Anda di halaman 1dari 246

MANAJEMEN BANK SAMPAH SYARIAH DALAM PEMBERDAYAAN

EKONOMI RAMAH LINGKUNGAN KAMPUS


(Studi Kasus Pada Laboratorium Bank Sampah Syariah
FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya)

SKRIPSI

Oleh:
USAMAH AHMAD SYAHID
NIM. 16.3171.0023

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA
2020
MANAJEMEN BANK SAMPAH SYARIAH DALAM PEMBERDAYAAN
EKONOMI RAMAH LINGKUNGAN KAMPUS
(Studi Kasus Pada Laboratorium Bank Sampah Syariah
FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda Sebagai


Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Agama Strata 1 (S1) dalam
Ekonomi Syariah

Oleh:
USAMAH AHMAD SYAHID
NIM. 16.3171.0023

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA
2020

i
ii
iii
iv
RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : Usamah Ahmad Syahid

NIM : 16.3171.0023

Tempat, Tanggal Lahir : Samarinda, 01 Februari 1998

Alamat : Jl. Labu Siam 6 No. 309 (Perumahan

Bengkuring) Kel. Sempaja Timur, Kec.

Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan

Timur

Jurusan : Ekonomi Syariah (ES)

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

No. Handphone : +6282350885913

Email : u.ahmadsyahid@gmail.com

Sosial Media : @maskapten13

Pendidikan :

1. SDIT Cordova Samarinda, Tahun 2010.

2. SMPIT Cordova Samarinda, Tahun 2013.

3. Madrasah Aliyah (MA) Negeri 2 Samarinda,

Tahun 2016.

4. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Samarinda, Kalimantan Timur, Tahun 2020.

v
DATA ORANG TUA

Ayah : Sri Widiarto, S.Pd.I, M.Pd.I

Tempat dan Tanggal Lahir : Samarinda, 21 Desember 1965

Alamat : Jl. Labu Siam 6 No. 309 (Perumahan Bengkuring)


Kel. Sempaja Timur, Kec. Samarinda Utara

Pekerjaan : Dosen

Ibu : Ernawati, S.Ag, M.Pd.I

Tempat dan Tanggal Lahir : Samarinda, 24 April 1970

Alamat : Jl. Labu Siam 6 No. 309 (Perumahan Bengkuring)


Kel. Sempaja Timur, Kec. Samarinda Utara

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga dan Guru

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji Allah SWT dengan kemurahan dan ridho-Nya, skripsi ini dapat
ditulis dengan baik dan lancar hingga selesai. Dengan karya sederhana ini akan ku
persembahkan kepada :

Kedua orangtua ku Sri Widiarto, S.Pd.I, M.Pd.I (Abi) dan Ernawati, S.Ag,
M.Pd.I (Ummi) yang selalu memberikan ku ketenangan, kenyamanan, motivasi,
doa terbaik dan menyisihkan finansialnya, sehingga aku bisa menyelesaikan
studiku.

Guruku sekaligus orang tua di kampus (pembimbing tugas akhir)


Muhammad Iswadi, M.SI dan Hj. Kokom Komariah. SP., M.Si yang selama ini
telah sabar membimbingku untuk menyelesaikan tugas akhirku. Jasamu takkan
pernah kulupakan.

Adikku, Alm. Uqbah Ahmad Syahid, Ummar Ahmad Syahid, Amiroh


Ahmad Syahid, Aliyah Ahmad Syahid, Uwais Ahmad Syahid, dan Aqilah Ahmad
Syahid yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat sepanjang hari.

Seluruh sahabat/i dan kawan seperjuangan yang tidak disebutkan satu-satu.


Dari menemani langkahku untuk menyelesaikan karya sederhana ini, terimakasih
atas kepedulian kalian selama ini. Semua pihak yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT meridhoi setiap langkah kita,
memberikan kebaikan serta kebahagiaan dunia dan akhirat kepada kita semua.

Aamiin Ya Rabbal Aalamiin…

vii
MOTTO

ِ‫حوِا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُم‬ ُ َ‫جلِسِ فَافْس‬ ّٰ َ‫ٰٓياَيُّهَا الَّذِِيهَ اّٰمَىُوِا اِذَا قِِيلَ لَكُمِ تَفَسَّحُوِا فِى الْم‬
َ‫وَاِذَا قِِيلَ اوِشُ ُزوِا فَاوِشُ ُزوِا يَ ِزفَ ِع اللّٰهُ الَّذِيِهَ اّٰمَُىوِا مِىِكُمِ وَالَّذِِيهَ ُاوِتُوا الْ ِعلْم‬
١١ - ٌ‫َدرَ ّٰجتٍ وَاللّٰهُ بِمَا تَعِ َمُلوِ َن خَبِيِز‬
Terjemah: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan
kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelpangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat)
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-
Mujadalah : 11).1

1
Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung: Departemen Agama RI, 2013), h. 542.
viii
ABSTRAK

Usamah Ahmad Syahid, 2020 “Manajemen Bank Sampah Syariah


Dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus (Studi Kasus
Pada Laboratorium Bank Sampah Syariah FEBI UIN Sunan Ampel
Surabaya)” Skripsi, Program Studi Ekonomi Syariah Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Samarinda,
penelitian ini dibimbing oleh Muhammad Iswadi, M.SI selaku pembimbing I dan
Hj. Kokom Komariah. SP.,M.Si selaku pembimbing II.
Manajemen Bank Sampah Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah
Lingkungan Kampus merupakan suatu wadah atau tempat pengelolaan sampah
yang trend saat ini dengan menggunakan akad-akad syariah, dikemas menjadi
suatu karya yang bernilai ekonomis dan bermanfaat. Tujuan penelitian ini yaitu :
1) Untuk mengetahui bagaimana manajemen Bank Sampah Syariah dalam
Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus FEBI UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2) Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat Bank
Sampah Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus
FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data
primer ataupun sekunder. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan
teknik ada tiga, yaitu: 1) Observasi (Observation), 2) Wawancara (Interview), dan
3) Dokumentasi (Documentation). Adapun analisis data menggunakan
Triangulasi yaitu menggabungkan data-data yang telah dikumpulkan kemudian
diuraikan secara singkat dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen bank sampah syariah
dalam pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan kampus merupakan tempat
pengelolaan sampah yang trend saat ini dengan menggunakan akad-akad syariah,
dikemas menjadi suatu karya yang bernilai ekonomis dan bermanfaat. Dalam
pelaksanaan fungsi manajemen dalam bank sampah syariah FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya adalah perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),
pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) atau disebut (POAC).
Faktor pendukung dan penghambat bank sampah syariah dalam pemberdayaan
ekonomi ramah lingkungan kampus UINSA Surabaya melalui pengelolaan
sampah yaitu : Faktor pendukung meliputi 1) Dukungan Internal (Pimpinan FEBI
UINSA Surabaya, Dosen, Organisasi dan Mahasiswa), 2) Organisasi Terstruktur,
3) Adanya Promosi, 4) Adanya dukungan Fasilitas, 5) Adanya kesadaran diri
sendiri, dan 6) Mendapatkan income atau penghasilan. Sedangkan faktor
penghambatnya meliputi 1) Kurangnya sosialisasi secara online dan offline, 2)
Kurangnya kesadaran dari mahasiswa untuk menjadi nasabah, 3) Kurangnya
fasilitas yang lengkap, 4). Kurangnya pihak kampus dan pihak luar, 5) Kurangnya
prmosi dan inovasi hasil kreasi daur ulang sampah, 6) Kurangnya kekompakan
tim atau pengurus 7) Keterbatasan waktu dalam mengelola bank sampah syariah,
8) Minimnya harga sampah dan besarnya anggaran kegiatan.

ix
ABSTRACT

Usamah Ahmad Syahid, 2020 "Management of Sharia Trash Bank in


Empowering Campus Environmentally Friendly Economy (Case Study at the
Sharia Bank FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya Laboratory)" Thesis, Sharia
Economic Study Program Department of Sharia Economics Faculty of Economics
and Islamic Business Institute of Islamic Religion of Samarinda State , this
research was guided by Muhammad Iswadi, M.SI as supervisor I and Hj. Kokom
Komariah. SP., M.Sc as supervisor II.

Sharia Trash Bank Management in Enabling Environmentally Friendly


Economy The campus is a container or place of waste management that is the
current trend by using sharia contracts, packaged into a work that has economic
and useful value. The purpose of this study are: 1) To find out how the
management of Sharia Trash Bank in the Empowerment of the Environment
Friendly Economy of FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya Campus, 2) To find out
what are the supporting and inhibiting factors of the Shariah Trash Bank in
Enabling Environmentally Friendly Economy FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya .

This research is a descriptive qualitative research with primary or


secondary data sources. This research data collection method uses three
techniques, namely: 1) Observation, 2) Interview, and 3) Documentation. The
data analysis uses Triangulation which combines the data that has been collected
then briefly described and drawn conclusions.

The results of this study indicate that the management of Islamic waste
banks in the empowerment of a campus environmentally friendly economy is a
place for waste management that is currently trendy by using sharia contracts,
packaged into a work of economic value and benefit. In the implementation of
management functions in the Islamic waste bank FEBI UIN Sunan Ampel
Surabaya is planning (planning), organizing (organizing), implementation
(actuating) and supervision (control) or called (POAC). Supporting and inhibiting
factors for Islamic waste banks in empowering the environmentally friendly
economy of the UINSA Surabaya campus through waste management, namely:
Supporting factors include 1) Internal Support (FEBI UINSA Surabaya Leaders,
Lecturers, Organizations and Students), 2) Structured Organization, 3)
Promotion, 4) Facilities support, 5) Self-awareness, and 6) Getting income. While
the inhibiting factors include 1) Lack of online and offline socialization, 2) Lack
of awareness of students to become customers, 3) Lack of complete facilities, 4).
Lack of campus and outside parties, 5) Lack of promotion and innovation from
recycled waste creations, 6) Lack of team or management cohesiveness 7) Limited
time in managing Islamic waste banks, 8) Lack of waste prices and large activity
budgets.

x
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat, taufik, dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring

salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya serta para pengikutnya hingga hari

kiamat.

Terselesaikannya skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul

“Manajemen Bank Sampah Syariah Dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah

Lingkungan Kampus (Studi Kasus Pada Laboratorium Bank Sampah Syariah

FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya)” tidak lepas dari peran dan dukungan

berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Mukhammad Ilyasin, M.Pd selaku Rektor IAIN Samarinda, Prof.

Dr. Zurqoni, M. Ag selaku Wakil Rektor I IAIN Samarinda, Dr. Muhammad

Nasir, M. Ag selaku Wakil Rektor II IAIN Samarinda, dan Dr. H. M. Abzar

D, M. Ag. selaku Wakil Rektor III IAIN Samarinda.

2. Dr. Hj. Darmawati, M.Hum selaku Dekan FEBI IAIN Samarinda, Dr. Moh.

Mahrus S.Ag, M.HI selaku Wakil Dekan I FEBI IAIN Samarinda, Akhmad

Nur Zaroni, M.Ag selaku Wakil Dekan II FEBI IAIN Samarinda, dan Dr.

Syeh Hawib Hamzah, M. Pd.I selaku Wakil Dekan III FEBI IAIN Samarinda

memberikan arahan dan bimbingan dalam skripsi ini.

3. Dr. Ah. Ali Arifin, MM selaku Dekan FEBI UINSA Surabaya, dan Dr. Hj.

Fatmah, ST, MM selaku Ketua Lab. FEBI UINSA Surabaya memberikan

kesempatan untuk penelitian Skripsi S1 di Bank Sampah Syariah FEBI

UINSA Surabaya.

xi
4. Tikawati, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah.

5. Muhammad Iswadi, M.SI selaku dosen pembimbing I, dan Hj. Kokom

Komariah. SP.,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

arahan dan bimbingan dalam skripsi ini.

6. Angrum Pratiwi, M.E.I selaku Dosen Penasehat yang telah memberikan

nasehat dan masukan selama ini.

7. Kedua orang tua yang telah mendukung penuh baik materi maupun moral.

8. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FEBI yang telah membantu dan

mempermudah dalam penyusunan dan pengurusan skripsi ini.

9. BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur memberikan kesempatan menjadi Tim

Majalah dan memberikan ruang untuk berkegiatan, KORAN Kaltim

memberikan kesempatan dua bulan magang, dan lainnya.

10. Senior dan panutan Dr. Bambang Iswanto MH selaku Dekan FASYA IAIN

Samarida, Dr. H. Fachrul Ghazi, LC MA selaku Ketua Umum BAZNAS

Provinsi KALTIM, Moh. Mahrus, S.Ag M.Ag selaku Wakil Dekan I FEBI

IAIN Samarinda, Mursyid M,Si selaku dosen dan Wakil Ketua BAZNAS

KALTIM, Kartiko Gilang Pamungkas, M.B.A., Ph.D (Cand) selaku CEO dan

Founder PT.GOTRAVINDO, Kang Hefni, Kang Agus, Kang Dion selaku

pembina dan senior PMII Rayon Syariah Kom. IAIN Samarinda dan Dosen

IAIN Samarinda, Kak Rakha Pranata Putra senior Pramuka AM Sangaji

selaku Demis Wakil Ketua Cabang Pramuka Kota Samarinda, Kang Kohar

selaku Sekretaris PKC Kaltimra, Mas Fadhlullah demisioner Presiden

Mahasiswa 2017 dan Ketua PC PMII Samarinda 2019, Bang Dirham selaku

Wakil Presiden Mahasiswa 2016, Karina Aulia selaku Gubernur FEBI IAIN

Samarinda 2017, Bang Ajie Faisal Ketua Umum PMII Cabang Kota
xii
Samarinda 2020, Kak Ahsan senior AM.Sangaji, Bang Muhammad Syifa,

Bang Raka, Bang Alghi selaku senior ORMAWA FEBI IAIN Samarinda, dan

lainnya.

11. Sahabat Hamdan selaku Direktur Utama Bank Sampah Syariah FEBI UINSA

Surabaya, Sahabati Eka Linda, Firda, Lusi, Novita dan seluruh sahabat-

sahabati FEBI UINSA Surabaya (Bank Sampah Syariah UINSA Surabaya,

GIS UINSA Surabaya, KOPSYARMA, DEMA-SEMA-HMJ FEBI UINSA

Surabaya, PMII FEBI UINSA Surabaya, dan seluruh rekan-rekan Lab. FEBI

UINSA Surabaya) yang telah berkenan membantu dan bekerjasama dalam

penyusunan skripsi ini.

12. Sahabat dan Organisasi seperjuangan La Thif Annajri, Dzikri Ma’ruf

Sudarsono, Fiqry Afrinala Pasha, Maulana Farizi, M. Ansharullah R., Al-

Fikrie Hairansyah, Ibnu Sina, Firera F. Khairul Fahmi, Riski, Niko, Satria,

Gilang, Zaky, Abi, Kamil, Wulandari, Dian, Citra, Edwin, Zaim, Nisa,

Andaru, Laila, Vindi, Reza Fahlevi, Dayat, Egi, Zaenal Mustofa, Seluruh

PMII Rayon Syariah Kom. IAIN Samarinda, Ekonomi Syariah 3, DEMA

FEBI IAIN Samarinda, DEMA IAIN Samarinda 2019, SOLSAM, Panitia dan

Relawan Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad, ISP Samarinda, IPNU Kota

Samarinda, PMII Cabang Kota Samarinda, Pramuka Gudep Cordova, Gudep

A.M Sangaji, Gudep Soekarno-Hatta, Gudep Kudungga, DKC Kota

Samarinda, IP-GEKRAF, Catatan_Kaki Milenial Indonesia (CMI), BSS FEBI

IAIN Samarinda, KBSI, serta semuanya yang tidak bisa disebutkan satu-satu.

Tiada kata yang dapat diucapkan selain ucapan terimakasih dan iringan

doa yang terbaik untuk seluruh pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian

xiii
skripsi ini, semoga Allah memudahkan urusan kita dan menerima segala amal

kita. Penulis mengharapkan pembaca untuk memberikan komentar, kritik serta

saran untuk perbaikan skripsi ini dan skripsi lain kedepannya.

Samarinda, September 2020

Penulis

xiv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................i


HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................iv
RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................vii
MOTTO ....................................................................................................................viii
ABSTRAK ................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ..............................................................................................xi
DAFTAR ISI .............................................................................................................xv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................xviii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ..xix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ..xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................7
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................7
E. Penegasan Istilah .......................................................................................8
F. Kajian Pustaka ...........................................................................................10
G. Sistematika Penulisan ................................................................................21
BAB II LANDASAN TEORI
A. Manajemen ................................................................................................22
1. Pengertian manajemen .........................................................................22
2. Pengertian manajemen menurut ahli ...................................................22
3. Manfaat manajemen.............................................................................24
4. Unsur-unsur manajemen ......................................................................25
5. Fungsi-fungsi manajemen....................................................................28
B. Bank Sampah Syariah ................................................................................31
1. Pengertian Bank Sampah ......................................................................31
2. Pengertian Bank Sampah Syariah .........................................................32
3. Peranan adanya Bank Sampah Syariah .................................................33
4. Manfaat Bank Sampah Syariah .............................................................34
5. Macam-macam Sampah ........................................................................37
xv
6. Pengelolaan Sampah .............................................................................38
C. Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan ...........................................42
1. Pengertian Pemberdayaan....................................................................42
2. Pengertian Ekonomi Ramah Lingkungan ............................................43
3. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat ...................................................44
4. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat ......................................................45
5. Faktor Pendukung dan Penghambat ....................................................47
6. Dampak Positif dan Negatif Pemberdayaan ........................................48

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ..........................................................................................51
B. Lokasi Penelitian .......................................................................................51
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................51
D. Sumber Data ..............................................................................................52
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................54
F. Teknik Analisis Data .................................................................................56
G. Keabsahan Data .........................................................................................57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ..........................................................................................58
1. Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya ...................................58
2. Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus .......................89
B. Pembahasan ...............................................................................................103
1. Manajemen Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya ...............103
2. Faktor Pendukung dan Penghambat ....................................................121

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................................................129
B. Saran ..........................................................................................................131
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................132

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi
DAFTAR TABEL

I. KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................................15


II. PENDAPAT AHLI TENTANG FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN ................28
III. JENIS DAN HARGA SAMPAH ........................................................................74
IV. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT ............................................95
V. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PEMBERDAYAAN ...................99
VI. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMBERDAYAAN .............................102

xvii
DAFTAR GAMBAR

I. SEKRETARIAT BANK SAMPAH SYARIAH UINSA ...................................6


II. KERANGKA KONSEPTUAL ...........................................................................50
III. STRUKTUR KEPENGURUSAN ......................................................................66
IV. ALUR TABUNGAN ..........................................................................................80
V. ALUR PENGELOLAAN KEMASAN SAMPAH .............................................82
VI. PERHIMPUNAN DANA ...................................................................................84
VII. TEKNIK TABUNGAN SAMPAH DAN TEKNIK DEPOSITO .......................86
VIII. PENYALURAN DANA DAN PELAYANAN JASA .....................................88

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

I. PERMOHONAN IZIN PENELITIAN ...............................................................


II. SURAT DISPOSISI PENELITIAN ...................................................................
III. PEDOMAN OBSERVASI..................................................................................
IV. PEDOMAN WAWANCARA DIREKTUR UTAMA 1 .....................................
V. PEDOMAN DOKUMENTASI ..........................................................................
VI. PEDOMAN WAWANCARA DIREKTUR UTAMA 2 .....................................
VII. PEDOMAN WAWANCARA NASABAH ........................................................
VIII. PEDOMAN FOTO KEGIATAN .....................................................................
IX. PEDOMAN DAFTAR NASABAH ...................................................................
X. ISI OBSERVASI ................................................................................................
XI. ISI WAWANCARA DIREKTUR UTAMA 1....................................................
XII. ISI DOKUMENTASI .........................................................................................
XIII. ISI WAWANCARA DIREKTUR UTAMA 2 .................................................
XIV. ISI WAWANCARA NASABAH .....................................................................
XV. ISI FOTO KEGIATAN .....................................................................................
XVI. ISI DAFTAR NASABAH ................................................................................

xix
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Adanya kegelisahan terkait kerusakan lingkungan salah satunya

bagi masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah. Masalah sampah

perkotaan merupakan masalah yang selalu terjadi di kota-kota besar.

Dalam mengatasi permasalahan harus adanya sinergitas antar pemerintah

dan masyarakat.

Masalah persampahan itu kompleks. Oleh karena itu, perlu

penyelesaian yang menyeluruh dan terintegrasi serta didukung oleh semua

lapisan masyarakat. Sikap masyarakat yang masih tidak peduli dengan

sampah harus diubah. Begitu pula dengan komponen-komponen penentu

kebijakan (pemerintah) yang berurusan dengan isu ini semuanya harus

berubah menjadi lebih baik.1

Pemandangan sampah yang bertumpuk di pinggir jalan sering kita

lewati. Tumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedang membuat

orang yang mencium langsung menutup hidungnya dan tidak ada yang

peduli terhadap sampah itu.

Pemandangan serupa juga terjadi di lingkungan masyarakat

seperti melihat tumpukan sampah yang menggunung di depan rumah-

1
Kuncoro Sejati, “Pengelolaan Sampah Terpadu”, (Yogyakarta: Kanisius, 2009), h. 5.
2

rumah karena belum diambil petugas kebersihan. Lalat-lalat mulai

berdatangan membuat orang yang melihatnya dengan pandangan jorok.

Hal ini juga terjadi di kampus apalagi jumlah mahasiswa yang

bisa mencapai ratusan atau bahkan ribuan. Bisa kita bayangkan berapa

banyak sampah setiap harinya yang dapat dihasilkan kampus tersebut.

Sampah tersebut ditumpuk atau di belakang kampus. Jika berhari-hari

tidak diambil maka akan menimbulkan bau karena terkena air hujan dan

sinar matahari dan mengundang lalat-lalat.2

Dalam mengatasi masalah supaya tidak terkena dampak negatif.

Banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan daur ulang yang

dapat membuat mengurangi jumlah sampah berbahan plastik yang dibuang

ke tanah, sungai dan lainnya. Mengurangi penggunaan bahan plastik,

seperti tas belanja, tempat makan, dan lainnya.

Terkait larangan merusak alam, sebagaimana dijelaskan dalam

Al-Qur’an surah Al-Qasahash (28) ayat 77 :

‫ك اللٰ ُه الدَّا َز الْاٰ ِخ َسةَ وَلَا تَىِسَ وَصِيِبَكَ مِ َه الدُّوِيَا‬


َ ‫وَابِتَغِ فِيِمَا اٰتٰى‬

ُّ‫ِن اللٰهَ لَا ُيحِب‬


َّ ‫ض ا‬
ِ ِ‫َواَحِسِهِ كَمَا اَحِسَ َه اللٰ ُه اِلَيِكَ وَلَا تَبِ ِغ الْفَسَادَ فِى الْاَز‬

٧٧ - َ‫الْمُفْسِدِيِه‬

Terjemah: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang


telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan
bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana
2
Nenny Makmun, “Sahabat Sampah”, (Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2019), h.7.
3

Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat


kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat
kerusakan.” (Q.S Al-Qasas 28 : 77)3

Dari keterangan diatas, dapat dipahami bahwa setiap

muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan barang-

barang guna untuk kemaslahatan serta menghindarkan diri dari berbagai

penyakit serta perbuatan pemborosan dan lainnya. Membuang sampah

sembarangan yang masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan diri

maupun orang lain hukumnya haram.

Pemerintah dan Pengusaha wajib mengelola sampah guna

menghindari kemudharatan bagi makhluk hidup. Mendaur ulang sampah

menjadi barang yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan umat

hukumnya wajib kifayah.4

Sebagai manusia harus melakukan kegiatan yang produktif dan

sikap peduli sosial dengan permasalahan yang ada, yaitu permasalahan

sampah. Banyak cara untuk melakukan perubahan salah satunya dengan

cara membuat suatu wadah dalam rangka mengurangi pembuangan

sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sekaligus mendidik

masyarakat dalam mengelola sampah yang dihasilkan. Pengelolaan

sampah yang baik tentu membutuhkan kesadaran dari kalangan

masyarakat untuk mewujudkan kepedulian lingkungan yang berkelanjutan.

3
Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung: Departemen Agama RI, 2013), h. 394.
4
Fatwa MUI Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah
Kerusakan Lingkungan.
4

Pengelolaan sampah juga diatur dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.5 dan

Peraturan Daerah (PERDA) Kota Surabaya No. 5 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Sampah dan Kebersihan di Kota Surabaya.6 Kegiatan

pengelolaan dan pengurangan sampah bermakna agar seluruh lapisan

masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat luas

melaksanakan kegiatan kreatif dalam pengelolaan sampah, pendauran

ulang dan pemanfaatan kembali sampah. Pelatihan keterampilan daur

ulang sampah merupakan salah satu solusi untuk mengurangi sampah yang

ada di Indonesia dengan memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi

produk yang siap dijual serta menambah penghasilan bagi masyarakat.

Kegiatan kreatif yang awalnya tidak ada nilainya dapat berdampak baik

untuk mencerdaskan masyarakat karena diolah menjadi karya dan

mendapatkan penghasilan.

Sampah yang belum dikelola menyebabkan kerusakan. Akan

tetapi, apabila sampah tersebut dikelola secara efektif dan efesien bisa

mendatangkan rupiah yang bernilai ekonomis. Hal ini yang menyebabkan

munculnya bank sampah syariah UINSA Surabaya ini bermula dari

kegelisahan melihat sampah yang mengotori halaman kampus dan

merusak pemandangan. Hal ini bukan karena kurangnya pemahaman

mahasiswa terhadap lingkungan, tapi juga adanya pandangan sampah yang

5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah.
6
Peraturan Daerah (PERDA) Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Sampah `dan Kebersihan di Kota Surabaya.
5

tidak memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu, wajar saja mahasiswa

kurang peduli dengan adanya sampah yang mengotori area kampus.

Terutama untuk sampah plastik, daun-daunan, dan lain-lain.

Oleh karena itu, manajemen bank sampah diperlukan dalam

mengelola sampah agar menjadi efektif dan efesien untuk mendapatkan

nilai ekonomis serta menjaga lingkungan sekitar. Dalam hal ini,

manajemen bank sampah syariah memiliki peranan yang sangat penting

karena pengelolaan berdasarkan dengan syariat Islam.

Dari hasil diatas, salah satu mahasiswa UINSA Surabaya yaitu

Zamzami Umanansyah, S.E memiliki ide untuk mendirikan bank sampah

syariah di UINSA Surabaya. Pada tanggal 09 September 2013 terjadinya

rancangan kerja oleh organisasi internal kampus yaitu Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Syariah Fakultas Hukum dan

Ekonomi Islam bertempat di gedung Kopertais Wilayah IV Surabaya.

Kemudian dari hasil rancangan kerja menghasilkan ide gagasan kreatif

antara bank yang terkenal bersih dan rapi serta sampah yang terkenal kotor

dan bau dengan konsep Syariat Islam. Maka dari itu, munculah istilah

Bank Sampah Syariah.7

Ide gagasan tersebut menarik mahasiswa dan civitas akademika

untuk bergabung menjadi nasabah. Bukan hanya mahasiswa saja, tapi

nasabahnya ada dari kalangan Dosen, Karyawan, Organisasi Internal dan

Eksternal kampus.

7
Arsip data Profil Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya, 25 Oktober 2019,
pukul 14.00 WIB.
6

GAMBAR I
SEKRETARIAT BANK SAMPAH SYARIAH UINSA

Berkenaan uraian di atas penulis tertarik untuk mengangkat

sebagai penelitian yang berjudul “Manajemen Bank Sampah Syariah

dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus (Studi

Kasus pada Laboratorium Bank Sampah Syariah FEBI UIN Sunan

Ampel Surabaya)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah yang diambil oleh peneliti ialah :

1. Bagaimana manajemen Bank Sampah Syariah dalam Pemberdayaan

Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya?


7

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Bank Sampah Syariah

dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus FEBI UIN

Sunan Ampel Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian

adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen Bank Sampah Syariah dalam

Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus FEBI UIN Sunan

Ampel Surabaya.

2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat Bank

Sampah Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan

Kampus FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian memuat uraian yang menjelaskan bahwa

masalah penelitian bermanfaat baik segi teoritis maupun praktis. Sehingga

hasil penelitian ini diharapkan bermanfaaat baik bagi peneliti maupun

pembaca, adapun meliputi sebagai berikut:

1. Aspek Keilmuan (Teoritis)

a. Dapat memberikan informasi bagi pembaca mengenai informasi terkait

Manajemen Bank Sampah Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi

Ramah Lingkungan Kampus di Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel

Surabaya.
8

b. Sebagai sarana dalam memberikan pemahaman mengenai khazanah ilmu

pengetahuan dan kepustakaan yang dapat dijadikan sebagai refrensi yang

bersifat ilmiah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda,

khususnya pada civitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

(FEBI).

c. Dapat digunakan sebagai bahan refrensi peneliti lain, bagi penelitian

pada masa yang akan datang di bidang dan permasalahan yang serupa.

2. Aspek Terapan (Praktis)

a. Bagi Peneliti, penelitian ini sebagai pengembangan wawasan ilmu yang

telah diperoleh dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, selain itu

penelitian ini merupakan prasyarat akademik sebagai kelulusan strata 1

(S1) di IAIN Samarinda.

b. Bagi Bank Sampah Syariah FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, hasil

penelitian ini dapat memberikan suatu masukan dan bahan pertimbangan

yang bermanfaat agar kinerja lembaga Bank Sampah Syariah FEBI UIN

Sunan Ampel Surabaya semakin baik dalam menjalankan kegiatannya.

E. Penegasan Istilah

Judul skripsi ini adalah “Manajemen Bank Sampah Syariah dalam

Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus (Studi Kasus pada

Laboratorium Bank Sampah Syariah FEBI UIN Sunan Ampel

Surabaya)”. Penegasan judul ialah sebagai berikut :


9

1. Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan dalam instansi, organisasi dan lainnya.

Penggunaan sumber daya agar mencapai sasaran yang telah disepakati.

Manajemen dalam arti lain, mengatur segala sesuatu yang dilakukan secara

baik, tepat, dan tuntas agar apa yang dilakukan mendapatkan hasil yang

maksimal.

2. Bank Sampah Syariah

Bank sampah merupakan wadah atau tempat menyimpan dan

mengelola sampah-sampah yang terdiri dari sampah organik dan an-

organik yang menghasilkan karya yang bernilai ekonomis, dan bermanfaat.

Bank sampah syariah adalah suatu hal yang baru dalam

membumikan ajaran Ekonomi Syariah melalui adanya lembaga keuangan

yang bergerak pada bidang pengelolaan sampah. Dalam hal ini akad-akad

yang terdapat pada ilmu Ekonomi Syariah akan diimplementasikan pada

kegiatan operasional bank sampah untuk menciptakan proses pengelolaan

sampah yang sesuai dengan prinsip syariah.

Bermanfaat menjadi inovasi serta kreasi bagi masyarakat luas

sebagai wadah dalam menjaga lingkungan hidup dan ekosistem sekitar

melalui kepedulian mengelola sampah. Karena menerapkan ilmu syariah

dalam pengelolaan bank sampah maka wadah ini dinamakan bank sampah

syariah.
10

3. Pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan

Pemberdayaan adalah suatu usaha untuk meningkatkan potensi

agar mewujudkan suatu karya. Sedangkan ekonomi ramah lingkungan

adalah upaya perorang, kelompok atau masyarakat luas untuk melakukan

kegiatan produktif untuk menjaga lingkungan serta membuat suatu karya

atau kerajinan yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

F. Kajian Pustaka

Dalam hal ini sebagai kajian pustaka dalam penelitian, maka peneliti

mencantumkan peneliti terdahulu yang berkaitan erat dengan penelitian yang

dilakukan saat ini, sebagai berikut :

1. Skripsi Wiwit Udi Laksono, Mahasiswa IAIN Purwokerto dengan

judul “Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan Ekonomi

Nasabah (Studi Kasus pada Bank Sampah PAS (Peduli Akan Sampah)

Arcawinangun, Puji Purwokerto, Banyumas)”, tahun 2016. Hasil uji

membuktikan bahwa Manajemen Bank Sampah PAS (Peduli Akan

Sampah) Arcawinangun, Purwokerto, Banyumas adalah sama seperti

di bank-bank pada umumnya yaitu penyimpanan uang maupun

pinjaman, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa langsung datang

ke bank untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah

yang mereka setor.8

2. Skripsi Iswatun Ulia, Mahasiswa UIN Walisongo Semarang dengan

judul “Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan Ekonomi


8
Wiwit Udi Laksono, Skripsi: “Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Nasabah (Studi Kasus pada Bank Sampah PAS (Peduli Akan Sampah) Arcawinangun,
Puji Purwokerto, Banyumas” (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2016), h. 89.
11

Ramah Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah “Resik

Becik”Kecamatan Krobokan Kota Semarang)”, tahun 2018. Hasil uji

membuktikan bahwa manajemen Bank Sampah Resik Becik dalam

upaya pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan di lingkungan

masyarakat Krobokan Semarang belum dapat memberdayakan

masyarakat secara keseluruhan. Pelaksanaan fungsi manajemen dalam

bank sampah Resik Becik yaitu meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Pertama,

Perencanaan. Perencanaan dalam bank sampah Resik Becik dibagi

menjadi tiga, yakni perencanaan jangka pendek meliputi tabungan

sampah dan pelatihan kreasi sampah. Perencanaan jangka menengah

meliputi rapi administrasi serta kerjasama dengan pengepul yang

semakin luas. Perencanaan jangka panjang meliputi sistem tukar

sembako serta menjadi lembaga koperasi. Kedua, Organisasi.

Pengorganisasian dalam bank sampah dibagi menjadi tiga, yakni

divisi administrasi, divisi pilah sampah serta divisi pelatihan kreasi.

Ketiga, Pelaksanaan. Pelaksanaan dalam bank sampah Resik Becik

meliputi sosialisasi kepada masyarakat, pelaksanaan tabungan sampah

serta pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan produk

kreasi sampah. Keempat, Pengawasan. Pengawan dilakukan melalui

grafik pertumbuhan nasabah bank sampah serta.9

9
Iswatun Ulia, Skripsi: “Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Ramah Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah “Resik Becik”Kecamatan Krobokan Kota
Semarang” (Semarang: UIN Walisongo, 2018), h.84.
12

3. Skripsi Isrotul Musdalifah, Mahasiswa program studi Ekonomi Islam

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dengan judul

“Pengelolaan Bank Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat

Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara (Studi Kasus Pada

Bank Sampah Tunas Bintang Pagi desa Rajekwesi Kec. Mayong Kab.

Jepara)”, tahun 2019. Hasil uji membuktikan bahwa Penelitian

pengelolaan Bank Sampah untuk kesejahteraan masyarakat Rajekwesi

kecamatan Mayong kabupaten Jepara adalah pengelolaan sampah

pada bank sampah tunas bintang pagi dalam perspektif islam adalah

bank sampah boleh menerima barang-barang baik yang dapat di daur

ulang dalam keadaan bersih atau kotor, karena bank sampah akan

memilah barang-barang yang telah di terima dari nasabah dan

membersihkannya, yang mulanya najis jika di bersihkan akan

merubah menjadi suci.10

4. Tesis Mochamad Mukhlis, Mahasiswa program Magister Ekonomi

Syariah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang dengan judul “Pengelolaan Bank Sampah untuk

Pemberdayaan Ekonomi umat dalam Perspektif Maqashid Syariah

(Studi pada Bank Sampah kota Malang)”, tahun 2018. Hasil uji

membuktikan bahwa konsep program Pengelolaan Bank Sampah

untuk Pemberdayaan Ekonomi umat dalam Perspektif Maqasid

10
Isrotul Musdalifah, Skripsi: “Pengelolaan Bank Sampah untuk Kesejahteraan
Masyarakat Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara (Studi Kasus Pada Bank Sampah
Tunas Bintang Pagi desa Rajekwesi Kec. Mayong Kab. Jepara)”, (Semarang: UIN Walisongo
2019), h. 98-99.
13

Syariah pada Bank Sampah kota Malang berbentuk Manajemen

simpanan dan pemberdayaan yang bertujuan untuk mempersiapkan

biaya pendidikan, kesehatan, peningkatan ekonomi, dan perubahan

pola pikir.11

5. Jurnal Gatot Suhirman, Mahasiswa program studi Ekonomi Syariah

Universitas Islam Negeri Mataram dengan judul “Manajemen Bank

Sampah Syariah berbasis Eco-Campus (Sebuah Tawaran Menuju UIN

Mataram sebagai Green Campus)”, tahun 2017. Hasil uji

membuktikan bahwa Manajemen bank sampah syariah berbasis eco-

campus yang hendak dibuat serta penerapan fungsi manajemen yang

jelas, maka dapat diketahui bahwa pada prinsipnya, bank sampah

syariah telah sedemikian jelas memberikan gambaran mekanisme

operasional dalam rangka operasinya.12

6. Jurnal Bambang Suhada, Dharma Setyawan Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Metro, Institut Agama Islam Negeri Metro dengan

judul “Pengembangan Bank Sampah Syariah Ikhtiar Pemberdayaan

Memajukan Ekonomi Kreatif (studi Bank Sampah Cangkir Hijau),

tahun 2017. Hasil uji membuktikan bahwa Ikhtiar Bank Sampah

Cangkir Hijau menerapkan pola syariah merupakan sebuah inisiatif

yang baik dalam memberi contoh bagi komunitas-komunitas kota.

11
Mochmad Mukhlis, Tesis: “Pengelolaan Bank Sampah untuk Pemberdayaan Ekonomi
umat dalam Perspektif Maqashid Syariah (Studi pada Bank Sampah kota Malang)”, (Malang: UIN
Maulana Maliki Ibrahim Malang 2018), h. 175.
12
Gatot Suhirman, “Manajemen Bank Sampah Syariah berbasis Eco-Campus (Sebuah
Tawaran Menuju UIN Mataram sebagai Green Campus)”, dalam Jurnal Iqtishaduna, edisi no. 2,
Vol. VIII, 2017, h. 314.
14

Berdiri dengan semangat voluntaristik, para pengiatnya yang terdiri

dari mahasiswa di perguruan Tinggi Islam telah membangun

pemberdayaan lewat budaya kolektif atau meminjam. Selain

mendorong pengembangan bank sampah syariah, bank sampah ini

juga aktif dalam upaya pengembangan ekonomi kreatif berbasis

sampah yang diolah dengan berbagai macam barang ekonomi. Selain

itu guna memperluas kesadaran bank sampah ini juga berkolaborasi

dengan berbagai stakeholder untuk mengembangkan kesadaran

masyarakat akan sampah dan lingkungan hidup sebagai wujud

kesadaran akan iman dan pemberdayaan.13

Berdasarkan hasil uraian di atas, peneliti belum menemukan

pembahasan mengenai manajemen bank sampah syariah secara menyeluruh,

sedangkan bank sampah syariah merupakan wadah solusi dalam mengurangi

sampah dengan manajemen yang baik. Hal inilah yang menjadi permasalahan

dalam penelitian yang dilakukan. Selain itu penelitian ini membahas

bagaimana manajemen bank sampah syariah dalam pemberdayaan ekonomi

ramah lingkungan kampus FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya dan Apa saja

faktor pendukung dan penghambat bank sampah syariah dalam pemberdayaan

ekonomi ramah lingkungan kampus FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya.

Penelitian ini menggunakan variabel yang berbeda dengan penelitian

sebelumnya.
13
Bambang Suhada, Dharma Setyawan, “Pengembangan Bank Sampah Syariah Ikhtiar
Pemberdayaan Memajukan Ekonomi Kreatif (studi Bank Sampah Cangkir Hijau)”, dalam Jurnal
Akademika edisi no. 02, Vol. 22, 2017, h. 263.
15

TABEL I
KAJIAN PUSTAKA

No. Nama Peneliti Judul PenelitianMetode Pembahasan dan


Penelitian Kesimpulan
1. Wiwit Udi “Manajemen Kualitatif Hasil uji membuktikan
Laksono, Bank Sampah (Skripsi) bahwa Manajemen Bank
Fakultas Dalam Sampah PAS (Peduli Akan
Ekonomi dan Pemberdayaan Sampah) Arcawinangun,
Bisnis Islam Ekonomi Nasabah Purwokerto, Banyumas
Institut Agama (Studi Kasus pada adalah sama seperti di
Islam Negeri Bank Sampah bank-bank pada umumnya
Purwokerto, PAS (Peduli yaitu penyimpanan uang
2016. Akan Sampah) maupun pinjaman, para
Arcawinangun, nasabah dalam hal ini
Puji Purwokerto, masyarakat bisa langsung
Banyumas)” datang ke bank untuk
menyetor. Bukan uang
yang di setor, namun
sampah yang mereka
setor.14
2. Iswatun Ulia, “Manajemen Kualitatif Hasil uji membuktikan
Fakultas Bank Sampah (Skripsi) bahwa manajemen Bank
Ekonomi dan Dalam Sampah Resik Becik
Bisnis Islam Pemberdayaan dalam upaya
Universitas Ekonomi Ramah pemberdayaan ekonomi
Islam Negeri Lingkungan ramah lingkungan
Walisongo (Studi Kasus disekitar masyarakat
Semarang, Bank Sampah Krobokan Semarang
2018. “Resik Becik” belum dapat
Kecamatan memberdayakan
Krobokan Kota masyarakat secara
Semarang)” keseluruhan. Pelaksanaan
fungsi manajemen dalam
bank sampah Resik Becik
yaitu meliputi
perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan dan
pengawasan . Pertama,
14
Wiwit Udi Laksono, Skripsi: “Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Nasabah (Studi Kasus pada Bank Sampah PAS (Peduli Akan Sampah) Arcawinangun,
Puji Purwokerto, Banyumas” (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2016), h. 89.
16

Perencanaan. Perencanaan
dalam bank sampah Resik
Becik dibagi menjadi tiga,
yakni perencanaan jangka
pendek meliputi tabungan
sampah dan pelatihan
kreasi sampah.
Perencanaan jangka
menengah meliputi rapi
administrasi serta
kerjasama dengan
pengepul yang semakin
luas. Perencanaan jangka
panjang meliputi sistem
tukar sembako serta
menjadi lembaga koperasi.
Kedua, Organisasi.
Pengorganisasian dalam
bank sampah dibagi
menjadi tiga, yakni divisi
administrasi, divisi pilah
sampah serta divisi
pelatihan kreasi. Ketiga,
Pelaksanaan. Pelaksanaan
dalam bank sampah Resik
Becik meliputi sosialisasi
kepada masyarakat,
pelaksanaan tabungan
sampah serta pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat
melalui pelatihan produk
kreasi sampah. Keempat,
Pengawasan. Pengawasan
dilakukan melalui grafik
pertumbuhan nasabah
bank sampah serta.15

15
Iswatun Ulia, Skripsi: “Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Ramah Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah “Resik Becik”Kecamatan Krobokan Kota
Semarang” (Semarang: UIN Walisongo, 2018), h.84.
17

3. Isrotul “Pengelolaan Kualitatif Hasil uji membuktikan


Musdalifah, Bank Sampah (Skripsi) bahwa Penelitian
Fakultas untuk pengelolaan Bank Sampah
Ekonomi dan Kesejahteraan untuk kesejahteraan
Bisnis Islam Masyarakat masyarakat Rajekwesi
Universitas Rajekwesi kecamatan Mayong
Islam Negeri Kecamatan kabupaten Jepara adalah
Walisongo Mayong Pengelolaan Sampah pada
Semarang, Kabupaten Jepara bank sampah tunas bintang
2019. (Studi Kasus Pada pagi dalam perspektif
Bank Sampah islam adalah bank sampah
Tunas Bintang boleh menerima barang-
Pagi desa barang baik yang dapat di
Rajekwesi Kec. daur ulang dalam keadaan
Mayong Kab. bersih atau kotor, karena
Jepara)” bank sampah akan
memilah barang-barang
yang telah diterima dari
nasabah dan
membersihkannya.16

16
Isrotul Musdalifah, Skripsi: “Pengelolaan Bank Sampah untuk Kesejahteraan
Masyarakat Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara (Studi Kasus Pada Bank Sampah
Tunas Bintang Pagi desa Rajekwesi Kec. Mayong Kab. Jepara) (Semarang: UIN Walisongo 2019),
h. 98-99.
18

4. Mochamad “Pengelolaan Kualitatif Hasil uji membuktikan


Mukhlis, Bank Sampah (Tesis) bahwa konsep program
Program untuk Pengelolaan Bank Sampah
Magister Pemberdayaan untuk Pemberdayaan
Ekonomi Ekonomi umat Ekonomi umat dalam
Syariah dalam Perspektif Perspektif Maqasid
Universitas Maqashid Syariah Syariah pada Bank
Islam Negeri (Studi pada Bank Sampah kota Malang
Maulana Sampah kota berbentuk Manajemen
Malik Ibrahim Malang)” simpanan dan
Malang, 2018. pemberdayaan yang
bertujuan untuk
mempersiapkan biaya
pendidikan, kesehatan,
peningkatan ekonomi, dan
perubahan pola pikir.17

17
Mochamad Mukhlis, Tesis: “Pengelolaan Bank Sampah untuk Pemberdayaan Ekonomi
umat dalam Perspektif Maqashid Syariah (Studi pada Bank Sampah kota Malang)”, (Malang: UIN
Maulana Maliki Ibrahim Malang, 2018), h. 175.
19

5. Gatot “Manajemen Kualitatif Hasil uji membuktikan


Suhirman, Bank Sampah (Jurnal) bahwa Manajemen bank
Fakultas Syariah berbasis sampah syariah berbasis
Ekonomi dan Eco-Campus eco-campus yang hendak
Bisnis Islam (Sebuah Tawaran dibuat serta penerapan
Universitas Menuju UIN fungsi manajemen yang
Islam Negeri Mataram sebagai jelas, maka dapat diketahui
Mataram, Green Campus)” bahwa pada prinsipnya,
2017. bank sampah syariah telah
sedemikian jelas
memberikan gambaran
mekanisme operasional
dalam rangka operasinya. 18

6. Bambang “Pengembangan Kualitatif Hasil uji membuktikan


Suhada, Bank Sampah (Jurnal) bahwa Ikhtiar Bank
Dharma Syariah Ikhtiar Sampah Cangkir Hijau
Setyawan, Pemberdayaan menerapkan pola syariah
Universitas Memajukan merupakan sebuah inisiatif
Muhammadiy Ekonomi Kreatif yang baik dalam memberi
ah Metro, (studi Bank contoh bagi komunitas-
Institut Agama Sampah Cangkir komunitas kota. Berdiri
Islam Negeri Hijau) dengan semangat
Metro, 2017. voluntaristik, para
pengiatnya yang terdiri
dari mahasiswa
diperguruan Tinggi Islam
telah membangun
pemberdayaan lewat
budaya kolektif atau
meminjam istilah Bourdie
yaitu gerakan intelektual
kolektif Ikhtiar
pengembangan Bank
Sampah dengan
menerapkan prinsip-
prinsip syariah ditunjukan
dengan menerapkan
prinsip wadiah dan
murabahah. Selain
mendorong pengembangan
bank sampah syariah, bank
sampah ini juga aktif

18
Gatot Suhirman, “Manajemen Bank Sampah Syariah berbasis Eco-Campus (Sebuah
Tawaran Menuju UIN Mataram sebagai Green Campus)”, dalam Jurnal Iqtishaduna, edisi no. 2,
Vol. VIII, 2017, h. 314.
20

dalam upaya
pengembangan ekonomi
kreatif berbasis sampah
yang diolah dengan
berbagai macam barang
ekonomi. Selain itu guna
memperluas kesadaran
bank sampah ini juga
berkolaborasi dengan
berbagai stakeholder untuk
mengembangkan
kesadaran masyarakat
akan sampah dan
lingkungan hidup sebagai
wujud kesadaran akan
iman dan pemberdayaan.19

Kesimpulan dari Kajian Pustaka terkait Persamaan adalah membahas

seputar Manajemen Bank Sampah Syariah, Perbedaan adalah Variabel dan studi

kasus penelitian, dan Keunggulan adalah kolaborasi dalam pengelolaan serta

pengembangan daur ulang.

19
Bambang Suhada, Dharma Setyawan, “Pengembangan Bank Sampah Syariah Ikhtiar
Pemberdayaan Memajukan Ekonomi Kreatif (studi Bank Sampah Cangkir Hijau)”, dalam Jurnal
Akademika edisi no. 02, Vol. 22, 2017, h. 263.
21

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini peneliti mendeskripsikan

Manajemen Bank Sampah Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah

Lingkungan Kampus di UINSA Surabaya, sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, berisi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, kajian pustaka, dan

sistematika penulisan.

Bab II landasan teori, berisi: pengertian manajemen, manajemen

menurut ahli, manfaat manajemen, unsur-unsur manajemen, dan fungsi

manajemen. Pengertian bank sampah, pengertian bank sampah syariah, dan

lainnya. Pengertian pemberdayaan, tahapan pemberdayaan masyarakat, tujuan

pemberdayaan masyarakat, dan lainnya.

Bab III metode penelitian, berisi: jenis penelitian, lokasi penelitian,

sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan keabsahan

data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi: bank sampah syariah

terkait eksistensi yaitu gambaran umum tentang lokasi penelitian, sejarah, visi

misi, dan lainnya. Proses pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan, faktor

pendukung dan penghambat pemberdayaan, dan lainnya. Faktor pendukung

adanya kerjasama tim, faktor internal dan lainnya. Faktor penghambat adanya

kurangnya sosialisasi, sumber daya manusia yang minim dan lainnya

Bab V penutup, berisi: simpulan, saran, daftar pustaka dan lampiran.


22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota

organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.20

Secara umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu

pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang

telah ditentukan dengan cara menggerakan orang-orang lain untuk

bekerja.21

2. Pengertian Manajemen Menurut Ahli

Ada beberapa definisi menurut para ahli ekonomi tentang

Manajemen, menurut Drs. Oey Liang Lee mengatakan bahwa manajemen

adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan,

pengarahan, dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.22

20
Alam S., “Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XII”, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 127.
21
Yayat M. Herujito, Dasar-Dasar Manajemen, (Bogor: Grasindo, 2001), h. 2.
22
Muklis Kanto, Patta Rappana, Filsafat Manajemen, (Makasar: Celebes Media Perkasa,
2017), h. 12.
23

Menurut James A.F. Soner, manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian dan menggunakan sumberdaya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.23

Akhirnya George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah

pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan

mempergunakan kegiatan orang lain.24

Dari hasil definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa

manajemen adalah suatu ilmu yang merencanakan sebuah kegiatan dan

mengevaluasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam Al-Qur’an juga menjelaskan mengenai tentang manajemen

yang terdapat dalam QS. Asy-Syarh (94): 7-8 :

٨ ِ‫ وَاِلٰى زَبِّكَ فَازِ َغب‬٧ ِ‫صب‬


َ ِ‫فَاِذَا فَسَ ْغتَ فَاو‬
Terjemah: “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu
urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya
kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (Q.S. Asy-Syarh (94): 7-8).25

Maksud ayat diatas kita sebagai sebagai umat manusia harus

memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah SWT

dan melakukan kegiatan bukan untuk urusan dunia saja, akan tetapi akhirat

juga penting. Jadi, Setiap amal perbuatan kita akan dipertanggung

jawabkan. Dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan tentang

manajamen agar bisa terarah dan tercapainya tujuan.


23
Hari Sucahyowati, “Manajemen Sebuah Pengantar”, (Malang: Wilis, 2017), h. 5.
24
M. Anang Firmansyah, “Manajemen”, (Pasuruan: Penerbit Qiara Media, 2019), h. 1 -
2.
25
Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung: Departemen Agama RI, 2013), h. 596.
24

3. Manfaat Manajemen

Adapun manfaat dari mempelajari manajemen adalah sebagai

berikut:

a. Membantu dalam membuat strategi yang lebih baik dengan

membuat pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada

pilihan strategis.

b. Merupakan suatu proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan

utama dari proses yaitu meraih komitmen dari yang sudah

direncanakan.

c. Proses yang dilakukan memberikan pemberdayaan individual.

d. Meningkatkan kesadaran terhadap ancaman eksternal sehingga

lebih siap terhadap kejadian yang tidak diinginkan dari faktor

luar.

e. Dapat mengetahui dengan lebih baik strategi pesaing sehingga

lebih mudah dalam menghadapinya. 26

Dengan adanya berbagai manfaat manajemen, peneliti

menyimpulkan manfaat manajemen adalah untuk memudahkan segala

aktivitas dengan melakukan hal-hal yang positif, serta melakukan

kegiatan-kegiatan dengan sistematis.

26
Studi News, “Pengertian Manajemen, Fungsi, Tujuan, Macam, Manfaat & Prinsip”,
https://dosenbahasa.com/cara-menulis-catatan-kaki-dari-internet (diakses pada 28 Januari 2020,
pukul 18.00 WITA).
25

4. Unsur - unsur Manajemen

Unsur-unsur manajemen, terdiri atas manusia, mekanisme kerja,

dan tujuan.

a. Manusia (Orang)

Manusia adalah mereka yang telah memenuhi syarat tertentu

dan telah menjadi unsur yang tidak terpisahkan dari organisasi atau

badan usaha tempat ia bekerja.

b. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja adalah tata cara dan tahapan yang harus

dilalui orang yang mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai

tujuan.

c. Tujuan Manajemen

Tujuan utama manajemen, yaitu memberi kemudahan kepada

pencapaian produktivitas organisasi dengan cara mengurangi

ketidakpastian dalam mewujudkan berbagai aktivitas organisasi yang

berbeda. Hal tersebut akan dicapai dengan cara membuat rencana bagi

setiap kegiatan. Produktivitas organisasi berarti tingkatan dari nilai-nilai

yang dibuat oleh suatu organisasi. Misalnya, sejumlah produk mobil

yang diproduksi, sesuai dengan kualitas standar yang telah ditentukan.


26

Tujuan manajemen mengandung hal-hal seperti sasaran, maksud, misi,

batas waktu, standar, dan target.27

Agar manajemen dapat berjalan dengan proses yang baik dan

benar serta mencapai tujuan yang sebaik-baiknya, maka diperlukan

adanya unsur-unsur manajemen. Karenanya untuk mencapai tujuan para

manajer atau pimpinan biasanya menggunakan dengan istilah 6 M yang

terdiri dari unsur-unsur manajemen diantaranya adalah :

a. Man (Manusia)

Manusia memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan

beberapa aktifitas, karena manusialah yang menjalankan semua

program yang direncanakan. Oleh karena itu tanpa adanya manusia,

manajer tidak akan mungkin bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

Sedangkan manajer atau pimpinan itu sendiri orang yang mencapai

hasil atau tujuan melalui orang lain.

b. Money (Uang)

Uang digunakan sebagai sarana manajemen dan harus

digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai

dengan baik dan tidak memerlukan uang yang begitu besar. Apabila

dinilai dengan uang lebih besar yang digunakan untuk mencapai tujuan

tersebut.

27
Imamul Arifin, Giana Hadi W., Membuka Cakrawala Ekonomi, (Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 65-66.
27

c. Material (Bahan)

Material dalam manajemen dapat diartikan sebagai bahan atau

data dan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan serta

digunakan sebagai pelaksana fungsi-fungsi dari manajemen serta dalam

mengambil keputusan oleh pimpinan.

d. Machines (Mesin)

Mesin adalah suatu jenis alat yang digunakan sebagai proses

pelaksana kegiatan manajemen dengan menggunakan teknologi atau alat

bantu berupa mesin.

e. Methods (Metode)

Metode atau cara bisa diartikan pula sebagai sarana atau alat

manajemen, karena untuk mencapai tujuan harus menggunakan metode

yang efektif dan efisien. Namun, metode-metode yang ada harus

disesuaikan dengan perencanaan yang sudah dibuat, agar metode itu tepat

sasaran.

f. Market (Pasar)

Pasar merupakan salah satu sarana manajemen penting lainnya,

khusus bagi perusahaan-perusahaan atau badan yang bertujuan untuk


28

mencari laba atau keuntungan. Karena pasar dipergunakan sebagai

tempat pendistribusian barang-barang yang sudah dihasilkan.28

5. Fungsi - fungsi Manajemen

Manajemen dalam sebuah lembaga pendidikan merupakan suatu

hal yang harus mendapatkan perhatian lebih dari semua stakeholder

lembaga tersebut. Manajemen tidak dapat dipisahkan dari aktivitas sumber

daya manusia yang ada pada lembaga tersebut. Beberapa ahli menjelaskan

fungsi-fungsi manajemen dengan istilah yang berbeda, namun pada intinya

istilah pada fungsi-fungsi manajemen tersebut memiliki tujuan yang sama.

Berikut beberapa pendapat ahli mengenai fungsi-fungsi manajemen29 :

TABEL II
PENDAPAT AHLI TENTANG FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

George. R. Terry 1. Planning


2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
John F. Mee 1. Planning
2. Organizing
3. Motivating
4. Controlling

28
Muhammad Ridwan, Skripsi: “Implementasi unsur-unsur dan fungsi manajemen pada
pondok pesantren Al-Hamidiyah Sawangan Depok”, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2009), h.
16-18.
29
Desi Resmiyanti, Skripsi: “Implementasi fungsi-fungsi manajemen pada kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dai’i/daiyah di MTS Negeri 1 Model Palembang”, (Palembang:
Universitas Raden Fatah, 2017), h. 30-31.
29

Louis A. Allen 1. Leading


2. Planning
3. Organizing
4. Controlling
MC Namara 1. Planning
2. Programming
3. Budgeting
4. System
1. Planning
Hendry Fayol 2. Organizing
3. Commanding
4. Coordinating
5. Controlling
DR. S. P. Siagian 1. Planning
2. Organizing
3. Motivating
4. Controlling
5. Evaluating
W.H. Newman 1. Planning
2. Organizing
3. Assambling Resouces
4. Direting
5. Controlling
John D. Millet 1. Directing
2. Fasilitating

Dari beberapa fungsi-fungsi manajemen diatas, peneliti

menyimpulkan bahwa yang dikemukakan oleh para ahli diatas, menurut


30

George R. Terry (Planning) (Organizing) (Actuating) (Controlling)

fungsi-fungsi manajemen yaitu :

a. Planning (Perencanaan), ialah penetapan pekerjaan yang harus

dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. 30

b. Organizing (Organisasi), ialah memiliki arti pengorganisasian yang

berasal dari kata organisasi, Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan

membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih

kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan

pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.31

c. Actuating (Penggerakan) ialah didalam bahasa inggris, ada lima istilah

yang artinya hampir sama tetapi maknanya berbeda untuk pengertian

“menggerakan orang lain” seperti dijelaskan berikut ini.

1) Directing, yakni menggerakkan orang-orang lain dengan memberikan

berbagai pengarahan.

2) Actuating, yakni menggerakkan orang lain dalam arti umum.

3) Leading, yakni menggerakan orang lain dengan cara menempatkan

diri di muka orang-orang yang digerakkan, membawa mereka ke suatu

tujuan tertentu serta memberikan contoh-contoh.

4) Commanding, yakni menggerakan orang lain disertai unsur paksaan.

30
Harsuko Riniwati, Manajemen Sumberdaya Manusia, (Malang: Universitas Brawijaya
Press, 2016), h. 50.
31
Sukmadi, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: Humaniora, 2017), h. 68.
31

5) Motivating, yakni menggerakkan orang lain dengan terlebih dahulu

memberikan alasan-alasan mengapa hal itu harus dikerjakan.32

d. Controlling, mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan menentukan

sebab-sebab penyimpangan dan pengambilan tindakan-tindakan

korelatif.33

B. Bank Sampah Syariah

1. Pengertian Bank Sampah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu barang atau

benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya. Kotoran

seperti daun, kertas jangan membuang sembarangan. 34

Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian

masyarakat agar dapat berteman dengan sampah untuk mendapatkan

manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat

berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 3R

(Reduce, Reuse, dan Recycle) sehingga manfaat langsung yang dirasakan

tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih,

hijau dan sehat.35

Bank sampah mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah,

menumbuhkan kesadaran masyarakat mengolah sampah secara bijak agar

32
Husein Umar, “Business in Introduction”, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000),
h. 77.
33
Syamsuddin, “Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen dalam meningkatkan Mutu
Pendidikan”,dalam Jurnal Idarah edisi no. 1, Vol. I, 2017, h. 67.
34
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, “Arti kata sampah”
https://kbbi.web.id/sampah (diakses pada 25 Juni 2020, pukul 20.00 WITA).
35
Boy Samsul Bakhri, “Perspektif Ekonomi Syariah tentang Peranan Bank Sampah
terhadap Kesejahteraan Masyarakat Tempatan”, dalam Jurnal Syarikat edisi no. 1, Vol. I, 2018,
h. 31.
32

dapat mengurangi sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir.

Selain itu, warga yang menyerahkan sampah akan memperoleh tambahan

penghasilan untuk kemandirian ekonomi warga dapat digunakan untuk

usaha simpan pinjam seperti koperasi, dengan bunga rendah agar

keuangan bank sampah dapat diputar dan dikembangkan, juga

terwujudnya kesehatan lingkungan. Pembinaan warga perempuan telah

menunjukkan kemampuan warga perempuan dalam menggerakkan

komunitasnya untuk berperan aktif mengelola sampah di lingkungannya

sekaligus melakukan kontrol sosial di komunitasnya. 36

2. Pengertian Bank Sampah Syariah

Bank sampah syariah adalah suatu wadah yang digunakan untuk

mengumpulkan sampah yang akan didaur ulang seperti sampah kering

misalnya plastik, botol, kardus dan lain-lainnya. Memiliki segi

kreatifitas, mendapatkan nilai ekonomis dan menjaga lingkungan sekitar

yang sesuai dengan konsep syariah.

Adapun akad-akad yang terdapat didalam bank sampah syariah

diantara lain, perhimpunan dana dengan akad wadiah yad dhamanah dan

mudharabah mutlaqah pada produk (simpanan sampah dan deposito

sampah), transaksi dilakukan dengan akad Ba’i, penyaluran dana dengan

akad pembiayaan salam (pesanan) pada produk (pinjam uang bayar

sampah). Pelayanan jasa (ijarah) pada produk (print, copy, jilid, bayar

36
Donna Asteria, Heru Heruman, “Bank sampah sebagai Alternatif Strategi
Pengelolaan Sampah berbasis Masyarakat di Tasikmalaya” dalam Jurnal J. Manusia dan
Lingkungan edisi no. 1, Vol. 23, 2016, h. 139.
33

sampah dan konsultasi sampah serta pendirian bank sampah syariah

binaan) serta produk lingkungan yaitu daur ulang sampah.37

Untuk menambah daya jangkau analisis, pemaparan tentang

manajemen bank sampah syari’ah pada bagian ini memiliki tugas

beroperasi dengan menerima simpanan dalam bentuk sampah dari

masyarakat (nasabah) dan menyalurkannya kepada pihak-pihak yang

membutuhkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat

islam.

3. Peranan adanya Bank Sampah Syariah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peranan

berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat

diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat.

Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus

dilaksanakan. Menjelaskan bahwa peranan merupakan aspek dinamis dari

kedudukan yaitu seseorang yang melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya. Suatu peranan mencakup paling sedikit tiga hal berikut

ini:

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat.

b. Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

37
Gatot Suhirman, “Manajemen Bank Sampah Syariah berbasis Eco-Campus (Sebuah
Tawaran Menuju UIN Mataram sebagai Green Campus)”, dalam Jurnal Iqtishaduna, edisi no. 2,
Vol. VIII, 2017, h. 307-308.
34

c. Peranan juga dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial. Peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi

masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh

masyarakat kepadanya. 38

Peranan bank sampah dapat dilihat dalam teori pertukaran.

Menurut Damsar teori pertukaran melihat dunia ini sebagai

pertukaran, tempat orang-orang saling bertukar ganjaran atau hadiah.

Asumsi dalam teori pertukaran yaitu pertama, mempertimbangkan

manusia sebagai makhluk rasional, kedua, perilaku pertukaran sosial

dapat terjadi bila melalui interaksi dengan orang lain, dan ketiga

transaksi pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang terlibat

memperoleh keuntungan dari pertukaran.39

4. Manfaat Bank Sampah Syariah

Dengan adanya pengelolaan bank sampah syariah ada beberapa

manfaat yaitu :

a. Manfaat Secara Ekonomi

Manfaat secara ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup

melalui tiga kegiatan utama: produksi, distribusi, dan konsumsi.

Pemenuhan hidup, dengan kendala terbatasnya sumber daya, erat

kaitannya dengan upaya meningkatkan kemakmuran (menyangkut

38
Rustam Effendi dkk., “Pengaruh Peranan Bank Sampah Dalang Collection terhadap
Kesejahteraan Karyawan Perspektif Ekonomi Syari’ah”, dalam Jurnal Al-Hikmah edisi no. 2, Vol.
XV, 2018, h. 46.
39
Iswatun Ulia, Skripsi: “Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Ramah Lingkungan” (Studi Kasus Bank Sampah “Resik Becik” Kecamatan Kerobokan Kota
Semarang), (Semarang: UIN Walisongo, 2018), h. 34-35.
35

aspek ekonomi) dan kesejahteraan (menyangkut aspek non ekonomi).

Produksi, distribusi dan konsumsi, merupakan rangkaian kegiatan

yang berlangsung secara terus menerus dan sering disebut sebagai

proses yang berkesinambungan (sustainable). Proses ini berjalan

secara alamiah sejalan dengan perkembangan masyarakat di bidang

sosial, ekonomi, budaya dan politik.40

Sistem pengelolaan sampah dengan memilah antara sampah

organik dan anorganik, hasil pemilahan tersebut diharapkan dapat

dimanfaatkan kembali sebagai suatu bahan baru. Dengan suatu

teknologi pembuatan, hasil pemanfaatan sampah secara ekonomi

dapat memiliki nilai jual yang tinggi. 41

Teknologi pemanfaatan dan pembuangan akhir sampah dapat

dibagi seperti berikut :

1) Pemanfaatan sampah dengan teknik pengolahan yang dapat

menjadikan sampah sebagai bahan yang berguna, misalnya

pembuatan pupuk dan biogas atau bahan lain yang bermanfaat bagi

masyarakat.

2) Pemusnahan.

Dari uraian di atas maka apa yang seharusnya kita lakukan,

untuk menangani masalah sampah agar bisa bernilai ekonomi.

40
Linda Putri Indarti, Skripsi: “Peranan Bank Sampah dalam Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat”, (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2018), h. 10-11.
41
Dian Rifany Kurniaty, Mohamad Riza, “Pemanfaatan hasil Pengelolaan sampah
sebagai Alternatif bahan bangunan konstruksi” dalam Jurnal SMARTek edisi no. 1, Vol. IX, 2011,
h. 52.
36

Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memilah

sampah yang setiap hari diproduksi, yang kedua adalah memakai

kembali sampah yang mungkin bisa kita pakai kembali dan yang

terakhir adalah mendaur ulang sampah agar bisa bernilai ekonomi.

Sebelum mendaur ulang tentunya harus memilah sampah, kenapa

memilah sampah sangat diperlukan, karena dengan memilah sampah

kita dapat mengetahui sampah mana saja yang bisa digunakan dan

sampah mana saja yang bisa didaur ulang, semisal sampah organik

yang bisa dibuat menjadi kompos, sampah kertas bisa didaur ulang

menjadi kertas daur ulang, dan sampah yang mungkin langsung bisa

dijual seperti, kaleng, ember, dan botol.

Dengan memandang sampah sebagai bahan untuk

menjadikan barang lain dan bernilai ekonomi, hal ini yang mendasari

seseorang untuk menjalani usaha pemulungan sampah atau industri

rumahan yang membuat kerajinan dari sampah sampah.42

b. Manfaat Secara Lingkungan

Manfaat secara kesehatan bagi lingkungan, Kementerian

Lingkungan Hidup, membagi 3 aspek pemanfaatan bank sampah

yaitu :

1) Aspek lingkungan membantu pemerintah dalam mengurangi

volume sampah terutama di tempat pembuangan sampah dan

42
Ragil Gunawan, Skripsi: “Peningkatan Ekonomi Masyarakat dengan Memanfaatkan
Sampah Rumah Tangga melalui kelompok sadar sampah “Sri Kandi” di Desa Karang Tengah,
Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purabalingga, Jawa Tengah”, (Surabaya: UIN Sunan Ampel,
2018), h. 38-39.
37

tempat pembuangan akhir. Merubah cara pandang dan perilaku

masyarakat terhadap sampah, dimana dahulu sampah dijauhi atau

dimusuhi, sekarang didekati dengan mengelola dan

memanfaatkannya serta menjadi rupiah dengan ditabung dibank

sampah.

2) Aspek sosial muncul rasa kepedulian dan kegotong-royongan

masyarakat dengan dibentuk bank sampah unit masing-masing

RT/RW dan kelurahan untuk membentuk lingkungannya menjadi

bersih dan sejuk.

3) Aspek ekonomi terdapat sistem menabung sampah yang dihargai

rupiah oleh bank sampah disemua kalangan masyarakat yang

bergabung dalam bank sampah dan terdapat sistem penjaminan

uang dengan menyicil pakai sampah yang ditabung. Selain itu

akan menambah lapangan kerja baru akibat dari pengelolaan

sampah tersebut pada ibu-ibu rumah tangga.43

5. Macam-macam Sampah

Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beranekaragam, ada

yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah

perkantoran, kampus, dan sebagainya.

Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi

dua yaitu :

a. Sampah Organik
43
Amira, Skripsi: “Analisis Pembentukan, Perkembangan, dan Pemanfaatan Bank
Sampah di Kelurahan Karuwisi Utara Kecamatan Panakkukang Kota Makassar” (Makassar:
Universitas Hasanuddin, 2017), h. 20-21.
38

Pengertian Sampah Organik adalah sampah yang dihasilkan dari

bahan-bahan hayati, sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui

proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan

organik.

Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-

sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung,

sayuran, kulit buah, daun dan ranting.

b. Sampah Anorganik

Pengertian Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan

dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik, sebagainya.

Sampah anorganik dibedakan menjadi: sampah logam dan

produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca

dan keramik, sampah detergen. Sementara, sebagai lainnya hanya dapat

diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah

tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng. 44

6. Pengelolaan Sampah

Menurut Tchobanoglous yang dikutip oleh Imran Guricci

tentang Pengelolaan Sampah adalah sebuah upaya komprehensif

menangani sampah-sampah yang dihasilkan dari berbagai aktifitas

manusia, dikelompokkan menjadi enam elemen terpisah yaitu :

a. Pengendalian bangkitan

b. Penyimpanan

44
Basriyanta, “Memanen Sampah”, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), h. 18-19.
39

c. Pengumpulan

d. Pemindahan dan pengangkutan

e. Pemprosesan

f. Pembuangan45

Dalam pengelolaan menuju proses pemilahan dan pengolahan

harus dilaksanakan di sumber sampah, baik bersamaan maupun secara

berurutan dengan pewadahan sampah. Pengelolaan sampah diawali dari

lokasi timbulan sampah atau produsen sampah. Sampah dipisah antara

sampah organik dan sampah anorganik, dan ditempatkan pada wadah

sampah yang berbeda.46

1) Pengelolaan Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa

barang yang tidak terpakai yang sebelumnya berasal dari organisme

hidup. Karena berasal dari organisme, sampah ini lebih mudah terurai

daripada jenis sampah anorganik.

Sampah organik ini apabila dikelola secara benar akan

menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Contoh pemanfaatan dari sampah organik ini adalah pembuatan pupuk

kompos yang dapat digunakan dalam sektor pertanian.

Sampah jenis ini dapat dibedakan atau diklasifikasikan secara

garis besar ke dalam dua jenis, yaitu:

45
Imran Guricci, Tesis: “Perencanaan Pengelolaan Sampah dengan Pendekatan
Patisipatif”, (Depok: Universitas Indonesia, 2012), h. 43.
46
Faizah, Tesis: “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat”,
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2008), h. 18.
40

a) Sampah Organik Basah

Sampah organik berjenis basah merupakan sampah

yang berasal dari makhluk hidup yang notabene memiliki

kadar air yang cukup tinggi. Contoh dari sampah organik ini

adalah sayuran, buah-buahan, dan limbah pengelolaan hewan

ternak.

b) Sampah Organik Kering

Sampah organik berjenis kering adalah sampah yang

berasal dari makhluk hidup yang notabene memiliki kadar air

yang cukup kecil sehingga tidak basah apabila dipegang oleh

tangan. Contoh sampah ini adalah kertas, kayu, ranting pohon,

serta dedaunan yang kering.47

2) Pengelolaan Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari

bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil

proses teknologi pengolahan bahan tambang.

Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari

bahan-bahan non hayati baik berupa produk maupun hasil proses

teknologi pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan

tidak dapat diuraikan oleh alam, contohnya: botol plastik, tas

plastik, dan kaleng.

47
Tomi Ardiansyah, “Sampah Organik: Klasifikasi, Pengelolaan, dan Pemanfaatan”
https://foresteract.com/sampah-organik-klasifikasi-pengelolaan-dan-pemanfaatan/ (diakses pada
28 Januari 2020, pukul 23.30 WITA).
41

Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak

terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri.

Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan

alumunium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat

diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat

diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada

tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas

plastik, dan kaleng. Sampah anorganik yang dapat didaur ulang

misalnya :

a) Kemasan-kemasan plastik untuk dijadikan tas.

b) Botol plastik bekas dapat dibuat menjadi tutup gelas.

c) Gelas plastik bekas dapat dibuat pot-pot tanaman.

Sampah yang bersih dapat dijual atau diberikan pada

pemulung. Misalnya karton, kardus, botol, plastik-plastik kemasan

makanan, kantong-kantong plastik, koran, majalah, kertas-kertas,

dan sebagainya. Jenis-jenis yang bersih ini pisahkan dalam satu

kantong, langsung saja diberikan pada pemulung tanpa dibuang ke

bak sampah terlebih dahulu.

Sampah yang benar-benar kotor dan kita tidak bisa

mendaur ulang, tidak layak diberikan pada pemulung. Inilah yang

dibuang dalam bak sampah. Dengan demikian kita dapat membantu


42

mengurangi volume sampah yang dibuang di tempat pembuangan

akhir.48

C. Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan berasal dari kata daya yang berarti kekuatan

atau kemampuan. Berdaya suatu kondisi atau keadaan yang

mendukung adanya kekuatan atau kemampuan. Pemberdayaan

adalah suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi

yang dimiliki oleh suatu masyarakat sehingga mereka dapat

mengaktualisasikan jati diri, hasrat, martabatnya secara maksimal

untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri.

Pemberdayaan dari kata lain, upaya untuk membangun

kemampuan masyarakat, mendorong, memotivasi, membangkitkan

kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk

mengembangkan potensi itu menjadi tindakan nyata.

Oleh karena itu, agar dapat memahami secara mendalam

tentang pengertian pemberdayaan maka perlu mengkaji beberapa

pendapat dari beberapa ilmuan yang salah satu diantaranya menurut

Robinson menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses

48
Jawa Tengahku, “Sampah Anorganik” https://kujalanjalan.wordpress.com/sampah-
anorganik/ (diakses pada 28 Januari 2020, pukul 23.45 WITA).
43

pribadi dan sosial, suatu pembebasan kemampuan pribadi

kompetensi, kreatifitas, kebebasan bertindak.49

2. Pengertian Ekonomi Ramah Lingkungan

Ekonomi adalah suatu pandangan yang menggambarkan

sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan

tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang

mempengaruhinya mengalami perubahan.50

Sedangkan Ramah Lingkungan adalah usaha untuk

menumbuhkan dan membina kesadaran setiap warga negara untuk

menjaga lingkungan dan melestarikan alam berdasarkan norma-

norma dan aturan yang berlaku.51

Maksud diatas tentang Ekonomi Ramah Lingkungan

merupakan suatu usaha untuk menjaga dan melindungi lingkungan

agar lebih bersih, asri, dan indah serta juga bisa dikelola menjadi

lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis. Salah satu contohnya,

dalam pengelolaan sampah dikelola menjadi suatu karya atau dijual

kepengepul dan lainnya.

Ekonomi Ramah Lingkungan dalam hakikat teologi

Ekonomi Islam dibangun dalam gaya hidup lestari. Hal ini

49
Evliyani, Skripsi: “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Anggaran Dana
Desa (ADD) Di Desa Wayharu Kecamatan Bangkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat”
(Lampung: UIN Raden Intan 2018), h. 19-20.
50
Sadono Sukirno, “Mikro Ekonomi Teori Pengantar”, (Jakarta: Rajawali Press, 1994),
h. 9-10.
51
Ashabul Anhar, dkk, “Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Berbasis Konservasi
dan Budidaya Kopi Ramah Lingkungan”, (Aceh: Syiah Kuala University Press, 2018), h. 8.
44

dikarenakan merusak lingkungan merupakan tindakan yang

bertentangan dengan penciptaan Tuhan terhadap lingkungan.

Dalam hal ini manusia dan lingkungan merupakan satu

kesatuan ekosistem sebagai karya cipta Tuhan yang memiliki

interpendensi dan interkorelasi yang cukup kuat. Sumber daya alam

dan lingkungan. Bahkan dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan

bahwa manusia harus menjaga dan mengelola sumber daya yang ada

di bumi untuk mencapai kemaslahatan dan kesejahteraan

masyarakat.52

Dalam islam pengelolaan lingkungan hidup harus dilakukan

dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian

dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan diperintahkan

dalam bentuk perbuatan yang baik dan larangan merusak.53

3. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Ambar Teguh S. dalam rangka pemberdayaan

masyarakat ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:

a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku

sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan

kapasitas diri.

52
Iswatun Ulia, Skripsi: “Manajemen Bank Sampah dalam Pemberdayaan Ekonomi
Ramah Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah “Resik
Becik” Kecamatan Krobokan Kota Semarang)”, (Semarang: UIN Walisongo Semarang, 2018), h.
49-53.
53
Maryunani, “Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Ekonomi Secara
Berkelanjutan”, (Malang: UB Press, 2018), h. 223-224.
45

b. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan,

ketrampilan agar terbuka wawasan dan memberikan

ketrampilan dasar sehingga dapat mengambil peran dalam

pembangunan.

c. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-

ketrampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan

inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian.

3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan akhir dari proses pemberdayaan masyarakat adalah

untuk memandirikan warga masyarakat agar dapat meningkatkan

taraf hidup keluarga dan mengoptimalkan sumberdaya yang

dimilikinya.

Masyarakat yang mandiri akan mampu memenuhi

kebutuhan sendiri tanpa menunggu bantuan dari pemerintah. Mereka

akan berpikir kreatif dan melakukan apa saja yang dapat bermanfaat

bagi mereka dan lingkungan. Dengan memberikan motivasi dan

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan upaya

untuk mengembangkannya.54

Pemberdayaan masyarakat juga dimaksud salah satunya

dalam mewujudkan lingkungan bersih, asri dan sehat di lingkungan

masyarakat khususnya di kampus. Maka semua mempunyai peran

penting untuk menanamkan jiwa cinta lingkungan agar melahirkan


54
Muhammad Afifulloh, Skripsi: “Pemberdayaan Masyarakat Desa Sukadamai
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Melalui P2MKP Citra Mina Lestari” (Metro:
IAIN Metro 2017), h. 11-13.
46

generasi yang peduli lingkungan bersih, asri dan sehat di lingkungan.

Pengelolaan lingkungan hidup juga diatur dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia,

dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dan

pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk

melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan

penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,

pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.55

Dalam Islam, Allah SWT memperintahkan umat manusia

untuk berbuat baik dan menghindari segala perbuatan yang dapat

merusak segala ciptaan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam

Al-Qur’an surah An-Nahl (16) ayat 90 :

ِ‫اِنَّ اللٰهَ يَأْ ُمسُ بِالْعَدِلِ وَالْاِحِسَانِ َواِيِتَاۤئِ ذِى الْ ُقسِبٰى وَيَىِهٰى عَهِ الْ َفحِشَاۤء‬

٩٩ َ‫َكسُ ِون‬
َّ ‫وَالْمُِى َكسِ وَالْبَ ِغيِ يَعِ ُظكُمِ لَعََّلكُمِ تَر‬

Terjemah: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil


dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia
melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.

55
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
47

Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil


pelajaran.” (Q.S: An-Nahl 16 : 90).56

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

a. Peluang dan Ancaman Eksternal

Peluang eksternal dan ancaman eksternal mengacu pada

kecenderungan dan kejadian yang berkaitan dengan ekonomi,

sosial kebudayaan, dan teknologi yang dapat secara signifikan

kepemerintahan, dan teknologi yang dapat secara signifikan

menguntungkan maupun merugikan perusahaan di masa yang

akan datang.

b. Kekuatan dan Kelemahan Internal

Kekuatan dan kelemahan internal adalah aktifitas yang

dapat dikendalikan suatu organisasi yang dilakukan secara baik

atau buruk. Mengindentifikasi dan mengevaluasi suatu kekuatan

dan kelemahan organisasi dalam fungsional suatu bisnis

merupakan kegiatan manajemen strategi yang sangat penting.

Organisasi berusaha untuk mengejar strategi yang memanfaatkan

kekuatan internal dan menghilangkan kelemahan internal.

Kekuatan dan kelemahan ditentukan secara relatif

terhadap pesaing. Relative deficiency atau superioritas merupakan

56
Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung: Departemen Agama RI, 2003), h. 277.
48

informasi yang penting. Selain itu, kekuatan dan kelemahan dapat

juga ditentukan dari unsur-unsur yang bukan kinerja.57

5. Dampah Positif dan Negatif Pemberdayaan

Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik

positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang ada timbul dari

sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan

atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana

ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa

yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh

atau akibat. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang

atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak

positif maupun dampak negatif. Dampak juga bisa merupakan proses

lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal. Seorang

pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis

dampak yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil.

Dari penjabaran diatas maka kita dapat membagi dampak ke

dalam dua pengertian yaitu:

1. Pengertian Dampak Positif

Dampak adalah keinginan untuk membujuk, menyakinkan,

mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan

57
Fred R. David, David Forest R., "Management Strategik", (Jakarta: Salemba Empat,
2016), h. 171.
49

agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. Sedangkan

positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran terutama

memperhatikan hal-hal yang baik.

Positif juga merupakan suasana jiwa yang mengutamakan

kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang menjemukan, kegembiraan

dari pada kesedihan, optimis dari pada pesimisme. Jadi, dapat

disimpulkan pengertian dampak positif adalah keinginan untuk

membujuk, menyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan

kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau

mendukung keinginannya yang baik.

2. Pengertian Dampak Negatif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dampak

negatif adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif.

Dampak adalah keinginan untuk membujuk, menyakinkan,

mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan

agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya.

Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa

negatif adalah pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan

dengan dampak positifnya.58

58
Ignasia Anggi H, Skripsi: “Efektivitas dan Dampak Program Pemberdayaan Nelayan
Kerang Hijau (Studi di Pulau Pasaran Kelurahan Kota Karang Kecamatan Telukbetung Timur
Kota Bandar Lampung)”, (Bandar Lampung: Universitas Lampung 2016), h. 12-13.
50

GAMBAR II
KERANGKA KONSEPTUAL

Manajemen Bank Sampah Syariah


dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan
FEBI UINSA Surabaya

Bank Sampah Syariah

\
Sampah Organik Sampah Anorganik

Kompos / Pupuk Di jual ke pengempul

Kerajinan / Karya

Pemberdayaan Ekonomi
Ramah Lingkungan

Tahap Pemberdayaan Faktor pendukung dan Dampak Positif dan


penghambat Negatif
pemberdayaan pemberdayaan

Faktor Internal Faktor Eksternal

METODE
Faktor Eksternal
Penelitian lapangan (field research) deskriptif kualitatif

REDUKSI INDUKSI DEDUKSI

GAMBAR SITUS

HASIL
51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penilitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

research) deskriptif kualitatif. Sugiyono memaparkan tentang penelitian yang

menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk meneliti kondisi obyek yang

alamiyah (natural setting), dimana peneliti sebagai instrumen kunci (human

intrument).59 Penelitian ini mendeskripsikan tentang Manajemen Bank

Sampah Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus

(Studi Kasus Pada Laboratorium Bank Sampah Syariah FEBI UIN Sunan

Ampel Surabaya).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Laboratorium Bank Sampah Syariah

FEBI UINSA Surabaya. UINSA Surabaya berada di Jalan Ahmad Yani

Nomor 117, Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa

Timur 60237.

C. Popoulasi dan Sampel

1. Populasi

59
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Cet. XIX”,
(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 15.
52

Populasi merupakan beberapa kumpulan dari satuan-satuan

elementer yang mempunyai ciri karakteristik dasar yang sama. 60 Populasi

dalam penelitian ini adalah Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya

yang berjumlah 103 nasabah.

2. Sampel

Sampel merupakan beberapa dari populasi yang karakteristiknya

mau diteliti dan dianggap sebagai perwakilan dari keseluruhan populasi

atau dijadikan sampel.61 Populasi responden nasabah Bank Sampah

Syariah FEBI UINSA Surabaya yang berjumlah 103 orang, maka sampel

yang diambil sebagai penelitian sebanyak 12 orang terdiri dari Direktur

Utama Hamdan dan Nasabah yaitu Eka, Firda, Ayu, Bella, Ilham, Yaqin,

Novita, Rizal, Siti, Widia, dan Wilda.

D. Sumber data

Penelitian deskriptif kualitatif ini mengunakan sumber data Primer

dan Sekunder. Adapun sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data dan sumber data sekunder adalah

sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer sebagai inti

dan sumber data sekunder sebagai pendukung.

Sesuai dengan permasalahan yang diambil penulis, maka sumber data

yang diperlukan menjadi dua macam yaitu:

60
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan,
(Bandung:PT Refika Aditama, 2014), h. 209.
61
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 120.
53

3. Sumber data Primer

Sumber data Primer adalah sumber data yang langsung diperoleh

dari lapangan. Sumber data primer dapat diperoleh melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer termasuk informan.

Informan adalah orang yang memberikan informasi guna

memecahkan masalah yang diajukan dalam penelitian. Informan dalam

penelitian ini dipilih dari orang yang dapat dipercaya dan mengetahui

tentang bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya. Informan dalam

penelitian dibagi menjadi dua yaitu informan utama dan informan

pendukung. Fungsi informan yaitu bertujuan untuk data penelitian.

Informan utama dalam penelitian ini adalah Direktur Utama bank

sampah syariah FEBI UINSA Surabaya. Keterangan dari informan utama

ialah untuk mengetahui latar belakang dan manajemen bank sampah

syariah FEBI UINSA Surabaya.

Selain informan utama, penulis juga membutuhkan informan

pendukung untuk memperkuat data. Dalam penelitian ini penulis memilih

informan pendukung yaitu nasabah bank sampah syariah FEBI UINSA

Surabaya dengan alasan dapat membantu penulis untuk mendapatkan

informasi.

4. Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung. Sumber data sekunder dapat diperoleh dari dokumen, buku-


54

buku yang relevan dengan masalah penelitian ini yaitu tentang bank

sampah syariah FEBI UINSA Surabaya.

a. Dokumen

Dalam penelitian ini, dokumen yang diperlukan adalah arsip

yang dapat memberikan keterangan yang berkaitan dengan bank

sampah syariah FEBI UINSA Surabaya.

b. Kepustakaan

Kepustakaan yang dimaksud adalah literatur atau hasil

penelitian penelitian yang relevan. Sumber data tertulis ini berupa

laporan penelitian menggunakan kepustakaan dari berbagai sumber

yaitu buku, disertasi, tesis, skripsi, jurnal, dan internet tentang bank

sampah syariah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik ada tiga, yaitu:

1. Observasi (Observation)

Observasi suatu proses kompleks yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan. Peneliti melakukan pengamatan

terhadap Manajemen Bank Sampah Syariah dalam Pemberdayaan

Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus (Studi Kasus Pada Laboratorium

Bank Sampah Syariah FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya) secara

kontinyu dalam kurun waktu tertentu diawal 7 Oktober – 6 November


55

2019 melakukan observasi di kampus FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya

dan dilanjutkan penelitian kedua 4 -20 April 2020 melakukan

wawancara online via Whatsapp dan mengirimkan file Word pedoman

wawancara.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara (interview) dalam penelitian deskriptif kualitatif

dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual.

Adakalanya juga wawancara dilakukan secara berkelompok, kalau

memang tujuannya untuk menghimpun data dari kelompok seperti

wawancara dengan pengurus, nasabah dan lain-lain.62

Mencermati pendapat mengenai interview, maka peneliti

menyiapkan format yang dijadikan panduan atau pedoman melalui

wawancara yang terstruktur, semistruktur dan tidak terstruktur,

kemudian menetapkannya sebagai sumber data, selanjutnya melakukan

komunikasi harmonis dengan Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI

UIN Sunan Ampel Surabaya sebanyak 12 orang terdiri dari Direktur

Utama Hamdan dan Nasabah yaitu Eka, Firda, Ayu, Bella, Ilham,

Yaqin, Novita, Rizal, Siti, Widia, dan Wilda.

62
Nana Syaodih Sukmadinata, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 216.
56

3. Dokumentasi (Documentation)

Dokumentasi tertulis dari sejumlah fakta dan data masa silam

yang tersimpan dalam suatu bahan. Dalam melaksanakan metode

dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku

tabungan, administrasi dan sebagainya.

Peneliti mendokumentasikan hasil kerja Pengurus Bank

Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya. dan

selanjutnya dilakukan pengarsipan.

F. Teknik Analisis Data

Analisa data dalam pembahasan penelitian ini menggunakan

triangulasi, yaitu menggabungkan data-data yang telah dikumpulkan dari hasil

proses observasi, wawancara, dan dokumentasi63 yang telah ditranskrip dan

dideskripsikan. Proses analisa data dengan cara reduksi dari personal (individu

case) hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dimiliki subyek

penelitian.

Selanjutnya melakukan induksi dengan cara klasifikasi, organisasi,

dan komparasi. Kemudian melakukan deduksi dari hasil induksi, lalu

mengkomparasikan dari masing-masing personal (cross case analysis),

merekronstruksi dan mengulangi lagi hingga mengalami titik jenuh,64

63
Sugiyono, Metode…, h. 8.
64
Zakariyah, Ringkasan Disertasi:”Pengembangan Strategi Pembelajaran di Lembaga
Pendidikan Islam Berprestasi (Studi Multi Kasus Pada MA Unggulan PP. Amanatul Ummah
Mojokerto, MAN 3 Malang, dan SMA Al-Hikmah Surabaya)”, (Surabaya: Program Pascasarjana
UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014), h. 4.
57

berikutnya menyajikan dengan teks naratif dan gambar, 65 lalu menyimpulkan

menjadi hasil pembahasan Manajemen Bank Sampah Syariah (Studi Kasus

Pada Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya).

Peneliti menyimpulkan bahwa, proses analisa data dilakukan dengan

menggabungkan data-data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Melakukan klasifikasi hingga mendapatkan hasil

dari data tersebut. Langkah berikutnya penyajian data dapat ditarik kesimpulan

dan pengambilan tindakan dengan narasi dan gambar. Dengan mencermati

penyajian data ini, peneliti lebih mudah memahami apa yang sedang terjadi dan

apa yang harus dilakukan.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data diperiksa dengan teknik triangulasi. Triangulasi

sebagai teknik pemeriksaan keabasahan data dengan cara memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan data atau

sebagai pembandingan terhadap data itu. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan “Triangulasi Sumber”. Triangulasi sumber berarti

membandingkan informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda.

Dalam triangulasi sumber, peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan

wawancara.

65
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, “Qualitative Data Analysis”, (tk: Sage
Publications, Inc, tt), Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi, “Analisis Data Kualitatif”, Cet. I, (Jakarta:
Universitas Indonesia (UI-Press), 1992), h. 137-150.
58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya

a. Eksistensi

1) Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a) Letak Geografis

UINSA Surabaya berada di Jalan Ahmad Yani Nomor

117, Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya,

Jawa Timur 60237, Telphone (031) 8410298, Faksmile (031)

8413300, Website: http://www.uinsby.ac.id/, Email:

humas@uinsby.ac.id, Peta lokasi: https://goo.gl/maps/

3edy2WopiA72.

b) Peta Lokasi Sekretariat

Peta lokasi sekretariat Bank Sampah Syariah FEBI

UINSA Surabaya ada dua lokasi yaitu di ruangan laboratorium

lantai 1 FEBI UINSA Surabaya berfungsi sebagai ruang

administrasi dan lokasi utama berada di belakang kantin

UINSA Surabaya berfungsi sebagai kegiatan operasional.

2) Sejarah

Bank Sampah Syariah adalah lembaga yang bergerak di

bidang koperasi dengan konsep syar’i, Bank Sampah Syariah


59

mulai beroperasi pada 21 April 2014 diresmikan oleh Rektor

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang

diwakili oleh Ibu Hj. Shofiyah Asmu, M.Si. Perlahan tapi pasti

Bank Sampah Syariah mampu mengajak mahasiswa akan sadar

lingkungan, dengan kampanye “ayo ubah sampah jadi rupiah”

Bank Sampah Syariah mengajak seluruh lapisan masyarakat

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya untuk

berpartisipasi terhadap sampah dengan cara menabung sampah.

Permasalahan lingkungan yang sangat kompleks di

kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA)

Surabaya. Menumbuhkan semangat serta mendorong jiwa

mahasiswa yang terhimpun dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Ekonomi Syariah Fakultas Hukum dan Ekonomi Islam

untuk melakukan gerakan nyata agar kampus Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya terlepas dari

permasalahan tersebut.

Kemudian pada tanggal 09 September 2013 dimulailah

rancangan kerja (RAKER) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Ekonomi Syariah Fakultas Hukum dan Ekonomi Islam bertempat

di gedung Kopertais Wilayah IV Surabaya. Setelah dua hari

melakukan diskusi yang panjang, tercetuslah gagasan

penggambungan dua rumpun ilmu yang berbeda yaitu sampah


60

yang dikenal kotor dan bau, dengan bank yang dikenal bersih dan

rapi, tercetuslah nama Bank Sampah Syariah.

Bank Sampah Syariah didirikan salah satu mahasiswa

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya

angkatan 2011 yang juga menjabat sebagai Ketua HIMAPRODI

Ekonomi Syariah, Zamzami Umanansyah, S.E.66

Bank Sampah Syariah mengalami vakum pada awal

tahun 2016, bulan Februari tahun 2018 Bank Sampah Syariah

kembali masuk pada program kerja devisi kewirausahaan

Himaprodi Ekonomi Syariah dan kemudian mulai ditata ulang

pada bulan Maret 2018.

Setelah melalui beberapa waktu untuk pembentukan

kepengurusan sementara serta pembagian tugas tiap devisi. Pada

bulan September 2018 Bank Sampah Syariah mulai beroperasi

kembali dengan ruang awal di belakang Auditorium UINSA.

Sebelum pada akhirnya pada 5 April 2019, Bank Sampah

Syariah resmi masuk jajaran Laboratorium FEBI UINSA dan

mendapat tambahan ruang untuk kegiatan operasional di Gedung

FEBI lantai 1.67

66
Arsip data Profil Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya, 10 April 2020, pukul
14.00 WIB.
67
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 04 April 2020, pukul
15.00 WIB.
61

3) Visi dan Misi

a) Visi

Visi dari Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya yakni

Terwujudnya lingkungan yang bersih dan hijau dengan

pendekatan manajemen koperasi.

b) Misi

Misi dari Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya antara

lain :

(1) Sosialisasi cinta lingkungan.

(2) Memanfaatkan sampah menjadi barang ekonomis.

(3) Aplikasi koperasi berbasis syar’i.

c) Motto

“Ayo rubah sampah jadi rupiah”.

4) Tujuan

Tujuan dari Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya adalah

a) Menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat khususnya warga

UINSA dalam pengelolaan sampah secara bijak serta

mengurangi sampah yang beredar di lingkungan kampus.

b) Memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya warga

UINSA untuk mendaur ulang sampah sehingga bernilai

ekonomis atau memiliki nilai jual. Sehingga pengelolaan

sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya bangsa

Indonesia.
62

5) Kepengurusan

Struktur kepengurusan Bank Sampah Syariah FEBI

UINSA Surabaya ialah menghimpun dan mengelola hubungan

antara jabatan-jabatan yang digambarkan sebagai berikut :

a) Ketua Lab. FEBI UINSA : Dr. Hj. Fatmah, ST, MM.

Peran dan tanggung jawabnya adalah sebagai pengawas kerja

mahasiswa mahasiswi yang tergabung di Lab. FEBI UINSA.

b) BPH (Badan Pengurus Harian)

(1) Direktur Utama : Muhammad Hamdan Ali M.

(2) Manajer : Afif Izzuddin.

Peran dan tanggung jawabnya adalah

(a) Draft program kerja (Evaluasi program kerja tiap

bulannya).

(b) Membantu admin terkait dalam surat menyurat.

(c) Memastikan terealisasinya penggunaan PDH (Tiap

hari Rabu wajib dipakai).

(d) Open rekrutmen saat kepengurusan baru.

(e) Pengadaan rapat evaluasi setiap 2 Minggu sekali.

c) Divisi Operasional : Abdul Haris. P.

Peran dan tanggung jawabnya adalah

(1) Mengkoordinasikan pemberian label pada saat

penerimaan sampah.

(2) Penimbangan sampah dan pencatatan hasil yang


63

diperoleh.

(3) Pembersihan dan pemilahan sampah.

(4) Penyetoran sampah ke pengepul.

(5) Pelaksanaan pelayanan pick up sampah.

d) Divisi Pengembangan Usaha : Arvin Hakim.

Peran dan tanggung jawabnya adalah

(1) Mengawasi dan memastikan usaha ijarah printing terus

berjalan.

(2) Menjadwalkan pembuatan kerajinan.

(3) Mencari event untuk bisa memamerkan hasil kerajinan.

(4) Membuat inovasi baru dalam kerajinan.

(5) Membuat dan mengembangkan usaha baru di Bank

Sampah Syariah FEBI UINSA.

e) Divisi Editing Dan Publikasi : Rizal Syahbana

Peran dan tanggung jawabnya adalah

(1) Membantu keperluan Lab. Bank Sampah Syariah yang

berhubungan dengan desain graphic.

(2) Mempublikasikan Lab. Bank Sampah Syariah baik

online maupun offline.

(3) Sebagai Public Relation antara Lab. Bank Sampah

Syariah dengan masyarakat luar.

f) Divisi Admin Dan Keuangan : Lusiana Dewi.

Peran dan tanggung jawabnya adalah


64

(1) Melayani nasabah saat pendaftaran dan saat penyetoran

Sampah.

(2) Input data nasabah saat mendaftar ke komputer sesuai

formulir pendaftaran.

(3) Memasukkan nasabah baru ke group WhatsApp nasabah

sesuai dengan nomor handphone yang telah dicantumkan

pada saat pendaftaran.

(4) Mencatat nasabah yang setor sampah ke slip kantor,

lanjut buku tabungan, buku besar penyetoran dan

dilanjutkan input ke komputer.

(5) Mencatat pembayaran print ke buku laporan ijarah

printing kemudian input ke komputer.

(6) Membuat surat menyurat.

(7) Membuat proposal kegiatan dan permohonan kerjasama.

(8) Bertanggung jawab atas dana Bank Sampah Syariah

terkait tabungan nasabah, dan ijarah (printing) serta

profit yang didapat dengan cara membuat laporan

keuangan.

(9) Bertanggung jawab atas pembayaran kas rutin, kemudian

ke komputer.

(10) Bertanggung jawab atas pembaharuan katalog harga

sampah setiap seminggu sekali.

(11) Bertanggung jawab atas buku tamu.


65

g) Divisi Produk Dan Riset : Nurfitri Yustisiana.

Peran dan tanggung jawabnya adalah

(1) Mengawasi dalam penerapan akad Wadi'ah yad

Dhamanah dalam tabungan nasabah.

(2) Mengawasi dalam penerapan akad ijarah (printing).

(3) Menerapkan akad Musyarakah (kerjasama dengan anak

Genbi dan anak saintek terkait pengelolaan sampah.

(4) Membuat atau menciptakan produk baru beserta akad

yang digunakan jika diperlukan.


66

GAMBAR III

STRUKTUR KEPENGURUSAN BANK SAMPAH SYARIAH UINSA

Ketua Lab. FEBI UINSA


Dr. Hj. Fatmah, ST, MM.
NIP.197507032007012020

Direktur Utama
Muhammad Hamdan Ali.M
NIM. G94216117

Manajer
Afif Izzuddin
NIM. G94217100

Divisi Operasional Divisi Pengembangan


Koordinator Usaha
Abdul Haris. P Koordinator
NIM. G94217134 Arvin Hakim
Anggota NIM. G94216154
Dani Adhitya Anggota
NIM. G04217016 Della Ayu Yulianti
Naufal Ubaidillah NIM. G04216021
NIM. G94216120 Alya Roudloh Quds
NIM. G94217142

Divisi Editing Dan


Publikasi Divisi Admin Dan Keuangan
Koordinator Koordinator
Eka Melinda Lusiana Dewi
NIM. G94216162 NIM. G94217098
Anggota Anggota
Rizal Syahbana Novita Rahayu
NIM. G94216126 NIM. G94216121
Muhamad Jamaluddin
NIM. G94216187

Divisi Produk Dan Riset


Koordinator
Nurfitri Yustisiana
NIM. G04216067
Anggota
Bella Putri Arista. D
NIM. G04216015
67

6) Program Kerja

a) BPH (Badan Pengurus Harian)

(1) Draf proker (Evaluasi proker tiap bulannya).

(2) Penambahan sekretaris.

(3) Pemakaian PDH (Tiap hari rabu wajib dipakai).

(4) Open rekrutmen saat kepengurusan baru.

(5) Pengadaan rapat evaluasi setiap 2 minggu sekali.

b) Divisi Operasional

(1) Penempatan wadah penghimpunan botol.

(2) Pengadaan marketing tiap fakultas.

(3) Penjadwalan operasional sampah.

(4) Deposito botol.

c) Divisi Pengembangan Usaha

(1) Print jilid.

(2) Pembuatan kerajinan.

d) Divisi Editing Dan Publikasi

(1) Server editing Lab. Bank Sampah Syariah (ketika

dibutuhkan).

(2) Informan Lab. Bank Sampah Syariah dan PHBN

(Kondisional).

(3) Foto per divisi (Maksimal minggu depan + memakai pdh

bss).
68

e) Divisi Admin Dan Keuangan

(1) Mekanisme penyetoran sampah dan pengambilan saldo

tabungan dengan menggunakan slip.

(2) Pembuatan rekening khusus bank sampah syariah.

(3) Rekapitulasi berapa nasabah yang daftar, berapa

pengeluaran, maupun pemasukan tiap bulan.

(4) Memperbarui katalog harga tiap bulannya.

(5) Mengaktifkan buku tamu antara kantor utama dengan

kantor di FEBI.

(6) Pengentrian data kekomputer baik simpanan maupun

ijarah dilakukan tiap minggu sekali di hari Jum’at. Untuk

pencatatan manual tetap dilakukan saat itu juga pada

waktu terjadi transaksi.

(7) Pembayaran kas rutin tiap bulan Rp 10.000,-.

(8) Pembayaran denda jaga berlaku tiap harinya Rp 2.000,-.

(9) Pengaktifan absensi sesuai jadwal jaga (dibagi antara

bank sampah syariah Utama dengan bank sampah syariah

FEBI, absensi ada 2).

f) Divisi Produk Dan Riset

(1) Menerapkan wadi’ah yad dhamanah dalam tabungan

nasabah.

(2) Menerapkan ijarah (printing).

(3) Menerapkan akad musyarakah (kerjasama dengan anak


69

genbi dan anak saintek terkait pengelolaan sampah).

b. Strategi Manajemen

1) Perencanaan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan perencanaan

bahwa:

“Perencanaan jangka pendek, menengah dan


panjang dalam Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya
adalah jangka pendek meningkatkan pemasaran kepada
seluruh Mahasiswa UINSA Surabaya melalui sosialisasi tiap
fakultas, jangka menengah meningkatkan volume penjualan
jual beli sampah, jangka panjang mengadakan kegiatan daur
ulang plastik menggunakan mesin daur ulang yang dapat
diikuti oleh pengurus dan nasabah Bank Sampah Syariah.
Rapat dilakukan pengurus dalam waktu yang telah
disepakati, program yang yang dilakukan ada tahun
sebelumnya dan tahun ini terdapat program nabung saham
modal sampah (As-Salam) yang telah terlaksana pada bulan
September 2019 dan mendapatkan rekor MURI, jumlah
nasabah Bank Sampah Syariah meningkat signifikan agar
kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar.
Program yang tidak sesuai rencana pengurus akan
mengadakan rapat luar biasa yang membahas tentang
program kerja yang belum terlaksana dan menyiapakan
rencana lainnya (plan B) yang telah disusun pada rapat kerja
pengurus di awal kepengurusan. Pembuatan jadwal kerja
dirancang bersama oleh Badan Pengurus Harian berdasarkan
jadwal kuliah setiap pengurus dan disetujui oleh Direktur
Utama.
Strategi bank sampah dalam meningkatkan
pemasukan mengadakan kegiatan tambahan yakni daur ulang
botol plastik, karena keuntungan dapat lebih banyak dan
berlipat dibanding penjualan sampah botol plastik tanpa daur
ulang (non daur ulang)”.68

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan

perencanaan, yaitu perencanaan terbagi menjadi 3 (pendek, menengah

68
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 18 April 2020, pukul
11.00 WIB.
70

dan panjang) dalam jangka pendek meningkatkan pemasaran kepada

mahasiswa UINSA Surabaya melalui sosialisai, dalam jangka

menengah meningkatkan penjualan jual beli sampah, dan jangka

panjang mengadakan kegiatan daur ulang sampah plastik

menggunakan mesin daur ulang.

Akan tetapi, dari semua program yang tidak berjalan hanya

program jangan panjang karena mengalami vakum untuk operasional

daur ulang sampah plastik. Rapat dilakukan waktu yang telah

disepakati bersama dan kegiatan unggulan periode kepengurusan

Direktur Utama oleh Muhammad Hamdan Ali Masduqie yaitu

program nabung saham modal sampah (As-Salam) yang telah

terlaksana pada bulan September 2019 dan mendapatkan rekor MURI.

Nasabah semakin meningkat dan Program yang tidak sesuai

rencana pengurus akan mengadakan rapat luar biasa menyiapkan

rencana B yang telah disusun pada rapat kerja pengurus di awal

kepengurusan. Pembuatan jadwal kerja dirancang bersama oleh Badan

Pengurus Harian berdasarkan jadwal kuliah setiap pengurus dan

disetujui oleh Direktur Utama. Strategi Bank Sampah Syariah dalam

meningkatkan pemasukan mengadakan kegiatan tambahan yakni daur

ulang botol plastik.


71

2) Pengorganisasian

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan

pengorganisasian, bahwa:

“Proses pembentukan kepengurusan dilakukan


Badan Pengurus Harian serta kepada devisi dibentuk
berdasarkan musyawarah mufakat kepengurusan periode
sebelumnya saat musyawarah besar. Untuk perekrutan
anggota devisi diadakan rekrutmen pengurus berdasarkan
ketentuan yang telah ditentukan.
Pembagian tugas setiap divisi ditentukan bersama
saat kegiatan rapat kerja pengurus dan disahkan oleh Badan
Pengurus Harian. Pergantian kepengurusan berakhir saat
diadakan Musyawarah Besar Bank Sampah Syariah”.69

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan

pengorganisasian, yaitu pembentukan pengurus dilakukan secara

musyawarah saat Musyawarah Besar Bank Sampah Syariah.

Rekrutmen anggota diadakan pengurus dan rapat kerja pembagian

tugas ditentukan bersama dalam musyawarah dan disahkan oleh

Badan Pengurus Harian. Saat pergantian pengurus dilakukan agenda

Musyawarah Besar Bank Sampah Syariah.

3) Pelaksanaan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan pelaksanaan,

bahwa:

“Pelatihan yang diprogramkan Bank Sampah


Syariah FEBI UINSA Surabaya bagi pengurus seperti
kegiatan pembuatan kerajinan bersama serta pembelajaran

69
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 19 April 2020, pukul
10.00 WIB.
72

setiap program kerja masing-masing devisi yang dikenalkan


kepada seluruh pengurus dalam membangun kerjasama
dalam ranah internal dan eksternal menjalin komunikasi
setiap saat dengan semua pengurus, serta saat terjadi
permasalahan Direktur Utama menjadi pihak yang
bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan.
Pengurus melayani nasabah sehari-hari yang ingin
melaksanakan program jual beli sampah, tabungan dan
deposito sampah serta nasabah yang ingin membeli hasil
kerajinan sampah maupun mengikuti kegiatan pembuatan
kerajinan. Dalam mengkoordinir pengurus untuk
melaksanakan tugas berkomunikasi melalui sosial media,
yaitu whatsapp untuk memberikan pengawasan kepada
seluruh pengurus ketika tidak dapat turun langsung ke
lapangan”.70

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan

pelaksanaan, yaitu dalam pelatihan program Bank Sampah Syariah

FEBI UINSA Surabaya melakukan kegiatan pembuatan kerajinan

serta pembelajaran bersama bertujuan membangun kerjasama dan

komunikasi dalam internal dan eksternal.

Direktur Utama berkewajiban melakukan tanggung jawab

dalam menyelesaikan permasalahan. Pengurus melakukan kegiatan

melayani nasabah sehari-hari yang diatur waktunya oleh pengurus.

Dalam transaksi jual beli, tabungan dan deposito sampah serta

nasabah yang ingin membeli kerajinan sampah. Semua pengurus

wajib melakukan komunikasi sosial media yaitu whatsapp untuk

memberikan pengawasan kepada pengurus yang kurang aktif.

70
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 20 April 2020, pukul
16.00 WIB.
73

4) Pengawasan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan pengawasan,

bahwa:

“Rapat evaluasi dilaksanakan setiap minggu atau


setiap bulan dan harus diikuti oleh 75% pengurus yang hadir.
Pelaksanaan program yang telah direncanakan dan dilakukan
sebelumnya dilaksanakan oleh semua pengurus yang telah
terbagi pada masing masing program kerja pada setiap devisi
dan dapat dibantu oleh Badan Pengurus Harian Bank Sampah
Syariah.
Manfaat dilaksanakan evaluasi pengurus mendapatkan
cara baru dalam menghadapi problem, seperti halnya tidak
berjalan dengan maksimal setiap proker yang dijalani, maupun
volume penjualan sampah yang tidak maksimal. Usaha yang
dilakukan jika program target tidak tercapai menjalankan
program kerja lainnya berdasarkan plan B (rencana lainnya)
dengan target dapat terlaksana dalam waktu yang tidak berbeda
jauh dengan rencana awal”.71

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan

pengawasan, yaitu kegiatan agenda rapat evaluasi dilaksanakan setiap

minggu atau setiap bulan dan wajib dihadiri 75% pengurus yang hadir.

Kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan

sebelumnya dilakukan bersama semua pengurus. Manfaat dengan

adanya rapat evaluasi pengurus dalam menghadapi permasalahan

seperti tidak berjalan dengan maksimal proker dan peningkatan

penjualan sampah yang kurang maksimal.

71
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 21 April 2020, 15.00
WIB.
74

c. Jenis dan Harga Sampah

Jenis dan Harga Sampah untuk memudahkan pengurus dan nasabah

mengetahui daftar nilai ekonomi berbagai jenis sampah yaitu:72

TABEL III
JENIS DAN HARGA SAMPAH

KODE JENIS KUALITAS CONTOH HARGA


KG
A1 Tembaga Tembaga 60.000
murni
B1 Kuningan Kuningan 35.000
murni
C1 Besi Super Tebal, beton, 3.000
eser
C2 Grabang / Pipa, kompo, 1.500
Greed besi tipis
C3 Kaleng Kaleng susu, 1.200
blek, kawat
C4 Seng 500
D1 Aluminium Plat Aluminium 12.000
yang tebal
D2 Siku Tiran, kusen, 10.000
dll
D3 Panci, wajan, Panci bekas, 8.000
kaleng kaleng
minuman
D4 Perunggu 5.000
E1 Kertas Majalah 500

E2 Kardus 1.500
kering
E3 Buku paket Buku yang 1500
masih layak
baca
E4 Koran 2.500
E5 Kertas Kertas HVS, 2.500
putihan makalah, dll

72
Arsip data Profil Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya, 10 April 2020, pukul
15.00 WIB.
75

E6 Kertas buram LKS 1.500


E7 Sak semen 1.200
E8 Duplek Kertas rokok, 300
karton warna,
brosur
F1 Botol kaca Botol sirup 100/ biji
F2 Kecap/ Saos 300/ biji
besar
F3 Bensin 700/ biji
F4 Botol kecap 100
(bening)
F5 Botol 2.000
Campur
G1 Plastic Plastik putih Bungkus 2.500
lembar bening print out, dll
G2 Plastik kresek 400
G3 Plastik sablon Kemasan 1.500
tebal minyak
goreng
H1 Plastik Gelas air Gelas putih 6.500
botol mineral bening tanpa
bersih plastik merk

H2 Gelas air Gelas putih 4.500


mineral kotor bening masih
ada merk
H3 Botol air Botol air 2.500
mineral mineral tanpa
bersih plastic merk
H4 Botol air Botol air 2.000
mineral kotor mineral
masih ada
merk
H5 Botol Mizone, dll 1.500
minuman (masih ada
warna bersih plastik merk)
H6 Botol Mizone, dll 1.300
minuman (tanpa ada
warna kotor plastik merk)
H7 Tutup botol 2.500
H8 Bak campur Botol 2000
tanpa keras kosmetik, dll
H9 Bak hitam Bak cuci 2.000
warna hitam
H10 Plastik keras Plastik 300
76

mainan anak-
anak
11 Lain-lain Kabel Kabel yang 4.000
belum di
kupas
12 Tali plastik Tali packing 500
13 Kaset CD 5.000
14 Selang 300
15 Paralon 800
16 Aki

17 Gelangsing 500/ biji


(80 kg)
18 Gelangsing 300/ biji
(50kg)
19 Gelangsing 100/ biji
(25 kg)

d. Nasabah dan Pelayanan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan nasabah

dan pelayanan, bahwa:

“Pada tahun 2018 tercatat sebanyak 20 nasabah


dan tahun 2020 sebanyak 103 nasabah yang aktif. Nasabah
bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya terdiri dari
Intansi atau Organisasi, Dosen, Karyawan, dan
Mahasiswa.
Jadwal pelayanan bank sampah syariah FEBI
UINSA Surabaya adalah dilakukan setiap hari Senin-
Jumat pada pukul 08.00-16.00 WIB di Ruangan Lantai 1
Bank Sampah Syariah Lab. FEBI UINSA Surabaya.73

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie

menjelaskan nasabah dan pelayanan, yaitu jumlah nasabah setiap

tahunnya mengalami peningkatan dari tahun 2018 sebanyak 20

nasabah dan tahun 2020 sebanyak 103 nasabah. Nasabah terdiri

73
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 11 April 2020, pukul
10.00 WIB.
77

dari Intansi atau Organisasi, Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa.

Jadwal pelayanan setiap hari Senin-Jumat pada pukul 08.00-16.00

WIB di Laboratorium Bank Sampah Syariah FEBI UINSA

Surabaya.

e. Sarana dan Prasarana

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan sarana

dan prasarana, bahwa:

“Sekretariat Bank Sampah Syariah FEBI UINSA


Surabaya ada dua lokasi, yaitu di ruangan Laboratorium
Lantai 1 FEBI UINSA Surabaya berfungsi sebagai ruang
administrasi dan lokasi utama berada di belakang Kantin
UINSA Surabaya berfungsi sebagai kegiatan operasional.
Pada bulan Desember 2019 Bank Sampah
Syariah FEBI UINSA Surabaya mendapatkan bantuan dari
Bursa Efek Indonesia Regional Jawa Timur yaitu Tossa
dan alat mesin penggiling biji plastik. Bank Sampah
Syariah FEBI UINSA Surabaya mendapatkan bantuan
kembali di awal tahun yaitu dari dinas lingkungan hidup
Kota Surabaya pada bulan Januari 2020 berupa peralatan
kantor (kalkulator, buku, bolpoin), alat timbangan, karung
sampah dan tong sampah. Fasilitas didapatkan dari Iuran
Pengurus, Sumbangan dari FEBI UINSA, Sumbangan dari
Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya. Status bangunan
milik UIN Sunan Ampel Surabaya dan dikelola oleh
Kepala Bagian Umum UIN Sunan Ampel Surabaya”.74

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie

menjelaskan sarana dan prasarana, yaitu sekretariat berada di dua

lokasi pertama di Laboratorium lantai 1 FEBI UINSA Surabaya

berfungsi sebagai ruang administrasi dan di belakang Kantin

74
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 08 April 2020, pukul
11.00 WIB.
78

UINSA Surabaya berfungsi sebagai ruang operasional. Status

bangunan milik UINSA Surabaya dan dikelola oleh Kepala Bagian

Umum UINSA Surabaya. Bank Sampah Syariah tahun 2019

mendapatkan bantuan dari Bursa Efek Indonesia Regional Jawa

Timur dan tahun 2020 mendapatkan kembali bantuan dari Dinas

Lingkungan Hidup Kota Surabaya. Fasilitas didapat dari iuran

pengurus, sumbangan dari FEBI UINSA Surabaya, sumbangan dari

Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya.

f. Alur Tabungan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan alur

tabungan, bahwa:

“Dalam prosesnya dimulai dari Intansi atau


Organisasi, Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa. memilih
dan mengumpulkan jenis-jenis sampah. Kemudian sampah
dibawa menuju ke Bank Sampah Syariah FEBI UINSA
Surabaya dengan menghubungi pengurus atau langsung ke
sekretariat Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya.
Kemudian, Nasabah akan mengisi formulir yang
diberikan pengurus dan mendapatkan buku tabungan
Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya. Sampah
yang di berikan ke pengurus akan ditimbang langsung oleh
pengurus dan dicatat ke pembukuan. Setelah itu, akan
dipilah dan disimpan oleh pengurus di ruangan
operasional Bank Sampah Syariah FEBI UINSA
Surabaya. Hasil catatan tersebut, bisa langsung diambil
uang atau ditabung ke dalam buku tabungan yang sudah
dimiliki nasabah”.75

75
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 11 April 2020, pukul
13.00 WIB.
79

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie

menjelaskan alur tabungan, yaitu awal proses memilih dan

mengumpulkan sampah dilakukan oleh Intansi atau Organisasi,

Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa. Setelah memilih dan

mengumpulkan sampah di storkan ke Bank Sampah Syariah FEBI

UINSA Surabaya. Dalam prosedurnya calon nasabah akan mengisi

formulir untuk menjadi nasabah dan akan mendapatkan buku

tabungan yang akan dicatat oleh pengurus. Sampah yang

dikumpulkan akan dilakukan pemilahan sampah kembali yang

distorkan, disimpan dan diolah oleh pengurus Bank Sampah

Syariah.
80

GAMBAR IV
ALUR TABUNGAN

Mempilah dan
mengumpulkan Sampah
(personal)

Menghubungi Petugas Bank


Penyetoran sampah
Sampah Syariah dan
langsung ke sekretariat
mengambil sampah

Dikumpulkan ke sekretariat bank


sampah syariah

Melengkapi Administrasi :
1. Mengisi Formulir
2. Pembayaran Rp. 15.000 (10.000
Administrasi + 5.000 Saldo
Tabungan)

Mendapatkan :
1. Buku Tabungan langsung dicatat
2. Kartu Tabungan

Ditimbang dan dicatat ke buku tabungan dan


dicatatat ke buku pembukuan

Ditabung ke buku nasabah atau langsung diambil uang


81

g. Alur Pengelolaan Kemasan sampah

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan alur

pengelolaan kemasan sampah, bahwa:

“Lingkungan kampus belum ada kemampuan


sebelumnya untuk mengelola sampah. Sebelumnya adanya
Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya lingkungan
kampus dalam mengelola sampah dikelola oleh petugas
kebersihan kampus. Melakukan sosialisasi kepada
masyarakat lingkungan sekitar berupa program
pengelolaan sampah yang dapat dilaksanakan oleh
masyarakat. Dapat dilaksanakan satu kali dalam satu
bulan.
Melakukan alur tabungan di Bank Sampah
Syariah FEBI UINSA Surabaya. setalah itu membuat
kreasi sampah berbahan baku sampah kemasan. Sampah
yang distorkan dilakukan pencucian dan pemisahan pada
sampah botol. di pisah-pisah label, badan botol dan tutup
botol. supaya bersih dan dijemur sampai kering.
Sampah dikelola, dianyam dan dijahit agar tidak
rusak. Sampah yang sudah menjadi karya siap dijual
melalui media sosial instagram BSS FEBI UINSA:
bss_uinsa. Hasil kreasi sampah selain di buat kerajinan
dan juga dijual ke pengepul”. 76

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie

menjelaskan alur pengelolaan kemasan sampah, yaitu setelah

melewati alur tabungan Bank Sampah Syariah FEBI UINSA

Surabaya, proses selanjutnya adalah membuat kreasi sampah

berbahan baku sampah kemasan. Sampah yang disetorkan oleh

nasabah kemudian dilakukan proses pencucian dan pemisahan

terutama pada sampah botol. Dipisah antara label, badan botol dan

76
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 12 April 2020, pukul
14.00 WIB.
82

tutup botol, hal ini bertujuan untuk membersihkan sampah.

Kemudian setelah bersih sampah kemasan kemudian dijemur

sampai kering.

Setelah itu, sampah dipotong sesuai dengan pola dan

dianyam. Sampah yang sudah berpola kemudian dijahit, hal ini

bertujuan agar pola tersebut tidak rusak. Setelah selesai, hasil

kreasi sampah yang sudah jadi siap dipasarkan. Pembuatan kreasi

sampah ini bertujuan agar sampah memiliki nilai ekonomi

dibanding dengan sampah yang tidak dikelola. Selain dibuat

kerajinan sebagian sampah bisa dijual dengan harga yang lebih

mahal lagi ke pengepul.

GAMBAR V
ALUR PENGELOLAAN KEMASAN SAMPAH

Alur Tabungan Sampah

Sampah dipilah sesuai jenisnya

Sampah
Sampah dijadikan Sampah dijadikan
dijual ke
pupuk kompos kerajinan tangan
pengepul
83

h. Produk Bank Sampah Syariah

a) Penghimpunan Dana

(1) Tabungan Sampah

Penghimpunan sampah jenis tabungan ini

dikelola dengan menggunakan akad wadiah yad

dhamanah. Objek yang ditabung berupa sampah yang

harganya tertera sesuai dengan katalog yang nantinya

dinominalkan dalam bentuk uang. Berdasarkan akad ini

maka Bank Sampah Syariah mempunyai hak untuk

membagikan nisbah atau tidak karena akad yang

digunakan adalah wadiah.

(2) Deposito Sampah

Produk penghimpunan dana jenis ini dikelola

dengan menggunakan akad mudharabah mutlaqah. Bank

sampah syariah menghimpun dana nasabah yang berupa

sampah anorganik yang sudah dinominalkan dengan harga

yang tertera pada katalog. Akad ini mempunyai jenjang

waktu 3, 4, 6 dan 12 bulan serta pembagian nisbahnya

60% : 40% (pengelola : nasabah).


84

GAMBAR VI
PERHIMPUNAN DANA (TABUNGAN DAN DEPOSITO SAMPAH)

Penghimpunan Dana

Tabungan Sampah Deposito Sampah

Penghimpunan sampah jenis Produk penghimpunan dana jenis


tabungan ini dikelola dengan menggunakan ini dikelola dengan menggunakan akad
akad wadiah yad dhamanah. Objek yang mudharabah mutlaqah. BSS menghimpun
ditabung berupa sampah yang harganya dana nasabah yang berupa sampah
tertera sesuai dengan katalog yang nantinya anorganik yang sudah dinominalkan dengan
dinominalkan dalam bentuk uang. harga yang tertera pada katalog. Akad ini
Berdasarkan akad ini maka BSS mempunyai mempunyai jenjang waktu 3, 4, 6 dan 12
hak untuk membagikan nisbah atau tidak bulan serta pembagian nisbahnya 60% : 40%
karena akad yang digunakan adalah wadiah. (pengelola : nasabah).

b) Teknik Tabungan Sampah

(1) Sampah Organik

Sampah Organik merupakan sisa dari hasil

produksi atau kegiatan sehari hari berupa barang keras

atau lunak yang dapat diolah kembali, contohnya plastik,

kertas, kardus, dll.

(2) Dipilah

(3) Ditimbang dan transaksi ba’i

(4) Dinominalkan

(5) Ditabungan Wad’iah yad Dhamanah


85

c) Teknis Deposito Sampah

(1) Sampah Anorganik

Sampah Anorganik merupakan sisa dari

tumbuhan yang dapat diolah sesuai dengan yang

dibutuhkan seperti daun kering menjadi pupuk.

(2) Dipilah

(3) Ditimbang dan transaksi ba’i

(4) Dinominalkan

(5) Ditabungan Mudharabah Mutlaqah


86

GAMBAR VII
TEKNIS TABUNGAN SAMPAH DAN TEKNIS DEPOSITO SAMPAH

Teknis Tabungan Sampah Teknis Deposito Sampah

Sampah Sampah
Anorganik Anorganik

Dipilah Dipilah

Ditimbang & Ditimbang &


transaksi ba’i transaksi ba’i

Dinominalkan Dinominalkan

Mudharabah
Mutlaqah

d) Penyaluran Dana (Pembiayaan)

Penyaluran dana dalam Bank Sampah Syariah

dilakukan dengan menggunakan akad salam (pesanan).

Artinya Bank Sampah Syariah memberikan pinjaman uang


87

kepada nasabah kemudian nasabah dapat mengangsur dengan

menggunakan sampah anorganik seharga uang yang dipinjam.

Secara Teknis dalam penyaluran dana dalam Bank

Sampah Syariah yaitu : Bank Sampah Syariah FEBI UINSA

Surabaya memberikan pembiayaan dengan akad pembiayaan

salam (pesanan) kepada nasabah dan nasabah membayar

hutang dengan menggunakan sampah anorganik seharga uang

yang dipinjam.

e) Pelayanan Jasa (Ijarah)

(1) Print, copy, jilid bayar sampah

(b) Pembayaran menggunakan saldo tabungan dengan

kartu sampah yang dimiliki nasabah.

(c) Pembayaran menggunakan sampah anorganik

langsung.

(2) Pelayanan jasa jemput sampah dari nasabah.

(3) Konsultasi lingkungan dan pendirian bank sampah binaan

(a) Kelas pupuk atau kompos

(b) Kelas kerajinan

(c) Kelas Hidroponik

(d) Daur ulang sampah77

77
Arsip data Profil Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya, 13 April 2020, pukul
15.30 WIB.
88

GAMBAR VIII

PENYALURAN DANA DAN PELAYANAN JASA

Penyaluran Dana (Pembiayaan)

Penyaluran dana dalam BSS dilakukan dengan


menggunakan akad salam (pesanan). Artinya BSS memberikan
pinjaman uang kepada nasabah kemudian nasabah dapat
mengangsur dengan menggunakan sampah anorganik seharga
uang yang dipinjam.

Pelayanan Jasa (Ijarah)

Bayar pakai saldo tabungan


Print, Copy, Jilid bayar sampah
dengan kartu sampah

Bayar pakai sampah anorganik


langsung

Kelas pupuk atau kompos


Konsultasi lingkungan dan pendirian
Kelas kerajinan
bank sampah binaan
Kelas Hidroponik

Daur Ulang Sampah


89

2. Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan

a. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku Direktur Utama

bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya serta Eka Melinda, Firda

Gangsar Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista Dewi,

Ilham Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda Putri,

Rizal Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah, dan

Wilda Minhatul Ulah selaku Nasabah bank sampah syariah FEBI

UINSA Surabaya menjelaskan pemberdayaan ekonomi ramah

lingkungan, bahwa:

“Lingkungan kampus menjadi terbantu dengan


adanya BSS FEBI UINSA dalam rangka mewujudkan eco
green campus. Dimulai dari sosialisasi kepada civitas
akademika UINSA, khususnya Mahasiswa. Kami turun ke
lapangan seperti masuk ke kelas-kelas untuk memaparkan
produk dan program yang dimiliki BSS UINSA dengan
tujuan untuk mengajak civitas akademika UINSA bergabung
menjadi nasabah. Kami mengajak civitas akademika UINSA
untuk mengelola sampah di lingkungan sekitar maupun
manfaat bagi tiap individu seperti mendapatkan keuntungan
berupa pundi-pundi rupiah.78
Pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan di BSS
UINSA berupa sosialisasi cinta lingkungan dan rubah
sampah jadi rupiah melalui Bank Sampah Syariah, seluruh
civitas akademik UINSA bisa mengetahui bahwa sampah
yang selama ini dianggap sebagai barang yang tidak memiliki
nilai guna ternyata bisa menghasilkan rupiah dengan cara
ditabungkan di Bank Sampah Syariah, hal ini ditunjukan
kepada mahasiswa yang di kos maupun dikontrakannya
terdapat sampah yang bernilai ekonomis dapat dijadikan

78
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 18 April 2020, pukul
11.00 WIB.
90

rupiah. Sehingga perspektif mahasiswa terhadap sampah


tidak hanya barang yang tidak memiliki nilai guna.79
Lingkungan sekitar UINSA Surabaya menjadi lebih
bersih dan indah. Sampah yang telah terkumpul dapat
dilakukan 3R (Reduce, Reuse, Reycle). Contohnya, daur
ulang sampah botol plastik menjadi kerajinan tangan, seperti
tempat pensil.80 Untuk prosesnya kurang begitu paham detail
tapi dengan adanya BSS sangat bermanfaat dalam proses
pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan ini karena
disamping pembangunan atau peningkatan ekonomi tetapi
tetap saja lingkungan diperhatikan.81 Sudah sangat baik,
karena dengan adanya BSS dapat memberikan solusi terkait
sampah yang ada di lingkungan kampus sehingga menjadi
lebih bersih.82
Melatih skil membuat kerajinan tangan. 83
Menciptakan sistem yang baik, meningkatkan literasi dan
promosi, dan membudayakan pada seluruh pihak kampus
dimulai dari fakultas.84 Adanya pembuatan kerajinan dari
sampah.85 Pelatihan kerajinan.86 Terus dilakukan
pengembangan inovasi seperti nabung saham modal
sampah.87 Mengumpulkan sampah dan ditukarkan di BSS. 88
Pelatihan kerajinan.”89

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Eka Melinda

Firda Gangsar Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista

79
Eka Melinda, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel
Surabaya, Wawancara, Surabaya, Rabu 14 April 2020, pukul 14.45 WIB.
80
Firda Gangsar Ramadanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 13 April 2020, pukul 15.10 WIB.
81
Ayustina Nur Umami, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 09.30 WIB.
82
Bella Putri Arista Dewi, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 10.06 WIB.
83
Ilham Robbiansyah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.21 WIB.
84
Muhammad Ainul Yaqin, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 16.00 WIB.
85
Novia Linda Putri, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.41 WIB.
86
Rizal Syahbana, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 20.20 WIB.
87
Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 08.00 WIB.
88
Widiatul Ilmiah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 21.35 WIB.
89
Wilda Minhatul Ulah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 17.40 WIB.
91

Dewi, Ilham Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda

Putri, Rizal Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah,

dan Wilda Minhatul Ulah menjelaskan Pemberdayaan ekonomi ramah

lingkungan, yaitu merupakan salah satu program adanya bank sampah

syariah FEBI UINSA Surabaya dalam mewujudkan eco green

campus. Dilakukan oleh civitas akademika UINSA Surabaya

khususnya mahasiswa dengan melakukan sosialisasi ke kelas-kelas

untuk menjelaskan produk dan program yang dimiliki bank sampah

syariah FEBI UINSA Surabaya. Meningkatkan literasi, promosi dan

diawali oleh fakultas.

Dalam hal ini, bank sampah syariah melakukan program daur

ulang sampah dengan mengumpulkan sampah dengan dilakukan 3R

(Reduce, Reuse, dan Reycle). Contohnya, daur ulang sampah botol

plastik menjadi kerajinan tangan, seperti tempat pensil. Ada juga

dikelola sampah menjadi saham. Hasil dari pengelolaan tersebut,

sampah awalnya yang tidak mempunya nilai keuntungan dan tidak

bermanfaat menjadi bernilai ekonomis dan lebih bermanfaat.

b. Faktor Pendukung dan Penghambat Pemberdayaan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku Direktur Utama

bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya serta Eka Melinda, Firda

Gangsar Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista Dewi,

Ilham Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda Putri,

Rizal Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah, dan


92

Wilda Minhatul Ulah selaku Nasabah bank sampah syariah FEBI

UINSA Surabaya menjelaskan Faktor Pendukung dan Penghambat

Pemberdayaan, bahwa:

“Faktor Pendukung dari pihak akademisi kampus


dan Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. Fasilitas ruangan
BSS yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
pemberdayaan. Dukungan dari Dosen dan Pimpinan Fakultas
terhadap keberlangsungan kegiatan BSS UINSA. Faktor
Penghambat kurangnya minat civitas akademika terhadap
kegiatan pengelolaan sampah maupun program dari BSS
UINSA lainnya, belum tersedianya alat yang lengkap untuk
menunjang kegiatan pemberdayaan bagi nasabah maupun
non nasabah BSS UINSA dan minimnya kegiatan sosialisasi
kepada pihak akademi kampus.90
Faktor Pendukung Bank Sampah Syariah sudah ada
sejak 2014 silam dan jaya pada masanya ini yang membuat
civitas akademik UINSA mendukung beroperasionalnya
kembali Bank Sampah Syariah, banyaknya civitas akademik
UINSA yang berminat menjadi nasabah Bank Sampah
Syariah melihat banyaknya sampah yang ada lingkungan
kampus yang hanya terbuang di tempat sampah, kantor
operasional Bank Sampah Syariah berada di dalam kampus
yang memudahkan nasabah untuk setor sampah, dan harga
jual sampah di Bank Sampah Syariah kompetitif dengan di
tempat pengepul sampah. Serta banyaknya sampah
dilingkungan UINSA maupun sekitarnya. Faktor
Penghambatnya adalah banyaknya civitas akademik UINSA
yang tidak mengetahui bahwa Bank Sampah Syariah kini
beroperasional kembali hal ini karena kurangnya sosialisasi
tentang dari pihak Bank Sampah Syariah. Serta kurangnya
promosi dari pihak Bank Sampah Syariah baik online
maupun offline.91
Faktor Pendukung adalah untuk mengubah nilai
sampah menjadi nilai ekonomis. Memiliki program kerja
yang terstruktur dengan dibaginya berbagai maca divisi, yang
nantinya memiliki jobdisk masing-masing. Faktor
Penghambatnya adalah keterbatasan waktu antara menjaga

90
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 19 April 2020, pukul
10.00 WIB.
91
Eka Melinda, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel
Surabaya, Wawancara, Surabaya, Rabu 14 April 2020, pukul 14.45 WIB.
93

BSS dengan jam matakuliah, kurangnya promosi dan


sosialisasi terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.”92 Faktor Pendukung adalah yang pasti dari dosen dan
mahasiswa yang mendukung adanya BSS. Disisi lain karena
banyaknya sampah yang ada di Surabaya menyebabkan
pencemaran dimana-mana. Jadi adanya BSS ini cocok untuk
mengurangi sampah. Faktor Penghambatnya adalah mungkin
mencocokan waktu setiap individu yang berbeda-beda.93
Faktor Pendukung adalah adanya peran jajaran
petinggi kampus sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan
BSS FEBI UINSA serta kesadaran sebagian mahasiswa
UINSA sudah terbentuk karena kegiatan ini memberikan
dampak positif bagi mahasiswa UINSA. Faktor
Penghambatnya adalah masih rendahnya kesadaran
mahasiswa UINSA, banyaknya anggaran yang harus
dikeluarkan ketika kegiatan BSS FEBI UINSA, serta nilai
sampah masih tergolong rendah.94 Faktor Pendukung adalah
operasional dan bimbingan yang maksimal oleh pengurus
BSS. Faktor Penghambatnya adalah Waktu yang tidak sesuai
dengan jadwal kuliah.95
Faktor Pendukung adalah Promosi, Media Sosial,
dukungan dari pejabat kampus dan organisasi lain. Faktor
Penghambatnya adalah kurang edukasi, budaya kampus yang
belum mendukung, kurangnya kesadaran mahasiswa.96
Faktor Pendukung adalah lokasi bss di dalam kampus dan
merupakan salah satu lab di fakultas. Faktor Penghambatnya
adalah mungkin kurangnya promosi. 97 Faktor Pendukung
adalah tersedianya tempat dan alat operasional yang
memudahkan kegiatan operasional bank sampah syariah.
Faktor Penghambatnya adalah kurangnya dukungan dari
pihak kampus.98 Faktor Pendukung adalah faktor support
Kepala laboratorium , tempat yg strategis dan yang pasti para
pengurus yang terus memiliki semangat untuk

92
Firda Gangsar Ramadanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 13 April 2020, pukul 15.10 WIB.
93
Ayustina Nur Umami, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 09.30 WIB.
94
Bella Putri Arista Dewi, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 10.06 WIB.
95
Ilham Robbiansyah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.21 WIB.
96
Muhammad Ainul Yaqin, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 16.00 WIB.
97
Novia Linda Putri, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.41 WIB.
98
Rizal Syahbana, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 20.20 WIB.
94

mengembangkan BSS. Faktor Penghambatnya adalah yang


lebih terlihat adalah faktor tantangannya, baik dalam hal
kesolidtan team, inovasi maupun marketing pasar. 99
Faktor Pendukung adalah selain mahasiswa yang
antusias, ada juga para dosen yang mendukung dengan
memfasilitasi fasilitas yang diperlukan. Faktor
Penghambatnya adalah belum seluruh mahasiswa uinsa
mengetahui terkait BSS.100 Faktor Pendukung adalah adanya
tempat operasional dan sebagian alat pembantu. Faktor
Penghambatnya adalah kurangnya dukungan dari pihak
luar.”101

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Eka Melinda,

Firda Gangsar Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista

Dewi, Ilham Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda

Putri, Rizal Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah,

dan Wilda Minhatul Ulah menjelaskan Faktor Pendukung dan

Penghambat Pemberdayaan, yaitu Faktor Pendukung dalam

pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan melalui pengelolaan

sampah adalah dukungan Pimpinan FEBI UINSA Surabaya, Kepala

Laboratorium FEBI UINSA Surabaya, Dosen, Organisasi dan

Mahasiswa. Adanya dukungan fasilitas, kesadaran dari mahasiswa

untuk menjadi nasabah, mendapatkan income atau penghasilan,

kepengurusan yang terstruktur, kantor operasional didalam kampus,

serta promosi secara media sosial.

99
Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 08.00 WIB.
100
Widiatul Ilmiah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 21.35 WIB.
101
Wilda Minhatul Ulah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 17.40 WIB.
95

Faktor Penghambat yaitu kurangnya sosialisasi secara online

dan offline, belum tersedianya alat yang lengkap, kurangnya

dukungan dari pihak kampus dan pihak luar, kurangnya promosi dan

inovasi hasil kreasi daur ulang sampah, keterbatasan waktu dalam

mengelola bank sampah syariah, kurangnya kekompakan tim atau

pengurus dalam melakukan kegiatan bank sampah syariah, kurangnya

kesadaran dari mahasiswa untuk menjadi nasabah, minimnya harga

sampah, dan anggaran yang terlalu besar untuk mengadakan kegiatan

bank sampah syariah.

TABEL IV
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PEMBERDAYAAN

NO FAKTOR PENDUKUNG FAKTOR PENGHAMBAT

1. Dukungan Pimpinan FEBI UINSA Kurangnya sosialisasi secara


Surabaya, Kepala Laboratorium FEBI online dan offline
UINSA Surabaya, Dosen, Organisasi
dan Mahasiswa

2. Adanya dukungan fasilitas Belum tersedianya alat yang


lengkap

3. Kesadaran dari mahasiswa untuk Kurangnya dukungan dari pihak


menjadi nasabah kampus dan pihak luar

4. Kepengurusan yang terstruktur Kurangnya promosi dan inovasi


hasil kreasi daur ulang sampah

5. Promosi secara media sosial Keterbatasan waktu dalam


(Instagram) mengelola bank sampah syariah

6. Mendapatkan income atau penghasilan Kurangnya kekompakan tim atau


pengurus dalam melakukan
96

kegiatan bank sampah syariah

7. - Minimnya harga sampah, dan


anggaran yang terlalu besar untuk
mengadakan kegiatan bank
sampah syariah

8. - Kurangnya kesadaran dari


mahasiswa untuk menjadi
nasabah

c. Faktor Internal dan Eksternal Pemberdayaan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku Direktur Utama

bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya serta Eka Melinda, Firda

Gangsar Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista Dewi,

Ilham Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda Putri,

Rizal Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah, dan

Wilda Minhatul Ulah selaku Nasabah bank sampah syariah FEBI

UINSA Surabaya menjelaskan Faktor Internal dan Eksternal

Pemberdayaan, bahwa:

“Faktor Internal yaitu civitas akademika UINSA,


Dosen, Mahasiswa, dan Cleaning Service. Faktor Eksternal
yaitu masyarakat sekitar dan pedagang sekitar.”102 Faktor
Internal terdapat di lingkungan kampus yang memudahkan
mahasiswa bisa setor sampah. Faktor Eksternal adanya
beberapa tempat pengepulan sampah di sekitar kampus yang
membuat harga menjadi bersaing.103 Faktor Internal yaitu
memiliki sumber daya manusia yang aktif dan mendukung

102
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 18 April 2020, pukul
11.00 WIB.
103
Eka Melinda, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel
Surabaya, Wawancara, Surabaya, Rabu 14 April 2020, pukul 14.45 WIB.
97

penuh kegiatan yang dilakukan oleh Lab. BSS UINSA


Surabaya. Faktor Eksternal yaitu masih banyaknya
masyarakat yang tidak peduli dengan sampah, hingga jika
terlalu dibiarkan atau tidak dapat difungsikan dengan baik,
maka kuantitas sampah akan terus meningkat.104
Faktor Internal yaitu sumber daya Pengurus, ruang
BSS, lingkungan, sejarah, dan ilmu. Faktor Eskternal yaitu
sumber daya nasabah, sampah, dan keikutsertaan.105 Faktor
Internal seperti SDM didalam BSS masih kurang, proses
produksi/operasionalnya yang berperan didalam kegiatan
BSS FEBI UINSA. Faktor Eksternal seperti lingkungan dan
tingkat persaingan antar kegiatan sosial yang dijalankan BSS
turut mempengaruhi keberlangsungan kegiatan ini.106 Faktor
Internal yaitu memberi fasilitas berupa lahan untuk pelatihan
organisasi dan memanfaatkan sampah menjadi hal yang
berharga. Faktor Eksternal yaitu memberikan fasilitas berupa
alat untuk dukungan operasional.107
Faktor Internal yaitu membuat sistem pengolahan
sampah, menabung sampah, dan edukasi. Faktor Eksternal
yaitu promosi, dan membudayakannya pada seluruh
masyarakat kampus.108 Faktor Internal yaitu banyaknya
sampah yg ada disekitar kita. Faktor Eksternal yaitu
banyaknya cara-cara membuat membuat kerajinan.109 Faktor
Internal yaitu bentuk dukungan dari kampus dan mahasiswa.
Faktor Eksternal yaitu pihak dari luar kampus
sendiri.110Faktor Internal yaitu untuk pengembangan
kemajuan BSS. Faktor Eksternal yaitu usaha dalam menarik
minat pasar.111 Faktor Internal yaitu mahasiswa dan dosen.
Faktor Eksternal yaitu instansi-instansi terkait.112 Faktor
Internal yaitu dukungan dari kampus sendiri seperti dosen

104
Firda Gangsar Ramadanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 13 April 2020, pukul 15.10 WIB.
105
Ayustina Nur Umami, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 09.30 WIB.
106
Bella Putri Arista Dewi, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 10.06 WIB.
107
Ilham Robbiansyah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.21 WIB.
108
Muhammad Ainul Yaqin, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 16.00 WIB.
109
Novia Linda Putri, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.41 WIB.
110
Rizal Syahbana, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 20.20 WIB.
111
Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 08.00 WIB.
112
Widiatul Ilmiah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 21.35 WIB.
98

dan mahasiswa. Faktor Eksternal yaitu pihak dari luar


kampus sendiri.”113

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Eka Melinda,

Firda Gangsar Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista

Dewi, Ilham Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda

Putri, Rizal Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah,

dan Wilda Minhatul Ulah menjelaskan Faktor Internal dan Eksternal

Pemberdayaan, yaitu Faktor Internal adalah sumber daya manusia

yang aktif terdiri dari civitas akademika UINSA Surabaya, Dosen,

Cleaning Service dan Mahasiswa. Mendukung penuh kegiatan yang

dilakukan oleh bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya serta

memudahkan mahasiswa bisa setor sampah dilingkungan kampus

seperti fasilitas dan lainnya.

Faktor Eksternal adalah adanya promosi, masyarakat dan

pedagang sekitar yang tidak peduli dengan sampah yang

mengakibatkan bertambahnya sampah serta banyaknya pengepulan

sampah disekitar kampus membuat harga menjadi bersaing.

113
Wilda Minhatul Ulah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 17.40 WIB.
99

TABEL V
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PEMBERDAYAAN

NO FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL

1. Sumber daya manusia yang aktif Adanya promosi, masyarakat dan


terdiri dari civitas akademika UINSA pedagang sekitar yang tidak
Surabaya, Dosen, Cleaning Service peduli dengan sampah yang
dan Mahasiswa. mengakibatkan bertambahnya
sampah.

2. Mendukung penuh kegiatan yang Banyaknya pengepulan sampah


dilakukan oleh bank sampah syariah disekitar kampus membuat harga
FEBI UINSA Surabaya serta menjadi bersaing.
memudahkan mahasiswa bisa setor
sampah dilingkungan kampus seperti
fasilitas dan lainnya.

d. Dampak Positif dan Negatif Pemberdayaan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku Direktur Utama

bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya serta Eka Melinda, Firda

Gangsar Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista Dewi,

Ilham Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda Putri,

Rizal Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah, dan

Wilda Minhatul Ulah selaku Nasabah bank sampah syariah FEBI

UINSA Surabaya menjelaskan Dampak Positif dan Negatif

Pemberdayaan, bahwa:

“Dampak positif adalah menjadikan civitas


akademika UINSA lebih peduli terhadap lingkungan sekitar
dan sampah yang awalnya tidak memiliki nilai guna menjadi
barang yang bermanfaat serta menjadikan civitas akademika
100

UINSA memiliki keterampilan tambahan. Dampak negatif


adalah setelah melakukan kegiatan pemberdayaan seringkali
tidak dimanfaatkan dengan baik oleh civitas akademika
UINSA dan setelah melakukan kegiatan pemberdayaan
seperti contoh melakukan pengelolaan sampah anorganik,
civitas akademika UINSA tidak melakukan kegiatan cuci
tangan yang dapat menimbulkan penyakit pribadi.”114

Dampak positif adalah calon nasabah menjadi tahu


apa itu bank sampah syariah dan mengubah perspektif
terhadap sampah menjadi barang ekonomis. Dampak Negatif
calon nasabah yang ketika terdapat informasi ttg bank
sampah syariah yang acuh tak acuh selamanya akan
berpadangan bahwa sampah hanyalah barang yang tidak
memiliki nilai guna.115 Dampak positif adalah memberikan
edukasi tentang pentingnya pengelolaan/pemanfaatan
sampah. Dampak negatif adalah jika usai memilah-milah
sampah tidak mencuci tangan (menjaga kebersihan) dapat
menyebabkan penyakit diare, dll. 116
Dampak Positif adalah pemberdayaan merupakan
hal yang baik untuk proses pembangunan BSS. Hal ini tidak
merugikan pihak lain, malah diuntungkan karena
berkurangnya sampah di sekitar kampus. Jadi, menurut saya
Pemberdayaan di BSS selalu bersifat positif saja. Dampak
Negatif adalah tidak ada.117 Dampak Positif adalah
meningkatnya pendapatan bagi mahasiswa yang
mengumpulkan sampah. Dampak Negatif adalah ruang dari
BSS kurang luas ketika mahasiswa menyetor sampah
sehingga terjadinya penumpukan jika tidak segera disetor ke
tempat pengepul.118
Dampak Positif adalah memberikan pelajaran untuk
menghargai hal apapun. Dampak Negatif adalah sementara
ini belum saya rasakan.119 Dampak Positif adalah bagi
lingkungan, perputaran ekonomi, literasi, dan budaya yang

114
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 18 April
2020, pukul 11.00 WIB.
115
Eka Melinda, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel
Surabaya, Wawancara, Surabaya, Rabu 14 April 2020, pukul 14.45 WIB.
116
Firda Gangsar Ramadanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 13 April 2020, pukul 15.10 WIB.
117
Ayustina Nur Umami, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 09.30 WIB.
118
Bella Putri Arista Dewi, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 10.06 WIB.
119
Ilham Robbiansyah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.21 WIB.
101

bersih. Dampak Negatif adalah berdampak pada


penyesuaiannya ketika menjalankan pemberdayaan. 120
Dampak Positif adalah isa menjadikan diri menjadi lebih
kreatif. Dampak Negatif adalah kurangnya cara pembuatan
kerajinan yg mudah dibuat.121
Dampak Positif adalah melatih jiwa krratif
mahasiswa. Dampak Negatif adalah tidak ada.122 Dampak
Positif adalah tempat menambah keilmuan seperti bidang
maqashid syariah, peningkatan kepedulian lingungan dan
inovasi ekonomi. Dampak Negatif adalah belum ada
sepertinya.123 Dampak Positif adalah adanya hanya dampak
positif yakni, dapat terciptanya kampus ramah lingkungan
serta memberikan pendapatan untuk nasabah. Dampak
Negatif adalah belum ada.124 Dampak Positif adalah melatih
jiwa kreatif mahasiswa. Dampak Negatif adalah kurang
tau.”125

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Eka Melinda,

Firda Gangsar Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista

Dewi, Ilham Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda

Putri, Rizal Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah,

dan Wilda Minhatul Ulah menjelaskan Dampak Positif dan Negatif

Pemberdayaan, yaitu Dampak positif adalah pemberdayaan

merupakan hal yang baik dan tidak merugikan orang lain. Menjadikan

civitas akademika UINSA Surabaya memiliki ketrampilan dan lebih

120
Muhammad Ainul Yaqin, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 16.00 WIB.
121
Novia Linda Putri, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.41 WIB.
122
Rizal Syahbana, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 20.20 WIB.
123
Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 08.00 WIB.
124
Widiatul Ilmiah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 21.35 WIB.
125
Wilda Minhatul Ulah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 17.40 WIB.
102

peduli dengan ekonomi, literasi, dan budaya yang bersih. Calon

nasabah menjadi tahu apa itu bank sampah syariah FEBI UINSA

Surabaya, serta sampah yang awalnya tidak memiliki nilai guna

menjadi bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Dampak negatif adalah kurangnya pemberdayaan dari civitas

akademika UINSA Surabaya dalam melakukan pengelolaan sampah

anorganik, kurang pedulinya calon nasabah dengan adanya sampah

dikelola menjadi bernilai ekonomi dan bermanfaat serta memberikan

edukasi tentang pengelolaan sampah jika tidak mencuci tangan setelah

kegiatan menyebabkan penyakit diare, dll.

TABEL VI
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMBERDAYAAN

NO DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF

1. Menjadikan civitas akademika UINSA Kurangnya pemberdayaan dari


Surabaya memiliki ketrampilan dan civitas akademika UINSA
lebih peduli dengan ekonomi, literasi, Surabaya dalam melakukan
dan budaya yang bersih. pengelolaan sampah anorganik.

2. Calon nasabah menjadi tahu apa itu Kurang pedulinya calon nasabah
bank sampah syariah FEBI UINSA dengan adanya sampah dikelola
Surabaya. menjadi bernilai ekonomi dan
bermanfaat.

3. Sampah yang awalnya tidak memiliki Kurangnya edukasi tentang


nilai guna menjadi bermanfaat dan pengelolaan sampah jika tidak
bernilai ekonomis. mencuci tangan setelah kegiatan
menyebabkan penyakit diare, dll.
103

B. PEMBAHASAN

1. Manajemen Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya

a. Pengertian Bank Sampah Syariah

Dalam pengertian Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku

Direktur Utama dari bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya

mepaparkan bank sampah syariah, yaitu:

“Bank sampah syariah merupakan terobosan baru


dalam membumikan ajaran ekonomi syariah melalui adanya
lembaga keuangan yang bergerak pada bidang pengelolaan
sampah. Dalam hal ini akad-akad yang terdapat pada ilmu
ekonomi syariah akan diimplementasikan pada kegiatan
operasional bank sampah untuk menciptakan proses
pengelolaan sampah yang sesuai dengan prinsip syariah dan
diharapkan dapat menjadi inovasi dan kreasi bagi masyarakat
luas sebagai wadah dalam menjaga lingkungan hidup dan
ekosistem sekitar melalui kepedulian mengelola sampah”.126

Bank sampah syariah adalah suatu lembaga dibidang

keuangan dalam pengelolaan sampah yang berbasis syariah dalam

proses operasionalnya dari barang yang tidak berguna menjadi

berguna yang bernilai ekonomis untuk membuat suatu karya yang

berinovasi dan berkreasi untuk bermanfaat lingkungan dan sekitarnya.

b. Peranan adanya Bank Sampah Syariah

Dalam pengertian Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku

Direktur Utama dari bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya

mepaparkan peranan adanya bank sampah syariah, yaitu:

126
Muhammad Hamdan, Direktur Utama Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI
UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 04 April 2020.
104

“Bismillahirrahmanirrahim kalau menurut saya


pribadi pak tentang peranan dengan adanya bank sampah
syariah pada khususnya di UIN Sunan Ampel Surabaya itu
adalah membantu mahasiswa maupun civitas akademika UIN
Sunan Ampel Surabaya untuk turut serta peduli dengan
lingkungan pak. Disini kitakan juga memiliki jargon sendiri
yaitu eco green campus dimana terwujudnya kampus yang
jauh dan asri. Salah satunya melalui bank sampah syariah pak
yakni mahasiswa maupun civitas akademika turut serta
mengaja lingkungan. Namum disini kita juga mendapatkan
manfaat secara ekonomi yakni output dari penjualan sampah
yang telah dikumpulkan sebelumnya dapat digunakan untuk
mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Disini bank sampah syariah memiliki peranan yang
cukup vital pak. Karena sejak hadirnya pada tahun 2013
benar-benar merubah mindset mahasiswa yang pada saat itu
transformasi dari IAIN ke UIN Sunan Ampel Surabaya.
Bahwasanya sampah yang mungkin dianggap remeh dalam
kehidupan sehari-hari nyatanya dapat membantu kegiatan
mahasiswa seperti halnya sampah dirubah menjadi jasa print-
printnan, sampah dirubah menjadi jasa pembuatan makalah,
maupun sampah dirubah menjadi tabungan mahasiswa yang
dapat membantu perekonomian sehari-hari”.127

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku

Direktur Utama dari bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya

mepaparkan peranan adanya bank sampah syariah, yaitu peranan

dengan adanya bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya dari

tahun 2013 hingga sekarang banyak kontribusi yang dilakukan untuk

bertransformasi kampus dari IAIN menjadi UINSA Surabaya,

menjaga lingkungan kampus dan sekitarnya, bermanfaat untuk

mahasiswa dan civitas akademika, serta membantu kegiatan-kegiatan

mahasiswa dari sampah menjadi olahan kreatif yakni sampah diolah

127
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 20 April 2020, pukul
16.00 WIB.
105

menjadi jasa cetak print, pembuatan makalah, dan tabungan

mahasiswa yang menghasilkan nilai ekonomis.

c. Manfaat Bank Sampah Syariah

Dalam pengertian Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku

Direktur Utama dari bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya

mepaparkan manfaat adanya bank sampah syariah, yaitu:

“Untuk manfaat bank sampah syariah sendiri secara


ekonomi tentu dirasakan oleh semua kalangan pak. Yakni
dengan modal hanya sampah yang didapatkan dari
lingkungan sekitar yang dapat dikita dapatkan hanya mencari
atau kita mengumpulkan dalam jangka waktu tertentu baik
dirumah maupun didaerah kampus maupun ketika berada
didaerah-daerah tertentu.
Kita dapat mendapatkan hasil dari pundi-pundi, hasil
pundi-pundi rupiah dari penukaran sampah tersebut pak. Dan
disini tentunya ini merupakan inovasi baru dalam sektor
perekonomian dimana sampah juga bisa dimanfaatkan untuk
kegiatan sehari-hari seperti halnya daur ulang maupun,
maupun tenaga pembangkit listrik lainnya pak.
Di berbagai daerah saat ini, sampah juga saat sudah
menjadi salah satu bahan dasar untuk kemudian dapat
dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga sampah
pak. Daerah Surabaya Alhamdulillah ada beberapa daerah
yang listriknya sudah dialiri dari hasil pembangkit listrik
tenaga sampah tersebut pak. Kemudian menjadi salah satu
tolak ukur dari bank sampah syariah UIN Sunan Ampel
Surabaya untuk kemudian dapat menciptakan kajian teori
yang bagus untuk kemudian dapat dijadikan edukasi kepada
seluruh lapisan masyarakat bahwasanya manfaat sampah
tidak hanya pada bidang ekonomi.
Namun juga dalam bidang kehidupan sehari-hari
lainnya pak. Salah satunya juga manfaat secara lingkungan
yakni terciptanya lingkungan yang asri, dan hijau dan sehat.
Dimana dengan manfaat secara lingkungan ini dirasakan
dalam berbagai sektor pak, seperti kesehatan maupun
kenyamanan kehidupan.
Disini tentu yang dibutuhkan oleh masyarakat sudah
terpenuhi pak dengan adanya pengelolaan sampah yang baik
106

karena selama ini mungkin pak bisa dirasa kita juga


bahwasanya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah
maupun membuang sampah secara baik masih kurang pak,
jadi dengan adanya bank sampah syariah tentu juga
berkampanye mereka untuk mengajak bersama-sama
menjaga lingkungan dengan jargon Save Earth dimana kita
menjaga bumi melalui tindakan kita dari hal yang paling
kecil”.128

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku

Direktur Utama dari bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya

mepaparkan manfaat adanya bank sampah syariah, yaitu peneliti

mendapatkan ada dua manfaat secara ekonomi dan lingkungan antara

lain:

1) Manfaat secara ekonomi

Manfaat secara ekonomi merupakan inovasi dari

perekonomian dari sampah yang tak bernilai menjadi lebih bernilai

untuk bisa diolah semua kalangan menjadi daur ulang sampah atau

tenaga pembangkit listrik dari sampah menjadi yang lebih

bermanfaat dan bernilai ekonomis.

2) Manfaat secara lingkungan

Manfaat secara lingkungan merupakan hal terpenting bagi

masyarakat dilingkungan sekitar untuk bersama-sama saling

mengajak dan menjaga lingkungan sekitar dari hal terkecil agar

128
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 20 April 2020, pukul
16.00 WIB.
107

menikmati kesehatan dan kenyamanan dalam berkehidupan

menjadi lebih baik yang asri, hijau dan sehat.

d. Pengelolaan sampah

1) Sampah organik

Dalam pengertian Muhammad Hamdan Ali Masduqie

selaku Direktur Utama dari bank sampah syariah FEBI UINSA

Surabaya mepaparkan pengelolaan sampah organik, yaitu:

“Untuk sampah organik sendiri prosedural nya di


UIN Surabaya merupakan sampah yang secara teori dari
daun-daun kering yaitu jenis hayati maupun hewani,
contohnya di kampus UIN Surabaya terdapat pohon-pohon
yang sangat besar dan rindang setiap hari jumlah volume
daun kering tersebut sangat banyak, bank sampah syariah
menerima penyetoran sampah dari pihak petugas
kebersihan UIN Surabaya,dan dalam jangka waktu yang di
lakukan 1 bulan sekali atau 1 minggu sekali dan juga
memanfaatkan komposter yang di miliki BSS yakni 2
buah pengelola daun kering tersebut, campuran daun
kering dengan bahan kimia yang di padukan satu
komposter dapat menjadi pupuk yang kami
komporsenialkan melalui pusat perkembangan bisnis.
Jadi BSS memiliki produk sendiri pupuk organik
yang di gunakan oleh masyarakat maupun UIN Surabaya
untuk membantu kesuburan tanaman yang di miliki dan
saat itu harga perpupuk 500 hingga 10.000 dan saat ini
pupuk UIN Surabaya belum bisa berjalan secara maksimal
karena memang pemanfaatan komposter nya belum
maksimal, dan kedepannya pengurus BSS dapat
mengelola 2 buah komposter, karena untuk berkerja sama
membangun kampus yang bersih lagi,karena hingga detik
ini di kampus UIN Surabaya tugas kebersihannya menjual
sampah daun kering dalam artian mereka kepada pihak
luar,dan mereka yang membayarnya karena jasa
pengambilan sampah dan saat ini ingin mewujudkan kerja
sama yang bisa mendapatkan keuntungan dan juga petugas
108

kebersihan mendapatkan keuntungan karena kami


membeli daun-daunan kering tersebut.129

Dapat kita simpulkan, bahwa sampah organik dalam

pengelolaan sampah dalam prosesnya bank sampah syariah FEBI

UINSA Surabaya memiliki dua komposter yang mengelola daun

kering. Adapun sampah daun-daun kering diberikan dari petugas

kebersihan UIN Surabaya dalam jangka waktu 1 bulan sekali atau 1

minggu sekali. Dari dua komposter tersebut, dimasukan daun-daun

yang kering di gabung dengan kimia menjadi sebuah pupuk yang

kami distribusikan melalui pusat perkembangan bisnis.

Bank Sampah Syariah memiliki produk yang dikelola

menjadi pupuk organik harga jual perpupuk Rp. 500.00 -

Rp. 10.000 yang dimanfaatkan UINSA Surabaya dan masyarakat

sekitar untuk kesuburan tanaman.

Akan tetapi, pengelolaan pupuk UINSA Surabaya belum

berjalan maksimal, dikarenakan vakum dan sumber daya manusia

juga belum fokus melanjutkan program pengelolaan daur ulang

menjadi pupuk yang bermanfaat dan akan bekerjasama dengan

instansi lain.

129
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 11 April 2020, pukul
13.00 WIB.
109

2) Sampah anorganik

Dalam pengertian Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku

Direktur Utama dari bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya

mepaparkan pengelolaan sampah anorganik, yaitu:

“Dalam prosesnya dimulai dari Intansi atau


Organisasi, Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa. memilih dan
mengumpulkan jenis-jenis sampah. Kemudian sampah
dibawa menuju ke Bank Sampah Syariah FEBI UINSA
Surabaya dengan menghubungi pengurus atau langsung ke
sekretariat Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya.
Kemudian, Nasabah akan mengisi formulir yang
diberikan pengurus dan mendapatkan buku tabungan Bank
Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya. Sampah yang di
berikan ke pengurus akan ditimbang langsung oleh pengurus
dan dicatat ke pembukuan. Setelah itu, akan dipilah dan
disimpan oleh pengurus di ruangan operasional Bank Sampah
Syariah FEBI UINSA Surabaya. Hasil catatan tersebut, bisa
langsung diambil uang atau ditabung ke dalam buku
tabungan yang sudah dimiliki nasabah”.130
Serta dalam proses pengelolaan kemasan sampah adalah
“Lingkungan kampus belum ada kemampuan
sebelumnya untuk mengelola sampah. Sebelumnya adanya
Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya lingkungan
kampus dalam mengelola sampah dikelola oleh petugas
kebersihan kampus. Melakukan sosialisasi kepada
masyarakat lingkungan sekitar berupa program pengelolaan
sampah yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat. Dapat
dilaksanakan satu kali dalam satu bulan.
Melakukan alur tabungan di Bank Sampah Syariah
FEBI UINSA Surabaya. setalah itu membuat kreasi sampah
berbahan baku sampah kemasan. Sampah yang distorkan
dilakukan pencucian dan pemisahan pada sampah botol. di
pisah-pisah label, badan botol dan tutup botol. supaya bersih
dan dijemur sampai kering.
Sampah dikelola, dianyam dan dijahit agar tidak
rusak. Sampah yang sudah menjadi karya siap dijual melalui

130
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 11 April 2020, pukul
13.00 WIB.
110

media sosial instagram BSS FEBI UINSA: bss_uinsa. Hasil


kreasi sampah selain di buat kerajinan dan juga dijual ke
pengepul”.131

Dapat kita simpulkan, bahwa sampah anorganik dalam

pengelolaan sampah merupakan suatu pengelolaan yang dilakukan

secara bersama-sama untuk mengolah sampah yang awalnya tidak

berguna menjadi lebih berguna dan lebih mencintai lingkungan

dengan dilakukan berbagai instansi atau elemen masyarakat.

Dilakukan dengan mengumpulkan sampah plastik, botol, dan lain-

lainnya. Serta distorkan kepada pengurus atau instansi terdekat untuk

melakukan transaksi jual beli sampah serta dikelola untuk lebih

bermanfaat dan bernilai ekonomis.

3) Dijual ke pengepul

Dalam pengelolaan sampah antara organik dan anorganik

selain dikelola untuk dijadikan sebuah karya. Pengurus bank

sampah syariah FEBI UINSA Surabaya juga melakukan

penjualanan kepengepul dari tahun 2016 hingga sekarang.

Prosedurnya dalam transaksi dijual sampah dengan

pengepul ialah pengurus bank sampah syariah melakukan

sosialisasi dan penerimaan sampah. Setelah itu, dibersihkan,

131
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 12 April 2020, pukul
14.00 WIB.
111

dipisahkan, dan dijual kepengepul. Jenis-jenis apa saja yang dijual

kepengepul, antara lain:

a) Kertas

Jenis-jenis kertas terbagi menjadi beberapa, yaitu:

(1) Kertas HVS

(2) Kertas buram

(3) Kertas duplek

b) Kardus

c) Botol

Manfaatnya dijual kepengepul adalah mendapatkan margint atau

keuntungan setiap kilo gramnya.

Penelitian menyimpulkan bahwa ada beberapa proses yang

dilalui sebelum dijual kepengepul antara lain: sosialisasi, penerimaan

sampah, dibersihkan, dipisahkan, dan dijual kepengepul. Adapun manfaat

dari pengelolaan agar mendapatkan nilai ekonomis dan keuntungan agar

lebih bermanfaat.

e. Macam-macam sampah

Macam-macam sampah terdiri dari dua yaitu:

1) Sampah organik

Sampah organik adalah sisa dari tumbuhan yang dapat

diolah sesuai dengan yang dibutuhkan seperti daun kering menjadi

pupuk.
112

2) Sampah anorganik

Sampah anorganik adalah merupakan sisa dari hasil

produksi atau kegiatan sehari-hari berupa barang keras atau lunak

yang dapat diolah kembali, contohnya plastik, kertas, kardus, dan

lain-lain.

Hasilnya dari sampah anorganik dikelola menjadi

kerajinan atau karya dan dijual kepengepul. Dalam pengelolaan

sampah anorganik menjadi kerajinan atau karya terbagi menjadi

beberapa jenis-jenis sampah, antara lain:

a) Plastik

(1) Plastik lembar

(2) Plastik botol, dan lain-lain

b) Kertas

(1) Majalah,

(2) Koran,

(3) Buku paket, dan lain-lain

c) Dan lain-lain

Manfaatnya menjadi sebuah kerajinan atau karya yaitu bunga

hiasan, tempat pensil, vas bunga dan lain-lain. Hasil kerajinan bisa dijual

melalui media sosial yaitu instagram @bss_uinsa.

Dari hasil kerajinan atau karya tersebut penelitian menyimpulkan

bahwa ada beberapa manfaat dari pengelolaan agar menjadi lebih


113

bermanfaat dan bernilai ekonomis yaitu pengelolaan sampah plastik,

kertas dan lain-lain dikelola menjadi sebuah karya bunga hiasan, tempat

pensil, vas bunga dan lain-lain. Hasil kerajinan dijual ke media sosial bank

sampah syariah FEBI UINSA Surabaya instagram : @bss_uinsa.

f. Pelaksanaan Pengelolaan Manajemen

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah suatu tugas yang harus dilaksanakan

oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuannya. Berdasarkan dari

narasumber bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya,

Muhammad Hamdan Ali Masduqie sebagai Direktur Utama bank

sampah syariah FEBI UINSA Surabaya menerangkan bahwa

perencanaan terbagi menjadi 3 yaitu jangka pendek, jangka

menegah dan jangka panjang. Dalam proses perencanaan adanya

rapat atau musyawarah, dan ketiga perencanaan disesuaikan dengan

kondisi sumber daya manusia ialah pengurus untuk meningkatkan

program-program tersebut.

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan

perencanaan bahwa:

“Perencanaan jangka pendek, menengah dan


panjang dalam Bank Sampah Syariah FEBI UINSA
Surabaya adalah jangka pendek meningkatkan pemasaran
kepada seluruh Mahasiswa UINSA Surabaya melalui
sosialisasi tiap fakultas, jangka menengah meningkatkan
volume penjualan jual beli sampah, jangka panjang
mengadakan kegiatan daur ulang plastik menggunakan
114

mesin daur ulang yang dapat diikuti oleh pengurus dan


nasabah Bank Sampah Syariah.
Rapat dilakukan pengurus dalam waktu yang
telah disepakati, program yang yang dilakukan ada tahun
sebelumnya dan tahun ini terdapat program nabung saham
modal sampah (As-Salam) yang telah terlaksana pada
bulan September 2019 dan mendapatkan rekor MURI,
jumlah nasabah Bank Sampah Syariah meningkat
signifikan agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan
lancar.
Program yang tidak sesuai rencana pengurus akan
mengadakan rapat luar biasa yang membahas tentang
program kerja yang belum terlaksana dan menyiapakan
rencana lainnya (plan B) yang telah disusun pada rapat
kerja pengurus di awal kepengurusan. Pembuatan jadwal
kerja dirancang bersama oleh Badan Pengurus Harian
berdasarkan jadwal kuliah setiap pengurus dan disetujui
oleh Direktur Utama.
Strategi bank sampah dalam meningkatkan
pemasukan mengadakan kegiatan tambahan yakni daur
ulang botol plastik, karena keuntungan dapat lebih banyak
dan berlipat dibanding penjualan sampah botol plastik
tanpa daur ulang (non daur ulang)”.132

Perencanaan jangka pendek pada bank sampah syariah

FEBI UINSA adalah melaksanakan kegiatan meningkatkan

pemasaran kepada mahasiswa UINSA melalui sosialisasi terkait

bank sampah syariah FEBI UINSA. Dalam hal cara menabung

melalui sampah, membuat karya dan produk-produk lainnya.

Perencanaan jangka menengah pada bank sampah syariah

FEBI UINSA adalah meningkatkan jual beli sampah kepada

masyarakat UINSA membuat suatu program-program yang

132
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 18 April 2020, pukul
11.00 WIB.
115

menarik salah satunya mengadakan pelatihan mendaur ulang

sampah menjadi bernilai ekonomis dan bermanfaat.

Dalam perencanaan jangka panjang pada bank sampah

syariah FEBI UINSA adalah membuat sebuah kegiatan kolaborasi

program nabung saham modal sampah (As-Salam) yang telah

terlaksana pada bulan September 2019 dan mendapatkan rekor

MURI. Strategi yang dilakukan bank sampah syariah dalam

meningkatkan pemasukan mengadakan kegiatan tambahan yakni

daur ulang botol plastik.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses pembentukan struktur

organisasi yang sesuai dengan arah tujuan yang sama sehingga

mengarah pada kebersamaan dalam pelaksanaan fungsi manajemen

yaitu Manajemen Bank Sampah Syariah dalam Pemberdayaan

Ekonomi Ramah Lingkungan.

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan

pengorganisasian, bahwa:

“Proses pembentukan kepengurusan dilakukan


Badan Pengurus Harian serta kepada devisi dibentuk
berdasarkan musyawarah mufakat kepengurusan periode
sebelumnya saat musyawarah besar. Untuk perekrutan
anggota devisi diadakan rekrutmen pengurus berdasarkan
ketentuan yang telah ditentukan.
Pembagian tugas setiap divisi ditentukan bersama
saat kegiatan rapat kerja pengurus dan disahkan oleh
Badan Pengurus Harian. Pergantian kepengurusan
116

berakhir saat diadakan Musyawarah Besar Bank Sampah


Syariah”.133

Pengorganisasian mengatur dan membagi tugas-tugas

didalam kepengurusan struktur. Struktur terbagi dalam badan

pengurus harian terdiri dari Direktur Utama dan Manajer serta 5

divisi yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Setiap divisi saling mendukung disetiap kegiatan-kegiatan,

contohnya dalam kegiatan pemilahan sampah, pembuatan hasta

karya dan lain-lainnya.

Berdasarkan data struktur organisasi bank sampah syariah

FEBI UINSA Surabaya dalam fungsi manajemen

pengorganisasiaan sudah jelas dari struktur, tugas dan tanggung

jawab.

c. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan adalah suatu usaha yang direncanakan

bersama anggota-anggota untuk dilakukan sebuah kegiatan untuk

mencapai tujuan tersebut. Dalam pelaksanaan, kegiatan bank

sampah syariah FEBI UINSA Surabaya dalam pemberdayaan

ekonomi ramah lingkungan telah dilaksanakan. Mulai dari

sosialisasi dilingkungan internal kampus UINSA Surabaya dan

bekerjasama dengan instansi atau organisasi eksternal yaitu

pengumpulan sampah, pencatatan kedalam buku rekening,


133
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 19 April 2020, pukul
10.00 WIB.
117

pemilahan sampah, pembuatan hasta karya dan penjualan hasil

karya serta bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Sampah Kota

Surabaya, Bursa Efek Indonesia Jawa Timur dan lain-lainnya.

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan

pelaksanaan, bahwa:

“Pelatihan yang diprogramkan Bank Sampah


Syariah FEBI UINSA Surabaya bagi pengurus seperti
kegiatan pembuatan kerajinan bersama serta pembelajaran
setiap program kerja masing-masing devisi yang
dikenalkan kepada seluruh pengurus dalam membangun
kerjasama dalam ranah internal dan eksternal menjalin
komunikasi setiap saat dengan semua pengurus, serta saat
terjadi permasalahan Direktur Utama menjadi pihak yang
bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan.
Pengurus melayani nasabah sehari-hari yang
ingin melaksanakan program jual beli sampah, tabungan
dan deposito sampah serta nasabah yang ingin membeli
hasil kerajinan sampah maupun mengikuti kegiatan
pembuatan kerajinan. Dalam mengkoordinir pengurus
untuk melaksanakan tugas berkomunikasi melalui sosial
media, yaitu whatsapp untuk memberikan pengawasan
kepada seluruh pengurus ketika tidak dapat turun langsung
ke lapangan”.134

Pemberdayaan daur ulang sampah menjadi nilai ekonomis

dilakukan bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya melalui

sistem tabungan sampah. Sebagaimana dalam bank-bank sampah

pada umumnya, yang disetorkan dalam bank sampah syariah FEBI

UINSA Surabaya adalah sampah dan pengelolaan pupuk kompos.

Proses tabungan sampah meliputi pengumpulan sampah dari

134
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 20 April 2020, pukul
16.00 WIB.
118

lingkungan internal kampus UINSA Surabaya, ditimbang sampah,

dicatat oleh pengurus kedalam buku rekening nasabah dan bisa

juga ditabung menjadi saham yang bekerjasama dengan Galeri

Investasi Syariah UINSA Surabaya. Nasabah yang belum

mendaftarkan sebagai anggota langsung membawa sampah dan

mendaftarkan ke bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya

berfungsi untuk mencatat transaksi penyetoran sampah.

Hasil dari tabungan sampah dinikmati manfaatnya oleh

nasabah. Dari menikmati lingkungan yang bersih dan sehat,

mendapatkan ilmu tentang pengelolaan sampah menjadi sebuah

karya, dan lain-lainnya.

Akan tetapi dalam pengelolaan pupuk kompos tidak

berjalan karena mengalami vakum bertahun-tahun dan

kepengurusan berfokus pada pengelolaan sampah yang ditabung

atau dimodalkan untuk menjadi investasi saham dengan

bekerjasama Galeri Investasi Syariah UINSA Surabaya.

Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya dari

hasilnya adalah pertama, nasabah mendapatkan manfaat hasil dari

hasil tabungan sampah (income). Kedua, nasabah memiliki

kemampuan atau keahlian (skill) dalam mengelola sampah dari

awal yang tidak paham menjadi paham dalam pengelolaan bank

sampah yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat.


119

Pelaksanaan pemberdayaan melalui pengelolaan sampah

belum berjalan dengan maksimal. Karena sampah yang dikelola

bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya hanya mengelola

sampah anorganik dan pengelolaan pupuk kompos tidak berjalan

walaupun ada alatnya. Seharusnya bank sampah syariah FEBI

UINSA Surabaya mengelola organik dan anorganik secara

seimbang serta maksimal. Sampah organik bisa dikelola dan

dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos dan sampah

anorganik bisa dikelola dan dimanfaatkan untuk pembuatan hasta

karya dan lain-lainnya. Dalam pemberdayaan dan manfaat bisa

memberdayakan secara lebih luas.

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah suatu cara untuk melihat dilaksanakan

kegiatan yang sudah di rencanakan. Pelaksanaan pengawasan di

bank sampah syariah dilakukan dengan rapat evaluasi. Rapat

evaluasi berfungsi melihat kegiatan-kegiatan mana yang sudah

terlaksana dan belum terlaksana.

Muhammad Hamdan Ali Masduqie menjelaskan

pengawasan, bahwa:

“Rapat evaluasi dilaksanakan setiap minggu atau


setiap bulan dan harus diikuti oleh 75% pengurus yang
hadir. Pelaksanaan program yang telah direncanakan dan
dilakukan sebelumnya dilaksanakan oleh semua pengurus
yang telah terbagi pada masing masing program kerja pada
setiap devisi dan dapat dibantu oleh Badan Pengurus
Harian Bank Sampah Syariah.
120

Manfaat dilaksanakan evaluasi pengurus


mendapatkan cara baru dalam menghadapi problem,
seperti halnya tidak berjalan dengan maksimal setiap
proker yang dijalani, maupun volume penjualan sampah
yang tidak maksimal. Usaha yang dilakukan jika program
target tidak tercapai menjalankan program kerja lainnya
berdasarkan plan B (rencana lainnya) dengan target dapat
terlaksana dalam waktu yang tidak berbeda jauh dengan
rencana awal”.135

Jumlah nasabah bank sampah syariah FEBI UINSA

Surabaya mengalami peningkatan. Pada awal tahun 2018, nasabah

yang tergabung berjumlah 20 orang. akan tetapi pada tahun 2020

nasabah bertambah menjadi 103 orang. Nasabah tersebut bukan

hanya mahasiswa melainkan Dosen, Karyawan, Organisasi atau

Instansi.

Penerapan fungsi manajemen dalam bank sampah syariah

FEBI UINSA Surabaya dari perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan. Dalam hal ini, adanya peran penting

gerakan sosialisasi yang lebih aktif, sumber daya manusia yang

berbagai latar belakang butuh materi-materi yang rutin untuk

memahami pengurus dan nasabah pentingnya memanfaatkan dan

menabung sampah. Serta mengaktifkan kembali kegiatan

pengelolaan pupuk kompos yang sangat jarang kita temukan. Justru

ini menjadi amal jariyah dan bermanfaat untuk masyarakat

Indonesia.

135
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 20 April 2020, pukul
16.00 WIB.
121

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Bank Sampah Syariah dalam

Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan

Muhammad Hamdan Ali Masduqie selaku Direktur Utama bank

sampah syariah FEBI UINSA Surabaya serta Eka Melinda, Firda Gangsar

Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista Dewi, Ilham

Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda Putri, Rizal

Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah, dan Wilda

Minhatul Ulah selaku Nasabah bank sampah syariah FEBI UINSA

Surabaya menjelaskan Faktor Pendukung dan Penghambat Bank Sampah

Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan, bahwa:

“Faktor Pendukung dari pihak akademisi kampus dan


Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. Fasilitas ruangan BSS yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan.
Dukungan dari Dosen dan Pimpinan Fakultas terhadap
keberlangsungan kegiatan BSS UINSA. Faktor Penghambat
kurangnya minat civitas akademika terhadap kegiatan
pengelolaan sampah maupun program dari BSS UINSA lainnya,
belum tersedianya alat yang lengkap untuk menunjang kegiatan
pemberdayaan bagi nasabah maupun non nasabah BSS UINSA
dan minimnya kegiatan sosialisasi kepada pihak akademi
kampus.136
Faktor Pendukung Bank Sampah Syariah sudah ada sejak
2014 silam dan jaya pada masanya ini yang membuat civitas
akademik UINSA mendukung beroperasionalnya kembali Bank
Sampah Syariah, banyaknya civitas akademik UINSA yang
berminat menjadi nasabah Bank Sampah Syariah melihat
banyaknya sampah yang ada lingkungan kampus yang hanya
terbuang di tempat sampah, kantor operasional Bank Sampah
Syariah berada di dalam kampus yang memudahkan nasabah
untuk setor sampah, dan harga jual sampah di Bank Sampah
Syariah kompetitif dengan di tempat pengepul sampah. Serta
136
Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Direktur Utama Bank Sampah Syariah
Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, 19 April 2020, pukul
10.00 WIB.
122

banyaknya sampah dilingkungan UINSA maupun sekitarnya.


Faktor Penghambatnya adalah banyaknya civitas akademik
UINSA yang tidak mengetahui bahwa Bank Sampah Syariah kini
beroperasional kembali hal ini karena kurangnya sosialisasi
tentang dari pihak Bank Sampah Syariah. Serta kurangnya
promosi dari pihak Bank Sampah Syariah baik online maupun
offline.137
Faktor Pendukung adalah untuk mengubah nilai sampah
menjadi nilai ekonomis. Memiliki program kerja yang terstruktur
dengan dibaginya berbagai macam divisi, yang nantinya memiliki
jobdisk masing-masing. Faktor Penghambatnya adalah
keterbatasan waktu antara menjaga BSS dengan jam matakuliah,
kurangnya promosi dan sosialisasi terhadap mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.”138 Faktor Pendukung adalah yang
pasti dari dosen dan mahasiswa yang mendukung adanya BSS.
Disisi lain karena banyaknya sampah yang ada di Surabaya
menyebabkan pencemaran dimana-mana. Jadi adanya BSS ini
cocok untuk mengurangi sampah. Faktor Penghambatnya adalah
mungkin mencocokan waktu setiap individu yang berbeda-
beda.139
Faktor Pendukung adalah adanya peran jajaran petinggi
kampus sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan BSS FEBI
UINSA serta kesadaran sebagian mahasiswa UINSA sudah
terbentuk karena kegiatan ini memberikan dampak positif bagi
mahasiswa UINSA. Faktor Penghambatnya adalah masih
rendahnya kesadaran mahasiswa UINSA, banyaknya anggaran
yang harus dikeluarkan ketika kegiatan BSS FEBI UINSA, serta
nilai sampah masih tergolong rendah.140 Faktor Pendukung adalah
operasional dan bimbingan yang maksimal oleh pengurus BSS.
Faktor Penghambatnya adalah Waktu yang tidak sesuai dengan
jadwal kuliah.141
Faktor Pendukung adalah Promosi, Media Sosial,
dukungan dari pejabat kampus dan organisasi lain. Faktor
Penghambatnya adalah kurang edukasi, budaya kampus yang
belum mendukung, kurangnya kesadaran mahasiswa.142 Faktor

137
Eka Melinda, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan Ampel
Surabaya, Wawancara, Surabaya, Rabu 14 April 2020, pukul 14.45 WIB.
138
Firda Gangsar Ramadanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 13 April 2020, pukul 15.10 WIB.
139
Ayustina Nur Umami, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 09.30 WIB.
140
Bella Putri Arista Dewi, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Jum’at 17 April 2020, pukul 10.06 WIB.
141
Ilham Robbiansyah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.21 WIB.
142
Muhammad Ainul Yaqin, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 16.00 WIB.
123

Pendukung adalah lokasi bss di dalam kampus dan merupakan


salah satu lab di fakultas. Faktor Penghambatnya adalah mungkin
kurangnya promosi.143 Faktor Pendukung adalah tersedianya
tempat dan alat operasional yang memudahkan kegiatan
operasional bank sampah syariah. Faktor Penghambatnya adalah
kurangnya dukungan dari pihak kampus.144
Faktor Pendukung adalah faktor support Kepala
laboratorium , tempat yg strategis dan yang pasti para pengurus
yang terus memiliki semangat untuk mengembangkan BSS.
Faktor Penghambatnya adalah yang lebih terlihat adalah faktor
tantangannya, baik dalam hal kesolidtan team, inovasi maupun
marketing pasar.145 Faktor Pendukung adalah selain mahasiswa
yang antusias, ada juga para dosen yang mendukung dengan
memfasilitasi fasilitas yang diperlukan. Faktor Penghambatnya
adalah belum seluruh mahasiswa uinsa mengetahui terkait BSS. 146
Faktor Pendukung adalah adanya tempat operasional dan
sebagian alat pembantu. Faktor Penghambatnya adalah kurangnya
dukungan dari pihak luar.”147

Penjelasan Muhammad Hamdan Ali Masduqie, Eka Melinda,

Firda Gangsar Ramadanti, Ayustina Nur Umami, Bella Putri Arista Dewi,

Ilham Robbiansyah, Muhammad Ainul Yaqin, Novia Linda Putri, Rizal

Syahbana, Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Widiatul Ilmiah, dan Wilda

Minhatul Ulah menjelaskan ada dua yaitu Faktor Pendukung dan

Penghambat Bank Sampah Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah

Lingkungan yaitu

143
Novia Linda Putri, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Sabtu 18 April 2020, pukul 20.41 WIB.
144
Rizal Syahbana, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 20.20 WIB.
145
Siti Alfia Ayu Rohmayanti, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Minggu 19 April 2020, pukul 08.00 WIB.
146
Widiatul Ilmiah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN Sunan
Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 21.35 WIB.
147
Wilda Minhatul Ulah, Nasabah Bank Sampah Syariah Laboratorium FEBI UIN
Sunan Ampel Surabaya, Wawancara, Surabaya, Senin 20 April 2020, pukul 17.40 WIB.
124

a. Faktor Pendukung

Faktor Pendukung adanya bank sampah syariah dari Tahun

2014 silam membuat dukungan dari civitas akademika yaitu Pimpinan

FEBI UINSA Surabaya, Kepala Laboratorium FEBI UINSA

Surabaya, dan Dosen UINSA Surabaya yang telah memberikan

fasilitas bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya untuk

melaksanakan kegiatan pemberdayaan dalam melakukan pengelolaan

sampah yang sudah diatur dalam kepengurusan diprogram kerja sesuai

jobdisk masing-masing. Dukungan juga dari organisasi dan

mahasiswa itu sendiri, adanya kantor operasional didalam kampus,

promosi secara media sosial untuk mempublikasikan kegiatan.

Kesadaran dari mahasiswa bergabung menjadi nasabah untuk

mendapatkan income atau penghasilan. Dalam hal ini, kerja kompak

yang dilakukan pengurus bank sampah syariah FEBI UINSA

Surabaya dari melakukan rapat internal, melaksanakan kegiatan-

kegiatan dan melakukan evaluasi. Dukungan dari lembaga UINSA

Surabaya untuk menambah semangat dalam berkegiatan dan

pengelolaan.

Dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam

pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan melalui pengelolaan

sampah adalah dukungan Pimpinan FEBI UINSA Surabaya, Kepala

Laboratorium FEBI UINSA Surabaya, Dosen, Organisasi dan

Mahasiswa. Adanya dukungan fasilitas, kesadaran dari mahasiswa


125

untuk menjadi nasabah, mendapatkan income atau penghasilan,

kepengurusan yang terstruktur, kantor operasional didalam kampus,

serta promosi secara media sosial.

b. Faktor Penghambat

Faktor Penghambat yaitu minimnya sosialisasi online dan

offline, kurangnya minat civitas akademika khususnya mahasiswa,

kurangnya dukungan dari pihak kampus dan pihak luar yang berkaitan

dengan lingkungan serta belum tersedianya alat yang lengkap untuk

menunjang kegiatan pemberdayaan bank sampah syariah FEBI

UINSA Surabaya, kesadaran yang masih kurang terhadap peduli

lingkungan kampus UINSA Surabaya untuk menabung sampah di

bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya.

Kurangnya promosi dan inovasi hasil kreasi daur ulang

sampah serta keterbatasan waktu yaitu perkuliahan dalam mengelola

bank sampah syariah. Kekompakan tim atau pengurus dalam

melakukan kegiatan bank sampah syariah, kurangnya kesadaran dari

mahasiswa untuk menjadi nasabah minimnya harga sampah, dan

anggaran yang terlalu besar untuk mengadakan kegiatan bank sampah

syariah.

Dapat kita simpulkan, bahwasanya faktor penghambat dalam

pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan kampus di UINSA

Surabaya adalah kurangnya sosialisasi secara online dan offline,

belum tersedianya alat yang lengkap, kurangnya dukungan dari pihak


126

kampus dan pihak luar, Kurangnya promosi dan inovasi hasil kreasi

daur ulang sampah, keterbatasan waktu dalam mengelola bank

sampah syariah, kurangnya kekompakan tim atau pengurus dalam

melakukan kegiatan bank sampah syariah, kurangnya kesadaran dari

mahasiswa untuk menjadi nasabah, minimnya harga sampah, dan

anggaran yang terlalu besar untuk mengadakan kegiatan bank sampah

syariah.
127

C. Gambar Situs Analisis Data Manajemen Bank Sampah Syariah


dalam Pemberdayaan Ekonomi Ramah Lingkungan Kampus 148

MANAJEMEN JANGKA

PLANNING PENDEK

ORGANIZING 1 MENENGAH

ACTUATTING PANJANG
2
CONTROLLING

3 Sosialisasi

Dukungan
4 Kesadaran
Internal

Terstruktur 5 Fasilitas

Kekompakan
Promosi 6 Tim

PENDUKUNG PENGHAMBAT
7

Fasilitas Minim Waktu


8
Pemasaran
Kesadaran 9
Minim Harga &
Pendapatan 10
Anggaran
Ekonomis
Internal &
11 Eksternal

12

148
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Qualitative Data Analiysis, (tk: Sage
Publications, Inc, tt), Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi, Analisis Data Kualitatif, Cet. I, (Jakarta:
Universitas Indonesia (UI-Press), 1992), h. 141-152.
128

Keterangan:

a. Gambar situs analisis data ini terfokus ke Manajemen, Jangka, Faktor


pendukung dan Faktor penghambat.
b. Responden Bank Sampah Syariah UINSA Surabaya, yaitu: 1. Hamdan, 2. Eka,
3. Firda, 4. Ayu, 5. Bella, 6. Ilham, 7. Yaqin, 8. Novita, 9. Rizal, 10.Siti, 11.
Widia, dan 12. Wilda.
c. Pendukung :
1. Dukungan Internal (Pimpinan FEBI UINSA Surabaya, Dosen, Organisasi
dan Mahasiswa), 2. Organisasi Terstruktur, 3. Adanya Promosi (Instagram), 4.
Adanya dukungan Fasilitas, 5. Adanya kesadaran diri sendiri, dan 6.
Mendapatkan income atau penghasilan.
d. Penghambat :
1. Kurangnya sosialisasi secara online dan offline, 2. Kurangnya kesadaran dari
mahasiswa untuk menjadi nasabah, 3. Kurangnya fasilitas yang lengkap, 4.
Kurangnya pihak kampus dan pihak luar, 5. Kurangnya promosi dan inovasi
hasil kreasi daur ulang sampah (Pemasaran), 6. Keterbatasan waktu dalam
mengelola bank sampah syariah, 7. Minimnya harga sampah dan besarnya
anggaran kegiatan 8. Kekompakan tim atau pengurus.
e. Faktor pendukung dari responden terfokus ke dukungan internal dan fasilitas
dan faktor penghambatnya terfokus ke sosialisasi dan pemasaran.

f. Hasil Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi

g. Arah pentunjuk

h. Hasil dari Responden

i. Arah Pembahasan
129

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil

simpulan bahwa manajemen Bank Sampah Syariah dalam pemberdayaan ekonomi

ramah lingkungan (Studi Kasus pada Laboratorium Bank Sampah Syariah) FEBI

UIN Sunan Ampel Surabaya, sebagai berikut :

1. Manajemen bank sampah syariah dalam pemberdayaan ekonomi ramah

lingkungan merupakan tempat pengelolaan sampah yang trend saat ini dengan

menggunakan akad-akad syariah, dikemas menjadi suatu karya yang bernilai

ekonomis dan bermanfaat. Dalam pelaksanaan fungsi manajemen dalam bank

sampah syariah FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya adalah perencanaan

(Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating) dan

pengawasan (Controlling) atau disebut (POAC) yaitu perencanaan jangka

pendek meliputi sosialisasi tabungan sampah, pelatihan kreasi sampah dan lain-

lainnya. Perencanaan jangka menengah meliputi meningkatkan jual beli

sampah serta mengadakan pelatihan mendaur ulang sampah. Perencanaan

jangka panjang meliputi kegiatan kolaborasi program nabung saham modal

sampah (As-Salam) dan lain-lainnya. Dalam mewujudkan eco green campus

melakukan program daur ulang sampah dengan mengumpulkan sampah daun-

daunan yang dikelola menjadi pupuk kompos dengan memanfaatkan barang

yang tidak bernilai menjadi bernilai ekonomis dan lebih bermanfaat.


130

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan ekonomi ramah

lingkungan yaitu : faktor pendukung meliputi a. Dukungan Internal (Pimpinan

FEBI UINSA Surabaya, Dosen, Organisasi dan Mahasiswa), b. Organisasi

Terstruktur, c. Adanya Promosi (Instagram), d. Adanya dukungan Fasilitas, e.

Adanya kesadaran diri sendiri, dan f. Mendapatkan income atau penghasilan.

Sedangkan faktor penghambatnya meliputi a. Kurangnya sosialisasi secara

online dan offline, b. Kurangnya kesadaran dari mahasiswa untuk menjadi

nasabah, c. Kurangnya fasilitas yang lengkap, d. Kurangnya pihak kampus dan

pihak luar, e. Kurangnya promosi dan inovasi hasil kreasi daur ulang sampah

(Pemasaran), f. Keterbatasan waktu dalam mengelola bank sampah syariah, g.

Minimnya harga sampah dan besarnya anggaran kegiatan h. Kekompakan tim

atau pengurus.
131

B. Saran

1. Memaksimalkan segala potensi yang dimiliki salah satunya dukungan

lembaga, berupa lingkungan yang potensial, sumber daya manusia dan

pelayanan yang ada untuk merangkul nasabah.

2. Meningkatkan sosialisasi kepada mahasiswa, civitas akademika dan lain-

lainnya.

3. Memanfaatkan sumber daya manusia untuk mempromosikan produk-

produknya.

Menambah jumlah pengurus dibagian pemasaran dengan tugas melakukan

pemasaran baik secara online atau offline. Melakukan sosialisasi ke fakultas-

fakultas dan media sosial yang aktif. Dengan demikian bank sampah syariah FEBI

UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki produk kreasi sampah yang bisa disebar

luaskan secara umum dalam rangka memberdayakan dan memperkenalkan kepada

masyarakat luas.
132

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Al Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Departemen Agama RI. 2013.

Fatwa MUI Nomor 47 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah Kerusakan


Lingkungan Tahun 2014.

Peraturan Daerah (PERDA) Kota Surabaya No. 5 tentang Pengelolaan Sampah


`dan Kebersihan di Kota Surabaya Tahun 2014.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tentang Pengelolaan


Sampah Tahun 2008.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup Tahun 1997.

Alam S. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: Erlangga, 2007.

Anang Firmansyah, Muhammad. Manajemen. Pasuruan: Penerbit Qiara Media,


2019.

Anhar, Ashabul dkk. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Berbasis


Konservasi dan Budidaya Kopi Ramah Lingkungan. Aceh: Syiah Kuala
University Press, 2018.

Arifin, Imamul. Giana Hadi W. Membuka Cakrawala Ekonomi. Jakarta: Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Basriyanta. Memanen Sampah. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Fred R. David, Forest R. David. Management Strategik. Jakarta: Salemba


Empat, 2016.

Harsuko Riniwati. Manajemen Sumberdaya Manusia. Malang: Universitas


Brawijaya Press, 2016.

Huberman, Matthew B. Miles dan A. Michael Qualitative Data Analiysis, (tk:


Sage Publications, Inc, tt), Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi, Analisis Data
Kualitatif, Cet. I. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 1992.
133

Kanto, Muklis. Rappana, Patta. Filsafat Manajemen. Makasar: Celebes Media


Perkasa, 2017.

Makmun, Nenny. Sahabat Sampah. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2019.

M. Herujito, Yayat. Dasar-Dasar Manajemen. Bogor: Grasindo, 2001.

Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman, Qualitative Data Analysis, (tk:


Sage Publications, Inc, tt), Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi, Analisis Data
Kualitatif, Cet. I. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 1992.

Riniwati, Harsuko. Manajemen Sumberdaya Manusia. Malang: Universitas


Brawijaya Press, 2016.

Sejati, Kuncoro. Pengelolaan Sampah Terpadu. Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Sucahyowati, Hari. Manajemen Sebuah Pengantar. Malang: Wilis, 2017.

Suharsaputra Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan.


Bandung: PT Refika Aditama, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Cet. XIX.


Bandung Alfabeta, 2013.

Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Press, 1994.

Sukmadi. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Humaniora, 2017.

Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2011.

Umar, Husein. Business in Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,


2000.

Disertasi

Zakariyah. Ringkasan Disertasi: Pengembangan Strategi Pembelajaran di


Lembaga Pendidikan Islam Berprestasi (Studi Multi Kasus Pada MA
Unggulan PP. Amanatul Ummah Mojokerto, MAN 3 Malang, dan SMA Al-
134

Hikmah Surabaya. Surabaya: Program Pascasarjana UIN Sunan Ampel


Surabaya, 2014.

Tesis

Faizah. Tesis: Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat.


Semarang: Universitas Diponegoro, 2008.

Guricci, Imran. Tesis: Perencanaan Pengelolaan Sampah dengan Pendekatan


Patisipatif. Depok: Universitas Indonesia, 2012.

Mukhlis, Mochamad. Tesis: Pengelolaan Bank Sampah untuk Pemberdayaan


Ekonomi umat dalam Perspektif Maqashid Syariah (Studi pada Bank
Sampah kota Malang). Malang: UIN Maulana Maliki Ibrahim Malang
2018.

Skripsi

Afifulloh, Muhammad. Skripsi: Pemberdayaan Masyarakat Desa Sukadamai


Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Melalui P2MKP Citra
Mina Lestari. Metro: IAIN Metro 2017.

Amira. Skripsi: Analisis Pembentukan, Perkembangan, dan Pemanfaatan Bank


Sampah di Kelurahan Karuwisi Utara Kecamatan Panakkukang Kota
Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin, 2017.

Evliyani. Skripsi: Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Anggaran Dana


Desa (ADD) Di Desa Wayharu Kecamatan Bangkunat Belimbing
Kabupaten Pesisir Barat. Lampung: UIN Raden Intan 2018.

Anggi H, Ignasia. Skripsi: Efektivitas dan Dampak Program Pemberdayaan


Nelayan Kerang Hijau” (Studi di Pulau Pasaran Kelurahan Kota Karang
Kecamatan Telukbetung Timur Kota Bandar Lampung). Bandar Lampung:
Universitas Lampung 2016.

Gunawan, Ragil. Skripsi: Peningkatan Ekonomi Masyarakat dengan


Memanfaatkan Sampah Rumah Tangga melalui kelompok sadar sampah
“Sri Kandi” di Desa Karang Tengah, Kecamatan Kemangkon,
Kabupaten Purabalingga, Jawa Tengah. Surabaya: UIN Sunan Ampel,
2018.

Musdalifah, Isrotul. Skripsi: Pengelolaan Bank Sampah untuk Kesejahteraan


Masyarakat Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara” (Studi
Kasus Pada Bank Sampah Tunas Bintang Pagi desa Rajekwesi Kec.
Mayong Kab. Jepara. Semarang: UIN Walisongo 2019.
135

Putri Indarti, Linda. Skripsi: Peranan Bank Sampah dalam Pemberdayaan


Ekonomi Masyarakat. Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2018.

Resmiyanti, Desi. Skripsi: Implementasi fungsi-fungsi manajemen pada


kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dai’i/daiyah di MTS Negeri 1
Model Palembang. Palembang: Raden Fatah, 2017.

Ridwan, Muhammad. Skripsi: Implementasi unsur-unsur dan fungsi manajemen


pada pondok pesantren Al-Hamidiyah Sawangan Depok. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, 2009.

Udi Laksono, Wiwit. Skripsi: Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan


Ekonomi Nasabah (Studi Kasus pada Bank Sampah PAS (Peduli Akan
Sampah) Arcawinangun, Puji Purwokerto, Banyumas. Purwokerto:
IAIN Purwokerto, 2016.

Ulia, Iswatun. Skripsi: Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan


Ekonomi Ramah Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah “Resik
Becik”Kecamatan Krobokan Kota Semarang. Semarang: UIN
Walisongo, 2018.

Jurnal

Asteria, Donna, Heru Heruman. Bank sampah sebagai Alternatif Strategi


Pengelolaan Sampah berbasis Masyarakat di Tasikmalaya. dalam Jurnal
J. Manusia dan Lingkungan edisi no. 1, Vol. 23, 2016.

Effendi, Rustam. dkk. Pengaruh Peranan Bank Sampah Dalang Collection


terhadap Kesejahteraan Karyawan Perspektif Ekonomi Syari’ah. dalam
Jurnal Al-Hikmah edisi no. 2, Vol. XV, 2018.

Rifany Kurniaty, Dian. Mohamad Riza. Pemanfaatan hasil Pengelolaan sampah


sebagai Alternatif bahan bangunan konstruksi. dalam Jurnal SMARTek
edisi no. 1, Vol. IX, 2011.

Samsul Bakhri, Boy. Perspektif Ekonomi Syariah tentang Peranan Bank Sampah
terhadap Kesejahteraan Masyarakat Tempatan. dalam Jurnal Syarikat
edisi no. 1, Vol. I, 2018.

Suhada, Bambang. Setyawan, Dharma. Pengembangan Bank Sampah Syariah


Ikhtiar Pemberdayaan Memajukan Ekonomi Kreatif (studi Bank Sampah
Cangkir Hijau). dalam Jurnal Akademika edisi no. 02, Vol. 22, 2017.
136

Suhirman, Gatot. Manajemen Bank Sampah Syariah berbasis Eco-Campus


(Sebuah Tawaran Menuju UIN Mataram sebagai Green Campus).
dalam Jurnal Iqtishaduna, edisi no. 2, Vol. VIII, 2017.

Syamsuddin. Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen dalam meningkatkan Mutu


Pendidikan. dalam Jurnal Idarah edisi no. 1, Vol. I, 2017.

Website

Ardiansyah, Tomi. Sampah Organik: Klasifikasi, Pengelolaan, dan


Pemanfaatan”https://foresteract.com/sampah-organik-klasifikasi-
pengelolaan-dan-pemanfaatan/. diakses pada 28 Januari 2020, pukul 23.30
WITA.

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, Kamus. Arti kata sampah


https://kbbi.web.id/sampah. diakses pada 25 Juni 2020, pukul 20.00
WITA.

News, Studi. Pengertian Manajemen, Fungsi, Tujuan, Macam, Manfaat &


Prinsip”,https://dosenbahasa.com/cara-menulis-catatan-kaki-dari-
internet. diakses pada 28 Januari 2020, pukul 18.00 WITA.

Tengahku, Jawa. Sampah Anorganik https://kujalanjalan.wordpress.com/


sampah- anorganik/. diakses pada 28 Januari 2020, pukul 23.45 WITA.
LAMPIRAN
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SAMARINDA
Kampus II : Jl. H.A.M Rifaddin Loa Janan Ilir Samarinda, Telp. ( 0541 ) 7270222 Fax ( 0541 ) 7268933
Website : https://febi.iain-samarinda.ac.id/ E-mail : fakultasfebisamarinda@gmail.com

Nomor : FEBI/B- 1038 /In.18/2/TL.01/03/2020 03 April 2020


Sifat : Penting
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian

Yth. Direktur Bank Sampah Syariah


FEBI UINSA Surabaya
Jl. JL. Ahmad Yani, No. 117, Jemur Wonosari,
Kec. Wonocolo, Kota Surabaya.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dalam rangka memenuhi tugas akhir/skripsi dan penyelesaian studi
Program S-1, maka kami memohon dengan hormat kepada Direktur Bank Sampah
Syariah FEBI UINSA Surabaya agar memberikan izin kepada mahasiswa kami, yaitu :
nama : Usamah Ahmad Syahid
Nim : 16.3171.0023
jurusan/prodi : Ekonomi Syariah
semester : VIII (delapan)
untuk mengadakan penelitian skripsi di lembaga yang Bapak/Ibu pimpin. Kegiatan
penelitian ini akan dilaksanakan mulai tanggal 4 April 2020 s/d 20 April 2020 adapun
judul skripsinya adalah “Manajemen Bank Sampah Syariah dalam Pemberdayaan
ramah lingkungan kampus (Studi Kasus Pada Laboratorium Bank Sampah
Syariah FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya”
Adapun data yang diperlukan untuk memenuhi penelitian, adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
2. Dokumentasi
3. Dokumen
4. Dll
Demikian surat permohonan penelitian ini kami sampaikan, atas bantuan dan
kerjasama dan kerjasamanya Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

an. Rektor,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Darmawati
LABORATORIUM BANK SAMPAH SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
Sekretariat: Jl. Ahmad Yani No. 117 Jemur Wonosari Surabaya, Telp. 081247683336

Surabaya, 19 April 2020


No.Surat : 004/DISPOSISI/BSS FEBI UINSA-I/IV/2020
Lampiran :-
Hal : Surat Keterangan

Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Samarinda
Jl. H. A.M Rifaddin Loa Janan Ilir Samarinda
Di _
Samarinda

Menindak lanjuti surat Saudara Nomor : FEBI/B- 1038/ In. 18/2/TL.01/03/2020


Tanggal 03 April 2020, perihal Permohonan Izin Penelitian dan Survey atas nama :
Nama : Usamah Ahmad Syahid
NIM : 16.3171.0023
Semester/Prodi : VIII (Delapan)/ Ekonomi Syariah
Besama ini diberitahukan dengan hormat bahwa kami menyetujui dan memberikan ijin
untuk melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Bank Sampah Syariah dalam
Pemberdayaan Ramah Lingkungan Kampus (Studi Kasus Pada Laboratorium Bank
Sampah Syariah FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya)”.
Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Terimakasih atas perhatiannya.

Direktur Utama
Laboratorium Bank Sampah Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Muhammad Hamdan Ali Masduqie


NIM. G94216117
Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI

Tanggal Observasi :

Pukul :

NO. ASPEK INDIKATOR DISKRIPSI

1. Mengamati kondisi Letak geografis


fisik Bank Sampah
Syariah (BSS) FEBI Sejarah Berdiri
UINSA Surabaya.
Tujuan,Visi dan Misi

Struktur Organisasi

Sarana dan Prasarana

Sumber Pendanaan

2. Mengamati perencanaan Bentuk kegiatan Bank


program kerja Sampah Syariah
pemberdayaan Nasabah Tempat kegiatan
melalui Bank Sampah
Syariah (BSS) FEBI
UINSA Surabaya. Materi pemberdayaan

3. Mengamati mekanisme Media pemberdayaan


kerja pemberdayaan
lingkungan kampus
melalui program Bank
Sampah Syariah (BSS)
FEBI UINSA Surabaya.
Lampiran 2

PEDOMAN PERTANYAAN MANAJEMEN

BANK SAMPAH SYARIAH (BSS) FEBI UINSA SURABAYA

A. PERENCANAAN (Planning)

1. Apa saja perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang dalam

Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

2. Apakah ada rapat atau pertemuan khusus untuk membahas program

Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

3. Program apa saja yang direncanakan pada tahun ini/sebelumnya?

4. Target apa saja yang ingin dicapai?

5. Apakah ada alternatif lain yang dilakukan Bank Sampah Syariah

(BSS) FEBI UINSA Surabaya jika program yang dibuat tidak

sesuai rencana?

6. Bagaimana pembuatan jadwal kerja di pengorganisasian bank

sampah?

7. Bagaimana strategi bank sampah dalam meningkatkan

pemasukan?
B. PENGORGANISASIAN (Organizing)

1. Bagaimana struktur organisasi di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? *Sesuai gambar kepengurusan

2. Bagaimana proses pembentukan kepengurusan?

3. Bagaimana pembagian tugas setiap divisi?

4. Bagaimana pergantian kepengurusan?

C. PELAKSANAAN (Actuating)

1. Apakah pernah ada pelatihan yang diprogramkan Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya bagi pengurus?

2. Bagaimana direktur dalam membangun kerjasama dalam ranah

internal dan eksternal?

3. Bagaimana pengurus melayani nasabah sehari-hari?

4. Bagaimana cara Direktur dalam mengkoordinir pengurus untuk

melaksanakan tugas?

D. PENGAWASAN (Controlling)

1. Apakah ada rapat evaluasi? Bagaimana pelaksanaannya?

2. Bagaimanakah pelaksanaan program yang telah direncanakan dan

dilakukan sebelumnya?

3. Apa manfaat dilaksanakan evaluasi?

4. Bagaimana usaha yang dilakukan jika program / target tidak

tercapai?
Lampiran 3

PEDOMAN DOKUMENTASI

Manajemen Bank Sampah dalam Pemberdayaan Ekonomi

Ramah Lingkungan, (Studi Kasus Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya).

1. Melalui arsip tertulis

a. Sejarah berdirinya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya.

a. Visi dan Misi Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya.

b. Arsip data pengurus Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya.

c. Arsip data Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya.

2. Foto

a. Gedung atau fisik Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya.

b. Sarana dan Prasarana yang dimiliki Bank Sampah Syariah

(BSS) FEBI UINSA Surabaya.

c. Hasil-hasil dari kerajinan sampah.


Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK PENGELOLA BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama :

Hari, Tanggal Lahir :

Alamat :

Usia :

Jabatan :

Pendidikan

Terakhir :

Pekerjaan :

A. Tentang Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya

1. Kapan Bank Sampah di Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya didirikan?

2. Apa yang menjadi latar belakang atau sejarah didirikannya Bank

Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

3. Apa Visi dan Misi Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Visi:

Misi:

4. Apa tujuan didirikannya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?
5. Ada rapat Evaluasi dan Pengawasan Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

6. Siapa pencetus didirikannya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

7. Mengapa Bank Sampah diberi nama Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

8. Bagaimana tahap-tahap pendirian Bank Sampah di Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

9. Siapa yang menjadi Pengelola Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Berapa jumlahnya?

10. Siapa saja yang menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Berapa jumlahnya?

11. Nasabah terdiri dari?

12. Bank Sampah Syariah itu adalah?

B. Sarana dan Prasarana Bank Sampah

1. Apa saja fasilitas yang ada di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

2. Dari mana fasilitas atau sarana dan prasarana tersebut diperoleh?

3. Status bangunan Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya

milik?

4. Dimana lokasi sekret dan apa fungsinya?

5. Bekerjasama dengan siapa saja? dan mendapatkan apa?


C. Tentang Pengelolaan Sampah

1. Apa saja bentuk-bentuk pemberdayaan lingkungan sekitar kampus

melalui Pengelolaan Sampah yang diselenggarakan Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

2. Apakah lingkungan kampus sudah memiliki kemampuan dalam

mengelola sampah sebelum adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

3. Alur pengelolaan kemasan sampah di BSS FEBI UINSA Surabaya?

4. Bagaimana cara lingkungan kampus dalam mengelola sampah

sebelum adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

5. Apa itu Sampah Organik dan Anorganik bagi pengelola Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

6. Siapa yang memotivasi atau memberi Sosialisasi tentang Pemilahan

Sampah dan Menabung Sampah kepada lingkungan kampus?

7. Kapan Sosialisasi Pemilahan atau Menabung Sampah dilaksanakan?

8. Kapan kegiatan Menabung Sampah dilaksanakan?

9. Bagaimana proses atau langkah-langkah Menabung Sampah?

10. Bagaimana hasil dari Tabungan Sampah?

11. Apakah pernah diadakan pelatihan daur ulang sampah disini?

12. Siapa yang memberi pelatihan?

11. Kapan pelatihan tersebut dilaksanakan?

12. Berapa banyak peserta yang mengikuti pelatihan?

13. Bagaimana hasil dari pelaksanaan daur ulang sampah disini?


14. Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

15. Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

16. Sudah berapa lama bergabung di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

17. Suka dukanya apa di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

18. Sistem Pencatatannya bagaimana?

19. Sampah dibentuk Kerajinan berapa orang yang mengerjakan?

20. Pemasaran hasil kreasi Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya bagaimana?

21. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus dengan

adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

22. Apa peranan adanya bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya?

23. Apa manfaat adanya bank sampah syariah?

24. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan?

25. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan?


Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap :

Hari, Tanggal :

Pukul :

Alamat :

Jabatan :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?


4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda?

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah?

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana?

Pelatihan atau otodidak?

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya?

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

10. Apa pentingnya menabung sampah?

11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus

dengan adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan?

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan?


Lampiran 6

FOTO KEGIATAN BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

a. Kegiatan umum Bank Sampah Syariah

*Foto

b. Foto Bangunan Fisik Bank Sampah Syariah

*Foto

c. Foto Produk hasil dari Kreasi Sampah

*Foto

d. Foto Proses Pengelolaan sampah

*Foto

e. Foto Buku Administrasi dan Buku Rekening Tabungan Sampah

*Foto
Lampiran 7

DAFTAR NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

NO NASABAH NOMOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI

Tanggal Observasi :

Pukul :

NO. ASPEK INDIKATOR DISKRIPSI

1. Mengamati kondisi Letak geografis Di dalam UIN Sunan


fisik Bank Sampah Ampel Surabaya
Syariah (BSS) FEBI Sejarah Berdiri Berdiri pada 21 Mei
UINSA Surabaya. 2014 dan disahkan
menjadi
Laboratorium
Mahasiswa UIN
Sunan Ampel
Surabaya
Tujuan,Visi dan Misi Tujuan:
Visi: Terwujudnya
lingkungan yang
bersih dan hijau
dengan pendekatan
manajemen koperasi
Misi:
- Sosialisasi
cinta
lingkungan
- Memanfaatka
n sampah
menjadi
barang
bernilai
ekonomis
- Aplikasi
koperasi
berbasis syar’i
Struktur Organisasi Direktur Utama,
Manajer, Sekretaris,
Devisi Admin dan
Keuangan, Devisi
Media Komunikasi
dan Informasi, dan
Devisi Operasional
Sarana dan Prasarana Kursi, Meja,
Timbangan,
Komputer, Printer,
Vas bunga, Lemari
Sumber Pendanaan Iuran Pengurus, Hasil
dari pengadaan
Program Kerja BSS
2. Mengamati perencanaan Bentuk kegiatan Bank - Tabungan dan
program kerja Sampah Syariah Deposito
pemberdayaan Nasabah sampah
melalui Bank Sampah - Kerajinan
Syariah (BSS) FEBI - Jual Beli
UINSA Surabaya. sampah
- Rapat rutinan
3. Mengamati mekanisme pengurus
kerja pemberdayaan Tempat kegiatan Ruang Laboratorium
lingkungan kampus Bank Sampah
melalui program Bank Syariah Gedung Febi
Sampah Syariah (BSS) UINSA Lt.1 dan
FEBI UINSA Surabaya. Ruang Laboratorium
Bank Sampah
Syariah (Belakang
Auditorium UINSA)
Materi pemberdayaan Menjadi Mahasiswa
Peduli Lingkungan
Kampus
Media pemberdayaan Tersedianya sampah
yang siap untuk
dijadikan media daur
ulang
Lampiran 2

PEDOMAN PERTANYAAN MANAJEMEN

BANK SAMPAH SYARIAH (BSS) FEBI UINSA SURABAYA

Nama : Muhammad Hamdan Ali Masduqie

Hari, Tanggal Lahir : Rabu, 08 Oktober 1997

Alamat : Pondok Sidokare Asri P-5, Sidoarjo

Usia : 22 Tahun

Jabatan : Direktur Utama

Pendidikan Terakhir : S1

Pekerjaan : Mahasiswa

A. PERENCANAAN (Planning)

1. Apa saja perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang dalam

Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya ?

a. Jangka Pendek: Meningkatkan pemasaran kepada seluruh

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya melalui sosialisasi tiap

Fakultas.

b. Jangka Menengah: Meningkatkan volume penjualan jual beli

sampah.
c. Jangka Panjang: Mengadakan kegiatan daur ulang plastik

menggunakan mesin daur ulang yang dapat diikuti oleh pengurus

dan nasabah Bank Sampah Syariah.

2. Apakah ada rapat atau pertemuan khusus untuk membahas program

Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya ?

Ada, dilakukan rutin oleh pengurus dalam waktu yang telah

disepakati.

3. Program apa saja yang direncanakan pada tahun ini / sebelumnya?

Pada Tahun sebelumnya dan Tahun ini terdapat program

nabung saham modal sampah (As-Salam) yang telah terlaksana pada

Bulan September 2019 dan mendapatkan rekor MURI.

4. Target apa saja yang ingin dicapai ?

Jumlah anggota (nasabah) Bank Sampah Syariah meningkat

signifikan agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar.

5. Apakah ada alternatif lain yang dilakukan bank sampah Syariah

(BSS) FEBI UINSA Surabaya jika program yang dibuat tidak

sesuai rencana?

Pengurus akan mengadakan rapat luar biasa yang membahas

tentang program kerja yang belum terlaksana dan menyiapakan

rencana lainnya (plan B) yang telah disusun pada rapat kerja

pengurus di awal kepengurusan.


6. Bagaimana pembuatan jadwal kerja di pengorganisasian bank

sampah?

Dirancang bersama oleh Badan Pengurus Harian (BPH)

berdasarkan jadwal kuliah setiap pengurus dan disetujui oleh

Direktur Utama.

7. Bagaimana strategi bank sampah dalam meningkatkan

pemasukan ?

Mengadakan kegiatan tambahan yakni daur ulang botol

plastik, karena keuntungan dapat lebih banyak dan berlipat

dibanding penjualan sampah botol plastik tanpa daur ulang (non

daur ulang).

Surabaya, 18 April 2020, pukul 11.00 WIB.

B. PENGORGANISASIAN (Organizing)

1. Bagaimana struktur organisasi di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? *Sesuai gambar kepengurusan

2. Bagaimana proses pembentukan kepengurusan ?

Badan Pengurus Harian serta kepada Devisi dibentuk

berdasarkan musyawarah mufakat kepengurusan periode sebelumnya

saat musyawarah besar. Untuk perekrutan anggota devisi diadakan

rekrutmen pengurus berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan.


3. Bagaimana pembagian tugas setiap divisi ?

Pembagian tugas tiap devisi ditentukan bersama saat kegiatan

rapat kerja Pengurus dan disahkan oleh Badan Pengurus Harian

(BPH).

4. Bagaimana pergantian kepengurusan ?

Kepengurusan berakhir saat diadakan musyawarah besar

(MUBES BSS).

Surabaya, 19 April 2020, pukul 10.00 WIB.

C. PELAKSANAAN (Actuating)

1. Apakah pernah ada pelatihan yang diprogramkan Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya bagi pengurus ?

Ada, seperti kegiatan pembuatan kerajinan bersama serta

pembelajaran setiap program kerja masing-masing devisi yang

dikenalkan kepada seluruh pengurus.

2. Bagaimana direktur dalam membangun kerjasama dalam ranah

internal dan eksternal ?

Menjalin komunikasi setiap saat dengan semua pengurus,

serta saat terjadi permasalahan, Direktur Utama menjadi pihak yang

bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan.


3. Bagaimana pengurus melayani nasabah sehari-hari?

Pengurus melayani nasabah yang ingin melaksanakan program

jual beli sampah, tabungan dan deposito sampah serta nasabah yang

ingin membeli hasil kerajinan sampah maupun mengikuti kegiatan

pembuatan kerajinan.

4. Bagaimana cara Direktur dalam mengkoordinir pengurus untuk

melaksanakan tugas?

Direktur Utama berkomunikasi melalui sosial media BSS,

yaitu Whatsapp untuk memberikan pengawasan kepada seluruh

pengurus ketika tidak dapat turun langsung ke lapangan.

Surabaya, 20 April 2020, pukul 16.00 WIB.

D. PENGAWASAN (Controlling)

1. Apakah ada rapat evaluasi ? Bagaimana pelaksanaannya ?

Ada, dilaksanakan setiap minggu atau setiap bulan dan harus

diikuti oleh 75% pengurus yang hadir.

2. Bagaimanakah pelaksanaan program yang telah direncanakan dan

dilakukan sebelumnya?

Dilaksanakan oleh semua pengurus yang telah terbagi pada

masing masing program kerja pada setiap devisi dan dapat dibantu

oleh Badan Pengurus Harian (BPH) BSS.


3. Apa manfaat dilaksanakan evaluasi ?

Pengurus mendapatkan cara baru dalam menghadapi problem,

seperti halnya tidak berjalan dengan maksimal setiap ptroker yang

dijalani, maupun volume penjualan sampah yang tidak maksimal.

4. Bagaimana usaha yang dilakukan jika program / target tidak

tercapai ?

Menjalankan program kerja lainnya berdasarkan plan B

(rencana lainnya) dengan target dapat terlaksana dalam waktu yang

tidak berbeda jauh dengan rencan awal.

Surabaya, 21 April 2020, 15.00 WIB.


Lampiran 3

PEDOMAN DOKUMENTASI

Manajemen Bank Sampah dalam Pemberdayaan Ekonomi

Ramah Lingkungan, (Studi Kasus Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya).

1. Melalui arsip tertulis

a. Sejarah berdirinya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya.

a. Visi dan Misi Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya.

b. Arsip data pengurus Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya.

c. Arsip data Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya.

2. Foto

a. Gedung atau fisik Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya.

b. Sarana dan Prasarana yang dimiliki Bank Sampah Syariah

(BSS) FEBI UINSA Surabaya.

c. Hasil-hasil dari kerajinan sampah.


Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK PENGELOLA BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama : Muhammad Hamdan Ali Masduqie

Hari, Tanggal Lahir : Rabu, 08 Oktober 1997

Alamat : Pondok Sidokare Asri P-5, Sidoarjo

Usia : 22 Tahun

Jabatan : Direktur Utama

Pendidikan

Terakhir : S1

Pekerjaan : Mahasiswa

A. Tentang Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya

1. Kapan Bank Sampah di Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya didirikan?

Tanggal 21 Mei 2014.

2. Apa yang menjadi latar belakang atau sejarah didirikannya Bank

Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Sebagai solusi fasilitator yang mendukung program peduli

lingkungan kampus, serta menjadi sarana laboratorium yang mengasah

kemampuan mahasiswa mengelola sampah.


3. Apa Visi dan Misi Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Visi: Terwujudnya lingkungan yang bersih dan hijau dengan

pendekatan manajemen koperasi.

Misi: Sosialisasi cinta lingkungan, Memanfaatkan sampah

menjadi barang bernilai ekonomis, dan Aplikasi koperasi berbasis syar’i.

4. Apa tujuan didirikannya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

Pertama, menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat khususnya

warga UINSA dalam pengelolaan sampah secara bijak serta mengurangi

sampah yang beredar di lingkungan kampus. Kedua, memberikan

kesadaran kepada masyarakat khususnya warga UINSA untuk mendaur

ulang sampah sehingga bernilai ekonomis atau memiliki nilai jual.

Sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi

budaya bangsa Indonesia.

5. Ada rapat Evaluasi dan Pengawasan Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

Ada, diadakan oleh BPH BSS dalam kurun waktu yang telah

ditentukan.

6. Siapa pencetus didirikannya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya

angkatan 2011 yang juga menjabat sebagai Ketua HIMAPRODI

Ekonomi Syariah, Zamzami Umanansyah, S.E.


7. Mengapa Bank Sampah diberi nama Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

Karena Bank Sampah di UINSA ini didirikan dengan tujuan

sebagai implementasi adanya ilmu Ekonomi Syariah dalam pengelolaan

sampah.

8. Bagaimana tahap-tahap pendirian Bank Sampah di Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

Pengurus HIMAPRODI Ekonomi Syariah, termasuk salah

satunya Zamzami Umanansyah.

9. Siapa yang menjadi Pengelola Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Berapa jumlahnya?

Pada tahun 2018-2020, terdapat 15 pengurus yang mengelola

BSS, dan diawasi oleh Kepala Laboratorium FEBI UINSA, Ibu Hj.

Fatmah.

10. Siapa saja yang menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Berapa jumlahnya?

Dari 20 nasabah tahun 2018 dan 103 tahun 2020 nasabah aktif

BSS FEBI UINSA.

11. Nasabah terdiri dari?

Intansi atau Organisasi, Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa

12. Bank Sampah Syariah itu adalah?

Terobosan baru dalam membumikan ajaran Ekonomi Syariah

melalui adanya lembaga keuangan yang bergerak pada bidang


pengelolaan sampah. Dalam hal ini akad akad yang terdapat pada ilmu

Ekonomi Syariah akan diimplementasikan pada kegiatan operasional

Bank Sampah untuk menciptakan proses pengelolaan sampah yang

sesuai dengan prinsip syariah dan diharapkan dapat menjadi inovasi

dan kreasi bagi masyarakat luas sebagai wadah dalam menjaga

lingkungan hidup dan ekosistem sekitar melalui kepedulian mengelola

sampah.

B. Sarana dan Prasarana Bank Sampah

1. Apa saja fasilitas yang ada di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

Peralatan kantor (kalkulator, buku, bolpoin), alat timbangan,

karung sampah, tong sampah, Tossa, dan lain-lainnya.

2. Dari mana fasilitas atau sarana dan prasarana tersebut diperoleh?

Iuran Pengurus, Sumbangan dari FEBI UINSA Surabaya,

Sumbangan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya

3. Status bangunan Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya

milik?

Milik UINSA Surabaya dan dikelola oleh Kepala Bagian Umum

UINSA Surabaya

4. Dimana lokasi sekret dan apa fungsinya?

Sekretariat Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya ada dua

lokasi, yaitu di ruangan Laboratorium Lantai 1 FEBI UINSA Surabaya


berfungsi sebagai ruang administrasi dan lokasi utama berada di belakang

Kantin UINSA Surabaya berfungsi sebagai kegiatan operasional.

5. Bekerjasama dengan siapa saja? dan mendapatkan apa?

Pada bulan Desember 2019 Bank Sampah Syariah FEBI UINSA

Surabaya mendapatkan bantuan dari Bursa Efek Indonesia Regional

Jawa Timur yaitu Tossa dan alat mesin penggiling biji plastik. Bank

Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya mendapatkan bantuan kembali

di awal tahun yaitu dari dinas lingkungan hidup Kota Surabaya pada

bulan Januari 2020 berupa peralatan kantor (kalkulator, buku, bolpoin),

alat timbangan, karung sampah dan tong sampah.

C. Tentang Pengelolaan Sampah

1. Apa saja bentuk-bentuk pemberdayaan lingkungan sekitar kampus

melalui Pengelolaan Sampah yang diselenggarakan Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Melakukan sosialisasi kepada masyarakat lingkungan sekitar

berupa program pengelolaan sampah yang dapat dilaksanakan oleh

masyarakat.

2. Apakah lingkungan kampus sudah memiliki kemampuan dalam

mengelola sampah sebelum adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

Lingkungan kampus belum ada kemampuan sebelumnya untuk

mengelola sampah.
3. Alur pengelolaan kemasan sampah di BSS FEBI UINSA Surabaya?

Melakukan alur tabungan di Bank Sampah Syariah FEBI

UINSA Surabaya. setalah itu membuat kreasi sampah berbahan baku

sampah kemasan. Sampah yang distorkan dilakukan pencucian dan

pemisahan pada sampah botol. di pisah-pisah label, badan botol dan

tutup botol. supaya bersih dan dijemur sampai kering.

Sampah dikelola, dianyam dan dijahit agar tidak rusak. Sampah

yang sudah menjadi karya siap dijual melalui media sosial instagram

BSS FEBI UINSA: bss_uinsa. Hasil kreasi sampah selain di buat

kerajinan dan juga dijual ke pengepul.

4. Bagaimana cara lingkungan kampus dalam mengelola sampah

sebelum adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Sebelumnya adanya Bank Sampah Syariah FEBI UINSA

Surabaya lingkungan kampus dalam mengelola sampah dikelola oleh

petugas kebersihan kampus.

5. Apa itu Sampah Organik dan Anorganik bagi pengelola Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Sampah Organik adalah sampah yang dapat dikelola kembali

menjadi barang bernilai seperti, plastik, kardus dan kertas, sedangkan

sampah anorganik meliputi, daun kering dan sayur-sayuran.

6. Siapa yang memotivasi atau memberi Sosialisasi tentang Pemilahan

Sampah dan Menabung Sampah kepada lingkungan kampus?


Kepala Laboratorium FEBI UINSA dan Dosen FEBI UINSA

bersama Direktur Utama BSS FEBI UINSA.

7. Kapan Sosialisasi Pemilahan atau Menabung Sampah dilaksanakan?

Dapat dilaksanakan satu kali dalam satu bulan.

8. Kapan kegiatan Menabung Sampah dilaksanakan?

Dapat dilakukan setiap hari Senin-Jumat pada pukul 08.00-16.00.

9. Bagaimana proses atau langkah-langkah Menabung Sampah?

Dalam prosesnya dimulai dari Intansi atau Organisasi, Dosen,

Karyawan, dan Mahasiswa. memilih dan mengumpulkan jenis-jenis

sampah. Kemudian sampah dibawa menuju ke Bank Sampah Syariah

FEBI UINSA Surabaya dengan menghubungi pengurus atau langsung ke

sekretariat Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya.

Kemudian, Nasabah akan mengisi formulir yang diberikan

pengurus dan mendapatkan buku tabungan Bank Sampah Syariah FEBI

UINSA Surabaya. Sampah yang di berikan ke pengurus akan ditimbang

langsung oleh pengurus dan dicatat ke pembukuan. Setelah itu, akan

dipilah dan disimpan oleh pengurus di ruangan operasional Bank Sampah

Syariah FEBI UINSA Surabaya. Hasil catatan tersebut, bisa langsung

diambil uang atau ditabung ke dalam buku tabungan yang sudah dimiliki

nasabah.

10. Bagaimana hasil dari Tabungan Sampah?

Dapat ditabung ataupun hasilnya diambil secara langsung oleh

nasabah.
11. Apakah pernah diadakan pelatihan daur ulang sampah disini?

Pernah, kepada pengurus dan nasabah BSS FEBI UINSA.

12. Siapa yang memberi pelatihan?

Badan Pengurus Harian (BPH) FEBI UINSA.

11. Kapan pelatihan tersebut dilaksanakan?

Satu kali dalam satu bulan.

12. Berapa banyak peserta yang mengikuti pelatihan?

15 orang pengurus dan 10 orang nasabah.

13. Bagaimana hasil dari pelaksanaan daur ulang sampah disini?

Dapat dijadikan sebagai vas bunga dan tempat alat tulis.

14. Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

Dukungan dari pihak akademisi kampus dan Dosen UIN Sunan

Ampel Surabaya. Fasilitas ruangan BSS yang digunakan untuk

melaksanakan kegiatan pemberdayaan. Dukungan dari Dosen dan

Pimpinan Fakultas terhadap keberlangsungan kegiatan BSS UINSA.

15. Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

Kurangnya minat civitas akademika terhadap kegiatan

pengelolaan sampah maupun program dari BSS UINSA lainnya, belum

tersedianya alat yang lengkap untuk menunjang kegiatan pemberdayaan


bagi nasabah maupun non nasabah BSS UINSA dan minimnya kegiatan

sosialisasi kepada pihak akademi kampus.

16. Sudah berapa lama bergabung di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

2 tahun sejak tahun 2018.

17. Suka dukanya apa di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya?

Suka : Menemukan banyak pengalaman bersama pengurus BSS

lainnya, mengerti sampah yang berguna dan dapat menghasilkan

pendapatan tambahan.

Duka : Turut merasakan bertemu dengan pihak-pihak yang tidak

mendukung adanya BSS FEBI UINSA.

18. Sistem Pencatatannya bagaimana?

Devisi Administrasi dan Keuangan mencatat menggunakan media

komputer dan buku tulis, selain dicatat pada buku tabungan nasabah.

19. Sampah dibentuk Kerajinan berapa orang yang mengerjakan?

Dapat dilakukan oleh pengurus dan nasabah yang mengikuti

kegiatan daur ulang.

20. Pemasaran hasil kreasi Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya bagaimana?

Melalui media sosial instagram BSS FEBI UINSA: bss_uinsa.

21. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus dengan

adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?


Lingkungan kampus menjadi terbantu dengan adanya BSS FEBI

UINSA dalam rangka mewujudkan eco green campus. Dimulai dari

sosialisasi kepada civitas akademika UINSA, khususnya Mahasiswa.

Kami turun ke lapangan seperti masuk ke kelas-kelas untuk memaparkan

produk dan program yang dimiliki BSS UINSA dengan tujuan untuk

mengajak civitas akademika UINSA bergabung menjadi nasabah. Kami

mengajak civitas akademika UINSA untuk mengelola sampah di

lingkungan sekitar maupun manfaat bagi tiap individu seperti

mendapatkan keuntungan berupa pundi-pundi rupiah.

22. Apa peranan adanya bank sampah syariah FEBI UINSA Surabaya?

Bismillahirrahmanirrahim kalau menurut saya pribadi pak tentang

peranan dengan adanya bank sampah syariah pada khususnya di UIN

Sunan Ampel Surabaya itu adalah membantu mahasiswa maupun civitas

akademika UIN Sunan Ampel Surabaya untuk turut serta peduli dengan

lingkungan pak. Disini kitakan juga memiliki jargon sendiri yaitu eco

green campus dimana terwujudnya kampus yang jauh dan asri. Salah

satunya melalui bank sampah syariah pak yakni mahasiswa maupun

civitas akademika turut serta mengaja lingkungan. Namum disini kita

juga mendapatkan manfaat secara ekonomi yakni output dari penjualan

sampah yang telah dikumpulkan sebelumnya dapat digunakan untuk

mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Disini bank sampah syariah memiliki peranan yang cukup vital

pak. Karena sejak hadirnya pada tahun 2013 benar-benar merubah


mindset mahasiswa yang pada saat itu transformasi dari IAIN ke UIN

Sunan Ampel Surabaya. Bahwasanya sampah yang mungkin dianggap

remeh dalam kehidupan sehari-hari nyatanya dapat membantu kegiatan

mahasiswa seperti halnya sampah dirubah menjadi jasa print-printnan,

sampah dirubah menjadi jasa pembuatan makalah, maupun sampah

dirubah menjadi tabungan mahasiswa yang dapat membantu

perekonomian sehari-hari.

23. Apa manfaat adanya bank sampah syariah?

Untuk manfaat bank sampah syariah sendiri secara ekonomi tentu

dirasakan oleh semua kalangan pak. Yakni dengan modal hanya sampah

yang didapatkan dari lingkungan sekitar yang dapat dikita dapatkan

hanya mencari atau kita mengumpulkan dalam jangka waktu tertentu

baik dirumah maupun didaerah kampus maupun ketika berada didaerah-

daerah tertentu.

Kita dapat mendapatkan hasil dari pundi-pundi, hasil pundi-pundi

rupiah dari penukaran sampah tersebut pak. Dan disini tentunya ini

merupakan inovasi baru dalam sektor perekonomian dimana sampah

juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari seperti halnya daur

ulang maupun, maupun tenaga pembangkit listrik lainnya pak.

Di berbagai daerah saat ini, sampah juga saat sudah menjadi salah

satu bahan dasar untuk kemudian dapat dikembangkan menjadi

pembangkit listrik tenaga sampah pak. Daerah Surabaya Alhamdulillah

ada beberapa daerah yang listriknya sudah dialiri dari hasil pembangkit
listrik tenaga sampah tersebut pak. Kemudian menjadi salah satu tolak

ukur dari bank sampah syariah UIN Sunan Ampel Surabaya untuk

kemudian dapat menciptakan kajian teori yang bagus untuk kemudian

dapat dijadikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat bahwasanya

manfaat sampah tidak hanya pada bidang ekonomi.

Namun juga dalam bidang kehidupan sehari-hari lainnya pak.

Salah satunya juga manfaat secara lingkungan yakni terciptanya

lingkungan yang asri, dan hijau dan sehat. Dimana dengan manfaat

secara lingkungan ini dirasakan dalam berbagai sektor pak, seperti

kesehatan maupun kenyamanan kehidupan.

Disini tentu yang dibutuhkan oleh masyarakat sudah terpenuhi

pak dengan adanya pengelolaan sampah yang baik karena selama ini

mungkin pak bisa dirasa kita juga bahwasanya kesadaran masyarakat

untuk mengelola sampah maupun membuang sampah secara baik masih

kurang pak, jadi dengan adanya bank sampah syariah tentu juga

berkampanye mereka untuk mengajak bersama-sama menjaga

lingkungan dengan jargon Save Earth dimana kita menjaga bumi melalui

tindakan kita dari hal yang paling kecil.

24. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan?

Faktor Internal yaitu civitas akademika UINSA, Dosen,

Mahasiswa, dan Cleaning Service. Faktor Eksternal yaitu masyarakat

sekitar dan pedagang sekitar.


25. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan?

Dampak positif adalah menjadikan civitas akademika UINSA

lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan sampah yang awalnya tidak

memiliki nilai guna menjadi barang yang bermanfaat serta menjadikan

civitas akademika UINSA memiliki keterampilan tambahan. Dampak

negatif adalah setelah melakukan kegiatan pemberdayaan seringkali tidak

dimanfaatkan dengan baik oleh civitas akademika UINSA dan setelah

melakukan kegiatan pemberdayaan seperti contoh melakukan

pengelolaan sampah anorganik, civitas akademika UINSA tidak

melakukan kegiatan cuci tangan yang dapat menimbulkan penyakit

pribadi.
Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Eka Melinda

Hari, Tanggal : Rabu, 14 April 2020

Pukul : 14.45 WIB

Alamat : Jeruk Krajan Kec. Kraton Kab. Pasuruan

Jabatan : Koordinator Divisi Editing dan Publikasi BSS

Pendidikan Terakhir : SMKN

Pekerjaan : Mahasiswa UINSA – Semester 8

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

Sejak 2018 ketika menjadi anggota HIMAPRODI Ekonomi

Syariah FEBI UINSA.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

Ingin mengembangkan kreativitas melalui daur ulang sampah dan

ingin lebih mengetahui tentang sampah dan jenisnya.


3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Manfaat yang saya peroleh berupa edukasi tentang sampah yang

bernilai ekonomis, lebih menjaga lingkungan dengan cara memilah

sampah yang bisa disetorkan di Bank Sampah Syariah UINSA dan bisa

mengikuti kelas pembuatan kerajinan daur ulang sampah.

4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda?

Ada, selain mendapatkan edukasi tentang sampah yang bernilai

ekonomis dan bisa membuat kerajinan daur ulang sampah, dengan

adanya Bank Sampah syariah saya sadar bahwa sampah botol yang

biasa ada di sekitar saya bisa dijadikan rupiah yang sebelumnya botol-

botol tersebut hanya saya buang di tempat sampah.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

Ada, biasanya diadakan oleh Pengurus Bank Sampah Syariah

dan diikuti nasabah.

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah?

Bisa, saya bisa membuat bunga dari botol bekas, tempat pensil dari

tutup botol dan bunga dari plastik bekas.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana?

Pelatihan atau otodidak?

Bisa dibilang otodidak, karena biasanya saya mencari referensi

kerajinan-kerajinan daur ulang dari sampah melalui grup facebook dari


situlah saya menemukan berbagai macam bentuk kerajinan daur ulang

sampah yang kemudian saya praktikkan pembuatannya.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya?

Faktor pendukung kegiatan pemberdayaan lingkungan kampus

di Bank Sampah Syariah antara lain: Bank Sampah Syariah sudah ada

sejak 2014 silam dan jaya pada masanya ini yang membuat civitas

akademik UINSA mendukung beroperasionalnya kembali Bank Sampah

Syariah, banyaknya civitas akademik UINSA yang berminat menjadi

nasabah Bank Sampah Syariah melihat banyaknya sampah yang ada

lingkungan kampus yang hanya terbuang di tempat sampah, kantor

operasional Bank Sampah Syariah berada di dalam Kampus yang

memudahkan nasabah untuk setor sampah, dan harga jual sampah di

Bank Sampah Syariah kompetitif dengan di tempat pengepul sampah.

Serta banyaknya sampah dilingkungan UINSA maupun sekitarnya.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Faktor penghambatnya menurut saya masih banyaknya civitas

akademik UINSA yang tidak mengetahui bahwa Bank Sampah Syariah

kini beroperasional kembali hal ini karena kurangnya sosialisasi tentang

dari pihak Bank Sampah Syariah. Serta kurangnya promosi dari pihak

Bank Sampah Syariah baik online maupun offline.


10. Apa pentingnya menabung sampah?

Menabung sampah menurut saya penting karena dapat

mengurangi banyaknya sampah yang merupakan salah satu bentuk cinta

lingkungan dan dari menabung sampah kita bisa menghasilkan rupiah.

11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus

dengan adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Pemberdayaan ekonomi ramah lingkungan di BSS UINSA

berupa sosialisasi cinta lingkungan dan rubah sampah jadi rupiah

melalui Bank Sampah Syariah, seluruh civitas akademik UINSA bisa

mengetahui bahwa sampah yang selama ini dianggap sebagai barang

yang tidak memiliki nilai guna ternyata bisa menghasilkan rupiah

dengan cara ditabungkan di Bank Sampah Syariah, hal ini ditunjukan

kepada mahasiswa yang di kos maupun dikontrakannya terdapat sampah

yang bernilai ekonomis dapat dijadikan rupiah. Sehingga perspektif

mahasiswa terhadap sampah tidak hanya barang yang tidak memiliki

nilai guna.

12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan?

Faktor Internal terdapat di lingkungan kampus yang meudahkan

mahasiswa bisa setor sampah. Faktor Eksternal adanya beberapa tempat

pengepulan sampah di sekitar kampus yang membuat harga menjadi

bersaing.
13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan?

Dampak positif adalah calon nasabah menjadi tahu apa itu bank

sampah syariah dan mengubah perspektif terhadap sampah menjadi barang

ekonomis. Dampak Negatif calon nasabah yang ketika terdapat informasi

ttg bank sampah syariah yang acuh tak acuh selamanya akan berpadangan

bahwa sampah hanyalah barang yang tidak memiliki nilai guna.


PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Firda Gangsar Ramadanti

Hari, Tanggal : Senin, 13 April 2020

Pukul : 15.10 WIB

Alamat : Tembok Gede V/1, Surabaya

Jabatan : Nasabah

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswi

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? 2019.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

Untuk memanfaatkan sampah agar dapat dikelola dengan baik.

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Menjadi orang yang dapat menghargai sampah.


4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda? Ada.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

Ada, Membuat kotak alat tulis menggunakan tutup botol sampah.

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah? Bisa.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana?

Pelatihan atau otodidak? Pelatihan.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya?

Faktor pendukung adalah untuk mengubah nilai sampah menjadi

nilai ekonomis. Memiliki program kerja yang terstruktur dengan

dibaginya berbagai maca divisi, yang nantinya memiliki jobdisk

masing-masing.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Faktor Penghambatnya adalah keterbatasan waktu antara

menjaga BSS dengan jam matakuliah, kurangnya promosi dan

sosialisasi terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

10. Apa pentingnya menabung sampah?

Membuat lingkungan menjadi lebih bersih.


11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus

dengan adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Lingkungan sekitar UINSA Surabaya menjadi lebih bersih dan indah.

12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan?

Faktor Internal yaitu memiliki sumber daya manusia yang aktif

dan mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh Lab. BSS UINSA

Surabaya. Faktor Eksternal yaitu masih banyaknya masyarakat yang

tidak peduli dengan sampah, hingga jika terlalu dibiarkan atau tidak

dapat difungsikan dengan baik, maka kuantitas sampah akan terus

meningkat.

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan?

Dampak positif adalah memberikan edukasi tentang pentingnya

pengelolaan/pemanfaatan sampah. Dampak negatif adalah jika usai

memilah-milah sampah tidak mencuci tangan (menjaga kebersihan) dapat

menyebabkan penyakit diare, dll.


PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Ayustina Nur Umami

Hari, Tanggal : Jum’at 17 April 2020

Pukul : 09.30 WIB

Alamat : Wonocolo Surabaya

Jabatan : Nasabah

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

Jawab: Sejak tahun 2018.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya?

Jawab : Awalnya saya tertarik dengan program dari BSS, menabung

sampah. Setelah saya ikut menjadi nasabah, saya memperoleh banyak ilmu

yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan.


3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Jawab : Banyak manfaatnya, diantaranya saya tau proses pengelolaan

sampah pada BSS dan juga mengetahui beberapa akad yang digunakan

untuk transaksi.

4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda?

Jawab : Iya, yang pasti lebih menambah ilmu terkait BSS.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

Jawab : Ada. Seperti pembuatan vas bunga dari tutup botol

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah?

Jawab : Bisa.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana?

Pelatihan atau otodidak?

Jawab : Sebenarnya dulu waktu di Sekolah Dasar (SD) pernah membuat

kerajinan sih, jadi ya diajari oleh guru SD saya. Lalu saat pelatihan di

BSS lebih kreatif lagi dalam pembuatan kerajinannya.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya?

Jawab : Yang pasti dari dosen dan mahasiswa yang mendukung adanya

BSS. Disisi lain karena banyaknya sampah yang ada di Surabaya


menyebabkan pencemaran dimana-mana. Jadi adanya BSS ini cocok

untuk mengurangi sampah.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Jawab : Mungkin mencocokan waktu setiap individu yang berbeda-

beda.

10. Apa pentingnya menabung sampah?

Jawab : Ya penting, karena kita dapat mengurangi sampah yang ada di

lingkungan sekitar kita. Apabila lingkungan bersih akan terhindar dari

penyakit dan lingkungan menjadi nyaman.

11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus

dengan adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Jawab : Untuk prosesnya kurang begitu paham detail tapi dengan

adanya BSS sangat bermanfaat dalam proses pemberdayaan ekonomi

ramah lingkungan ini karena disamping pembangunan atau peningkatan

ekonomi tetapi tetap saja lingkungan diperhatikan.

12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan?

Jawab : Internal (Sumber daya Pengurus, ruang BSS, lingkungan,

sejarah, ilmu) Eksternal (Sumber daya nasabah, sampah, keikutsertaan)


13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan?

Jawab : pemberdayaan merupakan hal yang baik untuk proses

pembangunan BSS. Hal ini tidak merugikan pihak lain, malah

diuntungkan karena berkurangnya sampah di sekitar kampus. Jadi,

menurut saya Pemberdayaan di BSS selalu bersifat positif saja. Negatif,

tidak ada.
PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Bella Putri Arista Dewi

Hari, Tanggal : Jum’at 17 April 2020

Pukul : 10.06 WIB

Alamat : Jl. Anggrek Inpres No. 10 Kureksari Waru, Sidoarjo

Jabatan : Anggota Bank Sampah Syariah

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan :-

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? 2018.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Karena dapat menyetor sampah yang ada dirumah lalu

dijadikan rupiah.

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Bisa mengerti bahwa sampah

yang biasanya kita buang ini bisa juga dijadikan rupiah.


4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda? Pastinya

ada, karena dengan adanya BSS Febi UINSA memudahkan saya untuk

menabung sampah dengan ditukar dengan rupiah.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

Ada, seperti membuat daur ulang sampah untuk dijadikan barang yang

memiliki nilai jual.

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah? Bisa,

namun masih belum maksimal.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana?

Pelatihan atau otodidak? Pelatihan dari BSS FEBI UINSA.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya? Adanya peran jajaran petinggi kampus sebagai

pendukung pelaksanaan kegiatan BSS FEBI UINSA serta kesadaran

sebagian mahasiswa UINSA sudah terbentuk karena kegiatan ini

memberikan dampak positif bagi mahasiswa UINSA.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Masih rendahnya kesadaran mahasiswa UINSA, banyaknya anggaran

yang harus dikeluarkan ketika kegiatan BSS FEBI UINSA, serta nilai

sampah masih tergolong rendah.


10. Apa pentingnya menabung sampah? Karena dapat mengubah sampah

yang biasanya kita buang menjadi nilai rupiah sehingga dapat menjadi

tambahan uang jajan kuliah.

11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus

dengan adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Sudah sangat baik, karena dengan adanya BSS dapat memberikan solusi

terkait sampah yang ada di lingkungan kampus sehingga menjadi lebih

bersih.

12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan? Faktor

internal seperti SDM didalam BSS masih kurang, proses

produksi/operasionalnya yang berperan didalam kegiatan BSS FEBI

UINSA. Faktor eksternal seperti lingkungan dan tingkat persaingan

antar kegiatan sosial yang dijalankan BSS turut mempengaruhi

keberlangsungan kegiatan ini.

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan? Dampak positif

meningkatnya pendapatan bagi mahasiswa yang mengumpulkan

sampah. Dampak negatifnya, ruang dari BSS kurang luas ketika

mahasiswa menyetor sampah sehingga terjadinya penumpukan jika

tidak segera disetor ke tempat pengepul.


PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Ilham Robbiansyah

Hari, Tanggal : Sabtu, 18 April 2020

Pukul : 20.21 WIB

Alamat : jl. Sd kedung rejo barat no 25 Wonocolo, Surabaya

Jabatan :-

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? 6 Oktober 2019.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Saya rasa menarik untuk di kembangkan.

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Memberikan hal positif dalam

suatu hal.
4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda? Ada.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

Ada, pengolahan sampah menjadi barang bernilai seperti kerajinan.

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah? Bisa.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana?

Pelatihan atau otodidak? Pelatihan.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya? Operasional dan bimbingan yang maksimal

oleh pengurus BSS.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Waktu yang tidak sesuai dengan jadwal kuliah.

10. Apa pentingnya menabung sampah? Untuk mengetahui dan

menghargai semua hal bahkan sampah sekalipun.

11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus

dengan adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Melatih skil membuat kerajinan tangan.


12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan? Internal

Memberi fasilitas berupa lahan untuk pelatihan organisasi dan

memanfaatkan sampah menjadi hal yang berharga, Eksternal

memberikan fasilitas berupa alat untuk dukungan operasional.

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan?Positifnya

memberikan pelajaran untuk menghargai hal apapun, negatfnya

sementara ini belum saya rasakan.


PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Muhammad Ainul Yaqin

Hari, Tanggal : Sabtu, 18 April 2020

Pukul : 16.00 WIB

Alamat : Sidoklumpuk, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo

Jabatan : Mahasiswa

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya? 2019.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Memanfaatkan sampah menjadi barang yang ekonomis dan

mengurangi sampah plastik.

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Edukasi, Relasi, dan materi.

4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah Syariah

(BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda? Ada.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja? Kurang

tahu.
6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah? bisa.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana? Pelatihan

atau otodidak? sekolah, otodidak, video tutorial.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Promosi, Media Sosial, dukungan dari pejabat kampus dan organisasi lain.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Kurang

edukasi, budaya kampus yang belum mendukung, kurangnya kesadaran

mahasiswa.

10. Apa pentingnya menabung sampah? Membantu lingkungan dan

perekonomian.

11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus dengan

adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Menciptakan

sistem yang baik, meningkatkan literasi dan promosi, dan membudayakan pada

seluruh pihak kampus dimulai dari fakultas.

12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan? membuat sistem

pengolahan sampah, menabung sampah, dan edukasi. Eksternal promosi, dan

membudayakannya pada seluruh masyarakat kampus.

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan? Positif bagi lingkungan,

perputaran ekonomi, literasi, dan budaya yang bersih. Negatif berdampak pada

penyesuaiannya ketika menjalankan pemberdayaan.


PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Novia Linda Putri

Hari, Tanggal : Sabtu, 18 April 2020

Pukul : 20.41 WIB

Alamat : Jl. Kebonsari 2 no. 16 Surabaya

Jabatan : Nasabah

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Smt 3 kalau tidak 4.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Karena salah satu laboratorium dg konsep yg baru dan

unik.

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Bisa mengelola sampah yg

mana hasilnya bisa jadi tabungan meskipun nominalnya tidak terlalu

besar.

4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah


Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda? Dulu

saya belum tau kalau sampah bisa ditabung, setelah menjadi nasabah bss

saya jadi tau kalau sampah bisa ditabung.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

Yang saya tau Ada, pelatihan membuat kerajinan.

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah? Kertas

daur ulang dr koran bekas. Bisa sedikit.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana?

Pelatihan atau otodidak? Melihat di youtube cara bikin kerajinan.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya? Lokasi bss di dalam kampus dan merupakan

salah satu lab di fakultas.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Mungkin kurangnya promosi.

10. Apa pentingnya menabung sampah? Dg menabung sampah kita bisa

turut berkontribusi dlm pengelolaan limbah di lingkungan.

11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus

dengan adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Adanya pembuatan kerajinan dari sampah.


12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan? Internal:

banyaknya sampah yg ada disekitar kita, eksternal: banyaknya cara-cara

membuat membuat kerajinan.

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan?

Positif: bisa menjadikan diri menjadi lebih kreatif, negatif: kurangnya

cara pembuatan kerajinan yg mudah dibuat.


PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Rizal Syahbana

Hari, Tanggal : Minggu, 19 April 2020

Pukul : 20.20 WIB

Alamat : Bebekan Timur, Sepanjang, Taman, Sidoarjo, Jawa

Timur

Jabatan :-

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya? Sejak tahun 2018.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya? Ingin mengetahui lebih dalam bagaimana

cara mengelolah sampah yang tadinya tidak bernilai menjadi lebih

bermanfaat.

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank

Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Manfaat setelah

menjadi bank sampah yaitu menjadikan saya lebih menjaga


lingkungan sekitar dengan cara tidak membuang sampah

sembarangan.

4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda? Ada,

lebih menjaga lingkungan sekitar.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa

saja? Ada, berupa pelatihan membuat kerajinan tangan seperti

membuat tempat vas bunga dan tempat ATK.

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah?

Bisa dong.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana?

Sedari smp Pelatihan atau otodidak? Otodidak.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya? Tersedianya tempat dan alat operasional yang

memudahkan kegiatan operasional bank sampah syariah.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya? Kurangnya dukungan dari pihak kampus.

10. Apa pentingnya menabung sampah? Mengurangi sampah plastik serta

dapat menghasilkan rupiah melalui menabung sampah di bank sampah

syariah.
11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus

dengan adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Pelatihan kerajinan.

12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan? Internal

yaitu bentuk dukungan dari kampus dan mahasiswa, eksternal yakni

pihak dari luar kampus sendiri.

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan? Positif: melatih

jiwa krratif mahasiswa. Negatif: Tidak ada.


PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Siti Alfia Ayu Rohmayanti

Hari, Tanggal : Minggu, 19 April 2020

Pukul : 08.00 WIB

Alamat : Perumahan Griya Samudra Asri, Taman, Sidoarjo

Jabatan : Nasabah

Pendidikan Terakhir : S1

Pekerjaan : Mahasiswa

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya? Sejak Semester 5.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Karena saya merasa terbantu dengan adanya tempat print yang

mudah dijangkau dari Fakultas , Selain itu saya juga bisa memanfaatkan sampah

botol plastik untuk ditukar sebagai biaya print.

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Karena saya juga bagian dari anggota

Lab. Saya merasakan banyak manfaat yang bisa didapat. Seperti keilmuan.

Kemudian pelayanan dan inovasi dari sampah plastic.

4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah Syariah
(BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda? Ada, Lab. BSS sering

saya jadikan kajian penulisan dan praktek lapangan untuk evemt lomba

kepenulisan sekaligus ikut bangga juga memiliki branding Fakultas Ekonomi

dengan Lab. Yang lengkap dan peduli terhadap linglkungan sekaligus bentuk

inovasi socioenterpreneur.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

Saya kurang mengetahui mengenai pelatihan yang diadakan. Namun saya lebih

sering membicarakan tentang proses pengolahan sampah dan pelayanan print yang

cukup baik.

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah? Bisa

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana? Pelatihan

atau otodidak? Dari pelatihan dan kebetulan juga saya punya usaha craft sehingga

banyak bahan dari sisa boto; atau lainnya dan diubah menjadi kerajinan

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Faktor support Kepala laboratorium , tempat yg strategis dan yang pasti para

pengurus yang terus memiliki semangat untuk mengembangkan BSS.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Yang

lebih terlihat adalah faktor tantangan nya , baik dalam hal kesolidtan team, Inovasi

maupun marketing pasar.

10. Apa pentingnya menabung sampah? Lebih mencintai lingkungan, keuntungan

keuangan juga untuk menambah income.


11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus dengan

adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Terus dilakukan

pengembangan inovasi seperti nabung saham modal sampah.

12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan? Internal

pemberdayaan adalah untuk pengembangan kemajuan BSS . Eksternal : usaha

dalam menarik minat pasar.

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan? Positif : tempat menambah

keilmuan seperti bidang maqashid syariah, peningkatan kepedulian lingungan dan

inovasi ekonomi.

Negative : belum ada sepertinya


PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Widiatul Ilmiah

Hari, Tanggal : Senin, 20 April 2020

Pukul : 21.35 WIB

Alamat : Lamongan

Jabatan : Anggota

Pendidikan Terakhir : MAN 1 Lamongan

Pekerjaan : Belajar (Mahasiswa)

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA

Surabaya? Semester 6.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Karena saya anggota HIMA Prodi ES.

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Pengetahuan lingkup BSS serta

pendapatan dari sampah (botol minum saya selama di kos).

4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah Syariah

(BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda? Ada.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

Membuat vas bunga, bunga dan kerajinan lainnya.


6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah? Bisa.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana? Pelatihan

atau otodidak? Otodidak.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Selain mahasiswa yang antusias, ada juga para dosen yang mendukung dengan

memfasilitasi fasilitas yang diperlukan.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Belum

seluruh mahasiswa uinsa mengetahui terkait BSS.

10. Apa pentingnya menabung sampah? Membantu membersihkan sampah-

sampah yang ada, serta dapat menukarkannya dengan uang, yang nantinya dapat

digunakan untuk biaya hidup di surabaya.

11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus dengan

adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Mengumpulkan

sampah dan ditukarkan di BSS.

12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan? Internal :

mahasiswa dan dosen terkait, eksternal : instansi-instansi terkait.

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan? Adanya hanya dampak

positif yakni, dapat terciptanya kampus ramah lingkungan serta memberikan

pendapatan untuk nasabah. Negatif belum ada.


PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Nama Lengkap : Wilda Minhatul Ulah

Hari, Tanggal : Senin, 20 April 2020

Pukul : 17.40

Alamat : Desa glatik-ujung pangkah-gresik

Jabatan :-

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : mahasiswa

1. Sejak kapan Anda menjadi Nasabah Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? September 2019.

2. Apa alasan Anda mau menjadi Nasabah bank Sampah Syariah (BSS) FEBI

UINSA Surabaya? Karena melihat sampah plastik dikosan yang

menumpuk.

3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menjadi Nasabah Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya? Sampah plastik dikosan lebih

bermanfaat.
4. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah adanya Bank Sampah

Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya dalam kehidupan Anda?

Lumayan ada.

5. Apakah disini ada pelatihan daur ulang sampah? Pelatihannya apa saja?

Ada, yakni membuat kerajinan seperti vas bunga.

6. Apakah Anda bisa membuat kerajinan yang berbahan dari sampah? Bisa.

7. Kemampuan membuat kerajinan tersebut Anda dapatkan darimana?

Pelatihan atau otodidak? Hasil dari mencoba dengan teman-teman.

8. Apa saja faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan lingkungan kampus di Bank Sampah Syariah (BSS)

FEBI UINSA Surabaya? Adanya tempat operasional dan sebagian alat

pembantu.

9. Apa saja faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Kurangnya dukungan dari pihak luar.

10. Apa pentingnya menabung sampah? Membantu mengurangi sampah

yang menumpuk.

11. Proses Pemberdayaan Ekonomi Ramah lingkungan bagi kampus

dengan adanya Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA Surabaya?

Pelatihan kerajinan.
12. Apa saja faktor Internal dan Eksternal dalam pemberdayaan? internal:

dukungan dari kampus sendiri seperti dosen dan mahasiswa. Dan

eksternal: pihak dari luar kampus sendiri.

13. Dampak Positif dan Negatif dalam pemberdayaan? Dampak positifnya

yakni melatih jiwa kreatif mahasiswa. Negatif kurang tau.


Lampiran 6

FOTO KEGIATAN BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

Foto Pengurus Bank Sampah Syariah


a. Kegiatan umum Bank Sampah Syariah

Pelantikan Bank Sampah Syariah

Launching Program ASSALAM (Nabung Saham Modal Sampah)


Khataman Al-Qur’an

Silahturahmi bersama Dekan FEBI UINSA Surabaya,

Ketua DEMA F dan Ketua SEMA-F FEBI UINSA Surabaya


Penelitian di Bank Sampah Syariah FEBI UINSA Surabaya

Kunjungan dari IAIN Kendari


Kunjungan dari IAIN Bone, IAIN Madura, dan IAIN Mataram

Bazar di Hadiri Rektor UINSA Surabaya dan Kepala Lab. FEBI UINSA
b. Foto Bangunan Fisik Bank Sampah Syariah

Foto Office Lab Bank Sampah Syariah di gedung FEBI UINSA

Foto Bank Sampah Syariah Utama di Samping Kantin UINSA


c. Foto Produk hasil dari Kreasi Sampah
Kerajinan dari tutup botol, kresek dan tisu
d. Foto Proses Pengelolaan sampah

Proses Jemput Sampah nasabah

Proses Pemilahan sampah


Proses Pemilahan sampah botol

Proses Penimbangan Sampah sebelum disetor ke pengepul


Proses Penimbangan sampah yang disetor nasabah

Sampah yang telah dipilah dan dibersihkan dari labelnya


Pelatihan Pembuatan Kerajinan oleh pengurus Lab Bank Sampah Syariah yang

diikuti peserta magang dari kampus lain


e. Foto Buku Administrasi dan Buku Rekening Tabungan Sampah

Formulir Pendaftaran Nasabah Lab Bank Sampah Syariah


Formulir Pendaftaran Peserta Magang Lab Bank Sampah Syariah
Cover Buku Tabungan Lab Bnak Sampah Syariah Baru
Halaman pertama setelah cover yang berupa keterangan nasabah Lab Bank Sampah

Syariah
Lampiran 7

DAFTAR NASABAH BANK SAMPAH SYARIAH (BSS)

FEBI UINSA SURABAYA

NO NASABAH NOMOR
1 Umi Fatimatul Yahya 8551000001
2 Muhammad Hamdan Ali Masduqie 8551000002
3 KOPMASYAR UINSA 8551000003
4 Nurfitri Yustisiana 8551000004
5 Ahmad Ridzwan Ali 8551000005
6 Bella Putri Arista Dewi 8551000006
7 Novita Rahayu 8551000007
8 Lusiana Dewi 8551000008
9 Eka Melinda 8551000009
10 Arvin Hakim Ashiddiqi 8551000010
11 Della Ayu Yulianti 8551000011
12 Dani Eka Adhitya 8551000012
13 UINSA MART 8551000013
14 Miftakhul Janah 8551000014
15 Maya Kusnia 8551000015
16 Novia Linda Putri 8551000016
17 Lailatul Ma'rufah 8551000017
18 Nur Kholipah 8551000018
19 Zakiyatul Fakhiroh 8851000019
20 Firda Gangsar Ramadanti 8551000020
21 Rafiqi Ihsan 8551000021
22 Iin Ratih Ningcahya 8551000022
23 Nur Karimah Safitri 8551000023
24 Ita Hayati Febriyanti 8551000024
25 Atikah Khalvat Hayati 8551000025
26 Nala Alfi Azizah 8551000026
27 Muhamad Jamaluddin 8551000027
28 Berlian Puja Utomo 8551000028
29 Rochmatin Nikmah 8551000029
30 Azah Nuril Istiqomah 8551000030
31 Nuun Faizatul Athiyah 8551000031
32 Mochammad Rizal Wahyu 8551000032
33 Masintani Khofifah Ningrum 8551000033
34 Rohmatul Farohah Kholison 8551000034
35 Wilda Minhatul Ulah 8851000035
36 Hilman 8551000036
37 PMII FEBI UINSA 8551000037
38 Muhimmatul Khoiroh 8551000038
39 Alya Roudloh Quds 8551000039
40 Hamid Alwi 8551000040
41 Muhammad Farikhin 8551000041
42 Ani Fatmawati 8551000042
43 Fuada Lathifah 8551000043
44 Amilatun Nasibah 8551000044
45 Afiyatul Mahfudloh Faiz 8551000045
46 Yesi Dwi Lestari 8551000046
47 Abdul Hamid 8551000047
48 Firdah Aghnina 8551000048
49 Cantik Maharani Putri Sutanto 8551000049
50 Ika Wahyu Nur Khumairoh 8551000050
51 Gita Arista Putri Pratiwi 8551000051
52 Nur Masrufah 8551000052
53 Aulia Wahyuning Utami 8551000053
54 Muhammad Arif Billah 8551000054
55 Muhammad Rofiq Fatakhudin 8551000055
56 Jumiarni Al Huda 8551000056
57 Nur Kholifatullah 8551000057
58 Muhammad Syayid Fikridho 8551000058
59 Ghosyi Harfiah Ningrum 8551000059
60 Tishar Maghfiratika 8551000060
61 Fahath Haikal Aziz 8551000061
62 Fauziyah Aprilia Ningsih 8551000062
63 Lia Elqodriati 8551000063
64 Fitri Nur Melinda 8551000064
65 Lutfia Fitriana 8551000065
66 Fifin Putri Handayani 851000066
67 Lailatu Muniroh 8551000067
68 Ayustina Nur Umami 8551000068
69 Khusnia Camelia 8551000069
70 Ilham Robiansyah 8551000070
71 Widiatul Ilmiah 8551000071
72 Hotimah Novitasari 8551000072
73 Rosidah Laila Nurul Aisyah 8551000073
74 Jazilatun Nafisah 8551000074
75 Indah Dwi Safitri 8551000075
76 Raudlotul Jannah 8551000076
77 Mohammad Arif Hasani 8551000077
78 Griya Derma 8551000078
79 Zamzami Umanansyah 8551000079
80 Muhammad Faza Mahendra 8551000080
81 Rizal Syahbana 8551000081
82 Muhammad Alifian Zulkarnaen 8551000082
83 Najji Kholili 8551000083
84 Naufal Ubaidillah 8551000084
85 Amani Khairunnisa 8551000085
86 Asrori Alvin 8551000086
87 Dr. Fatmah, ST. MM 8551000087
88 Muhammad Ainul Yaqin 8551000088
89 Siti Alfia Ayu Rohmayanti 8551000089
90 Ummi Hanik 8551000090
91 Moh. Da'i Ariful Haqiqi 8551000091
92 Galeri Investasi Syariah UINSA 8551000092
93 Almira Syaharani Salma Widad 8551000093
94 Susi Susianti 8551000094
95 Yusuf Erfandy 8551000095
96 Mega Ayu Setya Ningtyas 8551000096
97 Innaki Choirunnisa 8551000097
98 Fira Fara Firdaus 8551000098
99 Eka Mega Pertiwi 8551000099
100 Juleta Putri Pancarani 8551000100
101 Mega Swasti 8551000101
102 Alfiatus Sa'diyah 8551000102
103 Lailatul Qamariyah 8551000103

Anda mungkin juga menyukai