Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN ANSIETAS

Ellya Qolina
Definisi
Reaksi emosional terhadap penilaian individu yang
subjektif, yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar
dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya
(Depkes, 2005)

Suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah,


ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi
ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal
(Stuart and Sundeens, 1998).

Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas


dan tidak di dukung oleh situasi. (veedback, 2008)
KARAKTERISTIK ANSIETAS

Merupakan emosi Sumber tdk jelas


dan bersifat (takut ~ sumber Bisa ditularkan
subyektif. jelas).

Terjadi akibat Perlu adanya


adanya ancaman keseimbangan
pada harga diri, antara keberanian
identitas diri. dan kecemasan
CEMAS TAKUT
Perasaan yang timbul Perasaan yang timbul
dari sebab yg tidak dari obyek yang
jelas atau kongkrit, bahaya
ketidakseimbangan nyata.
dalam menghadapi
bahaya
KLASIFIKASI ANSIETAS
ADAPTIF MALADAPTIF

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik


TINGKAT KECEMASAN
ANSIETAS RINGAN
• Ketegangan yang dialami sehari-hari.
• Waspada, lapang persepsi meluas.
• Mampu memecahkan masalah sendiri

Respon fisiologis:
• Sesekali nafas pendek
• Nadi dan tekanan darah naik
• Gejala ringan pada lambung
• Muka berkerut dan bibir bergetar
TINGKAT KECEMASAN

Respon Kognitif:
• Lapang persepsi meluas
• Mampu menerima rangsangan yang kompleks
• Konsentrasi pada masalah
• Menyelesaikan masalah secara efektif

Respon perilaku dan emosi


• Tidak dapat duduk tenang
• Tremor halus pada tangan
• Suara kadang-kadang meninggi
TINGKAT KECEMASAN
ANSIETAS SEDANG
• Lahan persepsi terhadap lingkungan menurun
• Individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan
mengesampingkan hal lain.

Respon fisiologik:
• Sering nafas pendek
• Nadi dan tekanan darah naik
• Mulut kering dan anoreksia
• Diare/konstipasi, gelisah
TINGKAT KECEMASAN

Respon kognitif
• Lapang persepsi menyempit
• Rangsang luar tidak mampu diterima
• Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya

Respon perilaku dan emosi


• Gerakan tersentak-sentak
• Bicara banyak dan lebih cepat
• Susah tidur
• Perasaan tidak aman
TINGKAT KECEMASAN
ANSIETAS BERAT
• Lahan persepsi menjadi sangat sempit
• Individu cenderung memikirkan hal kecil
• Mengabaikan hal yang lain
• Tidak mampu berpikir berat lagi
• Membutuhkan banyak pengarah

Respon fisiologis
• Nafas pendek
• Nadi dan tekanan darah maik
• Berkeringat dan sakit kepala
• Penglihatan kabur, mengalami ketegangan
TINGKAT KECEMASAN

Respon kognitif
• Lapang persepsi sangat sempit
• Tidak mampu menyelesaikan masalah

Respon perilaku dan emosi


• Perasaan ancaman meningkat
• Verbalisasi cepat
• Blocking
TINGKAT KECEMASAN

PANIK
Lahan persepsi sudah terganggu → Individu tidak dapat mengendalikan
diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah
mendapat pengarahan

Respon fisiologis
• Nafas pendek
• Rasa tercekik dan palpitasi
• Sakit dada, pucat, hipotensi
TINGKAT KECEMASAN

Respon kognitif
• Lapang persepsi sangat sempit
• Tidak dapat berfikir logis

Respon perilaku dan emosi


• Mengamuk, marah
• Ketakutan, berteriak-teriak, blocking
• Kehilangan kendali
• Persepsi kacau
TEORI-TEORI KECEMASAN

TEORI PSIKOANALITIK (Freud)


• Konflik psikologis yang tidak disadari mulai sejak lahir → konflik id dan super ego

TEORI INTERPERSONAL (Sullivan)


• Dimulai sejak berhubungan dengan orang lain
• Ketakutan akan penolakan interpersonal
• Trauma pada masa pertumbuhan

TEORI PERILAKU (Skinner)


• Merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu dalam
mencapai tujuan
MEKANISME KOPING

1. Task Oriented (orientasi pd tugas)


• Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan.
• Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
• Disadari dan berorientasi pd tindakan
• Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk memuaskan
kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik
atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk
memuaskan kebutuhan)
MEKANISME KOPING
2. Ego oriented:
• Task oriented tdk selalu berhasil
• Melindungi “self”
• Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
• Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk
• Berupa penggunaan mekanisme pertahanan
diri (defens mechanism)
ASKEP PADA KLIEN CEMAS
PENGKAJIAN

Faktor predisposisi
• Peristiwa traumatik
• Konflik yang dialami
• Konsep diri terganggu
• Frustasi
• Gangguan fisik
• Pola keluarga menghadapi stress
• Riwayat gangguan ansietas dalam keluarga
ASKEP PADA KLIEN CEMAS

Stressor presipitasi
• Ancaman terhadap integritas fisik (Gangguan fungsi fisiologis,infeksi,
celaka).
• Ancaman terhadap sistem tubuh atau diri (gangguan hubungan
interpersonal, kehilangan, harga diri)
ASKEP PADA KLIEN CEMAS

Penilaian terhadap stressor


Sumber koping
Mekanisme koping (cemas sedang-panik)
• Reaksi berorientasi pada tugas
- Menyerang/agresif
- Menarik diri
- Kompromi
• Reaksi berorientasi pada ego
ASKEP PADA KLIEN CEMAS
Mekanisme koping (cemas sedang-panik)
• Reaksi berorientasi pada tugas
• Dipikirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi
kebutuhan.
• Berupa reaksi: menyerang/agresif (mengatasi rintangan utk
memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber
ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara,
tujuan utk memuaskan kebutuhan)

- Reaksi berorientasi pada ego→tidak selalu berhasil dalam kondisi


stress tinggi. Digunakan untuk melindungi diri/ego seseorang.
MEKANISME PERTAHANAN EGO

• KOMPENSASI
Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan
secara tegas menonjolkan keistimewaan/kelebihan yang dimiliki.

• DENIAL
Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari
realitas tersebut (menyangkal sakit, walupun hasil lab abnormal)
MEKANISME PERTAHANAN EGO

• PEMINDAHAN / DISPLACEMENT
Pengalihan emosi yang semula ditujukan pada seseorang atau benda
kepada orang atau benda lain yang biasanya netral atau lebih sedikit
mengancam dirinya. (seseorang dihukum org tuanya karena coret-
coret dinding, mengaiahkan dengan main perang-perangan)

• DISOSIASI
Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari
kesadaran atau identitasnya. (tidak mengenal dirinya)
MEKANISME PERTAHANAN EGO

• IDENTIFIKASI
Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi
berupaya dengan menirukan pikiran-pikiran, perilaku dan selera orang
tersebut.

• INTELEKTUALISASI
Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari
pengalaman yang mengganggu perasaannya (menghoindari ansietas di
mall, kmd mengatakan tidak ke mall untuk menghemant uang)
MEKANISME PERTAHANAN EGO

• INTROJEKSI
Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang mengambil dan
melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau suatu kelompok ke
dalam struktur egonya sendiri , merupakan “hati nurani”. (meminta
orang lain tidak corat coret buku, dialihkandengan melihat gambar yg
bagus)

• ISOLASI
Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat
bersifat sementara atau berjangka lama. (mhs melakukan bedah mayat,
tanpa terganggu pikiran tentang kematian)
MEKANISME PERTAHANAN EGO

• PROYEKSI
Pengalihan buah pikiran pada diri sendiri kepada orang lain terutama
keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat
ditoransi. (menyukai orang lain, tetapi mengatakan org lain yang suka
dirinya)

• RASIONALISASI
Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima
masyarakat untuk menghalalkan atau membenarkan impuls, perasaan,
perilaku dan motif yang tidak dapat diterima. (gagal sekolah, karena
guru jarang masuk)
MEKANISME PERTAHANAN EGO

• REAKSI FORMASI
Pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang
bertentangan dengan apa yang sebenarnya ia rasakan atau ingin
lakukan. (suka sama seseorang, tetapi justru memperlakukan yang
disukai dengan kasar)

• REGRESI
Kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan ciri khas
dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
MEKANISME PERTAHANAN EGO

• REPRESI
Pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran , impuls atau
ingatan yang menyakitkan atau bertentangan dari kesadaran
seseorang ; merupaakan pertahanan ego yang primer yang cenderung
diperkuat oleh mekanisme yang lain. (tidak pernah ingat bahwa
seseorang pernah memukul anaknya waktu sakit)

• PEMISAHAN / SPLITTING
Sikap mengelompokkan orang atau keadaan hanya sebagai semuanya
baik atau semuanya buruk; kegagalan untuk memadukan nilai-nilai
positif dan negatif di dalam diri sendiri.
• SUBLIMASI
MEKANISME PERTAHANAN EGO
Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia
artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan
yang mengalami halangan dalam penyalurannya
secara normal. (seseorang agresif, mengalihkan
dengan menjadi anggota tim sepak bola)

• SUPRESI
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme
pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog
represi yang disadari , pengesampingan yang
disengaja tentang suatu bahan dari kesadaran
seseorang, kadang-kadang dapat mengarah pada
represi yang berikutnya.
MEKANISME PERTAHANAN EGO

• UNDOING
Tindakan atau perilaku atau komunikasi yang menghapuskan sebagian
dari tindakan / perilaku atau komunikasi sebelumnya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Resti kekerasan
• Gangguan pola tidur
• Perubahan pola eliminasi
• Gangguan nutrisi
• Koping individu tidak efektif
• Kecemasan sedang-berat-panik.

TUJUAN KEPERAWATAN
• Menurunkan tingkat ansietas
INTERVENSI KEPERAWATAN

Tujuan
• Pasien mampu mengenali ansietas yang dialami
• Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik
relaksasi
• Pasien mampu memperagakan dan menggunakan
berbagai teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas.
Tindakan

• Mendiskusikan ansietas: penyebab, proses terjadi, tanda


dan gejala, akibat
• Melatih teknik relaksasi (teknik nafas dalam, distraksi, teknik
lima jari, dan kegiatan spiritual).
LATIHAN RELAKSASI: TEHNIK NAFAS DALAM

Yaitu:
Suatu metode melakukan napas dalam, napas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal), dan menghembuskan napas secara
perlahan.

Tujuan
• Relaksasi otot-otot wajah
• Menurunkan tekanan darah
• Menurunkan risiko serangan jantung
LANGKAH-LANGKAH RELAKSASI: TEHNIK NAFAS
DALAM

1. Duduk atau berbaring yang nyaman


2. Ekstremitas tubuh dalam keadaan rileks
3. Konsentrasi, rileks
4. Hirup udara perlahan melalui hidung dengan 6 hitungan, mulut
tertutup
5. Tahan nafas 5-10 detik
6. Hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan (seperti meniup)
dengan 8 hitungan
7. Ulangi langkah tersebut
LATIHAN RELAKSASI : DISTRAKSI

Yaitu:
Suatu cara untuk memusatkan perhatian menjauhi dari situasi yang
tidak diinginkan. Distraksi terdiri dari dua, yakni ditraksi visual dan
taktik.Distraksi visual terdiri atas membaca atau menonton TV,
menonton pertandingan, dan imajinasi.Distraksi taktik terdiri atas
bernapas perlahan dan berirama.

Tujuan
• Untuk mengurangi ambang kecemasan
• Memberikan rasa nyaman
LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN DISTRAKSI VISUAL:
MEMBACA, SEBAGAI BERIKUT:

1. Siapkan ruangan yang tenang


2. Tawarkan kepada pasien jenis kegiatan yang akan dilakukan.
Sebagai contoh, jika pasien ingin melakukan kegiatan membaca
buku, maka, siapkan buku bacaan yang sesuai dengan yang
diinginkan
3. Duduk dengan nyaman sesuai dengan yang diinginkan
4. Baca buku secara berurutan
5. Buat catatan khusus jika ada hal yang menarik
6. Lakukan secara teratur
LATIHAN RELAKSASI: TEHNIK LIMA JARI

Merupakan bagian dalam teknik relaksasi untuk mengurangi


kecemasan.

Tujuan
• Mengurangi ambang kecemasan
• Memotivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi lima jari setiap kali
kecemasan muncul
LANGKAH-LANGKAH LATIHAN RELAKSASI:TEHNIK LIMA JARI

• Tarik nafas dalam


• Pejamkan mata
• Kosongkan pikiran
• Angkat tangan kanan, pertemukan ibu jari dengan telunjuk kemudian bayangkan saat tubuh
sangat segar pada masa muda.
• Pertemukan ibu jari dengan ibu jari tengah kemudian bayangkan semua orang yang ada di
sekeliling Anda memperhatikan dan perduli pada Anda dan mereka sangat baik sekali.
• Pertemukan ibu jari dan jari manis kemudian bayangkan pujian yang pernah Anda terima
karena Anda memiliki sikap yang baik.
• Pertemukan ibu jari dengan kelingking bayangkan tempat-tempat yang indah yang pernah
Anda kunjungi, seperti gunung, lautan dan sawah yang hijau terhampar
• Tarik nafas dalam melalui hidung dan keluarkan melalui mulut dengan cara meniup
• Buka mata pelan-pelan
LATIHAN RELAKSASI:MELAKUKAN KEGIATAN SPIRITUAL

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk beribadah sesuai dengan agama


dan kepercayaan masing-masing.

Tujuan
• Untuk mengurangi kecemasan
• Memberikan rasa nyaman
LANGKAH-LANGKAH LATIHAN RELAKSASI: MELAKUKAN KEGIATAN
SPIRITUAL:

1. Kaji keyakinan dari masing-masing pasien

2. Fasilitasi untuk bertemu dengan tokoh agama sesuai dengan


keyakinan masing-masing jika diperlukan fasilitasi untuk memanggil
tokoh agama untuk membimbing pasien sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing

Anda mungkin juga menyukai