Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU BUDAYA DASAR

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Asrah Putri Hamdana ( 2223270023)


2. Andhini Aprianti ( 2223270024)
3. Ilham Fauzan ( 2223270033)
4. Clara Imanda Ayu ( 2223270038)
5. Aziza Fajar Fitriana ( 2223270041)

Dosen Pengampu: Subhan Amin, MHI

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami makalah ini
adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang manusia dan
penderitaan serta untuk menyelesaikan tugas.
Ucapan terima kasih atas selesainya tugas ini dan semoga bermanfaat bagi
penulis sendiri dan bagi pembaca. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada
para staf dosen selaku dosen pengampu mata kuliah ilmu budaya dasar yang telah
membimbing penyusunan malakah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, April 2023

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan ..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penderitaan.........................................................................6
B. Penderitaan Dan Perjuangan.................................................................7
C. Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia..........7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan.
Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki
caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di
duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah.
  Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi
manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan
memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita.
  Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan
, jam berapa,  menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang
menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan
sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia
anut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan


dalam penulisan makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Pengertian penderitaan
2. Penderitaan dan perjuangan
3. Pengaruh penderitaan terhadap kelangsungan hidup manusia
4. Contoh-contoh penderitaan dan penyebabnya

C. Tujuan

Melihat rumusan permasalahan yang sudah ditetapkan, maka tujuan


yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian penderitaan
2. Untuk mengetahui penderitaan dan perjuangan

4
3. Untuk mengetahui pengaruh penderitaan terhadap kelangsungan hidup
manusia
4. Untuk mengetahui contoh-contoh penderitaan dan penyebabnya

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal  dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa
Sansekerta dan artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki
penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila
dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.  
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang
ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat
hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan
kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak
bermanfaat.  Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada
orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
     Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan
ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika
seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya.
Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia
mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan
jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
    Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan
individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu
pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari
kehidupan.
Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak
disenangi oleh siapapun. Penderitaan itu ternyata berasal dari dalam dan

6
luar diri manusia itu sendiri. Atau disebut juga dengan faktor internal dan
eksternal.

B. Penderitaan Dan Perjuangan


Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan
hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup
tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan
hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan
tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang
berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan
kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup
dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,dengan waspada, dan disertai
doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita
sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang
yang menentukan hasilnya.

C. Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia


Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam
dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif
ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak
bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
   Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam
jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir
hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di
karenakan  kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan  suatu keadaan

7
dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya
sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental
sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada
lambung.
b) Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis
(kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).
Terkadang kekalutan  mental bisa berujung pada gangguan jiwa  dikarenakan
kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang
sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri.

D. Contoh-contoh Penderitaan Dan Penyebabnya

- Penderitaan manusia dapat dibagi bagian sebagai berikut :


 Nasib buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat
terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan
nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan
nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya :
penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun
dengan kesabaran dan tawakal dan optimise  merupakan usaha manusia untuk
mengatasi penderitaan tersebut.
 Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan
memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah
yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan
Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia
yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
 Kemiskinan , banyak orang yang menderita karena kemiskinan , merasa tidak
pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan
seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia

8
inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang
telah di berikan oleh tuhan.

Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang
tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan
seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang
diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
Setiap penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh baik
positif maupun negatif. Sikap positif yaitu sikap optimis dalam menghadapi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, menyadari apa yang telah
diperbuat selama hidup, dan penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan.
Sedangkan sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus
asa, ingin bunuh diri, dan bahkan selalu menyalahkan Tuhan.

- Sebab-Sebab Penderitaan
 Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan sekitarnya.
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki
manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain manusialah yang dapat
memperbaiki nasibnya. Tetapi kalau takdir Allah yang menentukan kita hanya
bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai penyebabnya.
Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan
sebaik baiknya dengan cara yang baik pula.
 Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Ini merupakan kehendak allah, tapi dalam hal inipun manusia masih dapat
berusaha yaitu dengan kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat berupa usaha
manusia mengatasi penderitaan itu.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada hakekatnya penderitaan dan manusia itu berdampingan bahkan


penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena penderitaan merupakain
rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan.
Penderitaan itu dapat teratasi tergantung bagaiaman seseorang menyikapi
penderitaan tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari
penderitaan. Tidak semua penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa
pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan
kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau sebagai media
untuk menginstropeksi diri. Karena penderitaan tidak akan muncul jika tidak ada
penyebabnya.
Agar manusia tidak mengalami penderitaan yang berat untuk itu manusia
harus bisa menjaga sikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar,
maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan
perilaku antar sesama manusia, alam sekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita
akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun. Selain
itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan
diluar batas kemampuan umatnya.

B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca yang akan lebih mendalami
tentang Manusia dan penderitaan dapat mengambil Referensi yang lain
sehingga dapat membandingkan dengan Referensi yang kami gunakan
dalam penyusunan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

10
 Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta :
Universitas  Gunadarma
 Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada :
Jakarta.
 Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H., 2011. Ilmu Sosial Dasar Umum.
Bandung: Citra Aditya Bakti
 Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1994. Seri diktat kuliah Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta: Gunadarma.
 Hakim, M Arifin. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:Pustaka Satya
 Drs. Djoko Widagdho, dkk. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta. PT bumi
aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai