➢ Definisi
• Konsep diri adalah persepsi individu tentanhg diri sendiri dan itulah yang membuat
manusia itu unik.
• Setiap orang memiliki penilaian positif dan negative dalam dimensi fisik, emosional,
intelektual, dan fungsional. Ini berubah seiring waktu, pandangan seseorang tentang
diri mempengaruhi kemampuan untuk berfungsi dan mempengaruhi status kesehatan.
2. Blind Self
Kondisi memahami sifat, perasaan, pikiran dan motivasi seseorang, tetapi orang tsb tidak dapat
memahmi dirinya sendiri.
3. Hidden self
Seseorang yang menyembunyikan kemampuan dia sendiri. Dalam konsep ini dibagin 2 :
a. over disclosed (seseorang terlalu terbuka, hiden self lebih kecil)
b. under disclosed (seseorang sedikit menceritakan rahasianya)
4. Unknown self
Seseorang yang tidak memahami dirinya sendiri
“Stress Adaptasi”
Dr. lisa Musharyanti
➢ Mengapa kita perlu belajar tentang konsep stress ? untuk memahami pribadi, sebagai
mahluk hidup yang merespon secara total (pikiran, tubuh, dan jiwa) terhadap nernagai
perubahan yang terjadi.
• Suatu kondisi dimana seseorang mengalami perubahan
• Stressor adalah setiap peristiwa yang menyebabkan seseorang stress.
• Ketika seseorang menghadapi stress, responnya disebut sebagai strategi koping, resoin,
dan mekanisme koping.
➢ Sumber stress :
• Internal : infeksi / penyakit, perasaan depresi.
• External : merantau, kematian anggota keluarga, penindasan / penolakan.
➢ Pembagian stress :
• Developmental stress : dapat diprediksi sepanjang kehidupan.
• Situational stress : tidk dapat diprediksi dan terjadi kapan saja, bias positif dan negative.
Contohnya yaitu kematian anggota keluarga, perceraian, penyakit.
➢ Manifestasi Stress:
• Pupil melebar untuk meningkatkan persepsi visual ketika ancaman serius.
• Keringat meningkat untuk mengontrol suhu tubuh karna peningkatan metabolism.
• Denyut jantung meningkat untuk mengangkut nutrisi yang lebih.
• Kulit pucat karna penyempitan pembuluh darah perifer
• Natrium dan air meningkat karena pelepasan mineral
• Laju dan kedalaman pernapasan meningkat karena dilatasi brinkiolus.
• Pengeluaran urin menurun.
• Mulut kering
• Peristaltic usus menurun mengakibatkan sembelit.
• Kewaspadaan mental meningkat.
• Ketegangan otot meningkat untuk mempersiapkan aktivitas pertahanan.
➢ Efek stress :
• Fisik (mempengaruhi homestasis fisiologis)
• Emosional (stress dpt menghasilkan perasaan negative)
• Intelektual (mempengaruhi persepsi seseorang)
• Sosial (merubhan hubungan seseorang)
• Spiritual (menentang keyakinan)
➢ Mekanisme Stress :
1. Homeostasis : semua system reaktif terhadap stressor.
2. Alaram : Stressor dirasakan, homeostasis sedikit menurun karna pikiran dan tubuh
untuk sementara kehilangan keseimabngan.
3. Resistence : Sumber daya adaptasi dimobilisasi untuk memerangi stressor
4. Kelelahan : adaptasi dan simpan energy, tubuh kembali ke homeostasis normal.
5. Death : kelelahan bias menjadi begitu nyata sehingga kematian.
6. Recovery : situasi stress yang terkelola dengan baik / sebagian menghasilkan kembalinya
homeostasis secara lengkap.
➢ Indikator Fisiologis :
✓ Tanggapan individu tergantung pada persepsi
✓ Respon fisiologis stress hasil dari aktivitas system simpatik
✓ Disertakan kecemasan, ketakutan, kemarahan, depresi dan mekanisme pertahanan ego
dibawah kesadaran.
✓ Beberapa mekanisme koping sangat membantu, tergantung pada situasi dan lamanya
waktu digunakan.
➢ Anxiety :
✓ Adalah kecemasan mental, ketakutan, dan firasat / perasaan.
✓ Kecemasan dapat dialami pada tingkat sadar, bawah sadar, atau tidak sadar.
Tingkat kecemasan :
• MILD : Rangsangan ringan yang meningkatkan persepsi, belajar dan kemampuan
produktif,
• MODERATE : Meningkatkan gairah ke titik dimana orang itu mengungkapkan
perasaan tegang, gugup atau khawatir.
• SEVERE : Menghabiskan sebagian besar energy org tsb. Persepsi menurun, dan
tidak dapat focus pada orang yang sebenarnya.
• PANIC : Tingkat kecemasan yang sangat kuat.
➢ Fear :
✓ Emosi perasaan takut yang timbul karna ketergantungan/ tampak seperti bahaya, rasa
takut/ancaman.
✓ Objek ketakutan mungkin / tidak mungkin tidak didasarkan pada kenyataannya.
✓ Perbedaan Anxiety dan Fear :
• Sumber kecemasan tidak dapat diidentifikasi, ketakutan dapat diidentifikasi
• Kecemasan terkait masa depan, ketakutan terkait masa lalu
• Kecemasan itu tidak jelas, ketakutan itu jelas
• Kecemasan hasil dari psikologis, ketakutan dari intesitas fisik.
➢ Anger :
✓ Keadaan emosional yang terdiri dari perasaan yg terdiri dari perasaan subjektif tentang
permusuhan/ ketidaksenangan yang kuat.
✓ Ekspresi kemarahan secara verbal dapat menjadi keluhan bagi org lain atas
ketidaknyaman psikologis.
✓ Ekspresi verbal dapat berbeda dari permusuhan, agresif dan kekerasan.
➢ Depression :
✓ Perasaan sedih, putus asa, penolakan / kekosongan yang ekstrim.
✓ Perilaku : meniru, tidak mampu berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan.
✓ Tanda fisik seperti penurunan BB, Sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan.
➢ Coping :
✓ Perubahan yang berhasil atau tidak
✓ Mekanisme koping adalah cara alami untuk menanggapi lingkungan yang berubah
• Problem focus coping : memperbaiki situasi dengan membuat perubahan /
membuat tindakan.
• Mengatasi focu emosional : pikiran dan tindakan yang menghilangkan tekanan
emosional, tidak memperbaiki situasi terapi sering merasa lebih baik.
➢ Diagnosis :
1. Ansietas : tidak ansietas
2. Koping defensive : Status koping
3. Koping tidak efektif : Status koping
4. Ketidakmampuan koping keluarga : status koping keluarga
5. Sindrom pasca trauma : ketahan personal
➢ Planning :
• Perawat dapat berkolaborasi dengan klien dan orang yang mendukung secara signifikan
• Tetapkan tujuan dengan klien, untuk :
1. mengurangi atau mengatasi kecemasan
2. meningkatkan kemampuan untuk mengelola atau mengatasi peristiwa yang membuat
stress.
3. tingkatkan kinerja peran.
➢ Implementasi :
• Beberapa metode untuk membantu mengatasi stress akan efektif untuk satu orang,
ysng lainakan sesuai untuk orang yang berbeda.
• Perawat dapat menggunakan metode yang sesuai dan efektif untuk setiap individu.
➢ Berduka :
✓ Emosi kesedihan besar yang terkait dengan kehilangan.
✓ Penderitaasn mental yang mendalam dan intens
✓ Tekanan atau penderitaan mental yang tajam terutama setelah kematian
sesorang yang dekat.
✓ Kehilangan seseorang yang berharga dan merupakan proses emosional untuk
menghadapi kehilangan ini biasanya tidak diatur dan diprediksi.
✓ GRIEF adalah Proses reaksi psikologis, social dan somatic terhadap persepsi
kehilangan.
✓ MOURNING adalah respon budaya terhadap kesedihan
✓ BREAVEMENT adalah keadaan menderita kerugia.
➢ Faktor :
Pengalaman, hubungan, individu yg rentan, stress, social, kultural.
➢ Gejala physically :
Secara fisik orang yang terkena kesedihan mungkin mengalami :
• Kelelahan bergantian dengan periode kewaspadaan dan energy yang tinggi.
• Gangguan pendengaran atau gangguan penglihatan sementara (mungkin terkait
dengan disosiasi)
• Sulit tidur
• Nafsu makan terganggu
• Tremor otot
• Menggiguil dan kerkeringat
• Kesulitan bernapas atau pernapasan cepat
• Peningkatan denyut jantung atau tekanan
• Darah / masalah perut/usus
• Mual dan pusing
➢ Gejala Berduka :
Secara mental orang yang terkena kesedihan mungkin mengalami :
• Kebingungan (kesulitan memori,konsentrasi, penilaian dan pemahaman)
• Intrusi (pikiran yang tidak diinginkan, gairah, mimpi buruk)
• Disosiasi (perasaan terlepas, tidak nyata, penyangkalan)
Secara emosional, orang yang mengalami kesedihan mungkin mengalami :
• Terkejut
• Ketakutan, kecemasan dan ketakutan
• Kemerahan, lekas marah atau agitasi
• Kesalahan
• Mati rasa, keterpencilan, depresi
➢ Ilmu Sosiologi
✓ Sosiologi mempelajari tentang masyarakat
✓ Ilmu yang mempelajari tentang timbal balik abtara macam gejala social.
✓ Memiliki kecenderungan untuk mengkaji masyarakat heterogen
✓ Ilmu yang berhubungan dengan pemahaman mengenai tindakan social sebab
akibat mengenai arah dan konsekuensinya.
✓ Sosiologi bersifat Empiris
➢ Antropologi
✓ Ilmu yang berfokus mempelajari tentang manusia, termasuk evolusi dan
perkembangan manusia. Tidak hanya itu, tetapi antropologi juga mempelajari
bagaimana cara manusia beradaptasi dengan lingkungan, cara manusia
berkomunikasi dan bersosiologi.
✓ Studi tentang manusia yang memiliki kaitan dengan aspek biologis dan
sosiokultural.
✓ Seseorang yang ahli dibidang antropologi disebut “antropolog” dan tugasnya
untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai asal-usul manusia di zaman purba
sampai sekarang.
✓ Ruang linkup antropologi : Fisik, Sosial, Budaya.
✓ Selain itu antropologi mempelajari tentang prasejarah manusia, ciri khas
manusia sebagai spesie di muka bumi.
➢ Ilmu Antropolgi
✓ Ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaan
✓ Mengkaji kelompok etnik
✓ Mengkaji masyarakat yang sederhana dan primitive dan homogeny
✓ Memandang masyarakat dan kebudayaan sebagai holistic.
➢ Antropologi Kesehatan
o Antropologi kesehatan berkaitan dengan pemahaman bio-budaya manusia dan
karyanya yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan (hochasser
1970)
o Ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek biologi dan kebudayaan
manusia dari titik tolak pandanganuntuk memahami kedokteran sejarah, hokum,
aspek social, masalah kesehatan manusia (hasan dan Prasad 1959)
o Antropologi kesehatan mencakup studi tentang fenomena kesehatan (lieban
1973)
➢ Sosiologi Antropologi Dalam perspektif religious
✓ Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah
satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
✓ Pendekatan sosiologis digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam
memahami agama.
✓ Sosiologi untuk memahami/mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara
terbentuk dan tumbuh serta berubahnya pedoman hidup dan kepercayaan,
keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama dalam tiap
persekutuan hidup manusia.
✓ Antropologi dan sosiologi agama sangat berperan penting dalam kehidupan yang
nyata untuk mensosialisasikan kehidupan beragama.
✓ Dalam Al-Quran kita sering menemukan ayat-ayat berkenaan dengan hubungan
manusia lainnya.
✓ Hal itu dapat dijelaskan apabila yang memahaminya mengetahui sejarah sosial
pada saat ajaran agama itu diturunkan.
❖ Praktis
• Mempelajari cara orang meminta pertolongan medis
• Mengetahui latar belakang sosial-ekonomi masyarakat dalam
pemanfaatan layanan kesehatan
• Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi
penyakit
• Menganalisis fakta –fakta sosial (sakit, cacat fisik)
• Penilaian klinis lebih rasional
• Menghargai perilaku pasien, kolega & organisasi
• Menangani kebutuhan sosial – emosional pasien
➢ Ilmu Sosiologi Antropologi sebagai ilmu bantu dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat
• Guna mewujudkan kesehatan masyarakat seperti yang diharapkan, dibutuhkan
data-data pendukung untuk mengkaji permasalahan.
• Mulai dari konsepsi dan sikap masyarakat tentang kesehatan, tentang sakit,
terhadap dukun, terhadap obat-obatan tradisional, terhadap kebiasaan, hingga
pantangan makan, dan sebagainya.
• Untuk mendapatkan semua data tersebut, ilmu kesehatan masyarakat
membutuhkan ilmu antropologi.
• Misalnya, untuk memberikan informasi kepada dokter dan petugas kesehatan
tentang keragaman kebudayaan, metode-metode dan cara-cara untuk segera
menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat istiadat masyarakat.
• Ilmu Sosiologi Antropologi Sebagai Ilmu Bantu Dalam Ilmu Kesehatan
Masyarakat mempelajari bagaimana kesehatan individu dan lingkungan yang
dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dengan manusia lain, norma budaya,
sosial, politik, dan globalisasi.
• Budaya memiliki kaitan erat dengan kesehatan. Hal ini tidak lain karena
pengertian budaya itu sendiri mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
hukum, adat istirahat dan kebiasaan.
• Ini dikarenakan budaya bersifat dinamis sebagai bagian penting yang tak
terpisahkan dari kehidupan. Sebagai makhluk hidup yang menyadari akan
pentingnya kesehatan, pemahaman kebudayaan masyarakat sangat penting
dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
➢ Kesimpulan
✓ Dapat disimpulkan, manfaat sosiologi antropologi bagi dunia kesehatan adalah
sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
✓ Interaksi bisa dilakukan antara petugas kesehatan dengan pasien, petugas
kesehatan dengan keluarga pasien, atau antarpetugas dengan sesama profesi
kesehatan.
✓ Pengetahuan tentang budaya suatu penduduk penting kaitannya dengan
petugas kesehatan. Tujuannya, agar seorang petugas kesehatan selalu
memperhatikan budayasuatu penduduk dalam interaksi terapeutiknya dan
dalamrangka menyukseskan program kesehatan.