Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. LATAR BELAKANG
Pada tanggal 26 Juli 2021 pukul 09.14 kabupaten tojo una-una diguncang gempa bumi
berskala 5.8 SR dengan pusat gempa berada dilaut 44 km barat laut tojo una-una pada
kedalaman 10 km. Kejadian terjadi malam hari hari sekitar pukul 18.46 WITA yang
kemudian disusul peringatan tsunami. Tidak hanya itu, gempa susulan pun berulang kali
terjadi dengan skala yang lebih kecil. Bencana tersebut tentu menimbulkan traumatic
pada masyarakat Lombok khususnya di desa Pemenang Barat Kabupaten Lombok Utara.
Pasca bencana gempa bumi yang terjadi diikuti dengan trauma psikologis. Orang dewasa
bahkan anak-anak dilanda traumatic yang begitu luar biasa. Setelah terjadi gempa bumi,
bahkan korban berusaha keras untuk membedakan antara terjadinya gempa susulan
dengan goncangan lain yang ditimbulkan misal dari kendaraan besar yang melintas.
Masyarakat khawatir akan terjadi gempa susulan yang lebih besar lagi. Trauma adalah
respon emosional terhadap kejadian yang buruk dan tindakan tidak menyenangkan seperti
kecelakaan, kejahatan maupun bencana alam. Trauma berhubungan dengan keadaan
psikologis seseorang. Esther Giller, Sidran Institute (2018) mendeskripsikan “A traumatic
event or situation creates psychological trauma when it overwhelms the individual’s
ability to cope, and leaves that person fearing death, annihilation, mutilation, or
psychosis.” Trauma psikologis merupakan pengalaman individu atau kondisi yang sedang
dialami, di mana individu tersebut merasa kewalahan secara emosional, kognitif, dan
fisik sehingga kemampuan untuk mengatasi kondisinya terganggu. Di tengah rasa
kekhawatiran dan ketakutan yang melanda akan menjadi sangat penting bagi anak-anak
untuk mendapatkan pelayanan pemulihan trauma yang disebut trauma healing. Dukungan
psikologis setelah terjadi bencana alam seperti gempa bumi sangat diperlukan untuk
mengurangi tingkat trauma terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Trauma
healing menjadi salah satu Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-
7939) Vol. 2 No. 2, Mei 2019 (p-ISSN. 2614-7947) 284 kegiatan kemanusiaan yang
dilaksanakan oleh tim Pengabdian Pada Masyarakat dari PGSD FKIP Universitas
Mataram dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan merencanakan program
pengabdian “PGSD Untuk Negeri”. Salah satu fokus kegiatannya yaitu trauma healing di
desa Pemenang Barat dengan objek sasaran-nya adalah siswa-siswi SDN 7 Pemenang
Barat. Trauma healing adalah accepting, sebuah penerimaan. Kegiatan trauma healing
yang dilakukan oleh PGSD Universitas Mataram dan Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo dengan didampingi oleh beberapa dosen merupakan bentuk dukungan psikologis
mental healing yang diperuntukkan bagi korban gempa Lombok. Hal tersebut juga
merupakan salah satu rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan sebagai
bentuk penanganan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Atau dengan kata lain
trauma healing bertujuan untuk menangani masalah psikologis seperti stress, ketakutan,
dan trauma pasca bencana. Pemulihan trauma pada anak-anak memerlukan dukungan
keluarga dan orang dewasa di sekitarnya. Trauma healing yang dilaksanakan
menawarkan kegiatan permainan sebagai bentuk terapi kepada anak-anak. Terapi
bermain (play therapy) dapat mengalihkan fokus anak dari situasi yang mencekam
maupun mengkhawatirkan. Bermain setidaknya dapat mempersiapkan mental anak untuk
menerima situasi yang dihadapi sekarang. Sehingga bila digunakan pada situasi dan
kondisi yang tepat dapat bermakna sebagai kegiatan fisik sekaligus sebagai terapi (Endah
Nawangsih, 2014: 164). Rangkaian kegiatan ini diawali dengan pendataan korban pada
suatu wilayah. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data masyarakat yang penting
untuk mendapatkan bantuan. Berdasarkan beberapa pertimbangan maka diputuskan SDN
7 Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara untuk menjadi
lokasi kegiatan pengabdian. Penanganan dampak psikologis terhadap korban bencana
gempa bumi ditempuh dengan cara memberikan dukungan psikososial, sebagai bentuk
pemulihan trauma.

B. PEMBAHASAN
1. Topik : Trauma Healing
2. Waktu
3. Hari/tanggal
4. Tempat : Kecamatan Ampana Tete
5. Sasaran : Remaja menuju dewasa muda
6. Pengorganisasian
a. Pembawa acara : Ainun H. Pariasi
b. Pembicara : 1. Nurul Izzah
2. Mardiah
3. Dian Anggarawati
c. Notulen : Jeane Sriani Suharto
d. Observer : 1. Alifa Rafqia
2. Siti Nurazizah
3. Melda Tarapak
e. Fasilitator : 1. Halisa Karadjo
2. Moh Ardiansyah
3. Oldi Pradana Larimpa
f. Pembimbing : 1. Ni Made Ridla N Parwata,S.Kep. Ns. M. Biomed
2. Tasnim S.Kep.Ns. MM
3. Nirva Rantesigi S.Kep.Ns. MM

C. TUJUAN
Setelah diberikan penyuluhan terapi bermain peserta dapat meminimlakan rasa
trauma dan khawatir yang mungkin timbul karena terjadinya gempa serta mengetahui
teknik yang digunakan untuk mengatasi trauma.

D. SASARAN
Anak dan remaja korban gempa

E. METODE
1. Bermain dan belajar
2. Ceramah
3. Tanya jawab

F. MEDIA
1. Power point
2. Botol dan cat air
G. KEGIATAN PENYULUHAN

Waktu Tahap Penyuluhan Sasaran


Kegiatan

1. Pembicara memulai 1. Menjawab salam


penyuluhan dengan 2. Memperhatikan
mengucapkan salam 3. Memperhatikan
15 menit Pembukaan 2. Memperkenalkan 4. Memperhatikan
diri
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
1. Menjelaskan tentang 1. Peserta mengetahui apa
trauma healing itu trauma healing
2. Menjelaskan media 2. Memperhatikan
yang akan dijadikan 3. Ikut serta dalam terapi
media permainan bermain kebahagiaan
3. Melakukan terapi 4. Peserta menerima botol
40 menit Kegiatan inti bermain dan cat air yang
kebahagiaan dibagikan
4. Perawat 5. Ikut serta dalam
membagikan botol kegiatan
dan cat air
5. Mengajak dan
memotivasi klien
(remaja) untuk
mengungkapkan
pesan yang
diinginkan pada
botol yang telah
diwarnai.
15 menit
Evaluasi 1. Memberikan 1. Menjawab pertanyaan
pertanyaan kepada 2. Mendemonstrasikan
sasaran tentang stimulus yang telah
penjelasan trauma diajarkan
healing yang sudah 3. Menjawab salam
disampaikan
2. Meminta
mendemonstrasikan
kembali tentang
stimulasi yang telah
diajarkan
3. Penutup acara dan
mengucapkan salam
serta terima kasih
terhadap sasaran.

Anda mungkin juga menyukai