Anda di halaman 1dari 13

Materi MCQ 1 PBDK

“Basic Psycology dan Self Concept”


Wulan Novian S.Kep

➢ Definisi
• Konsep diri adalah persepsi individu tentanhg diri sendiri dan itulah yang membuat
manusia itu unik.
• Setiap orang memiliki penilaian positif dan negative dalam dimensi fisik, emosional,
intelektual, dan fungsional. Ini berubah seiring waktu, pandangan seseorang tentang
diri mempengaruhi kemampuan untuk berfungsi dan mempengaruhi status kesehatan.

➢ Hadist Nabi Muhammad SAW


Dari Abu Hurairah RA, dia berkata,”Rasulullah SAW bersabda,’ Sesungguhnya Allah berkata:
"Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku"
(HR Muslim)

➢ Apa komponen konsep diri ???


1. Identitas / pribadi
2. harga diri
3. Gambar diri
4. kinerja peran

➢ Konsep Teori Johari Window


1. Open self
Wilayah terbuka merupakan suatu keadaan dimana seseorang saling terbuka terhadap dirinya
sendiri maupun orang lain. Seseorang akan terbuka mengenai perasaan, sifat, kesadaran,
motivasi.

2. Blind Self
Kondisi memahami sifat, perasaan, pikiran dan motivasi seseorang, tetapi orang tsb tidak dapat
memahmi dirinya sendiri.

3. Hidden self
Seseorang yang menyembunyikan kemampuan dia sendiri. Dalam konsep ini dibagin 2 :
a. over disclosed (seseorang terlalu terbuka, hiden self lebih kecil)
b. under disclosed (seseorang sedikit menceritakan rahasianya)

4. Unknown self
Seseorang yang tidak memahami dirinya sendiri
“Stress Adaptasi”
Dr. lisa Musharyanti

➢ Mengapa kita perlu belajar tentang konsep stress ? untuk memahami pribadi, sebagai
mahluk hidup yang merespon secara total (pikiran, tubuh, dan jiwa) terhadap nernagai
perubahan yang terjadi.
• Suatu kondisi dimana seseorang mengalami perubahan
• Stressor adalah setiap peristiwa yang menyebabkan seseorang stress.
• Ketika seseorang menghadapi stress, responnya disebut sebagai strategi koping, resoin,
dan mekanisme koping.

➢ Sumber stress :
• Internal : infeksi / penyakit, perasaan depresi.
• External : merantau, kematian anggota keluarga, penindasan / penolakan.

➢ Pembagian stress :
• Developmental stress : dapat diprediksi sepanjang kehidupan.
• Situational stress : tidk dapat diprediksi dan terjadi kapan saja, bias positif dan negative.
Contohnya yaitu kematian anggota keluarga, perceraian, penyakit.

➢ Manifestasi Stress:
• Pupil melebar untuk meningkatkan persepsi visual ketika ancaman serius.
• Keringat meningkat untuk mengontrol suhu tubuh karna peningkatan metabolism.
• Denyut jantung meningkat untuk mengangkut nutrisi yang lebih.
• Kulit pucat karna penyempitan pembuluh darah perifer
• Natrium dan air meningkat karena pelepasan mineral
• Laju dan kedalaman pernapasan meningkat karena dilatasi brinkiolus.
• Pengeluaran urin menurun.
• Mulut kering
• Peristaltic usus menurun mengakibatkan sembelit.
• Kewaspadaan mental meningkat.
• Ketegangan otot meningkat untuk mempersiapkan aktivitas pertahanan.

➢ Efek stress :
• Fisik (mempengaruhi homestasis fisiologis)
• Emosional (stress dpt menghasilkan perasaan negative)
• Intelektual (mempengaruhi persepsi seseorang)
• Sosial (merubhan hubungan seseorang)
• Spiritual (menentang keyakinan)

➢ Mekanisme Stress :
1. Homeostasis : semua system reaktif terhadap stressor.
2. Alaram : Stressor dirasakan, homeostasis sedikit menurun karna pikiran dan tubuh
untuk sementara kehilangan keseimabngan.
3. Resistence : Sumber daya adaptasi dimobilisasi untuk memerangi stressor
4. Kelelahan : adaptasi dan simpan energy, tubuh kembali ke homeostasis normal.
5. Death : kelelahan bias menjadi begitu nyata sehingga kematian.
6. Recovery : situasi stress yang terkelola dengan baik / sebagian menghasilkan kembalinya
homeostasis secara lengkap.

➢ Indikator Fisiologis :
✓ Tanggapan individu tergantung pada persepsi
✓ Respon fisiologis stress hasil dari aktivitas system simpatik
✓ Disertakan kecemasan, ketakutan, kemarahan, depresi dan mekanisme pertahanan ego
dibawah kesadaran.
✓ Beberapa mekanisme koping sangat membantu, tergantung pada situasi dan lamanya
waktu digunakan.

➢ Anxiety :
✓ Adalah kecemasan mental, ketakutan, dan firasat / perasaan.
✓ Kecemasan dapat dialami pada tingkat sadar, bawah sadar, atau tidak sadar.
Tingkat kecemasan :
• MILD : Rangsangan ringan yang meningkatkan persepsi, belajar dan kemampuan
produktif,
• MODERATE : Meningkatkan gairah ke titik dimana orang itu mengungkapkan
perasaan tegang, gugup atau khawatir.
• SEVERE : Menghabiskan sebagian besar energy org tsb. Persepsi menurun, dan
tidak dapat focus pada orang yang sebenarnya.
• PANIC : Tingkat kecemasan yang sangat kuat.

➢ Fear :
✓ Emosi perasaan takut yang timbul karna ketergantungan/ tampak seperti bahaya, rasa
takut/ancaman.
✓ Objek ketakutan mungkin / tidak mungkin tidak didasarkan pada kenyataannya.
✓ Perbedaan Anxiety dan Fear :
• Sumber kecemasan tidak dapat diidentifikasi, ketakutan dapat diidentifikasi
• Kecemasan terkait masa depan, ketakutan terkait masa lalu
• Kecemasan itu tidak jelas, ketakutan itu jelas
• Kecemasan hasil dari psikologis, ketakutan dari intesitas fisik.

➢ Anger :
✓ Keadaan emosional yang terdiri dari perasaan yg terdiri dari perasaan subjektif tentang
permusuhan/ ketidaksenangan yang kuat.
✓ Ekspresi kemarahan secara verbal dapat menjadi keluhan bagi org lain atas
ketidaknyaman psikologis.
✓ Ekspresi verbal dapat berbeda dari permusuhan, agresif dan kekerasan.

➢ Depression :
✓ Perasaan sedih, putus asa, penolakan / kekosongan yang ekstrim.
✓ Perilaku : meniru, tidak mampu berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan.
✓ Tanda fisik seperti penurunan BB, Sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan.

➢ Coping :
✓ Perubahan yang berhasil atau tidak
✓ Mekanisme koping adalah cara alami untuk menanggapi lingkungan yang berubah
• Problem focus coping : memperbaiki situasi dengan membuat perubahan /
membuat tindakan.
• Mengatasi focu emosional : pikiran dan tindakan yang menghilangkan tekanan
emosional, tidak memperbaiki situasi terapi sering merasa lebih baik.

➢ Diagnosis :
1. Ansietas : tidak ansietas
2. Koping defensive : Status koping
3. Koping tidak efektif : Status koping
4. Ketidakmampuan koping keluarga : status koping keluarga
5. Sindrom pasca trauma : ketahan personal
➢ Planning :
• Perawat dapat berkolaborasi dengan klien dan orang yang mendukung secara signifikan
• Tetapkan tujuan dengan klien, untuk :
1. mengurangi atau mengatasi kecemasan
2. meningkatkan kemampuan untuk mengelola atau mengatasi peristiwa yang membuat
stress.
3. tingkatkan kinerja peran.
➢ Implementasi :
• Beberapa metode untuk membantu mengatasi stress akan efektif untuk satu orang,
ysng lainakan sesuai untuk orang yang berbeda.
• Perawat dapat menggunakan metode yang sesuai dan efektif untuk setiap individu.

“Konsep Berduka dan Kehilangan”


Dr. Falasifah ani yuniarti

➢ Berduka :
✓ Emosi kesedihan besar yang terkait dengan kehilangan.
✓ Penderitaasn mental yang mendalam dan intens
✓ Tekanan atau penderitaan mental yang tajam terutama setelah kematian
sesorang yang dekat.
✓ Kehilangan seseorang yang berharga dan merupakan proses emosional untuk
menghadapi kehilangan ini biasanya tidak diatur dan diprediksi.
✓ GRIEF adalah Proses reaksi psikologis, social dan somatic terhadap persepsi
kehilangan.
✓ MOURNING adalah respon budaya terhadap kesedihan
✓ BREAVEMENT adalah keadaan menderita kerugia.
➢ Faktor :
Pengalaman, hubungan, individu yg rentan, stress, social, kultural.

➢ Gejala physically :
Secara fisik orang yang terkena kesedihan mungkin mengalami :
• Kelelahan bergantian dengan periode kewaspadaan dan energy yang tinggi.
• Gangguan pendengaran atau gangguan penglihatan sementara (mungkin terkait
dengan disosiasi)
• Sulit tidur
• Nafsu makan terganggu
• Tremor otot
• Menggiguil dan kerkeringat
• Kesulitan bernapas atau pernapasan cepat
• Peningkatan denyut jantung atau tekanan
• Darah / masalah perut/usus
• Mual dan pusing

➢ Gejala Berduka :
Secara mental orang yang terkena kesedihan mungkin mengalami :
• Kebingungan (kesulitan memori,konsentrasi, penilaian dan pemahaman)
• Intrusi (pikiran yang tidak diinginkan, gairah, mimpi buruk)
• Disosiasi (perasaan terlepas, tidak nyata, penyangkalan)
Secara emosional, orang yang mengalami kesedihan mungkin mengalami :

• Terkejut
• Ketakutan, kecemasan dan ketakutan
• Kemerahan, lekas marah atau agitasi
• Kesalahan
• Mati rasa, keterpencilan, depresi

➢ Tahapan berduka (kubler dan ross, 1969)


1. Denial (penolakan) : penolakan sadar untuk menerima fakta, informasi, kenyataan
dll. Yang berkaitan dengan situasi yang bersangkutan. Ini adalah pertahanan dan
sangat alami. Beberapa orang dpt mnjadi terkunci pada tahap ini karna berhadapan
dengan perubahan traumatis, kematian tidak mudah untuk dihindari.
2. Anger (kemarahan) : orang yang berurusan dengan gangguan emosional bias marah
pada diri sendiri. Pada tahap ini membantu menjaga seseorang tetap terpisah dan
tidak menghakimi ketika mengalami kemarahan yang sgt marah.
3. Bargaining (Tawar-menawar) : dapat melibatkan upaya tawar-menawar dengan
kekuatan lebih tinggi dari apapun yang diyakini orang tsb. Orang yang menghadapi
trauma yang ga terlalu serius dapat menawar atau berusaha merundingkan
komporomi.
4. Depresi : juga disebut persiapan berduka. Semacam penerimaan dengan keterikatan
emosional. Wajar jika masih merasa sedih dan menyesal, ketakutan, ketidakpastian,
setidaknya orang tsb sudah mulai menerima kenyataan.
5. Acceptance (penerimaan) : ada ketidakterikatan emosional dan objektifitas.

➢ Tahapan Berduka (teori Engle 1964)


o Shock dan tidak percaya. Reaksi awal terhadap suatu kehilangan adalah perasaan
tercengang, mati rasa disertai penolakan untuk mengetahui kehilngan dalam
upaya melindungi diri terhadap kerugian.
o Developing awareness (kesadaran) : keyika individu mengakui
kehilangan,mungkin ada tangisan, perasaan tidak berdaya, frustasi, putus asa
dan kemarahan yang dapat diarahkan pada diri sendiri.
o Restitution : partisipasi dalam ritual terkait dengan kematian, seperti
pemakaman, upacara keagamaan yang membantu individu menerima kenyataan
kehilangan.
o Resolution off the loss : Individu disibukkan dengan kehilangan. Orang atau objek
yang hilang diidealkan, pelayat bahkan dapat meniru orang yang hilang.
Akhirnya, keasyikan itu berkurang, biasanya dalam satu tahun atau lebih.
o Recovery (pemulihan) : keasyikan dan obsesi sebelumnya berakhir, dan individu
dapat melanjutkan hidupnya.

➢ Tahap Berduka (rando)


o Avoidance (penghindaran) : tidak dapat memahami sepenuhnya apa yang terjadi
| kenali kerugiannya.
o Confrontation : menghadapi kesedihan dan menemukan cara pengalaman |
Bereaksi terhadap perpisahan, mengingat dan mengalami kembali.
o Akomodasi : menemukan makna hidup kembali | sesuaikan kembali dengan
dunia baru tanpa melupakan dunia lama dan kembali energy emosional.

➢ Bagaimana cara mengatasi berduka dan kehilangan ???


Berbicara dengan seseorang, mendapatkan bantuan professional, pengobatan,
perawatan diri fisik yang baik, tetap aktif, menunda keputusan besar, jadilah fleksibel,
rencanakan kedepannya.

➢ Berduka dan Kehilangan dalam islam


✓ Manusia cenderung melupakan tuhan ketika mereka sejahtera dan hanya
mengingat ketika ditimpa penderitaan.
✓ Tuhan menciptakan manusia dengan cobaan dan kesengsaraan agar manusia
dapat kembali kepadanya.
✓ “tetaplah boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu, dan
boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal buruk bagimu. Dan allah mengetahui
dan kamu tidak mengetahui” (quran 2:216)
✓ “Demi zat yang jiwaku (yaitu tuhan) di tangannya, tidak ada seorang mukmin
yang ditimpa keletihan, kekhawatiran atau kesedihan. Melainkan allah akan
mengamouni sebagian dari dosanya bahkan jika duri menusuknya” (Musnad
ahmad)
➢ Bagaimana seharusnya orang bias percaya menghjadapi kesedihan ??
✓ Ketika musibah menimpa ingatlah bahwa semua nabi mengalami cobaan dan
ujian.
✓ Setiap orang di bumi akan menghadapi beberapa kesedihan dalam hidupnya.
✓ Orang” menghadapi kesedihan yang berbeda.
✓ Menyadari bahwa itu dari allah, kita harus menyadari bahwa allah adalah maha
penyayang (al-wadud) maha baik (al-barr). Semua hal baik dan buruk berasal dari
tuhan (al-quran 4:78).

“ Psikologi dan Psikologi Budaya”


Shanti wardaningsih
➢ PSIKOLOGI
✓ Berasal dari Bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “ psyche” yang berarti
jiwa atau esensi terhadap terhadap hidup dan “logos” yang berarti ilmu.
✓ Psikologi adalah ilmu yang mempelajarai tentang jiwa.
✓ Menurut para ilmuwan dan filsuf psikologi adalah mereka menciptakan suatu
upaya untuk memenuhi kebutuhan untuk memenuhi jiwa, pikiran, perasaan, dan
perilaku (reber 2010)
✓ Jadi yang dipelajari dalam psikologi : gejala-gejala jiwa yang meliputi pikiran,
pikiran, perasaan manusia yang diamati.

➢ Psikologi lintas Budaya


✓ Cabang psikologi yang berfokus pada dinamika antara budaya dan psikis .
✓ Didalemnya menggunakanpendekatan teori belajar, sosiologi, antropologi.
➢ BUDAYA
✓ Sistem infprmasi yang mengodekan cara orang bersikap disebuah kelompok,
masyarakat, atau bangsa yang terorganisir. Dalam pengertian ini, istilah budaya
kerangka acuannya adalah perangkat aturan, regulasi, kebiasaan, dan metode
interaksi dalam kelompok (reber 2010)
✓ Menurut ibnu sina, adat dan kebiassan adlah pengulangan satu tindakan secara
terus menerus dan konstan dalam masa panjang serta waktu berdekatan
(Mansur, dkk 2009)
✓ Budaya merujuk pada langkah tertentu dalam berperilaku yang sudah disepakati
secara umum oleh masyarakat.
✓ Suatu system atau tata nilai yang secara spesifik mengatur dinamika individu.
❖ Wujud budaya : Fisik (tempat tinggal, pakaian, makanan) NonFisik (Bahasa,
perilaku)
❖ Sifat Budaya (supartono, 2004) :
1. beraneka ragam
2. Didapat dan diteruskan secara social
3. Dijabarkan dalam komponen
4. Mempunyai struktur
5. Mempunyai nilai
6. Bersifat statis
7. Dapat dibagi dalam bidang dan aspek
❖ Hubungan Psikolgi dengan budaya
• Untuk melihat hubungan antara psikologi dengan budaya, kita bias
melihat melalui pendekatan psikologi perilaku.
• Para psikolog behaviorisme meyakini bahwa perilaku manusia merupakan
hasil dari pembawaan genetis dan pengaruh lingkungan.
• P = G X B | P(perilaku) G(genetis) B(belajar)
• Kebiasaan adalah cara bertindak disebabkan oleh situasi dan kondisi
tertentu, serta sarana yang tersedia.
• Kebiasaan dianggap berkaitan dengan lingkungan tempat kita tinggal.
• Kebiasaan merupakan kumpulan perilaku/tindakan yang berulang-ulang.
• Kebiassan adalah cara pembelajaran yang diulang ulang. Ketika perilaku
tsb diulang-ulang maka membentuk suatu budaya.

➢ Psikologi Lintas Budaya


✓ “penelitian lintas budaya dalam psikologi adalah perbandingan sistematis
variable psikologis dibawah kondisi budaya yang berbeda untuk menentukan
anteseden dan proses yang memediasi munculnya perbedaan perilaku “
(Eckensberger, 1972)
✓ “Psikologi lintas budaya berkaitan dengan studi sistemastis tentang perilaku dan
pengalaman seperti yang terjadi dalam budaya yang berbeda, dipengaruhi oleh
budaya atau menghasilkan perubahan dalam budaya yang ada” (Triandis 1980)
✓ Psikologi lintas budaya adalah studi persamaan dan perbedaan fungsi psikologis
individu dalam berbagai dan kelompok. (berry et al 2012)
✓ Focus utama psikologi budaya adalah untuk mempelajari apakah, kapan, dan
bagaimana individu tumbuh dalam budaya tertentu cenderung menginternalisasi
kualitas budaya itu (cole 1996)
✓ Psikologi budaya menganjurkan gagasan bahwa proses mental pada dasarnya
adalah produk dari interaksi antara budaya dan individu.

“Ilmu Sosiologi Antropologi Kesehatan”


➢ Sejarah Sosiologi
✓ Kata “sosiologi” pertama muncul dalam karya tulis Auguste Comfe 1978 “course
de philosophie positive”
✓ Ssosiologi sebagai nama dari suatu disiplin yang mempelajari “masyarakat”
secara ilmiah.
✓ Sejak manusia dilahirkan didunia ini secara adar maupun tidak, sesungguhnya ia
telah belajar dan berkenalan dengan hubungan social yaitu, hubungan antara
manusia dalam masyarakat.
✓ Hubungan social paling pertama dimulai dari hub antara anak dengan orang tua
kemudian meluas hingga ke tetangga.

➢ Ilmu Sosiologi
✓ Sosiologi mempelajari tentang masyarakat
✓ Ilmu yang mempelajari tentang timbal balik abtara macam gejala social.
✓ Memiliki kecenderungan untuk mengkaji masyarakat heterogen
✓ Ilmu yang berhubungan dengan pemahaman mengenai tindakan social sebab
akibat mengenai arah dan konsekuensinya.
✓ Sosiologi bersifat Empiris

➢ Antropologi
✓ Ilmu yang berfokus mempelajari tentang manusia, termasuk evolusi dan
perkembangan manusia. Tidak hanya itu, tetapi antropologi juga mempelajari
bagaimana cara manusia beradaptasi dengan lingkungan, cara manusia
berkomunikasi dan bersosiologi.
✓ Studi tentang manusia yang memiliki kaitan dengan aspek biologis dan
sosiokultural.
✓ Seseorang yang ahli dibidang antropologi disebut “antropolog” dan tugasnya
untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai asal-usul manusia di zaman purba
sampai sekarang.
✓ Ruang linkup antropologi : Fisik, Sosial, Budaya.
✓ Selain itu antropologi mempelajari tentang prasejarah manusia, ciri khas
manusia sebagai spesie di muka bumi.

➢ Ilmu Antropolgi
✓ Ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaan
✓ Mengkaji kelompok etnik
✓ Mengkaji masyarakat yang sederhana dan primitive dan homogeny
✓ Memandang masyarakat dan kebudayaan sebagai holistic.

➢ Antropologi Kesehatan
o Antropologi kesehatan berkaitan dengan pemahaman bio-budaya manusia dan
karyanya yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan (hochasser
1970)
o Ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek biologi dan kebudayaan
manusia dari titik tolak pandanganuntuk memahami kedokteran sejarah, hokum,
aspek social, masalah kesehatan manusia (hasan dan Prasad 1959)
o Antropologi kesehatan mencakup studi tentang fenomena kesehatan (lieban
1973)
➢ Sosiologi Antropologi Dalam perspektif religious
✓ Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah
satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
✓ Pendekatan sosiologis digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam
memahami agama.
✓ Sosiologi untuk memahami/mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara
terbentuk dan tumbuh serta berubahnya pedoman hidup dan kepercayaan,
keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama dalam tiap
persekutuan hidup manusia.
✓ Antropologi dan sosiologi agama sangat berperan penting dalam kehidupan yang
nyata untuk mensosialisasikan kehidupan beragama.
✓ Dalam Al-Quran kita sering menemukan ayat-ayat berkenaan dengan hubungan
manusia lainnya.
✓ Hal itu dapat dijelaskan apabila yang memahaminya mengetahui sejarah sosial
pada saat ajaran agama itu diturunkan.

➢ Ibnu Khaldun (1332 – 1406)


• Sejarawan dan Bapak Sosiologi Islam ini berasal dari Tunisia. Ia keturunan dari
Yaman dengan nama lengkapnya Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin
Abi Bakar Muhammad bin Al Hasan. Nama popular ini berasal Ibnu Khaldun dari
nama keluarga besarnya, Bani Khaldun.
• Teori pokoknya dalam sosiologi umum dan politik adalah konsep ashabiyah
(solidaritas sosial). Asal-usul solidaritas ini adalah ikatan darah yang disertai
kedekatan hidup bersama. Hidup bersama juga dapat mewujudkan solidaritas
yang sama kuat dengan ikatan darah. Menurutnya, solidaritas sosial itu sangat
kuat terlihat pada masyarakat pengembara, karena corak kehidupan mereka
yang unik dan kebutuhan mereka untuk saling bantu.

➢ Kontribusi ilmu sosiologi antropologi secara Teoritis dan Praktis


❖ Teoritis
• Sebagai riset: penelitian ilmiah & pembinaana pola pikir terhadap
masyarakat
• Penentu kebijakan: menganalisis fakta sosial, dinamika sosial &
kecenderungan proses serta perubahan sosial
• Teori dalam perencanaan & pelaksanaan program kegiatan masyarakat
• Peranan sebagai ilmu/pendidikan kesehatan: wawasan & pemahaman
terhadap isu-isu kesehatan

❖ Praktis
• Mempelajari cara orang meminta pertolongan medis
• Mengetahui latar belakang sosial-ekonomi masyarakat dalam
pemanfaatan layanan kesehatan
• Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi
penyakit
• Menganalisis fakta –fakta sosial (sakit, cacat fisik)
• Penilaian klinis lebih rasional
• Menghargai perilaku pasien, kolega & organisasi
• Menangani kebutuhan sosial – emosional pasien

➢ Ilmu Sosiologi Antropologi sebagai ilmu bantu dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat
• Guna mewujudkan kesehatan masyarakat seperti yang diharapkan, dibutuhkan
data-data pendukung untuk mengkaji permasalahan.
• Mulai dari konsepsi dan sikap masyarakat tentang kesehatan, tentang sakit,
terhadap dukun, terhadap obat-obatan tradisional, terhadap kebiasaan, hingga
pantangan makan, dan sebagainya.
• Untuk mendapatkan semua data tersebut, ilmu kesehatan masyarakat
membutuhkan ilmu antropologi.
• Misalnya, untuk memberikan informasi kepada dokter dan petugas kesehatan
tentang keragaman kebudayaan, metode-metode dan cara-cara untuk segera
menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat istiadat masyarakat.
• Ilmu Sosiologi Antropologi Sebagai Ilmu Bantu Dalam Ilmu Kesehatan
Masyarakat mempelajari bagaimana kesehatan individu dan lingkungan yang
dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dengan manusia lain, norma budaya,
sosial, politik, dan globalisasi.
• Budaya memiliki kaitan erat dengan kesehatan. Hal ini tidak lain karena
pengertian budaya itu sendiri mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
hukum, adat istirahat dan kebiasaan.
• Ini dikarenakan budaya bersifat dinamis sebagai bagian penting yang tak
terpisahkan dari kehidupan. Sebagai makhluk hidup yang menyadari akan
pentingnya kesehatan, pemahaman kebudayaan masyarakat sangat penting
dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

➢ Kesimpulan
✓ Dapat disimpulkan, manfaat sosiologi antropologi bagi dunia kesehatan adalah
sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
✓ Interaksi bisa dilakukan antara petugas kesehatan dengan pasien, petugas
kesehatan dengan keluarga pasien, atau antarpetugas dengan sesama profesi
kesehatan.
✓ Pengetahuan tentang budaya suatu penduduk penting kaitannya dengan
petugas kesehatan. Tujuannya, agar seorang petugas kesehatan selalu
memperhatikan budayasuatu penduduk dalam interaksi terapeutiknya dan
dalamrangka menyukseskan program kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai