NIM : 25000120110084
Kelas : A FKM 2020
DAFTAR PUSTAKA
Akmal N, Riyadh M, Asy A, Nur SA, Tenri A. Terapi Bermain Sebagai Solusi Trauma
Healing Pada Anak di Kawasan Bencana Pasca Gempa. :742–6.
Nama : Azzura Sakha Sabilla
NIM : 25000120120026
Kelas : A FKM 2020
TRAUMA HEALING
Trauma healing merupakan proses penyembuhan pasca trauma agar orang yang
mengalami trauma dapat terus melanjutkan hidupnya tanpa adanya bayang-bayang dari
kejadian yang menyebabkan trauma tersebut seperti pasca terjadinya bencana. Contoh
kegiatan trauma healing adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Terapi Melalui Bermain
Untuk mengatasi trauma pada anak-anak dapat dilakukan kegiatan terapi
bermain atau play therapy dengan mengajak anak-anak bermain, bernyanyi, menari,
ataupun sambil bercerita baik secara individu maupun kelompok. Tujuan dari terapi
bermain ini adalah untuk mengalihkan perhatian dan fokus anak-anak dari berbagai
situasi mengkhawatirkan dan mencengkam. Terapi bermain ini juga dapat membantu
menghilangkan beberapa permasalahan seperti kecemasan dan perubahan perilaku
pada anak akibat trauma serta dapat menimbulkan perasaan nyaman kepada anak-
anak sehingga mereka lebih dapat mengendalikan perasaannya. Di usia anak-anak,
kegiatan yang melibatkan permainan dapat menjadi cara yang tepat untuk mengatasi
rasa trauma yang berkepanjangan dan menjaga mental anak agar tetap stabil karena
mereka akan lebih mudah menerima sesuatu dalam berbentuk permainan sehingga
ingatan mereka tentang kejadian yang menyebabkan trauma dapat berkurang secara
perlahan(1).
DAFTAR PUSTAKA
1. Salamor AM, Salamor YB, Ubwarin E. Trauma Healing Dan Edukasi Perlindungan Anak
Pasca Gempa Bagi Anak-Anak Di Desa Waai. Community Dev J J Pengabdi Masy.
2020;1(3):317–21.
2. Muhammad. Trauma Healing Terhadap Korban Bencana Alam di Jawa Timur, Indonesia.
Mhs Progr Pascasarj UIN Sunan Ampel Surabaya. 2019;383–98.
Nama : Dwi Ayu Pundarika Vimaladewi
NIM : 25000120120022
Kelas : A FKM 2020
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN BENCANA
1. Buatlah 2 contoh kegiatan trauma healing, lengkap dengan tujuan dari kegiatan
tersebut !
Jawaban :
Trauma healing dapat diartikan sebagai upaya untuk menyembuhkan dan
mendamaikan seseorang yang mengalami kegoncangan jiwa yang diakibatkan oleh
sebab-sebab tertentu seperti bencana alam, kecelakaan, dan masalah kehidupan
lainnya yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok tertentu. 2 contoh kegiatan
trauma healing yang dapat dilakukan antara lain adalah:
1. Kegiatan Trauma Healing Pada Anak – Anak dengan Play Therapy
Play Therapy menjadi pilihan dalam metode penanganan trauma healing bagi
anak - anak yang terkena dampak, karena bermain merupakan media yang alami
sehingga dapat digunakan dalam mengungkapkan diri sehingga anak-anak akan
kembali ke dunia anak-anak yang ceria dan bahagia. Play therapy yang dilakukan
pada anak - anak dengan tujuan. agar anak-anak dapat melepaskan rasa trauma akibat
dampak dari kejadian atau bencana yang menimpa mereka, sehingga rasa gelisah,
ketakutan dan rasa cemas dilepaskan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan.
Dalam play therapy, anak-anak melakukan berbagai permainan yang dapat
menghibur, melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat mendorong anak menjadi lebih
kreatif seperti menggambar, bernyanyi dan sebagainya.
2. Kegiatan Trauma Healing Pada Masyarakat Melalui Konseling Traumatik
Konseling traumatik adalah konseling yang dilakukan dalam rangka
pemulihan dan penyembuhanorang-orang yang mengalami berbagai trauma.
Pemulihan trauma dalam masyarakat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
individual juga dapat dilakukan secara kelompok. Dalam banyak kasus pemulihan
trauma justru lebih efektif dilakukan secara kelompok. Ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan untuk membantu pemulihan dari trauma yang cepat dan mudah, yaitu
secara individual yaitu dengan mengobrol, mendengarkan keluhan, memotivasi
individu untuk melakukan aktivitas. Pada keluarga memberikan dukungan yang dapat
menghibur anggota keluarga yang merasa kehilangan dalam bencana tsunami. Dan
bagi komunitas masyarakat dapat dilakukan debriefing setelah suatu kejadian
bencana, mengembangkan kelompok dukungan, atau mengembangkan kelompok
mandiri (self-help group).
Adapun tujuan konseling traumatik adalah sebagai berikut:
a. Menjelajahi dan mengekplorasi trauma, serta rasa kepedulian yang ada sehingga dapat
menentukan suatu tindakan yang positif terhadap trauma yang dihadapi
b. Membantu untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
c. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.
d. Diharapkan adanya perubahan perilaku ke arah yang lebih positif, sehat dan dinamik,
adanya tujuan hidup yang jelas dalam masa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasih, R., & Putri, L. D. (2019). Trauma Healing Dengan Menggunakan Metode Play Terapy
Pada Anak-Anak Terkena Dampak Tsunami Di Kecamatan Sumur Propinsi Banten.
Bantenese - Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1). https://doi.org/10.30656/ps2pm.v1i1.1042
Raya, M. K. F. (2016). Komunikasi Terapeutik Islam sebagai Penanggulangan Problematika
Psikologis Siswa-Siswi Madrasah. Journal of Chemical Information and Modeling, 2(1), 43–
64.
Buatlah 2 contoh kegiatan trauma healing lengkap dengan tujuan dari kegiatan
tersebut!
Jawaban :
Trauma healing merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara perorangan
atau tim dengan menggunakan metode tertentu yang memiliki tujuan untuk
menyembuhkan, meringankan, atau mengurangi beban yang dapat menggoncangkan
jiwa seseorang atau suatu kelompok tertetu akibat kejadian trauma (Hatta, K., 2015).
Kegiatan trauma healing sangat diperlukan bagi para korban bencana sehingga
diharapkan korban dapat benar – benar sembuh dari trauma tersebut dan menjalani
aktivitas seperti biasanya. Selain itu, trauma healing mampu mengantisipasi Post-
Traumatic Stress Disorder (PTSD). PTSD adalah suatu keadaan gangguan kesehatan
mental akibat peristiwa yang mengerikan, seperti kecelakaan, perang, atau bencana
alam (banjir, tsunami, gempa bumi, dll) (Salamor, dkk, 2020).
Contoh kegiatan trauma healing bagi para korban bencana, seperti :
1. Play Therapy (Terapi Bermain)
Play therapy merupakan metode yang digunakan dalam kegiatan trauma healing
pada anak – anak. Metode ini menjadi pilihan karena bermain merupakan media
alami yang dapat dipakai dalam mengungkapkan diri dan perasaan sehingga anak
– anak akan kembali ke dunia mereka yang ceria, bahagia, dan akan menikmati
suasana menyenangkan saat itu. Metode ini dapat dikombinasikan dengan
kegiatan bernyanyi, menari, menggambar, dll. Play therapy dilakukan dengan
tujuan untuk menjaga mental anak supaya tetap stabil pasca kejadian trauma.
2. Self Motivation (Motivasi Diri)
Self motivation merupakan metode yang digunakan dalam kegiatan trauma
healing baik pada anak – anak maupun orang dewasa. Metode ini dapat diisi
dengan kegiatan saling memotivasi satu sama lain melalui tontonan video
motivasi, menuliskan surat motivasi, bermain bersama, dll. Self motivation
dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi diri para korban pasca
trauma untuk kembali bangkit semangat dan berkarya melanjutkan masa depan
mereka yang cerah.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasih, R., & Diniarizki, L. 2019. Trauma Healing dengan Menggunakan Metode Play Terapy
pada Anak – anak Terkena Dampak Tsunami di Kecamatan Sumur Propinsi Banten.
Bantenese Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1): 32 – 39.
Murdiono, A., Subangkit, D., & Maimunah, N.R. 2020. Simulasi dan Trauma Healing Pasca Gempa
pada Peserta Didik SDN 1 Sambik Bangkol Nusa Tenggara Barat. Karnikov, 3(2):74 – 78.
Puspensos. 2021. Penanganan Pertama Pasca Bencana di Indonesia Melalui Trauma Healing.
(https://puspensos.kemensos.go.id/penanganan-pertama-pasca-bencana-di-indonesia-
melalui-trauma-healing), diakses pada 21 Februari 2022.
Salamor, A.M., Salamor, Y.B., & Ubwarin, E. 2020. Trauma Healing dan Edukasi Perlindungan
Anak Pasca Gempa bagi Anak – anak di Desa Waai. Community Development Journal, 1(3):
317 – 321.
Tugas :
Buatlah 2 contoh kegiatan trauma healing, lengkap dg tujuan dari kegiatan tersebut.
Jawaban :
1. Play Therapy (terapi bermain)
PTSD dapat terjadi terhadap kalangan manapun baik itu pada orangtua, lansia,
remaja maupun anak-anak. Anak-anak menjadi salah satu bagian rentan terkena
trauma. Anak yang sebagai korban bencana menurut Lesmana (2005) perlu
mendapatkan sebuah penanganan yang cukup serius agar dapat meminimalisir akibat
yang berkepanjangan yang dapat menghambat perkembangan anak. Khususnya pada
anak usia dini dengan kisaran 2-5 tahun yang belum mengerti, belum memahami kata-
kata secara krusial, belum dapat mengutarakan sebuah emosi yang dirasakan sehingga
perlu penangan khusus bagi anak-anak usia dini ini, salah satu metode yang paling
tepat digunakan untuk anak usia dini dalam menagani trauma pasca bencana aialah
konseling berupa play therapy (terapi bermain). 1
Referensi :
1. Widyastuti C, Widha L, Aulia AR. Play Therapy Sebagai Bentuk Penanganan Konseling
Trauma Healing Pada Anak Usia Dini. Hisbah J Bimbing Konseling dan Dakwah Islam.
2019;16(1):100–11.
2. Hatta K. Trauma Dan Pemulihannya [Internet]. 2016. 153 p. Available from:
dakwaharranirypress@yahoo.com
Buatlah 2 contoh kegiatan trauma healing, lengkap dengan tujuan dari kegiatan tersebut!
1. Biblioterapi
biasa disebut dengan terapi membaca yang mana dapat membantu korban bencana
dalam mengatasi masalahnya sehingga mampu meningkatkan resiliensi korban
bencana alam. Biblioterapi adalah teknik dalam membantu konseli melalui kegiatan
pemberian buku bacaan tentang cerita atau kisah orang lain yang mengalami
permasalahan yang sama atau hampir sama dengan konseli sehingga cara berpikir
konseli menjadi lebih rasional dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
oleh konseli. Biblioterapi menjadi penanganan trauma healing untuk mereduksi
dampak psikologis korban bencana alam dimana biblioterapi ini bisa menjadi media
trauma healing dalam upaya mereduksi dampak psikologis korban bencana. (1)
Menurut Eriord (2017), tujuan biblioterapi diantaranya
1. Pembelajaran berpikir konstruktif dan positif;
2. Mendorong dalam mengungkapkan masalah dengan bebas;
3. Membantu konseli menganalisis sikap dan perilakunya;
4. Mencari solusi-solusi alternatif untuk masalah konseli; dan
5. Memungkinkan konseli menemukan dimana masalahnya serupa dengan
masalah yang dihadapi oleh orang lain.
Selain itu, tujuan biblioterapi adalah:
1. Memberi informasi tentang masalah;
2. Memberi insight masalah;
3. Menstimulasi diskusi tentang masalah;
4. Mengkomunikasikan nilai-nilai dan sikap baru;
5. Menciptakan kesadaran bahwa orang lain berhasil mengatasi masalah yang
mirip; dan
6. Memberi solusi atas permasalahan
2. Terapi Bermain (Play Therapy)
menawarkan kegiatan permainan sebagai bentuk terapi kepada anak-anak. Terapi ini
dapat mengalihkan fokus anak dari situasi mencekam maupun mengkhawatirkan.
Bermain setidaknya dapat mempersiapkan mental anak untuk menerima situasi yang
dihadapi sekarang sehingga bila digunakan pada situasi dan kondisi yang tepat dapat
bermakna sebagai kegiatan fisik sekaligus terapi. Terapi ini dilakukan dengan tujuan
untuk menjaga mental anak agar tetap stabil. Bermain menjadi salah satu cara trauma
healing yang dapat dilakukan untuk mencegah anak-anak dari trauma berkepanjangan.
Oleh karena itu, bermain digunakan sebagai media psikoterapi yang kemudian disebut
dengan terapi bermain. Bagi anak, bermain adalah suatu kebutuhan yang sudah ada
dengan sendirinya (inherent). Tujuan lain dari terapi bermain adalah menurunkan
tingkat kecemasan dan mengembalikan kondisi emosional anak-anak pasca bencana
dengan berbagai macam permainan yang dilakukan secara individu maupun
kelompok. (2)
DAFTAR PUSTAKA
1. Khairul Rahmat H, Budiarto A. Mereduksi Dampak Psikologis Korban Bencana Alam
Menggunakan Metode Biblioterapi Sebagai Sebuah Penanganan Trauma Healing. J Contemp
Islam Couns. 2021;1(1):25–38.
2. Salamor AM, Salamor YB, Ubwarin E. Trauma Healing Dan Edukasi Perlindungan Anak
Pasca Gempa Bagi Anak-Anak Di Desa Waai. Community Dev J J Pengabdi Masy.
2020;1(3):317–21.
Tugas Manajemen Bencana TM 2
Muhammad Rafli // 25000120120013
A FKM 2020
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud RI. (2018). Modul Bimtek Pemulihan Trauma (Trauma Healing). Kemendikbud RI.
Mulyasih, R., & Diniarizky, L. (2019). Trauma Healing Dengan Menggunakan Metode Play
Terapy Pada Anak-Anak Terkena Dampak Tsunami Di Kecamatan Sumur Propinsi Banten.
Bantenese - Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 32–39.
Sukmana, O. (2016). Post-Disaster Recovery Process Based on Social Resettlement Model. Jurnal
PKS, 15(4), 307–316.
1. Buatlah 2 contoh dari kegiatan trauma healing dan tujuan dari kegiatan tersebut.
Trauma Healing Pasca Bencana Banjir
Tujuan dari trauma healing yaitu untuk membangun kembali mental
serta psikis dari korban pasca bencana banjir, kegiatan ini sudah
seharusnya diterapkan pada kelompok anak-anak dan lansia.
Trauma healing dapat dilakukan dengan cara mengajak anak-anak
korban dari bencana banjir untuk dapat melakukan suatu aktivitas
kegiatan belajar yang beriringan dengan bermain, tujuan nya ialah
untuk mengurangi rasa trauma pada anak-anak korban bencana banjir
tersebut. Tidak hanya itu tujuan lain dari trauma healing yaitu anak-
anak dapat melupakan kejadian bencana banjir sehingga akan membuat
mereka lebih siap dikemudian hari.
Kegiatan trauma healing ini dilakukan dengan :
1. Terapi Bermain dengan Media permainan ular tangga,
2. Senam pagi bersama,
3. Konseling
4. Pemeriksaan kesehatan.
Tujuan dari kegiatan trauma healing
Terapi Bermain dengan Media permainan ular tangga dengan
tema edukasi pengenalan sayur & tidak membuang sampah
sembarangan : Terapi Bermain dengan media permainan ular tangga,
tentunya dapat membantu mengurangi dampak psikologis misalnya
seperti mengurangi kecemasan, menghilangkan batasan, hambatan
dalam diri, frustasi, serta memiliki masalah pada emosi yang dapat
merubah tingkah laku anak menjadi dapat bermain dan lebih kooperatif
pada anak-anak pasca bencana banjir. Dengan adanya media
permainan ular tangga bertema pengenalan sayur dan tidak membuang
sampah menjadi pondasi pada kegiatan anak-anak tentang pentingnya
mengkonsumsi buah dan sayur serta menjadi agent of change untuk
tidak membuang sampah sembarang, dimana sampah dibuang
sembarang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan bencana
banjir.
Senam pagi bersama : kegiatan senam pagi Bersama ini dilakukan
untuk menjaga kebugaran jasmani para korban bencana, melatih otot-
otot pada tubuh, melancarkan peredaran darah sehingga lebih sehat dan
segar, terkena paparan sinar matahari pagi yang bermanfaat bagi tubuh
karena kaya kandungan vitamin D, mengurangi stress serta membuat
lebih bahagia karena dengan melakukan gerakan senam maka tubuh
akan melepaskan hormone endorphine.
Konseling : kegiatan konseling ini menjadi kegiatan yang sangat
diperlukan bagi para korban bencana, tujuan nya ialah untuk
menumbuhkan rasa kebersamaan para korban bencana dan
menghilangkan rasa ketakutan serta kecemasan kepada para korban
banjir, dan akan merasa lebih rileks serta tenang dan juga merubah
pola fikir orang tua terhadap kejadian bencana yang menimpa mereka
agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Pemeriksaan Kesehatan : setelah bencana alam terjadi maka akan
ada beberapa orang yang terluka baik secara fisik maupun mental, oleh
sebab itu para korban tersebut pasti akan membutuhkan pertolongan
medis. Kegiatan pemeriksaan kesehatan sangat diperlukan pula bagi
korban bencana untuk memantau kesehatan diri mereka, disamping itu
kondisi dari lingkungan yang biasanya buruk di tempat pengungsian
perlu dibenahi agar tidak menyebabkan penyebaran penyakit yang
berbahaya di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Cimahi (2018) Senam Pagi ASN & Masyarakat Kota Cimahi sebagai
Rutinitas Aktivitas Fisik setiap Jum’at Wujud Perilaku Cerdik dan Sehat., Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Available at: http://p2ptm.kemkes.go.id/post/senam-pagi-
asn-masyarakat-kota-cimahi-sebagai-rutinitas-aktifitas-fisik-setiap-jumat-wujud-perilaku-
cerdik-dan-sehat (Accessed: 21 February 2022).
Sukhriyatun, S., Rahmawati, A. and ... (2021) ‘Trauma Healing Pasca Banjir Di Desa Cemara Kulon
Kecamatan Losarang Indramayu’, Abdi Wiralodra: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(September), pp. 160–172. Available at:
https://abdiwiralodra.unwir.ac.id/index.php/abdi/article/view/42.
DAFTAR PUSTAKA
Hatta, Kusmawati. (2016). Trauma dan Pemulihannya : Suatu Kajian Berdasarkan Kasus Pasca
Konflik dan Tsunami. Dakwah Ar--Raniry Press: Aceh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Modul Bimbingan Teknis Pemulihan Trauma
(Trauma Healing) bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Pasca Bencana Kota Palu,
Kab. Donggala, Kab. Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Kemendikbud: Jakarta.
Sulistyaningtyas, R. E. (2019). Pengembangan Model Permainan Tradisional Untuk Trauma
Healing Pasca Bencana Pada Anak Usia Dini. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 10(2), 135–141. https://doi.org/10.17509/cd.v10i2.20206
DAFTAR PUSTAKA
Kaili, P., & Bangsa, P. (n.d.).
TERAPI_BERMAIN_DENGAN_APE_BUATAN_SENDIRI20190506-73326-1axcjad-with-
cover-page-v2.
Khairul Rahmat, H., & Budiarto, A. (2021). Mereduksi Dampak Psikologis Korban Bencana Alam
Menggunakan Metode Biblioterapi Sebagai Sebuah Penanganan Trauma Healing. Journal of
Contemporary Islamic Counselling, 1(1), 25–38.
Widyastuti, C., Widha, L., & Aulia, A. R. (2019). Play Therapy Sebagai Bentuk Penanganan
Konseling Trauma Healing Pada Anak Usia Dini. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan
Dakwah Islam, 16(1), 100–111. https://doi.org/10.14421/hisbah.2019.161-08
Trauma healing adalam kegiatan yang dapat dilakukan secara perorangan atau tim
dengan metode tertentu yang bertujuan untuk menyembuhkan atau meringankan beban yang
menggoncangkan jiwa seseorang atau kelompok tertentu akibat bencana alam seperti banjir,
tanah longsor ataupun kecelakaan. Contoh kegiatan trauma healing adalah sebagai berikut :
1. Terapi Bermain (Play Therapy)
Terapi Bermain (Paly Therapy) merupakan salah satu metode yang paling
tepat digunakan untuk menagani trauma pasca bencana pada anak usia dini. Dimana
metode ini dilakukan dengan cara mengajak anak-anak untuk menari, menyanyi,
menggambar, mewarnai, bermain peran, mendongeng, dan aktivitas ringan lainnya.
Play therapy tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi rasa bosan dan mengisi
waktu luang saat di tenda pengungsian, namun juga bermanfaat sebagai sebuah
sarana untuk mengindentifikasi secara dini para korban bencana yang mengalami
trauma.
Dengan menggunakan metode bermain anak-anak akan merasa nyaman,
senang dalam mengekspresikan dan mengeksplorasi perasaan yang ada pada
dirinya, serta anak akan melupakan kondisi trauma yang dialami pada dirinya.
Selain itu, terapi bermain juga dapat membantu anak-anak untuk menghilangkan
beberapa permasalahan seperti kecemasan, kegelisahan, takut, frustasi serta
perubahan tingkah laku anak yang kurang sesuai akibat dari trauma yang
dialaminya.
2. Konseling dan Self Motivation
Konseling atau self motivation merupakan metode trauma healing yang
tujukan untuk orang dewasa. Kegiatan konseling dilakukan dengan cara
berkonsultasi khusus mengenai masalah-masalah kesehatan yang dialami
masyarakat pasca bencana. Sedangkan, self motivation dilakukan dengan cara
memberikan semangat, dukungan, dan support kepada masyarakat agar mereka
memiliki motivasi yang kuat untuk bangkit dari situasi sulit dan bisa kembali
berkarya dalam rangka membangun kembali masa depan yang lebih baik. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan ini diawali dengan pemberian materi yang berkaitan
dengan motivasi atau hal-hal yang bersifat membangun sehingga diharapkan
masyarakat dapat meperoleh kembali semangat hidupnya untuk membangun hidup
mereka lagi dari awal.
Dalam kegiatan ini masyarakat juga diminta untuk mengikhlaskan
kepergian orang-orang terkasihnya, sehingga diharapkan mereka tidak lagi
berkabung dalam kesedihan yang mendalam akibat dari kehilangan seseorang.
Selain itu, masyarakat juga diberikan motivasi untuk selalu bersyukur atas apa yang
mereka miliki saat ini. Setelah sesi self motivation selesai, dilanjutkan dengan sesi
kedua yaitu mempersilahkan masyarakat yang memiliki permasalan kesehatan atau
ingin berkonsultasi secara pribadi dapat melalui konseling. Jadi, tujuan dari kedua
kegiatan ini adalah untuk memperbaiki trauma psikologis pasca bencana serta
meningkatkan kembali semangat masyarakat untuk menlanjutkan hidup di masa
depan.
Referensi:
1. Andayani B. Recovery Kawasan Bencana : Perwujudan Trauma Healing Melalui Kegiatan
Psikologi dan Rohani. 2007;(63).
2. Di S, Felakdaele D, Tenggara N, Ria MB, Manek BD, Sormin REM, et al. TRAUMA
HEALING PADA MASYARAKAT KORBAN BADAI TIMUR. 2021;4:1017–24.
3. Studi P, Konseling B, Sunan I, Yogyakarta K, Studi P, Konseling B, et al. Play Therapy
Sebagai... PLAY THERAPY SEBAGAI BENTUK PENANGANAN KONSELING
TRAUMA HEALING PADA ANAK USIA DINI Citra Widyastuti. 16(1):100–11.
4. Journal CD, Salamor AM, Salamor YB, Ubwarin E, Ambon P, Maluku K. TRAUMA
HEALING DAN EDUKASI PERLINDUNGAN ANAK PASCA GEMPA BAGI ANAK-
ANAK DI DESA WAAI. 2020;1(3):317–21.
5. Pendidikan FI, Guru P, Anak P, Dini U. Universitas negeri semarang 2017. 2017;