Oleh :
MUH. YUSRIL HIDAYAT
NIM. 01.18.4102
Mengetahui
Ketua Panitia KKLP Sekretaris Panitia KKLP
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI v
BAB I : PENDAHULUAN
D. Sistematika Laporan 5
B. Organisasi Departemen 38
C. Personalia 39
D. Fasilitas 40
E. Teknik Operasional 42
BAB IV: PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Masalah Organisasi 43
Masalah Personalia 44
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan 45
B. Saran-saran 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan KKLP
1. Tempat
KKLP dilaksanakan pada lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat.
2. Waktu
KKLP dilaksanakan di lapangan selama dua bulan, dengan rincian
33 hari kerja untuk profesidan 18 hari untuk pengabdian. Pelaksanaan
KKLP yakni 22 September-25 November 2021 dan pelaksanaannya
disesuaikan dengan kalender akademik.
3. Obyek Kerja
Obyek kerja mencakup dua bidang yaitu; melaksanakan kegiatan
profesi di lembaga-lembaga dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Pentingnya pelaksanaan KKLP
Dalam pembentukan mahasiswa menjadi sosok yang dicita-citakan
diatas, Institut Agama Islam Negeri Bone melakukan pengolahan dan
usaha secara saksama dengan menyiapkan perangkat sistem pendidikan
dan pengajaran, program pengembangan akademik, tenaga pengajar,
sarana dan prasarana pendukung yang memadai, lingkungan kampus
yang kondusif dan artistik, serta berbagai kegiatan yang mendukung
tercapainya cita-cita tersebut. Salah satu bentuk pengolahan dan usaha
itu adalah melakukan KKLP, dengan menggabungkan berbagai
kegiatan yang terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.1
Kerja Nyata (KKN) sebagaimana yang selama ini dilaksanakan
secara terpisah dengan Dharma pertama dan kedua. KKN dikenal di
lingkungan IAIN/STAIN sejak 1975. Dalam pelaksanaannya,
mahasiswa diterjunkan di pedesaan dengan program sebatas pada
perbaikan tempat Ibadah, kerja bakti, membantu menyempurnakan
1
IAIN BONE, “ Buku Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan Propisi
( KKLP)”, Fakultas Syariah Dan Hukum Islam Tahun 2021.
1
administrasi desa, menggerakkan kegiatan kultural keagamaan, dan
lain-lain. Sesungguhnya program-program seperti Ini dapat
dilaksanakan meskipun tanpa adanya campur tangan mahasiswa peserta
KKN, sehingga kedatangan mahasiswa belum tentu bisa membawa
sesuatu yang baru. Oleh karena itu, perlu pemikiran baru tentang
kegiatan KKN yang lebih dinamis dan memberikan makna yang lebih
luas, baik bagi peserta KKN maupun masyarakat. Apalagi di era
reformasi ini, istilah KKN mengandung makna yang negatif.
KKN sebagai kegiatan akademik, seharusnya dapat memberikan
manfaat langsung kepada masyarakat, menambah pengetahuan atau
bahkan mencerdaskan mahasiswa dan dilakukan secara profesional
yang didasarkan pada profesionalisme bidang keilmuan yang
dikembangkan mahasiwa ketika kullah. Oleh karena itu, keglatan ini
dapat dihargal dengan Satuan Kredit Semester (SKS) seperti mata
kullah yang lain
Bertumpu pada pokok pikiran di atas, maka program-program
KKLP yang dikembangkan diorientasikan pada jenis kegiatan yang
relevan dengan fakultas dan program studi mahasiswa dengan cara
menerjunkan mereka pada lembaga profesional dan instansi terkait
lainnya sesual dengan profesi yang ditekuninya. Oleh karena itu,
Institut Agama Islam Negeri Bone melakukan perubahan mendasar
terhadap sistem pelaksanaan KKN dengan model dan sistem baru, yakni
dengan menggabungkan dan memadukan dua kegiatan dalam satu
wadah dan rentang waktu yang sarat dengan bidang garap dan jenis
kegiatan yang saling mendukung dan melengkapi. Integrasi dari kedua
kegiatan tersebut diberi nama Kuliah Kerja Lapangan Profesi.
KKLP adalah upaya Integratif dari pendidikan kellmuan
(pengembangan profesi) dan pengalaman lapangan. Dengan perkataan
lain, KKLP bukan hanya sekadar pengalaman lapangan bagi
mahasiswa, tetapi merupakan konsep integratif dari teori, praktik, dan
pengabdian.
B. Tujuan Pelaksanaan KKLP
a. Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara
disipliner dan Interdisipliner sehingga dapat memahami adanya
integrasi keilmuan dalam mengatasi permasalahan di lembaga dan
masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Menigkatkan kualitas calon tenaga professional di bidang keilmuan
dan pembangunan kehidupan beragama melalui aktivitas KKLP
yang meliputi pembinaan profesi melalui praktik kerja lapangan, dan
penerapan keahlian/keilmuan melalui aktivitas pengabdian
masyarakat.
2. Melatih mahasiswa menangani dan memecahkan masalah yang
terkait dengan permasalahan pada bidang-bidang yang menjadi
konsentrasi pilihan dan permasalahan pada bidang keagamaan pada
umumnya.
3. Membantu pembinaan dan pengembangan lembaga-lembaga yang
ada di dalam masyarakat, khususnya lembaga yang terkait dengan
disiplin keilmuan yang dikembangkan oleh fakultas.
4. Menjalin kerjasama dalam rangka meningkatkan partisipasi
masyarakat untuk mendukung pengembangan kehidupan keagamaan
dan sosial kemasyarakatan, serta pelayanan melalui lembaga dan
masyarakat.
5. Menumbuhkan motivasi dan inovasi dalam pengembangan keilmuan
serta aplikasinya terhadap kehiudupan sosial.
6. Mendapatkan umpan balik untuk bahan penyempurnaan pelaksanaan
pendidikan di perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
C. Hambatan dan keberhasilan yang dialami
1. Hambatan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Akan ada beberapa hambatan yang
pelaksanaan KKLP Fakultas Syariah dan Hukum Islam di Kantor Lapas Kelas IIA
Watampone. Seperti pada umumnya yang dirasakan setiap orang apabila berada
dalam lingkungan yang baru ia akan mulai beradaptasi dengan hal-hal apa yang
biasanya dilakukan dalam lingkungan tersebut, sama halnya dengan penulis yang
pekerjaan ada yang bersifat penting, maka penulis tidak diperkenakan untuk
komputer. Dalam hal ini berkat bimbingan dan penjelasan dari para pegawai,
2. Keberhasilan KKLP
yang dapat diperoleh oleh mahasiswa, adapun beberapa hal tersebut sebagai
berikut:
a. Mahasiswa mendapat pengalaman kerja dalam 33 hari.
D. Sistematika Laporan
Sistematika laporan adalah urutan letak dari bagian-bagian yang ada dalam
sebuah laporan. Secara garis besar, semua laporan memiliki 3 (tiga) bagian utama,
yang terdiri atas bagian awal/pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup.
tetap mengikuti sistem yang berlaku di IAIN Bone. Untuk memudahkan pembaca
dalam memahami laporan ini, maka perlu kiranya penulis memberikan rincian
dari bentuk Laporan Kuliah Kerja Lapangan Profesi (KKLP). Adapun garis besar
KKLP), tujuan pelaksanaan KKLP (tujuan formal dan operasional), hambatan dan
Bab kedua, terdiri atas gambaran umum tempat KKLP yang meliputi
lokasi tempat KKLP, klasifikasi tempat KKLP, profil tempat KKLP, dan struktur
2
Pipit Pitrianingsih Suryana, “Sistematika dan Jenis Laporan”, diakses dalam
id.scribd.com/205928744/Sistemaika-dan-Jenis-Laporan, pada Senin 13 April 2020 pukul
18:41 WITA.
Bab ketiga, terdiri atas ruang lingkup pelaksanaan KKLP yang meliputi
operasional.
IAIN Bone yang berlangsung selama 33 (Tiga pulu tiga) hari sesuai dengan
Bagian di Jl. Laks. Yos Sudarso Km. 4, Kelurahan Cellu, Kec. Tanete
Tugas
7
Seksi Bimbingan Narapidana / Anak Didik mempunyai tugas memberikan
bimbingan pemasyarakatan narapidana / anak didik
Fungsi
a. Melakukan registrasi dan membuat statistik serta dokumentasi
sidik jari narapidana / anak didik;
b. Memberikan bimbingan pemasyarakatan, mengurus kesehatan dan
memberikan perawatan bagi narapidana / anak didik;
Seksi Bimbingan Narapidana / Anak Didik Terdiri dari :
a. Sub Seksi Registrasi;
Tugas
Sub Seksi Registrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan
membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana / anak
didik;
b. Sub Seksi Bimibingan Kemasyarakatan dan Perawatan;
Tugas
Sub Seksi Bimibingan Kemasyarakatan dan Perawatan mempunyai
tugas memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani serta
memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan asimilasi,
cuti penglepasan dan kesejahteraan narapidana / anak didik serta
mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana /
anak didik;
. Seksi Kegiatan Kerja;
Tugas
Seksi Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja,
mempersiapkan sarana kerja dan mengolah hasil kerja
Fungsi
a. Memberikan bimbingan latihan kerja bagi narapidana / anak didik
dan mengelola hasil kerja;
b. Mempersiapkpan fasilitas sarana kerja;
3
Widjaja, Lembaga Kemasyarakatan , (Cet. 1; Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada), H. 12.
Riatttang, Kabupaten Bone di atas tanah seluas 6.413 m2.Pada tahun 1985,
Lapas Kelas IIA Watampone dipindahkan dari lokasi lama di jalan Merdeka
ke lokasi baru yang terletak di Jl. Laks. Yos Sudarso Km. 4, Kelurahan
Cellu, Kec. Tanete Riattang Timur, Kab. Bone.
4
Ruangguru.co.id,”Pengertian Struktur Organisasi beserta Fungsinya Lengkap”,
diakses.dalamhttps://www.ruangguru.co.id/pengertian-struktur-organisasi-beserta-
fungsinya-lengkap/, pada 7 November 2021, pukul 19:07 WITA.
BAB III
Pemerintahan meliputi:
7. Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian
25
26
A. Organisasi Departemen
Kepala Bagian
kegiatan produksi yang berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi
target yang telah ditetapakan. Adapun tugas dari kepala bagian adalah mengawasi
semua kegiatan administrasi yang berlangsung, mengkoordinir dan mengarahkan
setiap stafnya serta menentukan pembagian tugas bagi setiap stafnya dan
kependudukan dan catatan sipil, bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta
bidang ketentraman dan ketertiban umum dan penyiapan bahan fasilitas dan
penggabungan.
Staf
tugasnya.
B. Personalia
Daya kerja dibedakan menjadi dua macam, yaitu daya manusia dan bukan
manusia.
1. Daya manusia
organisasi.
Daya bukan manusia adalah daya yang diperoleh dari sumber materi,
barang, benda. Misalnya: mesin, uang, waktu, metode, dan dari sumber
Pada kantor Lapas Kelas IIA Watampone ini memiliki personalia atau
D. Fasilitas
1. Kamar koki
2. Blol wanita
6. Kamar tamping
16. Parkiran
26. Koperasi
28. Dapur
30. Hidroponik
31. Yantel
42
33. Perpustakaan
34. Gudang
E. Teknik Oprasional
dibandingkan dengan kepentingan pribadi sesuai dengan visi dan misi kantor
lapas. Selain itu fasilitas dan sarana prasana dikantor lapas watampone cukup
B. Masalah Organisasi
Watampone adalah masalah apabila terjadi pelayanan yang begitu ramai dalam
kunjungan tahanan dan napi sehingga para pegawai harus menyesuaikan diri pada
pelayanan dan apabila salah satu pegawai mempunyai kepentingan mendesak dan
7
Rijalul Fahmi, “Rencana Operasional dan Rencana Strategik”, diakses dalam
http://rijaluljalul.blogspot.com/2012/Rencana-Operasional-dan-Rencana-Strategik.html?
m=1”, pada 7 November 2021, pukul 19:31 WITA.
8
43
44
C. Masalah Personalia
tidak ada organisasi bisa ada atau beroperasi secara efesien tanpa
bisnis atau perkantoran, terlatih tim yang loyan dan efisien pekerja
PENUTUP
A. Kesimpulan
dibagian pemerintahan yang selama ini hanya mendapatkan teori dibangku kuliah.
Dalam lingkup Kantor Lapas Kelas IIA Watampone telah didukung oleh
sumberdaya manusia yang berpotensi, baik dari segi ilmu maupun pengalaman
organisasi. Hingga saat sekarang ini jumlah pegawai dalam lingkup Kantor Lapas
Dari 112 orang tersebut ada pejabat struktural, yaitu Kasubag TU, Kaur.
Kepeg & Keu, Kaur Umum, KA KPLP, Kasi ADM Kamtib, Kasi Binadik, Kasi
Kegiatan Kerja, Regu Jaga, Kasubsi Keamanan, Kasubsi Pelatib, Kasi Binadik,
Kerja, da Staf yang penempatanya dibawah Kepala Sub Bagian untuk membantu
B. Saran-saran
apabila semua pihak yang terkait juga maksimal dan bersungguh-sungguh dalam
pelaksanakan kewajibannya. Berikut ini mungkin beberapa saran atau usulan atau
rekomendasi sebagai koreksi dalam kegiatan KKLP, Supaya lebih baik lagi pada
45
46
1. Panitia
dapat diminimalisir.
2. Pendamping Lapangan
A. Buku
B. Internet
C. Peraturan Perundang-undangan
Pemasyarakatan
LAMPIRAN
Melakukan Pemantauan Pembuatan Kerajinan Tangan Oleh Napi di Ruang
Giatja (Kegiatan Kerja)
CURICULUM VITAE
Penulis yang diberi nama lengkap Muh. Yusril Hidayat,
dengan NIM: 01184102, Fakultas Syariah dan Hukum Islam,
Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah), Kelompok
IV (Empat), dilahirkan di Watampone pada tanggal 15
November 1999, penulis merupakan anak ke pertama dari
dua bersaudara dari pasangan Sudirman dan Jumiati.
Menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN 8 Watampone pada tahun 2012,
menengah pertama di MTsN Watampone pada tahun 2015, menengah atas di
SMA Negeri 4 Watampone jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada tahun
2018, pendidikan Strata Satu (S1) ditempuh di Prodi Hukum Tata Negara
(Siyasah Syar’iyyah), Fakultas Syariah dan Hukum Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bone (2021).
Pengalaman organisasi sejak memasuki dunia perkuliahan dimulai
dengan ikut sertanya penulis di organisasi Himpunan Mahasiswa islam
Indonesia (HMI) Cabang Bone.