Rahma Yulia1
1
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Imam Bonjol Padang
E-mail : rahma_azka316@gmail.com
ABSTRAK
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuan
pendidikan adalah membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan pada dasarnya merupakan
proses pendewasaan dan pemandirian manusisa secara sistematis, agar dapat menjadi penerus bangsa yang
memiliki kemampuan serta siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif mahasiswa, serta proses pendewasaan
diri dengan cara berinteraksi langsung dengan masyarakat luas. Pengabdian masyarakat yang dilakukan harus
diupayakan secara berkesinambungan dengan melakukan berbagai program pelatihan yang dampaknya dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pelaksanaan kuliah kerja nyata terhadap
keterampilan sosial mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang berjumlah 80 responden. Analisis data
menggunakan Chi Kuadrat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan, dan kategori keeratan tinggi antara
pengaruh kuliah kerja nyata terhadap keterampilan sosial, artinya semakin tinggi tingkat interaksi yang terjadi
selama KKN akan mempengaruhi keterampilan sosial pada mahasiswa.
ilmunya masing- masing. Kedua, Kuliah sasaran KKN di atas dapat melenceng
Kerja Nyata dapat memberikan nilai dari harapan semula, sehingga setelah
tambah dalam rangka meningkatkan KKN berakhir, justru para mahasiswa
kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, (peserta KKN) tetap saja tidak
Kuliah Kerja Nyata merupakan media memperoleh pembelajaran diri yang
untuk membangun kemitraan antara berarti. Begitu pula, kualitas kehidupan
lembaga perguruan tinggi yang masyarakat di lokasi KKN tidak
bersangkutan dengan masyarakat, menunjukkan perubahan yang
termasuk di dalamnya sebagai upaya signifikan.Bahkan, di mata masyarakat
untuk membangun citra sekaligus dapat bisa saja citra perguruan tinggi malah
dijadikan sebagai ajang promosi perguruan semakin merosot. Dengan demikian,
tinggi yang bersangkutan. penyelenggaraan KKN boleh dikatakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengalami kegagalan atau tidak efektif.
merupakan salah satu bentuk partisipasi Banyak faktor yang menyebabkan
aktif mahasiswa, serta proses penyelenggaraan KKN menjadi tidak
pendewasaan diri dengan cara berinteraksi efektif, salah satunya adalah berkenaan
langsung dengan masyarakat luas. dengan kemampuan para mahasiswa
Pengabdian masyarakat yang dilakukan (peserta KKN) dalam berhubungan dan
harus diupayakan secara berkomunikasi antar peserta KKN dan
berkesinambungan dengan melakukan dengan masyarakat setempat, lebih
berbagai program pelatihan yang tepatnya adalah kemampuan mahasiswa
dampaknya dapat dirasakan langsung oleh dalam berinteraksi dengan orang lain,
masyarakat setempat. Adapun yang kemampuan seseorang untuk dapat
dimaksud pengabdian masyarakat ialah berinteraksi dengan orang lain disebut
pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan sosial. Jika interaksi
dan seni yang dilakukan oleh Perguruan terbentuk dengan baik maka akan
Tinggi secara ilmiah dan melembaga membentuk hubungan yang harmonis
langsung kepada masyarakat untuk tetapi sebaliknya jika interaksi itu tidak
mensukseskan pembangunan dan terbentuk dengan baik akan terjadi konflik.
pengembangan manusia menuju Suatu konflik akan pecah apabila
tercapainya manusia yang maju, adil, dan kepentingan-kepentingan yang saling
sejahtera berdasarkan Pancasila, serta brtentangan bertabrakan. Kepentingan-
meningkatkan pelaksanaan misi dan fungsi kepentingan dapat terselesaikan jika
Perguruan Tinggi. Secara umum tujuan masyarakat bersedia untuk melepaskan
dari progam Kuliah Kerja Nyata (KKN) kepentingan-kepentingan pribadi demi
adalah menghasilkan lulusan Sarjana yang kesepakatan bersama. Untuk membangun
mampu menghayati dan menanggulangi hubungan (interaksi) dengan orang lain,
masalah-masalah sosial yang kompleks. maka diperlukan keterampilan sosial.
(Ahmad, 1997) Keterampilan sosial adalah kemampuan
Kuliah kerja nyata secara langsung seseorang untuk dapat berinteraksi dengan
akan menunjukan keterkaitan langsung lingkungannya yang meliputi kemampuan
antara dunia pendidikan dan upaya berkomunikasi, menjalin hubungan dengan
perwujudan kesejahteraan masyarakat. orang lain, dapat menungkapkan setiap
Namun dalam prakteknya, tidak mustahil perasaaan atau permasalahan yang
5
rasa rendah diri, dikucilkan dari hal ini berperan untuk memberikan
pergaulan, cenderung berperilaku yang penanaman nilai-nilai untuk menghargai
kurang normatif (misalnya asosial ataupun harkat dan martabat orang lain tanpa
anti sosial), dan bahkan dalam mendasarkan pada hal-hal fisik seperti
perkembangan yang lebih ekstrim bisa materi atau penampilan.
menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, 4. Rekreasi
kenakalan remaja, tindakan kriminal, Rekreasi merupakan kebutuhan sekunder
tindakan kekerasan, dan sejenisnya”. yang sebaiknya dapat terpenuhi.Dengan
Hasil studi Davis dan Forstythe rekreasi seseorang akan merasa
(Mu'tadin, 2002) terdapat delapanaspek mendapatkan kesegaran baik fisik maupun
yang mempengaruhi keterampilan sosial psikis, sehingga terlepas dari rasa capai,
dalam kehidupan remaja, yaitu : bosan, monoton serta mendapatkan
1. Keluarga semangat baru.
Keluarga merupakan tempat pertama dan 5. Pergaulan dengan lawan jenis
utama bagi anak dalam mendapatkan Untuk mendapatkan peran menurut jenis
pendidikan. Pembelajaran yang diperoleh kelamin, maka anak dan remaja sebaiknya
anak dalam keluarga akan sangat tidak dibatasi pergaulannya hanya dengan
menentukan bagaimana anak akan teman-teman yang memiliki jenis kelamin
bereaksi terhadap lingkungan. Anak-anak yang sama.
yang dibesarkan dalam keluarga yang 6. Pendidikan
tidak harmonis atau broken home dimana
Pada dasarnya sekolah mengajarkan
anak tidak mendapatkan pembelajaran
berbagai keterampilan kepada anak. Salah
yang cukup maka anak akan sulit
satu keterampilan tersebut adalah
mengembangkan keterampilan sosialnya.
keterampilan-keterampilan sosial yang
2. Lingkungan
dikaitkan dengan cara-cara belajar yang
Lingkungan dalam batasan ini meliputi efisien dan berbagai teknik belajar sesuai
lingkungan fisik (rumah, perkarangan) dan dengan jenis pelajarannya.
lingkungan sosial (tetangga), lingkungan 7. Persahabatan dan solidaritas kelompok
juga meliputi lingkungan keluarga
Pada masa remaja peran kelompok dan
(keluarga primer dan sukender),
teman-teman sangatlah besar. Biasanya
lingkungan sekolah dan lingkungan
remaja lebih mementingkan urusan
masyarakat luas. Dengan pengenalan
kelompok dibandingkan urusan dengan
lingkungan maka sejak dini anak akan
keluarganya. Hal tersebut merupakan suatu
sudah mengetahui bahwa dia memiliki
yang normal sejauh kegiatan yang
lingkungan sosial yang luas, tidak hanya
dilakukan remaja dan kelompoknya
terdiri dari saudara, orang tua, atau kakek
bertujuan positif.
dan nenek saja.
8. Lapangan kerja
3. Kepribadian
Keterampilan sosial untuk memilih
Secara umum penampilan sering lapangan kerja sebenarnya telah disiapkan
diidentikan dari kepribadian seseorang, sejak anak masuk sekolah dasar. Melalui
namun sebenarnya tidak. Karena apa yang berbagai pelajaran disekolah mereka telah
tampil tidak selalu menggambarkan mengenal berbagai lapangan pekerjaan
pribadi yang sebenarnya. Orang tua dalam yang ada dalam masyarakat.
10
Kelas
No. Frekuensi Persentase Kategori
Interval
1 35-40 9 11,25% Kurang Baik
2 41-46 27 33,75% Cukup Baik
3 47-52 44 55 % Berperan
Jumlah 80 100 %
DAFTAR PUSTAKA