Anda di halaman 1dari 16

Makalah Bahasa Indonesia

Ejaan dan Tanda Baca

“Kategori Makanan”

Disusun oleh :

Intan Kurnia Sari (8884200007)

Heni Herlina (8884200012)

Maulida Nur Amalia (8884200025)

Nihlatin Nufus (8884200013)

Nadia Widianti (8884200023)

Nuraeni (8884200026)

Olivia Rossdiana Putri (8884200004)

Sri Rahmat Yuningsih (8884200005)

Tanisa (8884200021)

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Serang – Banten

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

            Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha
pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada
kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Ejaan dan Tanda Baca”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka
pengembangan dasar ilmu bahasa indonesia yang berkaitan dengan kalimat efektif. Selain itu
tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan
Bahasa secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat
menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.

            Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak.
Amiin.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Serang, 06 Oktober 2020

Tim penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. ii

BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 1

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………… 1

BAB II : KAJIAN TEORI ……………………………………………………………… 2

A. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia..………………………………….. 2


B. Ejaan Yang Dibenarkan ………………………………………………..……. 2
C. Kamus Besar Bahasa Indonesia………………………………………….....… 4

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN…………………………………………….

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………….


…………………………………………………………

BAB VI : PENUTUP……………………………………………………………………. 6

A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 6
B. Kritik dan Saran ……………………………………………………………… 6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi
masyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan
pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran
bahasa Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di
dalamnya (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu
tujuan pokoknya adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu
tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis,
mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya,
keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan.

Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai
ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca yang sesuai
dengan PUEBI dan KBBI.

B. Rumusan Masalah
Penulis akan membahas tentang pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca
dan penulisan unsur serapan dengan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia?


2. Apa itu Ejaan Yang Dibenarkan?
3. Apa itu Kamus Besar Bahasa Indonesia?
C. TujuanPenulisan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui apa itu Ejaan Yang Dibenarkan
3. Untuk mengetahui apa itu Kamus Besar Bahasa Indonesia
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia


PUEBI" adalah, merupakan singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.PUEBI merupakan sistem tata bahasa Indonesia, yang dituangkan dalam
Permen (peraturan menteri) Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Nomor 50
tahun 2015 tentang Pedoman Umum Eaan Bahasa Indonesia. PUEBI yang merupakan
jawaban atas kemajuan bahasa Indonesia di negeri ini hadir lebih lengkap. Beberapa hal
yang menjadi isi dalam PUEBI meliputi, penggunaan huruf, penggunaan kata,
penggunaan tanda baca, serta penggunaan kata serapan

Sistem PUEBI ditetapkan untuk menggantikan sistem EYD (ejaan yang


disempurnakan). Pada tanggal 30 November 2015, Permendiknas 46/2009 tentang
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku karena digantikan oleh Permendikbud 50/2015 tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Penggunaan naskah PUEBI bisa dengan buku yang sudah diterbitkan baik oleh
Kemndikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) atau terbitan umum yang dijual
di toko-toko buku. Dapat juga menggunakan PUEBI secara online .

Perubahan ini dilakukan sebagai dampak meluasnya ranah pemakaian bahasa seiring
kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan seni.

Ada tiga hal perubahan yang terjadi pada PUEBI. Perubahan tersebut meliputi:[3]

(1) penambahan huruf diftong,

(2) penggunaan huruf tebal, serta

(3) penggunaan huruf kapital.


B. Ejaan Yang Disempurnakan
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan
penulisan huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini
diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu
adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam
sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya, EYD
digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.
EYD mengatur tentang pemakaian huruf, penulisan unsur serapan, penulisan kata, dan
penggunaan tanda baca. Masing – masing aturan dalam EYD akan dijelaskan sebagai

berikut.
1. Penggunaan Huruf Kapital
 Nama gelar, keturunan, keagamaan, kehormatan yang diikuti dengan
nama, juga menggunakan huruf kapital di awal kata.
 Huruf kapital di awal kata juga digunakan untuk nama pangkat, jabatan
yang diikuti dengan nama orang.
 Penulisan nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah juga
menggunakan huruf kapital di awal kata.
 Kata yang terdapat dalam nama buku, majalah, surat kabar, judul
karangan, menggunakan huruf kapital untuk huruf pertama. 
2. Penggunaan Huruf Miring
 menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
suatu tulisan.
 menuliskan nama ilmiah maupun istilah asing, kecuali yang telah
disesuaikan ejaannya.
 menegaskan atau mengkhususkan pada huruf, bagian kata, kelompok
kata maupun kata.
3. Penulisan Kata
 Penulisan kata dasar merupakan satu kesatuan.
  Kata turunan di jelaskan lagi dalam bentuk imbuhan, baik awalan,
akhiran, maupun sisipan harus dituliskan dengan cara serangkai dengan
kata dasar.
 Apabila salah satu unsur yang terkandung dalam partikel asing atau
gabungan kata digunakan sebagai kombinasi, maka partikel tersebut
harus dituliskan serangkai dengan yang menjadi kata dasar, contoh: antar
kelas. Namun, apabila partikel tersebut diikuti dengan kata yang
memiliki huruf awal kapital, maka di antara kedua unsur tersebut
diberikan tanda penghubung (-).
4. Bentuk Ulang
 Bentuk ulang dituliskan dengan lengkap dengan menggunakan tanda
penghubung (-).
5. Gabungan Kata
 gabungan kata yang lazim disebut dengan kata majemuk. Bahkan yang
tergolong pada istilah – istilah yang bersifat khusus, unsur – unsurnya
dituliskan secara terpisah.
 gabungan kata yang termasuk pada istilah khusus yang memungkinkan
dapat menimbulkan suatu kesalahan pengertian dapat dituliskan dengan
menggunakan tanda penghubung.
  gabungan kata yang dituliskan dengan cara serangkai, contoh manasuka,
matahari.
6. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, -nya
 Penggunaan kata ku dan kau dituliskdan dengan cara serangkai dengan
kata yang mengikutinya. Penggunaan ku, mu, dan nya dituliskan dengan

cara serangkai dengan kata yang mendahului.


7. Kata Dengan di, ke, dan dari
 Penggunaan kata depan di, ke, dan dari, apabila diikuti kata yang
menunjukkan tempat, maka dituliskan secara terpisah dari kata yang
mengikutinya. Namun, apabila kata tersebut lazim digunakan di dalam
gabungan kata, maka penggunaan di, ke, dan dari yaitu disambung.
8. Kata si dan sang
 Penggunaan kata si dan  sang ditulis secara terpisah dari kata – kata yang
mengikutinya.
9. Partikel
 Penulisan partikel pun harus ditulis secara terpisah dari kata – kata yng
mendahuluinya. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan
kata – kata yang mendahuluinya. Selanjutnya, partikel per yang berarti
“demi”, “tiap”, dan dimulai” penulisannya dengan cara terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului maupun yang mengikuti.
10. Angka dan Lambang
 Dalam menuliskan lambang bilangan yang menyatakan tingkat dapat
dituliskan dengan menggunakan romawi maupun angka. Contoh:
Hamengkubuwono IX, abad ke-18.
 Ketika lambang bilangan yang digunakan secara beruntun, seperti yang
terjadi dalam suatu perincian dan pemaparan. Contoh: (1) Saya melihat
film itu sudah empat kali; (2) Anggota yang hadir dalam rapat, berjumlah
48 siswa, dan hasil suara menyatakan 25 orang setuju, 10 orang tidak
setuju, dan 13 orang tidak memberikan suara.
 Suatu lambang bilangan yang terletak pada awal kalimat, maka dituliskan
dengan menggunakan huruf. Susunan kalimat perlu juga untuk diubah.
Contoh: (1) Dua orang anak mengalami trauma; (2)  Bu Lutfi
mengundang 400 tamu.
11. Singkatan atau Akronim
 Singkatan merupakan suatu bentuk yang dipendekkan, terdiri dari satu
huruf atau lebih. Singkatan yang menunjukkan nama gelar, jabatan,
sapaan, atau pangkat disertai dengan tanda titik. Singkatan yang
merupakan nama resmi lembaga pemerintah, organisasi, dan nama
dokumen dan terdiri dari huruf awal kapital, tidak perlu disertai dengan
tanda titik, contoh: SMA. Sedangkan, singkatan umum yang terdiri dari
tiga huruf atau lebih, perlu disertai tanda titik, contoh: dll.
 Akronim merupakan suatu singkatan yang berwujud gabungan huruf
awal, gabungan suku kata, maupun gabungan huruf dan suku kata dari
deretan kata yang diperlakukan sebagai kata. Contoh:
 TNI (Tentara Nasional Indonesia) merupakan karonim nama diri
yang berupa gabungan dari huruf awal dari deret kata, maka
ditulis secara keseluruhan menngunakan huruf kapital)
 Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
merupakan akronim nama diri yang dituli dengan huruf kapital di
awal.
 Pemilu (Pemilihan Umum) merupakan akronim yang bukan nama
diri, sehingga ditulis dengan huruf kecil semuanya.
12. Tanda Titik
 Digunakan untuk akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Digunakan pula di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama
dan alamat penerima surat.
13. Tanda Koma
Digunakan :
 Diantara unsur-unsur dalam pembilangan atau rincian.
 Memisahkan kalimat setara yang satu dengan yang berikutnya, disertai
dengan kata penghubung, antara lain sedangkan dan melainkan.
 Memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat, jika anak kalimat
mendahului. Namun jika anak kalimat mengiringi induk kalimat, maka
tidak perlu menggunakan koma.
 Di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terletak
pada awal kalimat, dan termasuk oleh karena itu, jadi, lagi pula.
 Memisahkan pertikan langsung dari bagian lain di dalam kalimat.
 Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikuti, untuk
membedakan dengan singkatan dari nama diri, keluarga, dan marga.
 Mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
14. Tanda Hubung
 Digunakan untuk menyambung unsur – unsur dari kata ulang. Selain itu,
untuk memperjelas hubungan bagian – bagian kata maupun ungkapan dan
penghilang pada bagian kelompok kata.
15. Tanda Titik Dua
Dipakai pada :
 Akhir pernyataan lengkap, jika kemudian diikuti dengan rangkaian.
 Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan rangkaian.
 Sesudah menunjukkan pelaku dalam teks drama.
 Di antara jilid ataupun nomor dan halaman, di antara bab dan ayat di kitab
suci, di antara judul karangan, nama kota dan penerbit dari buku acuan.

C. Kamus Besar Bahasa Indonesia


Kamus Besar Bahasa Indonesia atau yang lebih dikenal dengan KBBI adalah kamus
resmi bahasa Indonesia yang disusun oleh Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa dan
diterbitkan oleh Balai Pustaka. Kamus ini menjadi acuan tertinggi bahasa Indonesia yang
baku. Situs ini merupakan kamus elektronik, yang berisi penjelasan mengenai kata-kata
bahasa Indonesia beserta kata-turunan, frase dan informasi lainnya. Dikembangkan oleh
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia dan Pusat Pengembangan Bahasa, Tahun
1995.
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian mengenai analisis kesalahan dalam penulisan ejaan, tanda baca, dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan PUEBI pada produk makanan ini dilakukan
dirumah masing-masing para anggota kelompok ini.
B. Metode Penelitian
Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk memberikan fakta-
fakta serta ciri-ciri bidang yang jadi sasaran penelitian. Metode yang kami
gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang
mendiskripsikan bentuk kesalahan ejaan dan tanda baca dalam kemasan produk
makanan. Penelitian ini mendiskripsikan kesalahan-kesalahan bahasa dari segi
pemakaian ejaan dan tanda baca.
C. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk data tulisan dan sumber
data diperoleh dari kemasan beberapa produk makanan.
D. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan beberapa cara, yaitu :
1. Membaca dengan teliti kemasan produk,
2. Jika menemukan suatu tanda baca atau ejaan yang kurang tepat, mengecek
di KBBI online untuk memastikannya.
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Nama produk : Kraft Chedda
Kesalahan :
 Tanda baca pada kemasan Kraft cheddar yang berada pada bagian cara membuat,
seharusnya tanda baca yang benar menurut KBBI yaitu memakai tanda koma
karena tanda koma dipakai dianrata unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan
2. Nama produk : Sardines
Kesalahan :
 Kata “Sardines” adalah bentuk tidak baku dari kata “Sarden” sehingga penulisan
yang benar menurut KBBI adalah Sarden.
3. Nama Produk : Sasa Tepung Bumbu Serbaguna
Kesalahan :
 Kata “extra cabai” Merupakan bentuk yang tidak baku, karena kata yang baku
menurut KBBI adalah esktra cabai
 Penulisan bahan baku pada bagian komposisi “Tepung Terigu, Tepung Tapioka,
Garam, Rempah-rempah, Penguat rasa (Mononatrium Glutamat, Dinatrium
Insonia, dan Guanilat), Tepung Beras, Pengembang Natrium Bikarbonat, Penstabil
Dinatrium, Difosfat, Perisa Sintetik Bawang Putih.” Tidak tepat, karena menurut
PUEBI penulisan kata unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan
setelah koma tidak perlu menggunakan huruf kapital dan bentuk yang tepat adalah
“Tepung terigu, tepung tapioka, garam, rempah-rempah, penguat rasa
(Mononatrium Glutamat, Dinatrium Insonia, dan Guanilat), tepung beras,
pengembang natrium bikarbonat, penstabil dinatrium, difosfat, perisa sintetik
bawang putih.”
4. Nama Produk : Energen
Kesalahan :
 Pada bagian kompesisi terdapat penebalan kata yang digunakan sebagai
penegasan kata. Sesuai PUEBI 2015, bahwa penebalan kata tidak dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata, bagian kata, dan kelompok kata
dalam kalimat. Untuk tujuan ini digunakan huruf miring
5. Nama Produk :Mie Sedaap
Kesalahan :
 Kata “mie” merupakan pengaruh bahasa serapan yang apabila berakhiran fonem
/e/ maka akan dihilangkan. Sebaiknya mneggunakan istilah bahasa Indonesia
“mi”.
 Pada kata “sedaap” merupakan bentuk tidak baku yang terdapat fenom vokal /a/,
ayng bentuk bakunya adalah kata “sedap”.
 Kata “instant” pada bungkus makanan tersebut juga merupakan lafal tidak baku,
karena “instant” merupakan bahasa asing. Kata “instant” dalam istilah bahasa
Indonesia yaitu “instan” tidak menggunakan fenom konsonan /t/ pada akhir kata.
6. Nama Produk : Biskuit Kelapa Ijo
Kesalahan :
 Pada bagia komposisi terdapat kata yang salah yaitu pada kata “Sirup tinggi
fruktosa”. Sirup adalah bentuk tidak baku dari kata “sirop” sehingga penulisan
yang benar adalah “Sirop tinggi fruktosa”
 Pada merek biscuit juga terdapat kesalahan pnggunaan kata yaitu pada kata “ijo”
karena ini tidak sesuai dengan KBBI dan penulisan yang tepat adalah “hijau”
7. Nama Produk : Taro
Kesalahan :
 Kata “Baberkyu” adalah bentuk tidak baku dari kata “baberque”, sehingga
penulisan yang benar menurut KBBI adalah baberque.
8. Nama Produk : Cocoa Powder
Kesalahan :
 Kata “coklat” adalah penulisan kata yang salah, dalam KBBI kata yang benar
adalah “cokelat” dengan menggunakan fonem /e/ yang hanya berjumlah satu.
9. Nama Produk : Bebelove
Kesalahan :
 Tanda baca pada kemasan bebelove yang berada pada bagian petunjuk
penyimpanan (jika anda menemukan perubahan warna, bau dan dan rasa pada
produk ini, jangan dikonsumsi), seharusnya tanda baca yang benar menurut KBBI
yaitu memakai tanda koma karena tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam
suatu perincian atau pembilangan. Sehingga tanda baca tepat adalah “jika anda
menemukan perubahan warna, bau, dan dan rasa pada produk ini, jangan
dikonsumsi.
10. Nama Produk : Gery Saluut
Kesalahan :
 Pada kata “Saluut” penulisan kata tersebut salah dan tidak sesuai dengan KBBI.
Dalam KBBI kata yang benar adalah salut dengan menggunakan fenom /u/ yang
hanya berjumlah satu.

B. Pembahasan
Kesalahan penulisan kata pada kemasan produk makanan masih banyak mengalami
kesalahan dalam penulisan kompesisi makanan, aturan menyimpan makanan, dan pada
merek produk makanan itu sendiri, ini disebabkan karena kurangnya pemahaman
masyarakat dalam penulisan kata, karena kurangnya pemahaman tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya kesalahan penulisan kata ulang, kata depan, singkatan kata, dan
kata imbuhan.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus
selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah
satunya dengan cara mempelajari makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita ke depannya.Aamiin
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10039864/EJAAN_DAN_TANDA_BACA_BAHASA_INDO
NESIA
https://www.academia.edu/37502053/Makalah_Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indones
ia
Rachmawati, Indriyana. 2020. Pengertian dan Penjelasan Ejaan Yang Disempurnakan.
https://portal-ilmu.com/ejaan-yang-disempurnakan/
Fathir. 2020. Apa itu “PUEBI”?. https://id.quora.com/Apa-itu-PUEBI. (31 Oktober 2019)
https://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/. (7 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai