Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah) Pada Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone
BONE
2020
PENGESAHAN SKRIPSI
Kajang yang disusun oleh Saudari Sry Novita Sari Rahman, NIM : 01.16.4143,
mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara pada Fakultas Syariah dan
Hukum Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, telah diajukan dan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas
DEWAN MUNAQISY
Mengetahui:
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Islam
IAIN Bone
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing penulis skripsi saudara Sry Novita Sari Rahman, Nim: 01.16.4143
mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara pada Fakultas Syariah dan Hukum
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, setelah meneliti dan mengoreksi
skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat di setujui untuk
dimunaqasyahkan.
Pembimbing I Pembimbing II
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan penuh kesadaran, penulis yang bertanda tangan di bawah ini
menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika
dikemudian hari terbukti bahwa ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat
oleh orang lain, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi
hukum.
Penulis,
iii
KATA PENGANTAR
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa
Olehnya itu, penulis mengharapkan saran dan kritik guna kesempurnaan skripsi
ini selanjutnya. Semoga keberadaan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
Selain itu penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
kepada:
2. Kedua Wali saya yang sangat saya cintai yakni Firman dan Ana
3. Prof. Dr. A. Nuzul, SH., M.Hum., selaku Rektor Insitut Agama Islam
iv
Wakil Ketua II, Bapak Dr. Abdulhanaa, S.Ag., M.HI dan Wakil Ketua
Negeri Bone
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone beserta para stafnya,
5. Muljan, S.Ag., M.HI selaku ketua Program Studi Hukum Tata Negara
6. Ibu Nur Paikah, S.H., M.Hum dan Bapak Ishak.S.Pd M.Pd. selaku
membimbing penulis.
7. Bapak Prof. Dr. A. Nuzul, SH.,M.Hum dan Bapak Imron Rizki A, S.H.,
menguji penulis.
Bone dan seluruh staf perpustakaan IAIN Bone yang telah banyak
v
Kepala Desa Tanah Toa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, Ibu
10. Bapak Bung Muri selaku Aliansi Gerakan Reforma Agraria yang telah
11. Sahabatku yang tercinta Irmawati, Andi Inayatul Hidayah yang telah
ini.
13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat
NIM 01.16.4143
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERNYATAAN KEASLIAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Definisi Operasional
E. Tinjauan Pustaka
F. Kerangka Pikir
G. Metode Penelitian
vii
Tentang Pengukuhan, Pengakuan Hak dan perlindungan Hak
42
Kajang
55
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Implikasi
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
viii
ABSTRAK
ix
TRANSLITERASI
A. Transliterasi Arab-Latin
Pendidikan dan Kebudayaan R.I., masing-masing Nomor: 158 Tahun 1987 dan
1. Konsonan
Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab
ا alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب ba b Be
ت ta t Te
ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas)
ج Jima j Je
ح ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah)
خ khaa kh ka dan ha
د dal d De
ذ żal ż zet (dengan titik di atas)
ر Al
ra r Er
ز zai z Zet
س sin s Es
ش syin sy es dan ye
ص ṣad ṣ es (dengan titik di bawah)
ض ḍad ḍ de (dengan titik di bawah)
ط ṭa ṭ te (dengan titik di bawah)
ظ ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah)
ع ‘ain ‘ apostrof terbalik
غ gain g Ge
ف fa f Ef
ق qaf q Qi
ك kaf K Ka
ل lam L El
م mim M Em
ن nun N En
و wau W We
x
هـ ha H Ha
ء hamzah ’ Apostrof
ى ya Y Ye
tanda. Jika terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa
Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Contoh:
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
... َات
َ َمـ َى... | ا : ma>ta
fatḥah dan alif atau yā ā a dan garis di atas
َر َمـى ’
: rama>
ـِــى kasrah dan yā
’
ī i dan garis di atas
ḍammah dan wau ū u dan garis di atas
ـُـو
xi
ْـل
َ قِـي : qīla
ُ ْيَـمـُو
ت : yamūtu
4. Tā’ marbūṭah
Transliterasi untuk tā’ marbūṭah ada dua, yaitu: tā’ marbūṭah yang hidup
atau mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, transliterasinya adalah [t].
Sedangkan tā’ marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, translitera-sinya
adalah [h].
Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbūṭah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tā’
5. Syaddah (Tasydīd)
dengan sebuah tanda tasydīd ( ) ّــ, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan
Jika huruf ىber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf
kasrah ()ـــِــ ّى, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi ī. Contoh:
ـى
ٌّ ِعَـل : ‘Alī (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)
ـى
ُّ ِ َـربـ
َ ع : ‘Arabī (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby).
xii
6. Kata Sandang
(alif lam ma‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi
seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyah maupun huruf
mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan
7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di
awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.
Contoh:
ْ َش
ـي ٌء : syai’un
ُ ُْأ ِمـر
ت : umirtu
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau
kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat
yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau
sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia
xiii
akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya,
kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus
Fī Ẓilāl al-Qur’ān
Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya
atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf
hamzah. Contoh:
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam
kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf
kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang,
tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri
didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap
huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak
pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf
kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul
referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks
maupun dalam catatan rujukan (CK, DK, CDK, dan DR). Contoh:
xiv
Abū al-Walīd Muḥammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abū al-
Walīd Muḥammad (bukan: Rusyd, Abū al-Walīd Muḥammad Ibnu)
Naṣr Ḥāmid Abū Zaīd, ditulis menjadi: Abū Zaīd, Naṣr Ḥāmid (bukan: Zaīd,
Naṣr Ḥamīd Abū)
Al-Gazālī
Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abū
(bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus
disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar rujukan atau daftar referensi. Contoh:
B. Daftar Singkatan
H = Hijrah
M = Masehi
SM = Sebelum Masehi
w. = Wafat tahun
xv
HR = Hadis Riwayat
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hukum adat merupakan salah satu bentuk hukum yang masih eksis atau
yang meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib, akan tetapi ditaati dan
satu bentuk hukum yang diakui keberadaannya dalam kehidupan dan budaya
Indonesia Tahun 1945 yaitu pada Pasal 18B ayat (2) bahwa “Negara mengakui
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam
Tahun 1945 menyatakan bahwa “Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional
ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang dikenal
dengan ideologi hak menguasai negara atas sumber daya alam yaitu “bumi air dan
1
Maskawati, perlindungan hukum masyarakat hukum adat dalam pembangunan
lingkungan hidup, (Yogyakarta: Litera,2019), h.35.
18
2
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam
perbedaan dan kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan
salah satu komunitas adat yang tersisa dan keberadaannya beserta segenap aspek
adat atau budayanya masih nampak hingga saat ini. Dengan munculnya orang
pertama disuku adat Ammatoa yaitu Ammatoa yang dipercayai oleh masyarakat
Kajang sebagai orang pertama yang diturunkan oleh turiek akra’na (Tuhan)
kedunia dimana tempat pertama kali diturunkan adalah daerah yang saat ini suku
adat Kajang Ammatoa didiami dan mareka percaya bahwa orang pertama tersebut
diturunkan pertama kali sama seperti dengan nama tempat diturunkannya yaitu
Tanah toa.4
kota Bulukumba. Daerah Kajang terbagi dalam 8 desa, dan 6 dusun. Namun perlu
diketahui, Kajang di bagi dua secara geografis, yaitu Kajang dalam (suku
2
Maskawati, perlindungan hukum masyarakat hukum adat dalam pembangunan
lingkungan hidup, (Yogyakarta: Litera,2019), h.5.
3
Republik Indonesia, “Undang-Undang R.I. Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia”, pasal 6 ayat 1.
4
Wahyuni, agama dan pembentukan struktur social. (CetI: Jakarta: prenada media
Grup,2018), h.160.
3
Kajang,mareka disebut tau Kajang) dan Kajang luar (orang-orang yang berdiam
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengukuhan, Pengakuan hak, dan
wilayah adat Kajang pada tahun 1997 berdasarkan surat Keputusan Menteri
dan 12 wilayah desa dimana PT.lonsum telah melakukan pelebaran lahan diatas
tanah masyarakat adat yang tidak memilikiHak Guna Usaha(HGU) tetapi tetap
dikuasai wilayahnya padahal tanah itu milik masyaraka adat Ammatoa Kajang.7
5
Ammatoa.com, penjelasan lengkap suku Kajang di Kabupaten Bulukumba, September
tanggal 21 tahun 2016 jam 21:13 PM.
6
Bupati Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan ,Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015
tentang pengukuhan, pengakuan hak, dan perlindungan hak masyarakat hukum adat ammatoa
kajang, pasal 15.
7
Dinar pebianti, “tuntutan masyarakat atas tanah yang dikuasai oleh PT.London sumatera
di kabupaten bulukumba”. Vol. 3 No. 1, juni 2014, h.24.
4
adat Kajang Ammatoa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2015 tentang
Ammatoa Kajang.”
B. Rumusan masalah
C. Definisi oprasional
beberapa istilah tekhnis peneliti gunakan dalam draft penelitian ini. Definisi
dengan judul penelitian Perlindungan hukum atas hak masyarakat adat Kajang
perlindungan hak.
5
manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada
masyarakat agar mareka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh
hukum.8
tergantung kepada orang tersebut dengan rasa tanggung jawab. Menurut kamus
bahasa Indonesia pengertian hak adalah sesuatu hal yang benar, milik,kepunyaan,
kewenangan, dan kekuasaan seseorang untuk berbuat sesuatu karena telah diatur
asal-usul leluhur secara turun-menurun diatas suatu wilayah adat, yang memiliki
kedaulatan atas tanah dan kekayaan alamnya, kehidupan sosial budaya yang
masyarakatnya.10
dengan persetujuan bersama kepala daerah dengan DPRD yang berfungsi untuk
8
https://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli/, Tanggal 10
oktober 2019
9
Departemen pendidikan nasional, kamusbesar bahasa Indonesia, ( cet; III, balai
pustaka Jakarta,2015).h.502
10
Departemen pendidikan nasional, kamusbesar bahasa Indonesia, ( cet; III, balai
pustaka Jakarta,2015). h. 924
11
M.Pujo Darmo, Partisipasi Masyarakat dalam pembentukan peraturan daerah oleh
DPRD dan pemerintah kabupaten klaten propinsi jawa tengah, (Cet: I
Yogyakarta:Deepublish,2019),h.12
12
kamusbesar bahasa Indonesia. (Cet II Jakarta: pusat bahasa 2008). h772
6
terpenuhinya hak-haknya, agar dapat hidup tumbuh dan berkembang sebagai satu
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengukuhan, Pengakuan Hak dan
yang diberikan kepada masyarakat adat agar mareka dapat menikmati semua hak-
hak yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat adat juga dapat mengetahui
batasan yang mana yang menjadi haknya dan yang bukan haknya agar dapat hidup
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan pokok yang telah diangkat maka
13
Departemen pendidikan nasional, kamusbesar bahasa Indonesia, ( cet; III, balai pustaka
Jakarta,2015).h. 32
14
Bupati Bulukumba, Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 9 Tahun 2015
tentang Pengukuhan, Pengakuan hak, Perlindungan hak Masyarakat hukum adat Ammatoa
Kajang, h.2.
7
2. Kegunaan penelitian
Seperti halnya tujuan yang akan dicapai dalam pembahasan draft ini, penulis
kekerasan.
c) Tinjauan pustaka
Salah satu syarat yang harus dipenuhi seorang peneliti untuk menunjukkan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu : Penelitian yang dilakukan oleh
Makassar yang berjudul Analisis hukum terhadap tuntutan masyarakat atas tanah
dasar hukum tuntutan masyarakat atas tanah yang dikuasai oleh PT.lonsum
2015 2015 tentang pengukuhan, pengakuan hak dan perlindungan hak masyarakat
15
Nunung yuliani, “ analisis hukum terhadap tuntutan masyarakat atas tanah yang
dikuasai oleh PT.lonsum sumatera di desa bontomangiring kecamatan bulukumpa kabupaten
bulukumba”(Abstrak Fakultas Ilmu social,Universitas negri Makassar.2017) h.1
9
masyarakat dengan PT.PP Lonsum didesa tamatto kecamatan ujung loe kabupaten
PT.PP lonsum. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang peneliti lakukan
Penelitian yang dilakukan oleh saudari Fitriani, Andi dari fakultas Gadjah
mada yang berjudul Eksistensi tanah hak ulayat masyarakat hukum adat kajang
penggunaan tanah dalam wilayah kawasan adat didesa Tanah Toa, penelitian ini
peraturan daerah nomor 9 tahun 2015 tentang pengukuhan, pengakuan hak dan
F. Kerangka pikir
menjadi objek permasalahan yang akan diteliti dan akan memberikan interpretasi
awal, agar pembaca dapat melihat gambaran langsung terhadap masalah dalam
Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 Pasal 18 B ayat
(2) Juncto Pasal 28 Ayat (3)
Desa Tamatto
Kecamatan Ujungloe
Kabupaten Bulukumba
perlindungan hak
HASIL
adat ammatoa kajang berhak mendapatkan hak atas tanah ulayat yang tanahnya
G. Metode penelitian
11
Kata metode berasal dari bahasa yunani methodos, terdiri dari dua kata
meta berarti menuju, melalui, dan mengikuti, sedangkan hodos berarti jalan, cara
dan arah. Jadi arti kata methodos adalah metode ilmiah yaitu cara melakukan
sesuatu menurut aturan tertentu.18 Telah dijelaskan bahwa setiap penelitian yang
bersifat ilmiah harus didasari oleh metode. Mulai dari pengumpulan data hingga
1. Jenis penelitian
penelitian lapangan, yaitu data utama diperoleh sendiri, dan peneliti secara
Ammatoa Kajang.
2. Pendekatan penelitian
sistematis dan objek untuk memecahkan suatu permasalahan sesuai dengan objek
yang diteliti.19
atau das sollen), karena dalam membahas permasalahan peneliti ini menggunakan
bahan-bahan hukum (baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis
atau baik bahan hukum primer maupun hukum skunder). Pendekatan empiris
18
Juliansyah Noor, Metodologi penelitian, (Cet.IV:Jakarta; Kencana,2014), h.22.
19
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia.h.1163
12
(Hukum sebagai kenyataan social, kultur, atau das sein) karena dalam penelitian
bahan-bahan hukum (yang merupakan data skunder) dengan data primer yang
diperoleh dilapangan yaitu tentang perlindungan hukum atas hak masyarakat adat
Kajang.
3. Lokasi penelitan
penulis memilih lokasi penelitian ini, karena objek yang akan diteliti tersebut
dianggap relevan dengan lokasi penelitian. Dan lokasi tersebut dianggap tersedia
data dan sumber data yang dibutuhkan dalam penelitan adapun responden
a) Data.
dari informasi, yakni yang berkaitan dengan penelitian. 20. sesuai dengan
20
Tatang M.Amirin, menyusun rencana penelitian (Cet. III; Jakarta PT. raja grafindo
persada,1995),h.130.
13
b) Sumber data.
adalah:
1) Data primer
2) Data skunder
hubungan dengan tulisan ini seperti jurnal-jurnal yang ada di internet. data
skunder juga dapat diperoleh dari pihak lain, yakni tidak langsung
yaitu :
21
Suharamis Arikunto, Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Cet. XII; Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), h.107
22
Burhan Bungin, Metode penelitian kualitatif (Cet VIII;Jakarta: raja
grafindo,2011),h.155
14
Kajang.
bahan yang erat hubungannya dengan bahan primer yang dapat digunakan
yaitu:
2) Jurnal ilmiah, skripsi, makalah, dokumen atau arsip dan bahan lain
atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Indonesia.
5. Instrument Penelitian
ini instrumen yang digunakan oleh calon peneliti adalah Handphone alat tulis
dan wawancara pada objek yang akan diteliti dan alat tulis digunakan untuk
a) Alat dokumentasi
b) Pedoman wawancara
c) Observasi
23
Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi Mahasiswa STAIN Watampone, Ed. Revisi,
(Cet. I; Watampone: Pusat Penjaminan Mutu(P2m), 2016), h. 14
16
Sulawesi Selatan.
dapat
dengan
24
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, h. 138.
25
Freddy rangkuti.Riset pemasaran.PT.Graha media, (Cet.VIII;Jakarta),2007),h.42.
26
W. gulo. Metodologi penelitian.(Jakarta;Gramediawidiasarana Indonesia,2002),h.199.
17
yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini yakni saat
penelitian.
Jenis analisis data yang digunakan adalah Deskriptif Analitis, analisis data
sekunder. Deskriptif tersebut, meliputi isi dan struktur hukum positif, yaitu suatu
kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk menentukan isi atau makna hukum
objekkajian.27
27
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,
(Cet.II; Jakarta: Kencana, 2015), h. 372.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain
adalah perlindungan akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak
asasi manusia yang dimiliki oleh subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum
dari kesewenangan.
yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman,
28
http://kbbi.web.id/ di akses pada tanggal 22 januari 2020, pukul 18:00
29
Setiono, Rule Of Law (supremasi hukum), Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret,( Surakarta: 2004). H.3.
18
19
baik secara pikiran maupun fisik dari ganguan dan berbagai ancaman dari pihak
manapun.
kumpulan peraturan atau kaidah yang akan dapat melindungi suatu hal dari hal
hak-hak tersebut.
dari perlindungan, dalam hal ini hanya perlindungan oleh hukum saja.
Perlindungan yang diberikan oleh hukum, terkait pula dengan adanya hak dan
kewajiban, dalam hal ini yang dimiliki oleh manusia sebagai subyek hukum
hukum manusia memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan suatu tindakan
hukum.
hukum adalah segala bentuk upaya pengayoman terhadap harkat dan martabat
manusia serta pengakuan terhadahap hak asasi manusia di bidang hukum. Prinsip
perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia bersumber pada Pancasila dan konsep
20
hukum ada dua bentuk, yaitu sarana perlindungan hukum preventif dan represif.
sehingga atas kondisi itu, diharapkan hubungan dan interaksi antar warga yang
satu dan warga masyarakat lain dapat terjaga kepentingannya. oleh karena itu
bahasa Arab yakni syaraka artinya ikut serta berpartisipasi. Atau musyaraka yang
berarti saling bergaul. Akan tetapi dalam bahasa Inggris dipakai istilah society
yang sebelumnya berasal dari bahasa latin yakni socius, berarti kawan.
ternyata bersinergi dengan pandangan Abdul Syani dalam bukunya yang berjudul
; sosiologi kelompok dan masalah sosial, bahwa perkataan masyarakat berasal dari
30
Satjipto Raharjo, Ilmu hukum, (penerbit: PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000), h.166.
21
kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan
kedalam kelompok yang lebih kecil dan mempunyai yang erat antara satu sama
lain.
diterjemahkan menjadi dua pengertian; yakni sosiety dan community. Lebih lanjut
account; of the variety of both physical and social forms which communitu take.
adat kebiasaan dan sentimen (faktor primer) kemudian diikuti atau diperkuat oleh
hukum indonesia” menjelaskan arti Adat ialah tingkah laku yang oleh dan dalam
sesuatu masyarakat (sudah, sedang, akan) diadatkan. Dan adat itu ada yang tebal
ada yang tipis dan senantiasa menebal dan menipis. Aturan-aturan tingkah laku
31
Syamsuddin Pasamai,Sosiologi dan sosiologi hukum.(Cet II.Makassar;PT.Umitoha
Ukhuwah Grafika),2011),h.46
22
adat. Akan tetapi dari aturan tingkah laku itu ada pula aturan-aturan tingkah laku
masyarakat yang timbul secara spontan di wilayah tertentu, yang berdirinya tidak
ditetapkan atau diperintahkan oleh penguasa yang lebih tinggi atau penguasa
lainnya, dengan rasa solidaritas yang sangat besar diantara para anggota
hukum:
Kaidah ini menjelaskan bahwa Urf (adat istiadat atau tradisi) merupakan
mengubah sesuatu yang menjadi tradisi rakyatnya. Ini menunjjukan bahwa betapa
33
Djamanat samosir.hukum adat indonesiI.(Medan:CV. Nuansa aulia),2013),h.69
34
Kata Instinbat bila dihubungkan dengan hukum, seperti yang dijelaskan oleh
Muhammad Ali Al-Fayyumi Ahli bahasa Arab dan fikih, berarti upaya menarik hukum dari Al-
Quran dan sunnah dengan jalan Ijtihad. Satria Effendi, M.Zein, Ushul
Fiqh(Jakarta:Kencana,2005), h.177.
23
Hak secara etimologis hak dalam bahasa Inggris disebut dengan right,
Studie Van Het Nederlandse Recht’ yang dikutip dari kansil, hak adalah hukum
yang dihubungkan dengan seorang manusia atau subyek hukum tertentu dan
dengan demikian menjelma menjadi satu kekuasaan dan suatu hak timbul apabila
mulai bergerak.35
diantaranya :36
menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu
oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
bagian, yaitu:Hak searah/ relatif; hak yang berhubungan dengan hukum perikatan
atau perjanjian. Dan Hak jamak arah/ absolut; hak yang berhubungan dengan
Hukum Tata Negara, hak kepribadian, hak kekeluargaan, dan hak atas objek
material.
35
Iwan Permadi,Hak Atas Tanah Bagi Warga Negara Asing,(Cet I.Malang;Gunung
Samudra.2014).h6
36
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-hak-adalah.html , Sabtu 21
Desember Pukul 14.00
24
hukum.
2. Hak utama; hak yang diperluas oleh hak-hak lain, hak tambahan,
dan negara.
orang lain.
Pendapat lain mengatakan arti kewajiban adalah sesuatu yang wajib untuk
mendapatkan haknya.
adalah sesuatu yang terikat dan tidak dapat dipisahkan satau sama lain karena
dalam praktiknya hak adalah segala sesuatu yang menjadi milik kita dan
1. Hak atas tanah ulayat, wilayah adat, dan sumber daya alam.
Selain itu, masyarakat hukum adat juga memiliki hakuntuk mendapatkan restitusi
dan kompensasi atas Tanah Ulayat,perairan, Wilayah Hukum Adat, dan sumber
daya alam yang dimilikisecara turun temurun yang diambil alih, dikuasai,
37
https://www.academia.edu/4666772/
PERSPEKTIF_PEMERINTAH_ATAS_HAK_DAN_KEWAJIBAN_MASYARAKAT_HUKUM_ADAT?
auto=download , Sabtu 21 Desember Pukul 13:52
26
hokumadat.
Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 18B ayat (2) Undang-Undang Dasar
1945 yakni (1). Sepanjang masih hidup; (2) sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip negara kesatuan republik Indonesia; (3). Diatur dalam
Undang-Undang.
28
Selain diatur dalam pasal 18B ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945,
pengakuan terhadap Masyarakat Hukum Adat juga diakui dalam 28I ayat (3)
Tahun 1945 yang dikenal dengan ideologi hak menguasai negara atas sumber
daya alam yaitu “bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam Pasal 6 ayat
(1)39 menegaskan “Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan dan
kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh
Kedua landasan konstitusional yakni Pasal 33 dan Pasal 18B ayat (2) UUD
Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam.40 Ketetapan MPR ini memiliki
sumber daya alam pada masa lalu, Ketetapan MPR ini juga merupakan prinsip-
38
Maskawati, perlindungan hukum masyarakat hukum adat dalam pembangunan
lingkungan hidup, (Yogyakarta: Litera,2019), h.5.
39
Republik Indonesia, “Undang-Undang R.I. Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia”, pasal 6 ayat 1.
40
Ketetapan MPR No. IX/2001/MPR tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
Sumber Daya Alam
29
dibuat pada masa reformasi. Dengan demikian, Ketetapan MPR ini merupakan
pemandu bagi pemerintah dan DPR dalam melakukan perubahan hukum berkaitan
dengan agraria dan pengelolaan sumber daya alam termasuk dalam kaitannya
untuk mengakui keberadaan dan hak tradisional masyarakat hukum adat atas
Keputusan Presiden No. 111 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Komunitas Adat
komunitas adat terpencil untuk dijadikan sebagai pihak yang akan menerima
dipandang terpencil.42
keberadaan dan hak-hak masyarakat adat atas hutan. Surat Edaran No.
seluruh Indonesia. Pada intinya Surat Edaran Menteri Kehutanan itu berisi tujuh
41
Herlambang P Wiratraman, Laporan Akhir Tim Pengkajian Konstitusi Tentang
Perlindungan Hukum Terhadap Masyarakat Hukum Adat , Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sistem Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nassional Kementerian Hukum Dan Hak
Asasi Manusia RI Jakarta 2014. H.24
42
Keputusan Presiden No. 111 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Komunitas Adat
Terpencil.
30
letak, luas hutan serta peta hutan adat yang diusulkan kepada Menteri
hutan adat.
bersangkutan.
ganti rugi atau kompensasi tidak harus berbentuk uang, tetapi dapat
dan hak-hak masyarakat hukum adat itu kepada pemerintah daerah dalam bentuk
Teori Stufenbau des recht atau the hierarchy of norms yang diintrodusir
rendah harus bersumber atau memiliki dasar hukum atau validasi dari suatu
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi selain itu isi atau materi muatan
4. Peraturan Pemerintah.
5. Peraturan Presiden.
Kurnia Warman, Peta Perundang-undangan tentang Pengakuan Hak Masyarakat Hukum Adat
44
Achmad ruslan,Pembentukan peraturan perundang-undangan di indonesia,
(Cet.II:Yogyakarta;Rangkang Education, 2013),h.49
33
pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan atau penjabaran lebih
undangan dan merupakan bagian dari sistem hukum nasional yang berdasarkan
Pancasila. Pada saat ini Peraturan Daerah mempunyai kedudukan yang sangat
Tahun 1945.
yang lebih tinggi. Dalam fungsi ini, Peraturan Daerah tunduk pada
yang meliputi:
ketentraman masyarakat
manusia serta harkat dan martabat setiap warga negara dan penduduk
pancasila
tanpa kecuali
BAB III
merupakan daerah tingkat II yang bermitologi dari dua kata dalam yaitu
“bulu’ku” dan “mupa” yang dalam artian masih gunung milik saya atau tetap
terjadinya peperangan saudara antara dua kerajaan yaitu Bone dan Gowa, dari
cerita rakyat Bulukumba atau tokoh adat setempat bahwa pernah terjadi peristiwa
disuatu kampung bernama tanah kongkong atau sekarang disebut jalan menara,
dimana kedua utusan kerajaan-kerajaan dari kedua pihak Bone dan Gowa
bertemu, mereka berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah masing-
gunung Lompo Battang yang dalam artian (kaki bukit), yang merupakan brisan
Gunung Lompo Battang diklaim oleh pihak kerajaan Gowa sebagai batas wilayah
kekuasaannya mulai dari Barat sampai Selatan. Berawal dari peristiwa tersebut
37
38
dikenal dan menjadi sebuah Kabupaten yang sampai sekarang ini kita ketahui.45
Bulukumba yang kita telah ketahui pertama kali resmi menjadi sebuah
pelantikan Bupati pertama yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 februari 1960.
Bulukumba dengan makna persegi lima, padi dan jagung, perahu phinisi, layar
perahu phinisi, berjumlah tujuh buah, bertulisan aksara lontara disisi perahu mali
siparappe, tallang sipahua, dasar biru, persegi lima bermakna sikap batin
Negara, padi dan jagung bermakna mata pencarian utama dan makna pokok utama
hari kemerdekaan Indonesia, daun jagung berjumlah delapan daun berarti bulan
kemerdekaan indonesia, kelopak buah jagung berjumlah empat dan bunga buah
yang dikenal sebagai panrita lopi dan layarnya berjumlah tujuh layar bermakna
45
Muh Ramli, “Patronase Politik dalam Demokrasi Lokal (Analisis Terhadap Pilkades Di
Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba” Skripsi Mahasiswa Juusan Ilmu
tulisan lontara bermakna perpaduan dua bahasa yaitu Bugis dan Makassar, dan
dengan luas wilayah kabupaten 1.154,67 Km. Kabupaten Bulukumba terletak dari
empat sisi bujur Utara Kabupaten Sinjai, sisi bujur timur berdekatan dengan teluk
Bone dan Pulau Selayar, sisi bujur Selatan berdekatan Laut Flores, dan sisi bujur
sampai 05-40 LS dan 119-58 sampai 120-28 BT. Pembagian batas wilayah
2. Kecamatan Gantarang
3. Kecamatan Kindang
5. Kecamatan Bulukumpa
6. Kecamatan Herlang
9. Kecamatan Kajang
46
Syafrul Patunru, Profil Daerah Kabupaten Blukumba, (Bappeda Bulukumba Statistik,
2013) h. 1-5.
47
Seksi Integrasi Pengelolahan Dan Diseminasi Statistik, ed., Bulukumba 2015 Dalam
Angka, (BPS Kab.Bulukumba: 2015) h. 3.
40
diantaranya adalah Kecamatan Ujung Loe dengan luas wilayah 144,31 dimana
Desa Tamatto.
Manyampa dan Balleangin yaitu 18.45 km². Jarak Desa Tamatto ke Kota
dengan luas Desa 18.45 km². Dimana penduduk perempuan lebih banyak
daripada Laki-laki yaitu sekitar 2.144 jiwa sedangkan laki-laki sekitar 1.923
1. Sumber MataPencaharian
seperti Ayam Buras, Itik,, Ayam Ras Petelur dan Ayam Ras Pedaging.
2. Agama
masjid yang menjadi tempat ibadah warga setempat dan satu (1)
mushollah.
3. Fasilitas
DesaTamatto maka:
42
1. Kantor Desa 1
2. Poskesdes 1
3. Posyandu 5
4. Pasarumum 1
5. PenggilingPadi 4
Ammatoa Kajang
manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada
masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh
hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum adalah berbagai upaya hukum
yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman,
baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak
manapun.48
48
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung,PT. Citra Aditya Bakti), h.74
43
tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman
manusia.49
Salah satu hak yang melekat kepada manusia yang harus dilindungi oleh
a. Hak itu diletakkan kepada seseorang yang disebut sebagai pemilik atau
subjek hak itu, ia juga disebut sebagai orang memiliki hak atas barang
b. Hak itu tertuju pada orang lain, yang menjadi pemegang kewajiban
e. Setiap hak menurut hukum itu mempunyai title, yaitu suatu peristiwa
dan Perlindungan Hak masyarakat hukum adat Ammatoa Kajang Pasal 5 ayat (1)
Setiono. Rule of Law (Supremasi Hukum). Surakarta. Magister Ilmu Hukum Program
49
Untuk itu, diperlukan keterlibatan semua pihak untuk berperan secara aktif
dalam upaya memberikan perlindungan hukum atas Hak Masyarakat Hukum Adat
Pengakuan Hak dan Perlindungan Hak masyarakat hukum adat Ammatoa Kajang
yaitu sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu anggota LHP ( lingkar hitam
putih) Ismail S.IP selaku generasi penerus adat budaya masyarakat Ammatoa
Kajang
memang ada, itulah Peraturan Daerah nomor 9 tahun 2015 tentang Pengukuhan,
Daerah itu tidak terlihat fungsinya, padahal peraturan daerah itu memang dibuat
untuk melindungi masyarakat sesuai dengan tujuan Peraturan Daerah itu di bentuk
Hal yang berbeda juga diungkpkan oleh Bapak Saing sebagai pemangku
adat Kajang:
51
Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 9 tahun 2015 tentang Pengukuhan,
Pengakuan Hak dan Perlindungan Hak masyarakat hukum adat Ammatoa Kajang.
52
Ismail.Sip, Masyarakat Adat Ammatoa Kajang, wawancara dengan penulis di rumah
Adat Kajang Kabupaten Bulukumba pada Tanggal 1 Desember 2019, Pukul 10:41 WITA.
45
Ada perda atau tidak ada perda sama saja karna hutan begitu- begitu saja
eksistensinya, bahkan adanya yang dibilang perda tidak ditahu juga seperti apa
Hak Masyarakat Hukum Adat Ammatoa kajang itu memang ada tapi sangat
poin-poin dan pasal-pasalnya tentang perda tersebut. Disisi lain dari penjelasan ini
daerah tersebut.
Pasal 15
(1) MHA Ammatoa Kajang berhak atas tanah-tanah, wilayah dan sumber
daya alam yang mareka miliki atau duduki secara turun menurundan/atau
diperoleh melalui mekanisme yang lain.
53
Andi Saing, Masyarakat Adat Ammatoa Kajang, wawancara dengan penulis di rumah
Bapak Saing desa Tamatto Kabupaten Bulukumba pada Tanggal 28 November 2019 Pukul 15:01
WITA.
46
Hal ini juga diungkapkan Ibu Rostia S.E selaku Kasi Pemberdaya
keputusan mengenai perkara ini karena mareka yang memberikan HGU (Hak
Guna Usaha) sehingga mareka pula yang dapat mengambil atau memberikan
Dan hal ini dikuatkan oleh Bapak Salam selakuKepala Desa Tanah Toa:
perlindungan dan pelestarian wilayah Adat Ammatoa yang selama ini belum
kendala dalam berbagai hal misalnya dalam perizinan serta wilayah-wilayah yang
dianggap sakral oleh Ammatoa tetapi dianggap wilayah biasa oleh pemerintah
Indonesia. Salah satunya adalah hutan adat yang selama ini sempat di klaim oleh
berbagai pihak sebagai hutan hak guna usaha tetapi setelah keberadaan Peraturan
keberadaan dan wilayah mana saja yang termasuk hutan adat yang merupakan
54
Bupati Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan , Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015
tentang pengukuhan, pengakuan hak, dan perlindungan hak masyarakat hukum adat ammatoa
kajang, pasal 15.
55
Rostia, S.E, Kasi Pemberdaya Masyarakat Desa, wawancara dengan penulis di Kantor
Camat Kajang Tanggal 28 November 2019 Pukul 13:12 WITA.
47
lahan bersama milik wilayah adat Ammatoa yang berjumlah 331, 17 Ha.
sehingga dikemudian hari kelak tidak menimbulkan berbagai masalah yang terjadi
seperti yang terjadi di masa lampau, Kami dari dulu memang ingin menjaga
keberadaan hutan adat melalui peraturan dari pemerintah karena yang mau masuk
Berdasarkan pernyataan Bapak Salam selaku kepala desa diatas maka hak-
hak masyarakat Adat Ammatoa Kajang sudah sangat jelas diatur dan dilindungi
Pasal 12
1) Penguasaan dan pemanfaatan lahan-lahan yang berada di wilayah
MHA Ammatoa Kajang terdiri dari lahan milik bersama dan lahan
milik pribadi.
2) Lahan milik bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berdasarkan tataguna lahannya meliputi:
a. hutan adat (borong lompoa);
b. tanah kalompoang/gallarang;
c. tanah Adat; dan
d. tanah gilirang.
3) Lahan milik pribadi sebagaimana dimaksud berdasarkan
tataguna lahannya meliputi lahan pemukiman,pekarangan, kebun,
dan sawah.
Pasal 13
1) Hutan adat sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 ayat (2)
merupakan lahan milik bersama di wilayah MHA Ammatoa
Kajang yang tidak boleh diubah status penguasaan dan
pemanfaatannya.
2) Hutan adat terdiri dari Borong Lompoa/hutan besar dan
Palleko’naBoronga’/hutan kecil.
3) Borong Lompoa mencakup seluruh sumberdaya alam dan
sumberdayabudaya yang di dalamnya terdapat tumbuhan, satwa
liar, danau, mata air, dan saukang.Palleko’na Boronga’ terdapat di
sepuluh lokasi yaitu
4) Hutan Karenglohe, Hutan Kalimbuara, Hutan Barombong,
Hutan Pudondo’, Hutan Buki’ Madu, Hutan Buki’a, Hutan
56
Salam, Kepala Desa Tanah Toa wawancara dengan penulis Dirumah Bapak Salam
Kec.Kajang Kabupaten Bulukumba pada Tanggal 8 Desember 2019 Pukul 10:02 WITA.
48
hukum yang berlaku serta bersikap adil dan melakukan pemecahan masalah
terhadap sumber konflik yang terjadi . Kunci utama dalam penyelesaian konflik
mendapat solusi dan jalan terbaik. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai
penengah anatara perusahaan dengan masyarakat, pemerintah harus adil dan tidak
boleh memihak kesalah satu kelompok, yang menjadi penyelesaian dari konflik
tersebut adalah pemerintah yang benar-benar harus mengambil sikap tegas antara
kedua belah pihak dan pemerintah pula yang dapat mengambil keputusan untuk
menyelesaikan perkara ini karena pemerintah yang telah memberikan HGU (hak
terjadi antara pihak luar atau masyarakat luar dengan pihak pemerintah adat.
hutan adat yang wilayahnya sangat luas menjadikan kawasan ini rentan akan
penyerobotan.
Masyarakat Kajang dan Bapak Salam selaku Kepala Desa Tanah Toa diatas
57
Bupati Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan , Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015
tentang pengukuhan, pengakuan hak, dan perlindungan hak masyarakat hukum adat ammatoa
kajang, pasal 12 dan 13.
49
diantaranya :
hukum yang berisi aturan-aturan yang berlaku, norma dan perilaku masyarakat
konsep hukum yang hidup dalam masyarakat yang mencakup dalam konsep ini.
Substansi Hukum Dalam teori Lawrence Meir Friedman hal ini disebut
sebagai sistem substansial yang menentukan bisa atau tidaknya hukum itu
dilaksanakan. Substansi juga berarti produk yang dihasilkan oleh orang yang
berada dalam sistem hukum yang mencakup keputusan yang mereka keluarkan,
Substansi juga mencakup hukum yang hidup (living law), bukan hanya
aturan yang ada dalam kitab undang-undang (law books). Sebagai negara yang
masih menganut sistem Civil Law Sistem atau sistem Eropa Kontinentalmeski
pengaruhnya adalah adanya asas Legalitas dalam KUHP. Dalam Pasal 1 KUHP
ditentukan “tidak ada suatu perbuatan pidana yang dapat di hukum jika tidak ada
58
Darji Darmodiharjo, Pokok-pokok Filsafat, (Jakrata: PT. Gramedia Pustaka
Utama,2006), h.81.
50
sebagaimana telah diatur dalam pasal 12 Jo 13 mengenai lahan yang menjadi hak
Masyarakat Adat Ammatoa Kajang, Tetapi dimana lahan yang mareka miliki
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan Bung Muri sebagai
pelebaran lahan di rembang luara diluar hak guna usaha, kalau luas tanah yang
dikuasai PT.lonsum di tamatto kec.Ujung Loe diluar hak guna usaha itu sekitar
Areal perkebunan dan pabrik karet adalah seluas 3.436,61 ha dengan luas areal
Kajang sedangkan telah diatur jelas dalam Peraturan daerah Pasal 16 angka 2 “
hak atas tanah yang bersifat komunal/kolektif tidak dapat dipindah tangankan
59
Bung Muri,Anggota Aliansi Gerakan Reforma Agraria , wawancara dengan penulis di
lokasi sengketa Tanah Adat Ammatoa Kajang pada Tanggal 28 November 2019 Pukul 13:45
WITA.
51
berarti melabrak pasal 12 Jo 13 yang mengatur mengenai lahan yang menjadi hak
2. Faktor Struktur
Kajang.
Hal yang berkaitan dalam penelitian ini adalah pihak pemerintah dalam
pemenuhan hak bagi masyarakat Adat Ammatoa Kajang. Salah satun faktor
Hal ini diperkuat dengan wawancara oleh salah satu masyarakat adat
apa isi dari perda tersebut hanya pemerintah daerah saja yang mengetahui
isinya.60
Dari hasil wawancara diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Hal ini
hukum itu menjelaskan keanekaragaman ide tentang hukum yang ada dalam
berbagai masyarakat dan posisinya dalam tatanan sosial. Ide-ide ini menjelaskan
tentang praktik-praktik hukum, sikap warga negara terhadap hukum dan kemauan
relatif, dalam menjelaskan pemikiran dan perilaku yang lebih luas di luar praktik
dan bentuk diskursus khusus yang terkait dengan lembaga hukum. Dengan
hukum, yang menyangkut dengan nilai-nilai, sikap, pola perilaku para warga
60
Andi Sitti Maryati, Masyarakat Adat Ammatoa Kajang, wawancara dengan penulis di
lokasi sengketa tanah Adat Kajang pada Tanggal 28 November 2019 Pukul 15:01 WITA.
61
Nur Paikah, Peran pemerintah daerah dalam mencegah perdagangan perempuan di
Kabupaten Bone Perspektif Undangg-Undang Nomor 21 Tahun 2017 Tentang Tindak Pidana
Perdagangan Orang. h.113
53
tersebut.
Wibawa hukum tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang rasional, tetapi
nilai-nilai yang berhubungan dengan hukum dan lembaganya, baik secara positif,
maupun negatif. Jika masyarakat mempunyai nilai nilai yang positif, maka hukum
akan diterima dengan baik, sebaliknya jika negatif, masyarakat akan menentang
dan terikat pada norma hukum adalah jalan pikiran yang setengah sesat. Budaya
hukum bukanlah hukum. Budaya hukum secara konseptual adalah soal-soal yang
Hal yang berkaitan dalam penelitian ini adalah dimana pihak polisi
melakukan diskriminasi yang artinya perlakuan yang tidak adil dan tidak
62
Nur Paikah, Peran pemerintah daerah dalam mencegah perdagangan perempuan di
Kabupaten Bone, ... h.155.
54
pelanggaran atas kesepakatam dalam proses mediasi selama ini hingga berujung
hukum adat ammatoa kajang. Kondisi tersebut sekaligus menjadi sorotan yang tak
Hal ini diperkuat oleh salah satu masyarakat adat Ammatoa Kajang bapak
Ganing.
padahal saat itu 15 orang masyarakat adat Ammatoa Kajang tersebut hanya
berjuang mempertahankan tanah milik dan tanah ulayat (lembang luara) yang
aparat hukum karena dimana aparat hukum belum mampu menyelesaikan perkara
63
Ganing, Masyarakat Adat Ammatoa Kajang, wawancara dengan penulis dirumah Adat
Adat Ammatoa Kajang Kabupaten Bulukumba pada Tanggal 1Desember 2019 Pukul 10:50
WITA.
55
tujuan, upaya juga berarti, akal, ikhtiar untuk mencapai seuatu maksud,
Hak Masyarakat Adat Ammatoa Kajang yang disebabkan karena tiga hal yaitu
faktor subtansi, struktur, dan kultur hukum maka upaya yang harus dilakukan
Kendala yang dihadapi dari segi subtansi yaitu dimana PT.Lonsum telah
Ammatoa Kajang sedangkan telah diatur jelas dalam Peraturan daerah Pasal 16
angka 2 “ hak atas tanah yang bersifat komunal/kolektif tidak dapat dipindah
berarti melabrak pasal 12 Jo 13 yang mengatur mengenai lahan yang menjadi hak
64
Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),h.1250
56
daerah yang dianggap tidak mewujudkan keadilan kedua belah pihak, dan
untuk lebih peduli dan perhatian terhadap penyelesaian masalah ini, lebih aktif
mediasi.
57
Hal ini dibenarkan oleh Bapak Muhammad Arsul Sani S.sos selaku
pemerintah tidak adil dan tidak merata. Meskipun penanganan dari pemerintah
atau pengukuran dan tidak bepihak kepadas iapa-siapa karena pasti konflik
masyarakat yang lahannya direbut paksa oleh PT. Lonsum sampai sekarang
mencabut hak guna usaha (HGU) Lonsum, dimana perkebunan karet ini dari
tahun ketahun semakin meluas di Desa Tamatto dimana letak kantor dan pabrik
65
Muhammad Arsul Sani,S.sos, Kepala Desa Tamatto, wawancara dengan penulis di
Kantor Desa Tamatto pada Kamis Tanggal 28 November 2019 Pukul 10:39 WITA.
58
5,784,46 hektar,
dimanamasyarakatmengakuibahwasebahagiantanahtersebutadalahmilikmereka.
terjadisejaktahun 1986, akan tetapi konflik yang besar terjadi sampai menelan
korban jiwa dan luka-luka yaitu tahun 2003, 2007 dan terakhir 2013. Salah satu
penyebab konflik yang terjadi yaitu pengambilan lahan yang dilakukan oleh PT
persoalan ini yaitu dengan mengedepankan jalur mediasi dan negosiasi baru
Mediasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti menyelesaikan sengketa dengan
pihak luar yang tidak memihak (impartial) bekerjasama dengan pihak yang
66
Ketua Mahkamah Agung RI, PERMA RI. No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi
di Pengadilan.
67
Khotibul Umam, Penyelesaian Sengketa diluar Pengadilan, (Yogyakarta: Penerbit
Pustaka Yustisia, 2010), hlm. 10.
59
adat Ammatoa Kajang yaitu dengan melakukan mediasi sebagai bentuk upaya
Bupati dan TIM Bekerja untuk memediasi Masyarakat dan PT.Lonsum dan
sekarang konflik ini telah sampai di meja Pemerintah pusat untuk dilakukan
kebijakan. Dalam hal ini pemerintah memiliki peran fasiliator telah berhasil
Pemerintah Daerah tersebut masih tergolong lemah, akan tetapi dalam hal ini
berkonflik.
68
Muhammad Arsul Sani,S.sos, Kepala Desa Tamatto, wawancara dengan penulis di
Kantor Desa Tamatto pada Kamis Tanggal 28 November 2019 Pukul 10:39 WITA.
60
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bab ini memuat kesimpulan akhir dari penelitian yang telah
intimidasi.
60
61
daerah. Adapun upaya yang dilakukan dari segi struktur hukum yaitu
berdasarkan Hak Guna Usaha Nomor 2 Surat Ukur No.19/1997 dan dari
B. Implikasi
keduanya.
dan jalan terbaik. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai penengah
61
62
62
DAFTAR RUJUKAN
Asikin Zainal, “Pengantar Ilmu Hukum” (Cet. II; Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Departemen pendidikan nasional, kamus besar bahasa Indonesia, cet; III, balai
pustaka Jakarta,2015.
M.Amirin Tatang , menyusun rencana penelitian (Cet. III; Jakarta PT. raja
grafindo persada,1995
Raharjo Satjipto, Ilmu hukum, penerbit: PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000
lxiii
Ruslan Achmad,Pembentukan peraturan perundang-undangan di indonesia,
Cet.II:Yogyakarta; Rangkang Education, 2013
Wahyuni, agama dan pembentukan struktur social. CetI: Jakarta: prenada media
Grup,2018
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-hak-adalah.html
https://www.academia.edu/4666772/
PERSPEKTIF_PEMERINTAH_ATAS_HAK_DAN_KEWAJIBAN_MASYARA
KAT_HUKUM_ADAT?auto=download
http://procurement-notices.undp.org/view_file.cfm?doc_id=39284
https://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli/
http://kbbi.web.id/
yuliani Nunung, “ analisis hukum terhadap tuntutan masyarakat atas tanah yang
lxiv
Nurfahima, “peran pemerintah dalam konflik antara masyarakat dengan
PT.lonsum Didesa tamatto kecamatan ujung loe kabupaten bulukumba”
Skripsi fakultas ushuluddin dan filsafat universitas islam negri alauddin
Makassar.2018
Fitriani, Andi “Eksistensi Tanah Hak ulayat masyarakat Hukum adat kajang dan
pengelolaannya dikabupaten Bulukumba Sulawesiselatan”, 2013
Pebianti Dinar, “tuntutan masyarakat atas tanah yang dikuasai oleh PT.London
sumatera di kabupaten bulukumba
Keputusan Presiden No. 111 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Komunitas Adat
Terpencil
lxv
lxvi
LAMPIRAN
DOKUMENTASI