HEALING
Disusun oleh :
Kelompok 10
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya selaku penulis dapat menyusun makalah ini yang
berjudul “Perawatan Psikososial Pada Korban Bencana Atau Trauma Healing ” tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dari banyaknya organisasi memberikan bantuan pasca bencana alam, yang terlihat
mungkin hanya berupa bantuan fisik, seperti bantuan makanan,penampungan, baju dan
bantuan-bantuan lain yang terbilang penting. Tetapi selain itu, para korban sebetulnya
juga membutuhkan bantuan kesehatan mental karena trauma yang timbul dari bencana
alam berskala besar.
Trauma healing sangatlah penting, melihat banyak dari korban bencana alam
mengalami trauma dan ketakutan yang berlebih ketika mendengar suara- suara yang
menyerupai gaung, getaran, atau semacamnya. Trauma healing sendiri diutamakan
pada anak-anak dan lansia, yang biasanya mengalami trauma paling kuat, baik stres
maupun depresi. Trauma healing seharusnya dilakukan secara teratur agar dapat
membangun kembali mental para korban. Terhadap anak-anak, misalnya, program
trauma healing dapat dilakukan dengan membangun kelompok bermain yang
diikutkan ke dalam kelas, atau kegiatan-kegiatan bermain, belajar, membaca buku,
kegiatan kesenian —s eperti tari, musik, dan melukis — b ahkan kegiatan
beragama. Trauma healing yang diberikan pada anak-anak bertujuan agar mereka
mampu melupakan kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lampau, sehingga
membuat mereka lebih siap apabila bencana datang kembali.
Kegiatan-kegiatan trauma healing yang diberikan pada anak-anak berbeda pada orang
dewasa. Pada orang dewasa, program yang lebih tepat berupa konseling. Selain itu,
yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan kembali wilayah, atau penempatan
korban di wilayah baru. Dengan hal tersebut, ingatan tentang bencana di benak
mereka bisa terhapus, dan kehidupan baru bisa dimulai.
1.3 TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Trauma Healing
Trauma dalam istilah psikologis menunjukkan kondisi yang syok dan tertekan oleh
suatu peristiwa yang membekas relatif lama pada korban. Beberapa kondisi yang
dapat potensial menjadi peristiwa traumatis menurut Taylor (2000) antara lain
bencana, menjadi korban kriminal, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan
harta benda. Parkinson (2000) menjelaskan bahwa peristiwa traumatis dapat
terjadi pada saat bencana terjadi hingga bencana telah berlalu, dalam kondisi
terakhir ini yang disebut post traumatic stress disorder (PTSD)
Trauma healing adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan trauma yang ada. Di sisi lain, trauma healing
adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain yang sedang
mengalami gangguan dalam psikologisnya yang diakibatkan syok atau trauma.
Kegiatan trauma healing mempunyai banyak manfaat bagi masyarat yang menjalani
trauma healing ini. berikut ini merupakan manfaat dari trauma healing :
b) Membuat bahagia
c) Menjadi pribadi yang lebih ikhlas
d) Menjadi semangat kembali
e) Membuat hati tenang dan tentram
f) Lebih peka untuk menyikapi keadaan yang ada
5
vii. Buat dokumentasi kegiatan : audio dan video
a. Trauma ringan
Trauma ringan adalah trauma akibat suatu kejadian yang menggangu kejiwaan
seseorang yang mudah disembuhkan. Trauma ini biasanya akibat beberapa
kejadian: Kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan luka ringan dan
Akibat ucapan atau perbuatan seseorang berupa penghinaan
b. Trauma Sedang
Trauma sedang adalah trauma akibat suatu kejadian yang mengganggu
kejiwaan seseorang yang dapat mengubah perilaku seseorang dalam jangka
waktu tertentu. Penyebab Trauma ini antara lain:
Musibah atau kecelakaan yang merenggut nyawa orang-orang terdekat
korban. Perbuatan seeseorang yang menghilangkan nyawa anggota keluarga.
c. Trauma Berat
Trauma Berat adalah Trauma akibat suatu kejadian yang menggangu kejiwaan
seseorang yang terjadi berkepanjangan. Biasanya trauma ini sulit disembuhkan
dan memakan waktu yang cukup panjang untuk penyembuhannya.
1. Trauma Ringan
2. Trauma Sedang
3. Trauma berat
Penanganan trauma berat sebaiknya diserahkan kepada dokter kejiwaan atau
psikiater. Psikiater sudah punya trik-trik jitu untuk menangani taruma jenis
ini. Yang perlu di waspadai pada trauma berat :
i. Kejiwaan yang sangat tidak stabil
ii. Sering melakukan perbuatan tidak rasional
iii. Mudah tersinggung
Bencana adalah sebuah masalah yang harus ditangani dengan serius, karena apabila sudut
pandang datangnya bencana masih kolot dan tradisional, maka korban yang diakibatkan
karena bencana akan semakin banyak. Dampak dari bencana dibedakan menjadi dua jenis
yaitu dampak secara fisik dan non fisik. Dampak fisik :
7
Dampak non fisik dari bencana:
Inilah beberapa dampak non fisik dari bencana, diantaranya adalah sebagai berikut:
kerja.
baru.
g) Orang tua yang stres berat sehingga tidak ada waktu untuk merawat
anaknya.
8
Dalam buku Panduan Program Psikososial Paska Bencana ada empat
teknik yang bisa dilakukan untuk mengatasi trauma yang dialami anak-anak
diantaranya adalah:
dengan tubuh dan jiwa mereka. Teknik ini bisa dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu:
a) Sensor tubuh
tubuhnya dan memberikan sugesti yang baik bahwa tubuh mereka itu
b) Menghirup bunga
c) Teknik ini bertujuan menstimulasi anak untuk menghirup oksigen dan
nitrogen monoksida yang dibutuhan oleh tubuh, dapat menenangkan
pikiran dan jiwa. Kegiatannya berupa mengajak anak-
9
anak untuk menyebutkan nama bunga yang harum kemudian
d) Penghakau singa
e) Mengeluarkan racun
sebuah udara hitam yang harus mereka keluarkan dari dalam tubuh
mereka.
g) Menyanyikan lagu
h) Membentuk benda
10
i) Tempat rahasia
tersebut. Setelah itu beri tahu mereka bahwa kita akan mengajak
j) Gua bertingkat
menebak bentuk awan mana yang mirip dengn kuda, boneka salju atau
benda-benda lainnya.
11
b) Menyimpan emosi
bersama emosi negatif itu ke dalam kardus atau kaleng yang sudah
disediakan.
c) Mengatasi flashback
Lakukan dan katakan: Nama saya (sebutkan nama), saat ini saya
3) Teknik Rekreasional
12
psikososial. Hanya kegiatan yang memiliki tujuan untuk memenuhi
psikososial.
a) Kegiatan seni
masalah.
13
e) Olahraga
4) Teknik Ekspresif
a) Teknik Menulis
remaja akhir (19 tahun) bahkan bisa juga untuk orang dewasa.
b) Teknik Menggambar
1) Menggambar bebas
14
4) Menggambar kata
gambar.
5) Memberi judul
6) Menggambar perasaan
tabel:
Tabel 3
Macam-macam Teknik Trauma Healing
117
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Trauma Healing yang diberikan oleh MDMC kepada anak yang mengalami trauma akibat
adanya bencana tanah longsor dilakukan dengan dua cara yaitu: a) Trauma healing
Individu, adalah jenis trauma healing yang dilakukan apabila anak mengalami masalah
yang khas dan perlu assessment lebih lanjut lagi. Kegiatan trauma healing individu juga
biasanya melibatkan kerjasama dengan psikolog atau psikiter karena anak perlu
mendapatkan penanganan yang khusus. b) Trauma healing Kelompok, trauma yang dialami
anak dihilangkan dengan cara berinteraksi bersama anak-anak yang sama mengalami
trauma. Kegiatan dari trauma healing kelompok dilakukan secara bertahap. Ketiga tahapan
3.2 Saran
Lebih dikembangkan lagi baik dari segi keilmuan maupun keahlian, bisa dengan terjun
langsung melalui kegiatan peduli bencana. Hal ini begitu sangat penting, karena skill
trauma healing adalah salah satu keahlian yang harus dimiliki pekerjaan sosial di level
mikro, mezzo, dan makro. Terlebih Indonesia sangat rawan sekali dengan datangnya
bencana, maka diperlukan orang-orang yang memiliki keahlian untuk menangani korban-
118
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC
Parkinson, frank. 2000. Post trauma Stress : A Personal Guide to Reduce the longterm
Effects and Hidden damage caused by Violence and Disarter.
Fisher book
Slegel, Danille J; Solomon, marion. 2003. Healing Trauma ; Attachment.
Mind and Brain. New York : WWW Norton & Company
Effendi, Tjiptadinata. 2005. Meditasi Jalan menuju Kesembuhan Lahir dan Batin.
Jakarta : Gramedia
Bevaola Kusumasari, Manajemen Bencana dan Kapabilitas Pemerintah Lokal, Gava
Media: Yogyakarta, 2014.
119