlm 62.

B. Landasan Hukum

Peraturan Mentri Dalam Negri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012


Tentang Pengelolaan dan Pemberdayaa Pasar Tradisional.

Pasal 6 Peraturan Mentri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2009


Tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan.

Pasal 7 Peraturan Mentri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2009


Tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan.
68

Peraturan Bupati Pasal 7 No 4 Tahun 2018 Tentang Pembentukan UPTD Dalam


Pengelolaan Pasar pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah,
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Merangain.

Peraturan Bupati Pasal 9 No 4 Tahun 2018 Tentang Pembentukan UPTD Dalam


Pengelolaan Pasar pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah,
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Merangain.

Pasal 7 Peraturan Mentri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2009


Tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan.

Peraturan Kementrian Dalam Negri (PEMENDAGRI) NO.20, BN.2012/NO.178,


KEMENDAGRI.CO.ID

C. Jurnal / Skripsi

Kukuh Ardiansyah dan Tamsil, Efektivitas Penegak Hukum Administrasi

Terhadap Pelanggaran Izin Usaha Pengelolaan Pasar Rakyat Oleh

Pengelola Pasar rakyat, Jurnal Novum, Vol 5, No. 3, 2018, hlm 67-68.

Ishworo Widyanto, Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar Tradisonal

Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Modern, hlm 2.

Saiful Hasan, Peran pemerintah dalam Perlindungan dan Pemberdayaan Pasar

Tardisional di Kota Makassar, Skripsi Universitas Hasanuddin

Makassar, Tahun 2016.

Skripsi Enim P P M, Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Penyediaan Fasilitas

Bagi Pelaku Usaha Pasar Tradisonal di Tinjau Dari Undang-Undang


69

Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, Skripsi Universitas

Sumatra Utara Medan, Tahun 2016, hlm 71.

Skripsi Pungki Prajana Jatmika, Kebijakan Pemerintah daerah Dalam Pengelolaan

Pasar Tradisinal di Kota Purbolinggo, Sripsi Universitas Jember,

Tahun 2017, hlm 30.

D. Internet
Https//www.Academia.edu/TEORI_PENGELOLAAN, diakses Tanggal 16
November 2021.
http://repository.uin.ac.id, diakses Tanggal 30 Novemeber 2021.

E. Pedoman Penulisan Skripsi

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Edisi Revisi), Cet Ke-2, (Jambi:
Syari’ah Press, 2014), hlm 34.

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syari’ah IAIN STS JAMBI,
2012), hlm 62.

F. Lain-Lainnya

Wawancara Dengan Sanah, Pedagang Pada Tanggal 19 Maret 2021.

Wawancara Dengan Maryani, Pedagang Pada Tanggal 19 Maret 2021.

Wawancara Stap UPTD Pengelolaan Pasar Kota Bangko. Pada Tanggal 11

November 2021.

Wawancara Dengan Bapak M. Fauzi OES, BA Kepala UPTD pada Tanggal 16

November 2021.
70

Wawancara Dengan Bapak Soprian Hadi, S.Sos Bagian Tata Usaha pada Tanggal

15 November 2021.

Wawancara Dengan Bapak Adi Sopian, Selaku Staf UPTD Pengelola Pasar Pada

Tanggal 20 November 2021.

Wawancara Dengan Bapak Budi Hermanto, SE., MM Kabid Pengelolaan

Sampah.

Wawancara Dengan Bapak Riko, Selaku Stap UPTD Pengelola Pasar Pada

tanggal 09 November 2021.


71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1. Foto Wawancara Bersama Bapak M. Fauzi Oes Kepala UPTD

Pengelola Pasar

Gambar 2. Foto Wawancara dan Pengumpulan Data Bersama Bapak Riko Selaku
Staf UPTD Pengelola Pasar
72

Gambar 3. Foto Wawancara Dengan Pedagang Pasar

Gambar 4. Foto wawancara Dengan Pedagang Pasar


73

Gambar 5. Foto Membaca dan Menyalin Data Tenatang Pasar

Gambar 6. Foto Pasar Rakyat Kota Bangko Kabupaten Merangin


74

Gambar 7. Foto Wawancara dengan Bapak Ican Pedagang Buah

Gambar 8. Foto di dalam Pasar Rakyat Kota Bangko


75

Lampiran 2. Data Informan Penelitian

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN

1 M. Fauzi Oes Kepala,UPTD S1


Pengelola Pasar

2 Sopian Hadi TU/UPTD Pengelola S1


Pasar

3 Adi Sopian Staf UPTD Pengelola S1


Pasar

4 Budi Hermanto Kabid,Pengelola S2


sampah

5 Riko Staf UPTD Pengelola -


Pasar

6 Niko Candar Staf UPTD Pengelola -


Pasar

Informan Pedagang Pasar Rakyat

NO NAMA PEKERJAAN PENDIDIKAN

1 Maryani Pedagang Cabe -

2 Sannah Pedagang Sayur -

3 Pak Gatot Pedagang Ikan Asin -

4 Pak Ican Pedagang Buah _

CURRICULUM VITAE
76

A. Identitas Diri

Nama :Anda Nuzul Pratama

Jenis Kelamin :Laki-Laki

Tempat Tanggal Lahir :Pasar Muara Siau, 25 Desember 1999

NIM :105180367

Jurusan :Ilmu Pemerintahan

Golongan Darah :A

Alamat :Desa Pasar muara Siau RT.01.RW.01

No. HP :085218224180

Nama Ayah :Andari

Nama Ibu :Maryani

B. Riwayat Pendidikan

SD/MMI, Tahun Lulus :SDN 86/VI MUARA SIAU 2011

SMP/MTSN, Tahun Lulus :SMPN 9 MERANGIN TAHUN 2014

SMA/MAN, Tahun Lulus :SMAN 10 MERANGIN TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai