Anda di halaman 1dari 55

Biopsikososial

AFPR-OR

Kelompok 1
Pengertian
• Biopsikososial adalah metode dengan interaksi
biologi, psikologi dan faktor sosial untuk
mengobati penyakit dan meningkatkan
kesehatan yang lebih baik. Ini adalah
kombinasi dari tubuh, pikiran dan lingkungan
bukan hanya tubuh dan medis atau biomedis
• dikembangkan di Universitas Rochester oleh
George L Engel dan John Romano th 1977
Biopsikososial dalam AFPR OR
Biopsikososial dlm AFR memberikan dasar-dasar
analisis untuk dpt melakukan pendekatan
maslah – masalah kejiwaan seseorang, yg
dikaitkan dgn aktfitas fungsi lainnya seperti :
• Fungsi sensorik
• Fungsi motorik
• Fungsi kognitif.
KONSEP PENERAPAN BIOPSIKOSOSIAL
DALAM AFPR-OR
Reaksi dan Pendekatan Biologis
OUTCOME:
+
Reaksi dan Pendekatan Psikologis
+
KESEMBUHAN
Reaksi dan Pendekatan Sosial

PASIEN
OUTPUT

DESAIN AFPR-OR SESUAI


PROBLEM PASIEN
REAKSI DAN PENDEKATAN BIOLOGIS
impairment, disability, pemenuhan kebutuhan
functional limitation Berpengaruh dasar manusia

Tjd perubahan2 pd
penampilan, status & peran,
mobilitas fisik, aktivitas & Menimbulkan Gangguan
pekerjaan sehari-hari yg seperti :
mempengaruhi perubahan nutrisi,
Reaksi yg
kehidupan sehari-hari dlm perubahan kenyamanan,
Timbul
berhubungan dg orang lain kerusakan mobilitas fisik,
karena terdapat perbedaan resiko terhadap cedera,
antara kondisi sehat dengan kurang perawatan diri dan
kondisi sakit khususnya dalam intoleransi aktivitas
pemenuhan kebutuhan dasar
manusia, di mana dalam kondisi
sakit memerlukan bantuan Pasien Merasa Tertekan dan
orang lain Stress dengan kondisi patologi
yang dialaminya.
REAKSI DAN PENDEKATAN BIOLOGIS

Pasien Merasa Tertekan dan Stress


dengan kondisi patologi yang
dialaminya.

klien akan cepat merasa tenang, terlepas dari kondisi stres dan
perasaan tertekan, sehingga dg demikian diharapkan klien dpt
memperoleh prognosis yang lebih positif
REAKSI DAN PENDEKATAN PSIKOLOGIS

Kondisi Psikis Klien yang


Mengalami Kondisi
Patologi:

Kecemasan
&
Ketakutan
Shock
Memberi Masukan dengan
pendekatan Spiritual Depresi
Marah
Denial

Putus
Asa
Malu
REAKSI DAN PENDEKATAN SOSIAL
Kondisi Perubahan Interaksi
Sosial yang dialami Pasien:
kehilangan pekerjaan

Memberi Masukan pada perubahan peran& tugas di rumah


Keluarga Pasien agar
tetap sabar dan tidak gangguan interaksi sosial
menjauhi pasien, serta
tetap memberi
cendrung menarik diri& menyendiri
dukungan untuk
kesembuhan pasien
merasa tdk mampu& tidak sempurna dlm
melakukan ibadah, kegiatan organisasi /
kegiatan lain yg pernah dilakukannya.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam
Membuat Desain Program AFPR OR
• Mengkaji kondisi fisik dan patologi yang dialami
pasien (Keluhan, ANFIBIPAGI, Prognosis)
• Mengenali kondisi psikis, hal-hal yang
berhubungan dengan fungsi intrapersonal, dan
aktivitas interpersonal klien terhadap kodisi
patologi yang dialaminya
• Membuat desain Program AFPR-OR
menggunakan Pendekatan Biopsikosoial yg
sesuai secara komprehensif terkait kondisi yang
dialami klien
Fungsi BiopsikososiaL
A. Fungsi B. Aktivitas
Intrapersonal interpersonal

1. Konsep diri dan


1. Interaksi
kontrol diri

2. Mekanisme
2. Peran
pertahanan diri

3. Kemampuan
3. Motivasi
sosial

4. Sintesis 4. Kelompok

5. Coping skill
1. Konsep diri dan Kontrol diri
KONSEP DIRI
Sikap, pandangan atau keyakinan
seseorang terhadap keseluruhan dirinya

Konsep diri ada dua macam:


1. Citra diri (self image)
 merupakan deskripsi sederhana
2. Harga diri (self esteem)
 meliputi suatu penilaian/ suatu perkiraan
mengenai pantas diri (self worth)
SELF IMAGE SELF ESTEEM
Reaksi orang lain Perbandingan dari
orang lain
Faktor yg
mempengaruhi
Perkembangan
konsep diri

Peranan Identifikasi kepada


seseorang orang lain
Pengendalian Tingkah laku fisik »
mengontrol prilaku yg berhub. dgn
aktvits fsiknya
Kontrol Diri :

Pengendlian Prilaku Psikis »


Mngontrol keadaan
prillaku/emosiny..

“ Dengan mengetahui cara seseorang melakukan kontrol diri


kita akan tahu kestabilan psikisnya”
KONTROL DIRI
Pengendalian tingkah laku/perilaku diri

Kontrol diri ada dua macam:


1. Pengendalian tingkah laku fisik
 mengontrol perilaku yg berhubungan dengan
aktivitas fisiknya
2. Pengendalian perilaku psikis
 mengontrol keadaan psikis atau emosinya
(ex: menahan marah)
2. Mekanisme Pertahanan Diri

Mekanisme Pertahanan Diri


Aksi dari dalam tubuh secara otomatis untuk
mengantisipasi dorongan-dorongan atau nafsu

Ciri-Ciri Mekanisme Pertahanan diri:


• Terjadi secara tdk disadari
• Membantah atau mengaburkan kenyataan
• Bila dilakukan secara berlebihan, seseorang bisa
lari dari kenyataan
proyeksi
kompensasi rasionalisasi

Pembentukan
Represi
JENIS-JENIS reaksi

MPD

Displacement Regresi

Sublimasi Fiksasi
• Melemparkan kelemahan atau kegagalan
proyeksi dan dorongan-dorongan dari dalam diri
sendiri, kepada orang lain

• Membuat rasional, logis, masuk akal,


terhadap alasan sesuatu kegagalan atau
kekurangan. Maksudnya ialah segera
rasionalisasi memberikan alasan yg rasional, kenapa
seseorang mengalami kegagalan atau
kekurangan. Hal ini dilakukan untuk
mempertahankan harga diri.
• Dalam menghadapi kehidupannya
individu dihadapkan pada suatu situasi
menekan yang membuatnya frustrasi
dan mengalami kecemasan, sehingga
Fiksasi membuat individu tersebut merasa
tidak sanggup lagi untuk menghadapinya
dan membuat perkembangan normalnya
terhenti untuk sementara atau
selamanya. .
• Mekanisme pertahanan ego yang ditujukan
untuk mencegah atau meredakan
kecemasan dengan cara mengubah dan
Sublimasi menyesuaikan dorongan primitif yang
menjadi penyebab kecemasan kedalam
bentuk (tingkah laku) yang bisa diterima dan
bahkan dihargai oleh masyarakat.
• Proses mekanisme dimana emosi-emosi
yang tertahan diberikan tujuan yang lain ke
arah objek atau orang lain daripada ke
sumber primer emosi. Luapan emosi
terhadap sesorang atau objek dialihkan
kepada seseorang atau objek yang lain.
• Mekanisme dimana seseorang yang
memiliki keinginan-keinginan, impuls-
impuls pikiran, kehendak-kehendak
yang tidak sesuai dan mengganggu
kebutuhan/motivasinya, disingkirkan
dari alam sadar dan ditekan kedalam
alam bawah sadar.
• Mekanisme dimana seseorang mengabdikan
dirinya kepada mengejar suatu tujuan,
dengan usaha yang lebih giat kedalam
usahanya itu untuk mengatasi rasa
kekurangan yang sebenarnya atau yang
sebenarnya atau yang hanya dirasakan saja
3. Motif
Suatu faktor yg mempengaruhi manusia, baik
pengaruh yg berasal dari dlm maupun dari luar
yg mengarah dan mengorganisasikan tingkah
lakunya.
Penggolongan motif manusia

Motif primer & motif sekunder

Motif mendekat & motif menjauh

Motif sadar & motif tak sadar

Motif bogenetis dan motif sosiogenetis

Motif tunggal & motif kompleks

Motif intrinsik & motif ekstrinsik


A. Motif primer & motif sekunder
• Motif primer : motif yg dilatarbelakangi oleh
proses fisiokemis di dlm tubuh. Contoh motif
lapar, haus, seks, istirahat.
• Motif sekunder: motif yg tdk didasarkan pd
proses fisiokemis yg terjadi dlm tubuh. Motif
ini sangat erat dengan pengalaman manusia.

B. Motif mendekat & motif menjauh


• Suatu motif disebtu motif mendekat bila
reaksi terhadap rangsang yg datang bersifat
mendekati rangsang, sedangkan
• motif menjauh terjadi bila reaksi terhadap
rangsang yg datang sifatnya menghindar
rangsang / menjauhi rangsang.
C. Motif sadar dan motif tidak sadar
• Motif tidak sadar  seseorang tidak sadar akan
motif apa yang menggerakkannya untuk
melakukan suatu hal.
• Motif sadar  mengerti alasan mengapa dia
melakukan sesuatu

D. Motif biogenetis dan motif sosiogenetis


• Motif biogenetis  berasal dari kebutuhan organisme demi
kelanjutan hidup biologisnya dan bersifat asli.
• Motif sosiogenetis  berasal dari lingkungan kebudayaan tempat
orang berada dan berkembang. Timbul akibat interaksi sosial. Tdd:
• Motif darurat mncul untuk membela diri dalam keadaan darurat
• Motif obyektif b7an semata-mata untuk berhubungan dengan
lingkungan dan muncul tidak dalam keadaan darurat.
E. Motif tunggal dan motif kompleks

• Motif tunggal  tingkah laku disebabkan


oleh satu motif saja.
• Motif kompleks  banyak motif yang
bekerja sama menggerakkan tingkah laku.

F. Motif Intrinsik dan motif ekstrinsik

• Motif ekstrensik  suatu sebab yang


datang dari luar individu.
• Motif intrinsik  sebab dari dalam diri
individu.
4. SINTESIS
Adalah cara membentuk suatu perilaku yang baru
diluar dirinya. Ada 2 macam.

Sintesis ini dipengaruhi oleh masalah-masalah a.l keadaan


fisik, ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial dan politik.

A. Positif sintesis
• Sintesis yang keluar nya ke masalah-masalah perilaku
yang positif.

B. Negatif sintesis
• Sintesis yang keluarnya perilaku yang negatif.
5. COPING SKILL
Kemampuan efektif
seseorang untuk mengantisipasi
keadaan atau lingkungan yg saat
itu dialaminya, bila coping skill
itu dpt dilakukan efektif maka
akan mngarah pada adaptasi yg
dharapkan dgn kt lain individu
mndapatkan kepuasan.
Coping skill dibagi:
• Self esteem

Ialah harga diri seseorang yg melaksanakan coping skill.

• Self eficacy

Tingkat dmn seseorang mempresepsikan bahwa dia dapat


secara efektif mengimplementasikan strategi coping.

coping skill jg dipengaruhi oleh masalah lingkungan dan sosial


B. AKTIFITAS INTERPERSONAL
1. INTERAKSI
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu yg satu dgn
indivudu yg lainnya ataupun sbaliknya.

Interaksi sosial dilandasi oleh faktor psikologis, antara lain:

Faktor Faktor Faktor Faktor


Imitasi Sugesti Identivikasi Simpati

Auto Hetero
Sugesti Sugesti
Sugesti akan mudah diterima orang lain apabila:

1. Daya berpikir secara kritis dihambat

2. Kemampuan berfikirnya terpecahbelah

3. Materi mendapat dukungan org banyak

4. Yg memberikan materi itu org yg mempunyai otoritas

5. Ada pendapat yg searah yg mendahuluinya


Perlunya komunikasi dalam
interaksi

KOMUNIKASI KOMUNIKASI
VERBAL NONVERBAL
2. PERAN
Konsep Peran
• Peran adalah serangkaian perilaku yang
diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan baik secara formal maupun
secara informal. Peran didasarkan pada
preskripsi ( ketentuan ) dan harapan peran yang
menerangkan apa yang individu-individu harus
lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat
memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau
harapan orang lain menyangkut peran-peran
tersebut. ( Friedman, M, 1998 : 286)
Konflik Intrapersonal ( Intra
individu )

Konflik Interpersonal ( Antar


Individu )

Konflik Intragroup ( Intra


kelompok )

Konflik Intergroup ( Antar


Kelompok )

Konflik Interorganisasi
Menurut Maswadi Menurut D.Hendropuspito OC (
Rauf (2001: 8-12) 1989 :250-251)

Secara
Konsolidasi
persuasif

Secara koersif Mediasi

Arbitrasi

Paksaan

Detente
Kemampuan Sosial
• Adalah kemampuan seseorang berinteraksi dengan
perannya didalam masyarakat.
• Untuk berkomunikasi diperlukan keterbukaan dan
strategi komunikasi. Strategi komunikasi adalah salah
satu dari analisa transaksional. Dengan transaksional
ini didapatkan keluaran yg berupa perilaku dalam
melakukan transaksional perlu dikuasi jenis kelmpok
dan proses kelompok.
• Analisa transaksional (TA) adalah merupakan
perhitungan atau perkiraan tentang strategi
kominukasi. Sebagai contoh misalnya hubungan ft dgn
klien.
Pengertian Kelompok

Kumpulan manusia dengan


antar hubungan sosial yang
nyata dan memperlihatkan
struktur yang nyata
Jenis Kelompok
1. Voluntary dan non-voluntary group
Voluntary group adalah suatu kelompok dimana
anggota-anggotanya masuk secara sukarela
Non-voluntary group adalah suatu kelompok dimana
anggota-anggotanya masuk tidak sukarela
2. Massal dan Elit
Kelompok massal adalah kelompok yang setiap orang
dapat menjadi anggota tanpa dituntut syarat-syarat yang
terlalu berat
Kelompok elit adalah suatu bentuk kelompok dimana
anggotanya terdiri dari orang-orang kelas atas dan untuk
menjadi anggota dituntut syarat-syarat yang berat
3. Horizontal dan vertical
Kelompok horizontal merupakan bentuk kelompok
dimana anggotanya memiliki kedudukan yang sederajat
Kelompok vertical adalah suatu kelompok dimana
anggota-anggotanya tersusun secara vertical dari atas
ke bawah
4. Legal dan Ilegal
Kelompok legal adalah kelompok yang dibentuk secara
terang-terangan dengan izin pemerintah
Kelompok ilegal adalah kelompok yang bekerja secara
sembunyi-sembunyi dan dilarang oleh pemerintah
5. Formil dan Informil
Kelompok formil adalah kelompok yang disusun secara formil,
dibentuk atas dasar kesadaran, mempunyai maksud dan tujuan
tertentu yang dirumuskan dalam AD dan ART
Kelompok informil adalah kelompok yang tidak secara resmi
terbentuk oleh karena itu apa yang menjadi maksud dan
tujuannya kadang tidak jelas dirumuskan
6. Primer dan Sekunder
Kelompok primer adalah kelompok yang diantara anggota-
anggotanya mempunyai hubungan langsung, erat, mesra dan
tanpa pamrih. Karena diantara anggotanya sering bertemu
muka setiap hari maka sering pula kelompok ini sering disebut
“face to face group”
Kelompok sekunder adalah kelompokj diantara anggota-
anggotanya tidak mempunyai hubungan langsung, kurang erat,
biasanya didasarkan pertimbangan rasional untung rugi
7. Kelompok Teladan (Refference Group)
Kelompok teladan adalah kelompok dimana secara
objektif dimana seseorang itu tidak menjadi
anggota, tetapi meniru cara-cara bertingkah laku
atau norma-norma yang berlaku pada kelompok itu.
Unsur-unsur Kelompok
1) Anggota paling sedikit dua orang
2) Ada ikatan ketergantungan
3) Ada norma kelompok
4) Ada struktur
5) Tahan lama
Dasar-dasar pengelompokan
• Jenis kelamin
• Umur
• Penghasilan
• Keturunan
• Letak geografis, dan lain-lain
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai