Anda di halaman 1dari 144

SKRIPSI

PENGARUH INFORMASI PRODUK TERHADAP MINAT


BERINVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH
(Studi Pada Mahasiswa FEBI UIN AR-RANIRY)

Disusun Oleh:

NURUL HUDA
NIM. 150603227

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2021 M/1442 H
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Nurul Huda
NIM : 150603227
Program Studi : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan SKRIPSI ini,


saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu
mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan
sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu
bertanggungjawab atas karya ini.

Bila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya,
dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan
dan ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah
melanggar pernyataan ini, maka saya siap untuk dicabut gelar
akademik saya atau diberikan sanksi lain berdasarkan aturan yang
berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Banda Aceh, 18 Desember 2020


Yang Menyatakan,

Nurul Huda
NIM. 150603227

iii
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Sebagai Salah Satu Beban Studi
Untuk Menyelesaikan Program Studi Ilmu Ekonomi
Dengan Judul:
Pengaruh Informasi Produk Terhadap Minat Berinvestasi Di
Pasar Modal Syariah
(Studi Pada Mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry)

Disusun Oleh:
Nurul Huda
NIM. 150603227
Disetujui untuk disidangkan dan dinyatakan bahwa isi dan
formatnya telah memenuhi syarat sebagai kelengkapan dan
penyelesaian studi pada Program Studi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Hafas Furqani, M. Ec Riza Aulia, SE. I., M. Sc


NIP. 198006252009011009 NIP. 198801302018031001

Mengetahui
Ketua Program Studi Perbankan Syariah,

Dr. Nevi Hasnita, M.Ag


NIP. 197711052006042003

iv
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG HASIL
SKRIPSI
Nurul Huda
NIM. 150603227
Dengan Judul:
Pengaruh Informasi Produk Terhadap Minat Berinvestasi Di
Pasar Modal Syariah
(Studi Pada Mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry)
Telah Disidangkan Oleh Program Studi Strata Satu (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry dan
Dinyatakan Lulus Serta Diterima Sebagai Salah Satu Beban Studi Untuk
Menyelesaikan Program Studi Strata 1 dalam Bidang Perbankan Syariah

11 Januari 2021
Pada Hari/Tanggal: Senin,
26 Jumadil Awal 1442H
Banda Aceh
Dewan Penguji Sidang Skripsi
Ketua, Sekretaris,

Dr. Hafas Furqani. M. Ec Riza Aulia, SE. I., M. Sc


NIP. 198006252009011009 NIP. 198801302018031001
Penguji I, Penguji II,

Hafiizh Maulana, S.P., S. HI., ME. Ana Fitria, SE., M. Sc


NIDN. 2006019002 NIDN. 2005099002

v
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
UPT. PERPUSTAKAAN
Jl. Syeikh Abdur Rauf Kopelma Darussalam Banda Aceh
Telp. 0651-7552921, 7551857, Fax. 0651-7552922
Web :www.library.ar-raniry.ac.id, Email : library@ar-raniry.ac.id

FORM PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


MAHASISWA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : Nurul Huda
NIM : 150603227
Fakultas/ Jurusan : Ekonomi dan Bisnis Islam/ Perbankan Syariah
E-mail : nurulhudaa687@gmail.com
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UPT
Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Hak Bebas
Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah:
Tugas Akhir KKU Skripsi ………

Yang berjudul:
Pengaruh Informasi Produk Terhadap Minat Berinvestasi Di Pasar
Modal Syariah (Studi Pada Mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalty Non-
Eksklusif ini, UPT Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh berhak menyimpan,
mengalih-media formatkan, mengelola, mendiseminasikan, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain. Secara fulltext untuk kepentingan
akademik tanpa perlu memintaa izin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis, pencipta dan atau penerbit karya ilmiah tersebut.
UPT Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh akan terbebas dari segala bentuk
tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya
ini.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Banda Aceh
Pada Tanggal : 12 Januari 2021

Penulis Pemimbing I Pemimbing II

Nurul Huda Dr. Hafas Furqani, M. Ec Riza Aulia, SE. I., M. Sc


NIM. 150603227 NIP. 198006252009011009 NIP. 198801302018031001

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Visi Tanpa Eksekusi Hanyalah Halusinasi”

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Dengan ucapan syukur Alhamdulillah, karya sederhana ini penulis
persembahkan untuk:
* Ayah dan Ibuku yang aku sayangi yang telah bekerja keras
demi masa depanku serta tiada henti mendoakan dan membuat
aku semangat dalam melakukan semua hal.
Yang tak terhingga,
* Seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan motivasi,
bimbingan dan selalu mendoakanku.

vii
KATA PENGANTAR
‫الر ِحي ِْم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫ِبس ِْم هللا‬

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti panjatkan


kepada Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul Pengaruh Informasi Produk Terhadap Minat
Berinvestasi di Pasar Modal Syariah (Studi Pada Mahasiswa
FEBI UIN Ar-Raniry). Shawat dan salam tak lupa juga peneliti
kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para
sahabatnya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan sarjana (S1) pada Program Studi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN)
Ar-Raniry Banda Aceh.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan
bimbingan, saran dan arahan dari berbagai pihak dalam bentuk
moral maupun material. Untuk selanjutnya dengan rasa hormat
peniliti sampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Zaki Fuad, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Ar-Raniry. Dan juga selaku Penasehat
Akademik penulis selama perkuliahan.
2. Dr. Nevi Hasnita, M.Ag selaku Ketua Program Studi
Perbankan Syariah yang telah meluangkan waktu
membimbing dengan sabar, memberikan arahan dan
motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan Ayumiati,

viii
S.E., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Perbankan
Syariah. Dan Mukhlis, SHI.,SE.,MH. Selaku Operator
Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
3. Muhammad Arifin, M.Ag., Ph.D Selaku Ketua
Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-
Raniry Banda Aceh.
4. Dr. Hafas Furqani, M.Ec selaku dosen pembimbing 1 yang
telah meluangkan waktu memberikan bimbingan dengan
sabar yaitu arahan dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini. Dan Riza Aulia, SE. I., M. Sc selaku dosen
pembimbing II yang telah meluangkan waktu memberikan
bimbingan dengan sabar yaitu arahan dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Hafiizh Maulana, S.P., S.H.I., M.E. selaku penguji 1 dan
Ana Fitria, SE., M.Sc selaku penguji II.
6. Seluruh dosen-dosen dan para staf Fakultas Ekonomo dan
Bisnis Islam, khusunya kepada dosen-dosen Prodi
Perbankan Syariah yang telah memberikan ilmu dan
bimbingan kepada peneliti selama peneliti mengikuti
perkuliahan.
7. Ayahanda tercinta Tarmizi dan Ibunda tersayang Erawati,
tak lupa pula kepada kakak Mira Maulidia yang selalu
memberikan doa, semangat, dan motivasi, yang tiada
habisnya kepada penulis, sehingga penulis dapat

ix
menyelesaikan skripsi ini, dan kepada adik-adik saya yang
tercinta Hurnaifah dan M. Nazar yang sudah membantu
berjuang agar menjadi motivasi buat mereka kedepan
bahwa hasil dari jerih payah, perjuangan yang telah kita
korbankan tidak akan menghianati hasil. Dan kepada
keluarga besar yang telah mendukung dan memberikan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
8. Kepada sahabat tercinta Nurul hafifah, Asfiannur, Cutnyak
Meuligo, Nadia Hariaty, yang merupakan sahabat semasa di
pesantren yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
Dan kepada teman-teman seperjuanganku Program Studi
Perbankan Syariah angkatan 2015 saya ucapkan terima
kasih telah bersama-sama ketika suka dan duka selama
kuliah kepada Maulida, Noura Rauzaton, Devi Verayanti,
Ferina Yanti, Lismawati Lubis, fika srinadia. dan juga
terima kasih kepada Fahroel Azmi yang selama ini sudah
banyak membantu dari awal kuliah hingga saat ini, dan juga
terima kasih kepada Faisal yang sudah memberi bantuan
dan juga semangat untuk melanjutkan skripsi ini, di saat
saya drop ingin berhenti untuk berjuang dia selalu memberi
semangat dan dukungan.
9. Kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendoakan
serta memberi nasehat dan motivasi sehingga skripsi ini

x
dapat penulis selesaikan. Semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan kalian.
Penulis menyadari akan masih banyaknya kekurangan dalam
skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini
dapat berguna bagi kita semua. Aaamiiin.

Banda Aceh, 12 Desember 2020


Penulis,

Nurul Huda
NIM. 150603227

xi
TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN
Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K
Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor 0543 b/u/1987

1. Konsonan
No Arab Latin No Arab Latin
1 ‫ا‬ Tidak 16 ‫ط‬ T
dilambangkan
2 ‫ب‬ B 17 ‫ظ‬ Z
3 ‫ت‬ T 18 ‫ع‬ „
4 ‫ث‬ Ṡ 19 ‫غ‬ G
5 ‫ج‬ J 20 ‫ف‬ F
6 ‫ح‬ Ḥ 21 ‫ق‬ Q
7 ‫خ‬ Kh 22 ‫ك‬ K
8 ‫د‬ D 23 ‫ل‬ L
9 ‫ذ‬ Ż 24 ‫م‬ M
10 ‫ر‬ R 25 ‫ن‬ N
11 ‫ز‬ Z 26 ‫و‬ W
12 ‫س‬ S 27 ‫ه‬ H
13 ‫ش‬ Sy 28 ‫ء‬ ‟
14 ‫ص‬ Ṣ 29 ‫ي‬ Y
15 ‫ض‬ Ḍ

xii
2. Vokal
Vokal Bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari
vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vokal Tunggal
Vokal tunggal Bahasa Arab yang lambangnya berupa
tanda atau harkat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin

َ Fatḥah A

َ Kasrah I

َ Dammah U

b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap Bahasa Arab yang lambangnya berupa
gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya
gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan Huruf Nama Gabungan Huruf

‫ََ ي‬ Fatḥah dan ya Ai

‫ََ و‬ Fatḥah dan wau Au

Contoh:
َ ‫ َك ْي‬: kaifa
‫ف‬
‫ َه ْو َل‬: haula

xiii
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat
atau huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harkat dan Huruf Nama Huruf dan Tanda


‫ي‬/‫ََا‬ Fatḥah dan alif atau Ā
ya
‫َِي‬ Kasrah dan ya Ī
‫َو‬ Dammah dan wau Ū
Contoh:
َ َ‫ق‬
‫ال‬ : qāla
‫َر َمى‬ : ramā
‫قِ َي َل‬ : qīla
‫يقَ ْول‬ : yaqūlu
4. Ta Marbutah (‫)ة‬
Transliterasi untuk ta marbuthah ada dua, yaitu:
a. Ta marbutah (‫ )ة‬hidup
Ta marbutah (‫ )ة‬yang hidup atau mendapat harkat fathat,
kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah t.
b. Ta marbutah (‫ )ة‬mati
Ta marbutah (‫ )ة‬yang mati atau mendapatkan harkat sukun,
transliterasinya adalah h.
c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah (‫)ة‬
diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta

xiv
bacaan kedua kata terpisah maka ta marbutah (‫ )ة‬itu
transliterasinya dengan h.
Contoh:
‫طفا َ ْل‬ْ َ‫ضة اْال‬ َ ‫َر ْو‬ : Rauḍah al-aṭfāl/ rauḍatul aṭfāl
‫ا َ ْل َم ِد ْينَة اْلمن ََّو َرة‬ : Al-Madīnah al-Munawwarah/ al-Madīnatul
Munawwarah
‫ط ْل َحة‬
َ : Ṭalḥah

Catatan:
Modifikasi
1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa
tanpa transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail, sedangkan
nama-nama lainnya ditulis sesuai kaidah penerjemahan.
Contoh: Ḥamad Ibn Sulaiman.
2. Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan Bahasa
Indonesia, seperti Mesir, bukan misr; Beirut, bukan Bayrut;
dan sebagainya.
3. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus
Bahasa Indonesia tidak ditransliterasi. Contoh: Tasauf
bukan Tasawuf.

xv
ABSTRAK

Nama : Nurul Huda


NIM : 150603227
Fak/ Pogram Studi : Ekonomi dan Bisnis Islam / Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Informasi Produk Terhadap Minat
Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah (Studi
Pada Mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry)
Tanggal Sidang : 11 Januari 2021
Tebal Skripsi : 145 Halaman
Pemimbing I : Dr. Hafas Furqani, M.Ec
Pemimbing II : Riza Aulia, SE. I., M. Sc

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh Informasi


Prouduk Terhadap Minat Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah
(Studi Pada Mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry). Skripsi ini
menggunakan penelitian kuantitatif, populasi dalam penelitian ini
mahasiswa aktif angkatan 2016-2018 FEBI UIN Ar-Raniry yaitu
yang berjumlah 1.685 orang, dan sampel yang diambil sebanyak 94
mahasiswa dengan menggunakan rumus slovin. Data yang dipakai
adalah data primer dalam bentuk kuesioner. Data dianalisis dengan
menggunakan IBS SPSS Statiistics 24. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji asumsi klasik,
regresi linear sederhanadan uji hipotesis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai thitung sebasar 11,350 yang lebih besar
dari ttabel 1,66159 menggunakan uji dua arah dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,1 artinya variabel informasi produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi di
pasar modal syariah.

Kata kunci : Informasi Produk, Minat Berinvestasi, Pasar


Modal Syariah

xvi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL KEASLIAN ..................................... i


HALAMAN JUDUL KEASLIAN ......................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iii
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SIKRIPSI ............... iv
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG HASIL ..................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI............................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................ viii
TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN .... xii
ABSTRAK ............................................................................... xvi
DAFTAR ISI ........................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR .............................................................. xx
DAFTAR SINGKATAN ........................................................ xxi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah............................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian ................................................... 10
1.5 Sistematika Pembahasan ........................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ................................................. 13


2.1 Minat Investasi .......................................................... 13
2.1.1 Pengertian Minat............................................. 13
2.1.2 Minat Investasi ............................................... 13
2.1.3 Macam-Macam Minat .................................... 15
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat ..... 17
2.1.5 Dasar Keputusan Untuk Melakukan Investasi 18
2.2 Informasi Produk ....................................................... 19
2.2.1 Pengertian Informasi Produk .......................... 19
2.2.2 Asimetri Informasi.......................................... 24
2.3 Investasi..................................................................... 25
2.3.1 Pengertian Investasi ........................................ 25
xvii
2.3.2 Pengertian Investasi Syariah ........................... 27
2.3.3 Dasar Hukum Investasi ................................... 28
2.4 Pasar Modal Syariah ................................................. 30
2.4.1 Tonggak Sejarah Pasar Modal Syariah
Indonesia ......................................................... 30
2.4.2 Tonggak Kelahiran Pasar Modal Syariah
Indonesia ........................................................ 31
2.4.3 Definisi Pasar Modal Syariah ......................... 33
2.4.4 Produk Syariah Dalam Pasar Modal ............... 35
2.5 Penelitian Terdahulu ................................................. 45
2.6 Keterkaitan Antar Variabel ....................................... 53
2.7 Kerangka Berfikir...................................................... 53
2.8 Hipotesis Penelitian................................................... 55

BAB III METODE PENELITIAN ........................................ 56


3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................. 56
3.2 Objek dan Lokasi Penelitian .................................... 57
3.3 Populasi dan Sampel ................................................ 58
3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................... 60
3.5 Sumber Data Penelitian ............................................ 61
3.6 Teknik Pengumpulan Data ....................................... 61
3.7 Skala Pengukuran ..................................................... 63
3.8 Definisi Operasional Variabel .................................. 64
3.9 Uji Keabsahan Data ................................................. 66
3.9.1 Uji Validitas ................................................. 66
3.9.2 Uji Reliabilitas.............................................. 67
3.10 Uji Asumsi Klasik.................................................. 68
3.10.1 Uji Normalitas............................................ 68
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas .............................. 68
3.11 Analisis Regresi Linear Sederhana ........................ 69
3.12 Uji Hipotesis .......................................................... 70
3.12.1 Uji Parsial (Uji t)........................................ 70
3.12.2 Uji Koefisien Determinasi ......................... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 72


4.1 Perkembangan Pasar Modal Syariah........................ 72
4.1.1 Perkembangan Pasar Modal Syariah
di Indonesia..................................................... 72
xviii
4.1.2 Perkembangan Pasar Modal di Aceh .............. 77
4.1.3 Perkembangan Pasar Modal Di Kampus
FEBI UIN Ar-Raniry ...................................... 79
4.2 Data Demografis Responden ................................... 80
4.3 Hasil Uji Keabsahan Data ........................................ 80
4.3.1 Hasil Uji Validitas .......................................... 80
4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ...................................... 82
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................... 83
4.4.1 Hasil Uji Normalitas ....................................... 83
4.4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................... 85
4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ................. 87
4.6 Hasil Uji Hipotesis ................................................... 89
4.6.1 Hasil Uji Parsial (Uji T).................................. 89
4.6.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi..................... 90
4.7 Pembahasan.............................................................. 91

BAB V PENUTUP .................................................................. 94


5.1 Kesimpulan ............................................................... 94
5.2 Saran.......................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 96


LAMPIRAN ............................................................................ 102
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................... 123

xix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................. 45


Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel .................................. 65
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas .................................................... 81
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ................................................ 82
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ................................................. 84
Tabel 4.4 Hasil Heteroskedastisitas Uji Glejser ....................... 87
Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ......................... 88
Tabel 4.6 Hasil Uji Parsial (Uji T) ........................................... 89
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................. 90

xx
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kaidah Fiqh Muamalah ........................................ 35


Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ................................. 54
Gambar 4.1 Pertumbuhan Jumlah Investor Saham Syariah ..... 74
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot ........................................ 85
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................ 86

xxi
DAFTAR SINGKATAN

DSN-MUI : Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia


JII : Jakarta Islamic Index
UU : Undang-Undang
FEBI : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
OJK : Otoritas Jasa Keuangan
DIM : Danareksa Investment Management
AAA : Andalan Artha Advisindo
BEJ : Bursa Efek Jakarta
DJIM : Dow Jones Islamic Market Index
UUPM : Undang-Undang Pasar Modal
DES : Daftar Efek Syariah
BEI : Bursa Efek Indonesia
SBSN : Surat Berharga Syariah Negara
BUMN : Badan Umum Milik Negara
ETF : Exchange Traded Fund
SOTS : Syariah Online Trading System
EBA : Efek Beragun Asset
KIK-EBAS : Kontrak Innvestasi Kolektif-Efek Beragun
Asset Syariah
DIRE : Dana Investasi Real Estat

xxii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................. 102


Lampiran 2 Uji Validitas .......................................................... 109
Lampiran 3 Uji Reliabilitas ...................................................... 113
Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ................................................. 115
Lampiran 5 Pengujian Hipotesis............................................... 118
Lampiran 6 Tabel R .................................................................. 119
Lampiran 7 Tabel T .................................................................. 122
Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 123

xxiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi ), ekuitas (saham), reksa
dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal
adalah pasar untuk instrumen keuangan jangka panjang yang
diterbitkan oleh pemerintah, perusahaan swasta, maupun public
authorities, yang bisa diperjualbelikan dalam bentuk obligasi atau
saham. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan
maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana
bagi kegiatan berinvestasi. Secara umum, pasar modal memiliki
fungsi dan peran sama dengan pasar lainnya. Hanya saja, instrumen
yang diperjualbelikan di pasar modal berbeda dengan pasar pada
umumnya. Dalam ranah investasi, pasar modal berperan sebagai
penghubung antara investor dengan perusahaan maupun institusi
pemerintah yang menjual saham, obligasi, dan lain sebagainya
(Hidayat, 2019).
Dalam (Nasarudin et al., 2014) kalangan pasar modal pun
menyadari potensi penghimpunan dana umat muslim. Dalam
rangka itu, Bapepam meluncurkan Pasar Modal Syariah pada
tanggal 14-15 Maret 2003 sekaligus melakukan penandatanganan
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan
Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
1
2

DSN melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT


Bursa Efek Jakarta selaku pengelola bursa. Melanjutkan Nota
Kesepahaman itu, PT Bursa Efek Jakarta bekarja sama dengan PT
Danareksa Investment Management membentuk Jakarta Islamic
index (JII). Jakarta Ialamic Index dimaksudkan untuk digunakan
sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada
saham dengan basis syariah. Melalui Index diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan
investasi dalam ekuitas secara syariah. Pasar modal syariah tidak
mengenal kegiatan perdagangan semacam short selling, beli atau
jual dalam waktu yang amat singkat untuk mendapatkan
keuntungan antara selisih jual dan beli. Karakteristik pemilikan
saham syariah yang hanya mengutamakan pencapaian keuntungan
yang akan dibagi atau kerugian yang akan ditanggung bersama
(profit-loss sharing) tidak akan menciptakan fluktuasi kegiatan
perdagangan yang tajam dan bersifat spekulasi.
Selain saham, pasar modal syariah juga menyediakan
obligasi syariah. Obligasi syariah mempergunakan akad
(perjanjian) mudharabah (profit sharing) atau bagi hasil. Nisbah
(perbandingan pembagian) dan waktu pembagiannya ditentukan di
muka. Dan instrumen lain yang tersedia adalah reksa dana syariah.
Walaupun reksa dana tengah melambung reputasinya sebagai
sarana investasi yang menguntungkan, tetapi reksa dana syariah
belum banyak. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia,
pasar modal syariah menyimpan potensi besar untuk lebih
3

berkembang lagi di tahun-tahun mendatang, seiring dengan kian


menguatnya kesadaran umat islan untuk berinvestasi yang tidak
melanggar prinsip syariah. Reksa dana syariah menginvestasikan
dananya pada obligasi, deposito, dan saham syariah.
Menurut Fitz Gerald, dalam (Munawaroh & Sugiono,
2019), Investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha
penarikan sumber-sumber untuk yang dipakai untuk mengadakan
suatu barang. Dari modal itulah maka akan dihasilkan aliran produk
baru di masa yang akan datang.
Sedangkan menurut Henry Simamora, dalam Rachmadi
(2020) investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh
perusahaan untuk meningkatkan kekayaannya melalui distribusi
hasil investasi (misal; pendapatan bunga, royalti, dividen (baca:
pengertian dividen), pendapatan sewa, dan lainnya) untuk apresiasi
nilai investasi atau juga untuk manfaat lain bagi sebuah perusahaan
yang melakukan investasi melalui hubungan dagang.
Selanjutnya investasi dalam perspektif Islam hanya dapat
dilakukan pada instrumen yang sesuai dengan Syariah Islam dan
tidak mengandung riba. Investasi juga hanya dapat dilakukan pada
efek-efek yang diterbitkan oleh pihak (emiten) yang jenis kegiatan
usahanya tidak bertentang dengan Syariah Islam. Jenis kegiatan
usaha yang bertentangan dengan Syariah Islam adalah usaha
perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang, usaha keuangan konvensional (termasuk perbankan
dan asuransi konvensional), usaha yang memproduksi,
4

mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman


yang tergolong haram, dan usaha yang memproduksi,
mendistribusi, serta menyediakan barang-barang ataupun jasa yang
merusak moral dan bersifat mudharat. Tujuan investasi secara
umum untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa
yang akan datang, mengurangi tekanan inflasi dan sebagai salah
satu upaya untuk menghemat pajak.
Informasi produk akan menjelaskan informasi yang akurat
dan informasi yang menyesatkan serta keterbukaan informasi
produk. Dimana informasi produk tersebut sangat dibutuhkan
konsumen, karena berdasarkan informasi tersebutlah konsumen
menentukan kedaulatannya untuk memilih atau tidak atas produk
tersebut. Dengan demikian, tepat dikatakan bahwa akurasi
informasi sangat menentukan kesejahteraan, kemanfaatan, dan
kepentingan konsumen dalam mengonsumsi produk (Zulham,
2018).
Informasi produk sangat penting bagi para investor, salah
satunya untuk menambah wawasan para investor tentang produk-
produk dalam pasar modal syariah dan juga informasi bagai mana
cara mengelolanya, dan juga tentang pemahaman index harga
saham agar investor terhindar dari praktik investasi yang tidak
rasional. Dalam informasi produk dapat diketahui apa saja produk-
produk yang ada dalam pasar modal juga langkah-langkah untuk
berinvestasi, selain dari praktik berinvestasi dari informasi produk
ini juga menjelaskan return dan risiko dari setiap produk pasar
5

modal agar para investor dapat meminimalisir risiko yang akan


terjadi.
Perusahaan pemeringkat efek merupakan lembaga yang
dapat menjembatani kesenjangan informasi yang terjadi antara
emiten dan investor, serta menyediakan informasi standar terhadap
tingkat risiko kredit dari suatu perusahaan. Di beberapa negara,
perusahaan pemeringkat efek (credit rating agency) memiliki peran
yang strategis dalam industri pasar modal karena dapat
memberikan informasi yang sangat berharga bagi masyarakat
investor yang ingin membeli instrumen pasar modal.
Selanjutnya regulasi yang menyangkut kegiatan perusahaan
pemeringkat efek di bidang Pasar Modal Indonesia masih tergolong
minim. penjelasan Pasal 34 Ayar (1) UU 8/ 1995 hanya
menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan perusahaan
pemeringkat efek termasuk dalam kegiatan penasihat investasi.
Pasal 43 PP 45/ 1995 menyatakan penasihat investasi yang
melakukan kegiatan sebagai pemeringkat efek, wajib memenuhi
persyaratan: (a) berbentuk perseroan (b) mempunyai modal disetor
Rp500 juta; dan (c) memiliki sekurang-kurangnya seorang direktur
yang mempunyai pengetahuan di bidang pemeringkatan efek.
Menurut penjelasan Pasal 43 PP 45/1995, kegiatan pemeringkat
efek adalah kegiatan membuat penilaian mengenai kualitas atas
suatu efek dalam bentuk kode yang dilakukan.
Salah satu perusahaan pemeringkat efek di Pasar Modal
Indonesia adalah “PT Pemeringkat Efek Indonesia” atau PT
6

PEFINDO yang didirikan di Jakarta pada 21 Desember 1993,


melalui inisiatif Badan Pengawas Pasar Modal dan Bank Indonesia.
Pada 31 Agustus 1994, PEFINDO memperoleh izin usaha sebagai
pemeringkat Efek dari Bapepam dengan No, 39/PM-PI/1994 dan
menjadi salah satu lembaga penunjang pasar modal di Indonesi
(Hariyani & Soerfianto, 2010).
Keuntungan adalah target utama investasi, dengan adanya
keuntungan yang besar membuat investor tertarik untuk
berinvestasi. Disisi lain, dalam berinvestasi adanya sebuah risiko,
dalam hal ini risiko yang dimaksud adalah persepsi risiko yaitu
suatu anggapan tentang ketidak pastian dan konsekuensi-
konsekuensi yang tidak diinginkan dalam melakukan suatu
kegiatan tertentu.
Pengetahuan juga diperlukan, dalam pembahasan tentang
pasar modal, tentunya sangat terkait dengan aspek ketidakpastian,
dan bagaimana menyelesaikan ketidakpastian tersebut dengan baik
dan optimal. Untuk tujuan ini, seseorang dituntut mampu memiliki
konsep dan pengetahuan yang baik tentang suatu cara melakukan
prediksi (forecasting) dalam suatu aktifitas pasar modal. Hasil
prediksi yang tepat akan sangat berguna dalam upaya melakukan
perencanaan yang baik terhadap aktifitas Ekonomi dan Bisnis
(Zulfikar, 2016).
Pengetahuan dasar mengenai investasi merupakan hal
sangat penting untuk diketahui oleh calon investor. Hal ini
bertujuan agar investor terhindar dari praktik investasi yang tidak
7

rasional, judi, budaya ikut-ikutan, penipuan, dan lainnya.


Sosialisasi tentang modal kepada masyarakat adalah hal yang
penting dikembangkan karena bermanfaat untuk meningkatkan
jumlah peminat agar berinvestasi di pasar modal syariah (Tandio &
Widanaputra, 2016).
Berbicara tentang minat, menurut Sardiman dalam Darmadi
(2017) menyatakan bahwa minat seseorang terhadap suatu obyek
akan lebih kelihatan apabila obyek sasaran berkaitan dengan
keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Pendapat
ini memberikan pengertian, bahwa minat merupakan suatu kondisi
yang terjadi apabila berhubungan dengan keinginan atau kebutuhan
sendiri, dengan kata lain ada kecenderungan apa yang dilihat dan
diamati seseorang adalah sesuatu yang berhubungan dengan
keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut.
Menurut data yang diperoleh peneliti di FEBI UIN Ar-
Raniry terhadap investasi masih tergolong rendah. Hal ini didukung
dengan minimnya jumlah investor yang bergabung di pasar modal
hanya berjumlah 777 orang mahasiswa (Data Galery Investasi
FEBI UIN Ar-Raniry), jumlah ini tidak sebanding dengan jumlah
mahasiswa yang aktif pada angkatan 2016-2018 di FEBI UIN Ar-
Raniry yaitu yang berjumlah 1.685 mahasiswa.
Dari data diatas dikatakan para investor masih tergolong
rendah dikarenakan data yang didapatkan dari Galeri Investasi
FEBI UIN Ar-Raniry yang berjumlah 777 orang tersebut adalah
8

total dari keseluruhan angkatan, sedangkan jumlah mahasiswa yang


aktif pada angkatan 2016-2018 berjumlah 1.685 mahasiswa.
Dalam hal ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat mahasiswa
berinvestasi di pasar modal syariah diantaranya dengan
memperluas pengetahuan mahasiswa tentang informasi produk
dalam pasar modal dan juga menyelenggarakan
pelatihan pasar modal, dalam mata pelajaran pasar modal dosen
mewajibkan mahasiswa membeli saham dengan modal awal
Rp100.000.00, dengan adanya akun saham mahasiswa akan paham
cara untuk bermain saham dan akan terbiasa dengan perubahan-
perubahan harga saham yang berubah setiap jamnya. Tujuan
pelatihan tersebut untuk memberikan gambaran tentang pasar
modal dan praktiknya agar mahasiswa paham tentang proses
berinvestasi.
Menurut dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh
peneliti terdahulu yaitu Bakhri (2018) yang berjudul “Minat
Mahasiswa Dalam Investasi di Pasar Modal”. Dari penelitian
tersebut menghasilkan kesimpulan dari variabel manfaat investasi,
nilai tambah dan kondisi ekonomi tidak adanya hubungan dengan
minat investasi pada mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Dalam penelitian Malik (2017) yang berjudul “ Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi
di Pasar Modal Syariah Melalui Bursa Galeri Investasi UISI”.
Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat baik dari investor
9

muslim maupun non muslim. Penelitian ini memperoleh


kesimpulan dari variabel risiko, level pendapatan, motivasi,
pengetahuan persepsi, dan belajar dalam berinvestasi di pasar
modal syariah. Dari variabel tersebut yang menjadi peran
signifikan adalah dari variabel risiko, level pendapatan dan
motivasi.
Selanjutnya dalam penelitian Firdaus et al., (2018) yang
berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Investor Terhadap Sukuk”. Dalam penelitian ini memperoleh
kesimpulan dari variabel tingkat risiko, level pendapatan,
kepribadian, informasi produk, pertimbangan prinsip syariah,
kepuasan investor berpengaruh positif signifikan terhadap minat
investasi sukuk.
Pada penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada produk
saham dan reksa dana saham syariah di pasar modal, karena modal
awal saham untuk berinvestasi di pasar modal lebih terjangkau
bagi mahasiswa dibandingkan dengan produk-produk lain. Tidak
perlu modal besar untuk memulai berinvestasi saham hanya dengan
modal awal Rp100.000,- mahasiswa bisa membuka Rekening Dana
Nasabah. Perhitungan keuntungan dengan modal tersebut tidak
akan terlalu besar, paling tidak dengan modal Rp100.000, kita bisa
mempelajari mekanisme berbisnis yang minim risiko melalui
saham atau reksa dana saham.
Dari penjabaran latar belakang di atas, maka peneliti
bermaksud mengadakan penelitian di FEBI UIN Ar-Raniry,
10

dikarenakan mahasiswa FEBI telah mengikuti mata pelajaran pasar


modal syariah, dari mata pelajaran tersebut mereka mendapatkan
pengetahuan dan informasi-informasi tentang pasar modal syariah,
dan peneliti juga bermaksud meneliti lebih lanjut tentang pengaruh
informasi produk terhadap minat mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry
dalam berinvestasi, maka peneliti bermaksud mengadakan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Informasi Produk terhadap
Minat Berinvestasi di Pasar Modal Syariah (Studi Pada Mahasiswa
FEBI UIN Ar-Raniry)”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan paparan di atas, maka dalam penelitian ini
dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian yaitu, Apakah
informasi produk berpengaruh terhadap minat investasi mahasiswa
FEBI UIN AR-RANIRY?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan uraian rumusan masalah yang telah diuraikan
maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
informasi produk terhadap minat investasi mahasiswa FEBI UIN
AR-RANIRY untuk berinvestasi di pasar modal syariah.

1.4 Manfaat Penelitian


Dari penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik
untuk kepentingan ilmiah maupun kepentingan terapan. Kedua
manfaat tersebut, yaitu:
11

a. Manfaat Akademis
Merupakan tambahan informasi yang bermanfaat bagi
pembaca. Serta sebagai bahan referensi bagi penelitian-
penelitian selanjutnya yang tertarik pada bidang kajian yang
sama.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu menjawab permasalahan
yang ada dalam dunia investasi yaitu yang berkaitan dengan
informasi produk terhadap minat mahasiswa berinvestasi di
pasar modal syariah sehingga lembaga dapat melakukan
upaya dalam meningkatkan jumlah investor yang ada di
FEBI UIN Ar-Raniry.
c. Manfaat kebijakan
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman mengenai informasi produk pasar modal
khususnya informasi produk saham di pasar modal.

1.5 Sistematika Pembahasan


Untuk mempermudah pemahaman dan memperjelas
pembahasan maka penulisan skripsi ini dibagi ke dalam bab yang
berurutan dan saling berkaitan, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
12

penelitian, manfaat pebelitian, jadwal penelitian dan sistematika


penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang kajian teori, hasil penelitian
yang relavan dan kerangka berfikir.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang waktu dan lokasi penelitian,
metodologi penelitian, variabel, definisi operasional variabel,
populasi dan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan
data dan teknik analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan tentang gambaran umum penelitian,
pengujian dan hasil analisis data, pembahasan hasil analisa data dan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan dalam
rumusan masalah.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian
dan saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Minat Investasi


2.1.1 Pengertian Minat
Pengertian minat menurut Buchori dalam Darmadi (2017)
minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang,
suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.
Jadi minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar,
kalau tidak demikian minat itu tidak memiliki arti sama sekali.
Minat menurut Rooijakkers dalam Darmadi (2017) bahwa
minat dapat pula dicapai dengan cara menghubungkan bahan
pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui
kebanyakan siswa.

2.1.2 Minat Investasi


Pengertian minat investasi menurut Kusmawati (2011)
adalah keinginan untuk mencari tahu tentang jenis suatu investasi
dimulai dari keuntungan, kelemahan, kinerja investasi dan
sebagainya. Ciri lain yang dapat dilihat adalah mereka akan
berusaha meluangkan waktu untuk mempelajari lebih jauh tentang
investasi tersebut atau mereka langsung mencoba berinvestasi pada
jenis investasi tersebut.
Sedangkan menurut Nicholson, dalam Hidayat (2017)
modal (capital) mempunyai peran penting sebagai faktor produksi

13
14

dalam proses pertumbuhan. Peningkatan jumlah peralatan modal


yang dimiliki yang mengarah pada akumulasi modal, perusahaan-
perusahaan berkeinginan untuk mengubah persediaan modal yang
mereka miliki dengan melakukan investasi. Persediaan modal yang
dimaksud disini adalah jumlah total semua mesin, gedung, dan
sumber daya non-tenaga kerja lainnya yang ada disaat tertentu.
Aset ini mewakili sebagian tertentu dari keluaran sebuah
perekonomian dimasa sebelumnya yang tidak dikonsumsi,
melainkan disisihkan untuk dipergunakan sebagai faktor produksi
di masa mendatang.
Modal tersebut dipergunakan untuk melakukan investasi
dalam mencari keuntungan (rate of return) dalam periode tertentu.
Dengan demikian besarnya konsumsi yang ditunda yang
dipergunakan sebagai investasi sangat tergantung dari banyaknya
keuntungan yang akan diperoleh dimasa mendatang. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi minat investasi yaitu: tingkat
suku bunga, ramalan tingkat pengembalian dan penawaran barang
dimasa mendatang, permintaan akan modal (demand for capital),
serta kemajuan teknologi.
Minat berkembang sebagai hasil dari suatu kegiatan dan
akan menjadi sebab untuk digunakan kembali dalam kegiatan yang
sama. Salah satu faktor yang mempengaruhi minat adalah faktor
inner urge yaitu rangsangan yang datang dari lingkungan atau
ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan
seseorang akan mudah menimbulkan minat. Minat sangat besar
15

pengaruhnya terhadap aktifitas yang dilakukan. Misalnya,


kecenderungan terhadap belajar sehingga seseorang mempunyai
hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan atau seseorang yang
berminat terhadap matakuliah yang berhubungan dengan investasi
saham, maka ia akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan
menerapkannya seperti mengikuti seminar tentang investasi saham
dan membaca buku tentang investasi saham agar memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai investasi saham dan akan
mencoba untuk mempraktikkannya dengan membuka rekening
saham. Pengetahuan tersebut seperti jenis investasi, tingkat return
berinvestasi saham, tingkat risiko berinvestasi saham, dan cara
memilih investasi saham yang tepat (Nandar et al., 2018).
Adapun indikator yang digunakan untuk menilai minat
dalam Righayatsyah (2018) adalah:
1. Investasi yang menjanjikan.
2. Informasi investasi.
3. Diskusi tentang permasalahan investasi.
4. Menganalisis investasi di perusahaan.

2.1.3 Macam-Macam Minat


Menurut Kuder dalam Purwaningrum (1996) dikutip dari
Susanto (2013) mengelompokkan jenis-jenis minat menjadi
sepuluh macam, yaitu:
16

1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap


pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan alam,
binatang, tumbuhan.
2. Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang
bertalian dengan mesin-mesin atau alat mekanik.
3. Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan
yang membutuhkan perhitungan.
4. Minat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untuk
menemukan fakta-fakta baru dan pemecahan masalah.
5. Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang
berhubungan untuk memengaruhi orang lain.
6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang
berhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi
tangan.
7. Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan
masalah-masalah membaca dan menulis berbagai
karangan.
8. Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah
musik, seperti menonton konser dan memainkan alat-alat
musik.
9. Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan
dengan pekerjaan untuk membantu orang lain.
10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan
pekerjaan administrastif (Darmadi, 2017).
17

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat


Menurut Raditya et al, dalam (Bakhri, 2018) dalam
tulisannya menjelaskan beberapa faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap minat berinvestasi, adalah antara lain:
1. Neutralinformation, adalah informasi yang berasal dari
luar, memberikan informasi tambahan agar informasi
yang dimiliki oleh calon investor menjadi lebih
komprehensif.
2. Personalfinancialneeds, adalah informasi pribadi yang
diperoleh selama investor tersebut berkecimpung dalam
dunia investasi yang dapat menjadi semacam pedoman
bagi investor tersebut dalam investasi berikutnya.
3. Self image/ Firm image coincidence, adalah informasi
yang berhubungan dengan penilaian terhadap citra
perusahaan.
4. Socialrelevance, adalah informasi yang menyangkut
posisi saham perusahaan di bursa, tanggung jawab
perusahaan terhadap lingkungan sekitar serta area
operasional perusahaan, nasional atau internasional.
5. Classic, merupakan kemampuan investor untuk
menentukan kriteria ekonomis perilaku.
6. Professional recommendation, merupakan pendapat,
saran, atau rekomendasi dari pihak-pihak, saran, atau
rekomendasi dari pihak-pihak, profesional atau para ahli
di bidang investasi.
18

2.1.5 Dasar Keputusan untuk Melakukan Inveatasi


Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan,
tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko. Berikut ini
akan dibahas masing-masing dasar keputusan investasi tersebut
diantaranya:
1. Return, alasan utama orang berinvestasi adalah untuk
memperoleh keuntungan. Dalam konteks manajemen
investasi tingkat keuntungan investasi disebut sabagai
return. Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut
tingkat return tertentu atas dana yang telah
diinvestasikannya.
2. Risiko, sudah sewajarnya jika investor mengharapkan
return yang setinggi-tingginya dari investasi yang
dilakukannya. Tetapi ada hal penting yang harus selalu
dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus
ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin
besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return yang
diharapkan.
3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan,
hubungan antara risiko dan return yang diharapkan
merupakan hubungan yang bersifat searah dan linear.
Artinya, semakin besar risiko suatu aset, semakin besar
pula return yang diharapkan atas aset tersebut, demikian
sebaliknya (Handini & Astawinetu, 2020).
19

2.2 Informasi Produk


2.2.1 Pengertian Informasi Produk
Informasi produk menjelaskan tentang informasi yang akurat
dan informasi yang menyesatkan serta keterbukaan informasi
produk. Dimana informasi produk tersebut sangat dibutuhkan
konsumen, karena berdasarkan informasi tersebut konsumen
menentukan kedaulatannya untuk memilih atau tidak atas produk
tersebut. Dengan demikian, tepat dikatakan bahwa akurasi
informasi sangat menentukan kesejahteraan, kemanfaatan, dan
kepentingan konsumen dalam mengonsumsi produk (Zulham,
2018).
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli
mengenali kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat
ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan
internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti
lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai
menjadi pendorong. Konsumen akan mencari informasi tentang
produk atau merek tertentu dan mengevaluasi kembali seberapa
baik masing-masing alternatif tersebut agar dapat memenuhi
kebutuhannya. Pengambilan keputusan terjadi bila ada kepentingan
khusus bagi konsumen, atau keputusan yang membutuhkan tingkat
keterlibatan tinggi. Setelah konsumen yang terangsang
kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk
(Firmansyah, 2019).
20

Perusahaan pemeringkat efek merupakan lembaga yang


dapat menjembatani kesenjangan informasi yang terjadi antara
emiten dan investor, serta menyediakan informasi standar terhadap
tingkat risiko kredit dari suatu perusahaan. Dibeberapa negara,
perusahaan pemeringkat efek (credit rating agency) memiliki peran
yang strategis dalam industri pasar modal karena dapat
memberikan informasi yang sangat berharga bagi masyarakat
investor yang ingin membeli instrumen pasar modal.
Regulasi yang menyangkut kegiatan perusahaan
pemeringkat efek dibidang Pasar Modal Indonesia masih tergolong
minim. penjelasan Pasal 34 Ayar (1) UU 8/ 1995 hanya
menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan perusahaan
pemeringkat efek termasuk dalam kegiatan penasihat investasi.
Pasal 43 PP 45/ 1995 menyatakan penasihat investasi yang
melakukan kegiatan sebagai pemeringkat efek, wajib memenuhi
persyaratan: (a) berbentuk perseroan (b) mempunyai modal disetor
Lima ratus juta rupiah dan (c) memiliki sekurang-kurangnya
seorang direktur yang mempunyai pengetahuan dibidang
pemeringkatan efek. Menurut penjelasan Pasal 43 PP 45/1995,
kegiatan pemeringkat efek adalah kegiatan membuat penilaian
mengenai kualitas atas suatu efek dalam bentuk kode yang
dibakukan.
Salah satu perusahaan pemeringkat efek di Pasar Modal
Indonesia adalah “PT Pemeringkat Efek Indonesia” atau PT
PEFINDO yang didirikan di Jakarta pada 21 Desember 1993,
21

melalui inisiatif Badan Pengawas Pasar Modal dan Bank Indonesia.


Pada 31 Agustus 1994, PEFINDO memperoleh izin usaha sebagai
pemeringkat Efek dari Bapepam dengan Nomor, 39/PM-PI/ 1994
dan menjadi salah satu lembaga penunjang pasar modal di Indonesi
(Hariyani & Soerfianto, 2010).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen yaitu citra merek, harga, dan kualitas produk.
Citra merek merupakan asosiasi dari semua informasi yang tersedia
mengenai produk, jasa dan perusahaan dari merek yang dimaksud
(Ratri, 2007). Menurut Kotler dan Armstrong (2008), dalam
Firmansyah (2019) merek adalah nama, istilah, tanda, lambang atau
desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan
identitas produk atau jasa dari satu penjualan atau sekelompok
penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing. Adapun
indikator citra merek menurut Ratri (2007), yaitu sebagai berikut:
1. Atribut produk, merupakan hal-hal yang berkaitan dengan
merek tersebut seperti kemasan, rasa, harga, dan lain-lain.
2. Keuntungan konsumen, merupakan kegunaan produk dari
merek tersebut.
3. Kepribadian merek, merupakan asosiasi yang mengenai
kepribadian sebuah merek apabila merek tersebut adalah
manusia.
Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung
dalam hasil berdagang, tingkat harga yang ditetapkan memengaruhi
kuantitas barang yang dijual. Selain itu, secara tidak langsung
22

harga jual memengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual


berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan
efisiensi produksi. Oleh karena itu, penetapan harga memengaruhi
pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi
penetapan harga memegang peranan yang sangat penting (Supriadi,
2018). Indikator persepsi kewajaran harga menurut Wirasti dalam
Reynaldi dan Suprapti (2017), yang dikutip dalam Sari & Yasa
(2019) yaitu sebagai berikut:
1) Keterjangkauan harga
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3) Kesesuaian harga dengan layanan yang ditawarkan
Menurut Kotler (2000) dalam Rosyidi & Izzah (2020)
bahwa “kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari
suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”. Ada 8
indikator kualitas produk yang dikembangkan Garvin dalam
Tjiptono (2008: 25) yang dikutip dari Anggraini et al., (2019) yaitu:
1) Kinerja (Performance)
2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features)
3) Keandalan (Reliability)
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance To
Spesifications)
5) daya tahan (Durability)
6) Kemampuan Diperbaiki (Service Ability)
7) Estetika (Asthethic)
23

8) Ketepatan KualitasYang Dipersiapkan (Perceived


Quality)
Informasi produk berpengaruh terhadap minat investasi di
pasar modal syariah. Prinsip Islam mengajarkan penjual untuk
memberikan informasi mengenai suatu produk dengan jujur, dan
melarang perbuatan berdusta, serta mempermainkan kualitas.
Selain itu informasi yang diberikan pihak penjual kepada pembeli
tidak harus bersifat transparan, dalam artian tidak menutup-nutupi
sesuatu. Rasulullah selalu menerapkan prinsip-prinsip tersebut
dalam melakukan transaksi dengan orang lain. Hadist riwayat Al-
Quzwani mengatakan Rasulullah bersabda “Tidak dibenarkan
seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali
ia menjelaskan aibnya ”(H.R. Al-Quzwani). “ siapa yang menipu
kami, maka dia bukan kelompok kami” (H.R.Muslim).
Menurut penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
informasi produk sangat penting untuk para investor yang ingin
berinvestasi, karena melalui informasi produk para investor dapat
mengetahui bagaimana cara berinvestasi dimasing-masing produk
dalam pasar modal, agar para investor dapat meminimalisir risiko
dari berinvestasi. melalui informasi produk para investor juga akan
paham tentang Indeks Harga Saham, indeks harga saham adalah
suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham saat
ini, pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu
saat, apakah pasar sedang aktif atau tidak.
24

2.2.2 Asimetri Informasi


Asimetri informasi merupakan kondisi di mana ada
ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen
sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan pihak pemegang
saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna informasi
(user). Teori asimetri mengatakan bahwa pihak-pihak yang
berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang
sama mengenai prospek dan resiko perusahaan.
Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih baik
dibandingkan dengan pihak lainnya. Manajer biasanya mempunyai
informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar
(investor) karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara
manajer dengan investor. Investor, yang merasa mempunyai
informasi yang lebih sedikit akan berusaha menginterpretasikan
perilaku manajer.
Dengan kata lain, perilaku manajer termasuk dalam perilaku
penentuan struktur modal. Informasi yang lebih banyak dimiliki
oleh manajer dapat memicu untuk melakukan tindakan-tindakan
yang sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk
memaksimumkan utiliti bagi dirinya. Sedangkan bagi pemilik
modal dalam hal ini investor, akan sulit untuk mengontrol secara
efektif tindakan yang dilakukan oleh manajemen karena hanya
memiliki sedikit informasi yang ada.
Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak
mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa
25

yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh


karena itu sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan
sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang
diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi
akuntansi seperti laporan keuangan.
Dalam kondisi ideal, nilai pasar perusahaan benar-benar
mencerminkan semua informasi. Ketika keadaan tidak ideal, nilai
pasar mencerminkan semua informasi. Ketika keadaan tidak ideal,
nilai pasar mencerminkan semua informasi yang dapat diperoleh
secara publik, bila pasar sekuritas dalam keadaan efisien.
Perbedaan mengenai keduanya termasuk inside information.
Kemampuan orang dalam memperoleh keuntungan dari
keuntungan informasi yang mereka dapatkan merupakan masalah
yang merugikan. Pengungkapan penuh akan mengurangi masalah
ini, yang akan membuat laporan keuangan lebih bermanfaat bagi
para investor dan meningkatkan kerja pasar sekuritas. Bila laporan
memerlukan biaya yang besar, maka inside information akan tetap
terjadi (Hasanudin, 2018).

2.3 Investasi
2.3.1 Pengertian Investasi
Menurut Haming dan Basalamh dalam Rachmadi (2020)
pengertian investasi adalah pengeluaran pada masa sekarang untuk
pembelian aktiva riil (properti, mobil, dan lainnya) atau juga aktiva
keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar
26

di masa depan. Investasi sangat erat kaitannya dengan aktivitas


penarikan sumber-sumber dana yang digunakan untuk pengadaan
barang modal saat sekarang. Dengan barang modal tersebut
diharapkan akan menghasilkan aliran produk baru di masa depan.
Sedangkan investasi menurut Tandelilin, 2001 dalam
Munawaroh & Sugiono (2019) adalah komitmen atas sejumlah
dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini,
dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang.
Dan menurut Halim dalam Munawaroh & Sugiono. (2019), istilah
investasi atau penenaman modal merupakan istilah-istilah yang
dikenal, baik dalam kegiatan bisnis sehari-hari maupun dalam
bahasa perundang-undangan. Istilah investasi merupakan istilah
yang lebih popular dalam dunia usaha, sedangkan istilah
penanaman modal lebih banyak digunakan dalam bahasa
perundang-undangan. Investasi berasal dari kata “invest” yang
berarti menanam, menginvestasikan atau menanam uang.
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut
investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua,
yaitu investor individual dan investor institusional. Investor
individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas
investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari
perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana
(Bank), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
27

2.3.2 Pengertian Investasi Syariah


Investasi syariah merupakan jenis investasi jangka pendek
ataupun jangka panjang yang diarahkan untuk memiliki return
yang halal dan baik. Dimana dalam hal ini islam mengajarkan
investasi yang menguntungkan bagi semua pihak dan melarang
manusia untuk mencari dan mendapatkan rezeki melalui spekulasi
atau berbagai cara lainnya yang sifatnya merugikan orang lain.
Cara berinvestasi yang sesuai dengan syariat islam berupa kegiatan
penempatan dana pada suatu atau lebih jenis asset dengan
menghindari sifat maysir, gharar dan riba. Investasi di pasar modal
syariah adalah kegiatan investasi pada sekuritas yang selaras
dengan syariat islam yaitu yang telah memperoleh pengakuan dari
DSN (Righayatsyah, 2018).
Selanjutnya investas juga dijelaskan dalam pandangan islam
yaitu seperti dalam surah Al-Baqarah ayat 261.

‫ت َس ْب َع َسنَابِ َل ِ ِْف ُك ِّل‬ ِ ‫مثَل الَّ ِذين ي ْن ِف ُق ْؤ َن اَم َؤا ََلم ِِف سبِي ِل‬
ْ َ‫هللا َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَنْ بَ ت‬ ْ َ ْ ُْ ْ ُ َْ ُ َ
ِ
‫) ُسنْ بُ لَ ٍة ّما َءةُ َحبَّ ٍة‬١٦٢( ‫اس ٌع َعل ْي ٌم‬ ِ ِ ‫شآء وهللا و‬ ِ ُ ‫ض ِع‬
ٰ ُ‫َوهللاُ ي‬
َ ُ َ ُ َ َّ‫ف ل َم ْن ي‬
Artinya “perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-
orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki, dan
Allah maha luas (karunianya) lagi maha mengetahui”
(Q.S. Al-Baqarah [2] : 261).

Berinvestasi yang dimulai dengan sebutir benih menjadi


tujuh bulir dan akhirnya menjadi tujuh ratus biji. Al-qur‟an seperti
28

terlihat memberikan panduan investasi dalam hal ini adalah infaq.


Menurut Quraish Shihab dalam acara Tafsir Al Mishbah Metro TV,
infaq mempunyai arti mengalokasikan atau membelanjakan harta
ke dalam jalan kebaikan yang mempunyai banyak arti, salah
satunya membelanjakan hartanya untuk keluarga. Investasi untuk
umat islam harus sesuai prinsip islam yaitu terhindar dari unsur riba
(penambahan keuntungan tanpa adanya transaksi), gharar
(keraguan, ketidakpastian, penipuan) dan maisir (perjudian,
bertaruh dengan uang atau benda).
Investasi syariah disektor keuangan global telah tumbuh
secara signifikan lewat pengembangan inovasi produk yang tidak
terbatas pada produk berbasis syariah (syariah based) dengan akad
jual beli, akad penyertaan modal, atau akad sewa tetapi juga
dikembangkan replika produk konvensional seperti instrumen
berpendapat tetap, derivatif, dan struktur reksadana yang
memenuhi kriteria syariah. Produk yang memenuhi kriteria syariah
terbukti telah menarik investor non-Muslim dan menawarkan
banyak kesempatan bahkan bagi lembaga keuangan nonI-slam
diberbagai belahan dunia (Soemitra, 2014).

2.3.3 Dasar Hukum Investasi


Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya
bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadist, dari kedua sumber tersebut
para ulama melakukan penafsiran yang disebut ilmu fiqih. Ada
beberapa surah dalam Al-Qur‟an yang merujuk kepada investasi,
salah satunya yaitu:
29

surat At-Taubah ayat 34


ِ ‫َّاس ِِبلْب‬ ِ ‫الر ْهب‬ ِ ِ ِ ِ
‫اط ِل‬ َ ِ ‫ال الن‬ َ ‫ان لَيَأْ ُكلُ ْو َن اَ ْم َو‬ َ ‫ََيَيُّ َهاالَّذيْ َن‬
َ ُّ ‫اا َّن َكث ْي ًر ّام َن ْأْلَ ْحبَا ِرَو‬᷉‫آمنُ ْو‬
‫اِف َسبِْي ِل‬ ِ َّ ‫ب َوال ِْف‬ ِ ‫ويص ُّدو َن َعن سبِي ِل‬
َّ ‫هللا ۗ َوالَّ ِذيْ َن يَ ْكنِ ُزْو َن‬
ْ ِ ‫ض َة َوَْليُ ْنف ُق ْونَ َه‬ َ ‫الذ َه‬ ْ َ ْ ْ ُ ََ
)۳٤( ‫اب اَلِْي ٍم‬ ِ
ِّ َ‫هللا ۙ فَ ب‬
ٍ ‫ش ْر ُه ْم بِ َع َذ‬
Artinya: “wahai orang-orang yang beriman! sesungguhnya banyak
dari orang-orang alim dam rahib-rahib mereka benar-
benar memakan harta orang dengan jalan yang batil,
dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan
Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan
perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka
berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa
mereka akan mendapat) azab yang pedih” (Q.S. At-
Taubah [9] : 34).

Sebagai bagian dari sistem Pasar Modal Indonesia, kegiatan


pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga
mengacu kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
pasar modal berikut peraturan pelaksanaannya (Peraturan
Bapepam-LK, Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa dan lain-
lain). Bapepam-LK selaku regulator pasar modal di Indonesia,
memiliki beberapa peraturan khusus terkait pasar modal syariah
sebagai berikut:
1. Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan
Daftar Efek Syariah.
2. Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek
Syariah.
3. Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-Akad yang
digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah.
30

2.4 Pasar Modal Syariah


2.4.1 Tonggak Sejarah Pasar Modal Syariah Indonesia
Dalam Abdalloh (2019) menyatakan Tonggak sejarah
perkembangan pasar modal syariah Indonesia sebenarnya tidak
tertinggal jauh dari perkembangan pasar modal islam dunia. Jeda
waktu penerbitan produk investasi syariah di pasar Internasional
dengan di pasar modal syariah Indonesia relatif berdekatan. Akan
tetapi, proses selanjutnya berbeda cukup signifikan, di mana selama
ini Indonesia selalu terlambat dalam merespon setiap
perkembangan pasar modal syariah dunia.
Perkembangan pasar modal syariah Indonesia didorong oleh
adanya permintaan pasar terlebih dahulu, kemudian pemerintah
turun tangan dengan menerbitkan regulasi pendukungnya. Berbeda
dengan negara lain, misalnya Malaysia, perkembangan pasar modal
syariahnya diciptakan oleh pemerintah terlebih dahulu kemudian
pasar didorong untuk mengeluarkan produk investasi.
Diawal perkembangannya, tenggang waktu antara
dukungan regulasi pemerintah dengan terbitnya produk investasi
syariah di pasar cukup lama. Produk investasi syariah pertama di
Indonesia diluncurkan tahun 1997 tetapi fatwa pendukungnya terbit
tahun 2002 dan regulasi Bapepam-LK (sekarang OJK) tentang
pasar modal syariah terbit tahun 2006. Namun pada saat ini,
regulator sangat responsif dengan perkembangan pasar modal
syariah, bahkan ada regulasi yang sudah dikeluarkan meskipun
produknya belum ada di pasar. Artinya, pemerintah telah
31

menyiapkan terlebih dahulu infrastruktur regulasinya agar pelaku


pasar semakin mudah dalam mengeluarkan produk investasi
syariah.
Pertumbuhan pasar modal Indonesia secara resmi diawali
dengan terbitnya Undang-Undang (UU) Republik Indonesia No.8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Keberadaan UU tersebut menjadi
pemicu munculnya beragam produk investasi di pasar modal
Indonesia, termasuk Efek Syariah yang menjadi tonggak sejarah
perkembangan pasar modal islam Indonesia. Secara garis besar,
tonggak sejarah perkembangan pasar modal syariah Indonesia
dibagi menjadi dua bagian, pertama tonggak kelahiran pasar modal
islam Indonesia, dimulai pada tahun 1997. Dan kedua, tonggak
kebangkitan pasar modal syariah Indonesia yang diawali dengan
peluncuran Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di tahun 2011.

2.4.2 Tonggak Kelahiran Pasar Modal Syariah Indonesia


Pada tahun 1997 tonggak sejarah kelahiran pasar modal
syariah Indonesia. Diawali dengan penerbitan reksa dana syariah
pertama di Indonesia oleh Danareksa Investment Management
(DIM) pada tahun 1997. Sementara itu, reksa dana syariah pertama
di dunia, the Amana Income Funds diluncurkan pada tahun 1986 di
Indianpolis, Amerika Serikat.
Pada tahun 1999 Majelis Ulama Indonesia mendirikan
Dewan Syariah Nasional-Majlis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
pada tahun 1999, sebagai lembaga independen di bawah MUI yang
bertanggung jawab terhadap fatwa terkait ekonomi Islam di
32

Indonesia. Tahun 2000 DIM bekerja sama dengan Bursa Efek


Jakarta (BEJ) meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) sebagai
indeks saham syariah pertama di Indonesia pada tahun 2000.
JII adalah indeks saham syariah yang terdiri dari 30 saham
syariah yang paling likuid di Indonesia. Pada awalnya, seleksi
saham syariah yang masuk JII dilakukan oleh DIM, sedangkan
kriteria saham likuid disusun BEJ. Peluncuran JII hanya berselang
satu tahun dari penerbitan indeks saham syariah pertama di dunia,
Dow Jones Islamic Market Index (DJIM), pada tahun 1999.
Selanjutnya tahun 2001 DSN-MUI menerbitkan Fatwa
No.20 tahun 2001 tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk
reksa dana syariah. Fatwa ini menjadi fatwa pertama yang
dikeluarkan oleh DSN-MUI terkait pasar modal Islam dan
merupakan respons dari diluncurkannya reksa dana syariah pertama
di tahun 2000.
Tahun 2002 PT Indosat menerbitkan obligasi syariah
pertama di Indonesia dengan menggunakan akad mudharabah pada
tahun 2002. Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas menjadi
penjamin emisi dari produk tersebut. Pada saat itu, regulasi tentang
Sukuk belum ada sehingga digunakan istilah Obligasi Syariah agar
tidak melanggar peraturan yang berlaku. Sayangnya, pada tahun
2017 izin usaha AAA Sekuritas dicabut oleh OJK karena terbukti
melakukan pelanggaran regulasi pasar modal Indonesia (Abdalloh,
2019).
33

2.4.3 Definisi Pasar Modal Syariah


Salah satu perkembangan yang terjadi di bidang ekonomi
adalah adanya instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar
modal. Pasar modal sendiri dapat diartikan sebagai sarana yang
memfasilitasi antara pemilik modal (investor) dengan pihak
perusahaan yang memerlukan modal. Pasar modal yang ada di
Indonesia difasilitasi oleh Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Pasar modal semakin hari semakin berkembang banyak
perusahaan yang sebelumnya belum go public mulai melantai di
Bursa Efek Indonesia demi memperoleh tambahan modal dari para
investor. Di Indonesia sendiri yang merupakan negara dengan
penduduk muslim terbesar, pasar modal berkembang ke arah
syariah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya permintaan dari
masyarakat terutama masyarakat muslim untuk berinvestasi pada
produk-produk investasi yang dinilai halal atau terbebas dari unsur
yang dilarang oleh islam seperti investasi yang berhubungan
dengan riba, perjudian, maupun hal-hal yang secara syariah
dilarang oleh Islam.
Untuk memfasilitasi keinginan dari masyarakat akan pasar
yang memperjualbelikan instrumen investasi yang halal, maka
pemerintah melaunching Pasar Modal Syariah untuk menjawab
kebutuhan masyarakat. Pasar modal syariah adalah pasar modal
yang prinsip kegiatannya menganut prinsip syariah Islam baik itu
mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan maupun
34

perusahaan yang memperdagangkan haruslah beroperasi dengan


prinsip-prinsip syariah. Untuk menjaga agar pasar modal syariah
berjalan sesuai prinsipnya maka kegiatan operasional pasar modal
syariah diawali langsung oleh suatu dewan pengawas yaitu dewan
pengawas syariah (Aryani et al., 2019).
Kegiatan pasar modal syariah tidak memiliki perbedaan
dengan pasar modal konvensional, namun terdapat beberapa
karakteristik khusus pasar modal syariah yaitu bahwa produk dan
mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah. Pasar modal syariah yang seluruh mekanisme kegiatannya
terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan
mekanisme pedagangannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah. Sedangkan yang dimaksud dengan efek syariah adalah
efek yang sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undang di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan,
maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah.
Penerapan prinsip syariah dipasar modal tentunya
bersumberkan pada Al-Qur‟an sebagai sumber hukum tertinggi dan
hadist Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, dari kedua sumber
hukum tersebut, para ulama melakukan penafsiran yang kemudian
disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam ilmu fiqih adalah
pembahasan tentang muamalah, yaitu hubungan diantara sesama
manusia terkait perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar
modal syariah dikembangkan dengan basis fiqih muamalah.
Terdapat kaidah fiqih muamalah yang menyatakan bahwa pada
35

dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada


dalil yang mengharamkannya. Konsep inilah yang menjadi prinsip
pasar modal syariah di Indonesia (Malik, 2017).

• Alqur'an dan sunnah • IBADAH


• syariah • Manusia <=> ALLAH Pencipta
• Hukum dan aturan yang berisi perintah • Semua TIDAK BOLEH dilakukan
dan larangan yang ditetapkan oleh KECUALI yang ada perintah atau
ALLAH SWT kepada hambanya ketentuan
• FIQIH • nya.
• Penafsiran Ulama terhadap Syariah

• MUAMALAH
• Manusia <=> Manusia Lain
• Semua BOLEH dilakukan KECUALI
jelas ada larangannya

Sumber : Otoritas Jasa Keuanga, 2014


Gambar 2.1
Kaidah Fiqh Muamalah

2.4.4 Produk Syariah dalam Pasar Modal


Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat
berharga atau efek. Berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (UUPM), Efek adalah surat berharga, yaitu
surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
tanda bukti utang, Unit penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Sejalan dengan definisi tersebut, maka produk syariah yang
berupa efek harus tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh
karena itu efek tersebut dikatakan sebagai efek syariah. Dalam
36

peraturan Bapepam dan LK Nomor 1X.A.13 tentang Penerbitan


Efek Syariah disebutkan bahwa Efek Syariah adalah Efek
sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan
pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi
landasan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah di pasar modal. Sampai dengan saat ini, Efek Syariah yang
telah diterbitkan di pasar modal Indonesia meliputi Saham Syariah,
Sukuk dan Unit penyertaan dari Reksa Dana Syariah
(https://www.idx.co.id/idx-syariah/produk-syariah/, diakses pada
24 Juli 2020, pukul 12:52).
1. Saham Syariah
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan
bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham
berarti anda telah memiliki hak kepemilikan atas
perusahaan tersebut. Maka dari itu, anda berhak atas
keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, pada akhir
tahun periode pembukuan perusahaan. Selain dari hak
kepemilikan perusahaan dan pembagian keuntungan,
pergerakan harga saham juga menjadi sumber keuntungan
lain dari pergerakan harga saham.
Saham syariah merupakan efek berbentuk saham
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar
modal. Ada dua jenis saham syariah yang diakui di pasar
modal Indonesia. Pertama, saham yang dinyatakan
memenuhi kriteria seleksi saham syariah berdasarkan
37

peraturan OJK No.35/POJK.04/2017 tentang kriterian dan


penerbitan Daftar Efek Syariah. Kedua, adalah saham yang
dicatat sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahaan
publik syariah berdasarkan peraturan OJK No.
17/POJK.04/2015.
Semua saham syariah yang terdapat di pasar modal
syariah Indonesia, baik yang tercatat di BEI maupun tidak
dimasukkan ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang
diterbitkan oleh OJK secara berkala, setiap bulan Mei dan
November. Saat ini, kriteria seleksi saham syariah oleh OJK
adalah sebagai berikut:
1) Emiten tidak melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
a) Perjudian dan permainan yang tergolong judi.
b) Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara
lain perdagangan yang tidak disertai dengan
penyerahan barang/ jasa, perdagangan dengan
penawaran/ permintaan palsu.
c) Jasa keuangan ribawi, antara lain: bank berbasis
bunga, perusahaan pembiayaan berbasis bunga.
d) Jual beli risiko yang mengandung unsur
ketidakpastian (gharar) atau judi (maisir), antara lain
asuransi konvensional.
e) Memproduksi, mendistribusi, memperdagangkan dan
menyediakan antara lain: barang atau jasa haram
zatnya, atau bukan karena zatnya yang ditetapkan
38

oleh DSN-MUI, barang atau jasa yang merusak


moral dan bersifat mudharat.
f) Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap
(risywah).

Pada saat trading (beli jual) saham, saham-saham


yang anda beli maupun jual akan dikenakan FEE dari setiap
transaksi trading. Ketika anda beli saham, anda akan
dikenakan FEE BELI. Pada saat jual saham, anda akan
dikenakan FEE JUAL.
Cara menghitung Fee Jual Beli Saham, sekarang kita
akan menghitung fee beli jual saham. Kita pakai contoh fee
beli saham sebesar 0,17% dan fee jual 0, 27%. Kita pakai
contoh saham BBRI dengan asumsi anda membeli saham
BBRI 15 lot di harga 4.100 dan jual BBRI di harga 4.200,
maka perhitungannya fee beli jual saham sebagai berikut:
FEE BELI
4.100 X 15 lot X 100 lembar saham
= Rp 6.150.000 + ( Rp 6.150.000 X 0,17%)
= RP 6.150.000 + Rp 10.445
= Rp 6.160.445
FEE JUAL
4.200 X 15 lot X 100 lembar saham
= Rp 6.300.000 – (Rp 6.300.000 X 0,27%)
= Rp 6.300.000 – Rp 17.010
= Rp 6.282.990
39

Fee beli akan ditambahkan ke harga beli anda.


Sedangkan fee jual akan dikurangkan dari harga jual saham
anda. Setelah saham yang anda beli dan jual ditambah fee,
maka keuntungan bersih dari saham BBRI anda sebesar RP
6.282.990 – Rp 6.160.445 = Rp 122.535.
2. Sukuk/ Obligasi Syariah
Obligasi merupakan investasi dalam bentuk surat
berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan
yang ingin menerbitkan surat utang tersebut. Sukuk adalah
efek berbentuk sekuritisasi aset yang memenuhi prinsip-
prinsip syariah di pasar modal. Berdasarkan penerbitnya,
sukuk terdiri dari dua jenis:
a. Sukuk negara adalah sukuk yang diterbitkan oleh
pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-undang
No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN), dan
b. Sukuk koperasi adalah sukuk yang diterbitkan oleh
perusahaan, baik perusahaan swasta maupun Badan
Umum Milik Negara (BUMN), berdasarkan peraturan
OJK No.18/POJK.04/2005 tentang penerbitan dan
persyaratan sukuk.

Dalam hal sukuk diterbitkan oleh pihak koperasi,


maka aset yang menjadi dasar penerbitan sukuk tidak boleh
bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal yang
terdiri atas:
40

a. Aset berwujud tertentu,


b. Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu baik
yang sudah ada maupun yang akan ada,
c. Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada,
d. Aset proyek tertentu, dan
e. Kegiatan investasi yang telah ditentukan
Mekanisme sukuk akan diawasi oleh pihak Dewan
Pengawas Syariah yang berada di bawah MUI selama
masa penerbitan. Oleh karena itu, dalam sukuk terdapat
tambahan biaya (Fee) untuk upah Dewan Pengawas
Syariah. Sementara pada obligasi konvensional, hanya
perlu membayar biaya administratif tanpa tambahan biaya
untuk upah Dewan Pengawas Syariah.
Perbedaan antara Sukuk Ritel dengan Obligasi
Konvensional terletak pada pelaksanaannya dimana untuk
sukuk lebih menekankan pada sifat investasi tersebut
dianggap sebagai sertifikat kepemilikan atau penyertaan.
Pemegang sukuk memiliki hak atas barang milik negara
berupa aset berwujud, seperti misalnya, bangunan
infrastruktur milik negara atau tanah yang dikuasai negara.
Pada Obligasi Konvensional yang berwujud surat
pengakuan utang.
Karakteristik sukuk sebagai salah satu efek syariah
sukuk memiliki karakteristik yang berbeda dengan
obligasi. Sukuk bukan merupakan surat utang, melainkan
41

bukti kepemilikan bersama atas suatu aset/proyek. Setiap


sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset yang
dijadikan dasar penerbitan (underlying asset).
3. Reksa Dana Syariah
Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer
Investasi. Reksa dana syariah menurut POJK. No
19/POJK.04/2015 adalah reksa dana seagaimana di maksud
dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak bertentangan
dengan prinsip Syariah di Pasar Modal. Berdasarkan
definisi tersebut, maka setiap jenis reksa dana dapat
diterbitkan sebagai reksa dana syariah sepanjang memenuhi
prinsip-prinsip syariah, termasuk aset yang mendasari
penerbitnya.
Reksadana syariah dianggap memenuhi prinsip
syariah di pasar modal apabila akad, cara pengelolaan, dan
portofolionya tidak bertentangan dengan prinsip syariah di
pasar modal sebagaimana diatur dalam peraturan OJK
tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal
(https://www.idx.co.id/idx-syariah/produk-syariah/, diakses
pada 24 Juli 2020, pukul 14:50).
Ada beberapa jenis produk reksa dana yaitu:
42

a. Reksa dana Pasar Uang, alokasi dana 100% pada


instrumen pasar uang, seperti deposito, sertifikat
bank indonesia atau obligasi dengan masa jatuh
tempo kurang dari satu tahun.
b. Reksa dana Pendapatan Tetap, alokasi dana
minimum 80% pada instrumen obligasi.
c. Reksa dana Dana Terproteksi,
d. Reksa dana Campuran, alokasi dana maksimal 79%
untuk masing-masing instrumen pasar uang,
obligasi, atau saham.
e. Reksa dana Indeks, alokasi dana minimum 80%.
Aset harus diinvestasikan sesuai dengan aset-aset
pada indeks acuan, yang disebut dengan pengelolaan
pasif, yaitu untuk mendapatkan hasil investasi yang
mirip dengan indeks acuan, baik indeks obligasi
maupun indeks saham. Mirip dengan reksa dana
terbuka, dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu di
setiap hari bursa saham pasar modal.
f. Reksa dana Saham, alokasi dana minimum 80%
pada instrumen saham. Potensi pertumbuhan relatif
tinggi karena bersifat agresif.
4. Exchange Traded Fund (EFT) Syariah
ETF Syariah atau Exchange Traded Fund syariah
adalah salah satu bentuk dari reksa dana yang memenuhi
prinsip-prinsip syariah di pasar modal dimana unit
43

penyertaannya dicatat dan ditransaksikan seperti saham


syariah di Bursa Efek. Karena berbentk reksa dana maka
penerbitannya harus memenuhi peraturan OJK No
19/POJK. 14/ 2015 tentang penerbitan dan persyaratan
reksa dana syariah. Agar pada saat transaksi memenuhi
prinsip-prinsip syariah maka investor yang akan melakukan
jual beli Exchange Traded Fund syariah harus melalui
anggota bursa yang memiliki Syariah Online Trading
System (SOTS) (https://www.idx.co.id/produk/exchange-
traded-fund-etf, diakses pada 24 Juli 2020, pukul 14:51).
ETF adalah Reksa Dana berbentuk kontrak Investasi
Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa
Efek. Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana,
produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada
di bursa efek. ETF merupakan penggabungan antara unsur
reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme
saham dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme
saham dalam hal transaksi jual maupun beli.
5. Efek Beragun Aset (EBA) Syariah
Berdasarkan peraturan OJK No. 20/POJK.04/2015
tentang penerbitan dan persyaratan Efek Beragun Aset
Syariah, EBA Syariah yang diterbitkan di pasar modal
Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. EBA Syariah berbentuk kontrak Investasi Kolektif
antara menajer investasi dan bank kustodian ( KIK-
44

EBAS) adalah efek beragun aset yang portofolio


(terdiri dari aset keuangan berupa piutang,
pembiayaan atau aset keuangan lainnya), akad dan
cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
b. EBA Syariah berbentuk surat partisipasi (EBAS-SP)
adalah Efek Beragun Aset Syariah yang diterbitkan
oleh penerbit yang akad dan portofolionya (berupa
kumpulan piutang atau pembiayaan pemilikan
rumah) tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di
Pasar Modal serta merupakan bukti kepemilikan
secara proporsional yang dimiliki bersama oleh
sekumpulan pemegang EBAS-SP.
6. Dana Investsi Real Estat (DIRE) Syariah
Berdasarkan peraturan OJK No. 30/POJK.04/2016
tentang Dana Investasi Real Estat Syariah berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, yang di maksud dengan DIRE
Syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan pada aset real estat, aset yang
berkaitan dengan real estat, atau kas dana setra kas yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
DIRE Syariah berbentuk kontrak Investasi Kolektif
dikatakan memenuhi prinsip syariah di pasar modal jika
akad, cara pengelolaan dan aset real estat, aset yang
45

berkaitan dengan real estat, atau kas dan setara kas, tidak
bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal
sebagaimana diatur dalam peraturan OJK tentang penerapan
prinsip syariah di pasar modal.

2.5 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis
dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya
teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan.
Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian
dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun
penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut
merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait
dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metode
No Peneliti Variabel Hasil
Penelitian
1 Malik, (2017). Faktor Risiko, Penelitian Variabel
Analisis Faktor- Level kuantitatif, Risiko,
Faktor yang Pendapatan, menggunakan pendapatan
Mempengaruhi Motivasi, metode dan motivasi
Minat Masyarakat Pengetahuan, angket berperan
Berinvestasi di Persepsi signifikan
Pasar Modal Belajar. terhadap
Syariah Melalui investor di
Bursa Galeri BGIU
Investasi UISI.
2 Nandar et al., Motivasi, Penelitian Faktor yang
(2018). Faktor yang Minat, kuantitatif, mempengaruhi
Mempengaruhi Investasi, perhitungan minat
Minat Mahasiswa Pasar modal statistik mahasiswa
46

Tabel 2.1 Lanjutan


Metode
No Peneliti Variabel Hasil
Penelitian
Berinvestasi di syariah dengan dalam
Pasar Modal menyebar berinvestasi di
Syariah Melalui kuesioner pasar modal
Galeri Investasi syariah bursa
IAIN Zawiyah Cot galeri investasi
Kala Langsa. IAIN Zawiyah
Cot Kala
Langsa adalah
motivasi.
3 Bakhri, (2018). Manfaat Penelitian Tidak adanya
Minat Mahasiswa Investasi, kuantitatif, hubungan
dalam Investasi di Nilai Pengumpulan antara manfaat
Pasar Modal. Tambah, data investasi
Kondisi dilakukan dengan minat
Ekonomi dengan investasi pada
pengambilan mahasiswa.
jawaban tidak adan
responden hubungan
melalui antara nilai
kuesioner tambah dan
minat
berinvestasi
pada
mahasiswa.
kondisi
ekonomi juga
tidak memiliki
hubungan
dengan minat
investasi
mahasiswa
4 Firdaus et al., Tingkat Penelitian Tingkat risiko
(2018). Analisis Risiko kuantitatif, investasi, level
Faktor-Faktor yang Investasi, dengan pendapatan,
Mempengaruhi Level menyebarkan kepribadian,
Minat Investor Pendapatan, koesioner informasi
Terhadap Sukuk. Kepribadian, produk,
Informasi pertimbangan
Produk, prinsip syariah
Pertimbangan dan kepuasan
prinsip investor
syariah, berpengaruh
kepuasan signifikan
47

Tabel 2.1 Lanjutan


Metode
No Peneliti Variabel Hasil
Penelitian
investor terhadap minat
investasi
sukuk
5 Riyadi, (2016). Minat, Modal Metode Variabel
Analisis Faktor- Minimal, regresi linier manfaat,
Faktor yang Return, berganda modal
Mempengaruhi Manfaat, minimal, dan
Minat Mahasiswa Motivasi, motivasi
untuk Berinvestasi Edukasi berpengaruh
di Pasar Modal signifikan
(Studi Pada terhadap minat
Mahasiswa investasi
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam
UIN Sunan
Kalijaga
Yogyakarta).
6 Kaidah, (2018). Persepsi, Metode Persepsi
Pengaruh minat mixed- mahasiswa
PersepsiMahasiswa method atau mempengaruhi
Tentang Investasi deskriptif minat investasi
Terhadap Minat kuantitatif namun tidak
Investasi Saham di kualitatif signifikan
Pasar Modal menggunakan
Syariah. observas,
kuesioner,
wawancara
Sumber Data yang diolah 2020
Adapun penelitian sejenis ini pernah diteliti oleh Malik
(2017), dengan judul “Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Minat Masyarakat Berinvestasi di Pasar Modal Syariah Melalui
Bursa Galeri Investasi UISI”. Dilakukannya penelitian dengan
menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi minat investor
melalui bursa galeri investasi UISI berupa faktor risiko, level
pendapatan, motivasi, pengetahuan, persepsi, dan belajar dalam
berinvestasi di pasar modal syariah. Dari hasil penelitian yang
48

dilakukan menghasilkan model Y= 0,011 + 0,386 X1 + 0,380 X2 +


0,290 X3 - 0,016 X4 – 0,045 X5 – 0,005 X6. Dari model tersebut
yang menjadi peran signifikan adalah dari variabel risiko,
pendapatan dan motivasi yang penting untuk diperhatikan terhadap
responden atau investor di BGIU (Bursa Galeri Investasi UISI)
dibanding yang lain karena variabel tersebut berregresi positif.
Persamaan dengan peneliti ini adalah sama-sama meneliti tentang
yang mempengaruhi minat untuk berinvestasi di pasar modal
syariah. Untuk perbedaan peneliti terdahulu dengan peneliti
sekarang yaitu peneliti terdahulu respondennya masyarakat,
sedangkan peneliti sakarang respondennya mahasiswa, dan variabel
yang ditelitipun berbeda, peneliti terdahulu meneliti tentang
variabel risiko, level pendapatan, motivasi, pengetahuan, persepsi,
sedangkaan peneliti sekarang hanya meneliti variabel informasi
produk.
Penelitian yang dilakukan oleh Nandar et al., (2018), Yang
berjudul “Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Berinvestasi di Pasar Modal Syariah Melalui Galeri Investasi IAIN
Zawiyah Cot Kala Langsa”. Tujuan penelitian untuk mengetahui
faktor apakah yang mempengaruhi minat mahasiswa berinvestasi di
Galeri Investasi IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. Penelitian yang
dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu mahasiswa
FEBI yang sudah belajar tentang pasar modal sejak berdirinya
Galery Investasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar
kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t-hitung
49

sebesar 3,457 dan nilai t-tabel sebesar 2,00 (t-hitung > t-tabel).
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal
syariah bursa galeri investasi IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa
adalah motivasi. Persamaan dengan peneliti ini adalah sama-sama
meneliti tentang yang mempengaruhi minat mahasiswa berinvestasi
di pasar modal syariah. Untuk perbedaan peneliti terdahulu dengan
peneliti sekarang yaitu peneliti terdahulu meneliti dilokasi IAIN
Zawiyah Cot Kala Langsa, sedangkan peneliti sekarang meneliti di
lokasi FEBI UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan variabel yang
ditelitipun berbeda, peneliti terdahulu meneliti tentang motivasi,
sedangkaan peneliti sekarang meneliti variabel informasi produk.
Penelitian selanjutnya berjudul “ Minat Mahasiswa dalam
Investasi di Pasar Modal”. penelitian dari Bakhri (2018), beberapa
hal yang bisa dilihat dan mempengaruhi minat mahasiswa dalam
melakukan investasi adalah manfaat investasi, nilai tambah
investasi dan kondisi ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tidak adanya hubungan antara manfaat investasi dengan
minat berinvestasi pada mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
dibuktikan dengan nilai (p = 0,336 > 0,05). Hasil analisis juga
menggambarkan tidak ada hubungan antara nilai tambah dan minat
berinvestasi pada mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
sebagaimana dibuktikan berdasarkan nilai (p = 0,574 > 0,05).
Variabel kondisi ekonomi mahasiswa dengan minat investasi pada
mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon ternyata juga tidak
50

memiliki hubungan, dibuktikan berdasarkan hasil (p = 0,619 >


0,05). Persamaan dengan peneliti ini adalah sama-sama meneliti
tentang yang mempengaruhi minat mahasiswa berinvestasi di pasar
modal syariah. Untuk perbedaan peneliti terdahulu dengan peneliti
sekarang yaitu peneliti terdahulu meneliti dilokasi IAIN Syekh
Nurjati Cirebon, sedangkan peneliti sekarang meneliti di lokasi
FEBI UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan variabel yang ditelitipun
berbeda, peneliti terdahulu meneliti tentang variabel nilai tambah
dan kondisi ekonomi mahasiswa terhadap minat mahasiswa untuk
berinvestasi di pasar modal, sedangkaan peneliti sekarang meneliti
variabel informasi produk.
Penelitian yang dilakukan oleh Firdaus et al., (2018), yang
berjudul “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Investor Terhadap Sukuk”. Dari penelitian ini menyatakan bahwa
hasil analisis variabel tingkat risiko investasi, level pendapatan,
kepribadian, informasi produk, pertimbangan prinsip syariah dan
kepuasan investor berpengaruh signifikan terhadap minat investasi
sukuk. Persamaan dengan peneliti ini adalah sama-sama meneliti
tentang yang mempengaruhi minat mahasiswa berinvestasi di pasar
modal syariah, dan juga sama-sama meneliti tentang yang
mempengaruhi informasi produk terhadap minat berinvestasi di
pasar modal. Untuk perbedaan peneliti terdahulu dengan peneliti
sekarang yaitu peneliti terdahulu meneliti tentang produk Sukuk di
pasar modal, dan variabel yang diteliti yaitu tingkat risiko investasi,
level pendapatan, kepribadian, informasi produk, pertimbangan
51

prinsip syariah dan kepuasan investor terhadap minat investasi


sukuk, sedangkan peneliti sekarang meneliti tentang produk saham
di pasar modal, dan variabel yang diteliti yaitu simple regression
yaitu hanya satu variabel informasi produk.
Penelitian selanjutnya berjudul “Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar
Modal (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)”. Penelitian dari Riyadi (2016),
bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara manfaat
investasi, modal investasi minimal, motivasi, return, dan edukasi
terhadap minat investasi mahasiswa di pasar modal. Hasil dari
pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: pertama,
variabel manfaat investasi memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel minat investasi sebesar 0,283 atau 28,3%, variabel modal
investasi minimal memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
minat investasi sebesar 0,275 atau 27,5%, dan variabel motivasi
berpengaruh memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel minat
investasi sebesar 0,239 atau 23,9%. Kedua, variabel return tidak
memiliki pengaruh signifikan dengan nilai signifikan sebesar 0,648
> 0,05 dan variabel edukasi tidak memiliki pengaruh signifikan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,986 > 0.05. Ketiga, variabel
manfaat investasi, modal investasi minimal, motivasi, return, dan
edukasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
variabel minat sebesar 32.7% dan sisanya 67,3% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti. Persamaan dengan peneliti ini
52

adalah sama-sama meneliti tentang yang mempengaruhi minat


mahasiswa berinvestasi di pasar modal syariah. Untuk
perbedaannya peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang yaitu
lokasi yang diteliti penelitian terdahulu meneliti di lokasi FEBI
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan peneliti sekarang
berlokasikan FEBI UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan juga variabel-
variabel yang diteliti peneliti terdahulu meneliti tentang variabel
manfaat investasi, modal investasi minimal, motivari, return dan
edukasi terhadap minat investasi mahasiswa di pasar modal,
sedangkan penelitian sekarang meneliti tentang variabel informasi
produk.
Selanjutnya Penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi
Mahasiswa Tentang Investasi Terhadap Minat Investasi Saham di
Pasar Modal Syariah ( Studi Kasus Pada Mahasiswa Angkatan
2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung)” oleh Kaidah
(2018). Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tidak berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap minat investasi saham sedangkan Fakultas
Syariah dan Hukum tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap minat investasi saham. Persepsi Mahasiswa
mempengaruhi minat investasi saham sebesar 68% namun tidak
signifikan. Serta banyak faktor lain yang mempengaruhi minat
investasi saham di pasar modal syariah di fakultas ekonomi dan
bisnis, dan tidak terdapat pengaruh sama sekali dan tidak signifikan
53

antara persepsi mahasiswa terhadap minat investasi saham di pasar


modal syariah. Persamaan dengan peneliti ini adalah sama-sama
meneliti tentang yang mempengaruhi minat mahasiswa berinvestasi
di pasar modal syariah. Untuk perbedaannya peneliti terdahulu
dengan peneliti sekarang yaitu lokasi yang diteliti penelitian
terdahulu meneliti di lokasi FEBI UIN Raden Intan Lampung dan
peneliti sekarang berlokasikan FEBI UIN Ar-Raniry Banda Aceh,
dan variabel yang diteliti peneliti terdahulu yaitu tentang variabel
persepsi mahasiswa, sedangkan penelitian sekarang meneliti
tentang variabel informasi produk.

2.6 Keterkaitan Antar Variabel


Pengambilan keputusan seseorang dalam pengambilan
investasi dapat dipengaruhi oleh informasi produk akan investasi,
yang dimaksud dengan informasi produk akan investasi
didalamnya termasuk pengetahuan kita akan informasi tentang
produk-produk investasi, jenis-jenis investasi, return, risiko, dan
banyak lainnya. informasi produk dapat diperoleh dari manapun,
mualai dari pendidikan formal atau pun non formal. Berdasarkan
penelitian Firdaus et al., (2018) menunjukkan bahwa informasi
produk berpengaruh positif signifikan terhadap minat investasi
sukuk.

2.7 Kerangka Berpikir


Menurut Widayat dan Amirullah (2002) dalam Nurdin &
Hartati (2019) kerangka berpikir atau juga disebut sebagai
54

kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang


bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir
juga menjelaskan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah
(objek) penelitian. Alur berpikir yang dijelaskan pada teori-teori
terdahulu dan juga pengalaman-pengalaman empiris, merupakan
dasar untuk menyusun kerangka berpikir yang berguna untuk
membangun suatu hipotesis. Dengan demikian, kerangka berpikir
merupakan dasar penyusunan hipotesis. Adapun skema kerangka
pemikiran penelitian dapat dilihat pada gambar 2.2.

Minat berinvestasi di
Informasi Produk pasar modal syariah
(X)
(Y)

Sumber: Data primer yang diolah, 2020


Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan:
1. Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas atau akibat dari variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat
berinvestasi di pasar modal syariah (Y)
2. Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat atau variabel yang menjadi
sebab timbul variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam
penelitian ini adalah informasi produk (X).
55

2.8 Hipotesis Penelitian


Kata hipotesis berasal dari kata “ hipo” yang artinya lemah
dan “ tesis” berarti pernyataan. Dengan demikian hipotesis berarti
pernyataan yang lemah, disebut demikian karena masih berupa
dugaan yang belum teruji kebenarannya.
Pengaruh Informasi Produk terhadap minat mahasiswa
berinvestasi di pasar modal, informasi produk dapat disampaikan
melalui dosen, teman, kuliah, seminar, media (cetak maupun
elektronik), buku dan internet. Semakin banyak pengalaman
mahasiswa mengikuti sosialisasi pasar modal baik di dalam
perkuliahan, seminar maupun informasi yang bersumber dari
manapun mengenai investasi saham sehingga meningkatkan minat
mahasiswa dalam melakukan investasi di pasar modal. Hal ini
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Firdaus et al.,
(2018), yang menunjukkan bahwa variabel informasi produk
mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat investasi
sukuk. Dalam penelitian Kuswardhana (2017) menyimpulkan
bahwa variabel informasi produk mempengaruhi minat investasi,
dan nilai koefisien determinasi yang disimpulkan minat investasi
dipengaruhi oleh informasi produk. Berdasarkan uraian tersebut,
maka hipotesis penelitian adalah :
Ha :Informasi produk berpengaruh signifikan terhadap minat
mahasiswa berinvestasi di pasar modal syariah.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian lapangan
(field research) adalah suatu penelitian yang dilakukan secara
sistematis dengan mengambil data di lapangan, misalnya:
mengamati dan mencatat kendaraan roda empat di jalan raya,
mengamati dan mengambil data ekosistem di pantai dan sebagainya
(Riyanto & Hatmawan, 2020).
Sedangkan pendekatan penelitian ini menggunakan analisis
kuantitatif (quantitative methods). Metode kuantitatif dalam Siyoto
& Sodik (2015) adalah suatu metode penelitian yang bersifat
induktif, objektif dan ilmiah dimana data yang diperoleh berupa
angka-angka (score, nilai) atau pernyataan- pernyataan yang
dinilai, dan dianalisis dengan analisis statstik. Penelitian kuantitatif
biasanya digunakan untuk membuktikan dan menolak suatu teori
yang kemudian diteliti, dihasilkan data, kemudian dibahas dan
diambil kesimpulan.
Dalam penelitian ini pembahas menitikberatkan untuk
menganalisis pengaruh informasi produk terhadap minat
mahasiswa berinvestasi di pasar modal syariah. Jenis data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sumber data
primer merupakan data langsung yang diperoleh di lapangan
(Hariyanto & Al-Humaidy, 2017). Dalam penelitian ini, penelitian

56
57

kuantitatif digunakan untuk menjabarkan ataupun menjelaskan


secara rinci pengaruh informasi produk terhadap minat berinvestasi
di pasar modal syariah pada mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry
angkatan 2016-2018. Penelitian Kuantitatif diperoleh dengan
melakukan survey dengan cara menyebarkan koesioner.
Alasan peneliti memilih pendekatan kuantitatif dikarenakan
metode kuantitatif lebih terumus, dan hasil yang didapatkan lebih
kongkrit berdasarkan angka dan keterangannya. Pada metode
kuantitatif dapat melakukan beberapa tugas sesuai tuntutan peneliti,
yaitu melihat perbandingan, mengetahui hubungan, melihat
kecenderungan, melakukan pengelompokan maupun
penyederhanaan variabel. Untuk melakukan tugas tersebut
memerlukan alat ukur, dan alat analisis.
Metode kuantitatif mempunyai keunggulan dari sisi efesiensi.

3.2 Objek dan Lokasi Penelitian


Objek Penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah
mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry angkatan 2016-2018. UIN Ar-
Raniry yang berlokasikan di Jl. Syeih Abdul Rauf, Kopelma
Darussalam, Kec, syiah kuala, Kota Banda Aceh, Aceh. 23111.
Alasan peneliti memilih lokasi di FEBI UIN Ar-Raniry,
yang menjadi objeknya adalah mahasiswa angkatan 2016-2018,
karena berbagai alasan diantaranya adalah sebagai berikut:
Mahasiswa di FEBI pastinya ada dan telah mengikuti mata
pelajaran tentang pasar modal, dan untuk lokasinya lebih dekat
58

dengan tempat tinggal peneliti, mudah dijangkau dan ekonomis.


Selain itu penelitian dilakukan pada mahasiswa yang berinvestasi
di pasar modal syariah adalah karena peneliti ingin mengetahui
seberapa besar berpengaruhnya informasi produk terhadap minat
mahasiswa berinvestasi di pasar modal syariah.
Data dari Galeri Investasi FEBI UIN Ar-Raniry
memaparkan keseluruhan dari total mahasiswa yang berinvestasi di
pasar modal yaitu berjumlah 777 mahasiswa.

3.3 Populasi dan Sampel


Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan
untuk menentukan atau memilih subjek penelitian.
a. Populasi merupakan sekumpulan objek penelitian yang
menjadi sasaran pengamatan penelitian. Namun oleh karena
adakalanya populasi terlampau besar jumlah, maka secara
metode diperlukan teknik untuk tidak perlu keseluruhannya
diobservasi atau diamati, dengan menggunakan teknik
sampel atau sampling. Jadi sampel merupakan bagian dari
unit-unit populasi yang dipilih berdasarkan pertimbangan
ilmiah sebagai sampling (Qamar & Rezah. 2020). Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEBI UIN AR-
RANIRY angkatan 2016-2018 yang berinvestasi di pasar
modal syariah.
b. Penggunaan sampel diperkenankan dalam proses penelitian
selama sampel dapat mewakili populasinya secara baik
59

(representative). Menurut Sugiono (2013) sampel adalah


bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel digunakan bila peneliti tidak
memungkinkan meneliti keseluruhan populasi dikarenakan
adanya keterbatasan yang disebabkan oleh kondisi wabah
saat ini, dan juga keterbatasan tenaga dan waktu, dalam hal
ini peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran
sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi
adalah jumlah anggota populasi itu sendiri. Selain itu, pengambilan
sampel juga diharapkan dapat mewakili populasi yang ada.
Kemudian, teknik menentukan sampel menggunakan rumus slovin
(Jaya, 2020). Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel dari
populasi menggunakan rumus Slovin dikutip yaitu sebagai berikut:

…………………. (3.1)

Di mana:
n = Ukuran Sampel
N = Populasi
e²= Persentase kelonggaran ketidakketerikatan karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan, dengan
nilai Presisi 10%.
Sehingga diketahui bahwa total populasi mahasiswa FEBI
UIN Ar-Raniry angkatan 2016-2018 sebesar N= 1.685 mahasiswa.
60

Dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar (e²) = 10%, maka


jumlah sampel yang diperoleh sebesar:

Jadi banyak sampel dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 94


mahasiswa.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Penggunaan sampel diperkenankan dalam proses penelitian
selama sampel dapat mewakili populasinya secara baik
(representative). sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling, dengan tujuan agar mendapatkan sampel yang
representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Menurut Sugiyono (2016) purposive sampling merupakan
suatu teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Alasan menggunakan teknik purposive
sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang
sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, penulis
mengambil sampel sebesar 94 orang secara purposive sampling,
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Sudah memiliki akun rekening investor.
2. Pernah mengikuti sekolah pasar modal atau mata kuliah
pasar modal.
61

3.5 Sumber Data Penelitian


Sumber data di dalam penelitian ini merupakan faktor yang
sangat penting, karena sumber data akan menyangkut kualitas dari
hasil penelitian. Oleh karenanya, sumber data menjadi bahan
pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data, sumber
data terdiri dari: data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini
hanya menggunakan data primer yang dikumpulkan untuk
mencapai tujuan peneliti
Data Primer merupakan data langsung yang diperoleh di
lapangan (Qamar & Rezah, 2020) Data di lapangan ini meliputi
data yang diperoleh dari mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry. Dalam
hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan
menggunakan instrumen-instrumen yang telah ditetapkan. Data
primer dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian. Pengumpulan data primer merupakan bagian
internal dari proses penelitian dan yang sering kali diperlukan
untuk tujuan pengambilan keputusan. Data primer dianggap lebih
akurat, karena data ini disajikan secara terperinci.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Dalam sebuah penelitian, langkah pengumpulan data adalah
suatu tahapan yang sangat menentukan terhadap proses dan hasil
dari penelitian yang di laksanakan tersebut. Kesalahan dalam
menentukan teknik dan alat pengumpulan data, akan berakibat
langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian. Dengan
62

perkataan lain, teknik dan alat pengumpulan data yang tepat sangat
menentukan kualitas hasil temuan penelitian.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan
kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan
dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengumpulan data
diartikan juga sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti
guna mengungkapkan atau menjaring berbagai fenomena,
informasi atau kondisi subjek penelitian sesuai dengan fokus
penelitian (Mardawani, 2020). Agar memperoleh data yang dapat
diuji kebenarannya, lengkap dan relavan, maka dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
Kuesioner menurut Suyanto dan Sutinah dalam Nugroho
(2018), kuesioner disusun dengan berbagai macam cara yang
digunakan di banyak situasi yang berbeda dengan menggunakan
banyak media koleksi data yang berbeda pula. Kuesioner berisi
daftar pertanyaan terstruktur dengan alternatif jawaban yang
tersedia, sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai
dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan, atau pendapat pribadinya.
Kuesioner berisi suatu set pertanyaan yang berhubungan dengan
masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang
mempunyai makna dalam menguji hipotesis.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup, yaitu alternatif jawaban sudah ditentukan
terlebih dahulu. Responden hanya memilih dari alternatif yang
telah disediakan (Yusuf, 2017). Penyebaran kuesioner dilakukan
63

untuk menggali informasi tentang tingkat pengaruh informasi


produk terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal
syariah. Dalam hal ini, responden diminta untuk menjawab
pertanyaan dengan memilih dari sejumlah alternatif berdasarkan
skala likert dengan skala penilaian mempunyai gradiasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata sangat setuju,
setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Alasan peneliti memilih Kuesioner tertutup yaitu untuk
mempermudah responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari peneliti, dapat mempersingkat waktu dalam mengisi angket,
sehingga jawaban dari responden lebih fokus dan juga tidak
melenceng dari jawaban yang diharapkan. Hal ini dapat
memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data karena data
yang diperoleh akan lebih fokus.

3.7 Skala Pengukuran


Skala pengukuran terhadap suatu obyek terdiri atas empat
macam, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala
rasio (Umar, 2003). Dalam penelitian ini untuk mengukur pengaruh
informasi produk terhadap minat mahasiswa berinvestasi, peneliti
menggunakan skala ordinal yaitu:
Skala yang mengurutkan data dari tingkat yang paling
rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan tidak
memperhatikan interval data tersebut. Angka-angka hasil
pengurutan ini berskala ordinal.
64

Contoh:
Isilah salah satu angka berikut untuk jawaban yang paling
tepat.
Deskripsi 1 2 3 4 5
Kepuasan kerja tergantung
pada gaji/upah
Kepuasan kerja tergantung
pada pekerjaan itu sendiri
Kepuasan kerja tergantung
pada keahlian

Catatan: 1 = STS
2 = TS
3 = KS
4=S
5 = SS

3.8 Definisi Operasional Variabel


Menurut Sugiono (2016) variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliiti untuk dipelajari dan didapatkan informasi sehingga ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan objek penelitian dan metode
penelitian yang digunakan. Secara ringkas operasional variabel
dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.
65

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Skala
No Variabel Definisi Variabel Indikator Ukur
Interval
1 Informasi Informasi produk  Atribut Likert
Produk (X) berpengaruh 1-5
produk,
terhadap minat
investasi, prinsip merupakan Likert
islam hal-hal yang 1-5
mengajarkan berkaitan
penjual untuk dengan merek Likert
memberikan 1-5
tersebut
informasi
mengenai suatu seperti Likert
produk dengan kemasan, rasa, 1-5
jujur, dan harga, dan
melarang lain-lain.
perbuatan
berdusta, serta
 Keuntungan
mempermainkan konsumen,
kualitas (Firdaus, merupakan
et all. 2017) . kegunaan
produk dari
merek
tersebut Ratri
(2007).
 Keterjangkauan
harga (Sari,
2019).
 Fitur (Anggraini,
2019).
 Kesan kualitas
(Anggraini,
2019).
2 Minat minat  investasi yang Likert
berinvestasi investasi menurut menjanikan 1-5
di pasar Kusmawati  Informasi
modal (2011) adalah investasi Likert
syariah keinginan untuk  Diskusi tentang 1-5
(Y) mencari tahu permasalahan
tentang jenis suatu investasi Likert
investasi dimulai  Menganalisis 1-5
66

Tabel 3.1 Lanjutan


Skala
No Variabel Definisi Variabel Indikator Ukur
Interval
dari keuntungan, investasi di
kelemahan, perusahaan Likert
kinerja investasi 1-5
dan sebagainya. Sumber:
Ciri lain yang Righayatsyah (2018)
dapat dilihat
adalah mereka
akan berusaha
meluangkan
waktu untuk
mempelajari lebih
jauh tentang
investasi tersebut
atau mereka
langsung
mencoba
berinvestasi pada
jenis investasi
tersebut.

Sumber: Data diolah (2020)

3.9 Uji Keabsahan Data


3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Valid didefinisikan sebagai sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Uji validitas ini memastikan bahwa masing-masing
pertanyaan akan terklasifikasikan pada variabel-variabel yang telah
ditetapkan. Apabila suatu pertanyaan mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut maka data tersebut
disebut valid (Ghozali, 2011).
67

Validitas menurut Arikunto (2013), adalah suatu ukuran


yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrument. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Setelah dilakukan
perhitungan akan diketahui pernyataan tersebut valid atau tidak
valid dengan pedoman jika > pada signifikan 10%
maka pernyataan valid. Jika < maka pernyataan tidak
valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu
koesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstrak.
Suatu koesioner dikatakan reliable atau handal jika tanggapan
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu kewaktu. Ukuran reliabilitas dapat dilihat melalui reliability
statistic pada detail Cronbach alpha dalam perhitungan
menggunakan SPSS 20 di ukur berdasarkan skala 0 sampai 1.
Semakin mendekati angka 1, maka instrumen di nyatakan semakin
reliabel (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini, ketentuan untuk
menetapkan tingkat reliabilitas di dasarkan pada kondisi sebagai
berikut:
a. Reliabel jika nilai Cronbach alpha > 0,60
b. Tidak reliabel jika nilai Cronbach alpha < 0,60
68

3.10 Uji Asumsi Klasik


3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi
variabel dependen dan variabel independen mempunyai konstribusi
atau tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal
atau mendekati normal, untuk mendekati normalitas dapat
dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal grafik. Data pengambilan keputusan normalitas data yaitu
jika data menyebar disekitar garis-garis diagonal maka regresi
tersebut memenuhi normalitas, sedangkan jika data menyebar lebih
jauh dan tidak mengikuti arah garis maka model regresi tidak
memenuhi asusi normalitas (Ghozali,2011).

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk melakukan heteroskedastisitas, yaitu uji grafik
plot, uji park, uji glasjer, dan uji white. Pengujian pada penelitian
ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi variabel
dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, tidak terjadi
heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali,
2011).
69

3.11 Analisis Regresi Linier Sederhana


Analisis regresi linear sederhana adalah salah satu metode
statistika yang digunakan untuk menjelaskan adanya hubungan
antara satu variabel bebas (independent) dengan satu variabel
respon (dependent), dimana hubungan yang terjadi antara variabel
bebas dengan variabel respon dianggap bersifat “linear” (Susanti,
2019).
Model regresi yang paling sederhana adalah model regresi
linear sederhana dengan bentuk persamaan yaitu:
Y= β0 + β1X +ɛ …………………(3.2)
Dimana:
Y : Minat Berinvestasi di Pasar Modal Syariah
β0 : Beta nol
β1 : Beta satu
X : Informasi Produk
ɛ : Random error
Komponen deterministik pada model ini adalah β 0 + β1X
jika X dianggap bukan variabel acak. Variabel Y dinamakan
variabel dependen, variabel X dinamakan variabel independen, β 0
(beta nol) dan β1 (beta satu) adalah parameter-parameter yang
nilainya tidak diketahui, dan ɛ (epsilon) adalah galat acak (random
error) (Suyono, 2018).
70

3.12 Uji Hepotesis


3.12.1 Uji Parsial (uji t)
Pengetahuan tentang koefisien regresi atau uji parsial bertujuan
untuk memastikan apakah variabel bebas yang terdapat dalam
persamaan tersebut secara individu berpengaruh terhadap nilai
variabel terikat. Uji parsial atau uji individu pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara
individual menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).
Adapun penjabaran hipotesis dalam uji parsial dapat dijelaskan di
bawah ini.
a. Ho = 0, artinya variabel informasi produk tidak
berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal
syariah.
b. Ha ≠ 0, artinya variabel informasi produk berpengaruh
terhadap minat berinvestasi di pasar modal syariah.
Uji parsial ini dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 24
dan kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah suatu
variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel
terikat atau tidak adalah sebagai berikut:
a) Jika nilai t-hitung ˃ t-tabel dan nilai probabilitas
signifikansinya ˂ a (0,1), maka Ho ditolak dan Ha diterima,
variabel informasi produk berpengaruh dan signifikan
terhadap minat berinvestasi di pasar modal syariah.
b) Jika nilai t-hitung ˂ t-tabel dan nilai probabilitas
signifikansinya ˃ a (0,1), maka Ha ditolak dan Ho diterima,
71

variabel informasi produk tidak berpengaruh dan tidak


signifikan terhadap minat berinvestasi di pasar modal
syariah.

3.12.2 Uji Koefisien Determinasi


Uji koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dari variabel
dependen. Koefisien determinasi dapat di peroleh dengan cara
mengkuadratkan koefisienkorelasi atau R Squered (R). Koefisien
determinasi juga menjelaskan besarnya masing-masing pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat, sehingga dapat diketahui
variabel bebas mana yang memiliki efek paling dominan terhadap
variabel terikat (Ghozali, 2011).
Melalui angka koefisisen determinasi, kita dapat
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas didalam
model persamaan regresi dapat menjelaskan variabel terikat
dibandingkan dengan variabel lain di luar model. Angka koefisien
deteminasi adalah diantara 0 (nol) hingga 1 (satu). semakin
mendekati angka 1, maka dapat dikatakan sebuah variabel bebas
semakin besar kemampuannya dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya. Sebaliknya, semakin mendekati angka 0, maka
dapat dikatakan bahwa sebuah variabel semakin kecil
kemampuannya dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya
(Ghozali, 2011).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan Pasar Modal Syariah


4.1.1 Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia
Pasar modal syariah dikembangkan secara bottom up yaitu
pendekatan dari bawah ke atas, yang menggunakan pengambilan
kebijakan berdasarkan masukan dari rakyat dan kemudian di susun
serta direalisasikan oleh pemerintah. Seperti misalnya, Reksa Dana
Syariah sudah ada sejak 1997 tetapi aturannya baru ada pada tahun
2007. Sukuk sudah ada pada tahun 2002 sedangkan aturannya baru
ada pada tahun 2007. Pasar modal syariah di Indonesia dimulai
dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT Danareksa
Investment Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa efek
Indonesia yang pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta,
bekerja sama dengan PT Danareksa Investment Management
meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang
bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan
dananya secara syariah.
Seiring dengan berakhirnya Roadmap Pasar Modal Syariah
2015-2019, maka diperlukan strategi baru untuk pengembangan
pasar modal syariah selama periode 5 (lima) tahun kedepan yang
tertuang dalam Roadmap Pasar Moodal Syariah 2020-2024.
Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia secara umum
terus mengalami peningkatan sejak tahun 1997. Hal tersebut salah

72
73

satunya dapat dilihat dari terus meningkatnya aset pasar modal


syariah dari tahun ke tahun. Pada akhir tahun 2019, total aset pasar
modal syariah mencapai Rp 4.569,01 triliun yang terdiri dari:
 Saham syariah sebesar 81,96% dengan nilai kapitalisasi
pasar saham syariah sebesar Rp 3.744,82 triliun.
 Reksa Dana Syariah sebesar 1,18% dengan nilai aktiva
bersih sebesar Rp 53,74 triliun, dan
 Sukuk Koperasi dan Sukuk Negara sebesar 16,86% dengan
nilai outstanding sebesar Rp 770,45 triliun.
(http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-
kegiatan/piblikasi/Pages/Roadmap-Pasar-Modal-Syariah-
2020-2024.aspx, di akses pada 29 Desember 2020).
Aset pasar modal syariah Indonesia mencapai Rp4.569
Triliun. Pasar modal syariah telah tumbuh signifikan dan
memberikan konstribusi yang cukup besar terhadap ekonomi
Indonesia. Hal ini terlihat dari pertumbuhan saham, sukuk atau
obligasi syariah dan reksa dana syariah. Kontribusi aset pasar
modal syariah Indonesia mencapai 29% terhadap produk domestik
bruto (PDB) dan konstribusi kapitalisasi saham syariah mencapai
24% terhadap PDB. Data Bursa Efek Indonesia dan Baadan Pusat
Statistik menunjukkan bahwa PDB tahunan 2019 mencapai Rp
15.833 triliun. Total aset pasar modal syariah Indonesia per 2019
termasuk saham syariah, reksa dana syariah dan sukuk mencapai
Rp4.569 triliun dan kapitalisasi saham syariah mencapai Rp3.745
triliun.
74

Dari pasar saham sendiri, kapitalisasi saham syariah


mencapai Rp 3.302 triliun per 20 November 2020. Jumlah saham
syariah sudah mencapai 451 saham, atau 64% dari total saham
tercatat di bursa dan kapitalisasi sudah mencapai 51% total pasar.
Menurut data bursa, jumlah investor syariah tumbuh
konsisten dalam lima tahun terakhir. Per Oktober 2020, jumlah
investor saham syariah mencapai 81.413, naik 563% dibandingkan
12.283 pada 2016. Artinya rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar
63% per tahun (2016-2019).

Series 1
100,000
80,000
60,000
40,000 Series 1
20,000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2020


Gambar 4.1
Pertumbuhan Jumlah Investor Saham Syariah

Data diatas menunjukkan jumlah investor syariah mencapai


6,2% dari total investor bursa per 2019. Kemudian, 26% investor
syariah dikatakan aktif bertransaksi saham di bursa efek Indonesia.
Pada produk sukuk atau obligasi syariah juga mengalami
75

perkembangan signifikan. Nilai outstanding Sukuk Negara dan


Sukuk Koperasi telah mencapai Rp940,8 triliun per Oktober 2020,
mencapai 19% nilai outstanding obligasi negara. Jumlah
outstanding sukuk negara mencapai 163 seri, atau 29% dari jumlah
seri obligasi negara.
Menurut data OJK, nilai outstanding sukuk koperasi per
oktober 2020 mencapai Rp31,9 triliun atau 7% dari obligasi
koperasi. Adapun jumlah seri sukuk koperasi sebanyak 65 seri, atau
19% terhadap total efek pendapatan tetap. Dan produk Reksa dana
syariah juga terus tumbuh dengan konsisten. Nilai aktiva bersih
reksa dana syariah per Oktober 2020 mencapai Rp71,6 triliun, atau
14% dari total dana kelolaan industri reksa dana Indonesia. Jumlah
produk reksa dana juga sudah mencapai 284, atau 12% dari jumlah
reksa dana yang ada di industri.
Perkembangan market capitalisasi pasar modal syariah di
masa Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi PT Bursa
Efek Indonesia (BEI) untuk kembali meraih The Best Islamic
Capital Market pada ajang penghargaan internasional Global
Islamic Finance Award (GIFA) 2020. Penghargaan tersebeut
diterima secara virtual oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi
dalam acara Online Award Ceremony (OAC) of the 10th Global
Islamic Finance Award (GIFA) yang disiarkan langsung dari
islambaad, pakistan.
Sebelumnya pada tahun 2019 BEI juga telah menerima
penghargaan sebagai The Best Islamic Capital Market yang
76

merupakan kategori penghargaan yang tertinggi dalam industri


pasar modal syariah global. Selain itu BEI juga telah menerima
penghargaan sebagai The Best Supportinginstitution For Islamic
Finance Of The Year 2016, 2017 & 2018 dan juga penghargaan
sebagai The Best Emerging Islamic Capital Market Of The Year
2018.
GIFA merupakan salah satu penghargaan internasional yang
paling independen dan prestisius di industri keuangan syariah
dunia. FIFA diselenggarakan oleh EdBiz Consulting yang
berkantor pusat di london, inggris.
BEI dinilai secara konsisten berhasil memberikan
pertumbuhan yang baik bagi perkembangan Pasar Modal Syariah di
Indonesia dalam 9 tahun terakhir, dengan melakukan inisiatif dan
kegiatan pengembangan bersama para stakehollder, tidak hanya
untuk mengupayakan peningkatan pasar namun juga menjaga agar
tetap sesuai dengan kaidah syariah.
Pencapaian BEI yang kembali meraih penghargaan sebagai
The Best Islaamic Capital Market pada ajang GIFA 2020,
menunjukkan pengakuan dunia internasional bahwa BEI dapat
mempertahankan prestasi serta mengedepankan konsistensi dalam
mendukung dan mewujudkan Pasar Modaal Syariah Indonesia
sebagai salah satu tlak ukur kemajuan industri Pasar Modal Syariah
di dunia. (https://www.idx.co.id/berita/press-release-detail/?emiten
Code=1376, di akses pada 30 Desember 2020).
77

4.1.2 Perkembangan Pasar Modal di Aceh


Hampir seluruh perusahaan di Aceh saat ini masih
mengandalkan pendanaan dari dua sumber, pinjaman bank dan
modal perorangan. Dengan sejumlah kendala yang muncul,
dibutuhkan alternatf pembiayaan lain yang lebih optimal. Dalam
hal ini pasar modal merupakan salah satu pilihan yang efektif.
Dengan menyingkapi peluang tersebut, ketua kamar dagang dan
industri Aceh, makmur budiman meminta Bursa efek Indonesia
mendirikan lembaga wirausahawan sebagai pusat pelatihan terkait
pasar modal di aceh.
Dengan demikian, hingga saat ini belum ada satupun
perusahaan asal aceh yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kepala
BEI Aceh, Tasfrif Murhadi menyebutkan, dari 656 perusahaan di
Indonesia yang telah terdaftar di BEI, sedikitnya 14 perusahaan
berasal dari Sumatera. Dengan meningkatnya transaksi saham di
aceh berdasarkan catatan OJK terkait perkembangan statistik pasar
modal di aceh, dalam beberapa bulan terakhir, jumlah investor
saham meningkat hinngga 23%. Artinya, sampai September 2019
berjumlah 9.599 investor. Jumlah transaksi saham tersebut jika
dibandingkan degan tahun 2018, terjadi peningkatan yang amat
pesat, yakni 127%. Menurut Aulia, ini merupakan cerminan dari
tingkat keaktifan investor dalam bertransaksi saham di pasar modal
Indonesia. Bahkan dari segi jumlah saham yang dimiliki investor
Aceh, terjadinya peningkatan mencapai 4,92% atau berjumlah Rp
226 miliyar. (https://waspadaaceh.com/2019/11/06/perusahaan-
78

aceh-berpeluang-masuk-pasar-modal/, di akses pada 28 Desember


2020, pukul 23:22).
Pertumbuhan saham syariah di Aceh mengalami
peningkatan dan ini juga tidak terlepas adanya beragam informasi
yang disampaikan oleh lima sekuritas yang telah hadir di aceh, saat
ini ada sekitar 1.500 investor di Aceh yang menanamkan saham
syariah yang ada di pasar modal dan total transaksi secara
keseluruhan di pasar modal Aceh mencapai Rp 700 miliar termasuk
dengan saham syariah. Untuk mempelajari keberhasilan
pengembangan pasar modal syariah, BEI berguru kepada pasar
modal Dubai atau Dubai Financial Market (DFM) dalam
pengembangan proses produk pasar modal syariah. Pada
kunjungannya ke Dubai, BEI dan DFM bersepakat untuk bekerja
sama dalam pengembangan keuangan syariah, misalnya
menjadikan indonesia sebagai hub atau pusat pasar keuangan
syariah global. Tito belum bisa merinci kesepakatan awal itu
karena dua pekan kedepan, pihak tim BEI kembali akan bertemu
dengan mereka di Dubai untuk pembicaraan lanjutan.
Perkembangan pasar modal di Aceh masa awal Pandemi
Covid-19, Maret 2020, transaksi saham sempat turun, namun idak
bertahan lama, pada September hingga 15 Desember 2020 kondisi
pasar modal di Aceh kemballi normal. Di awal pandemi transaksi
banyak yang ngedrop karena hampir semua saham mengalami
penurunan yang drastis. Jadi memaksa investor untuk tuunggu dan
melihat dulu sampai semuanya kembali normal.
79

Untuk saat ini masyarakat Aceh sudah banyak yang paham


bagaimana berinvestasi di pasar modal. Investor di Aceh sekarang
sudah berjumlah 16.000 untuk saham dan reksa dana 36.000
investor, dan ini menunjukkan disetiap tahunnya para investor terus
bertambah. (https://aceh.tribunnews.com/2020/10/06/transaksi-
saham-di-aceh-sempat-turun-saatawal-awal-pandemi-covid-19,
diakses pada 30 Desember 2020).

4.1.3 Perkembangan Pasar Modal di Kampus FEBI UIN Ar-


Raniry
Perkembangan pasar modal di Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry khususnya pada fakultas ekonomi dan bisnis islam masih
mengikuti perkembangan pasar modal di aceh, yaitu setiap
tahunnya mengalami peningkatan para investor yang bergabung
dalam pasar moda syariah. Pada tahun 2020 jumlah investor pada
fakultas ekonomi dan bisnis islam telah mencapai 777 mahasiswa.
Dalam hal ini pihak kampus terus berusaha dalam meningkatkan
minat mahasiswa untuk bergabung dalam pasar modal syariah,
salah satunya pihak dosen mata kuliah pasar modal menyuruh
mahasiswa untuk membeli saham dengan modal awal Rp100.000,.
dan juga dengan mengadakan talk show atau seminar pasar modal.
Dalam hal ini pihak BEI juga menggiatkan sosialisasi dan
melek investasi masyarakat, pihak BEI juga bekerja sama dengan
beberapa perusahaan sekuritas dan universitas di indonesia untuk
mendirikan Galeri Investasi sebagai wadah edukasi dan investasi.
80

Selanjutnya agar investor pemula dapat terarah dalam melakukan


investasi dan tidak membeli saham gorengan, maka setiap investor
baru akan memiliki hak untuk mengikuti sekolah pasar modal level
1 dan level 2 seperti yang diadakan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Rabu lalu. Dalam sekolah tersebut investor dikenalkan dengan
dasar-dasar investasi dan risikonya, serta cara melakukan analisis
fundamental dan analisis teknikal agar melakukan keputusan
investasi secara cerdas dan bukan karena ikut-ikutan saja.
(https://aceh.tribunnews.com/2019/12/10/saham-untuk-negeri,
diakses pada 3 Februari 2021, pukul 22.25).

4.2 Data Demografis Responden


Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan
Oktober-November 2020 dengan jumlah populasi yaitu sebanyak
1.685 mahasiswa dari angkatan 2016-2018 dan yang menjadi
sampel yaitu sebanyak 94 mahasiswa yang berinvestasi di pasar
modal syariah. Dari 94 sampel didapatkan jumlah sampel sebanyak
51 orang dari angkatan 2016. 33 orang dari angkatan 2017 dan 10
orang dari angkatan 2018. Data demografis mahasiswa yang diteliti
antara lain jenis kelamin, angkatan/ leting dan jurusan.

4.3 Hasil Uji Keabsahan Data


4.3.1 Hasil Uji Validitas
Pengujian uji validitas dilakukan untuk menguji valid atau
tidak setiap butir pertanyaan/ pernyataan yang terdapat didalam
81

kuesioner, maka dilakukan penyebaran kuesioner kepada


responden. Hasil uji menggunakkan bantuan aplikasi IBM SPSS
Statistics 24 diperoleh hasil terhadap masiing-masing pernyataan
yang digunakan untuk mengukur variabel informasi produk, dan
minat berinvestasi di pasar modal syariah. Instrumen dikatakan
valid jika mampu menguk ur apa yang hendak diukur dari variabel
yang diteliti.
Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikan dengan
membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel untuk degree of
freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada
kasus ini df data hitung 94-2 atau df = 92 dengan alpha 0,1 di dapat
rtabel 0,1707. Jika rhitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat
dilihat pada kolom corrected item pertanyaan total correlation)
lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka butir pertanyaan
tersebut dikatakan valid. Berikut hasilnya terlihat pada tabel 4.1
berikut:
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
Item RTabel
Variabel RHitung Keterrangan
Pertanyaan (10%)
Informasi X1 0,655 0,1707 Valid
Produk (X) X2 0,494 0,1707 Valid
X3 0,655 0,1707 Valid
X4 0,623 0,1707 Valid
X5 0,441 0,1707 Valid
X6 0,580 0,1707 Valid
X7 0,512 0,1707 Valid
X8 0,553 0,1707 Valid
Minat Y1 0,431 0,1707 Valid
Berinvestasi di Y2 0,513 0,1707 Valid
Pasar Modal Y3 0,603 0,1707 Valid
82

Tabel 4.1 Lanjutan

Item RTabel
Variabel RHitung Keterrangan
Pertanyaan (10%)
Syariah (Y) Y4 0,548 0,1707 Valid
Y5 0,645 0,1707 Valid
Y6 0,637 0,1707 Valid
Y7 0,567 0,1707 Valid
Y8 0,676 0,1707 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, pada pengolahan uji validitas


diperoleh hasil rhitung > rtabel sehingga dapat kita ketahui bahwa
setiap pernyataan yang ada dalam instrumen dinyatakan valid.

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas menunjukkan bahwa sejauh mana
pengukuran tersebut memberikan hasil yang relatif tidak berbeda
dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang sama. Uji
reliabilitas yang dilakukan pada semua item pertanyaan kuesioner
yang diberikan ada 94 orang responden. Item pertanyaan
dinyatakan reliable jika Cronbach's Alpha > 0,60. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Reliabilitas Nilai Keterangan
Coefficient Cronbach
Alpha
Informasi Produk (X) 8 Item 0,700 Reliabel
Pertanyaan
Minat Berinvestasi di 8 Item 0,718 Reliabel
Pasar Modal Syariah Pertanyaan
(Y)
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
83

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing


variabel memiliki Cronbach's Alpha > 0,60. Dengan demikian
variabel (informasi produk, minat berinvestasi di pasar modal
syariah) dapat dikatakan sangat reliabel. Untuk variabel informasi
produk (X) dengan nilai cronbach alpha sebesar 0,700 yang
berarti sangat reliabel, dan minat berinvestasi di pasar modal
syariah (Y) dengan nilai cronbach alpha sebesar 0,718 juga
membuktikan bahwa nilai 0,718 sangat reliabel.

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik


4.4.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah
populasi data distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada
penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogrov-Smirnov dengan ketentuan:
1. Jika nilai signifikan > 0,1 maka nilai residual berdistribusi
normal.
2. Jika nilai signifikan < 0,1 maka nilai residual tidak
berdistribusi normal.

Dalam uji normalitas juga menggunakan grafik P-P Plot


dengan melihat penyebaran data di sekitar garis diagonal, dan
penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal dapat
dikatakan normal. Akan tetapi, jika penyebaran data jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal dapat dikatakan
84

tidak mengikuti asumsi normal. Dari hasil analisis menggunakan


bantuan program IBM SPSS Statstics 24. Hasil uji normalitas dapat
dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 94
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 1,53012659
Most Extreme Absolute ,103
Differences Positive ,090
Negative -,103
Test Statistic ,103
Asymp. Sig. (2-tailed) ,015c
Monte Carlo Sig. (2- Sig. ,254d
tailed) 99% Confidence Lower Bound ,242
Interval Upper Bound ,265
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas hasil uji normalitas diketahui


nilai signifikansi 0,254 > 0,1, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
residual berdistribusi normal.
85

Sumber: Data primer yang diolah, 2020


Gambar 4.2
Grafik Normal P-P Plot

Dilihat dari Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot tersebut


juga menunjukkan hasil penyebaran titik-titik data searah
mengikuti garis diagonal yang berarti residual data berdistribusi
normal.

4.4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas


Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yakni adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan model
regresi. Syarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah
tidak adanya heteroskedastisitas. Dengan uji ini akan diketahui
antara variabel informasi produk dan minat berinvestasi di pasar
modal syariah terhadap kesamaan varian atau tidak.
86

Sumber: Data primer yang diolah, 2020


Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.2 Grafik Scatterplot menunjukkan
bahwa titik-titik data yang menyebar di atas dan di bawah atau
sekitar angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang
jelas pada penyebaran data tersebut. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, hingga model
regresi yang baik dan ideal dapat terpenuhi. Selain melihat grafik
Scatterplot, penggujian heteroskedastisitas juga dapat dilakukan
dengan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan mentransformasi
nilai residual menjadi absolut residual dan meregresikan dengan
variabel independen. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas
dengan uji glejser.
87

Tabel 4.4
Hasil Heteroskedastisitas Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,748 1,204 2,282 ,025
informasi -,038 ,032 -,122 -1,177 ,242
produk
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa


variabel informasi produk memiliki nilai signifikan > 0,1. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana


Analisis ini diguakan untuk mengetahui seberapa besar
tingkat pengaruh antara variabel bebas (independent) dengan
variabel terikat (dependent). Sehingga dapat diperkirakan antara
baik buruknya suatu variabel X terdapat naik turunnya suatu
tingkat variabel Y, begitupun sebaliknya. Rumus regresi linear
sederhana:
Y= β0 + β1X +ɛ …………………….(4.1)
Dimana:
Y : Minat Berinvestasi di Pasar Modal Syariah
β0 : Beta nol
β1 : Beta satu
88

X : Informasi Produk
ɛ : Random error

Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan data dengan


menggunakan IBM SPSS Statistics 24.
Tabel 4.5
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,883 2,518 3,528 ,001
informasi ,765 ,067 ,764 11,350 ,000
produk
a. Dependent Variable: minat berinvestasi
Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana pada


tabel di atas diperoleh koefisien untuk informasi produk (X) adalah
0,765 dan konstanta sebesar 8,883 sehingga model persamaan
regresi yang diperoleh adalah:

Y= 8,883 + 0,765X+ ɛ

Model persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:


Koefisien bx sebesar 0,765 atau 76,5% artinya variabel
informasi produk (X) mempunyai koefisien regresi yang positif
terhadap minat berinvestasi di pasar modal syariah (Y). Artinya
89

apabila variabel X meningkat sebesar 1% maka variabel Y akan


meningkat sebesar 0,765 atau 76,5% dengan asumsi bahwa variabel
bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

4.6 Hasil Uji Hipotesis


4.6.1 Hasil Uji Parsial (uji t)
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara mandiri digunakan uji parsial atau uji t.
Pada penelitian ini uji t dilakukan dengan bantuan IBM SPSS
dengan taraf signifikan 0,1. Jika thitung lebih besar dari ttabel dengan
nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,1. Maka model
regresi dikatakan signifikan. Dengan taraf signifikan 0,1. df = n - k
-1 = 94-1-1= 92, dimana K jumlah variabel dan n adalah
banyaknya jumlah sampel, serta dengan menggunakan uji dua arah
maka dapat ditentukan ttabel pada penelitian ini sebesar 1,66159.
Berikut ini adalah hasil uji parsial:
Tabel 4.6
Hasil Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,883 2,518 3,528 ,001
informasi produk ,765 ,067 ,764 11,350 ,000
a. Dependent Variable: minat berinvestasi
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
90

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji t (parsial) di atas, diperoleh


nilai thitung variabel informasi produk sebesar 11,350 yang lebih
besar dari ttabel 1,66159 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,000
< 0,1, sehingga tolak Ho dan terima Ha. Dimana Ha yang
menyatakan variabel informasi produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat berinvestasi di pasar modal syariah
diterima.
4.6.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau R-Square merupakan uji yang
dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variasi
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dapat pula
dikatakan sebagai proporsi pengaruh seluruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.

Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,764 ,583 ,579 1,538
a. Predictors: (Constant), informasi produk
Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan hasil Tabel 4.7 diatas maka diperoleh hasil R-


Square sebesar 0,583 interpretasinya adalah bahwa pengaruh yang
diberikan oleh variabel informasi produk terhadap minat
91

berinvestasi di passar modal syariah adalah sebesar 58,3% sisanya


dipengaruhi variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Yaitu variabel faktor risiko, pendapatan, motivasi yang
berpengaruh signifikan terhadap minat investasi dalam
penelitiannya Malik, (2017), dan variabel kepribadian,
pertimbangan prinsip syariah dan kepuasan investror berpengaruh
signifikan terhadap minat investasi dalam penelitiannya firdaus et
al., (2018).

2.9 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya,
maka secara keseluruhan pembahasan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Pengaruh informasi produk terhadap minat berinvestasi di
pasar modal syariah. Berdasarkan pembahasan pada uji validitas
diperoleh hasil rhitung > rtabel sehingga dapat disimpulkan setiap
pernyataan yang ada dalam instrumen dinyatakan valid. Dan pada
uji reliabilitas dinyatakan reliabel jika Cronbach Alpha > 0,60.
Untuk variabel X dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,700 yang
berarti sangat reliabel, dan variabel Y dengan nilai Cronbach Alpha
sebesar 0,718 juga membuktikan bahwa nilai 0,718 sangat reliabel.
Dan untuk uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,254 >
0,1 maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi
normal. Dan pada uji heteroskedartisitas untuk variabel informasi
92

produk (X) memiliki nilai signifikan 0,242 > 0,1. Maka dapat
disimpulkan bahwa tiddak terjadi heteroskedastisitas.
Pada uji parsial (uji t) diperoleh nilai thitung variabel
informasi produk (X) sebesar 11,350 > ttabel 1,66159 dengan nilai
probabilitas signifikansi 0,000 < 0,1 sehingga tolak Ho dan terima
Ha. Dimana Ha yang menyatakan variabel informasi produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi di
pasar modal syariah diterima.
Dalam hal ini, yang terjadi dilapangan untuk variabel
informasi produk dapat berpengaruh terhadap minat yaitu
dikarenakan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu dengan modal
minimal yang tergolong rendah yaitu sebesar Rp. 100.000.00,- dan
juga disebabkan oleh keuntungan yang dapat di hasilkan dari
berinvestasi, dan dikarenakan adanya pihak yang mengawasi yaitu
OJK yang membuat masyarakat percaya untuk berinvestasi di pasar
modal tanpa adanya penipuan.
Dari informasi produk yang diberikan oleh pasar modal
syariah sudah termasuk kategori baik. Hal ini dapat diartikan
bahwa indikator informasi produk bagi mahasiswa sudah baik dan
dapat terjangkau oleh kemampuan mahasiswa, yang berarti pasar
modal syariah telah berhasil menyebarluaskan informasi produk.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kuswardhana (2017) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel informasi produk mempengaruhi minat investasi, dan nilai
koefisien determinasi yang disimpulkan minat investasi
93

dipengaruhi oleh informasi produk. dan pada penelitian yang


dilakukan oleh Firdaus et al., (2018), dimana hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel informasi produk mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap minat investasi sukuk.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai
informasi produk terhadap minat berinvestasi di pasar modal
syariah dengan penyebaran kuesioner kepada nasabah, maka dapat
diambil beberapa kessimpulan sebagai berikut:
Variabel informasi produk menunjukkan bahwa
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi di
pasar modal syariah. Hal ini dibuktikan oleh nilai t hitung sebesar
11,350 yang lebih besar dari ttabel 1,66159 dengan nilai signifikansi
0,000 < 0,1. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
sebagian besar yang dapat mempengaruhi minat berinvestasi
mahasiswa adalah informasi produk, yang mana informasi yang
telah didapatkan akan di saring lagi oleh setiap individu untuk
mengambil keputusan untuk melangkah lebih jauh dalam
berinvestasi, dengan menerima dan siap akan risiko yang akan di
hadapi.

5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini,
maka dianjurkan beberapa saran yang dapat memberikan manfaat
bagi:

94
95

1. Bagi peneliti selanjutnya di sarankan untuk memilih


indikator penelitian yang lebih banyak dan bervariasi
serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi objek
penelitian, memperbanyak jumlah sampel yang akan
digunakan, dan juga menambahkan minimal satu
variabel lainnya yang diduga juga mempengaruhi.
2. Bagi calon investor pasar modal syariah diharapkan
dapat menjadi pertimbangan untuk calon investor yang
akan berinvestasi di pasar modal syariah, yaitu dengan
mencari tahu tentang informasi produk di pasar modal
sebelum berinvestasi agar terminimalisir risiko yang
akan di hadapi.
3. Bagi akademisi, dengan adanya pennelitian ini dapat
dijadikan bahan referensi dalam kegiatan mengajarnya
maupun dalam melakukan penelitian selanjutnya
khususnya dibidang investasi di pasar modal.
DAFTAR PUSTAKA

Al-qur‟an dan Terjemahan.

Abdalloh, I. (2019). Pasar Modal Syariah. Jakarta: PT Elexmedia


Komputindo.

Anggraini, E.I., Hidayat, K., & Sunarti, S. (2019). Pengaruh


Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian (Survei Pada Pembeli Yang Juga Menggunakan
Kosmetik Wardah di Counter Wardah Matahari
Departement Store Malang Town Square). Vol. 73, No. 1.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Aryani, D.S., Rachmawati, Y., & Seto, A.A. (2019). Ekonomi
Syariah Dengan Pendekatan Hasil Penelitian. Palembang:
Nusa Litera Inspirasi.

Bakhri, S. (2018). Minat Mahasiswa Dalam Investasi di Pasar


Modal. Vol 10, No 1.

Darmadi, H. (2017). Pengembangan model Dan Metode


Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta:
CV Budi Utama.

Firdaus, Y.D.M., Amin, M., & Junaidi, J. (2018). Analisis Faktor-


Faktor yang Mempengaruhi Minat Investor Terhadap
Sukuk. Vol 07, No 03.
Firmansyah, A. (2019). Pemasaran Produk dan Merek (Planning
&Strategy). Jakarta: Qiara Media.

Ghozali, I. (2011). Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Universitas Diponegoro. Semarang.

96
97

Handini, S., & Astawinetu, E.D. (2020). Teori Portofolio dan


Pasar Modal Indonesia. Surabaya: Scopindomedia Pustaka.

Hariyani, I., & Soerfianto, R. (2010). Buku Pintar Hukum Bisnis


Pasar Modal Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi,
Waran, Right, Opsi, Reksadana, & Produk Pasar Modal
Syariah. Jakarta: Transmedia Pustaka.
Hariyanto, E., & Al-Humaidy, M.A. (2017). Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CRS) dan Zakat
Perusahaan Pada Lembaga Keuangan Syariah. Duta
Media. ISBN. 978-602-6546-21-0.
Hasanudin, A.I. (2018). Teori Akuntansi. Yogyakarta: Cetta Media.

Hidayat R, W. (2017). Perencanaan Pembangunan Daerah:


Pendekatan Pertumbuhan Ekonomi, Disparitas Pendapatan
dan Kemiskinan di Jawa Timur. Malang: UMM Press.

Hidayat, W.W. (2019). Konsep Dasar Investasi Dan Pasar Modal.


Jakarta: Uwais Inspirasi
http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-
kegiatan/piblikasi/Pages/Roadmap-Pasar-Modal-Syariah-
2020-2024.aspx. Diakses pada 29 Desember 2020
https://aceh.tribunnews.com/2019/12/10/saham-untuk-negeri.
Diakses pada 30 Desember 2020
https://aceh.tribunnews.com/2020/10/06/transaksi-saham-di-aceh-
sempat-turun-saatawal-awal-pandemi-covid-19. Diakses
pada 30 Desember 2020
https://waspadaaceh.com/2019/11/06/perusahaan-aceh-berpeluang-
masuk-pasar-modal/. Diakses pada 28 Desember 2020
https://www.idx.co.id/berita/press-release-
detail/?emitenCode=1376. Diakses pada 30 Desember 2020
98

https://www.idx.co.id/idx-syariah/produk-syariah/. Diakses pada 24


Juli 2020

https://www.ojk.go.id sumber hukum pasar modal syariah. Diakses


pada 24 Maret 2020
Indrasari, M. (2019). Pemasaran dan Kepuasan Pelanggan.
Surabaya: Unitomo Press.

Jaya, I.M.L.M. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan


Kualitatif Teori, Penerapan, dan Riset Nyata. Yogyakarta:
Anak Hebat Indonesia

Kaidah, N. (2018). Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang


Investasi Terhadap Minat Investasi Saham di Pasar Modal
Syariah.

Kusmawati. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat


Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi
dan Usia Sebagai Variabel Moderat. Jurnal Ekonomi dan
Informasi Akuntansi, Vol. 1 No. 2.

Kuswardana, R. (2017). Pengaruh Informasi Produ, Risiko


Investasi, dan Kepuasan Investor Terhadap Minat
Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar Modal (Studi Pada
Mahasiswa Anggota Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia
Universitas Telkom). Skripsi. Universitas Telkom.
Bandung.

Malik, A.D. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Minat Masyarakat Berinvestasi di Pasar Modal Syariah
Melalui Bursa Galeri Investasi UISI. Vol 3, no.1.
Universitas Internasional Semen Indonesia.
Mardawani. (2020). “Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan
Analisis Data Dalam Perspektif Kualitatif”. Yogyakarta:
CV. Budi Utama.
99

Munawaroh, S., & Sugiono. (2019). “Hukum Investasi”. Surabaya:


CV. Jakad.

Nandar, H., Rokan, M.K., & Ridwan, M. (2018). Faktor yang


Mempengaruhi Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar
Modal Syariah Melalui Galeri Investasi Iain Zawiyah Cot
Kala Langsa. E-Jurnal Pascasarjana Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara Medan, Vol.2 NO.2 Juli-Desember
(2018).

Nasarudin, M.I., Yustiavandana, I., & Nefi, A. (2014). Aspek


Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kencana.

Nugroho, Eko. (2018). Prinsip-Prinsip Menyusun Kuesioner.


Malang: UB Press.

Nurdin, I., & Hartati, D.S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial.


Jakarta: Grafindo Persada.
Qamar, N., & Rezah, F.S. (2020). Metode Penelitian Hukum
Doktrinal dan Non-Doktrinal. Makasar: CV. Social Politic
Genius.

Rachmadi, T. (2020). “Investasi Cerdas Kaum Milenial”. Jakarta:


Tiga Publisher.

Ratri, L.E. (2007). “Strategi Memenangkan Persaingan Pasar”.


Jakarta: Salemba Empat.

Righayatsyah, T.M. (2019). Pengaruh Motivasi dan Modal


Minimal Investasi Terhadap Minat Investor Kota Banda
Aceh untuk Berinvestasi di Pasar Modal Syariah. Skripsi.
Universitas UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Riyadi, A. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Menpengaruhi


Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi di Pasar Modal
(Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta). Skripsi. Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
100

Riyanto, S., & Hatmawan, A.A. (2020). “ Metode Riset Penelitian


Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen, Teknik,
Pendidikan dan Eksperimen”. Surakarta: CV. Budi Utama.

Rosyidi, M.R., & Izzah, N. (2020). “Pengendalian Kualitas Ikan


Bandeng Dengan Metode Seven Tools”. Yogyakarta:
Bintang Pustaka Madani.
Sari, A.A.A.R.P., & Yasa, N.N.K. (2019).”Kepercayaan
Pelanggan Diantara Hubungan Citra Perusahaan dan
Kewajiban Harga Dengan Loyalitas Pelanggan
Mapemall.Com”. Jateng: Lakeisha.

Siyoto, S., & Sodik, M.A. (2015). “Dasar Metodologi Penelitian”.


Yogyakarta: Literasi Media
Soemitra, A. (2014). Masa Depan Pasar Modal Syariah di
Indonesia. Jakarta: Kencana.

Sugiono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Roskarya.


Bandung.

Sugiono. (2016). Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.


Bandung: CV Alfabeta.
Supriadi. (2018). “Konsep Harga dalam Ekonomi Islam”.
Yogyakarta: Geupedia.

Susanti, D.S. (2019). “Analisis Regresi dan Korelasi”. Malang:


CV. IRDH.

Susanto, A. (2013). “Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah


Dasar”. Jakarta: Kencana
Suyono. (2018). “Analisis Regresi untuk Penelitian”. Yogyakarta:
CV. Budi Utama.

Tandio,T., & Widanaputra, A.A.G.P. (2016). Pengaruh Pelatihan


Pasar Modal, Return, Persepsi Risiko, Gender, Dan
Kemajuan Teknologi Pada Minat Investasi Mahasiswa. E-
101

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. No. 3. Vol.16. 3.


September: 2316-2341.
Umar, H. (2003). “Metode Riset Bisnis Panduan Mahasiswa untuk
Melaksanakan Riset Dilengkapi Contoh Proposal dan Hasil
Riset Bidang Manajemen dan Akutansi”. Cetakan kedua.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Yusuf, M.A. (2014). “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif &


Penelitian Gabungan”. Jakarta: Kencana.

Zulfikar. (2016). “Pengantar Pasar Modal Dengan Pendekatan


Statistik”. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Zulham. (2018). “Peran Negara dalam Perlindungan Konsumen
Muslim Terhadap Produk Halal”. Jakarta: Kencana.
102

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaikum Wr Wb.
Terima kasih saya ucapkan atas kesediaan saudara untuk
mengisi kuesioner ini. Saya mahasiswa tingkat akhir jurusan
perbankan syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh sedang
melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Informasi Produk
Terhadap Minat Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah (Studi
Pada Mahasiswa Febi Uin Ar-Raniry)". Kuesioner ini di buat
sebagai sarana dalam rangka mendukung pembuatan skripsi
sebagai syarat untuk menyelesaikan studi saya. Sehubungan dengan
hal tersebut saya mengharapkan bantuan saudara untuk
memberikan penilaian secara objektif. Data yang saudara berikan
akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk
kepentingan akademis penelitian saya. Atas bantuan dan partisipasi
saudara-saudara saya ucapkan terima kasih.
Dalam proses menjawab kuesioner ini langkah pertama
anda diminta untuk mengisi biodata dan memberikan jawaban yang
sesuai dengan keadaan atau pengalaman sendiri. Sebelum mengisi
mohon terlebih dahulu membaca pernyataan dengan seksama.
Semua jawaban anda adalah BENAR, apabila sesuai dengan
keadaan atau pengalaman anda, saya sangat menghargai
kesungguhan dan kejujuran dalam pengisian koesioner ini.
103

Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan saudara dalam


meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Hormat Saya

NIM: 150603227

Petunjuk:

1. Isikan identitas diri anda terlebih dahulu. Instrumen ini


terdiri dari beberapa pernyataan. Berilah tanda checklist (√)
pada setiap pernyataan yang paling sesuai dengan anda.
Pilihan jawaban yaitu:

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)


Kurang Setuju (KS) Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)

Contoh:

No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Sebagai calon √
investor, informasi
produk pasar modal
syariah sangat
penting
2. Apabila hendak mengganti pilihan jawaban anda dapat
melakukannya dengan cara, sebagai berikut:
104

No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Sebagai calon √
investor, informasi √
produk pasar
modal syariah
sangat penting
105

Identitas Responden

Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Angkatan :
Jurusan :

Informasi Produk

INDIKATOR No Pernyataan STS TS KS S SS


1 Saya memilih
Keuntungan saham karena
Konsumen memiliki
keistimewaan
tambahan sesuai
dengan kebutuhan
mahasiswa
misalnya dengan
modal awal yang
terjangkau dan
keuntungan yang
menjanjikan
2 Keuntungan saham
yang likuid lebih
menjanjikan di
bandingkan dengan
keuntungan saham
yang tidak likuid
Keterjangkauan 1 Modal awal saham
Harga mudah untuk
dijangkau oleh
mahasiswa
dibandingkan
produk lain dari
pasar modal
2 Menurut saya
saham memiliki
kesesuaian harga
produk dengan
manfaat yang
106

INDIKATOR No Pernyataan STS TS KS S SS


didapatkan
dibandingkan
produk lain
Fitur 1 Saya merasa
berinvestasi saham
di pasar
modal mengikuti
perkembangan
jaman
2 menurut saya
saham adalah
investasi
terbaik di pasar
modal, misalnya
dengan
menerbitkan
Stockbit yaitu
aplikasi saham
online di Android
Kesan Kualitas 1 Dasi informasi
yang saya baca di
berbagai sosial
media saya jadi
paham tentang
produk di pasar
modal syariah dan
juga cara
berinvestasi di
pasar modal
2 Menurut saya
saham adalah salah
satu produk pasar
modal yang
harganya sesuai
dengan kantong
mahasiswa, dan
produk saham juga
mampu menarik
para investor
melalui merek,
iklan, dan juga
keuntungan yang
akan diperoleh dari
produk saham
107

Minat Berinvestasi di Pasar Modal Syariah

Indikator No Pernyataan STS TS KS S SS


Investasi Yang 1 Saya berminat
Menjanjikan investasi di pasar
modal karena
investasi di pasar
modal sangat
menjanjikan
2 Menurut saya
investasi di pasar
modal merupakan
investasi yang
menarik dan dapat
dipercaya dari
penipuan
Informasi 1 Saya mendapatkan
Investasi pengetahuan tentang
saham dalam mata
pelajaran mata
kuliah pasar modal
syariah
2 Mengikuti seminar,
talkshow investasi
merupakan cara saya
untuk mendapatkan
informasi mengenai
investasi
Diskusi Tentang 1 Berdiskusi dengan
Permasalahan para investor lain
Investasi merupakan cara saya
untuk menambah
ketertarikan saya
terhadap investasi
2 Produk saham dalam
pasar modal sudah
banyak dikenal oleh
masyarakat, yaitu
baik melalui media
sosial, maupun
melalui para
investor-investor
yang telah
bergabung di pasar
modal syariah
108

Indikator No Pernyataan STS TS KS S SS


Menganalisis 1 Saya melihat berita
Ivestasi mengenai investasi
Perusahaan di perusahaan pasar
modal dari berbagai
media sebagai bahan
pertimbangan
pengambilan
keputusan
2 Saya melakukan
seleksi terhadap
saham dengan
menganalisis
investasi di
perusahaan
109

Lampiran 2

Uji Validitas

1. Uji validitas variabel informasi produk (X)

Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 TX

Pearson
1 0,1 0,3 0,34 0,27 0,74 0,05 0,193 0,655
Correlation

X1 Sig. (2-
0,6 0 0 0,01 0 0,67 0,063 0
tailed)

N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,1 1 0,1 0,36 0,03 -0,1 0,84 0,055 0,494
Correlation

X2 Sig. (2-
0,6 0,3 0 0,74 0,43 0 0,6 0
tailed)

N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,3 0,1 1 0,2 0,16 0,21 0,1 0,814 0,655
Correlation

X3 Sig. (2-
0 0,3 0,05 0,13 0,04 0,34 0 0
tailed)

N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,3 0,4 0,2 1 0,12 0,31 0,37 0,086 0,623
Correlation

X4 Sig. (2-
0 0 0,1 0,27 0 0 0,412 0
tailed)

N 94 94 94 94 94 94 94 94 94
110

Pearson
0,3 0 0,2 0,12 1 0,3 0,13 0,07 0,441
Correlation

X5 Sig. (2-
0 0,7 0,1 0,27 0 0,21 0,5 0
tailed)

N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson -
0,7 0,2 0,31 0,3 1 -0,1 0,171 0,58
Correlation 0,1

X6 Sig. (2-
0 0,4 0 0 0 0,44 0,1 0
tailed)

N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0 0,8 0,1 0,37 0,13 -0,1 1 0,051 0,512
Correlation

X7 Sig. (2-
0,7 0 0,3 0 0,21 0,44 0,624 0
tailed)

N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,2 0,1 0,8 0,09 0,07 0,17 0,05 1 0,553
Correlation

X8 Sig. (2-
0,1 0,6 0 0,41 0,5 0,1 0,62 0
tailed)

N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,7 0,5 0,7 0,62 0,44 0,58 0,51 0,553 1
Correlation

TX Sig. (2-
0 0 0 0 0 0 0 0
tailed)

N 94 94 94 94 94 94 94 94 94
111

2. Uji validitas variabel minat berinvestasi di pasar modal


syariah (Y)

Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 TY

Pearson
1 0,06 0,381 0,072 0,115 0,32 0,026 0,063 0,431
Correlation
Y1
Sig. (2-
0,56 0 0,489 0,271 0,002 0,801 0,545 0
tailed)
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,062 1 0,209 0,106 0,342 0,283 0,106 0,299 0,513
Correlation
Y2
Sig. (2-
0,555 0,044 0,308 0,001 0,006 0,308 0,003 0
tailed)
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,381 0,21 1 0,09 0,219 0,695 0,046 0,156 0,603
Correlation
Y3
Sig. (2-
0 0,04 0,39 0,034 0 0,658 0,132 0
tailed)
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,072 0,11 0,09 1 0,135 0,206 0,769 0,229 0,548
Correlation
Y4
Sig. (2-
0,489 0,31 0,39 0,194 0,047 0 0,026 0
tailed)
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,115 0,34 0,219 0,135 1 0,164 0,22 0,701 0,645
Correlation
Y5
Sig. (2-
0,271 0 0,034 0,194 0,114 0,033 0 0
tailed)
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
Y6 0,32 0,28 0,695 0,206 0,164 1 0,119 0,178 0,637
Correlation
112

Sig. (2-
0,002 0,01 0 0,047 0,114 0,252 0,086 0
tailed)
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,026 0,11 0,046 0,769 0,22 0,119 1 0,378 0,567
Correlation
Y7
Sig. (2-
0,801 0,31 0,658 0 0,033 0,252 0 0
tailed)
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,063 0,3 0,156 0,229 0,701 0,178 0,378 1 0,676
Correlation
Y8
Sig. (2-
0,545 0 0,132 0,026 0 0,086 0 0
tailed)
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Pearson
0,431 0,51 0,603 0,548 0,645 0,637 0,567 0,676 1
Correlation
TY
Sig. (2-
0 0 0 0 0 0 0 0
tailed)
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94
113

Lampiran 3

Uji Reliabilita

1. Uji reliabilitas variabel informasi produk (X)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 94 100,0

Excluded 0 ,0

Total 94 100,0

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items

,700 8

2. Uji reliabilitas variabel minat berinvestasi di pasar modal


syariah

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 94 100,0

Excluded 0 ,0

Total 94 100,0
114

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,718 8
115

Lampiran 4

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 94
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 1,53012659
Most Extreme Differences Absolute ,103
Positive ,090
Negative -,103
Test Statistic ,103
Asymp. Sig. (2-tailed) ,015c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,254d
99% Confidence Lower Bound ,242
Interval Upper Bound ,265
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
116

2. Uji Heteroskedastisitas
117

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,748 1,204 2,282 ,025
informasi produk -,038 ,032 -,122 -1,177 ,242
a. Dependent Variable: RES2

3. Uji Analisis Linear Sederhana

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,883 2,518 3,528 ,001
informasi produk ,765 ,067 ,764 11,350 ,000
a. Dependent Variable: minat berinvestasi
118

Lampiran 5

Pengujian Hepotesis

1. Uji t (Koefisien Regresi Parsial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,883 2,518 3,528 ,001
informasi produk ,765 ,067 ,764 11,35 ,000
0
a. Dependent Variable: minat berinvestasi

2. Uji Determinasi (R-Square)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,764 ,583 ,579 1,538
a. Predictors: (Constant), informasi produk
119

Lampiran 6

Tabel r
(Koefisien Korelasi Sederhana)
tingkat signifikansi untuk dua arah
df = (N-
2) 0,1 0,05 0,02 0,01 0,001

50 0,2306 0,2732 0,3218 0,3542 0,4432

51 0,2284 0,2706 0,3188 0,3509 0,4393

52 0,2262 0,2681 0,3158 0,3477 0,4354

53 0,2241 0,2656 0,3129 0,3445 0,4317

54 0,2221 0,2632 0,3102 0,3415 0,428

55 0,2201 0,2609 0,3074 0,3385 0,4244

56 0,2181 0,2586 0,3048 0,3357 0,421

57 0,2162 0,2564 0,3022 0,3328 0,4176

58 0,2144 0,2542 0,2997 0,3301 0,4143

59 0,2126 0,2521 0,2972 0,3274 0,411

60 0,2108 0,25 0,2948 0,3248 0,4079

61 0,2091 0,248 0,2925 0,3223 0,4048

62 0,2075 0,2461 0,2902 0,3198 0,4018

63 0,2058 0,2441 0,288 0,3173 0,3988


120

64 0,2042 0,2423 0,2858 0,315 0,3959

65 0,2027 0,2404 0,2837 0,3126 0,3931

66 0,2012 0,2387 0,2816 0,3104 0,3903

67 0,1997 0,2369 0,2796 0,3081 0,3876

68 0,1982 0,2352 0,2776 0,306 0,385

69 0,1968 0,2335 0,2756 0,3038 0,3823

70 0,1954 0,2319 0,2737 0,3017 0,3798

71 0,194 0,2303 0,2718 0,2997 0,3773

72 0,1927 0,2287 0,27 0,2977 0,3748

73 0,1914 0,2272 0,2682 0,2957 0,3724

74 0,1901 0,2257 0,2664 0,2938 0,3701

75 0,1888 0,2242 0,2647 0,2919 0,3678

76 0,1876 0,2227 0,263 0,29 0,3655

77 0,1864 0,2213 0,2613 0,2882 0,3633

78 0,1852 0,2199 0,2597 0,2864 0,3611

79 0,1841 0,2185 0,2581 0,2847 0,3589

80 0,1829 0,2172 0,2565 0,283 0,3568

81 0,1818 0,2159 0,255 0,2813 0,3547

82 0,1807 0,2146 0,2535 0,2796 0,3527

83 0,1796 0,2133 0,252 0,278 0,3507


121

84 0,1786 0,212 0,2505 0,2764 0,3487

85 0,1775 0,2108 0,2491 0,2748 0,3468

86 0,1765 0,2096 0,2477 0,2732 0,3449

87 0,1755 0,2084 0,2463 0,2717 0,343

88 0,1745 0,2072 0,2449 0,2707 0,3412

89 0,1735 0,2061 0,2435 0,2687 0,3393

90 0,17226 0,205 0,2422 0,2673 0,3375

91 0,1716 0,2039 0,2409 0,2659 0,3358

92 0,1707 0,2028 0,2396 0,2645 0,3341

Sumber : Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010


122

Lampiran 7

Tabel T
(Pada Taraf Signifikansi 10% Atau 0,1)
pr (satu
sisi) 0,25 0,1 0,05 0,025 0,01 0,005 0,001
df(dua
sisi) 0,5 0,2 0,1 0,05 0,02 0,01 0,002
81 0,67753 1,29209 1,66388 1,98969 2,37327 2,6379 3,19392
82 0,67749 1,29196 1,66365 1,98932 2,37269 2,63712 3,19262
83 0,67746 1,29183 1,66342 1,98896 2,37212 2,63637 3,19135
84 0,67742 1,29171 1,6632 1,98861 2,37156 2,63563 3,19011
85 0,67739 1,29159 1,66298 1,98827 2,37102 2,63491 3,1889
86 0,67735 1,29147 1,66277 1,98793 2,37049 2,63421 3,18772
87 0,67732 1,29136 1,66256 1,98761 2,36998 2,63353 3,18657
88 0,67729 1,29125 1,66235 1,98729 2,36947 2,63284 3,18544
89 0,67726 1,29114 1,66216 1,98698 2,36898 2,6322 3,18434
90 0,67723 1,29103 1,66196 1,98667 2,3685 2,63157 3,18327
91 0,6772 1,29092 1,66177 1,98638 2,36803 2,63094 3,18222
92 0,67717 1,29082 1,66159 1,98609 2,36757 2,63033 3,18119
Sumber : Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010

Anda mungkin juga menyukai