Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Ghurur (tipu muslihat)

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf

Dosen pengampu: Ghufron Ajib

Disusun Oleh:

1. Firda Widyasari (1906026184)


2. Dinar Aulia Syahbana (1906026185)
3. Heny Febri Kurniawati (1906026186)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SEMARANG

2019/2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akibat tertipunya seseorang adalah dia akan hidup di bawah ilusi


dan menghabiskan umur dengan khayalan. Banyak sekali orang yang
mengalami penyakit ini, tetapi mereka tidak menyadari bahwa mereka
sedang berjalan menuju fatamorgana. Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam
Hikam-nya berkata,

“Tidaklah yang menuntun kamu sebuah ilusi?”

 terkadang jalan untuk sampai kea rah kebenaran itu dekat, akan tetapi
karena ia hidup di bawah bayangan ilusi, maka jalan itu jalan jauh. Bisa
pula jalan yang dilalui itu sebenarnya tepat, akan tetapi karena ia berjalan
di bawah bayangan ilusi, maka ia menempuh jalan yang sesat. Akibat dari
ghurur juga adalah seorang tidak mau menerima nasihat dari orang lain. Ia
tetap ingin melewati tangga kesesatan atau menjalani kehidupan tanpa
peningkatan dan kemajuan karena yang dilaluinya adalah jalan yang salah.
Mari kita bayangkan apabila manusia sudah tertipu dengan pandangannya
sendiri. Apabila manusia sudah tertipu dengan pandangannya sendiri,
maka akan lahir masyarakat yang tidak dinamis. Untuk itu mari kita
mengkaji lebih lanjut tentang al-ghurur.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan Ghurur?
2. Tipe-tipe orang yang termasuk dalam Ghurur?
3. Cara menghindari dari perbuatan Ghurur ?
4. .Hadits tentang Ghurur?
C. TUJUAN
1. Mengetahui mengenai pengertian ghurur
2. Memberikan penjelasan terkait tipe orang yang termasuk dalam ghurur
3. Menjelaskan cara menghindari perbuatan ghurur
4. Menjelaskan hadits tentang ghurur
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Ghurur

Menurut bahasa adalah “terpedaya” sedangkan menurut istilah


adalah “Merasa bahwa dalam dirinya ada sesuatu yang tidak
dirasakan orang lain”.Umpamanya, mengira bahwa dirinya
termasuk orang besar yang patut dihormati, tetapi ia tidak
mempunyai faktor kebesaran,atau mengira dirinya termasuk orang
alim dan cendekiawan, padahal kebodohan masih bersemayam
dalam dirinya.

2. Tipe-tipe Orang yang Terperdaya

a. Golongan Ulama
Seorang yang alim merasa bahwa ilmu itu adalah
mulia,mengajarkannya kepada orang adalah perkara yang
mulia pula.Seorang alim merasa bahwa memiliki ilmu
sehingga beliau merasa bahwa dirinya mesti disegani,ingin
selalu dikedepankan dan diketengahkan,keinginannya agar
seluruh perkataannya didengar,seluruh perkataannya
benar,ingin diangkat-angkat dan di puka-puja,setiap orang
mencium tangannya ini adalah penyakit ghurur.
b. Golongan ‘Abid
Golongan ini meliputi orang yang yang rajin beribadah
kerena kegiatan ibadah juga dapat membawa seseorang
tertipu daya dengan diri sendiri sehingga bukan menjadikan
diri semakin dekat dengan Allah bahkan membuat diri
menjadi jauh.
Contohnya:seseorang yang sibuk dengan ibadah-ibadah sunnah
dan fadhilah tetapi melakukan dan meninggalkan ibadah
wajibnya
c. Golongan orang yang mengaku sufi
Seseorang yang mengaku sufi,menggunakan pakaian-pakaian
tertentu,bergaya dengan gaya ulama-ulama sufi,berzikir dengan
menari dan nyanyi-nyanyian pemenuh hawa nafsu,menganggap
diri telah sampai kepada Allah.Inilah termasuk mereka yang
tertipu/ghurur.
d. Golongan orang yang memiliki harta dan orang yang tertipu
daya dengan dunia
Golongan ini menganggap bahwa harta dan uangnya yang
mampu menyelamatkannya dan memuliakannya di permukaan
dunia ini,harta merupakan pujaan dan ketinggian,memiliki harta
berarti memiliki kebesaran dan kesenangan yang
hakiki,sehingga lupa membayar zakat,menyantuni orang
miskin,dan bisa berbuat sesuka hatinya.Ini adalah termasuk
penyakit ghurur.

3. Cara Menghindari Perbuatan Ghurur

a. Mengetahui kedudukan diri sendiri, sampai dimana orang itu


berdiri, jangan sampai keliru dalam memperkirakan martabat
diri sendiri, jangan malu mengatakan bahwa dirinya adalaha
golongan biasa, jangan merasa bangga kalau orang lain
memberi gelar yang mulia sekalipun memnag berhak
b. Berusaha meningkatkan diri dengan menempuh jalan yang tidak
merugikan orang lain dan tidak mengganggu ketenangan
masyarakat
c. Menyingkirkan jauh-jauh sifat ingin enaknya sendiri, maksudnya
jangan menjadi manusia egois yang terlalu mengutamakan diri
sendiri di atas kepentingan umum
d. Menganggap bahwa segala jasa yang dibebankan masyarakat itu
sebagai suatu yang kecil dan tidak berarti sama sekali, meskipun
dalam pandangan umum sangat besar dan sangat berharga

4. Sebab dan Hikmah dilarangnya Ghurur


Ghurur merupakan sifat yang tercela dan terlarang oleh karena orang yang
terpedaya tidak akan terbuka hatinya untuk menerima petunjuk jiwanya, tapi ia
tetap terombang-ambing dan dipermainkan.

Ada  hadis  Nabi SAW yang menegaskan:

َ ‫س َمنْ دَانَ نَ ْف‬


ِ ‫سهُ َو َع ِم َل لِ َما بَ ْع َد ا ْل َم ْو‬
‫ت‬ ُ ‫ عن النبي صلى هللا عليه و سلم قَا َل ا ْل َك ْي‬: ‫عَن شداد بن أوس‬
َ ‫َوال َعا ِج ُز َمنْ اَ ْتبَ َع نَ ْف‬
)‫سهُ َه َواهَا َوتَ َمنَّى َعلَى هللا (رواه الترمذى‬

“Dari Syadad bin Aus dari Nabi SAW, beliau bersabda : “orang yang cerdas
ialah orang yang bisa menguasai dirinya  dan beramal untuk kebahagian
sesudah meniggal, sedangkan orang yang rendah budinya ialah orang yang
mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan terhadap belas kasihan
Allah”. (HR. At-Tirmidzi)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ghurur


adalah perasaan sseorang yang merasa bahwa dalam dirinya ada
sesuatu yang tidak dirasakan orang lain. Adapun tipe-tipe orang yang
terperdaya ghurur yaitu, Golongan Ulama, golongan ‘Abid, golongan
yang mengaku sufi, dan golongan orang yang memiliki harta dan
orang yang tertipu daya dengan dunia.
DAFTAR PUSTAKA

https://amiratnawatiutami.blogspot.com/2012/01/ghurur-mangadakan-
tipu-daya-dan-merasa.html?m=1

https://www.sarkub.com/empat-golongan-yang-terkena-penyakit-
ghurur/

Anda mungkin juga menyukai