Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN

KULIAH KERJA LAPANGAN

Disusun oleh:
Ahmad Rakan Syafiq 2002056072

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2023
i
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Dosen Pembimbing Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang, menyatakan bahwa mahasiswa yang tersebut dibawah ini:
Nama : Ahmad Rakan Syafiq
NIM : 2002056072
Konsentrasi/Peminatan : Hukum Tata Negara
Telah mengikuti Kuliah Kerja Lapangan di Desa Adat Penglipuran, Bea
Cukai Bali dan Kewirausahan Dewata Bali pada tanggal 27 Februari – 03 Maret
2023 serta menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan dengan sebaik-baiknya.
Kami sebagai pembimbing menyatakan:

MENGESAHKAN

Laporan Kuliah Kerja Lapangan

Mahasiswa yang bersangkutan

Semarang, 13 Maret 2023


Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Hukum Dosen Pembimbing Lapangan

Hj. Briliyan Ernawati, S.H., M.Hum. Maria Anna Muryani, S.H., M.H.
NIP: 196312191999032001 NIP: 196206011993032001

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa terpanjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan ini yang
dibuat berdasarkan rangkaian Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan di
Desa Adat Penglipuran, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kantor Wilayah
Bali-NTT-NTB dan Kewirausahan Dewata Bali yang bertempat di Provinsi
Bali dapat terselesaikan dengan baik. Salawat serta salam terhaturkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Kelancaran pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan ini tidak lepas dari
pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan
rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.
Pihak-pihak terkait tersebut antara lain:
1. Bapak Dr. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag., Dekan Fakultas Syari’ah dan
Hukum UIN Walisongo Semarang, Para Wakil Dekan, serta para Tenaga
Pendidik di lingkungan Fakultas Syari’ah dan Hukum.
2. Ibu Briliyan Erna Wati, S.H., M. Hum., Kepala Prodi Ilmu Hukum serta Ibu
Dr. Novita Dewi Masyithoh, S.H., M.H., Sekretaris Prodi Ilmu Hukum.
3. Ibu Maria Anna, S.H., M.H., Dosen Pembimbing Lapangan serta seluruh
jajaran Dosen Pembimbing Lapangan yang telah tulus membimbing penulis
dan teman-teman Kuliah Kerja Lapangan.
4. Teman-teman Kelompok 8 Kuliah Kerja Lapangan dan Bus 4 yang telah
membersamai p erjalanan akademik penulis.
Besar harapan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis. Terlepas dari pada itu, penulis memahami bahwa laporan ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat konstruktif demi masa depan yang lebih baik lagi.

Semarang, 13 Maret 2023

ii
Ahmad Rakan Syafiq

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................iv
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PELAKSANAAN....................................................................................................................2
A. Pembekalan Kuliah Kerja Lapangan (Coaching)..............................................2
B. Pemberangkatan...................................................................................................3
C. KKL di Desa Adat Penglipuran..........................................................................4
D. KKL di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Bali.........................5
E. KKL di Wisata Belanja Dewata Oleh-oleh Khas Bali (PT Angga Cahaya
Dewata).........................................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................7
ANALISIS PELAKSANAAN....................................................................................................7
BAB IV..............................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1………………………………………………………………………..3
Gambar 2.2………………………………………………………………………..3
Gambar 2.3………………………………………………………………………..4
Gambar 2.4…………………………………………………………………….... 5
Gambar 2.5……………………………………………………………………… 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung
dalam masyarakat yang mungkin tidak ditemukan dikampus, sekaligus
sebagai proses pembelajaran mahasiswa yang sedang membangun dan
mengetahui keberhasilan dan permasalahan yang di hadapi.
KKL dilaksanakan oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Walisongo Semarang ke Pulau Bali, pulau yang terkenal dengan
keindahan alamnya dan berbagai seni budaya serta tata kehidupan
penduduknya yang ramah., Pulau Bali merupakan daerah yang masih kental
dengan budaya dan adat istiadat serta hukum adat yang merupakan salah satu
rumpun ilmu yang berkaitan dengan program-program studi di FSH UIN
Walisongo Semarang. Maka dari itu, FSH UIN Walisongo semarang memilih
Pulau Bali sebagai tempat pelaksanaan KKL, dengan destinasi khususnya
yaitu, Desa Adat Penglipuran, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kantor Wilayah
Bali-NTB-NTT, dan Kewirausahaan Dewata, dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapat nilai tambah yang
lebih besar pada pendidikan tinggi.
KKL di FSH UIN Walisongo Semarang merupakan salah satu mata
kuliah wajib yang mempunyai bobot 2 SKS. Mata kuliah ini terdapat di
semester enam atau menyesuaikan dengan pendampingan dosen
pembimbing. Pelaksanaan KKL ini mendukung proses belajar mengajar di
FSH UIN Walisongo Semarang karena mahasiswa Fakultas Syarian dan
Hukum perlu memiliki wawasan yang lebih luas tentang peristiwa hukum
aktual yang terjadi di lingkup masyarakat.
Dengan KKL ini diharapkan mahasiswa mendapat bekal pengalaman
ataupun wawasan kerja di lapangan sebelum memasuki dunia kerja. Di
samping itu program KKL tersebut juga diharapkan untuk memberikan
gambaran kebutuhan stake holders bagi mahasiswa sendiri maupun institusi.

1
Program KKL juga membuka peluang bagi institusi untuk menciptakan iklim
kerjasama yang baik dengan institusi lain.

2
BAB II
PELAKSANAAN

A. Pembekalan Kuliah Kerja Lapangan (Coaching)


Kuliah Kerja Lapangan diawali dengan acara pembekalan/Coaching
yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 24 Februari 2023 di auditorium 2
kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada pukul 07.30 sampai dengan pukul
10.30. Pembekalan tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Walisongo Semarang Dr. H. Arja Imroni, M.Ag., Wakil Dekan I Dr. H.
Ali Imron, M.Ag., Wakil Dekan II H. Tolkah, M.A., Wakil Dekan III Dr. H.
Ahmad Izzuddin, M.Ag., Ketua Panitia Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yaitu
Hj. Brilliyan Erna Wati, S.H., M.Hum., serta dihadiri oleh para Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) yang bertanggung jawab membimbing
mahasiswa sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Pembekalan yang termasuk rangkaian acara kuliah kerja lapangan
tersebut dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh pembawa
acara dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an serta
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan
dari Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang Dr. H.
Arja Imroni, M.Ag., laporan dari Ketua Panitia KKL, kemudian doa oleh
Wakil Dekan III.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan pemberian materi yang
dimoderatori oleh Bapak Bagas Heradhyaksa, LLM. Pemateri pertama adalah
Wakil Dekan I Bapak Dr. H. Ali Imron, M.Ag. yang menyampaikan tentang
fungsi dan tujuan dilaksanakannya kegiatan KKL ini yang berupa untuk
mencari pengalaman dan wawasan nyata dari lapangan yang dapat
langsung kita pantau dan kita rasakan selama kunjungan.
Kemudian Penjelasan mengenai teknis pelaksanaan KKL
disampaikan oleh Ketua Panitia KKL yakni Ibu Hj. Brilliyan Erna Wati, S.H.
M.Hum. Penjelasan dimulai dari pemberian jadwal KKL hingga penyusunan
laporan KKL dan dilanjutkan dengan penutupan.

3
Pembekalan (Coaching)
Gambar 2.1
B. Pemberangkatan
Pemberangkatan peserta KKL gelombang pertama dilaksanakan
pada tanggal 27 Februari 2023 yang bertempat di Auditorium 2 Kampus 3
UIN Walisongo Semarang dengan jumlah armada sebanyak tujuh bus.
Sebelum pemberangkatan, Dekan FSH UIN Walisongo Semarang memberi
motivasi dan nasehat kemudian dilanjutkan pembacaan doa perjalanan oleh
Wakil Dekan II.

Pemberangkatan
Gambar 2.2

4
C. KKL di Desa Adat Penglipuran
Destinasi KKL pertama adalah Desa Adat Penglipuran yang
berlokasi di Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Kunjungan tersebut dilakukan
pada tanggal 28 Februari 2023 pukul 15.30 WITA sampai dengan pukul
17.30 WITA. Seluruh peserta KKL beserta Dosen Pembimbing Lapangan
dikumpulkan di aula utama Desa Adat Penglipuran.
Pada materi yang disampaikan di kesempatan itu Ketua Adat Desa
Penglipuran, Bapak I Wayan Supat menekankan bahwasanya terdapat dua
jenis desa di Bali yaitu Desa Adat dan Desa Administratif. Pemateri juga
menjelaskan betapa sakralnya hokum adat di Bali yang sangat dihormati oleh
para penduduk setempat. Tidak hanya itu beliau juga menuturkan
bahwasanya Desa Adat Panglipuran berkontribusi secara langsung ke
pendapatan daerah Bali.
Desa Adat Penglipuran ini juga menjadi salah satu contoh
bagaimana jika hokum adat dilaksanakan dengan penuh ketaatan akan
membawa hasil yang baik secara signifikan dari segi kebudayaan, sosial
bahkan ekonomi.

Gambar 2.3
Penyerahan Plakat Kepada
Ketua Adat Desa
Penglipuran

5
D. KKL di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Bali, NTB dan
NTT
Kunjungan di Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB dan NTT yang
beralamat di Jalan Airport Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali dilaksanakan
pada tanggal 1 Maret 2023. Kunjungan tersebut dilaksanakan pukul 08.30
WITA sampai dengan pukul 11.00 WITA. Peserta KKL yang berkunjung di
bea cukai dikhususkan untuk mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum. Acara
dipandu oleh pembawa acara serta diawali dengan beberapa sambutan dan
nyanyian Indonesia Raya. Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala
Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB dan NTT, Bapak Susila Brata. Sambutan
selanjutnya disampaikan oleh Ibu Hj. Brilliyan Ernawati, S.H, M.Hum.,
selaku Ketua Panitia KKL UIN Walisongo Semarang sekaligus sebagai
Kepala Prodi Ilmu Hukum.
Narasumber dalam kegiatan KKL memberikan materi mengenai
tugas, fungsi, wewenang dan divisi-divisi di Bea Cukai. Pemberian materi
tersebut disampaikan oleh Bapak Iskandar Tarigan selaku Kepala Bidang
Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Bali, NTT dan NTB.
Penyampaian materi dilaksanakan dengan khidmat. Selain materi umum,
peserta KKL juga disajikan dengan beberapa show dan kuis interaktif yang
dilakukan oleh pegawai Bea Cukai.

6
Gambar 2.4
E. KKL di Wisata Belanja Dewata Oleh-oleh Khas Bali (PT Angga Cahaya
Kegiatan Pembelajaran di Bea Cukai
Dewata)
KKL di Wisata Belanja Dewata Oleh-oleh Khas Bali dilaksanakan
pada tanggal 1 Maret 2023 yang beralamat di Jalan Bypass Ngurah Rai 53,
Kesiman Kertalangu Denpasar, Bali. Kunjungan ini bertujuan untuk
menambah wawasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi tentang dunia ekonomi
kreatif. PT Angga Cahaya Dewata adalah sebuah industri yang memiliki
usaha dalam bidang kuliner, kaos Bali, sablon serta bordir.
Ditempat ini para peserta KKL diperlihatkan bahan dan proses
pembuatan dari pie susu tersebut. Selain itu dalam kunjungan industri ini
juga peserta KKL diberikan ilmu serta pemahaman tentang bagaimana cara
memulai sebuah usaha dan berwirausaha dengan baik serta konsisten.
Narasumber juga menyampaikan beberapa motivasi dan pengalaman hidup
terkait lika-liku menjadi wirausahawan yang sukses dan tangguh.
Narasumber dalam materi ini adalah Bapak Agung Darmayudha yang
merupakan pendiri dari PT Angga Cahya Dewata.

7
Gambar 2.5

BAB III
ANALISIS PELAKSANAAN

A. Desa Adat Penglipuran


Desa Penglipuran merupakan salah satu desa adat yang telah
berkembang menjadi desa wisata yang sangat ramai dikunjungi para
wisatawan, lokal maupun mancanegara. Bahkan, pada awal penetapannya
desa ini sebagai desa wisata, turis asing lah yang sering memadati desa yang
terletak di Bangli ini. Terletak di Kabupaten Bangli, Desa Adat Penglipuran
menjadi destinasi favorit karena hokum adat, kekayaan budaya dan
kebersihannya.
Sebagai salah satu desa tua di Bali, Arsitektur bangunan dan
pengolahan lahan masih mengikuti konsep Tri Hita Karana, filosofi
masyarakat Bali mengenai keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia,
dan lingkungannya. Secara administratif, desa adat ini termasuk dalam
wilayah Keluruhan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Total area
dari desa ini mencapai 112 hektar dengan ketinggian 500-600 meter diatas

8
laut dan berlokasi se.kitar 5 kilometer dari kota Bangli atau 45 kilometer dari
Kota Denpasar1.
Selain letak demografis Desa Adat Penglipuran ini terkenal juga
dengan teguhnya mereka dalam memegang hokum adat. Falsafah Tri Hita
Karana menjadi pedoman masyarakat dalam berperilaku. Tri Hita Karana
berasal dari bahasa Sansekerta. Tri artinya tiga, Hita artinya sejahtera, dan
Karana artinya sebab. Apabila dirangkai berarti tiga hal yang menyebabkan
sejahtera. Hitakara berarti yang bermanfaat, yang sangat berguna. Dalam
pengertian leksikal, Tri Hita Karana berarti tiga hubungan yang harmonis,
yakni hubungan manusia dengan Sang Pencipta, hubungan yang harmonis
dengan sesama manusia, dan hubungan yang harmonis antara manusia
dengan alam ciptaan dan makhluk hidup lainnya.2
Desa Adat merupakan suatu komunitas tradisional dengan fokus
fungsi dalam bidang adat dan Agama Hindu, dan merupakan satu kesatuan
wilayah dimana masyarakatnya secara bersama-sama melaksanakan kegiatan
sosial dan keagamaan yang ditata oleh suatu sistem budaya. Hal ini mengacu
pada kelompok tradisional dengan dasar ikatan adat istiadat, dan terikat oleh
adanya tiga pura utama yang disebut Kahyangan Tiga atau pura lain yang
berfungsi seperti itu dan disebut Kahyangan Desa.
Analisisnya terletak jika Suatu aturan hukum dianggap valid apabila
diterima oleh masyarakat. Berdasar kan asumsi ini, kaidah-kaidah hukum
adat tentang pelestarian lingkungan hidup di desa Adat Penglipuran adalah
kaidah-kaidah hukum yang valid. Masyarakat menerima kaidah-kaidah
hukum yang ada dengan kesadaran yang tinggi. Apabila kaedah hukum
tersebut valid maka akan muncul konsep-konsep tentang perintah
(command), larangan (forbidden), kewenangan (authorized), paksaan
(force),hak (right), dan kewajiban (obligation)
Hukum Adat di Desa Adat Penglipuran sangat berfungsi efektif.
Aturannya jelas dan penegakkannya juga tegas sehingga masyarakat sangat
patuh dengan hukum adatnya. Desa Adat Penglipuran menerapkan peraturan
kebersihan tata ruang di wilayahnya. Oleh karena itu dalam analisis penulis
maka Desa Adat Penglipuran ini merupakan suatu contoh atas efektivitasnya
hokum adat dalam mengatur sebuah masyarakat.

1
Budiartha, I. Nyoman Putu, I. Wayan Suka Wirawan, and I. Nyoman Srimurti. "Pemberian
Karang Memadu Sebagai Sanksi Adat Untuk Mencegah Poligami di Desa Adat
Panglipuran." KERTHA WICAKSANA 15.1 (2021): 56.
2
Januariawan, I. Gede, and I. Nyoman Nadra. "VALIDITAS DAN EFEKTIFITAS HUKUM
ADAT TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI DESA ADAT
PENGLIPURAN." VYAVAHARA DUTA 17.2 (2022): 83.

9
B. Bea Cukai Kanwil Bali,NTT dan NTB
Kantor Wilayah Bea Cukai beralamat di Jalan Airport Ngurah Rai,
Tuban, Badung, Bali berdekatan dengan Bandara Ngurah Rai, Bali. Kantor
Wilayah DJBC Bali, NTB dan NTT, telah ditetapkan sebagai Kantor
Wilayah berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor
KEP-50/BC/2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Bea cukai merupakan salah satu sumber penerimaan negara bersama
dengan pajak dan hibah. Sebagai contoh orang yang bepergian keluar negeri
kemudian membawa barang bawaan wajib membayar bea ataupun cukai
sesuai ketentuan. Berbeda dengan pajak yang bisa diistilahkan dengan
pungutan wajib yang dilakukan negara terhadap masyarakatnya.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga memiliki fungsi diantaranya
sebagai berikut:
1. Community Protection
2. Industrial Assistance
3. Trade Facilitation
4. Revenue Collector
Fungsi-fungsi tersebut nantinya diejawantahkan kembali kepada
pembagian jenis tugas yang adalam DJBC diantaranya sebagai berikut:
1. Customs Tactical Unit
Unit khusus bea dan cukai yang bertugas menggagalkan
penyelundupan serta memerangi masuknya barang-barang yang illegal dan
berbahaya seperti narkoba.
2. Instruktur Unit K-9
Salah satu alat pengawasan yang efektif dalam mendeteksi narkoba
dengan ditemani oleh anjing pelacak dalam mendeteksi narkoba dan
psikotopika. Indera penciuman yang tajam dan dinamis sangat membantu
tugas pengawasan ini.
3. Auditor
Pemeriksa bea dan cukai yang bertugas melaksanakan kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi audit
4. Pemeriksa Barang
Bertugas melaksanakan penelitian dokumen kepabeanan dan cukai
dalam barang, badan dan sarana pengangkut.

10
5. Awak Armada Kapal (Marine Customs)
Bertugas melaksanakan pengawasan di laut untuk memastikan
kepatuhan terhadap ketentuan kepabeanan dan melindungi wilayah NKRI
dari penyelundupan barang ilegal.
6. Analis Laboratorium
Bertugas melakukan pemeriksaan identifikasi dan klasifikasi barang
secara laboratoris.
C. Tempat Oleh-Oleh Dewata Khas Bali
Kunjungan selanjutnya adalah di tempat belanja Dewata Oleh-Oleh Bali
yang berada di alamat Jl. Bypass Ngurah Rai No.53, Kesiman Kertalangu, Kec.
Denpasar Tim, Kota Denpasar, Bali. Setibanya di tempat kunjungan tersebut kami
mendapatkan kesempatan untuk makan siang terlebih dahulu kemudian setelah itu
belanja oleh-oleh khas Bali.
Tidak hanya dihidangkan sajian makan siang dan oleh-oleh kha Bali kami
juga diberikan materi kewirausahaan oleh pemilik PT Angga Cahya Dewata yaitu
Bapak Agung Darmayudha. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan
bahwasanya usaha yang ia rintis merupakan hasil dari kerja keras dan pantang
menyerah. Bapak Agung juga menjelaskan pentingnya kreativitas dalam usaha
dan berani mencoba yang itu ia buktikan dengan kesuksesan yang ia raih dari
usaha nya saat ini.
Dalam paparan materinya ia juga menjelaskan bahwasanya dunia usaha
tidak langsung menemui kesuksesannya di awal melainkan dengan gigih dan
berani mencoba meskipun Bapak Angga selaku owner dikatakan telah mencapai
kesuksesannya di usia muda. Dalam kesempatan tersebut ia juga memberikan
hadiah khusus bagi para penanya diantaranya pie susu khas Bali dan baju.

BAB IV
PENUTUP

11
A. Kesimpulan
Bahwa aktivitas dan perjalanan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kali
ini di Pulau Bali tidak hanya terfokus pada lembaga atau institusi negara
yang focus dalam ranah hukum pidana. Fakultas Syariah dan Hukum dalam
kesempatan KKL kali ini mencoba untuk memperkaya pengetahuan
mahasiswa dalam ranah hukum yang lain termasuk hukum perdata dan
hukum tata negara sehingga mahasiswa mampu menangkap pelajaran
tersebut sesuai konsentrasi peminatan.

B. Saran
Kedepannya semoga Fakultas Syariah dan Hukum dapat terus
memperlebar relasi dan jaringan keilmuan agar mahasiswa juga dapat
berkembang dalam memahami kompleksitas permasalahan hukum.

12
DAFTAR PUSTAKA

Budiartha, I. Nyoman Putu, I. Wayan Suka Wirawan, and I. Nyoman Srimurti.


"Pemberian Karang Memadu Sebagai Sanksi Adat Untuk Mencegah Poligami di
Desa Adat Panglipuran." KERTHA WICAKSANA 15.1 (2021).

Januariawan, I. Gede, and I. Nyoman Nadra. "VALIDITAS DAN EFEKTIFITAS


HUKUM ADAT TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI
DESA ADAT PENGLIPURAN." VYAVAHARA DUTA 17.2 (2022).

13

Anda mungkin juga menyukai