Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUSKA RIAU

FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI (FDK)


PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)

BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-1

Judul Tugas : Pengertian dan tujuan konseling trauma


Mata Kuliah : konseling trauma
Lokal/Semester : BKI.C KI.A / 5 (lima)
Hari/Tgl. : Selasa,06 november 2020
Pukul : 15.20-17.00 WIB
Tempat : WAG
Nama anggota Kelompok : 1. Ayu kurniawati
2. Tuti purnama sari
3. Silviana rizki

Dengan ini sudah melaksanaan diskusi kelompok dalam mata kuliah Konseling trauma
dengan hasil:

Nama Moderator : Yul asnila

Nama Notulen : Melia agustina

Lampiran Hasil Diskusi Kelompok


Penanya/Penanggap:

1. a. Nama : Melia agustina


c. Tanggapan/Pertanyaan : Jika individu memiliki trauma yang sangat mendalam
Bagaimana cara mengatasi trauma itu dan adakah pendekatan yg digunakan??
Jika ada pendekatan apa yg digunakan dalam mengatasi nyaa...
2. a. Nama : wahyu rianti
c. Tanggapan/Pertanyaan : Apa pengaruh atau efek buruk dalam jangka waktu
yang panjang jika seorang klien mengalami pristiwa
traumatik lalu bagaimana upaya konselor di dalam
proses konseling trauma ini menangani hal tersebut?
3. a. Nama : resvi elvina
c. Tanggapan/Pertanyaan : di makalah dijelaskan bahwasanya konseling trauma
adalah konseling yang digunakan untuk menyembuhkan
pasien yang mengalami trauma tertentu. jadi yang ingin
saya tanyakan adalah trauma seperti apa yang dapat
disembuhkan oleh seorang konselor ? Misalnya,
seorang anak yang makan kebanyakan cabe, trus
ternyata dia sakit perut karna cabe tersebut. Bsok2 nya
dia ga mau lagi makn cabe, apa itu termasuk trauma?

Jawaban/Tanggapan Pemakalah:

1. a. Nama : Silviana rizki


b. Jawaban/Tanggapan : Trauma adalah suatu gejala psikologis yang
menyebabkan penderitanya mengalami ketakutan
terhadap suatu peristiwa yang pernah dialaminya.
Penderita trauma akan selalu terbayang-bayang
peristiwa yang membuatnya menjadi ketakutan, apabila
penderita trauma tidak mendapatkan pelayanan terbaik,
atau mendapatkan bantuan dalam menghadapi
traumanya. Ada beberapa pendekatan untuk mengatasi
trauma salah satunya yaitu REBT (Rational Emotive
Behavior Theraphy) REBT adalah suatu pendekatan
yang bertujuan untuk merasionalkan pemikiran
seseorang agar mau menjadi pemikiran yang rasional
dan dapat menjalani kehidupannya dengan layak dan
normal. Untuk penderita trauma hal ini sangat bisa
digunakan, karena sebagai penderita trauma, seseorang
akan selalu mengingat atau teringat oleh peristiwa yang
menyebabkannya menjadi trauma. Serta pemikiran-
pemikirannya yang irasional terhadap peristiwa
traumatis tersebut. REBT dapat membantu penderita
trauma tersebut merasionalkan kembali pemikirannya.
peran konselor dalam pendekatan REBT yaitu:
Berperan aktif dan diretif. konselor dapat mengambil
peran lebih banyak untuk memberikan penjelasan untuk
klien terutama pada awal konseling. Konselor dapat
mengkonfrontasikan pikiran irasional yang
dikemukakan klien.

2. a. Nama : Tuti purnama sari


b. Jawaban/Tanggapan : Disini pengaruhnya sangat kuat diantaranya seseorang
itu bisa mengalami depresi, kecemasan yang berlarut-
larut, dan jika udah terlalu lama dia mengalami trauma
maka kemungkinan dia memiliki keinginan untuk
melukai diri sendiri bahkan bunuh diri. Upaya konselor
dalam proses konseling trauma Menyesuaikan jenis
permasalahan dengan karakteristik pasien/klien dan
juga denagn cara terapi, diantaranya yaitu terapi
perilaku kognitif, untuk mengenali dan mengubah pola
pikir pasien/ klien yang negatif menjadi positif. Terapi
eksposur, untuk membantu pasien/klien menghadapi
keadaan dan ingatan yang memicu trauma secara
efektif.

3. a. Nama : Ayu kurniawati


b. Jawaban/Tanggapan : macam macam jenis trauma yg bisa di sembuhkan
oleh konselor contoh nya trauma psikologis yg terdiri dari
-trauma pengobatan
-trauma duka cinta
-trauma bencana alam
-trauma anak yg di abaikan
-comolex trauma
terus rere juga bertanya apakah anak yg sakit perut karna makan cabe termasuk
trauma ? jawabannya iya karna si anak tersebut
memiliki rasa takut dan cemas kalo makan cabe nah jadi
disini si anak perlu dukungan dari orang tua dak
keluarga untuk membangun kepercayaan diri dia dan
meyakinkan dia kalo makan cabe itu ga selama nya
bikin sakit perut.
Tambahan Audience:

1. a. Nama : siti aslamiah


b. tambahan jawaban : .siti aslamiah(menambahkan pertanyaan dari resvi
elvina).

Konselor bisa menangani masalah trauma itu sedikitnya ada 4 bagian yaitu
1. trauma psikologis Trauma ini adalah akibat dari suatu peristiwa atau pengalaman
yang luar biasa.
2. trauma neurosis Trauma ini merupakan suatu gangguan yang terjadi pada saraf
pusat (otak) individu, akibat benturan-benturan benda
keras atau pemukulan di kepala. 
3. Trauma psikosis merupakan suatu gangguan yang bersumber dari kondisi atau
problema fisik individu, seperti cacat tubuh, amputasi
salah satu anggota tubuh, dsb
4. Trauma diseases suatu penyakit yang bersumber dari stimulus-stimulus luar yang
dialami individu secara spontan atau berulang-ulang,
seperti keracunan, terjadi pemukulan, teror, ancaman,
dsb.Jika contoh yg disebutkan rere tadi ttg anak yg
makan cabe trus menyebabkan ia takut untuk makan
lagi, maka itu di sebut trauma diseases yaitu suatu
penyakit yang bersumber dari stimulus-stimulus luar
yang dialami individu secara spontan atau berulang-
ulang, seperti keracunan, terjadi pemukulan, teror,
ancaman, dsb
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-2

Judul : Teknik Dasar dan Aplikasi Konseling Pasca Trauma


Mata kuliah : Konseling Trauma
Lokal/smstr : BKI 5C
Tanggal : 13 November 2020
Anggota kelompok 2
- Yul Asnila
-M Furqon hidayat
-Melia Agustina
Dengan ini sudah melaksanakan diskusi kelimpok dalam mata kuliah Konseling
Trauma dengan hasil:
1. Moderator : Riska anggraini
2. Notulen : Riska AnggrainI
Penanya
1.Sakinah Amini
Di bagian prosedur pelaksanaan Terdapat mekanisme2 dan sub2nya Bisakan pemakala
menjelaskan satu persatu Mekanisme pertama itu maksudnya apa dan langka 1 misal seperti
apa?
2.Silviana Riski
Bagaimana jika rasa trauma seseorang itu kembali?Misalnya trauma bencana alam.Apa yg
harus dilakukan oleh konselor Dalam mengatasi rasa trauma nya ituu??
3. Resvi Elvina
Apakah teknik dan prosedur dalam menghadapi klien trauma berbeda dengan menghadap
klien dengan gangguan lainnya, seperti klien yg mengalami stress, atau lain2nya.
Jika berbeda, dimna ltak perbedaannya?
Jawaban
1. Melia Agustina menjawab pertanyaan dari saudari Silviana risky
Baiklah Jika seseorang itu ingat kembali pada trauma yang dimilikinya.
 Meminimalkan paparan media yang memberitakan tentang bencana atau peristiwa
tersebut.
 menghindarkan mereka dari tempat tempat dimana kejadian mengerikan itu
berlangsung.

 Melakukan kegiatan yg bermanfaat dan sebanyak mungkin.

 mengajak mereka untuk bermain dan bersenang senang.

 Bersedia mendengarkan apa yg menjadi masalah yg dimiliki nyaa.dan memahami


dan merespon apa yg menjadi curhatan nyaa.

Dan perlu diingat bahwasanya secara moral dukungan psikososial ini bertujuan untuk
melepaskan korban dari perasaan cemas, takut yang dialaminya.bukan untuk meluncurkan
peristiwa pahit tersebut.Dan kegiatan bersama sama bertujuan bahwa apa yg dialaminya
bukan dirasa sendiri melainkan juga dirasakan bersama.
Sekian dan terimakasih
2. M furqon hidayat menjawab pertanyaan dari resvi elvina, apakah teknik dan prosedur
dalam menghadappi klien trauma berbda dengan klien yg mengalami gangguan lainya?,
menurut saya dalam prosedur penanganan dalam menghadapinya menggunakan prosedur yg
sama, karna dalam gangguan trauma pasti selalu sama gejala dengan gangguan yang lainnya
seperti stress dll. namun cara mengatasi trauma psikologis ada beberapa cara yaitu :
 Fokus pada hal penting

 Kembali ke rutinitas dan mengurus diri sendiriKonsumsi makanan yang sehat, cukup
tidur, berolahraga secara teratur, dan melakukan berbagai hal lain untuk menjaga
tubuh Anda berfungsi dengan baik. Selain itu, cobalah melakukan hal-hal yang Anda
sukai, untuk menghilangkan stres. Beraktivitas dapat membantu mengalihkan pikiran
Anda dan mengatasi trauma.

 Tenangkan diri dengan menarik napas

 Jangan ambil keputusan besar

 Tidak menyalahkan diri sendiri

 Cari bantuan untuk pemulihan


Apabila Anda tidak dapat mengatasi trauma sendiri, carilah bantuan. Anda bisa curhat
kepada teman atau keluarga, berkonsultasi pada psikolog atau psikiater, atau mendatangi
organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang konsultasi khusus bagi penderita trauma.
3. Yul Asnila menjawab pertanyaan dari Sakinah Amini, tentang prosedur pelaksanaan.
mekanisme penggorganisasian memiliki 5 langkah yaitu
 assesment(Adalah suatu hal penting yang harus diperhatikan secarakomprehensif
oleh semua pihak yang terlibat dalam pemberian bantuan pada penderita traumatik
bahwa upaya deteksi (teropong, observasi, analisis dan pemahaman) terhadap kasus,
masalah ataupenyakit secara mendalam merupakan kunci utama dari
keberhasilanpenanganannya (terapi atau konselingnya).Bagaimana proses awal
terjadinya trauma dan sejauh manakondisi traumatik menyerang individu? Konteks
ini, kiranya akanmemudahkan kita dalam hal pencarian solusi akhir
untukmengembalikan kondisi normal bagi penderita ganguan kejiwaan

 plan (Konsep ini merupakan pemikiran dasar dalam rangkamenjalankan tugas secara
menyeluruh. Tanpa planning yangtepat, kesulitan akan segera menghadang. Dengan
adanyaplanning, maka segala sesuatu yang dibutuhkan dalam aplikasikerja akan
berjalan dengan baik dan terfokus.) secara bertahap dan berkesinambungan)

 lead digunakan oleh konselor untukmengarahkan pembicaraan klien dari satu hal ke
hal yang lainnya secaralangsung, Keterampilan ini sering disebut keterampilan
bertanya, karena dalam penggunaannya hanya menggunakan kalimat-kalimat tanya.

2. mekanisme konseling terdapat 4 tahapan yaitu : a.awal (tahap awal yang sangat
berpengaruh dalam proses selanjutnya. Tahap ini ditandai dengan dibentuknya struktur
kelompok. Adapun manfaat dari dibentuknya struktur kelompok ini adalah agar anggota
kelompok dapat memahami aturan yang ada dalam kelompok untuk bertanggung jawab pada
tujuan dan proses kelompok. b.transisi (tahap ini adalah terjadinya suasana
ketidakseimbangan dalam diri masing-masing anggota kelompok. Konselor diharapkan
membuka permasalahan masing-masing anggota sehingga masalah tersebut dapat bersama-
sama dirumuskan dan dapat diketahui penyebabnya. Walaupun anggota kelompok mulai
terbuka satu sama lain, tetapi dapat pula terjadi kecemasan, resistensi, konflik, dan
keengganan anggota kelompok membuka diri. Oleh karena itu, konselor selaku pemimpin
kelompok harus dapat mengontrol dan mengarahkan anggotanya untuk merasa nyaman dan
menjadikan anggota kelompok sebagai keluarganya sendiri. Untuk ini perlu
diselenggarakanya). c. kerja (anggota kelompok diharapkan telah dapat membuka dirinya
lebih jauh dan menghilangkan defensifnya, adanya perilaku modelling yang diperoleh dari
mempelajari tingkah laku baru serta belajar untuk bertanggung jawab pada tindakan dan
tingkah lakunya. Akan tetapi, pada tahap ini juga dapat saja terjadi konfrontasi antara anggota
dan transferensi. Dan peran konselor dalam hal ini adalah berupajaga keterlibatan dan
kebersamaan anggoota kelompok secara aktif.). d. terminasi (tahapan dimana anggota
kelompok mulai mencoba perilaku baru yang telah mereka pelajari dan dapatkan dari
kelompok. Umpan balik adalah hal penting yang sebaiknya dilakukan oleh masing-masing
anggota kelompok. Hal ini dilakukan untuk menilai dan memperbaiki perilaku kelompok
apabila belum sesuai. Oleh karena itu, tahap akhir ini dianggap sebagai tahap melatih diri
klien untuk melakukan perubahan.)
Tambahan
Rangga Afanza Alfarizi Menambahkan jawaban atas pertanyaan Silviana Rizky.
Bismillah saya Rangga Afanza Ingin membatu untuk menjawab pertanyaan dari saudari
Silviana,
pertanyaannya “Bagaimana jika rasa trauma seseorang itu kembali , Misalnya trauma
bencana alam. Apa yg harus dilakukan oleh konselor Dalam mengatasi rasa trauma nya
ituu??..
Kita bedah sedikit pengertian dari traumanya itu sendiri.. Trauma dalam istilah kesehatan
adalah : Cedera yang parah dan sering membahayakan jiwa yang terjadi ketika seluruh atau
suatu bagian tubuh terkena pukulan benda tumpul atau tiba – tiba terbentur. Jenis cedera
yang seperti ini berbahaya karena tubuh dapat mengalami shock sistemik, dan organ vital
dapat berhenti bekerja secara cepat. Oleh karena itu, penanganan secara medis tidak hanya
dibutuhkan, namun juga harus cepat diberikan agar dapat meningkatkan kemungkinan pasien
selamat dari trauma
Jadi umumnya trauma ini dapat terjadi akibat ada kontak fisik langsung yang dialami
sehingga menimbulkan rasa ketakutan berlebih terhadap kejadian tersebut. Dan tentunya
trauma ini akan terus berulang / teringat oleh seseorang yang mengalaminya, jadi apabila dia
telah melihat/ merasakan posisi dirinya sedang mendekati tragedi yang sama.. maka spontan
tubuhnya akan merespon / syok ..
Upaya untuk menanganinya
 Mengenali jenis trauma apa yang dia rasakan
 Pengakuan, tentu pengakuan adalah hal paling utama untuk menyelesaikan trauma ini,
karna dari pengakuan ini sumber informasinya..

 Cerita lebih terbuka.

 memafkan setiap kejadian yg dialami

 focus terhadap diri sendiri dan jangan membayangkan hal yang bersangkutan dengan
tragedy.

 Relaksasi..

 jauhkan pikiran, lingkungan yang berkaitan dengan kejadian, sehingga dia tidak
memikirnya berlebihan

 terapi dan obat medis..


BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-3

KULIAH ONLINE*🏫
📌Prodi : BKI
📚Mata Kuliah : *KONSELING TRAUMA*
🗓️Hari/Tanggal : JUMAT, 20 Nov 2020
📄Topik : *konseling Traumatik dengan CBT*
⏰PUKUL : 15.20
🏛️Kelas : BKI KI 5 C
👨🏻‍🏫Dosen : Bapak Muhammad Hafis, S.Sos.,M.Pd.i

📋Pemakalah: *Kelompok 3*
-Rani selpia Sridevi
-Riska Anggraini
-Neli Parika

🎙️Moderator: -(Kel4)
📝Notulen: (kel4)

1. Vira Yunita
Berikan contoh kasus menyelesaikan masalah trauma dengan Cbt ini ?

2. Rangga afanza Alfarizi


Dalam ctatan materi di bagian teknik intervensi "mengulang kembali beragam pernyataan
diri" / role play.. ini maksudnya seperti apa , dn kmudian jika seseorang mengalami trauma
kemudian di lakukan role play apakah nantinya justru dia semakin tertekan krna terlalu sering
mengingatnya ?, Lalu apakah teknik intervensi CBT ini tidk memiliki kekurangan?

Jawab
1. Riska Anggraini
intervensi sebenarnya di sini adalah intervensi tingkah laku pada individu yang
mengalami trauma dan intervensi ini cukup kmembantu konselimembangun
hubungan antara situasi permasalahan dengan ke-biasaan mereaksi permasalahan.
Individu belajar mengubah perilaku, menenangkan pikiran dan tubuh sehingga
merasa lebih baik, berpikir lebih jelas dan membantu membuat keputusan yang
tepat (Bush, 2003). Nah jadi, Intervensi tingkah laku diharapkan dapat membantu
konselidalam mereduksi sindrom trauma yang dialaminya serta membuat
keputusan yang lebih tepat.Pada intervensi tingkah laku, konselidiajak untuk
melakukan pembelajaran atau pengkondisian serta membuktikan pengalaman
traumatisnya. Konseliyang masih mengalami trauma pada pantai dilatih untuk
terbiasa berinteraksi dengan lingkungan pantai. Kemudian kondisi-kondisi
traumatis lainnya yang akan menghantarkan konselipada proses pembelajaran
dan pengkondisian untuk mereduksi sindrom trauma tsunami. Sehingga pada
akhirnya diharapkan konselimampu menjalani kehidupan dengan normal tanpa ada
bayangan traumatisnya.
2. Riska Anggraini
Studi kasus ada pada kasus yang dijelaskan dalam jawaban Rangga
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-4
Mata Kuliah : Konseling Trauma
Dosen : Bpk. Muhammad Hafiz, S.Sos., M.Pd.i
🗓️Hari/Tanggal : JUMAT, 27 Nov 2020
📄Topik : Strategi Mengatasi Trauma Pada Korban Bullying Melalui
Konseling Eksistensial
PUKUL : 15.20 S/d Selesai
🏛️Kelas : BKI KI 5 C

PEMAKALAH KELOMPOK 4
-Resvi Elvina
-Hashfi
-Muhibatul

🎙️Moderator : Rangga Afanza A(Kel5)


📝Notulen : Sakinah Amini S(kel 5)

NADIA FADILATUL
Saya mau bertanya sedikit
Bagaimana jika konselor sedang menangani klien yg mengalami trauma bulliying trus
konselor memakai teknik eksistensial. Dan mungkin hampir sampai pada tahap akhir trus tiba
tiba klien teringat pada traumanya ini ketika melihat seseorang secara langsung ataupun
dalam media sosial dan traumanya ini kambuh lagi. Bagaimana cara mengatasi nya? Atau
mengulang konseling teknik eksistensial ini? Atau bagaimana?
Mohon penjelasannya pemateri, terimakasih
2. HASAN BASUNI

Saya ingin bertanya kepada pemateri mengenai teknik konseling pada materi kali ini pada
poin paradoxical intention yakni mendorong klien untuk ikhtiar dalam menghindari apa yang
menjadi traumatik pada klien,, nah pertanyaan saya kepada pemakalah apakah teknik ini
hanya untuk menekan kan menghindari dari apa yang membuat klien tersebut trauma?

3. ROVITA MAILA

Saya Rovita Maila Sardina ingin bertanya kepada pemakalah. Pertanyaannya bagaimana
Konselor profesional dalam menghadapi cyber bullying dimedia online pada remaja masa
kini? Dan berikan solusi untuk mengatasi cyber bullying dimedia online
Sekian terimakasi
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE- 5 dan 6

JUDUL KEL 5 : Peran Konselor Terhadap Klien Yang Mengalami Trauma Melalui Teknik
Rational Emotif Behaviour Theraphy (REBT)
JUDUL KEL 6 : upaya konselor untuk mengatasi trauma

Tanggal : JUMAT, 4 Desember 2020


Pemakalah: *Kelompok 5*
 Nurani
 Sakinah Amini
 Rangga Afanza

Pemakalah : *kelompok 6*
 vira yunita
 wahyu rianti
 mianti susanti
Moderator: TATIK VARIKA (Kel 7)
Notulen: SAFIRA TAZKIYAH kel 7
Pertanyaan untuk kelompok 5
1. Hasan basuni
Mengenai kelemaha yang ada pada REBT pada point pertam bahwa kurang efektif pada
schizophrenia,,mengapa demikian??
2. Safira tazkiyah
Bagaimana cara kerja REBT untuk menghilangkan trauma pada diri seseorang?
3. Siti aslamiah
Bagaiman kerja terapi REBT dalam menangani traumatik akibat pembuliyan?
Dan apakah terapi ini bisa untuk menangani seseorang yang terkena stress berat akibat beban
kerja.

Pertanyaan untuk kelompok 6


1.Muhibatulma'rufi
Terkait poin no 3. Bagaiamana cara konselor mengembangkan kemampuan yang ada pada diri
klien sehingga ia merasa berarti dalam hidupnya? Ada kah cara khusus yang harus di miliki
konselor?
2.Meriade
Misalkan ada seorang klien yang mempunyai trauma semacam klien mempunya trauma takut
sama darah gitu kan dikarenakan dulu sewaktu dia kecil dia pernah terjatuh dan mengeluarkan
darah sementara setelah ia dewasa ia terjatuh lagi dan bagian tubuhnya mislakan kaki
mengeluarkan darah bagaimana ia menangani dirinya sendiri yang terjatuh berdarah tadi tu
sementara dia panik sendiri atau trauma sama kejadian tersebut dan trauma sama darah seperti
itu bagaiman konselor menangani klien yang memiliki trauma seperti itu dan bagaimana
konselor meyakini kepada diri klien untuk penanganan pertama jika ia mengalami hal yang
seperti itu tentabg darah darah gitu agar ia tidak panik jadj seperti itu
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KEl 7 8 9 dan 10

Tanggal : 8 Januari 2020


Kelompok 7 : Gangguan Stress pasca Trauma Pada Korban Pelecehan Seksual Dikalangan
Pelajar
1. Tatik Varika
2. Safira Tazkiyah
Kelompok 8 : dampak trauma kekerasan dalam rumah tangga Terhadap perkembangan Psikis
Anak
1. Meri Ade
2. Nadia Fadhilatul
Kelompok 9 : Layanan Trauma Healting
1. M Hasan Basuni
2. Siti Aslamiah
Kelompok 10 : Pendekatan Dalam Mereduksi Masalah Traumatik pada anak dan Remaja
1. Rovita Maila Sardina
2. Rusniati
Moderator: Riska Anggraini
Notulen : Riska Anggraini
Jawab
Kelompok 7
1. lika widiawati
Misalkan kita memiliki teman yang mengalami PTSD nah apa yang kita lakukan jika misal
nya tiba tiba dia panik, cemas, takut dll. Pertolongan pertama dari kita sebagai teman nya
bagaimana?
Jawab
1. TATIK VARIKA
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menyuruh orang tersebut untuk
1. Menarik napas yang dalam, karena Bernapas dengan dalam dapat membuat tubuh relaks
dan mengurangi aktivitas saraf di otak yang menyebabkan rasa cemas. Ketika mengalami
kecemasan, tarik napas panjang selama lima detik, kemudian tahan selama lima detik, lalu
lepaskan kembali perlahan-lahan dalam lima detik juga. Lakukanlah beberapa kali sampai
pikiran lebih tenang.
2. Menerapkan metode 3-3-3
Lihatlah ke lingkungan sekitar dan sebut tiga benda. Kemudian sebutkan tiga suara yang
mungkin sedang terdengar saat itu. Lanjutkan dengan menyebut tiga bagian tubuh, seperti
jari, lengan, dan pergelangan kaki, sambil menggerak-gerakkannya dengan santai. Teknik ini
dapat membantu menghentikan atau mengalihkan pikiran negatif yang membuat seseorang
gelisah.
3. Menyediakan waktu untuk diri sendiri
Sediakan waktu untuk berjalan santai, melakukan meditasi, mendapatkan pijatan, atau
berendam di air hangat. Bila perlu, matikan telepon genggam atau handphone nya selama
beberapa saat agar mereka tidak terganggu.
Kelompok 8
1. Melia Agustina
Apa peran konselor dalam menangani kasus Dampak Truama Kekerasan Rumah
Tangga terhadap psikis anak?\
2. Muhibatul Ma’rufi
Bagaimana menghilangkan sifat keras kepala dan meningkatkan kesabaran?\
3. Lika Widiawati
Apakah adakemungkinan anak yang mengalami KDRT akan memgalami hal yang sama
ke pasangannya nnati. Jika iya bagaimana cara mengatasinya?

Nadia Kel 8 menjawab pertanyaan muhib.


Pertanyaan nya:
Di jelaskan pada paragraf terakhir, *Jadi kalau seseorang dewasa sering bertindak keras dan
luar biasa bisa jadi di waktu kecilnya juga sering mengalami kekerasan fisik maupun verbal*.
Nah, yang ingin saya pertanyakan adalah.
Ketika kita (saya) yang mengalami dampak itu artinya sifat keras saya hri ini adalah
penyebabnya karena kejadian di masa lalu seperti pembahasan makalah. Bagaimana cara nya
agar menghilangkan sifat keras itu? Tips ampuh nya gitu apa sih agar tidak keras lebih
bersabar gitu?

Jawabannya:
Nah ketika muhib memiliki sifat keras, berarti muhib memiliki trauma pada masa kecil atau
masa kanak-kanak.
Dan dari trauma itulah sifat keras akan terbentuk.
Namun, jika sifat keras itu tidak terjadi karena trauma kemungkinan itu adalah bawaan lahir
atau keturunan.
Lebih lanjut ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam usaha mengelola pikiran yang
mengganggu dan berdamai dengan diri sendiri untuk menghadapi trauma yang dialami,
seperti:
1. Menghindari hal yang mengingatkan kembali trauma. Hal ini bisa dilakukan dalam jangka
waktu dekat dan disertai dengan usaha yang lain. Usaha menghindar ini bukanlah satu hal
yang
dapat membuat pikiran menjadi aman, namun hanya menghindari kita untuk berpikir
berlebihan terhadap trauma dan tidak dapat lepas dari ingatan tersebut.
2. Melakukan kegiatan menyenangkan yang dapat mengalihkan pikiran. Sekali lagi, ini
bukanlah hal utama yang dapat menenangkan pikiran terhadap ingatan trauma yang dialami.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan positif sehingga pikiran
kita terisi dengan hal-hal yang positif, misalnya mencoba memulai menanam tanaman,
membuat kerajinan tangan, dan kegiatan kreatif lainnya.
3. Memperhatikan diri sendiri. Dengan merawat fisik untuk tetap sehat, perasaan dan pikiran
kita akan terbawa menjadi sehat juga. Dengan makanan yang sehat dan perilau hidup yang
sehat akan menyediakan energi positif bagi pikiran dan jiwa.
4. Mengikuti kegiatan kelompok dukungan. Mencurahkan pikiran dan perasaan dengan orang
lain yang mengalami trauma yang sama akan membantu mengurangi luka yang ada dan
pikiran yang mengganggu pada korban kekerasan seksual. Dalam kelompok dukungan, kita
melihat orang lain yang mengalami peristiwa serupa dan belajar cara mengatasinya dari
mereka.
5. Membicarakan dengan pendamping, konselor, atau psikolog. Kesehatan pikiran dan jiwa
seseorang dapat ditangani oleh orang yang ahi dalam bidang tersebut. Konselor dapat
membantu kita untuk menangani pikiran atau perasaan yang terlalu kuat.
Kelompok 9
Pertanyaan :
1. Meri Ade Puspita
Bagaimana cara menghilangkan trauma healing dan apa fumgsinya ?
Jawab Oleh siti Aslamiah
:Jawaban/Tanggapan : Trauma Healing ini di gunakan untuk usaha kembali atau
menyembuhkan seseorang dari trauma sosial atau untuk kembali menerima kondisi dan
mampu bangkit kembali baik secara kejiwaan atau kehidupan sosialnya.Trauma healing juga
di gunakan dan mengobati trauma pada anak-anak korban bencana Alam.

Kelompok 10 (Tidak ada yang bertanya)


BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KEl 11

Judul Tugas : Pengaruh Trauma terhadap Prestasi Akademik


Mata Kuliah : konseling trauma
Lokal/Semester : BKI.C KI.A / 5 (lima)
Hari/Tgl. : Selasa,06 november 2020
Pukul : 15.20-17.00 WIB
Tempat : WAG
Nama anggota Kelompok : 1. Risma Wati
2. M Gunawan Afriansyah

Dengan ini sudah melaksanaan diskusi kelompok dalam mata kuliah Konseling trauma
dengan hasil:

Nama Moderator : Silviana Rizki

Nama Notulen : Tuti Purnama Sari

Lampiran Hasil Diskusi Kelompok


Penanya/Penanggap:

1. a. Nama : Muhubatul Ma’rufi


c. Tanggapan/Pertanyaan : apakah taruma terhadap prestasi akademik ini hanya
terjadi pada anak-anak saja, lalu bagaimana cara
mengatasi trauma tersebut, jika kita mendapatkan klien
yang seperti itu atau jika kita yang mengalaminya
sendiri?

Jawaban/Tanggapan Pemakalah:

1. a. Nama : Gunawan
b. Jawaban/Tanggapan : Trauma akademik itu tidak hanya dapat dirasakan oleh
anak anak atau yang sedang bersekolah saja tapi setiap
orang yang pernah menuntut ilmu atau belajar akan
berkemungkinan mengalami trauma akademik mau dia
anak anak atau remaja dan dewasa juga
berkemungkinan Nah disini untuk menghilangkan
trauma tersebut kita sebagai klien dapat melakukan
beberapa cara untuk menghilangkan trauma tersebut
salah satunya dengan cara Terapi Emosi Dengan
MenggambarTerapi emosi dengan menggambar dan
mewarnai dilaksanakan dengan tujuan agar seseorang
dapat menyalurkan pengalaman emosinya melalui
media kertas dan alat tulis. Emosi atau perasaan
memainkan peran yang penting dalam kehidupan
seseorang. Emosi dapat menjadi energi yang
mendorong seseorang untuk bertindak secara
konstruktif dan kreatif. Ketika Seseorang menggambar
dan mewarnai gambar-gambar, di butuhkan
pendampingan oleh konselor untuk membantu
menginterprestasikan gambar yang di buat oleh Klien.
Teknik menggambar bermanfaat juga sebagai sebauah
media untuk berkomunikasi dengan orsng tersebut dan
media bercerita tentang pengalaman emosional
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-12
Judul Tugas : konseling bagi populasi transgender
Mata Kuliah : konseling trauma
Lokal/Semester : BKI.C KI.A / 5 (lima)
Hari/Tgl. : jumat / 15 januari 2021
Pukul : 15.20-17.00 WIB
Tempat : WAG
Nama anggota Kelompok : 1. Zanizar
2. M Riski Jumadi

Dengan ini sudah melaksanaan diskusi kelompok dalam mata kuliah Konseling trauma
dengan hasil:

Nama Moderator : Silviana Rizki

Nama Notulen : Tuti Purnama Sari

Lampiran Hasil Diskusi Kelompok


Penanya/Penanggap:

1. a. Nama : siti aslamiah


c. Tanggapan/Pertanyaan : bagaimana tahapan/teknik yang efektif di gunakan
dalam membalikkan sifat orang yang transgender itu
menjadi normal kembali?
Apakah transgender itu dapat di sembuhkan dengan
psikoterapi atau terapi islam?
a. Nama : wahyu rianti
c. Tanggapan/Pertanyaan : Apa pengaruh atau efek buruk dalam jangka waktu
yang panjang jika seorang klien mengalami pristiwa
traumatik lalu bagaimana upaya konselor di dalam
proses konseling trauma ini menangani hal tersebut?

Jawaban/Tanggapan Pemakalah:

1. a. Nama : zanizar
b. Jawaban/Tanggapan : jadi yang dapat di lakukan untuk membntu transgender
kembali n ormal adalah dengan cara tetap dukung dia
dalam situasi apapun, jangan menguculkan apalagi
sampai menghina dan mencaci, kemudian berusaha
untuk bersahabat dengannya seraya tetap membimbing
dan memberi pemahaman mengenai transgender
tersebut. Dengan begitu Insyaallah dia akan dapat
perlahan-lahan kembali normal.
Mohon maaf sebelumnya ada dua pendapat mengenai
Transgender ini. Ada yg mengatakan bisa disembuhkan
dan ada yg mengatakan tidak bisa disembuhkan.
Seorang Ahli Neurologi, dr. Ryu Hasan mengatakan
tidak ada istilah sembuh bagi orang yang memiliki
orientasi seksual lesbian gay, Transgender dan
biseksual.
"Menurut dunia kedokteran saat ini, lesbian, gay,
transgender dan biseksual bukanlah penyakit dan
bukanlah gangguan. Jadi tidak perlu disembuhkan,"
katanya. "Kecuali jika orang tersebut merasa tidak
nyaman, itu bisa dibilang gangguan dan baru dilakukan
terapi."
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-13
Judul Tugas : Seconding Traumatic Stress
Mata Kuliah : konseling trauma
Lokal/Semester : BKI.C KI.A / 5 (lima)
Hari/Tgl. : jumat ,15 januari 2021
Pukul : 15.20-17.00 WIB
Tempat : WAG
Nama anggota Kelompok : 1.lika widiawati
2. ramadhan doni

Dengan ini sudah melaksanaan diskusi kelompok dalam mata kuliah Konseling trauma
dengan hasil:

Nama Moderator : Silviana Rizki

Nama Notulen : Tuti Purnama Sari

Lampiran Hasil Diskusi Kelompok


Penanya/Penanggap:

1. a. Nama : Rangga afanza alfarizi


b. Tanggapan/Pertanyaan : di sini ada di jelaskan ciri-ciri sindrom Sts, jika di lihat sama
saja dengan jenis trauma lainnya. Bagaimana kita mengindikasi bahwa itu gejala trauma sts
dan bagaimana membedakan dengan trauma yang lainnya? Jawaban/Tanggapan
Pemakalah:

1. a. Nama : lika widiawati


b. Jawaban/Tanggapan : sts ini dialami oleh konselor nya, jika dia tu efek dari
konselor yang menyelesaikan trauma dari klien tapi di
ke bawa gitu. Jadi itu alasan kenapa ciri-cirinya sama
dengan traumatik yang lain. Kerena misalnya gini ga
rangga pernah gak dengar teman yang sedang cerita
misal nya dia cerita tentang hal yang dia takuti atau dia
jijik gitu, misalnya ulat atau hal yang menjijik kan lah,
nah dari cerita itu kan kita bisa kayak terbawa suasana
nah itu yang bisa menyebabkan sts itu.

Anda mungkin juga menyukai