Skripsi
Oleh:
SYAFI’I
SPI 141875
Pembimbing Skripsi
1
2
3
4
MOTTO
ABSTRAK
1
QS. Al-Anbiyaa’: (21) 73
5
Nama SYAFI’I, Nim SPI.141875. Skripsi ini berjudul kewenangan pemerintah
daerah di bidang ketenagakerjaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 (Studi pada Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat empat
kewenangan pemerintah daerah dalam pelayanan bidang ketenaga kerjaan di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, diantaranya penyelenggaraan pelatihan
keterampilan, penempatan tenaga kerja, syarat-syarat kerja dan norma kerja dan
pelayanan kartu AK I atau kartu pencari kerja. (3) Terdapat dua strategi yang
dilakukan pemerintah daerah dalam pelayanan bidang ketenagakerjaan di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, diantaranya; melibatkan masyarakat, dan
bertanggungjawab. (2) Kendala-kendala yang menghambat kewenangan
pemerintah daerah dalam pelayanan bidang ketenaga kerjaan di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, diantaranya Kemampuan SDM yang Terbatas, dan
Minimnya Keterlibatan Masyarakat.
PERSEMBAHAN
6
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang…
“dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada yang
berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” Qs. Yusuf : 87
“dan Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.”
Qs. Al-Baqarah : 286
7
KATA PENGANTAR
telah melimpahkan karunia, taufiq dan hidayah-Nya. Semoga shalawat serta salam
Jabung Timur)”.
Meskipun skripsi ini penulis susun dengan segenap kemampuan yang ada,
namun penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Dan berkat adanya bantuan dari para pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang
diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali
1. Bapak Prof. Dr. Suaidi Asary’, MA., Ph. D, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
2. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sulthan
3. Bapak Hermanto Harun, Lc, M.HI., Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik.
8
4. Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag., M.HI, selaku Wakil Dekan Bidang
5. Ibu Dr. Yuliatin, S. Ag., M.HI, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
6. Bapak Ruslam Abdul Gani, SH., MH selaku Pembimbing I dan Bapak Yudi
7. Bapak Abdul Razak, M.SI selaku Ketua Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas
10. Kepala Desa Datuk Nan Duo yang telah memberikan data dalam penyelesaian
skripsi ini.
11. Semua pihak yang terlibat dalam Penyusunan skripsi ini, baik secara langsung
Disamping itu penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan layaknya sebuah karya tulis ilmiah, oleh karena itu diharapkan pada
semua pihak untuk dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun
dan positif guna kesempurnaan skripsi ini. Kepada Allah SWT penulis memohon
ampunan atas semua kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini dan kepada sesama
bermanfaat bagi kita semua dan semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi
9
10
DAFTAR ISI
11
Jabung Timur........................................................................ 54
C. Kendala-Kendala Yang Menghambat Kewenangan
Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Bidang Ketenaga
Kerjaan Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ................... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….……... 62
B. Saran-Saran..............…...……………………............……... 63
12
DAFTAR SINGKATAN
13
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai suku bangsa yang beraneka ragam, maka corak pemerintahan sentralis
bukanlah tipe ideal sistem pemerintahan yang cocok untuk mengatur wilayah dan
penduduk yang demikian banyak dan beragam.2 untuk itu diaturlah corak
kesatuan yang dibagi atas daerah-daerah provinsi dan provinsi terdiri dari daerah
Kabupaten dan Kota yang mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dalam
Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota mengatur dan mengurus sendiri
2
Begas Prana Jaya, Pengantar Ilmu Hukum, (Yogyakarta: PT Anak Hebat Indonesia,
2017), hlm. 23
14
1
menjalankan otonomi dan tugas perbantuan kecuali urusan pemerintah pusat,
pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan lain sesuai
hubungan keuangan pusat dan daerah, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya
alam dan sumber daya lainnya secara adil dan selaras.4 Di samping itu, dalam
penentu yang penting dari penurunan minat investasi. Dalam kehidupan politik,
Kurang baiknya kinerja birokrasi menjadi salah satu faktor penting yang
3
Aminullah, “Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Rumah
Tangga (PRT)”, Jurnal Universitas Sumatera Utara Medan, 2015, hlm. 6
4
Muhammad Azhar, Hukum Ketenagakerjaan,(Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 12
5
Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum Keluarga Indonesia, (Jakarta Timur: Sinar Garafika,
2015), hlm. 182.
15
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. kecenderungan sikap
perlindungan hukum bagi tenaga kerja, hak-hak dasar tenaga kerja perempuan dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur terhadap tenaga kerja yang ada. Di samping itu
perhatian yang penuh pada upah. Berdasarkan ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah
6
Observasi penulis di Dinas Ketenagakerjaan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 10
Januari 2019
16
Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung
Jabung Timur
Kerja dan Pelayanan Kartu AK I atau Kartu Pencari Kerja. Selain itu kebijakan
memiliki peningkatan produktifitas tenaga kerja dan balai latihan kerja memiliki
7
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
17
purna kerja dan menjamin keselamatan kerja, kesehatan kerja, higiene perusahaan,
yang bersifat wajib harus dikelola dengan baik di daerah untuk melakukan
merupakan salah satu retribusi Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berarti
sumber pendapatan daerah. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang berjudul
B. Rumusan Masalah
Tahun 2003?
18
3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pada Dinas
C. Batasan Masalah
maka penulis perlu membatasi permasalahan yang akan di bahas, sehingga tidak
eluar dari topik pembahasan. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas
Timur.
1. Tujuan Penelitian
kejelasan yang dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi ini. Tujuan yang ingin
Tahun 2003.
19
2. Kegunaan Penelitian
Nomor 13 Tahun 2003, ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:
a. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu
Jambi.
b. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam hal ini pemerintah Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan
c. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas Syari’ah khususnya
jurusan Hukum Tata Negara, dan dosen-dosen Fakultas Syari’ah lainnya dan
sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan
E. Kerangka Teori
1. Kewenangan
jawab kepada orang lain, berbicara kewenangan memang menarik, karena secara
20
ekstensinya sekecil apapun dalam suatu komunitasnya,dan salah satu faktor yang
Litan Poltak Sinambela kewenangan adalah hak seorang individu untuk melakukan
sesuatu tindakan dengan batas-batas tertentu dan diakui oleh individu lain dalam
lembaga pejabat tata usaha Negara lain dengan konsekuensi tanggung jawab
8
Litan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik,Teori, Kebijakan dan
Implementasi, (Jakarta: PT Bumi Kasara, 2017), hlm. 24
9
Muhammad Akbal, “ Harmonisasi Kewenangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah
Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah”, Jurnal Supremasi, Volume XI Nomor 2, Oktober 2016,
hlm. 101
21
penggunaan wewenang dimaksudkan untuk mengendalikan perilaku subjek
hukum, komponen hukum ialah wewenang itu harus selalu dapat ditunjuk dasar
tanggung jawab yang melekat kepada aparat atau pejabat yang langsung ditunjuk
penerima wewenang.
Daerah maka pemerintah daerah yang didipimpin oleh Kepala Daerah juga
memiliki kewenangan tersendiri yang bersifat atributif dalam segala bidang seperti
10
Ilyas, Abdurrahman, dan Sufyan, “Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Penyelesaian
Sengketa Tanah”, Jurnal Ilmu Hukum Ilyas, Abdurrahman, Sufyan No. 65, Th. XVII April, 2015,
hlm. 6
11
Litan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik,Teori, Kebijakan dan
Implementasi, (Jakarta: PT Bumi Kasara, 2017), hlm. 24
12
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
22
Setiap Peraturan Daerah tentunya akan dibahas di DPRD bersama dengan
berwenang membuat produk hukum dalam hal ini Peraturan Daerah maka DPRD
dan Kepala Daerah dapat dimintai pertanggungjawaban atas produk hukum yang
tindakan atau perbuatan hukum publik. Dengan kata lain, Prajudi Atmosudirdjo
dapat dijabarkan kedalam dua pengertian, yakni sebagai hak untuk menjalankan
suatu urusan pemerintahan (dalam arti sempit) dan sebagai hak untuk dapat secara
untuk mengambil tindakan atau perbuatan hukum agar tidak timbul akibat hukum,
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang No. 32 Tahun
23
2004 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah (lihat Pasal 1 ayat (3) Undang-
13
Putra Astomo, Hukum Tata Negara Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Thafa Media,
2014), hlm. 62
24
hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan
yang setara bermakna bahwa diantara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki
kedudukan yang sama dan sejajar, artinya tidak saling membawahi. Hal ini
3. Pemerintah Daerah
provinsi itu dibagi atas kebupaten dan kota, yang tiap-tiap propinsi, kabupaten dan
Dengan adanya kemajuan hukum dan ketatanegaraan di jaman globalisasi ini maka
1999. Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 239 Undang- Undang Nomor 32
Tahun 2004 yaitu pada saat berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-
berlaku.
Djaenur adalah:15
14
Undang-Undang Dasar 1945
15
Aries Djaenur, Konsep-konsep Dasar Pemerintahan Daerah, (Bandung: Pustaka Pelajar,
2012), hlm. 4
25
1. Adanya lingkungan atau daerah dengan batas yang lebih kecil dari pada
negaranya.
kepentingan tersebut.
berdasarkan pertimbangan:
a. Kemampuan ekonomi
b. Potensi daerah
c. Sosial Budaya
d. Sosial Politik
e. Jumlah Penduduk
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
26
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan Pasal 1 ayat
daerah dapat berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian daerah yang
bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih yang
mana, dipertegas dalam Pasal 5 bahwa pembentukn daerah harus memenuhi syarat-
4. Ketenagakerjaan
adalah kesejahteraan rakyat termasuk tenaga kerja. Tenaga kerja adalah seluruh
jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada
dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun
17
Muhammad Azhar, Hukum Ketenagakerjaan, hlm. 12
27
di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
setiap orang yang bekerja pada perusahaan yang belum wajib mengikuti program
social tenaga kerja yang bersifat umum untuk dilaksanakan atau bersifat dasar,
mana yang tercantum dalam jiwa dan semangat Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
memerlukan dana yang tidak sedikit dan memberatkan jika dibebankan kepada
18
Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
19
Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum Keluarga Indonesia, (Jakarta Timur: Sinar Garafika,
2015), hlm. 182
28
perorangan, maka sudah selayaknya diupayakan penanggulangan kemampuan
masyarakat melalui program jaminan social tenaga kerja. Para pekerja dalam
serta tantangan yang dihadapinya. Oleh karena itu kepada mereka dirasakan perlu
masyarakat.
yang berkualitas. Dalam suatu Negara, tenaga kerja ada yang dipekerjakan di
dalam dan di luar Negara itu sendiri. Seperti halnya Indonesia, tenaga kerja
Indonesia banyak bekerja di luar negeri. Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di
Negara. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat. Tenaga kerja dapat juga diartikan sebagai penduduk yang berada
dalam batas usia kerja. Tenaga kerja disebut juga golongan produktif, yakni dari
usia 15-65 tahun.Tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu angkatan
kerja dan bukan angkatan kerja.20 Pembagian tenaga kerja jika digambarkan dalam
bentuk bagan akan tampak seperti berikut. Tenaga kerja berdasarkan keahliannya.
20
Agus, “Peran PEMDA Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Dibidang
Ketenagakerjaan” Skripsi: Ilmu Pemerintahan, 2011, hlm. 32
29
a. Tenaga Kerja Terdidik / Tenaga Ahli / Tenaga Mahir
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian
atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan non
formal.
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang
F. Tinjauan Pustaka
Universitas Jember Fakultas Hukum, ditulis pada tahun 2013, dengan judul
21
Fragaria Vesca Jananta, Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Dalam
Pembentukan Peraturan Daerah Berkaitan Dengan Bidang Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Skripsi: Universitas Jember Fakultas Hukum, 2013, hlm.
iv
30
berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Hasil menunjukkan bahwa
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Negeri Surakarta, ditulis
pada tahun 2010, dengan judul “Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Pelayanan
22
Fajaruddin, “Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Pelayanan Bidang
Ketenagakerjaan di Kota Surakarta Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah”, Skripsi: Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Negeri
Surakarta, 2010, hlm. 6
31
pedoman teknis pelaksanaan pelayanan bidang ketenagakerjaan di Kota Surakarta.
oleh Pemerintah Kota Surakarta melalui perbaikan kualitas daya saing, kompetensi
Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, ditulis pada tahun 2017, dengan judul
2004”. (Dibimbing oleh Bapak Muh. Yunu wahid dan Bapak Naswar) Setiap
(tata pemerintahan yang baik) telah lama menjadi mimpi banyak orang Indonesia.
membayangkan bahwa dengan memiliki praktik governance yang lebih baik maka
kualitas pelayanan publik menjadi semakin baik, angka korupsi menjadi semakin
23
Andi Alti, “Tinjauan Yuridis Terhadap Kewenangan Pemerintah Daerah dalam
Pelayanan Bidang Ketenagakerjaan di Kabupaten Bone Berdasarkan Undang-Undang No.32 Tahun
2004”, Skripsi: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, 20107, hlm. iv
32
kerjaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdasarkan Undang-Undang Nomor
tenaga keja, syarat-syarat kerja, norma kerja dan Pelayanan Kartu AK I. Namun
segala bentuk penghambat dan tidak tepat sasaran yang disebabkan oleh Pemda
atau pusat. Kemudian Kendala External yaitu segala bentuk permasalahan yang
disebabkan oleh faktor para pencari kerja maupun kondisi diluar Pemerintah
Daerah.
Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, ditulis pada tahun 2017, dengan judul
perlindungan terhadap hak-hak pekerja terutama atas pemenuhan upah yang layak.
hak pekerja terutama atas upah yang layak. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode yuridis normatif dan yuridis sosiologis. Penelitian ini berhasil
24
Iwan Noviar, “Peranan Pemerintah Daerah Dalam Memberikan Perlindungan Terhadap
Hak-Hak Pekerja/Buruh Terutama Berupa Pemenuhan Atas Upah Yang Layak (Studi di Kabupaten
Sanggau)”, Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, 2017, hlm. 4
33
Kabupaten Sanggau masih sangat minim atau tidak optimal dalam pengawasan dan
Tidak optimalnya pemerintah daerah kabupaten sanggau dalam hal ini karena
beberapa aspek, yaitu aspek personel, aspek pendanaan, dan aspek kelembagaan.
Untuk itulah dalam saran atau rekomendasi penelitian ini terhadap permasalahan
penelitian sebelumnya adalah pada salah satu variabel yang digunakan dalam
Undang Nomor 32 Tahun 2004. Sedangkan, perbedaan antara skripsi ini dengan
dalam mengatasi permasalahan tersebut ditambah lagi harga petani kelapa yang
terus menurun menyebabkan petani menjerit dan ingin mencari pekerjaan yang
34
BAB II
METODE PENELITIAN
penelitian, yaitu bulan Mei 2018. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan
sebagai berikut:
B. Pendekatan Penelitian
menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu
hukum yang sedang ditangani. Atau dengan kata lain yaitu suatu penelitian yang
masyarakat dengan maksud untuk mengetahui dan menemukan fakta- fakta dan
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandungm
2009, hal. 36.
35
data yang dibutuhkan, setelah data yang dibutuhkan terkumpul kemudian menuju
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun
1. Data Primer yang penulis ambil dari informasi di lapangan melalui observasi
Sumber data penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/ peristiwa, dan
peristiwa berupa suasana yang bergerak ataupun lisan, meliputi ruangan, suasana,
dan proses. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan diobservasi. Adapun
sumber data dalam penelitian ini adalah peristiwa atau kejadian, dimana dalam
penelitian ini peristiwa dijadikan sumber data adalah penelitian ini tentang
36
pemberi kewenangan, di mana dalam hal ini kewenangan pemerintah daerah
dilakukan melalui wawancara dan lainnya dan dokumentasi, di mana sumber data
yang diambil dari dokumen ini berupa data dalam bentuk laporan, catatan
D. Unit Analisis
tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel.
Unit analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun
organisasi swasta atau sekelompok orang.26 Unit analisis juga menjelaskan kapan
waktu (tahun berapa, atau bulan apa) penelitian dilakukan, jika judul penelitian
Nomor 13 Tahun 2003. Penetapan unit analisis tersebut, karena penelitian yang
Jabung Timur.
informasi. Penentuan unit sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai
26
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS
Jambi, (2012), hlm. 62.
37
boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru.27 Informan adalah
orang yang memberi atau orang yang menjadi sumber data dalam penelitian
peneliti dan diperkirakan orang yang menjadi informan ini menguasai dan
memahami data, informasi, ataupun fakta dari objek penelitian. Informan dalam
penelitian ini dipilih berdasarkan kewenangan dan keilmuan yang terkait dengan
1. Observasi
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Martinis
yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpatisipasi
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,hlm.85.
38
aktif dalam aktiivitas mereka.”28 Penelitian partisipatif ini kemudian dikhususkan
tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan
c. Activity, kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang
berlangsung.
Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, penulis memilih
peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang
berfikir.
28
Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif,
(Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009), hlm. 79.
39
3) Mengamati latar belakang, lingkungan dan pelaksanaan kewenangan
Timur.
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
diteliti, berupa perkataan dari informan di lapangan, dan juga untuk mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara yang digunakan dalam
laptop, dan camera karena penulis menggunakan wawancara catatan lapangan. Hal
sumber data, dimana kesemuanya telah digunakan setelah mendapat izin dari
sumber data. Karena wawancara yang digunakan adalah semi terstruktur. Dalam
40
subyek dengan menggunakan dokumntasi catatan lapangan. Adapun pedoman
3. Dokumentasi
arsip dan dokumen baik yang berada di Pemerintah Daerah dalam pelayanan
administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi
Adapun di dalam skripsi ini penulis mengumpulkan data mengenai sejarah, visi-
41
F. Teknik Analisis Data
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan
membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Aktivitas analisis
data yaitu reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan lalu
diverifikasi.
1. Reduksi Data
pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Adapun data yang direduksi akan
penelitian ini, data diperoleh melalui catatan lapangan dan wawancara, kemudian
data tersebut dirangkum, dan diseleksi sehingga akan memberikan gambaran yang
2. Penyajian Data
data yang kemudian disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah dipahami.
42
Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajiannya juga
dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan. Penyajian data juga dapat
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, tetapi yang
paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif dan di dalamskripsi ini
peneliti menggunakan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dilakukan dengan
mengelompokkan data sesuai dengan sub bab-nya masing-masing. Data yang telah
didapatkan dari hasil wawancara, dari sumber tulisan maupun dari sumber pustaka.
3. Kesimpulan/Verifikasi
bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang
penulisan kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya
ketiga metode ini yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan akan
penulis lakukan setelah semua data telah diperoleh melalui wawancara catatan
43
kesimpulan kewenangan pemerintah daerah di bidang ketenagakerjaan berdasarkan
G. Sistematika Penulisan
tentang tema yang dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan
Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Unit Analsis dan
Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana
BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu BAB V penutup yang
terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan
44
BAB III
pesisir timur Propinsi Jambi selatan yang berjarak sekitar 174 km dari Kota
utara. Secara astronomis terletak dalam posisi 4 13‟ -120040‟ Bujur Timur
kurang lebih4.559,00 Km2. Bone terdiri atas 27 (dua puluh tujuh) kecamatan yang
diperinci menjadi 333 (tiga ratus tiga puluh tiga) desa dan 39 (tiga puluh sembilan)
kelurahan dengan jumlah dusun sebanyak 888 (delapan ratus delapan puluh
delapan) dan lingkungan sebanyak 121 (seratus dua puluh satu). Adapun berikut
29
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
45
45
B. Visi dan Misi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Adapun visi dan misi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
Tanjung Jabung Timur adalah sebagi berikut: Visi “Terwujudnya Tenaga Kerja
C. Struktur Organisasi
Tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Dinas Tenaga erja Dan
30
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
31
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
46
D. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung
Jabung Timur
13 Tahun 2003 tentang susunan dan tata kerja dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, maka tugas pokok dan fungsi
untuk semua struktur dalam lingkup dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
struktur yang ada dalam organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
bawahan;
32
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
47
8. Mengevaluasi dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan;
tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretariat
Daerah. 33
Transmigrasi;
dinas;
d. Pengadaan Kartu AK I
sub bagian;
33
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
48
h. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhnis serta pengawasan kepada
bawahan;
sekretaris terdiri dari sub bagian umum, sub bagian kepegawaian, dan sub bagian
keuangan dan perlengkapan adapun tugas sub sub bagian tersebut sebagai berikut:
34
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
49
8) Membuat rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan untuk diajukan
dalam penyusunan program dinas tahun yang akan datang selambat lambatnya
kesejahteraan pegawai
35
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
50
(2) Melakukan pengelolaan keuangan dinas yang meliputi penerimaan,
(5) Melakukan pembayaran gaji pegawai, biaya perjalaan dinas, rekening telepon
anggaran
anggaran dinas
36
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
51
(18) Melakukan infentarisasi dan mempersiapkan penghapusan barang dan
perlengkapan
inventaris
(20) Melakuakan stock volume barang barang kebutuhan ATK dan barang barang
37
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
52
berpotensi menyedot sebagian besar alokasi APBD untuk belanja tidak
belanja tidak langsung (belanja aparatur) dan bukan untuk pos belanja langsung
kelembagaan daerah seperti aparatur, sistem tata laksana, dan nilai dasar
organisasi. Hal ini terlihat dari esensi kebijakan yang lebih menekankan pada
tiga hal: 38
38
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
53
Pembentukan kelembagaan atau organisasi perangkat daerah akan sangat
tampaknya menjadi urutan berikutnya. Hal ini juga tampak pada semangat
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 yang justru lebih banyak berpihak
kepada birokrasi dari pada pelayanan publik. Hal ini terlihat dari besarnya
organisasi perangkat daerah melebihi dari yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
39
Profil Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Kantor Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tentang sejarah Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 7 Januari 2019
54
BAB IV
Pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanjung Jabung
Timur berjumlah 4.925 jiwa atau hanya 18,41 persen dari total pengangguran di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu 1.140 jiwa. Secara umum pula dalam
sektor perikanan, dengan sub sektor perikanan laut, kemudian sub sektor
besar penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur bekerja di sektor pertanian yang
berjumlah 356.814 jiwa (70,72%) dari jumlah penduduk yang bekerja. Sektor lain
yang juga banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan dan
Akomodasi (11,54 %) dan yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah
40
Dokumen Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
55
pembangunan harus di jamin haknya, diatur kewajibannya dan dikembangkan daya
ketenaga kerjaan. Oleh karena itu pelayanan pemerintah daerah dibidang ketenaga
dimana kegiatan ini adalah bentuk kerja sama pemerintah daerah dengan pihak
penaggung jawab kegiatan adalah Kepala Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan
56
dilaksanakan tanpa biaya (gratis), masyarakat dihimbau untuk mengikuti segala
berikut:
Sejauh ini telah berjalan program pelatihan pada salah satu perusahaan,
guna meningkatkan kemampuan masyarakat. Dan kami mengajak
masyarakat untuk berperan aktif mencari informasi agar dapat mengikuti
program ini dengan baik. Masyarakat seharusnya lebih aktif lagi, ketika
kami Pemerintah Daerah melakukan suatu kegiatan pelayanan berupa
pelatihan karena ini sangat bermanfaat bagi mereka dimana mampu
meningkatkan kapasitas mereka dan juga mereka diberikan sertifikat yang
dapat mereka gunakan di perusahaan, apalagi kegiatan pelayanan ini tidak
dipungut biaya (gratis). Dengan diadakan pelayan gratis ini, lebih
memotivasi lagi meraka untuk terus berkembang dengan baik.
Meningkatkan seluruh kemampuan dan pontensi masyarakat itu sendiri.41
pelayanan ini tidak dikenakan biaya sedikit pun, jadi lebih meringangkan beban
memang terbilang banyak, tak heran jika masyarakat yang tergolong usia kerja
ambil bagian dalam kegiatan ini, karena menganggap perlu untuk mengikuti
sebagai berikut:
41
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
57
Kami melakukan penyelenggaraan penempatan kerja yang sesuai dengan
bidangnya, perluasan wawasan oleh tenaga kerja yang mampu bersaing di
dalam menghadapi perubahan zaman, peningkatan produktifitas tenaga
kerja yang berkompeten dan pelatihan ketenagakerjaan yang di laksanakan
di balai latihan kerja. Semua itu kami laksanakan dalam rangka
penyelenggaraan tenaga kerja yang baik di kabupaten Tanjung Jabung
Timur.42
tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya, perluasan wawasan tenaga kerja,
peningkatan produktifitas tenaga kerja serta pelatihan tenaga kerja di balai latihan
kerja. Selain itu penulis menemukan bahwa selain diadakannya pengawasan dan
42
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
43
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
58
mengutamakan keselamatan kerja, kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan
ergonomi demi terciptanya dunia kerja yang dapat memenuhi hak-hak para
kerja terhadap penyandang disabilitas yangmana disetiap 100 pekerja normal maka
harus ada satu orang pekerja penyandang disabilitas di dalam sebuah perusahaan
Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
sebagai berikut:
44
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
45
Wawancara bersama Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
59
kerjaan ini, karena kurangannya lapangan kerja untuk masyarakat. Dengan pelayan
Saya kemarin mengikuti pelatihan, memang kita diajarin di sana dan kita
juga diarahin maunya kemana, saya kemarin mengikuti pelatihan jahit dan
kami disana diajarin cara menjahit, ada juga ibu-ibu di sini di ajak ke sana
untuk mengikuti pelatihan, mereka bilangnya sih agar ibu-ibu di sini bisa
hidup mandiri dan membantu keperluan keluarga.47
46
Wawancara bersama Bapak Imam Selaku masyarakat yang mengikuti Pelatihan di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
47
Wawancara bersama Bapak Imam Selaku masyarakat yang mengikuti Pelatihan di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
60
2. Pemberian Izin
perizinan kerja termasuk izin-izin penggunaan jasa Tenaga Kerja Asing (TKA)
sebagai berikut:
48
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
49
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
61
Dalam hasil wawancara tersebut dapat dicermati bahwa pemerintah
termasuk izin pelaksanaan pelatihan keterampilan tenaga kerja yang dilakukan oleh
Kami tentu mengawasi jam kerja dan jam istirahat para pekerja di
perusahaan perindustrian, terutama pengawasana tenaga kerja wanita yang
bekerja malam hari dan pengawasan tenaga kerja anak. Serta kami juga
pengawasan apakah setiap pekerja itu telah dikutsertakan Jamsostek atau
tidak. Pengawasan-pengawasan tersebut kami lakukan untuk memberikan
jaminan kepada para pekerja yang ada di kabupaten Tanjung Jabung Timur.
50
dan istirahat pekerja wanita yang bekerja pada malam hari serta anak-anak.
50
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
62
mendorong penyelenggaraan pelatihan keterampilan tenaga kerja dalam
rangka memfasilitasi dan memberikan solusi terhadap pengangguran serta
usaha-usaha lain untuk meningkatan kesejahteraan, yang bentuknya seperti
pembinaan peningkatan fasilitas kesejahteraan pekerja pada perusahaan
swasta. 51
perizinan peralatan kerja dan sertivikasi operator alat-alat berbahaya adalaha salah
yaitu tenga kerja antar kerja antar daerah (AKAD), antar kerja antar lokal dan antar
dalam distribusi tenaga kerja yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
adapun syarat dari mengikuti pelayanan Pemda tersebut adalah memiliki surat
permohonan rekomendasi rekrut dari perusahaan dan tanpa dipungut biaya dengan
waktu penyelesaian satu hari, dan selaku penanggung jawab pelayan ini adalah
sebagai berikut:
51
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
63
Kami terus melakukan kerjasama antar kecamatan, kabupaten, procinsi dan
Negara untuk menempatkan tenaga kerja yang baik, jadi dengan telah
mendapatkan pelatihan yang kami berikan, masyarakat akan siap dengan
penempatan kerja ini, sehingga dapat memperbaiki kehidupan mereka.52
Dalam hasil wawancara tersebut dapat dicermati bahwa kegiatan antar kerja
tenaga kerja jadi dalam hal ini antar kerja tersebut merupakan salah satu pemberian
penyampaian informasi tersebut ditujukan kepada pencari kerja yang terdaftar pada
kantor tenaga kerja yang bersangkutan. Seperti yang disampaikan Bapak Ma’ruf
Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sebagai berikut:
ini mengisi lowongan yang tersedia relatif mudah untuk dicocokkan dengan daftar
lamaran yang ada di kantor tenaga kerja. Selain itu, para pencari kerja juga dapat
dengan mudah untuk melihat informasi tentang berbagai lowongan yang tersedia
karena di tempelkan pada papan pengumuman yang khusus disediakan untuk para
52
Wawancara bersama Bapak Bahder J Nasution Selaku paka hukum di Universitas
Jambi, pada 12 Januari 2019
53
Wawancara bersama Ibu Nuriyanti Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
64
pencari kerja tersebut, artinya para pelamar tidak perlu lagi menemui pegawai
Kartu AK I sangatlah bermanfaat bagi para pecari kerja yang ada di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, bagaimana tidak bentuk pelayanan ini dibebaskan biaya
dimana calon pekerja harus memenuhi beberapa persyaratan seperti: Foto copy
KTP, Ijasah Terakhir dan Pas Photo. Efektivitas Pelayanan Publik di Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang dapat dideteksi berdasarkan sub- sub
indikator berikut: Waktu, Biaya dan Kuantitas. Adapun gambar dari SOP (Standar
54
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
65
Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
pelayanan yang cepat. Jadi masayarakat tidak perlu khawatir lagi akan masalah AK
kemudahan karena pelayanan ini gratis atau tidak dikenakan biaya. Bapak Ma’ruf
Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang mengatakan
bahwa:
“Lebih baik membuat layanan ini dengan tidak di kenakan biaya kepada
masyarakat, karena lebih meringankan beban dari masyarakat itu sendiri.
Masyarakat dapat merasakan pelayanan ini, sehingga dapat mengurangkan
pengangguran dan banyak pengangguran yang akan mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pelayanan yang diberikan kepada pada masyarakat
berupa pelayanan AK 1 ini tidak dikenakan biaya (Gratis) namun biasa pula
ada masyarakat yang mungkin memliki rasa terimakasih yang tinggi
makanya mereka memberikan uang sebagai ucapan. 56
pelayanan ini tidak akan di kenakan biaya sedikit pun ( gratis ). Dengan pelayan ini
55
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
56
Wawancara bersama Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
66
Dari hasil penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat empat
1. Melibatkan Masyarakat
Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, beliau
mengatakan bahwa:
tersebut. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Ma’ruf
Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sebagai berikut:
57
Wawancara bersama Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
67
Selaku pemerintah Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
telah melibatkan masyarakat dalam kegiatan- kegiatan pembangunan.
Namun tidak semua masyarakat dapat terlibat langsung dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan pembangunan karena ketidaktahuan mereka mengenai
program-program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah
desa.58
sudah ikut terlibat dalam mengikuti pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan dana
atau regulasi yang ditetapkan oleh lembaga. Sebagaimana dapat dilihat dari
wawancara penulis bersama Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten
58
Wawancara dengan Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, 12 Januari 2019.
59
Wawancara dengan Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, 12 Januari 2019.
68
Hasil wawancara penulis di atas bahwa, penerapan sistem keterbukaan
oleh masyarakat, berlandaskan kejelasan dan tidak ada yang kebijakan yang
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua strategi yang
diberikan kepada masyarakat dapat diperoleh melalui papan pengumuman dan juga
60
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
69
C. Kendala-Kendala Yang Menghambat Kewenangan Pemerintah Daerah
Dalam Pelayanan Bidang Ketenaga Kerjaan Di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur
Jabung Timur yang berumur 15 tahun ke atas sebanyak 504.545 jiwa, yang
termasuk dalam kelompok angkatan kerja sebanyak 323.583 jiwa dan 180.962 jiwa
Jabung Timur adalah laki-laki yang berjumlah 189.811 jiwa atau 58,66 persen dari
total angkatan kerja. Sebagian besar bukan angkatan kerja adalah perempuan
berjumlah 147.559 jiwa atau 81,54 persen. Dari total bukan angkatan sebagian
besarnya adalah adalah ibu rumah tangga berjumlah 110.160 jiwa atau 97,15
persen. 61
Tanjung Jabung Timur pada tahun 2018 tercatat 64,13 persen. Tingkat
angkatan kerja.Dari seluruh angkatan kerja yang berjumlah 504.545 jiwa tercatat
bahwa 26.763 jiwa dalam status pengangguran. Dari angka tersebut didapat tingkat
61
Dokumen Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
62
Dokumen Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
70
Berdasarkan Kondisi yang telah dipaparkan diatas, penulis juga
Tanjung Jabung Timur dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara
Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
sebagai berikut:
Kemampuan SDM yang ada di sini itu belum sepenuhnya berjalan efektif,
ini disebabkan mereka itu masih ada sangkut paut maslah waktu dalam
pelaksanaan, yang dijadwalkan tanggal sekian rupanya harus molor,
sedangkan masyarakat sudah datang dari berbagai daerah..63
waktu, hal ini disebabkan karena minimnya sumber dana sedangkan untuk
melaksanakan pelayan ini diperlukan dana yang terbilang besar. Pernyataan ini
Ada informasi yang tidak semuanya masyarakat ini tahu tentang peluang
pekerjaan ini, masih ada juga masyarakat yang tidak peduli untuk mencari
informasi, ditambah lagi pihak pemerintah terbatas dan terkadang dadakan
63
Wawancara dengan Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, 12 Januari 2019
71
untuk memberikan informasi terkait pelatihan dan pekerjaan ini.
Sebenarnya hal itu sangat disayangkan sekali, tapi ya mau bagaimana lagi
kalu SDM-nya tidak memadai. 64
pelatihan, yang diakibatkan minimnya sumber daya yang ada. Dalam Pelayanan
Penempatan tenaga kerja masih minim informasi yang diperoleh oleh Pemda.
Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Bapak Nurdin selaku mayarakat yang
perpanjangan ijin penggunaan tenaga kerja biasanya juga lamban hal ini karena
terbatasnya fasilitas yang dimiliki pemda. Syarat-syarat dan Norma Kerja Pemda
dalam hal ini kurang mampu memperoleh informasi yang akurat, baik mengenai
informasi mengenai izin penyimpangan waktu kerja dan izin kerja malam wanita
dengan pelayanan tersebut dan dalam pelayanan Kartu AK I atau Kartu Pencari
disebabkan juga karena minimnya sumber daya dan bantuan dari pusat.
64
Wawancara bersama Muksin selaku mayarakat yang menggunakan pelayanan di Dinas
Ketenagakerjaan, pada 12 Januari 2019
65
Wawancara bersama Nurdin selaku mayarakat yang menggunakan pelayanan di Dinas
Ketenagakerjaan, pada 12 Januari 2019
72
2. Minimnya Keterlibatan Masyarakat
aspirasinya. Bila suatu masyarakat tidak begitu terlibat dalam perkembangan maka
dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua
Banyak masyarakat juga berpikir kalau kegiatan yang telah kita lakukan itu
tidak memberikan manfaat bagi mereka, sehingga mereka berpendapat
untuk tidak ingin mengikuti kegiatan pelatihan ini. Dengan pendangan yang
seperti ini sebetulnya itu akan merugikan mereka karena mereka tidak
dapat berkembang, namun bila mereka mengikuti kegiatan ini maka mereka
akan berkembang dan menjadi bertambah ilmu pengatahuan. 66
66
Wawancara dengan Bapak Ma’ruf Selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, 12 Januari 2019.
73
Kendala yang dari luar itu perusahaan yang menjalin kerjasama dengan
pemerintah itu tidak melakukan perpanjangan perizinana, sehingga itu
merugikan pemerintah. Terkadang kita mau tegur nanti kasihan masyarakat
yang kerja di sana, tapi kami tidak pandang buluh, jika menyalahi aturan
maka kami akan pertegas.67
merugikan pemda Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Para calon tenaga kerja tidak
memperhatikan dan mengikuti Syarat dan Norma kerja sehingga sering terjadi
pelanggaran pada saat bekerja, dan tentunya ini merugikan para tenaga kerja.
sulit memperoleh pekerjaan yang layak. Masih adanya budaya konektivitas dalam
67
Wawancara bersama Bapak Nurdin Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada 12 Januari 2019
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 13 Tahun 2003, secara umum berjalan
baik namun perlu ditingkatkan kembali kinerja pemerintah daerah, untuk itu secara
Kerja.
dapat diperoleh melalui papan pengumuman dan juga website yang ada.
62
75
Minimnya Keterlibatan Masyarakat, di mana sebagian masyarakat
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajikan oleh peneliti
1. Diperlukan perhatian yang lebih serius lagi atau peningkatan kinerja oleh
76
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Begas Prana Jaya, Pengantar Ilmu Hukum, Yogyakarta: PT Anak Hebat Indonesia,
2017.
Putra Astomo, Hukum Tata Negara Teori dan Praktek, Yogyakarta: Thafa Media,
2014.
Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS
Jambi, (2012.
Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011.
B. Perudang-Undangan
77
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
C. Lain-Lain
78
Muhammad Akbal, “ Harmonisasi Kewenangan Antara Pemerintah Pusat Dan
Daerah Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah”, Jurnal Supremasi,
Volume XI Nomor 2, Oktober 2016.
79
INSTRUMEN WAWANCARA.
80
9. Bagaimana strategi yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam pelayanan
bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur?
10. Perusahaan apa saja yang terlibat atau bekerjasama dengan dinas
ketenagakerjaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur?
11. Apa saja terobosan pemimpin terhadap kinerja pegawai di Kantor
Pemerintahan Kabupaten Sarolangun?
12. Apa saja peran pemimpin terhadap kewenangan pemerintah daerah di
bidang ketenagakerjaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003?
13. Bagaimana upaya komunikasi pemimpin terhadap kewenangan
pemerintah daerah di bidang ketenagakerjaan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003?
81
B. Wawancara Bersama Pakar Hukum Perundang-Undangan
82
C. Wawancara Bersama Pakar Pemerintah Otonomi Daerah
83
D. Wawancara Bersama Masyarakat yang Melakukan Pelayanan di Dinas
Ketenagakerjaan
84
DAFTAR INFORMAN
No Nama Jabatan
1 Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung
Bapak Nurdin Jabung Timur
2 Bapak Ma’ruf DPRD Kepala Kabupaten Tanjung Jabung Timur
3 Bapak Bahder J
Nasution Selaku paka hukum di Universitas Jambi
4 Selaku Kepala Bidang Bidang Ketenagakerjaan Kabupaten
Ibu Nuriyanti Tanjung Jabung Timur
5 Muksin selaku mayarakat yang menggunakan pelayanan di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
6 Nurdin selaku mayarakat yang menggunakan pelayanan di Dinas
Ketenagakerjaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
7 Bapak Imam masyarakat yang mengikuti Pelatihan di Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
8 masyarakat yang mengikuti Pelatihan di Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
85