SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Oleh:
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah diterima sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum
(S.H.) pada Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Persada Bunda Pekanbaru.
Menyetujui:
Mengetahui:
Ketua,
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi telah dipertahankan di depan sidang Komisi Tim Penguji dan dinyatakan
lulus dan memenuhi syarat
Komisi Tim Penguji:
No Nama Jabatan Tanda Tangan
4 Rusniati,SH.,MH Anggota
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
Pertama-tama puji syukur saya panjatkan pada Allah subhanahu wa ta'ala atas
terselesaikannya Skripsi ini dengan baik dan lancar. Dan Skripsi ini saya persembahkan
untuk :
yang telah memberikan cinta, kasih, dan sayang serta dukungan moril,
tercinta.
2. Nenek tercinta dan tersayang Alm Hj. Rosmini, terimaksih untuk doa
dan kasih sayang nenek selama ini yang belum bisa penulis balas
3. Adik tercinta dan tersayang dr. Retha Arvina Permata, terimakasih atas
cinta kasih yang telah di berikan kepada penulis, dan selalu meberikan
perbandan ini.
10. Terimakasih kepada yuda, redo, ilham, sahu, amad, olin, yudit,
adam, jefri, ikbal yang tergabung dalam cemewew kos kepualauan riau
di kosan kayla putra dua yang telah meberikan semangat kepada penulis
KATA PENGANTAR
2. Bapak Dr. Irfan Ardiansyah, S.H., M.H., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Bapak Beni Sukri, S.H., M.H., selaku Ketua Progam Studi Ilmu Hukum
4. Bapak Duwi Handoko S.H., M.H., selaku dosen pembimbing I yang telah
petunjuk yang sangat berguna kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Tat Marlina S.H., M.H., selaku dosen pembimbing II yang telah
petunjuk yang sangat berguna kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Majelis dosen pada sekolah tinggi ilmu hukum persada bunda yang telah
bantuan support dan semangat yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Kritik dan saran dari penyusunan skripsi ini sangat di harapkan sebagai bahan
penyempurnaan, baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................ x
ABSTRACT........................................................................................... xi
C. Pidana ........................................................................................ 19
D. Pemidanaan ................................................................................ 20
1. Teori Pemidanaan ................................................................. 20
2. Jenis-Jenis Pemidanaan......................................................... 21
LAMPIR ............................................................................................... 54
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
negaranya. Konsekuensi dari itu semua adalah bahwa hukum mengikat setiap
Salah satu kajian hukum yang sangat penting adalah kajian hukum pidana.
diancam dengan pidana (sanksi hukum) bagi mereka yang melanggarnya. Hukum
“Menurut Thomas Aquinas, hukum adalah suatu aturan atau ukuran dari
aturan atau ukuran itu), atau dikekang untuk tidak bertindak (yang tidak sesuai
Menurut Achmad Ali, Ilmu Hukum secara umum dapat dibedakan ke dalam
“Hukum adalah suatu sistem. Artinya, suatu susunan atau tataan teratur dari
sama lain. Misalnya saja dalam hukum perdata sebagai sistem hukum positif
(Djamali, 2007:68)”.
masyarakat yang belum mengetahui arti yang sebenarnya mengenai tindak pidana”.
Salah satu jenis tindak pidana pencurian yang sering terjadi adalah pencurian
kualifikasi oleh pembentuk undang-undang yang telah diatur dalam Pasal 365
Menurut tribun pekanbaru ada tiga jenis kejahatan tertinggi pada tahun 2018,
ada 225 jenis kejahatan pencurian dengan pemberatan yang terjadi di wilayah
tertinggi-di-pekanbaru-selama-tahun-2018-ada-curanmor-dan-narkoba?page=2 di akses
11 agustus 2020 )
3
terjadi aksi pencurian dengan pemberatan yang lebih sering melakukan kejahatan
dimalam hari sekarang juga sering melakukan aksinya disiang hari. Oleh karena itu,
menempati urutan teratas diantara jenis kejahatan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari
sehingga perlu ditekan sedemikian rupa agar dapat mengatasi kejahatan pencurian
Menurut Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Ayat (1), (2),
(3),dan (4)
Dari uraian pasal di atas, dapat diketahui bahwa Pasal 365 ayat (2) KUHP
juga merupakan pasal pemberatan dari Pasal 365 ayat (1) KUHP, yaitu dengan
memperberat ancaman pidana penjara dari 9 tahun menjadi 12 tahun, yaitu jika
pencurian dengan kekerasan tersebut dilakukan dengan salah satu dari 4 unsur
Bahwa terdakwa Rizki Wahyudi als Eki Bin Dinar bersama –sama dengan
Handika Dwi Saputra als Dika (berkas terpisah), pada hari Senin tanggal 19
Februari 2018 sekira pukul 17.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
dalam tahun 2018 bertempat di simpang arkom Jalan Sepakat Kec.Tanayan Raya
Kota Pekanbaru atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk
dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Pekanbaru, telah mengambil sesuatu
barang dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum yang didahului,
disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang
dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika
tertangkap tangan supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau kawannya yang
turut melakukan kejahatan itu akan melarikan diri atau supaya barang yang dicuri
itu tetap ada ditangannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu,
perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut: Bahwa pada
waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwa bersama-sama dengan
Handika Dwi Saputra Als Dika (berkas terpisah) berkeliling dengan menggunakan
sepeda motor honda Beat merah BM 6767 JS milik Handika Ald Dika, ditengah
perjalaan terdakwa melihat saksi Yulismawati sedang menggunakan Hp sambil
mengendarai sepeda motor, terdakwa lalu berkata kepada saksi Handika Als Dika,
“itu dia” sambil menunjuk kearah saksi Yulismawati, saksi Handika Als Dika
langsung berbalik arah dan mengikuti saksi Yulismawati, ditempat yang sepi
selanjunya saksi Handika Als Dika yang mengendarai sepeda motor memepet
sepeda motor dari samping kiri yang dikendarai oleh saksi Yulismawati, tanpa izin
dari pemiliknya terdakwa yang dibonceng langsung mengambil paksa hanphone
Samsung Galaxy J7 warna Pink yang sedang digunakan saksi Yulismati tersebut
dan langsung melarikan diri hingga terdakwa diamankan oleh anggota Polsek
Tenayan Raya Pekanbaru guna proses lebih lanjut.
Akibat perbuatan terdakwa, saksi Yulismawati mengalami kerugian sebesar
Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah). Perbuatan terdakwa bersama-sama Handika
Dwi Saputra Als Dika (berkas erpisah) sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 365 Ayat (2) ke-2 KUHP. Dengan demikian tersangka dijatuhi
hukuman oleh pengadilan dengan pidana 1 tahun 7 bulan dengan menimbang
5
bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka unsur dilakukannya oleh dua orang atau
lebih dengan bersekutu telah terpenuhi menurut hukum.
Menimbang, bahwa selama melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa di
persidangan tidak ditemukan adanya alasan-alasan pemaaf yang dapat
menghapuskan kesalahan terdakwa maupun alasan-alasan pembenar yang dapat
menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan, maka menurut hukum
terdakwa harus dinyatakan bersalah atas perbuatannya serta dijatuhi hukuman yang
setimpal dengan perbuatannya (Putusan Pengadilan, 2018:3).
Bahwa pada hari Jumat tanggal 21 September 2019 terdakwa Okky Jaya
Saputra Als Oki Bin Asmiral bersama Arif (DPO) sekira jam 17.00 wib dengan
menggunakan sepeda motor merk Beat warna hitam milik Arif (DPO) dengan posisi
terdakwa dibonceng, sementara Arif (DPO) yang mengendarai sepeda motor di
depan SMP N 9 Pekanbaru terdakwa dan Arif (DPO) melihat saksi Eriyanti
bersama saksi Yumis Als Imis Binti Saha berselisih jalan dengan terdakwa dan Arif
(DPO). Pada saat berselisih jalan tersebut, terdakwa melihat saksi Eriyanti
mengenakan gelang emas dan kemudian Arif (DPO) mengajak terdakwa untuk
mengambil gelang emas milik saksi Eriyanti tersebut. Lalu Arif (DPO)
memerintahkan kepada terdakwa yang duduk di boncengan untuk merampas gelang
emas tersebut dari saksi Eriyanti. Selanjutnya Arif (DPO) memutar balik sepeda
motornya lalu di persimpangan Gg.Gunung raya Jalan Harapan Raya Arif (DPO)
memepetkan sepeda motor ke sepeda motor yang dikendarai saksi Eriyanti dari
sebelah kiri dan kemudian Terdakwa langsung mengambil gelang di tangan sebelah
kiri saksi Eriyanti tersebut dengan 2 (dua) jari sebelah tangan kanan terdakwa lalu
saksi Eriyanti beserta saksi Yumis tersebut terjatuh sambil teriak, kemudian tidak
jauh dari lokasi jatuhnya saksi Eriyanti dan saksi Yumis, terdakwa dan Arif (DPO)
Terjatuh kemudian terdakwa langsung menegakkan kembali sepeda motor Honda
Beat lalu mencoba menghidupkan sepeda motor tersebut, Namun karena tidak bisa
hidup lalu terdakwa menjatuhkan sepeda motor tersebut kemudian terdakwa berlari
sedangkan Arif (DPO) berusaha menghidupkan sepeda motor lalu Arif (DPO)
meninggalkan terdakwa. Tidak lama setelah itu saksi Efendi Als Pen Bin Firdaus
bersama warga lainnya yang mendengar teriakan saksi Eriyanti mengejar terdakwa
dan berhasil mengamankan terdakwa.
Dari kedua putusan tersebut, dapat kita ketahui bahwa terdakwa pada tiap-
tiap putusan melakukan tindak pidana pencurian pemberatan yang sama-sama
dituntut dengan pasal 365 ayat (2). Pada saat penjatuhan vonis oleh majelis hakim
terdapat putusan pemidanaa yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
1219/PID.B/2019/PN.PBR?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Kerangka Konseptual
Untuk membatasi penelitian agar lebih terarah maka di batasi sebagai berikut:
pidana apa yang terjadi, siapa pelakunya, terpenuhi atau tidaknya unsur-unsur
2017:17).
mengadili tentang kasus tindak pidana pencurian dan pemberatan yang di lakukan
F. Kerangka Teori
2003:53).
dilakukan dan yang dilarang, dengan disertai ancaman atau saksi yang berupa
2000:56).
tindakan yang dilakukan baik secara individu atau berkelompok untuk mengambil
disertai oleh keadaan tertentu yang memberatkan. Keadaan tertentu yang dimaksud
Dari uraian pasal di atas, dapat di simpulkan bahwa Pasal 365 ayat (2) KUHP
juga merupakan pasal pemberatan dari Pasal 365 ayat (1) KUHP, yaitu dengan
memperberat ancaman pidana penjara dari 9 tahun menjadi 12 tahun, yaitu jika
pencurian dengan kekerasan tersebut dilakukan dengan salah satu dari 4 unsur
BAB II
METODE PENELITIAN
adalah hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang belaku dalam
masyarakat dan menjadi acuan perilaku setiap orang. Sehingga penelitian hukum
normatif berfokus pada inventarisasi hukum positif, asas-asas dan doktrin hukum,
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan keterangan yang
(KUHAP), pasal 365 tentang pencurian, pasal 365 ayat (2) tentang
seperti :
1) Kamus Hukum
data dengan cara membaca, mempelajari, mencatat data yang diperoleh dari
berbagai macam buku hukum, surat kabar, majalah, dan peraturan perundang
undangan.
Data yang diperoleh atau dikumpulkan dalam penelitian ini baik data primer
maupun data sekunder merupakan data yang sifatnya kualitatif yang nantinya akan
deskriptif, dimana proses pengolahan datanya yakni setelah data ini terkumpul dan
dianggap telah cukup maka kemudian data tersebut diolah dan dianalisi secara
deduktif.
deduksi, dimulai dari pemaparan hal-hal yang bersifat umum kemudian dalam
khusus. Deduksi sendiri adalah penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum
BAB III
TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIDANAAN PENCURIAN DENGAN
PEMBERATAN
1. Definisi pencurian
Menurut kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ) arti dari kata “curi”
mengambil milik orang lain tanpa izin atau tidak sah, biasanya dengan sembunyi-
yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, di ancam karna pencurian, dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Sembilan ratus rupiah”.
pencurian adalah berupa tindak pidana formil. Mengambil adalah suatu tingkah
disengaja yang pada umumnya dengan menggunakan jari-jari dan tangan kemudian
benda bergerak (rorrend goed). Benda-benda tidak bergerak, baru dapat menjadi
objek pencurian apabila telah terlepas dari benda tetap dan menjadi benda bergerak.
Benda bergerak adalah setiap benda yang terwujud dan bergerak ini sesuai dengan
mutlak dan nyata adalah terhadap benda yang bergerak dan berwujud saja. Benda
yang dapat menjadi obyek pencurian haruslah benda-benda yang ada pemiliknya.
Mengenai apa yang dimaksud dengan hak milik ini, adalah suatu pengertian
menurut hukum, baik hukum adat maupun menurut hukum perdata. Pengertian hak
milik menurut hukum adat dan menurut hukum perdata pada dasarnya jauh berbeda,
yaitu sebagian hak yang terkuat dan paling sempurna, namun karena azas dalam
Maksud untuk memiliki terdiri dari dua unsur, yakni pertama unsur maksud
pencurian, dan kedua unsur memiliki. Dua unsur itu dapat dibedakan dan tidak
16
terpisahkan, maksud dari perbuatan mengambil barang milik orang lain itu harus
Gabungan kedua unsur itulah yang menunjukkan bahwa dalam tindak pidana
barang yang dicuri ke tangan petindak dengan alasan, pertama tidak dapat
mengalihkan hak milik dengan perbuatan yang melanggar hukum, dan kedua yang
Pasal 365 KUHP berbeda dengan tindak pidana pencurian. Akan tetapi, substansi
yang ada dalam tindak pidana pencurian dengan kekerasan sama dengan tindak
masyarakat. Tindak pidana pencurian dengan kekerasan ini diketahui oleh korban
dan pelaku berusaha melukai korban dengan tujuan barang yang diambil tetap
sepengetahuan korban.
unsur obyektif (perbuatan mengambil, obyeknya suatu benda dan unsur keadaan
yang menyertai atau melekat pada benda, yaitu benda tersebut sebagian atau
seluruhnya milik orang lain) dan unsur subyektif (adanya maksud yang ditujukan
untuk memiliki dan dilakukan secara melawan hukum). Berdasarkan rumusan Pasal
362-363 KUHP maka unsur obyektif dan subyektif antara lain.(R, Sugandhi.
1980:376).
1. Unsur Obyektif
suatu syarat dari adanya perbuatan mengambil. Unsur pokok dari perbuatan
mengambil adalah adanya perbuatan aktif yang ditujukan pada benda dan
benda tersebut ke dalam kekuasaannya secara nyata dan mutlak. Hal inilah yang
“perbuatan mengambil telah selesai jika benda berada pada pelaku, sekalipun ia
Samosir, 1990:50).
18
2. Unsur Subyektif
“Unsur subyektif terdiri dari 2 (dua) unsur, yaitu unsur maksud (kesengajaan
sebagai maksud atau opzet als oogmerk) berupa unsur kesalahan dalam pencurian
dan unsur memiliki. Kedua unsur tersebut dapat dibedakan dan tidak terpisahkaN“.(
Maksud dari perbuatan mengambil barang milik orang lain harus ditujukan
bahwa dalam tindak pidana pencurian, pengertian memiliki barang yang dicuri ke
tangan petindak, dengan alasan, pertama tidak dapat mengalihkan hak milik dengan
perbuatan yang melanggar hukum dan kedua yang menjadi unsur pencurian ini
“Sebagai suatu unsur subyektif, memiliki bertujuan untuk diri sendiri agar
dicuri”.(Tongat, 2006:19-23)
sebelumnya bahwa apa yang akan ia lakukan bertentangan dengan hukum. Oleh
karena hal inilah unsur melawan hukum digolongkan ke dalam unsur subyektif.
Sifat melawan hukum merupakan sifat tercela atau terlarang dari suatu perbuatan
tertentu. Dilihat dari sebabnya, dalam doktrin dikenal ada 2 (dua) macam sifat
melawan hukum, yaitu: melawan hukum formil dan melawan hukum materiil.
dalam hukum tidak tertulis maupun tertulis yang mana sifat tercelanya suatu
C. Pidana
Saleh menegaskan bahwa pidana merupakan reaksi atas delik, dan ini berwujud
suatu nestapa yang dengan sengaja ditimpahkan negara pada pembuat delik itu”.
bukan hanya karena ia telah melakukan suatu perilaku lahiriah (outward conduct)
yang harus dapat dibuktikan oleh seorang penuntut umum. Dalam ilmu hukum
pidana, perbuatan lahiriah itu dikenal sebagai actus reus, Dengan kata lain, actus
reus adalah elemen luar (eksternal element)”.( Sutan Remy Sjahdeini, 2007:34)
“conduct” untuk perilaku yang menyimpang menurut kaca mata hukum pidana.
Atau dengan kata lain, actus reus dipadankan dengan kata conduct. Sementara itu,
dalam kepustakaan hukum dikatakan bahwa actus reusterdiri atas “act and
sama dengan commission. Oleh karena pengertian actus reusbukan mencakup act
atau commission saja, tetapi juga omission, Sutan Remy Sjahdeini berpendapat
lebih tepat untuk memberikan padanan kata actus reus dengan kata perilaku.
Perilakumenurutnya merupakan padanan kata dari dari kata conduct dalam bahasa
inggris yang banyak dipakai untuk merujuk kepada perilaku yang melanggar
20
ketentuan pidana. Selanjutnya actus reus seyogianya tidak dipadankan dengan kata
“perbuatan” atau “tindakan” karena kata tersebut merupakan padanan dari kata act
Hukum pidana indonesia mengenal 2 (dua) jenis pidana yang diatur dalam
Pasal 10 KUHP yakni :
1. Pidana Pokok
a. Pidana mati;
b. Pidana penjara;
c. Pidana kurungan; dan
d. Pidana denda.
2. Pidana Tambahan
a. Pencabutan hak-hak tertentu;
b. Perampasan barang-barang tertentu; dan
c. Pengumuman putusan hakim. (
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl194/arti-pidana-pokok-dan-
pidana-tambahan/ di akses pada tanggal 19 juli 2020
)
adalah didasarkan pada berat ringannya pidana yang diaturnya, yang terberat adalah
sebagaimana tersebut dalam ketentuan Pasal 250 bis, 261 dan Pasal 275 KUHP
D. Pemidanaan
1. Teori Pemidanaan
http://www.legalitas.org/database/artikel/lain/pokokpokok%20pikiran%20penyus
unan%20kuhp.pdf,pokok-pokok pikiran penyusunan rancangan undang-undang
tentang kitab undang-undang hukum pidana, dakses pada 13 mei 2020).
“Hukum pidana materil terdiri atas tindak pidana yang disebut berturut-turut,
peraturan umum yang dapat diterapkan terhadap perbuatan itu, dan pidana yang
bagaimana acara pidana seharusnya dilakukan dan menentukan tata tertib yang
konsekuensi konsekuensi positif bagi si terpidana, korban juga orang lain dalam
masyarakat. Karena itu teori ini disebut juga teori konsekuensialisme. Pidana
dijatuhkan bukan karena telah berbuat jahat tetapi agar pelaku kejahatan tidak lagi
2. Jenis-Jenis Pemidanaan
Hukum pidana indonesia mengenal 2 (dua) jenis pidana yang diatur dalam
Pasal 10 KUHP yakni :
1. Pidana Pokok
a) Pidana mati
b) Pidana penjara
c) Pidana kurungan
d) Pidana denda
2. Pidana Tambahan
a) Pencabutan hak-hak tertentu
b) Perampasan barang-barang tertentu
c) Pengumuman putusan hakim.
BAB IV
GAMBARAN UMUM TENTANG PENGADILAN NEGERI PEKANBARU
setempat. Gedung tersebut dibangun secara bertahap, yang bagian muka dibangun
sekitar tahun 1959 dan kemudian dibangun pula bagian samping kanan kira-kira
tahun 1962 dan dibagian samping kiri dibangun tahun 1963 yang terakhir dibangun
yaitu ruang sidang besar tahun 1968. Usia Gedung Pengadilan Negeri Kelas IA
Pekanbaru sampai saat sekarang kurang lebih 55 Tahun gedung tersebut dibangun
atas tanah Pemerintah yang letaknya di jalan Teratai No.85 Kecamatan Sukajadi
lain. Ruang sidang yang berukuran sedang dipergunakan untuk mengadili perkara-
perkara anak.
segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana,
Pengadilan Negeri Pekanbaru dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh
bertugas serta bertanggung jawab atas terselenggaranya Peradilan dengan baik dan
menjaga terpeliharanya citra dan wibawa Pengadilan yang didukung oleh keamanan
dan kehendak baik dari Pimpinan Struktural dan Pejabat Peradilan lainnya.
25
Tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri tersebut tentu tidak dapat
karena rangkaian keseluruhan tugas pokok tersebut dapat berjalan dengan efektif
perlengkapan.
Keadilan.
Pekanbaru.
BAB V
TINJAUAN YURIDIS PEMIDANAAN PENCURIAN DENGAN
PEMBERATAN DITINJAU DARI PUTUSAN NOMOR
648/Pid.B/2018/Pn.Pbr DAN
1219/Pid.B/2019/Pn.Pbr
Pasal 365 :
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian yang
didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan,
terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan
diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri.
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
1. jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta
api atau trem yang sedang berjalan;
2. jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
3. jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau
memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu;
4. jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat.
(3) Jika perbuatan mengakibatkan kematian, maka diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan luka
berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu,
disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1 dan 3.
27
1. Posisi kasus
Rizki Wahyudi Als Eki Bin Dinar bersama – sama dengan handika dwi saputra als
dika (berkas terpisah), pada hari Senin tanggal 19 Februari 2018 sekira pukul 17.30
Wib atau setidak – tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2018 bertempat di
simpang arkom Jalan Sepakat Kec.Tanayan Raya Kota Pekanbaru atau setidak –
tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan
Negeri Pekanbaru, “mengambil sesuatu barang yang sama sekali atau sebahagian
termasuk kepunyaan orang lain dengan maksud akan memiliki barang itu dengan
melawan hak yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu”
terdakwa lalu berkata kepada saksi Handika Als Dika, “ itu dia” sambil
selanjunya saksi Handika Als Dika yang mengendarai sepeda motor memepet
sepeda motor dari samping kiri yang dikendarai oleh saksi Yulismawati,
berikan kepada Dika sebesar Rp 500.000 ( Lima Ratus Ribu Rupiah), untuk
(Empat Rarus Ribu Rupiah) dan sisahnya Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah)
a. Bahwa pada hari Jumat tanggal 21 September 2019 terdakwa Okky Jaya
Saputra Als Oki Bin Asmiral bersama Arif (DPO) sekira jam 17.00 wib
dengan menggunakan sepeda motor merk Beat warna hitam milik Arif
motor di depan SMP N 9 Pekanbaru terdakwa dan Arif melihat saksi Eriyanti
bersama Saksi Yumis Als Imis Binti Saha berselisih jalan dengan terdakwa
dan Arif. Pada saat berselisih jalan tersebut, terdakwa melihat saksi Eriyanti
29
gelang emas tersebut dari saksi Eriyanti. Selanjutnya Arif memutar balik
gelang di tangan sebelah kiri saksi Eriyanti tersebut dengan 2 (dua) jari
sebelah tangan kanan terdakwa lalu saksi Eriyanti beserta saksi Yumis
tersebut terjatuh sambil teriak, kemudian tidak jauh dari lokasi jatuhnya saksi
Eriyanti dan saksi Yumis, terdakwa dan Arif Terjatuh kemudian terdakwa
menghidupkan sepeda motor tersebut, Namun karena tidak bisa hidup lalu
meninggalkan terdakwa. Tidak lama setelah itu Saksi Efendi Als Pen Bin
dalam bentuk Visum Et Repertum dengan nomor surat No.01 / RSAB / VER
berusia 55 tahun ini, ditemukan lecet dan luka terbuka akibat kekerasan
sebagai berikut :
(berkas terpisah), pada hari Senin tanggal 19 Februari 2018 sekira pukul 17.30
Pekanbaru;
2) Bahwa jenis barang yang telah terdakwa ambil adalah 1 (satu) unit Handphone
3) Bahwa terdakwa menggunakan sepeda motor Beat merah dengan nomor polisi
4) Bahwa setiba di simpang Arkom dan keadaan lagi sepi kemudian Dika
melakukan jamret.;
jalan Harapan Raya depan SPBU didekat Jl Kepala Sawit; - Bahwa Terdakwa
jual Handphone tersebut sebesar Rp 1.400.000 (satu Juta Empat Ratus Ribu
Rupiah);
merk adidas seharga Rp400.000 (Empat ratus ribu Rupiah), Terdakwa berikan
kepada Dika sebesar Rp 500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah), untuk mentraktir
pegangan terdakwa.
Berdasarkan fakta tersebut, maka unsur “dilakukan oleh dua orang atau
kesimpulan yang dapat ditarik dari rangkaian pertimbangan hukum diatas adalah
bahwa semua unsur dalam Pasal 365 Ayat (2) ke-2 KUHPidana yang didakwakan
1) Bahwa pada hari Jumat tanggal 21 September 2019 sekira jam 17.00 wib
terdakwa berboncengan sepeda motor merk Beat warna hitam dengan ARIF
bersama Saksi YUMIS Als IMIS Binti SAHA berselisih jalan dengan
terdakwa dan ARIF (DPO). Pada saat berselisih jalan tersebut, terdakwa
ERIYANTI tersebut;
gelang di tangan sebelah kiri saksi ERIYANTI tersebut dengan 2 (dua) jari
33
sebelah tangan kanan terdakwa lalu saksi ERIYANTI beserta saksi Yumis
4) Bahwa tidak jauh dari lokasi jatuhnya saksi Eriyanti dan saksi Yumis,
sepeda motor tersebut, Namun karena tidak bisa hidup lalu terdakwa
meninggalkan terdakwa;
dalam bentuk Visum Et Repertum dengan nomor surat No.01 / RSAB / VER
berusia 55 tahun ini, ditemukan lecet dan luka terbuka akibat kekerasan
Terdakwa yakni:
34
3. Amar putusan
MENGADILI:
1. Menyatakan terdakwa Rizki Wahyudi Als Eki Bin Dinar telah terbukti
dengan pemberatan;
(satu) tahun;
Sepasang sepatu merek adidas warna hitam biru Dikembaikan kepada saksi
Yulismawati;
ribu rupiah).
35
MENGADILI :
1. Menyatakan terdakwa Okky Jaya Saputra als Oki Bin Asmiral terbukti
dengan kekerasan;
5. Memerintahkan agar barang bukti berupa: 1 (satu) Lembar surat emas dari
4. Analisa penulis
pendapatnya tentang apa yang telah dipertimbangkan dan apa yang menjadi amar
hakim harus mempunyai pertimbangan yuridis yang terdiri dari dakwaan penuntut
melakukan perbuatan pidana atau tidak sebagaimana yang termuat dalam unsur-
putusan yang akan dijatuhkan kepada terdakwa. Hakim harus dapat mengelola dan
memproses data-data yang diperoleh selama proses persidangan dalam hal ini
Sehingga keputusan yang akan dijatuhkan kepada terdakwa dapat didasari oleh
dengan dakwaan alternatif maka jaksa penuntut umum membuktikan dakwaan yang
paling dianggap terbukti yakni dakwaan pertama Pasal 365 ayat (2) KUHP yang
a. barang siapa;
melakukan kejahatan itu akan melarikan diri atau supaya barang yang
terdakwa telah memenuhi unsur dari pasal 365 ayat (2) KUHP, yaitu yang di
maksud dengan “barang siapa” adalah siapa saja orang atau subyek hukum yang
No.1219/Pid.B/2019/Pn.Pbr atas nama Okky Jaya Saputra als Oki Bin Asmiral
yang di hadapkan dimuka persidangan dan identitas para terdakwa yang benar dan
diakui sendiri oleh terdakwa, yang mana keadaan para terdakwa sehat jasmani dan
perbuatannya. Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi dan sah menurut hukum.
dengan mengambil adalah perbuatan memindahkan dari satu tempat ke tempat lain,
sedangkan yang dimaksud dengan barang adalah segala sesuatu yang berwujud dan
Februari 2018 sekira pukul 17.30 Wib bertempat di simpang ARKOM Jalan
bersama Dika. Jenis barang yang telah Terdakwa ambil adalah 1 (satu) unit
sepeda motor Beat Merah dengan nomor Polisi BM 6767 JS milik Sdr dika, saat itu
dan Dika berangkat menuju ke arah Gobah, sesampai di jembatan Sail Jl Harapan
terdakwa berkata ”Itu dia”. Kemudian Terdakwa dan Dika berbalik arah dan
membuntuti dari belakang sambil mencari waktu yang sesuai untuk merampas
handphone milik korban dan setiba di simpang Arkom dan keadaan lagi sepi
kemudian Dika memepet dari sebelah kiri Korban lalu Terdakwa mengambil
Handphone tersebut masih digunakan oleh korban. Hasil pencurian Terdakwa jual
ke Konter Handphone milik Abun di jalan Harapan Raya depan SPBU didekat Jl
Kepala Sawil, dengan harga Handphone tersebut sebesar Rp 1.400.000 (satu Juta
pergunakan untuk membeli sepatu merk adidas seharga Rp400.000 (Empat ratus
ribu Rupiah), Terdakwa berikan kepada Dika sebesar Rp 500.000 ( Lima Ratus
Rp 400.000 (Empat Ratus Ribu Rupiah) dan sisanya Rp100.000 (Seratus Ribu)
September 2019 sekira jam 17.00 wib terdakwa berboncengan sepeda motor merk
Beat warna hitam dengan Arif (DPO) melaju di depan SMP N 9 Pekanbaru.
kemudian terdakwa dan Arif (DPO) melihat saksi Eriyanti bersama Saksi Yumis
Als Imis Binti Saha berselisih jalan dengan terdakwa dan Arif (DPO). Pada saat
berselisih jalan tersebut terdakwa melihat saksi Eriyanti mengenakan gelang emas
dan kemudian Arif (DPO) mengajak terdakwa untuk mengambil gelang emas milik
39
saksi Eriyanti. kemudian Arif (DPO) memutar balik sepeda motornya, ketika di
sepeda motor ke sepeda motor yang dikendarai saksi Eriyanti dari sebelah kiri dan
Eriyanti tersebut dengan 2 (dua) jari sebelah tangan kanan terdakwa lalu saksi
Eriyanti beserta saksi Yumis tersebut terjatuh sambil teriak. Tidak jauh dari lokasi
jatuhnya saksi Eriyanti dan saksi Yumis, terdakwa dan Arif (DPO) Terjatuh
kemudian terdakwa langsung menegakkan kembali sepeda motor Honda Beat lalu
mencoba menghidupkan sepeda motor tersebut, Namun karena tidak bisa hidup lalu
Arif (DPO) berusaha menghidupkan sepeda motor lalu Arif (DPO) meninggalkan
terdakwa.
merek Samsung Galaxy J7 warna Pink yang di ambil terdakwa tersebut buka milik
tersebut bukan milik terdakwa melainkan milik Eriyanti. Dengan demikian unsur
Pink yang di ambil terdakwa tanpa seizin pemiliknya. Dan pada putusan No.
tersebut diambil tanpa seizin pemiliknya dan telah terbukti secara nyata bermaksud
untuk dimilikinya dan dari perbuatan terdakwa tersebut adalah perbuatan melawan
hukum dan atau telah bertentangan dengan hak dari orang lain. Dengan demikian
unsur ini telah terpenuhi dan terbukti secara sah menurut hukum.
pencurian itu, atau jika tertangkap tangan, supaya ada kesempatan bagi dirinya
sendiri atau bagi kawannya yang turut melakukan kejahatan itu akan melarikan diri
atau supaya barang yang dicurinya itu tetap, ada ditangannya” dari kedua putusan
tersebut telah diikuti oleh Tindakan kekrasan, dimana utuk dapat mempertahanka
barang yang akan dimiliki dan dikuasai agar barang tersebut berpindah tangan dari
pemilik kepada penguasaan terdakwa. Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi
Handika Dwi Saputra Als Dika dengan berkas terpisah telah terbukti secara sah
rekanya bernama Arif (DPO) telah terbukti secara sah telah melakukan Tindak
pidana pencuria pemberata secara Bersama-sama. Dengan demikina unsur ini telah
yang terungkap dalam persidangan berupa alat bukti serta tidak adanya alasan
berpendapat jika salah satu dari 4 unsur terpenuhi maka terdakwa telah melanggar
Pasal 365 ayat (2) KUHP yang merupakan pasal pemberatan yang dengan ancaman
cidera dan telah melakukan visum kemudian ditemukan luka terbuka akibat
B. Tinjauan Yuridis pemidanaan tindak pidana pasal 365 ayat 2KUHP dalam
1. Pemidanaan
penuntut umum dengan tuntutan 1 (satu) tahun 7 (tujuh) bulan, kemudian majelis
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan pemidanaan adalah sebagai efek jera
untuk mencegah dilakukannya tindak pidana baik oleh pelaku tindak pidana
maupun oleh anggota masyarakat lainnya sebagai upaya (preventif) maka pelaku
haruslah dipidana sebagai konsekwensi dari ketidaktaatannya atas tertib sosial yang
42
pencelaan dan memberikan efek jera terhadap pelaku juga memberikan pendidikan
kejahatan tersebut, oleh karena itu sudah patut dan adil menurut Majelis Hakim,
berupa sepasang sepatu merek adidas warna hitam biru, maka haruslah
syah.
penuntut umum dengan tuntutan 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan, kemudian majelis
melakukan tindak pidana dakwaan kesatu dan kedua, sedangkan pada diri terdakwa
tidak terdapat hal hal penghapus pertanggungjawaban pidana, maka terdakwa harus
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari 365 ayat (2) Ke2
2. Tindak Pidana
oleh terdakwa Rizki Wahyudi als Eki Bin Dinar telah memenuhi unsur pencurian
pemberatan sebagaimana diatur dalam pasal 365 ayat (2) KUHP dengan ketentuan
nomor Polisi BM 6767 JS milik Dika, saat itu Dika yang mengendarai sepeda
Terdakwa dan Dika berbalik arah dan mengikuti dari belakang sambil
menunggu waktu yang tepat untuk merampas handphone milik korban. Setiba
di simpang Arkom dan keadaan lagi sepi kemudian Dika memepet dari
Berdasarkan fakta tersebut maka unsur yang dilakukan dua orang atau lebih
(berkas terpisah), pada hari Senin tanggal 19 Februari 2018 sekira pukul
44
Kota Pekanbaru,
jalan umum.
c. Bahwa setiba di simpang Arkom dan keadaan lagi sepi kemudian Dika
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki
secara melawan hukum yang didahului, disertai, diikuti dengan kekearasan atau
melarikan diri sendiri atau peserta lainnya atau untuk tetap menguasai barang yang
(satu) tahun;
saksi yulismawati;
ribu rupiah).
lakukan oleh terdakwa Okky Jaya Saputra als Oki Bin asmiral telah memenuhi
unsur pencurian pemberatan sebagaimana diatur dalam pasal 365 ayat (2) KUHP
a. Bahwa pada hari Jumat tanggal 21 September 2019 terdakwa OKKY JAYA
SAPUTRA ALS OKI BIN ASMIRAL bersama ARIF (DPO) sekira jam
17.00 wib dengan menggunakan sepeda motor merk Beat warna hitam milik
ARIF (DPO) melihat saksi ERIYANTI bersama Saksi YUMIS Als IMIS
Berdasarkan fakta tersebut maka unsur yang dilakukan dua orang atau lebih
dengan ARIF (DPO) pada hari Jumat tanggal 20 September 2019 sekira pukul
17.00 Wib atau setidak-tidaknya masih pada bulan September tahun 2019
jalan umum.
gelang di tangan sebelah kiri saksi ERIYANTI tersebut dengan 2 (dua) jari
sebelah tangan kanan terdakwa lalu saksi ERIYANTI beserta saksi Yumis
dari satu tempat ke tempat lain, sedangkan yang dimaksud dengan barang adalah
dalam bentuk Visum Et Repertum dengan nomor surat No.01 / RSAB / VER
berusia 55 tahun ini, ditemukan lecet dan luka terbuka akibat kekerasan
Berdasarkan fakta tersebut maka unsur yang terpenuhi adalah jika perbuatan
1. Menyatakan terdakwa Okky Jaya Saputra als Oki Bin Asmiral terbukti secara
kekerasan;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
rupiah).
3. Analisa Penulis
apa yang terdakwa lakukan, dimana terdakwa tidak sampai melukai korbannya dan
majelis hakim menjatuhi pidana dengan keyakinan dan hati Nurani majelis hakim.
bahwa majelis hakim melihat adanya tindakan kekerasan untuk melancarkan aksi
48
terdakwa, yang mana korban mengalami cidera luka terbuka akibat hantaman
Menurut penulis, majelis hakim telah menjatuhkan hukuman yang adil dan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
cidera dan melakukan visum. Itu adalah sebagai salah satu pertimbangan
2. Tinjauan yuridis terhadap pemidanaan menurut pasal 365 ayat (2) pada
sesuai, dimana hakim menggunakan pasal yang tepat terhadap pelaku tindak
pidana tersebut.
B. Saran
2. Selain penggunaan pasal yang tepat pada tuntutan ini, diharapkan dalam
sejauh mana hakim dapat menggunakan kebebasan dan hati nuraninya dalam
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Ali, Achmad. 2009. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) & Teori Peradilan
(Judicialprudence): Termasuk Interpretasi Undang-undang
(Legisprudence) Volume I Pemahaman Awal, Prenada Media Group,
Jakarta.
Arief Barda Nawawi dan Muladi, 2005. Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Alumni.
Bandung.1988.
Handoko, Duwi. 2016. Nutrisi Awal Pencari Ilmu Hukum di Indonesia. Sekolah
Tinggi Ilmu Hukum Persada Bunda. Pekanbaru.
Lamintang P.A.F dan Samosir Djisman. 1990, Delik-delik Khusus Kejahatan yang
Ditujukan Terhadap Hak Milik dan lain-lain Hak yang Timbul dari Hak
Milik. Tarsito, Bandung.
Muhammad, Abdulkadir 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. PT. Citra Aditya
Bakti.Cet. 1. Bandung.
Soekamto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 2000. Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan
Tata Hukum. PT.Citra Aditya Bakti. Bandung.
Suharto, R.M. 2002, Hukum Pidana Materiil, Cet. II. Sinar Grafika, Jakarta.
Zainal, Haznil. Dkk. 2015. Panduan Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir, Persada
Bunda, Pekanbaru
B. Peraturan perundang-undangan
Kitab Undang-Undang hukum Pidana
C. Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencurian di akses pada tanggal 30 april 2020.
https://id.wikipedia.org/wiki/ Mahkamah_Agung_Republik_Indonesia, di
akses pada 13 mei 2020.
https://www.mahkamahagung.go.id/id/tugas-pokok-dan-fungsi, di akses 13
mei 2020.
http://www.legalitas.org/database/artikel/lain/pokokpokok%20pikiran%20p
enyusunan%20kuhp.pdf,pokok-pokok pikiran penyusunan rancangan
undang-undang tentang kitab undang-undang hukum pidana, dakses pada
13 mei 2020).
https://h7rluckylaki45wad.wordpress.com/2011/10/13/ pemidanaan-dan-
jenis-jenis-pemidanaan-di-indonesia/ di akses 13 mei 2020
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl194/arti-pidana-pokok-
dan-pidana-tambahan/ di akses 19 juli 2020
https://pekanbaru.tribunnews.com/2018/12/31/ini-3-kejahatan-tertinggi-di-
pekanbaru-selama-tahun-2018-ada-curanmor-dan-narkoba?page=2 di akses
11 agustus 2020
53
BIOGRAFI PENULIS
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dan selesai pada tahun 2008,
Pendidikan Sekolah Menengah Atas ( SMA ) pada tahun 2011. Dengan ketekunan
dan motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil
menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas
akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia Pendidikan.