Keb
• Pengertian
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, trauma
didefinisikan keadaan jiwa atau tingkah laku yg tidak
normal sbg akibat dr tekanan jiwa atau cedera jasmani.
Trauma Healing adalah kegiatan yang dilakukan
perorangan atau tim dengan metoda tertentu
bertujuan untuk menyembuhkan atau meringankan
beban yang menggoncangkan jiwa seseorang atau
kelompok tertentu akibat bencana alam seperti banjir,
longsor, kecelakaan transportasi.
•
• 1. Trauma ringan
• Trauma ringan adalah trauma akibat suatu
kejadian yang menggangu kejiwaan seseorang
yang mudah disembuhkan. Trauma ini
biasanya akibat beberapa kejadian :
– Kecelakaan kendaraan bermotor yang
menyebabkan luka ringan
– akibat ucapan atau perbuatan seseorang
berupa penghinaan
• . Trauma Sedang
• Trauma sedang adalah trauma akibat suatu
kejadian yang mengganggu kejiwaan seseorang
yang dapat mengubah perilaku seseorang dalam
jangka waktu tertentu.
Penyebab Trauma ini antara lain :
– Musibah atau kecelakaan yang merenggut
nyawa orang-orang terdekat korban.
-Perbuatan seeseorang yang menghilangkan
nyawa anggota keluarga.
• Trauma Berat
• Trauma Berat adalah Trauma akibat suatu
kejadian yang menggangu kejiwaan seseorang
yang terjadi berkepanjangan. Biasanya trauma ini
sulit disembuhkan dan memakan waktu yang
cukup panjang untuk penyembuhannya.
Penyebab Trauma ini antara lain :
-Musibah atau kecelakaan yang merenggut nyawa
orang yang sangat di cintai.
-Intimidasi yang terstruktur dan -berkepanjangan
-Merasa bersalah yang berlebihan
• Trauma Ringan
Penanganan Trauma Ringan dapat dilakukan dengan
menghibur korban agar lupa terhadap kejadian yang
menimpanya dengan cara :
-Mengajaknya ngobrol dan mendengarkan keluh
kesahnya
-Jangan mengungkit kejadian penyebab trauma
-Memberikan pengertian dan motivasi bahwa musibah
itu adalah ujian untuk meningkatkan derajat seseorang
-Mengajak nya bermain permainan yang disukai
korban.
– Jika gejala berlanjut bawa ke psikiater
• Trauma Sedang
Penanganan Trauma sedang dapat dilakukan dengan
menghibur korban lebih intensif agar lupa terhadap
kejadian yang menimpanya dengan cara :
-Intensifkan mendengarkan, hindari kesan menasehati,
biarkan korban merasa nyaman dengan keberadaan anda.
– Jangan mengungkit kejadian penyebab trauma karena
akan mengingatkan kembali kejiadian penyebab trauma.
– Gali informasi mengenai karakter korban, apa yang
disukai atau tidak disukai.
– Berikan motivasi, jadikan diri si korban menjadi penting
dan dibutuhkan orang sekitarnya.
– Ajak bermain dengan permainan mendidik yang disukai
korban
• Trauma berat
Penanganan trauma berat sebaiknya
diserahkan kepada dokter kejiwaan atau
psikiater. Psikiater sudah punya trik-trik jitu
untuk menangani taruma jenis ini.
Yang perlu di waspadai pada trauma berat :
– Kejiwaan yang sangat tidak stabil
– Sering melakukan perbuatan tidak rasional
– Mudah tersinggung
• PELAKSANAAN TRAUMA HEALING
– Lakukan pemisahan berdasarkan usia
Anak-anak : Usia 0 – 12 Tahun
Remaja : Usia 13 – 18 Tahun
Dewasa : Usia 19 – 60 Tahun
Lansia : Usia 60 tahun keatas
Tentukan prioritas usia mana yang akan ditangani.
– Menentukan waktu, peserta, jenis kegiatan trauma healing
disesuaikan dengan karakterristik dan kearifan lokal
– Menentukan personil lapangan tim trauma healing meliputi
penanggung jawab kegiatan, pemateri, koordinator kegiatan, dll.
– Buat Rundown Acara dan penanggung jawab per acara
– Buat form notulen acara
– Buat dokumentasi kegiatan : audio dan video
– Membuat laporan kegiatan
Respon trauma pada anak
• Respon berbeda-beda pada masing2 individu
tergantung:
1. Berat paparan
2. Jenis paparan
3. Faktor internal (usia, ciri kepribadian,
pengalaman hidup dll)
4. Dukungan keluarga
5. Respon komunitas/budaya
Reaksi normal
• Bingung
• Ketakutan
• Gangguan tidur
• Mimpi-mimpi buruk
• Siaga yang berlebihan
• Panik
• Sedih
• Berdebar-debar
• Keringat dingin dll
Dampak pengalaman traumatis
• Perubahan dramatis pd kehidupan seseorang
a. Perubahan persepsi seseorang thdp
kehidupannya
b. Perubahan perilaku dan kehidupan emosi
• Guncangan psikologis bersifat sementara dan
akan pulih dalam waktu singkat
• Sekitar 10-20% kesulitan beradaptasi
- Berkembang menjadi gangguan mental
- Jika berlangsung lebih dari 1 bulan disebut dg
“gangguan stress pasca trauma (GSPT)”
• 3 gejala utama GSPT:
1. Reexperiencing
Seperti mengalami kembali kejadian traumatis yg dialami.
Biasanya kondisi ini akan muncul ketika sedang melamun
atau melihat suasana yg mirip dg pengalaman traumatis.
Penderita dapat berperilaku mengejutkan, tiba-tiba
berteriak, menangis atau berlari ketakutan. Fenomena
lain yg muncul spt takut tidur, krn begitu dia tidur
peristiwa traumatis muncul kembali. Misalnya: peristiwa
perkosaan/pembunuhan yg berlangsung didepan mata.
2. Hyperarousal
Suatu keadaan waspada berlebihan seperti mudah kaget,
curiga menghadapi gejala sesuatu, benda yg jatuh dia
anggap seperti jatuhnya bom dan tidur sering terbangun-
bangun.
3. Avoidance
Seseorang akan selalu menghindari situasi yang
mengingatkan ia pada kejadian traumatis. Seandainya
kejadian saat suasana ramai, dia akan menghindari
mall/pasar. Begitu juga sebaliknya jika ia mengalami pada
waktu sendiri, maka ia akan menghindari tempat-tempat
sepi.
Manifestasi pd anak
• Walaupun anak mengalami kejadian traumatis yg
sama dg orang dewasa, namun manifestasi
gangguan psikologisnya akan berbeda dg orang
dewasa
• Seperti juga dalam menangani masalah
kesehatan yg lain, berlaku prinsip bhw anak
bukanlah miniatur orang dewasa, anak bukanlah
orang dewasa dalam bentuk kecil.
• Anak mempunya karakteristik khusus sehingga
membutuhkan perhatian dan penanganan yg
khusus pula.
• Usia berbeda maka gejala spesifik juga
berbeda