Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
“EJAAN BAHASA INDONESIA“

DOSEN PENGAMPUH :

Miftahul Ilmi, M.Pd

DISUSUN OLEH :

ALDI FAZLI

FERRY IRAWAN

RIFKY ALFAREZ

Program Studi AKUNTANSI S1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANGKINANG

Jl. Dr. Rahman Saleh Bangkinang


TP. 2022/2023
Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun jauh dari kesempurnaan.

Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah pembelajaran dalam
menimbah ilmu utamanya dalam pelajaran bahasa Indonesia terkhusus pada pelafalan, pemakaian
huruf, pemisahan suku kata, penulisan huruf, kata, dan angka bilangan.

Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang berguna
untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dalam
proses pembelajaran utamanya dalam penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang benar.
Daftar Isi
Kata pengantar.............................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. latarbelakang.......................................................................................................................................4
B. Tujuan..................................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
Pembahasan.................................................................................................................................................6
1. Pengertian ejaan yang di sempurnakan.......................................................................................6
2. Ruang lingkup ejaan yang disempurnakan eyd..........................................................................6
3. Penulisan huruf..............................................................................................................................9
4. Penulisan kata..............................................................................................................................13
5. Singkatan atau akronim.................................................................................................................14
6. Angka dan bilangan.....................................................................................................................16
7. Tanda baca...................................................................................................................................21
BAB III.....................................................................................................................................................22
PENUTUP................................................................................................................................................22
1. Kesimpulan...................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

A. latarbelakang

Sesuatu kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam pemilihan kata adalah
suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu dibicarakan atau dipelajari karena akan terjadi dengan
sendirinya secara wajar pada diri manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai
orang-orang yang sangat sulit mengungkapkan maksud atau segala sesuatu yang ada dalam
pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya.kita pun juga menjumpai orang-orang yang boros
sekali dalam memakai perbendaharaan katanya, namun tidak memiliki makna yang begitu
berarti.oleh karena itu agar tidak terseret ke dalam dua hal tersebut, kita harus mengetahui betapa
pentingnya peranan kata dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian yang tersirat dalam sebuah kata mengandung makna bahwa setiap kata
mengungkapkan sebuah gagasan. Kata-kata merupakan alat penyalur gagasan yang akan
disampaikan kepada orang lain. Jika kita sadar akan hal itu, berarti semakin banyak kata yang kita
kuasai, semakin banyak pula ide atau gagasan yang kita kuasai dan sanggup kita ungkapkan.
Tujuan manusia berkomunikasi lewat bahasa adalah agar saling memahami antara pembicara
dan pendengar, atau antara penulis dan pembaca.dalam berkomunikasi, kata-kata disatu-padukan
dalam suatu konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis yang ada dalam suatu
bahasa.dalam hal ini, pemilihan kata yang tepat menjadi salah satu faktor penentu dalam komunikasi.
Pemilihan kata merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam hal tulis-menulis maupun
berbicara dalam kehidupan sehari-hari.pemilihan kata berhubungan erat dengan kaidah sintaksis,
kaidah makna, kaidah hubungan sosial, dan kaidah mengarang. Kaidah-kaidah ini saling mendukung
sehingga tulisan atau apa yang kita bicarakan menjadi lebih berbobot dan bernilai serta lebih mudah
dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
B. Tujuan

Untuk mengetahui pengertian ejaan


BAB II
Pembahasan

1. Pengertian ejaan yang di sempurnakan

Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang


distandardisasikan. Lazimnya, ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspekfonologis yang menyangkut
penggambaran fonem dengan huruf danpenyusunan abjad aspek morfologi yang menyangkut
penggambaransatuan-satuan morfemis dan aspek sintaksis yang menyangkut penandaujaran tanda
baca (badudu, 1984:7).keraf (1988:51) mengatakan bahwaejaan ialah keseluruhan peraturan
bagaimana menggambarkanlambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi
antaralambang-lambang itu (pemisahannya,penggabungannya) dalam suatubahasa. Adapun menurut
kbbi (1993:250) ejaan ialah kaidah-kaidah caramenggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan
sebagainya) dalam bentuktulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dengan
demikian,secara sederhana dapat dikatakan bahwa ejaan adalah seperangkat kaidahtulis-menulis
yang meliputi kaidah penulisan huruf, kata, dan tanda baca.
Eyd (ejaan yang disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa indonesia yang mengatur
penggunaan bahasa indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan
huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Eyd disini diartikan sebagai tata bahasa yang
disempurnakan.dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan
sebuah karya tulis.karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang
mendetail. Singkatnya eyd digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar

2. Ruang lingkup ejaan yang disempurnakan eyd

Ruang lingkup eyd mencakupi lima aspek, yaitu:

 pemakaian huruf membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa. 1 abjad 4
pemenggalan 2 vokal 5 nama diri 3 konsonan abjad, vokal dan konsonan huruf lafal huruf lafal huruf
lafal a a b b c c d d e e f f g g h h i i a be ce de e ef ge ha i j j k k l l m m n n o o p p q q r r je ka el em
en o pe qi er s s t t u u v v w w x x y y z z es te u ve we eks ye zet dalam abjad itu terdapat lima huruf
vokal v, yaitu a, i, u, e, o.

Sisanya adalah konsonan k sebanyak 21 huruf. Disamping 26 huruf itu, dalam bahasa
indonesia juga digunakan gabungan konsonan diagraf sebanyak empat pasang: kh seperti dalam kata
khusus, akhir ng seperti dalam kata ngilu, bangun ny seperti dadam kata nyata, anyam sy seperti
dalam kata syair, asyik setiap pasangan itu menghasilkan satu fenomena atau satu bunyi, karna itu,
kh, ng, ny, sy masing-masing dihitung sebagai satu.

1. Penggalan kata

- penggalan kata pada kata dasar

- imbuhan yang berawalan dan berakhiran

- jika satu kata terdiri atas lebih unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan
unsur lain.

2. Nama diri cara penulisan nama diri nama orang, lembaga, tempat, jalan, sungai, gunung
dan nama diri lain nya harus mengikuti eyd, kecuali jika ada pertimbangan khusus yang menyangkut
segi adat, hukum dan sejarah.

 penulisan huruf membicarakan beberapa perubahan huruf dari ejaan sebelumnya yang
meliputi : huruf kapital dan huruf miring penulisan huruf kapital dan huruf miring 1. Huruf kapital
atau huruf besar

- huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. -
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. - huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk
tuhan.

- huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan dan
keagamaan yang diikuti nama orang. - huruf kapital dipakai sebangai huruf pertama unsur nama
jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama intansi, atau nama tempat. - huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
orang.

- huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. - huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama tuhan, bulan, hari raya, dan pristiwa sejarah. - huruf kapital
dipakai sebaga huruf pertama nama geografi, namun tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah
geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. - huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan.

- huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah,
surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.

- huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan, nama gelar, pangkat, dan
sapaan.

- huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan pengacuan.
- huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti anda. 2. Huruf miring - huruf miring
dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
karangan.

- huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, atau kelompok kata.

- huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan
asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

 penulisan kata membicarakan bidang marfologi dengan segala bentuk dan jenisnya berupa :

1 kata dasar 6 kata depan di, ke, dan dari,2 kata turunan 7 kata sandang si dan sang,3 kata ulang 8
partikel,4 gabungan kata 9 singkatan dan akronim ,5 kata ganti kau, ku, mu, dan nya ,6 angka dan
lambang bilangan

1. Kata dasar
kata dasar adalah kata yang belum mengalami pengimbuhan, perulangan, ataupun
pemajemukan. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: buku, itu, sangat, tebal.
2. Kata turunan atau berimbuhan
kata turunan atau berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan
atau kata yang telah dilekati oleh imbuhan, baik itu yang berupa awalan, sisipan, dan
akhiran.
3. Bentuk ulang dan kata ulang
bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda tanda hubung. Kata
ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan, baik itu sebagian ataupun
seluruhnya.
4. Gabungan kata gabungan kata
kata majemuk adalah kata yang dibentuk oleh dua kata atau lebih.
5. Kata ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya
kata ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti dan
yang diikuti.

6. Kata depan di, ke, dan dari


kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecualia di dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata daripada dan kepada.
7. Kata sandang si dan sang
kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: si pengirim, sang
kancil.
8. Partikel
partikel ditulis dengan ketentuan sebaga berikut: - partikel -lah, -kah, -pun, dan –tah
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. - partikel pun yang berarti “juga”
ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. - partikel per yang berarti “mulai”, “demi”,
“tiap” ditulis terpisah dari bagian yang mendahuluinya.

9. Singkatan dan akronim singkatan adalah bentuk yang dipendekan, yang terdiri atas satu
huruf atau lebih. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan
suku kata, atau pun gabungan huruf awal dan suku kata dari deret kata yang diperlukan
sebagai kata pemakaian eyd beserta contoh sebagian besar dikutif dari buku pedoman umum
ejaan yang disempurnakan

3. Penulisan huruf

Penulisan huruf kapital

1 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
. kalimat.

Misalnya:

Dia membaca buku.

Apa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.


2
.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, "kapan kita pulang?"

Orang itu menasihati anaknya, "berhati-hatilah, nak!"

"kemarin engkau terlambat," katanya.

"besok pagi," kata ibu, "dia akan berangkat."


3
.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan tuhan, termasuk kata ganti untuk tuhan.
Bimbinglah hamba-mu, ya tuhan, ke jalan yang engkau beri
rahmat.
Misalnya:

Quran
Islam
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Yang mahakuasa
Yang maha pengasih
Tuhan akan menunjukkan jalan kepada
hamba-nya.

4 A Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,


. . keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:

Mahaputra yamin

Sultan hasanuddin
Haji agus salim

Imam syafii

Nabi ibrahim
B
.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:

Dia baru saja diangkat menjadi sultan.

Pada tahun ini dia pergi naik haji.

Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.


5 A Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang
. . diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai
pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:

Wakil presiden adam malik

Perdana menteri nehru

Profesor supomo

Laksamana muda udara husein sastranegara

Sekretaris jenderal departemen pertanian

Gubernur jawa tengah


B
.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama
instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
Misalnya:

Sidang itu dipimpin oleh presiden republik indonesia.

Sidang itu dipimpin presiden.

Kegiatan itu sudah direncanakan oleh departemen pendidikan


nasional.

Kegiatan itu sudah direncanakan oleh departemen.


C Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
. pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama
tempat tertentu.
Misalnya:

Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?

Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.

Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.

4. Penulisan kata

Kata dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu-kesatuan.


Contoh:
ibu percaya bahwa engkau tahu.
Kantor pajak penuh sesak.
Buku itu sangat tebal.
B. Kata turunan
1. Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh:bergeletar,dikelola,penatapan,menengok,mempermainkan.
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau akhiran ditulis serangkai

Dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.


Misalnya:
bertepuk tangan,garis bawahi,menganak sungai,sebar luaskan

3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran unsur ,
gabungan kata itu ditulis serangkai

Misalnya:Menggarisbawahi,menyebarluaskan,dilipatgandakan,penghancurleburan.

4. Jika salah satu unsure gabungan kata hanya dipakai dalamkombinasi,gabungankata


itu ditulis serangkai

Contoh:
antarkota,dasawarsa,adipati,audiogram,ekstrakurikuler,elektroteknik,introspeksi,semipropesional,dan
lain-lain.
C. Penulisan kata ulang

1 Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda


. hubung di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:

Mata-mata
Anak-anak
Berjalan-jalan Menulis-nulis
Biri-biri Mondar-mandir
Buku-buku Ramah-tamah
Hati-hati Sayur-mayur
Kuda-kuda Serba-serbi
Kupu-kupu Terus-menerus
Lauk-pauk Tukar-menukar

5. Singkatan atau akronim

Menurut kamus besar bahasa indonesia (kbbi), singkatan dan akronim adalah dua hal yang
berbeda. Singkatan adalah hasil menyingkat yang berupa huruf atau gabungan huruf. Sementara
akronim adalah gabungan huruf, suku kata, atau bagian kata lainnya yang ditulis dan dilafalkan
sebagai kata yang wajar. Singkatan juga dapat diartikan sebagai kependekan atau ringkasan.
Singkatan biasanya digunakan untuk menyingkat nama orang, gelar, sapaan, jabatan, nama lembaga,
satuan ukuran, hingga frase. Akronim digunakan untuk mengikat suku kata maupun huruf mati dan
konsonan suatu nama ataupun frase. Singkatan dan akronim dibedakan dari cara pengucapannya.
Untuk akronim, kata yang disebutkan mengandung makna yang sebenarnya. Sementara singkatan
tidak, dan cenderung dibaca per huruf. Singkatan dan akronim juga dibedakan dari cara
penulisannya. Saat ini aturan penulisan singkatan dan akronim diatur dalam pedoman umum ejaan
bahasa indonesia (puebi).
Pedoman ini resmi menggantikan pedoman ejaan yang disempurnakan (eyd) sejak 2016.
Berikut ini contoh serta panduan penulisan singkatan dan akronim sesuai dengan puebi. Contoh dan
panduan penulisan singkatan

1. Singkatan ditulis huruf besar dengan titik di setiap unsur singkatan singkatan ditulis huruf
besar disertai tanda titik pada setiap huruf atau unsur singkatan untuk penulisan nama orang, gelar,
sapaan, jabatan, atau pangkat. Berikut contohnya: - w.r. Supratman - wage rudolf supratman - a.h.
Nasution - abdul haris nasution - r.a. Kartini - raden ajeng kartini - h. Hamid - haji hamid - m.b.a. -
master of business administration - m.hum. - magister humaniora - s.sos. - sarjana sosial - kol.
Darmawati - kolonel darmawati - suman hs. - suman hasibuan

2. Singkatan ditulis huruf kapital tanpa titik penulisan singkatan seluruhnya ditulis dengan
huruf kapital apabila terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga, badan, organisasi, maupun
dokumen resmi yang ditulis. Penulisan ini juga tidak disertai dengan tanda titik. Berikut contohnya: -
nkri - negara kesatuan republik indonesia - who - world health organization - kuhp - kitab undang-
undang hukum pidana - itb - institut teknologi bandung - pgri - persatuan guru republik indonesia -
bmkg - badan meteorologi klimatologi geofisika penulisan singkatan juga ditulis dengan huruf
kapital tanpa titik jika terdiri atas huruf depan bukan nama diri. Berikut contohnya: - sd - sekolah
dasar - ktp - kartu tanda penduduk - nip - nomor induk pegawai - sim - surat izin mengemudi - pt -
perseroan terbatas

3. Singkatan ditulis dalam tiga huruf dengan titik penulisan singkatan ditulis dalam tiga
hurus disertai titik dalam penggunaan suatu kata maupun frase. Beriku contohnya: - hlm. - halaman -
dll. - dan lain-lain - sda. - sama dengan di atas - yth. - yang terhormat - ttd. - tertanda - dsb. - dan
sebagainya - dkk. - dan kawan-kawan

4. Singkatan untuk surat menyurat kata yang lazim digunakan dalam surat menyurat dapat
disingkat dengan disertai tanda titik di setiap unsurnya. Berikut contoh penulisannya: - d.a. - dengan
alamat - s.d. - sampai dengan - u.p. - untuk perhatian - a.n. - atas nama

5. Singkatan untuk lambang kimia dan satuan ukuran kata yang merujuk pada lambang
kimia, satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang dapat ditulis singkat tanpa diikuti tanda titik.
Sebagai contoh: - he - helium - cm - sentimeter - c - celcius - l - liter - rp - rupiah - kg - kilogram -
kva - kilovolt-ampere
contoh dan panduan penulisan akronim

1. Akronim ditulis dengan huruf kapital tanpa titik akronim ditulis dengan huruf kapital
tanpa titik apabila merupakan huruf awal setiap kata nama diri, lembaga, atau komunitas. Berikut
contohnya: - lipi - lembaga ilmu pengetahuan indonesia - bin - badan intelijen negara - pasi -
persatuan atletik seluruh indonesia - lan - lembaga administrasi negara

2. Akronim ditulis ditulis kapital di huruf depan akronim ditulis dengan huruf kapital di awal
kata apabila berupa gabungan suku kata atau huruf dan suku kata. Berikut contoh penulisannya: -
bappenas - badan perencanaan pembangunan nasional - kowani - kongres wanita indonesia -
suramadu - surabaya-madura - mabbim - majelis bahasa brunei darussalam-indonesia-malaysia -
sumsel - sulawesi selatan

3. Akronim ditulis huruf kecil akronim ditulis dengan huruf kecil apabila merupakan
gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata yang bukan nama diri. Berikut contoh
penulisannya: - puskesmas - pusat kesehatan masyarakat - iptek - ilmu pengetahuan dan teknologi -
pemilu - pemilihan umum - tilang - bukti pelanggaran - rudal - peluru kendali.

6. Angka dan bilangan

Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata.angka dipakai sebagai lambang bilangan
atau nomor.di dalam tulisan lazim digunakan angka arab atau angka romawi.

Ang : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
ka arab
Ang : I, ii, iii, iv, v, vi, vii, viii, ix, x, l (50), c (100), d (500), m
ka romawi (1.000), v (5.000), m (1.000.000)

1 Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
. dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam
perincian atau paparan.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.

Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku.

Di antara 72 anggota yang hadir 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5
orang tidak memberikan suara.

Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100
minibus, dan 250 sedan.
2 Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata,
. susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak
ada pada awal kalimat.
Misalnya:

Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian.

Panitia mengundang 250 orang peserta.


Bukan:

250 orang peserta diundang panitia dalam seminar itu.


3 Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya
. lebih mudah dibaca.
Misalnya:

Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.

Dia mendapatkan bantuan rp250 juta rupiah untuk mengembangkan


usahanya.

Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya rp10 triliun.


4 Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan isi;
. (b) satuan waktu; (c) nilai uang; dan (d) jumlah.
Misalnya:

Tahun
0,5 1928
sentimeter
5 17
kilogram agustus 1945
4 meter 1 jam
persegi 20 menit
10 liter Pukul
15.00
Rp5.00 10
0,00 persen
Us$3,5 27
0* orang
£5,10*
¥100
2.000
rupiah
Catatan:

Tanda titik pada contoh bertanda bintang (*) merupakan


( tanda desimal.
1)
( Penulisan lambang mata uang, seperti rp, us$, £, dan ¥ tidak
2) diakhiri dengan tanda titik dan tidak ada spasi antara lambang itu
dan angka yang mengikutinya, kecuali di dalam tabel.
5 Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau
. kamar.
Misalnya:

Jalan tanah abang i no. 15


Jalan wijaya no. 14

Apartemen no. 5

Hotel mahameru, kamar 169


6 Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
.
Misalnya:

Bab x, pasal 5, halaman 252

Surah yasin: 9

Markus 2: 3
7
.
8 Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
.
Misalnya:

Pada awal abad xx (angka romawi kapital)


A dalam kehidupan pada abad ke-20 ini (huruf dan angka arab
. pada awal abad kedua puluh (huruf)
B Kantor di tingkat ii gedung itu (angka romawi)
. di tingkat ke-2 gedung itu (huruf dan angka arab)
di tingkat kedua gedung itu (huruf)
9 Penulisan bilangan yang mendapat akhiran an mengikuti cara berikut. (lihat
. juga keterangan tentang tanda hubung,
Misalnya:

(lima lembar uang seribuan)


Lima lembar uang
1.000-an
Tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima
puluhan)
Uang 5.000-an (uang lima-ribuan)
1 Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks
(kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi).
Misalnya:

Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.

Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai.

Rumah itu dijual dengan harga rp125.000.000,00.


1 Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus
tepat.
Misalnya:

Saya lampirkan tanda terima uang sebesar rp900.500,50 (sembilan ratus ribu
lima ratus rupiah lima puluh sen).

Bukti pembelian barang seharga rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas


harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

Dia membeli uang dolar amerika serikat sebanyak $5,000.00 (lima ribu
dolar).
Catatan:

Angka romawi tidak digunakan untuk menyatakan jumlah.


(
1)
( Angka romawi digunakan untuk menyatakan penomoran
2) bab (dalam terbitan atau produk perundang-undangan) dan nomor
jalan.
( Angka romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman
3) sebelum bab i dalam naskah dan buku.

7. Tanda baca
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang
kita tulis dapat di pahami orang persis seperti yang kita maksudkan.

Tanda baca yang lazim digunakan adalah:

  Titik (.)
  Koma (,)
  Tanda Tanya (?)
  Tanda ulang (2)
  Tanda seru (!)
1.      Aturan penggunaan tanda baca:
a.       Penggunaan titik
  Pada akhir singkatan nama orang
  Pada akhir singkatan kata yang menyatakan gelar,jabatan,pangkat,atau sapaan.
  Dibelakang alamat pengirim ,tanggal surat ,atau nama dan alamat pengirim surat.
b.      Penggunaan koma. Tanda koma (,) di gunakan:
  Di antara unsur-unsur suatu pemerian atau pembilangan
  Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya
  Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing yang masih
di eja secara asing
c.       Penggunaan tanda Tanya. Tanda Tanya (?) di gunakan:
  Pada akhir kalimat Tanya
Untuk menyatakan bagian kalimat yang di sangsikan atau kurang dapat di buktikan kebenaranya (dalam
hal ini tanda tanya itu diapit oleh tanda kurung)

d.      Penggunaan Tanda ulang.


Angka 2 sebagai tanda ulang dapat digunakan dalam tulisan cepat.
e.       Penggunaan Tanda Seru

Tanda seru (!) digunakan sesudah kalimat, ungkapan, atau pernyataan yang berupa tanda
seruan atau perintah.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik kesimpulan/penulis mencoba memberikan
kesimpulan berdasarkan data-data dan fakta dilapangan menunjukkan masih banyak orang-orang
tidak memahami pemakain bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang
benar. Jadi dilhat dari fungsinya bahasa merupakan jantung dari kehidupan ini karena tanpa bahasa
kita tidak akan bisa berinteraksi sesama yang lain.

Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa menjaga keaslian berbahasa Indonesia
yang baik dan benar, karena dipandangnya suatu bangsa itu tidak lepas dari bagaimana kita
menggunakan basaha yang dapat dipahami atau mudah dimengerti oleh bangsa lain. Mudah-
mudahan urain singkat diatas dapat memberi sumbang sih bagi pembaca, saran dan kritik yang
sifatnya membangun selalu penulis harapkan, demi kesempurnaan karya tulis kami ini yang berjudul
”Berbahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar”. Dan atas bimbingan dan saran-saran Bapak Dosen,
saya ucapkan terimakasih.

2. SARAN

Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar khususnya dalam bahasa tulis. Dengan adanya penjabaran tentang pamakaian
EYD diharapkan para pembaca dapat memahami dan menerapkan penggunaan EYD dalam
pembuatan suatu karya tulis.Dan semoga penjabaran ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2004. Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnan.Jakarta: Pusat Bahasa.

Mustakim. 1996. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia untuk Umum. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

http://istiqomahqoe.multiply.com/journal/item/8

Nazar, Noerzisri. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Huma-

niora.

http://afirmanto.blogspot.com/2010/04/ejaan-yang-disempurnakan-eyd.html

Anda mungkin juga menyukai