Bismillahirarahmanirrahim,
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya maka makalah Konseling Trauma dengan judul ”Tahapan Trauma
Healing” dapat diselesaikan pada waktunya. Makalah di buat secara berkelanjutan
dengan maksud, tujuan, arah dan sasaran yang jelas berdasarkan materi yang
dikumpulkan .
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
wawasan bagi pembaca untuk selanjutnya dapat jadi pedoman dan dilaksanakan
sebaik-baiknya serta penuh tanggung jawab.
Di karenakan keterbatasan pengetahuan maupu kemampuan kami,makalah ini
masih banyak kekurangan di dalam nya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Rumusan Masalah
1. Apa Urgensi dari Trauma Healing?
2. Bagaimana Tahapan dalam Trauma Healing?
3. Bagaimana Tahapan Trauma Healing untuk korban Bencana alam?
4. Bagaimana Tahapan Trauma Healing untuk korban Bullying?
5. Bagaimana Tahapan Trauma Healing untuk korban Pelecehan?
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yakni sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Urgensi dari Trauma Healing.
2. Untuk mengetahui Tahapan dalam Trauma Healing.
3. Untuk mengetahui Tahapan Trauma Healing untuk korban Bencana
alam.
4. Untuk mengetahui Tahapan Trauma Healing untuk korban Bullying.
5. Untuk mengetahui Tahapan Trauma Healing untuk korban Pelecehan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Trauma healing pada anak cenderung lebih sulit, ketimbang trauma healing
pada orang dewasa. Karena, anak-anak seringkali sulit menceritakan
kecemasannya dibandingkan orang dewasa.1
1
Koentjoro, Budi Andayani. 2007.
Recovery Kawasan Bencana: Perwujudan Trauma Healing Melalui Kegiatan
Psikologi dan Rohani. UNISIA No 63/XXX/I/2007
4
kita. Artinya, kita akan menjelajahi peristiwa itu dan
mengintegrasikannya di lingkungan yang aman.
5
menanggapi bahaya dan tekanan masa depan. Termasuk kesehatan jangka
panjang. Tak hanya berdampak secara biologis, tapi emosional karena masa
ini, emosional anak tahap perkembangan.
i
Gejala psikis seperti demikian tidak bisa dibiarkan berlarut-
larut. Para korban harus dibantu agar pulih kondisi psikologisnya dari
pengalaman traumatis melalui pemulihan trauma (trauma healing).
Gangguan PTSD pada korban bencana muncul setelah 1 bulan, sedangkan
gangguan trauma yang muncul kurang dari 1 bulan disebut Acute Stress
Disorder (ASD). Biasanya korban yang mengalami ASD dapat pulih kembali
dari gangguan trauma sehingga hanya memerlukan dukungan
psikososial. Sedangkan Gangguan PTSD memerlukan penanganan khusus,
seperti terapi psikis dengan intervensi khusus dan jika sangat mengganggu
dapat dipertimbangkan pemberian obat-obatan
6
Proses penyembuhan trauma pasca bencana didasarkan pada dua kondisi
yaitu:
a). Korban trauma memiliki teman dekat untuk dapat saling berbagi
dan saling memberikan semangat. Melalui kondisi ini korban trauma
dengan sendirinya akan menciptakan kondisi yang aman dan nyaman
dengan lingkungan sekitar. Berbeda apabila memilih sikap untuk diam dan
menarik diri.
Anak yang mengalami trauma yang kemudian diberikan trauma healing akan
melewati beberapa tahapan, diantaranya:
1) Terguncang
2) Menyangkal
3) Marah
4) Tidak berdaya
7
Pada tahap tidak berdaya ini anak mulai luluh dan mengerti
hikmah dari kejadian yang menimpanya. Ada proses pengakuan
dalam diri dan kekuatan untuk dapat menerima situasi yang terjadi.
Seperti kehilangan orangtua, teman, dan saudara.
5) Penerimaan
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai terapi yang bisa dilakukan untuk
anak korban bullying:
Konseling
Konseling merupakan langkah pertama yang bisa diambil orangtua.
Konseling dengan psikolog atau psikiater dapat membantu anak terbuka
tentang pengalamannya mengenai tindakan bullying yang dialami.
Psikoterapi
2
Esther Giller. Sidran Institute. (2018).
What Is Psychological Trauma? (Oniline),
(https://www.sidran.org/resources/forsurvivors-and-loved-ones/what-
ispsychological-trauma/), diakses pada tanggal 12 Oktober 2020.
8
Psikoterapi merupakan salah satu metode penanganan yang umum dilakukan
untuk menangani berbagai masalah kejiwaan dan mental.
Selain itu, terapi ini juga mengajarkan untuk mengatasi perasaan ketakutan
tersebut.
Anak akan terbantu untuk membangun kembali harga dirinya, serta optimis
dan percaya diri tentang masa depan.
CBT
Salah satu terapi paling efektif dalam mengatasi gangguan emosi akibat
bullying adalah CBT.
Nah, CBT menjadi metode pengobatan yang paling dipercaya dan didukung
penelitian untuk masalah tersebut.
9
Pengobatan
Bila depresi, kecemasan, atau stres anak akibat bullying tidak cukup
ditangani oleh psikoterapi, mungkin akan disarankan untuk menjalani
pengobatan oleh dokter.
Selain pendampingan yang intens, mengatasi trauma akibat pelecehan seksual yang
dialami dapat dilakukan dengan cara:
Korban pelecehan seksual umumnya sering menyalahkan diri sendiri atas kejadian
yang menimpanya. Sebaliknya, sebaiknya hentikan menyalahkan diri sendiri karena
gangguan ini terjadi bukan kesalahan korban. Tidak ada salahnya setelah korban
menjalani kehidupan yang baru, lakukan hal-hal yang menyenangkan dan perawatan
diri
3
Webster, Noah. 1979. Webster’s New Universal Unabridged Dictionary,
New York: World Publishing Co.
10
2.Siap bercerita
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menentukan diri sudah siap atau belum
untuk bercerita. Mengeluarkan isi hati ke orang yang tepat bisa membantu proses
penyembuhan.
“Sebagai korban, bila merasa sudah siap bercerita, maka berceritalah pada orang
yang dipercaya, dan dapat meminta saran atas rencana yang akan dilakukan,
3.Berkonsultasi ke profesional
Hal lainnya, korban juga dapat mengakses layanan professional. Misalnya konsultasi
ke psikolog untuk membantu proses pemulihan dari trauma.
“Harapannya agar pelaku mendapat efek jera dan bertanggungjawab atas apa yang
telah dilakukannya,”
11
Ketika situasi mulai aman dan terkendali setelah melapor ke pihak berwajib, saatnya
untuk membuat hati kembali adem dan nyaman.
“Suasana nyaman diperlukan agar dapat berpikir jernih sehingga proses pemulihan
dapat berlangsung dengan baik,”
Semakin peristiwa pahit terus diungkit, hati akan terus merasakan sakit. Setop bahas
kejadian tak menyenangkan tersebut.
7.Memberi egedukasi terhadap keluarga korban tentang apa yang dapat dilakukan
untuk membantu pemulihannya
Terapi hati satu ini sangat dibutuhkan korban pelecehan seksual. Edukasi jelas
bermanfaat untuk melupakan pengalaman buruknya.
“Dibutuhkan lingkungan yang kondusif dan dukungan yang positif pada masa masa
pemulihan. Untuk itu, edukasi diperlukan agar pihak keluarga paham dan tepat dalam
bersikap demi pemulihan korban,
12
Ketika tidak ada lagi pihak keluarga atau teman dekat yang mampu menenangkan
hatinya yang terguncang, ada baiknya untuk berkonsultasi lebih intens dengan
psikolog.4
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trauma healing adalah tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain
untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang
dialami yang diakibatkan syok atau trauma. Kegiatan trauma healing bisa
4
Webster, Noah. 1979. Webster’s New Universal Unabridged Dictionary,
New York: World Publishing Co.
13
berupa terapi bermain, tetapi aktivitas kelompok, SELF, terapi memasak, ,
relaksi dan lain-lain
A. Saran
Saran dan kritik yang bersifat membangun dari dari berbagai pihak sangat
diharapkan demi kelengkapan isi dari makalah ini, atas perhatianya kami
mengucapkan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
14
What Is Psychological Trauma? (Oniline),
(https://www.sidran.org/resources/forsurvivors-and-loved-ones/what-
ispsychological-trauma/), diakses pada tanggal 12 Oktober 2020.
15
i
ii