Laporan PPL
Laporan PPL
FAKULTAS SYARIAH
SINGAPARNA - TASIKMALAYA
2022
PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH
TAHUN 2022
NIM : 1921.002.1
Demilikan pengesahan ini dibuat untuk dapat digunalkan sebagai mana mestinya
Tasikmalaya,18-Oktober - 2022
Mengetahui Mengetahui
Dosen pembimbing lapangan Pembingbing lapangan
Mengetahui
Dekan Fakultas Syariah
TAHUN 2020
NIM : 1921.002.1
Alamat : JL. RAA Sastrawinata N.02, Kec. Ciamis, Kab, Ciamis Jawa
Barat, 46213
Demilikan pengesahan ini dibuat untuk dapat digunalkan sebagai mana mestinya
Tasikmalaya,18-Oktober - 2022
Mengetahui Mengetahui
Mengetahui
Bismillahirrahmaanirrahiim…
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang
mana atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Pengalaman Lapangan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
cigalontang dan Pengadilan Agama Kabupaten Ciamis yang di laksanakan
Selama 60 Hari Kerja mulai tanggal 18 agustus 2022 – 18 oktober 2022.
Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada seluruh
umatnya yang setia mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.
1. Yth. Drs. KH. A. Bunyamin Ruhiat, M.SI selaku Rektor Institut Agama
Islam Cipasung.
2. Yth. Drs. H. Cecep Alamsyah, M.SI selaku Dekan Fakultas Syari’ah
Institut Agama Islam Cipasung.
3. Yth. Endin Lidinillah, S.A.g., M.Ag selaku ketua prodi Hukum Keluarga
Islam Institut Agama Islam Cipasung.
4. Yth. Nursyami, SHI,.M.Ag selaku pembimbing Praktek Pengalaman
Lapamgan dari Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Cipasung.
i
5. Yth. Drs. Dede Sudirman selaku pembingbing lapangan Kantor Urusan
Agama Singaparna
6. Yth. Drs. H. Sanusi,.MH selaku pembingbing lapangan Pengadilan Agama
Kabupaten Tasikmalaya
7. Semua pihak khususnya rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan
support terlaksananya Praktek Pengalaman Lapangan ini.
Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan baik moril
maupun materil menjadi amal dan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Akhirnya penulis berharap semoga hasil laporan ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi yang membacanya. Aamiin.
Penulis
Agung Nugraha
NPM. 1921.002.1
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................2
C. Waktu..............................................................................................................4
D. Tempat Pelaksanaan........................................................................................4
BAB IV PENUTUP...............................................................................................19
A. KESIMPULAN.............................................................................................19
B. SARAN ……………………………………………………………………19
DAFTAR PUSAKA...............................................................................................20
BIODATA PESERTA...........................................................................................21
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan upaya peningkatan
kesesjahteraan material dan spiritual dari seluruh masyarakat Indonesia,
untuk mewujudkan segala usaha berhasil secara optimal maka seluruh
potensi yang ada dimasyarakat harus digali dan dikembangkan. Hal ini
dapat terlaksana jika dalam tahap perencanaan, pengambilan keputusan,
pelaksanaan dan evaluasi pembangunan dilakukan secara bersama-sama
dengan seluruh elemen masyarakat.
Tugas mensukseskan dan pelaksanaan pembangunan bukan hanya
monopoli dari pemerintah belaka, tetapi pelaksanaan pembangunan
merupakan tugas dan tanggung jawab dari seluruh elemen masyarakat.
Salah satu komponen dari anggota masyarakat adalah perguruan tinggi
yang merupakan tempat berkumpulnya seluruh mahasiswa yang di didik
untuk menjadi masyarakat ilmiah yang keberadaannya dituntut untuk
membantu masyarakat dalam memecahkan berbagai masalah yang sedang
dihadapinya.
Maka dalam dunia pendidikan, perguruan tinggi memiliki kedudukan
yang khusus, perguruan tinggi dianggap sebagai lembaga yang memiliki
fungsi sebagai agen perubahan (Agent of Change) dan agen pembangunan
(Agent of Development), yang mentransformasikan pengetahuan, sikap,
keterampilan dan ide-ide yang mendukung kemajuan masyarakat dan
dinantikan masyarakat.
Institute Agama Islam Cipasung (IAIC) adalah sebuah lembaga
perguruan tinggi yang menjunjung tinggi tri darma perguruan tinggi yaitu,
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat menyadari akan
peranan dan fungsi strateginya sebagai agen perubahan dan agen
pembangunan. Sebagai salah satu bentuk aktualisasinya adalah melalui
kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
1
Ide dasar Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Hukum Keluarga
Islam fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Cipasung merupakan usaha
untuk mengembangkan wawasan mahasiswa secara akademik yang digali
dari sumber realitas dinamika kehidupan masyarakat. Pertimbangan
teoritik dari ide ini adalah mahasiswa selama di ruang kuliah banyak
bersentuhan dengan teori–teori syariah islam yang dibungkus dalam
sebuah materi hukum keluarga dengan pendekatan deduktif teoritik
normative dan akademik murni. Sementara teori-teori yang di diskusikan
banyak diangkat dari kenyataan empiris kehidupan dalam berkeluarga,
bermasyarakat yang sering bermunculan untuk dikritisi. Analisis atau
bahkan pengambilan hukum baru dengan istinbat hukum. Maka
berdasarkan dinamika tersebut teori akan terus berkembang, dari sinilah
mahasiswa secara profesional diharapkan tidak hanya mampu
menganalisis dinamika kehidupan masyarakat secara teoritis, tetapi secara
praktik empiris.
Hukum Keluarga Islam mempunyai ruang lingkup kajian masalah,
diantaranya seputar pernikahan, waris, dan perwakafan yang dalam
penerapannya tidak hanya melalui Kantor Urusan Agama tetapi juga
melalui Pengadilan Agama. Oleh karena itu, diadakannya praktik
peradilan ini merupakan usaha menyempurnakan pengalaman yang
diperlukan mahasiswa dalam meraih profesi dibidang tersebut.
Hasil analisis empiris pada gilirannya dapat memberikan bekal bagi
mahasiswa dalam memberikan kontribusi dalam perubahan,
pengembangan hukum, dan menyiarkan syari’at islam yang menjadi
subjek garap/sasaran dan temuan-temuan yang diperoleh dalam kenyataan
empiris dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penguatan teori
yang ada atau bahkan dapat dirumuskan teori baru.
B. Tujuan
Ketika kita melakuakan suatu kegiatan atau aktifitas pastinya disana
ada maksud dan tujuannya mengapa kita melakukan aktifitas atau kegiatan
2
tersebut. Nah begitupun ketika penulis melakukan aktifitas PPL di dua
tempat yang berbeda pastilah ada tujuannya.
Adapun yang menjadi tujuan dari PPL yang bertempat di Kantor Urusan
Agama Kecamatan Cigalontang dan Pengadilan Agama Kab. Ciamis
adalah :
1. Membekali mahasiswa berupa pengalaman praktek lapangan
sehingga memiliki pengetahuan, menumbuhkan keahlian, dan
keteranpilan yang profesional
2. Mahasiswa ikut andil dalam menciptakan masyarakat yang sadar
hukum, baik secara langsung menjadi praktisi hukum maupun
secara tidak langsung dengan cara menjadi pendamping dan
pembimbing masyarakat di Pengadilan Agama
3. Mahasiswa ikut andil dalam menciptakan tertib adimistrasi dan
pencatatan sipil dalam bentuk data pernikahan, perwakafaan, zakat
dll.
4. Mahasiswa bisa membangun networking seluas-luasnya, sehingga
akan lebih banyak menemukan relasi dan mempermudah mereka
dalam menyalurkan minat kerja sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki baik yang berhubungan dengan Pengsdilan Agama seperti
kehakiman, kepanitraan, kuasa hukum (advokad). Atau yang
berhubungan dengan KUA seperi menjadi amil, atau adimistrasi
kantornya baik di KUA atau di Pengadilan Agama
5. Mahasiswa dapat mengetahui tugas dan wewenang Kantor Urusan
Agama dan Pengadilan Agama dan mngetahui prosedur-
prosedurnya Seperti prosedur berperkara di Pengadila Agama,
prosedur pencatatan pernikahan perwakafan di Kantor Urusan
Agama atau mengetahui proses seorang hakim menyelesaikan
sebuah perkara di pengadilan dan seorang amil yang memandu
jalannya proses akad nikah di KUA
3
6. Mahsiswa dapat melaksakan praktik di Pengadilan Agama dan
Kantor Urusan Agama sesuai dengan teori yang didapatkan di
perkuliahan.
7. Mahasiswa mampu mengenali dan meganalisa permasalahan yang
terjadi di daerah kewenangan Pengadilan Agama ataupun Kantor
Urusan Agama serta mampu memberikan tawaran-tawaran solusi
bagi pihak Pengadilan Agama ataupun Kantor Urusan Agama
C. Waktu
Kamis, 18 Agustus2022 sampai dengan Selasa, 18 Oktober 2022
D. Tempat Pelaksanaan
1. Kantor Urusan Agama Kecamatan Cigalontang
2. Pengadilan Agama Kabupaten Ciamis
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
5
Kecamatan Cigalontang terdiri dari : Ruang Kepala,Ruang Penghulu dan
Staf,Ruang Tamu, Ruang Nikah, Ruang Arsif, Ruang Pendais, WC, dan
Gudang.
Seiring dengan perjalanan waktu, KUA Cigalontang pun dari masa ke masa
telah mengalami beberapa kali pergantian kepala. Tercatat sejak tahun 1957
hingga kini telah ada 21 kepala yang memimpin KUA Cigalontang.
1. M. NU’MAN (1957-1962)
2. M. MOCH. CHOERUDIN (1962-1968)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
6
Kemudian pada tahun 1882 dengan Staatblad no. 152 diaturlah peradilan yang
disebut Priestraad atau biasanya masyarakat mengenalnya sebagai raad agama,
yang berkedudukan dimana ada landraad, kemudian disusul dengan staatblad
1397 no. 116 dan 610, demikian zaman pendudukan penjajahan Jepang, hal ini
berarti disebabkan dia telah berurat barakat dalam kehidupan masyarakat
Indonesia, sehingga dengan demikian kenyataannya perkembangan peradilan
agama pada waktu itupun tidak dapat diabaikan.
7
bisa menjalankan putusannya sendiri, maka dengan lahirnya Undang-Undang
tersebut menjadi mandiri dan bisa menjalankan putusannya sendiri tanpa harus
ada Viat Eksekusi dari Pangadilan Negeri.
8
Pada tanggal 09 Juni 2003 berkat dukungan dari DPRD Kabupaten Ciamis
juga Ketua MUI Kabupaten Ciamis almukarom K.H. Irfan Hilmi (pengasuh
Ponpes Darussalam Ciamis), Pemerintah Kabupaten Ciamis menerbitkan Surat
Keputusan Bupati nomor 593/Kpts.157-Huk/2003, Pengadilan Agama Ciamis
mendapatkan fasilitas tanah untuk gedung baru seluas 3.282 M2 yang kemudian
dibangun Gedung Kantor Pengadilan Agama Ciamis melalui proses 3 (tiga) tahap,
yaitu :
Tahap I Tahun 2006, sumber dana DIPA Pengadilan Agama Ciamis Tahun
Anggaran 2006 jumlah dana Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah), dana yang
terserap Rp 1.987.651.140,- (satu milyar sembilan ratus delapan puluh tujuh juta
enam ratus lima puluh satu ribu seratus empat puluh rupiah) dengan sisa dana Rp
12.348.860,- (dua belas juta tiga ratus empat pululh delapan ribu delapan ratus
enam puluh rupiah).
Tahap II Tahun 2007, sumber dana DIPA Pengadilan Agama Ciamis Tahun
Anggaran 2007 jumlah dana Rp 3.473.710.000,- (tiga milyar empat ratus tujuh
puluh tiga juta tujuh ratus sepuluh ribu rupiah), dana yang terserap Rp
3.473.293.970,- (tiga milyar empat ratus tujuh puluh tiga juta dua ratus sembilan
puluh tiga ribu sembilan ratus tujuh puluh rupiah) dengan sisa dana Rp 416.030,-
(empat ratus enam belas ribu tiga puluh rupiah).
Tahap III Tahun 2008 merupakan tahap Pengadaan Meubelair, sumber dana
DIPA Pengadilan Agama Ciamis Tahun Anggaran 2008 jumlah dana Rp
965.000.000,- (sembilan ratus enam puluh lima juta rupiah), dana yang terserap
Rp 910.053.000,- (sembilan ratus sepuluh juta lima puluh tiga ribu rupiah) dengan
sisa dana Rp 54.947.000,- (lima puluh empat juta sembilan ratus empat puluh
tujuh ribu rupiah).
9
Agung RI yaitu Prof. DR. H. Bagir Manan, SH.,MCL. Sejak diresmikannya
gedung tersebut, maka Kantor Pengadilan Agama Ciamis pindah ke alamat Jl.
RAA. Sastrawinata No. 2 Ciamis sampai sekarang
10
B. Struktur organisasi lembaga dan instansi
1. Struktur organisasi KUA Singaparna
Kepala KUA :
In In Nurul Hidayat., S.Ag.M.Pd.I
Tata Usaha :
H.Nandang
Penghulu : Penyuluhan :
Oprator :
Rani Apriyanhi
11
Lina Marlina, SE. Wawan Dani Hendriana, S.Sos
Ketua :
Drs. H. Nemin Aminuddin, SH., MH
Wakil ketua :
Drs. Subhan Fauzi, SH., MH
Hakim :
H. Baim As’ari, SH., MH Drs. H. Sanusi, MH
Drs. H. Syaroni Drs. Isak Munawar, MH
Drs. H. Asep Dadang, SH., MH Drs. Usman Farid, SH
Drs. H. I. Nurul Wasik, SH., MH Drs. H. Darul Palah, SH
Drs. H. Dede Ibin, SH., M.Sy Drs. H. Komar, SH
Hj. Kikah, SH., MH
12
Ishak, S.Sy Nizam Rulista Al-Gifari, SHI
Wina Apriliani, SH
Panitera pengganti :
Jurusita/jurusita Pengganti
13
Amiludin
Dayat
14
7) Penyelenggaraan fungsi lain di bidang agama Islam yang
ditugaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
2. Pengadilan Agama Kabupaten Ciamis
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo. Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, Pengadilan
Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang
beragama Islam di bidang :
Perkawinan Zakat
Waris Infaq
Wasiat Shodaqoh
Hibah Ekonomi syariah
Wakaf
15
Pasal 53 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang dirubah
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-
undang Nomor 50 Tahun 2009) ;
2. Fungsi Administratif, yaitu memberikan pelayanan administrasi
kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan
eksekusi, perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta
administrasi peradilan lainnya. Dan memberikan pelayanan
administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan
Agama (Bidang Kepegawaian, Bidang Keuangan dan Bidang Umum);
3. Fungsi Nasehat, yaitu memberikan keterangan, pertimbangan dan
nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di wilayah
hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
yang dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dengan
perubahan kedua yaitu Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009;
4. Fungsi lainnya, yaitu pelayanan terhadap penyuluhan hukum, riset dan
penelitian serta llain sebagainya, seperti diatur dalam Keputusan
Ketua Mahkamah Agung RI. Nomor : KMA/004/SK/II/1991;
16
a. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu
Di Pengadilan;
b. Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 02 Tahun 2014 Tentang
Penyelesaian Perkara Di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat
Banding Pada 4 (Empat) Lingkungan Peradilan;
c. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan.
2. Manajemen Administrasi Perkara
Peningkatan penyelesian perkara dan minutasi tepat waktu
dengan mengefektifkan teknologi informasi dalam proses administrasi
pengadilan. Mengimplementasikan Surat Edaran Mahkamah Agung
RI Nomor 01 Tahun 2014 Tentang Dokumen Elektronik Sebagai
Kelengkapan Permohonan Kasasi Dan Peninjauan Kembali.
3. Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia)
Peningkatan kapasitas SDM, dengan melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
a. Pembinaan secara rutin;
b. Melaksanakan DDTK (Diklat di Tempat Kerja) terkait pelaksanaan
tupoksi;
c. Pengawasan oleh Hakim Pengawasan Bidang;
d. Evaluasi Kerja;
e. Mengikutsertakan Hakim dan pegawai untuk diklat, bimbingan teknis
atau sosialisasi;
f. Melaksanakan pemilihan role model:
4. Manajemen Keuangan
Pengelolaan keuangan dilakukan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan pelaporan anggaran/keuangan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi yaitu aplikasi RKA-
KL, SAS, SAIBA, e-Rekon, KOMDANAS.
5. Manajemen Aset
17
Pengelolaan BMN dengan melaksanakan pengusulan status
penggunaan BMN, penghapusan terhadap BMN yang telah rusak berat,
penatausahaan BMN dengan pemanfaatan aplikasi SIMAK BMN dan
aplikasi persediaan.
6. Keterbukaan Informasi
Mengembangkan website sebagai media informasi publik dengan
melengkapi menu informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
BAB III
PELAKSANAAN PPL
18
Peserta diberi tugas tambahan seperti keliling ruang sidang dan
bertanya kepada para petugas mengenai tugas yang mereka kerjakan
dan juga diberi keleluasaan untuk bertanya Ketika mengikuti
persidangan setelah persidangan selesai.
C. Pelaksanaan Tugas Lembaga/Instansi
Dalam pelaksanaan tugas Lembaga peserta diberi keleluasaan
untuk membantu ataupun mengerjakan tugas staf baik di PA maupun di
KUA dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan diberi
keleluasaan nya peserta dalam membantu, maka peserta pun merasa.
bebas untuk mempelajari semua hal dan tugas para staf yang ada di
Lembaga tersebut.
D. Kreatifitas yang Dilakukan
1. Kantor KUA Cigalontang
Melakukan beres-beres pagi dilingkungan kantor KUA.
Jika peserta belum diberikan tugas oleh petugas KUA maka
peserta melakukan diskusi bersama dengan petugas kantor
yang ada.
2. PA Kabupaten Ciamis
Melakukan diskusi dengan dosen pembimbing\breafeng yang
ada di lingkungan pengadilan agama di sela-sela waktu kosong
dan waktu istirahat.
Di hari selasa disaat kegiatan para hakim sedang siding
keliling dan peserta memiliki banyak waktu luang maka
peserta mengisinya dengan berkunjung ke ruangan PTSP untuk
menggali ilmu bagaimana cara membuat gugatan dll.
E. Kendala-Kendala Pelaksanaan Tugas
1. Kendala di Kantor Urusan Agama
Kegiatan PPL yang dilaksanakan dalam masa pandemi covid
yang membuat pernikahan pun banyak yang dilakukan di
kantor KUA dan membuat membuat peserta tidak memiliki
19
pengalaman ke acara akad pernikahan yang diselenggarakan
ditempat luar dari kantor KUA.
2. Kendala di PA Kabupaten Tasikmalaya
-sidang keliling
Terbatasnya praktek di ruangan ptsp
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya dan analisis yang
dilakukan ditempat PPL. Maka, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan PPL selama 60
Hari di KUA Singaparna dan Pengadilan Agama Kelas 1a Kabupaten
Tasikmalaya Kelas penulis menyimpulkan bahwa proses berperkara
dan prosedur pencatatan nikah yang diaplikasikan sudah sesuai
dengan aturan hukum perdata.
2. Praktik- praktik yang dilakukan oleh peserta seperti adanya pengisian
data nikah KUA atw simulasi siding di Pengadilan Agama sangatlah
tersas berguna bagi peserta (mahasiswa) dalam mengaplikasikan teori-
teori yang diajarkan selama di perkuliahan dan menjadi ilmu
pengetahuan dan pengalaman baru bagi peserta (mahasiswa) guna
menjadi dasar agar bisa terjuun pada bidangnya disuatu saat nanti,
meski memang ada beberapa teori yang terkadang tidak sesuai dengan
praktik atau jarang dipakai dalam praktik lapangan.
3. Selain pengalaman praktik kerja peserta (mahasiswa) juga
mendapatkan banyak pengalaman lainnya seprti masalah masalah
sosial, kekeluargaan, kemasyarakan dan pranata sosial lainnya yang
20
nantinya mungkin bisa jadi bahan penelitian bagi peserta (mahasiswa)
itu sendiri.
B. Saran
1. PPL kedepanya sebaiknya lebih lama waktunya agar pengalaman
kerja semakin mantap dan mendapatkan pengalaman dan ilmu
dilapangan yang lebih banyak lagi.
2. Agar mengintensifkan komunikasi antara mahasiswa, Dosen
Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing Lapangan.
DAFTAR PUSAKA
Admin, (2017). Fungsi dan tugas kantor urusan agama. Kementrian Agama
[online], tersedia : http://karanganyar.kemenag.go.id/tugas-fungsi-kua.
(Diakses 15 Oktober 2022)
https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/kuda-singaparna-tingkatkan-peran-dan-
fungsi-sebagai-garda-terdepan-kementrian-agama (diunduh 15 Oktober
2022)
21
BIODATA PESERTA
22
Lampiran-lampiran
23
4. Mempelajari jalannya prosesi akad nikah di KUA
24
6. Simulasi dan praktik sidang di PA Kabupaten tasikmalaya
25