Dengan ini sudah melaksanaan diskusi kelompok dalam mata kuliah Konseling trauma
dengan hasil:
Jawaban/Tanggapan Pemakalah:
Konselor bisa menangani masalah trauma itu sedikitnya ada 4 bagian yaitu
1. trauma psikologis Trauma ini adalah akibat dari suatu peristiwa atau pengalaman
yang luar biasa.
2. trauma neurosis Trauma ini merupakan suatu gangguan yang terjadi pada saraf
pusat (otak) individu, akibat benturan-benturan benda
keras atau pemukulan di kepala.
3. Trauma psikosis merupakan suatu gangguan yang bersumber dari kondisi atau
problema fisik individu, seperti cacat tubuh, amputasi
salah satu anggota tubuh, dsb
4. Trauma diseases suatu penyakit yang bersumber dari stimulus-stimulus luar yang
dialami individu secara spontan atau berulang-ulang,
seperti keracunan, terjadi pemukulan, teror, ancaman,
dsb.Jika contoh yg disebutkan rere tadi ttg anak yg
makan cabe trus menyebabkan ia takut untuk makan
lagi, maka itu di sebut trauma diseases yaitu suatu
penyakit yang bersumber dari stimulus-stimulus luar
yang dialami individu secara spontan atau berulang-
ulang, seperti keracunan, terjadi pemukulan, teror,
ancaman, dsb
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-2
Dan perlu diingat bahwasanya secara moral dukungan psikososial ini bertujuan untuk
melepaskan korban dari perasaan cemas, takut yang dialaminya.bukan untuk meluncurkan
peristiwa pahit tersebut.Dan kegiatan bersama sama bertujuan bahwa apa yg dialaminya
bukan dirasa sendiri melainkan juga dirasakan bersama.
Sekian dan terimakasih
2. M furqon hidayat menjawab pertanyaan dari resvi elvina, apakah teknik dan prosedur
dalam menghadappi klien trauma berbda dengan klien yg mengalami gangguan lainya?,
menurut saya dalam prosedur penanganan dalam menghadapinya menggunakan prosedur yg
sama, karna dalam gangguan trauma pasti selalu sama gejala dengan gangguan yang lainnya
seperti stress dll. namun cara mengatasi trauma psikologis ada beberapa cara yaitu :
Fokus pada hal penting
Kembali ke rutinitas dan mengurus diri sendiriKonsumsi makanan yang sehat, cukup
tidur, berolahraga secara teratur, dan melakukan berbagai hal lain untuk menjaga
tubuh Anda berfungsi dengan baik. Selain itu, cobalah melakukan hal-hal yang Anda
sukai, untuk menghilangkan stres. Beraktivitas dapat membantu mengalihkan pikiran
Anda dan mengatasi trauma.
plan (Konsep ini merupakan pemikiran dasar dalam rangkamenjalankan tugas secara
menyeluruh. Tanpa planning yangtepat, kesulitan akan segera menghadang. Dengan
adanyaplanning, maka segala sesuatu yang dibutuhkan dalam aplikasikerja akan
berjalan dengan baik dan terfokus.) secara bertahap dan berkesinambungan)
lead digunakan oleh konselor untukmengarahkan pembicaraan klien dari satu hal ke
hal yang lainnya secaralangsung, Keterampilan ini sering disebut keterampilan
bertanya, karena dalam penggunaannya hanya menggunakan kalimat-kalimat tanya.
2. mekanisme konseling terdapat 4 tahapan yaitu : a.awal (tahap awal yang sangat
berpengaruh dalam proses selanjutnya. Tahap ini ditandai dengan dibentuknya struktur
kelompok. Adapun manfaat dari dibentuknya struktur kelompok ini adalah agar anggota
kelompok dapat memahami aturan yang ada dalam kelompok untuk bertanggung jawab pada
tujuan dan proses kelompok. b.transisi (tahap ini adalah terjadinya suasana
ketidakseimbangan dalam diri masing-masing anggota kelompok. Konselor diharapkan
membuka permasalahan masing-masing anggota sehingga masalah tersebut dapat bersama-
sama dirumuskan dan dapat diketahui penyebabnya. Walaupun anggota kelompok mulai
terbuka satu sama lain, tetapi dapat pula terjadi kecemasan, resistensi, konflik, dan
keengganan anggota kelompok membuka diri. Oleh karena itu, konselor selaku pemimpin
kelompok harus dapat mengontrol dan mengarahkan anggotanya untuk merasa nyaman dan
menjadikan anggota kelompok sebagai keluarganya sendiri. Untuk ini perlu
diselenggarakanya). c. kerja (anggota kelompok diharapkan telah dapat membuka dirinya
lebih jauh dan menghilangkan defensifnya, adanya perilaku modelling yang diperoleh dari
mempelajari tingkah laku baru serta belajar untuk bertanggung jawab pada tindakan dan
tingkah lakunya. Akan tetapi, pada tahap ini juga dapat saja terjadi konfrontasi antara anggota
dan transferensi. Dan peran konselor dalam hal ini adalah berupajaga keterlibatan dan
kebersamaan anggoota kelompok secara aktif.). d. terminasi (tahapan dimana anggota
kelompok mulai mencoba perilaku baru yang telah mereka pelajari dan dapatkan dari
kelompok. Umpan balik adalah hal penting yang sebaiknya dilakukan oleh masing-masing
anggota kelompok. Hal ini dilakukan untuk menilai dan memperbaiki perilaku kelompok
apabila belum sesuai. Oleh karena itu, tahap akhir ini dianggap sebagai tahap melatih diri
klien untuk melakukan perubahan.)
Tambahan
Rangga Afanza Alfarizi Menambahkan jawaban atas pertanyaan Silviana Rizky.
Bismillah saya Rangga Afanza Ingin membatu untuk menjawab pertanyaan dari saudari
Silviana,
pertanyaannya “Bagaimana jika rasa trauma seseorang itu kembali , Misalnya trauma
bencana alam. Apa yg harus dilakukan oleh konselor Dalam mengatasi rasa trauma nya
ituu??..
Kita bedah sedikit pengertian dari traumanya itu sendiri.. Trauma dalam istilah kesehatan
adalah : Cedera yang parah dan sering membahayakan jiwa yang terjadi ketika seluruh atau
suatu bagian tubuh terkena pukulan benda tumpul atau tiba – tiba terbentur. Jenis cedera
yang seperti ini berbahaya karena tubuh dapat mengalami shock sistemik, dan organ vital
dapat berhenti bekerja secara cepat. Oleh karena itu, penanganan secara medis tidak hanya
dibutuhkan, namun juga harus cepat diberikan agar dapat meningkatkan kemungkinan pasien
selamat dari trauma
Jadi umumnya trauma ini dapat terjadi akibat ada kontak fisik langsung yang dialami
sehingga menimbulkan rasa ketakutan berlebih terhadap kejadian tersebut. Dan tentunya
trauma ini akan terus berulang / teringat oleh seseorang yang mengalaminya, jadi apabila dia
telah melihat/ merasakan posisi dirinya sedang mendekati tragedi yang sama.. maka spontan
tubuhnya akan merespon / syok ..
Upaya untuk menanganinya
Mengenali jenis trauma apa yang dia rasakan
Pengakuan, tentu pengakuan adalah hal paling utama untuk menyelesaikan trauma ini,
karna dari pengakuan ini sumber informasinya..
focus terhadap diri sendiri dan jangan membayangkan hal yang bersangkutan dengan
tragedy.
Relaksasi..
jauhkan pikiran, lingkungan yang berkaitan dengan kejadian, sehingga dia tidak
memikirnya berlebihan
KULIAH ONLINE*🏫
📌Prodi : BKI
📚Mata Kuliah : *KONSELING TRAUMA*
🗓️Hari/Tanggal : JUMAT, 20 Nov 2020
📄Topik : *konseling Traumatik dengan CBT*
⏰PUKUL : 15.20
🏛️Kelas : BKI KI 5 C
👨🏻🏫Dosen : Bapak Muhammad Hafis, S.Sos.,M.Pd.i
📋Pemakalah: *Kelompok 3*
-Rani selpia Sridevi
-Riska Anggraini
-Neli Parika
🎙️Moderator: -(Kel4)
📝Notulen: (kel4)
1. Vira Yunita
Berikan contoh kasus menyelesaikan masalah trauma dengan Cbt ini ?
Jawab
1. Riska Anggraini
intervensi sebenarnya di sini adalah intervensi tingkah laku pada individu yang
mengalami trauma dan intervensi ini cukup kmembantu konselimembangun
hubungan antara situasi permasalahan dengan ke-biasaan mereaksi permasalahan.
Individu belajar mengubah perilaku, menenangkan pikiran dan tubuh sehingga
merasa lebih baik, berpikir lebih jelas dan membantu membuat keputusan yang
tepat (Bush, 2003). Nah jadi, Intervensi tingkah laku diharapkan dapat membantu
konselidalam mereduksi sindrom trauma yang dialaminya serta membuat
keputusan yang lebih tepat.Pada intervensi tingkah laku, konselidiajak untuk
melakukan pembelajaran atau pengkondisian serta membuktikan pengalaman
traumatisnya. Konseliyang masih mengalami trauma pada pantai dilatih untuk
terbiasa berinteraksi dengan lingkungan pantai. Kemudian kondisi-kondisi
traumatis lainnya yang akan menghantarkan konselipada proses pembelajaran
dan pengkondisian untuk mereduksi sindrom trauma tsunami. Sehingga pada
akhirnya diharapkan konselimampu menjalani kehidupan dengan normal tanpa ada
bayangan traumatisnya.
2. Riska Anggraini
Studi kasus ada pada kasus yang dijelaskan dalam jawaban Rangga
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-4
Mata Kuliah : Konseling Trauma
Dosen : Bpk. Muhammad Hafiz, S.Sos., M.Pd.i
🗓️Hari/Tanggal : JUMAT, 27 Nov 2020
📄Topik : Strategi Mengatasi Trauma Pada Korban Bullying Melalui
Konseling Eksistensial
PUKUL : 15.20 S/d Selesai
🏛️Kelas : BKI KI 5 C
PEMAKALAH KELOMPOK 4
-Resvi Elvina
-Hashfi
-Muhibatul
NADIA FADILATUL
Saya mau bertanya sedikit
Bagaimana jika konselor sedang menangani klien yg mengalami trauma bulliying trus
konselor memakai teknik eksistensial. Dan mungkin hampir sampai pada tahap akhir trus tiba
tiba klien teringat pada traumanya ini ketika melihat seseorang secara langsung ataupun
dalam media sosial dan traumanya ini kambuh lagi. Bagaimana cara mengatasi nya? Atau
mengulang konseling teknik eksistensial ini? Atau bagaimana?
Mohon penjelasannya pemateri, terimakasih
2. HASAN BASUNI
Saya ingin bertanya kepada pemateri mengenai teknik konseling pada materi kali ini pada
poin paradoxical intention yakni mendorong klien untuk ikhtiar dalam menghindari apa yang
menjadi traumatik pada klien,, nah pertanyaan saya kepada pemakalah apakah teknik ini
hanya untuk menekan kan menghindari dari apa yang membuat klien tersebut trauma?
3. ROVITA MAILA
Saya Rovita Maila Sardina ingin bertanya kepada pemakalah. Pertanyaannya bagaimana
Konselor profesional dalam menghadapi cyber bullying dimedia online pada remaja masa
kini? Dan berikan solusi untuk mengatasi cyber bullying dimedia online
Sekian terimakasi
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE- 5 dan 6
JUDUL KEL 5 : Peran Konselor Terhadap Klien Yang Mengalami Trauma Melalui Teknik
Rational Emotif Behaviour Theraphy (REBT)
JUDUL KEL 6 : upaya konselor untuk mengatasi trauma
Pemakalah : *kelompok 6*
vira yunita
wahyu rianti
mianti susanti
Moderator: TATIK VARIKA (Kel 7)
Notulen: SAFIRA TAZKIYAH kel 7
Pertanyaan untuk kelompok 5
1. Hasan basuni
Mengenai kelemaha yang ada pada REBT pada point pertam bahwa kurang efektif pada
schizophrenia,,mengapa demikian??
2. Safira tazkiyah
Bagaimana cara kerja REBT untuk menghilangkan trauma pada diri seseorang?
3. Siti aslamiah
Bagaiman kerja terapi REBT dalam menangani traumatik akibat pembuliyan?
Dan apakah terapi ini bisa untuk menangani seseorang yang terkena stress berat akibat beban
kerja.
Jawabannya:
Nah ketika muhib memiliki sifat keras, berarti muhib memiliki trauma pada masa kecil atau
masa kanak-kanak.
Dan dari trauma itulah sifat keras akan terbentuk.
Namun, jika sifat keras itu tidak terjadi karena trauma kemungkinan itu adalah bawaan lahir
atau keturunan.
Lebih lanjut ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam usaha mengelola pikiran yang
mengganggu dan berdamai dengan diri sendiri untuk menghadapi trauma yang dialami,
seperti:
1. Menghindari hal yang mengingatkan kembali trauma. Hal ini bisa dilakukan dalam jangka
waktu dekat dan disertai dengan usaha yang lain. Usaha menghindar ini bukanlah satu hal
yang
dapat membuat pikiran menjadi aman, namun hanya menghindari kita untuk berpikir
berlebihan terhadap trauma dan tidak dapat lepas dari ingatan tersebut.
2. Melakukan kegiatan menyenangkan yang dapat mengalihkan pikiran. Sekali lagi, ini
bukanlah hal utama yang dapat menenangkan pikiran terhadap ingatan trauma yang dialami.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan positif sehingga pikiran
kita terisi dengan hal-hal yang positif, misalnya mencoba memulai menanam tanaman,
membuat kerajinan tangan, dan kegiatan kreatif lainnya.
3. Memperhatikan diri sendiri. Dengan merawat fisik untuk tetap sehat, perasaan dan pikiran
kita akan terbawa menjadi sehat juga. Dengan makanan yang sehat dan perilau hidup yang
sehat akan menyediakan energi positif bagi pikiran dan jiwa.
4. Mengikuti kegiatan kelompok dukungan. Mencurahkan pikiran dan perasaan dengan orang
lain yang mengalami trauma yang sama akan membantu mengurangi luka yang ada dan
pikiran yang mengganggu pada korban kekerasan seksual. Dalam kelompok dukungan, kita
melihat orang lain yang mengalami peristiwa serupa dan belajar cara mengatasinya dari
mereka.
5. Membicarakan dengan pendamping, konselor, atau psikolog. Kesehatan pikiran dan jiwa
seseorang dapat ditangani oleh orang yang ahi dalam bidang tersebut. Konselor dapat
membantu kita untuk menangani pikiran atau perasaan yang terlalu kuat.
Kelompok 9
Pertanyaan :
1. Meri Ade Puspita
Bagaimana cara menghilangkan trauma healing dan apa fumgsinya ?
Jawab Oleh siti Aslamiah
:Jawaban/Tanggapan : Trauma Healing ini di gunakan untuk usaha kembali atau
menyembuhkan seseorang dari trauma sosial atau untuk kembali menerima kondisi dan
mampu bangkit kembali baik secara kejiwaan atau kehidupan sosialnya.Trauma healing juga
di gunakan dan mengobati trauma pada anak-anak korban bencana Alam.
Dengan ini sudah melaksanaan diskusi kelompok dalam mata kuliah Konseling trauma
dengan hasil:
Jawaban/Tanggapan Pemakalah:
1. a. Nama : Gunawan
b. Jawaban/Tanggapan : Trauma akademik itu tidak hanya dapat dirasakan oleh
anak anak atau yang sedang bersekolah saja tapi setiap
orang yang pernah menuntut ilmu atau belajar akan
berkemungkinan mengalami trauma akademik mau dia
anak anak atau remaja dan dewasa juga
berkemungkinan Nah disini untuk menghilangkan
trauma tersebut kita sebagai klien dapat melakukan
beberapa cara untuk menghilangkan trauma tersebut
salah satunya dengan cara Terapi Emosi Dengan
MenggambarTerapi emosi dengan menggambar dan
mewarnai dilaksanakan dengan tujuan agar seseorang
dapat menyalurkan pengalaman emosinya melalui
media kertas dan alat tulis. Emosi atau perasaan
memainkan peran yang penting dalam kehidupan
seseorang. Emosi dapat menjadi energi yang
mendorong seseorang untuk bertindak secara
konstruktif dan kreatif. Ketika Seseorang menggambar
dan mewarnai gambar-gambar, di butuhkan
pendampingan oleh konselor untuk membantu
menginterprestasikan gambar yang di buat oleh Klien.
Teknik menggambar bermanfaat juga sebagai sebauah
media untuk berkomunikasi dengan orsng tersebut dan
media bercerita tentang pengalaman emosional
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-12
Judul Tugas : konseling bagi populasi transgender
Mata Kuliah : konseling trauma
Lokal/Semester : BKI.C KI.A / 5 (lima)
Hari/Tgl. : jumat / 15 januari 2021
Pukul : 15.20-17.00 WIB
Tempat : WAG
Nama anggota Kelompok : 1. Zanizar
2. M Riski Jumadi
Dengan ini sudah melaksanaan diskusi kelompok dalam mata kuliah Konseling trauma
dengan hasil:
Jawaban/Tanggapan Pemakalah:
1. a. Nama : zanizar
b. Jawaban/Tanggapan : jadi yang dapat di lakukan untuk membntu transgender
kembali n ormal adalah dengan cara tetap dukung dia
dalam situasi apapun, jangan menguculkan apalagi
sampai menghina dan mencaci, kemudian berusaha
untuk bersahabat dengannya seraya tetap membimbing
dan memberi pemahaman mengenai transgender
tersebut. Dengan begitu Insyaallah dia akan dapat
perlahan-lahan kembali normal.
Mohon maaf sebelumnya ada dua pendapat mengenai
Transgender ini. Ada yg mengatakan bisa disembuhkan
dan ada yg mengatakan tidak bisa disembuhkan.
Seorang Ahli Neurologi, dr. Ryu Hasan mengatakan
tidak ada istilah sembuh bagi orang yang memiliki
orientasi seksual lesbian gay, Transgender dan
biseksual.
"Menurut dunia kedokteran saat ini, lesbian, gay,
transgender dan biseksual bukanlah penyakit dan
bukanlah gangguan. Jadi tidak perlu disembuhkan,"
katanya. "Kecuali jika orang tersebut merasa tidak
nyaman, itu bisa dibilang gangguan dan baru dilakukan
terapi."
BERITA ACARA DISKUSI TUGAS KELOMPOK KE-13
Judul Tugas : Seconding Traumatic Stress
Mata Kuliah : konseling trauma
Lokal/Semester : BKI.C KI.A / 5 (lima)
Hari/Tgl. : jumat ,15 januari 2021
Pukul : 15.20-17.00 WIB
Tempat : WAG
Nama anggota Kelompok : 1.lika widiawati
2. ramadhan doni
Dengan ini sudah melaksanaan diskusi kelompok dalam mata kuliah Konseling trauma
dengan hasil: