Oleh :
Nama : Pepi Lestari
NPM : 2021.053.1
TAHUN 2023
NIM : 2021.053.1
Lokasi PPL : Kantor Urusan Agama Kec. Cigalontang dan Pengadilan Agama
Tasikmalaya Kelas 1A
2
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang
mana atas berkat rahmatnya dan karunianyalah penulis bisa menyelesaikan
laporan akhir hasil Praktek Pengalaman Lapangan di Kantor Urusan Agama dan
Pengadilan Agama. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada sahabatnya dan kepada
seluruh umatnya yang setia mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.
3
4. Bapak Devy Nugraha S.H.I,M.H. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(PPL) KUA Kec. Cigalontang.
5. Bapak Drs.H.Mamat Ruhimat selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kec.
Cigalontang Kab. Tasikmalaya yang sekaligus sebagai Pembimbing Lapangan
(PPL) di Kantor Urusan Agama Kec.Cigalontang Kab. Tasikmalaya.
6. Bapak Drs. Usep Gunawan,S.H selaku Hakim Pengadilan Agama
Tasikmalaya Kelas 1A yang sekaligus sebagai Pembimbing Lapangan (PPL)
di Pengadilan Agama Tasikmalaya Kelas 1A
7. Seluruh Staf Jajaran Kantor Urusan Agama Kec. Cigalontang Kab.
Tasikmalaya.
8. Seluruh Staf Jajaran Pengadilan Agama Tasikmalaya Kelas 1A
9. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis.
10. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................2
C. Waktu......................................................................................................3
D. Tempat Pelaksanaan................................................................................3
A. Sejarah Lembaga/Instansi........................................................................4
2. Pengadilan Agama............................................................................16
5
2. Pengadilan Agama............................................................................18
BAB IV PENUTUP..............................................................................................19
A. Simpulan................................................................................................19
B. Saran......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
BIODATA PESERTA..........................................................................................23
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................24
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek pengalaman lapangan adalah salah satu metode pembelajaran
yang ditujukan kepada para mahasiswa Universitas Islam K.H Ruhiat
Cipasung yang sudah memasuki semester tujuh. Dalam pelaksanaannya
mahasiswa dituntut untuk belajar sendiri tanpa adanya bantuan dari dosen,
yaitu dengan mengamati langsung dilapangan, mempraktikan teori-teori yang
ada di buku atau yang telah didapatkan dikampus, membantu pekerjaan para
pegawai yang ada di lembaga sehingga mendapatkan ilmu dari pengalaman
lapangan dan mendapatkan pengalaman baru dengan belajar langsung secara
praktik di lembaga yang menjadi tempat ppl tersebut.
7
teori–teori syariah islam yang dibungkus dalam sebuah materi hukum
keluarga dengan pendekatan deduktif teoritik normative dan akademik murni.
Sementara teori-teori yang di diskusikan banyak diangkat dari kenyataan
empiris kehidupan dalam berkeluarga, bermasyarakat yang sering
bermunculan untuk dikritisi. Analisis atau bahkan pengambilan hukum baru
dengan istinbat hukum. Maka berdasarkan dinamika tersebut teori akan terus
berkembang, dari sinilah mahasiswa secara profesional diharapkan tidak
hanya mampu menganalisis dinamika kehidupan masyarakat secara teoritis,
tetapi secara praktik empiris.
Hukum Keluarga Islam mempunyai ruang lingkup kajian masalah,
diantaranya seputar pernikahan, waris, dan perwakafan yang dalam
penerapannya tidak hanya melalui Kantor Urusan Agama tetapi juga melalui
Pengadilan Agama. Oleh karena itu, diadakannya praktik peradilan ini
merupakan usaha menyempurnakan pengalaman yang diperlukan mahasiswa
dalam meraih profesi dibidang tersebut.
Hasil analisis empiris pada gilirannya dapat memberikan bekal bagi
mahasiswa dalam memberikan kontribusi dalam perubahan, pengembangan
hukum, dan menyiarkan syari’at islam yang menjadi subjek garap/sasaran dan
temuan-temuan yang diperoleh dalam kenyataan empiris dapat memberikan
sumbangan pemikiran untuk penguatan teori yang ada atau bahkan dapat
dirumuskan teori baru.
B. Tujuan
Praktik pengalaman lapangan (PPL) adalah kegiatan nyata sebagai
aktualisasi dari sejumlah teori yang pernah dipelajari di bangku kuliah. Di
samping kegiatan nyata, praktik pengalaman lapangan (PPL) juga diartikan
sebagai upaya pendalaman wawasan yang sesuai dengan misi sebuah
jurusan/program studi yang telah ada.
Adapun tujuan dari kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) :
8
2. Mahasiswa ikut andil dalam menciptakan masyarakat yang sadar hukum,
baik secara langsung menjadi praktisi hukum maupun secara tidak
langsung dengan cara menjadi pendamping dan pembimbing masyarakat.
3. Mahasiswa bisa membangun networking seluas-luasnya, sehingga akan
lebih banyak menemukan relasi dan mempermudah mereka dalam
menyalurkan minat kerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tugas dan wewenang Pengadilan Agama
prosedur perkara dan prosesi di majelis hakim dan Kantor Urusan Agama.
5. Mahsiswa dapat melaksakan praktik di Pengadilan Agama dan Kantor
Urusan Agama sesuai dengan teori yang didapatkan di perkuliahan.
6. Mahasiswa mampu mengenali dan meganalisa permasalahan yang terjadi
di daerah kewenangan Pengadilan Agama dan Kantor Urusan Agama,
serta mampu memberikan tawaran-tawaran solusi bagi pihak Pengadilan
Agama dan KUA.
C. Waktu
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan di dua lembaga
yang pertama di Kantor Urusan Agama Kec. Cigalontang dan yang kedua di
Pengadilan Agama Tasikmalaya Kelas I A
1. Pengadilan Agama Tasikmalaya Kelas IA
Tanggal Pelaksanaan :01 Agustus 2023 - 30 Agustus 2023
2. Kantor Urusan Agama Kec.Cigalontang
Tanggal Pelaksanaan :01 September 2023 - 30 Sepember 2023
D. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di bagi menjadi
dua tempat yaitu tempat pelaksanaan pertama di Kantor Urusan Agama Kec.
Cigalontang dan tempat pelaksanaan yang kedua bertempat di Pengadilan
Agama Kab. Tasikmalaya Kelas 1A.
9
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Lembaga/Instansi
1. Sejarah Kantor Urusan Agama Kec. Cigalontang
KUA kecamatan Cigalontang merupakan salah satu diantara 39 KUA
Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Secara pasti
belum diketahui sejak kapan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
Cigalontang berdiri di wilayah ini. Namun berdasarkan dokumen yang ada
pada kantor ini, pencatatan pernikahan di wilayah kecamatan Cigalontang
telah berlangsung sejak tanggal 19 Januari 1957. Hal itu dibuktikan oleh
data yang masih tersimpan dan terawat dengan baik di KUA Cigalontang
dalam Buku Pendaftaran Nikah Tahun 1957. Pada masa ini KUA
Cigalontang dipimpin oleh seorang kepala bernama M. NU’MAN.
Sedangkan gedung KUA Cigalontang yang sekarang sudah berdiri
dan digunakan dalam pelaksanaan administrasi perkantoran dan pelayanan
kepada masyarakat, berdasarkan informasi dari masyarakat sendiri, sudah
ada sejak tahun 1983 dan dibangun oleh pemerintah. Sebelum ini KUA
Cigalontang tidak pernah memiliki gedung permanen dan selalu berpindah
pindah lokasi dari satu tempat ke tempat yang lain. KUA Cigalontang
yang sekarang menempati tanah dan memiliki gedung sendiri dengan luas
bangunan kurang lebih 125,46 M2 berada di pusat ibu kota kecamatan satu
lingkungan dengan kantor kecamatan dan kantor-kantor pemerintahan
lainnya serta bersebelahan dengan masjid besar kecamatan Cigalontang
“Al-Ikhlas”, tepatnya di Jalan Raya Cigalontang Desa Jayapura
Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya 46463.
Sejak awal kehadirannya di Kecamatan Cigalontang ini, KUA
Cigalontang telah mengalami beberapa kali perpindahan, demikian juga
perbaikan-perbaikan gedung. Yang terakhir, renovasi gedung terjadi pada
awal tahun 2008 dan menghabiskan dana Rp20.000.000 yang berasal dari
bantuan Proyek Pengembangan Kehidupan Beragama (PPKB) Kantor
Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat. Setelah dua tahun dari
10
kejadian gempa bumi yang melanda kabupaten Tasikmalaya dan
menimbulkan kerusakan-kerusakan rumah penduduk dan gedung-gedung
pemerintahan dimana Cigalontang termasuk daerah yang paling parah
terkena dampaknya, KUA Cigalontang pada bulan April tahun 2011
mendapat lagi bantuan dana dari pemerintah untuk rehabilitasi gedung.
Besar dananya Rp86.500.000 yang bersumber dari APBN 2011.Gedung
KUA Kecamatan Cigalontang terdiri dari : Ruang Kepala,Ruang
Penghulu dan Staf,Ruang Tamu, Ruang Nikah, Ruang Arsif, Ruang
Pendais, WC, dan Gudang.
Seiring dengan perjalanan waktu, KUA Cigalontang pun dari masa
ke masa telah mengalami beberapa kali pergantian kepala. Tercatat sejak
tahun 1957 hingga kini telah ada 21 kepala yang memimpin KUA
Cigalontang.
2. Sejarah Pengadilan Agama Tasikmalaya Kelas 1A
Yang menjadi dasar hukum pembentukan Pengadilan Agama
Tasikmalaya berdasarkan Penetapan Menteri Agama No. 06 Tahun 1947.
Kenyataan kehidupan dan perkembangan Pengadilan Agama kini adalah
hasil perjalanan sejarahnya, sehingga apa yang ada sekarang ini adalah
hasil proses perubahan, penambahan, dll.
Hal mana bagi Pengadilan Agama Tasikmalaya memperlihatkan
perkembangan kehidupannya tidak lepas dari bentuk dan perkembangan
daerahnya itu sendiri, baik dari segi organisasi kemasyarakatan
(pemerintahan) maupun dari perkembangan sosial budaya serta
kontinuetasnya sampai sekarang.
Terbentuknya Pengadilan Agama Tasikmalaya berkaitan pula dengan
perkembangan Tasikmalaya sebagai Kabupatem atau nama pengikat
wilayah pemerintahan. Team Peneliti hari jadi Kab. Tasikmalaya
menemukan enam moment sejarah untuk dijadikan pangkal menentukan
hari jadi.
11
Dalam enam moment itu mengandung unsur - unsur pembaharuan,
kedinamisan, kreatifitas, kesadaran, bermasyarakat, kesadaran
berpemerintahan sendiri dan kedulatan atas wilayahnya.
Ke-enam moment itu adalah:
1. Galunggung menurut Prasasti Geger Hanjuang.
2. Periode Pemerintahan di Sukakerta.
3. Berdirinya Sukapura dan perkembangannya.
4. Perpindahan Ibukota Kab. Sukapura Ke Manonjaya (1834).
5. Perpindahan Ibukota Kab. Sukapura dari Manonjaya ke Tasikmalaya 1
Oktober 1901 yang kemudian diikuti perubahan nama Kab. Sukapura
menjadi Kab. Tasikmalaya pada Januari 1913.
6. Tasikmalaya dalam lingkungan Negara RI (UU No. 1/1945 tanggal 23
Nopember 1945 dan UU no. 22/1948 dan UU no. 11/1950 tanggal 8
Agustus 1950)
Ditinjau dari segi sejarah, tanggal yang dipilih sebagai hari jadi
penentuannya lebih bersifat hukum dari pada sejarahnya. Legalitasnya
ditentukan dalam sidang DPRD, dalam hal ini nilai sejarah yang
diharapkan ialah insiprasinya untuk lebih maju dan nilai edukatifnya untuk
selalu belajar dari pengalaman manusia.
Sejarah adalah pengalaman manusia yang dengan sendirinya
merupakan guru yang baik bagi mereka yang mau belajar. Itu sebabnya
DPRD Kabupaten Daerah tingkat II Tasikmalaya pada sidang tanggal 31
Juli dan tanggal 1 Agustus 1975 mengesahkan dan menetapkan Hari jadi
Tasikmalaya jatuh dan dipilih tanggal 21 Agustus 1111, ialah moment
pertama dari urutan moment-moment diatas.
Bahwa dengan perkembangannya dan kemajuan provinsi Jawa Barat
pada umumnya dan Kabupaten Tasikmalaya pada khususnya serta adanya
aspirasi yang berkembang dalam masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan dengan mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri perlu
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan
12
dan pelayanan kemasyarakatan guna menjamin perkembangan dan
kemajuan pada masa yang akan datang.
Pengadilan Agama Tasikmalaya pertama dibentuk berdasarkan
Penetapan Menteri Agama No. 6 Tahun 1947, Pengadilan Agama disebut
Pakauman. Pemisahan dan Pencabutan Pengadilan Agama terjadi pada
awal tahun 1950.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan terjadi perubahan integral, pada
tanggal 3 Januari 1946, terbentuklah Kementerian Agama, hal tersebut
berpengaruh terhadap semua pegawai - pegawai Pakauman (termasuk
Raad Agama) di angkat semata-mata oleh kebijakan Presiden dan Bupati.
Setelah terbentuknya Kementerian agama, kewenangan untuk mengangkat
penghulu dan Ketua Raad Agama ditetapkan menjadi kewenangan
Kementerian Agama, sejak saat itu Pengadilan Agama menjadi wewenang
Kementerian Agama.
Pakauman (Raad Agama) semula bertempat di Manonjaya, selaku
pemerintahan Sukapura, Kabupaten Sukapura pindah ke Tasikmalaya,
Pakauman pun ikut pindah, lokasinya di sebelah selatan Masjid Agung
Tasikmalaya, sedang untuk ruang Raad Agama bertempat di ruang depan
Kantor Urusan Agama, setelah ada pemisahan pada tahun 1950 pindah ke
sebelah utara mesjid agung, kemudian pindah ke Jl. Sutisna senjaya yang
bangunannya disatukan dengan Departemen Agama, kemudian pindah lagi
ke Jalan Bebedahan II no. 24 Tasikmalaya dan sekarang pindah lagi ke
Pusat Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya, di Singaparna, Yaitu di Jalan
By Pass Linggasari Desa Singasari Kecamatan Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya.
Sejak berdirinya sampai dengan sekarang pimpinan Pengadilan
Agama Tasikmalaya yang pernah menjabat sebagai Ketua adalah sebagai
berikut :
1. KH. M. Musa Periode 1964-1978
2. Drs. Elon Dahlan Periode 1978-1981
3. Umar Mansyur Syah,SH Periode 1981-1989
13
4. Drs. Ahmad Sudja'i Periode 1989-1995
5. Moch.Saleh Kastiwa,SH Periode 1995-2000
6. Drs.H.I.Nurcholis,Syamsuddin, SH Periode 2001-2004
7. H.Didin Fathuddin,SH.MH Periode 2004-2006
8. Drs.Mahmud Yunus,MH Periode 2006-2010
9. Drs.E.Mastur Turmudzi,SH Periode 2010- September 2013
10. Drs. H. Syaifuddin Zuhry, SH, MH. Periode September 2013 -
Oktober 2017
11. Dra. Nia Nurhamidah Romli, MH. Periode Oktober 2017 - Januari
2019
12. Hj. Sri Sulistyani Endang Setyawati, SH., M.Si. Periode Februari 2020
- Agustus 2020.
13. Drs. H. Nemin Aminuddin, SH., MH. Periode Agustus 2020 – Januari
2021
14. Drs.Subhan Fauzi, SH., MH. Periode Februari 2021 – Desember 2022
15. Dr.Uray Gapima Aprianto,M.H Periode Desember 2022-Sekarang
14
a. Kepala Kantor Urusan Agama Kec. Cigalontang
b. Pengawas (Pedmad)
c. Penyuluh Agama Fungsional
d. Pengadministrasi Pembinaan Syari’ah dan Produk Halal
e. Pengadministrasi Statistik Dokumen dan Pengelola Simkah
f. Pengadministrasi Nikah Rujuk dan Keluarga Sakinah
g. Pengadministrasi Kemasjidan dan Jawaibsos
15
i. Kasubag Perencanaan IT dan Pelaporan
j. Kasubag Kepegawaian dan Ortalia
k. Kasubag Umum dan Keuangan
l. Panitera Pengganti
m. Jurusita/Jurusita Pengganti
n. Kelompok Jabatan Fungsional
o. Fungsional Arsiparis
p. Fungsional Pustakawan
q. Fungsional Pranata Komputer
r. Fungsional Bendahara
16
a. Pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan nikah
dan rujuk.
b. Penyusunan statistic layanan dan bimbingan masyarakat Islam.
c. Pengelolaan dokumentasi dan sistem informasi manajemen KUA
Kecamatan.
d. Pelayanan bimbingan keluarga sakinah.
e. Pelayanan bimbingan kemasjidan.
f. Pelayanan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syari’ah.
g. Pelayanan bimbingan dan penerangan agama Islam.
h. Pelayanan bimbingan zakat dan wakaf.
i. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggan KUA Kecamatan
17
12. Pembatalan nikah
13. Penguasaan anak
14. Pengesahan anak
15. Pencegahan nikah
16. Nafkah anak oleh ibu
17. Ganti rugi terhadap wali
18. Penolakan kawin campur
19. Pencabutan kekuasaan wali
20. Pencabutan kekuasaan orang tua
21. Penunjukan orang lain sebagai wali
2 Ekonomi 22. Bank syari’ah
Syari’ah 23. Bisnis syari’ah
24. Asuransi syari’ah
25. Sekuritas syari’ah
26. Pegadaian syari’ah
27. Reasuransi syari’ah
28. Reksadana syari’ah
29. Pembiayaan syari’ah
30. Lembaga keuangan mikro syari’ah
31. Dana pensiun lembaga keuangan syari’ah
32. Obligasi syari’ah dan surat berharga berjangka menengah
syari’ah
3 Waris Gugat Waris
Penetapan Ahli Waris
4 Infaq
5 Hibah
6 Wakaf
7 Wasiat
8 Zakat
18
9 Shadaqah
BAB III
19
PELAKSANAAN PPL
A. Tugas pokok peserta pada Lembaga/Instansi
1. Kantor Urusan Agama
a. Kegiatan Materi Mengenai KUA
Pada kegiatan ini pembimbing memberikan materi kepada para
peserta mengenai penjelasan mengenai ruanglingkup dan tupoksi kua
itu sendiri, KUA berwenang mengurusi hal hal di bidang urusan agama
antara lain; mengenai pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan,
dan pelaporan nikah dan rujuk, serta penyusunan statistik layanan
bimbingan haji dan umroh. Pengelolaan dokumentasi dan sistem
informasi manajemen KUA Kecamatan.
20
Jika tanah tersebut berstatus hak milik, maka dilengkapi
dengan surat keterangan Kepala Desa/Lurah yang diketahui
oleh Camat bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa dan
Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dari Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kotamadya setempat.
Jika tanah tersebut berstatus hak guna bangunan dan hak pakai,
maka dilengkapi dengan surat keterangan dari Kepala Kantor
Pendaftaran Tanah Kabupaten/Kotamadya, bahwa tanah
tersebut sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
dapat ditingkatkan status hak kepemilikannya menjadi hak
milik.
2) Proses dari pihak KUA adalah:
Meneliti kehendak calon wakif dari tanah yang diwakafkan
Meneliti para nadzir dengan menggunakan bentuk W.5 (bagi
nadzir perorangan) atau W.5a (bagi nadzir badan hukum)
Meneliti para saksi
3) Calon wakif mengikrarkan wakaf dengan lisan, jelas, dan tegas
kepada nadzir dan disebutkan peruntukkan barang wakaf tersebut
dihadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dengan
para saksi, kemudian dituangkan dalam bentuk W.1
4) PPAIW kemudian membuat akta ikrar wakaf (bentuk W.2)
rangkap tiga beserta salinannya (bentuk W.2a) rangkap empat,
dengan perincian:
Lembar pertama disimpan
Lembar kedua untuk keperluan pendaftaran di Kantor
PertanahanKabupaten/Kotamadya setempat
Lembar ketiga dikirimkan kepada Pengadilan Agama
Salinan lembar pertama diserahkan kepada wakif
Salinan lembar kedua diserahkan kepada nadzir
Salinan lembar ketiga dikirimkan kepada Kandepag (Kantor
Departemen Agama)
21
Salinan lembar keempat dikirimkan kepada Kepala Desa/Lurah
setempat
5) Akta ikrar wakaf didaftarkan kepada Badan Pertanahan Nasional
dengan menggunakan pengantar model W-7 yang nantinya BPN
akan menerbitkan SERTIFIKAT TANAH WAKAF untuk tanah
tersebut. Untuk KUA cukup dengan menyimpan pengganti akta
ikrar wakaf saja.
c. Prosedur Formulir Pernikahan di KUA
Berbagai Macam Formulir yang Berkaitan dengan Pernikahan
Seseorang yang hendak menikah, sebaiknya mengetahui dan mengenal
berbagai macam model formulir kaitannya dengan pernikahan tersebut
antara lain:
Model N-1 : Surat keterangan untuk nikah
Model N-2 : Surat keterangan asal-usul calon mempelai
Model N-3 : Surat persetujuan mempelai
Model N-4 : Surat keterangan tentang orang tua
Model N-5 : Surat izin orang tua
Model N-6 : Surat keterangan kematian suami/istri
Model N-7 : Pemberitahuan kehendak nikah
Model N-8 : Pemberitahuan adanya halangan/kekurangan syarat
Model N-9 : Penolakan pernikahan
Model N-10 : Buku catatan kehendak nikah
Model N : Akta nikah
Model NA : Kutipan akta nikah
Model NB : Daftar pemeriksaan nikah
Model NC : Pengumuman kehendak nikah
Model ND : Pemberitahuan nikah
Model NE : Pemberitahuan poligami
22
Oleh karena itu, mahasiswa selain dibekali dengan teori-teori
keilmuan selama duduk dibangku kuliah, juga diberikan kuliah praktik
sebagai implementasinya.
2. Pengadilan Agama
Peserta di berikan materi oleh para hakim yang sekaligus salah satu
hakim di Pengadilan Agama menjadi pembimbing praktik pengalaman
lapangan.
Adapun materi yang di berikan oleh pembimbing antara lain :
a. Prosedur Berperkara
Pembimbing menjelaskan terkait prosedur berperkara dari mulai
pendaftaran perkara di meja 1 hingga berjalan nya sidang.
b. Hukum Acara/Tahapan Beracara Di Pengadilan.
Peserta di beri kesempatan untuk melihat jalan nya persidangan baik
persidangan secara tertutup ataupun terbuka, dengan adanya
kesempatan mengikuti persidangan mahaswiswa mendapat gambaran
dalam proses beracara terutama dalam acara persidangan dari mulai
pembukaan persidangan hingga akhir persidangan selesai.
c. Kesekretariatan
Kesekretarian merupakan organisasi yang tugas pokoknya
melaksanakan berbagai kerja ketatausahaan pada lembaga.
d. Kepaniteraan
Kepaniteraan merupakan kesekretariatan pengadilan yang bertugas
pada bagian administrasi pengadilan, membantu hakim membuat berita
acara pemeriksaan dalam proses persidangan dan tindakan administrasi
lainnya. Dalam menjalankan tugasnya Panitera biasa dibantu oleh
panitera muda atau panitera pengganti.
e. Praktikum Simulasi Persidangan Peradilan
Peserta melakukan praktikum persidangan dan melakukan evaluasi
dalam proses acara sidang dan pengevaluasian dalam berkas berkas
perkara.
23
B. Tugas Tambahan Peserta Pada Lembaga/Instansi
1. Kantor Urusan Agama
a. Membantu menginput data Nikah ke SIMKAH.
b. Membantu melegalisir surat photo copy Buku Nikah.
c. Menyaksikan pelaksanaan nikah di Kantor Urusam Agama
2. Pengadilan Agama
Peserta diberi tugas tambahan seperti keliling ruang sidang dan
bertanya kepada para petugas mengenai tugas yang mereka kerjakan dan
juga diberi keleluasaan untuk bertanya ketika mengikuti persidangan
setelah persidangan selesai.
24
sidang daerah yang dilaksanakan di daerah Bantarkalong Tasikmalaya. Dengan
demikian, dapat menjadikan pengalaman berharga bagi kami untuk menjadi
bahan analisis untuk ke depannya.
25
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Segala Puji bagi Allah, penyusun telah menyelesaikan tugas Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di KUA Kec. Cigalontang yang dilaksanakan dari
tanggal 1 September - 30 September dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
di Pengadilan Agama Kab. Tasikmalaya yang dilaksanakan dari tanggal 1
Agustus - 31 Aguatus. Secara objektif alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar
sesuai dengan harapan.
Setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di KUA Kec.
Cigalontang serta di Pengadilan Agama Kab. Tasikmalaya menyimpulkan
beberapa point sebagai berikut :
1. Teori akademik yang didapatkan di lokal kampus seringkali berbeda
dengan praktik di lapangan. Sebab keadaan masyarakat yang heterogen
seringkali membenturkan kita dengan berbagai permasalahan yang
menuntut kita untuk bersikap arif dalam mengaplikasikan teori yang ada.
2. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan yang cukup urgen,
karena dengan bekal kegiatan ini mahasiswa akan banyak mendapatkan
pengetahuan baik pengetahuan teori baru maupun pengetahuan aplikasi
keilmuan yang sudah dimiliki.
B. Saran
Setelah melihat dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan di KUA Kec. Cigalontang serta di Pengadilan Agama
Kab. Tasikmalaya, penyusun tidak lupa menyampaikan beberapa saran, dengan
harapan akan memberikan manfaat bagi seruruh pihak.
1. Saran untuk mahasiswa
a. Mahasiswa tetap menjalin hubungan dengan civitas KUA maupun PA
Kab. Tasikmalaya. Sebab bisa jadi suatu saat nanti mahasiswa masih
banyak membutuhkan pengalaman mereka. Lebih dari itu tentunya
sebagai muslim tidak pantas untuk memutuskan persaudaraan.
26
b. Lebih giat, semangat dan aktif dalam melaksanakan tugas.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
BIODATA PESERTA
Nama : Pepi Lestari
Tempat & Tanggal Lahir : Garut,06 januari 2002
Status :Mahasiswa Universitas Islam K.H Ruhiat Cipasung
Fakultas : Syariah
Prodi : Hukum Keluarga Islam (Semester VII)
Alamat : Kp. Ancol Desa.Sindanggalih Kec.Karangtengah
Kab. Garut
Nomer Hp :082136428041
Alamat email : letaripepi04@gmail.com
29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30
FOTO SIMULASI PERSIDANGAN
DI PENGADILAN AGAMA TASIKMALAYA KELAS 1A
31
FOTO BERSAMA PESERTA PPL BESERTA KETUA PENGADILAN
AGAMA TASIKMALAYA, HAKIM DAN DOSEN PEMBIMBING
32
2. Kantor Urusan Agama Kec.Cigalontang
33
FOTO PELAKSANAAN PERNIKAHAN DI KANTOR URUSAN AGAMA
KEC.CIGALONTANG
34