Anda di halaman 1dari 24

DAMPAK PSIKOLOGIS

PASCA BENCANA
REAKSI STRESS PADA
BENCANA
 Untuk membantu orang yang selamat kita harus
menyadari bahwa kebanyakan reaksi stres terhadap
bencana adalah normal.
 Reaksi stres yang ringan sampai sedang dalam
situasi darurat dan fase awal dari bencana
prevalensinya tinggi karena orang-orang yang
selamat (keluarganya, komunitasnya, dan anggota
penyelamat) betul-betul memahami bahaya yang
dahsyat yang berhubungan dengan peristiwa
bencana.
REAKSI STRESS PADA BENCANA
Fisik Cognitive Emotional Behavioral/perilaku

• Fatigue • Susah • Anxiety • Perubahan pola bicara


• Mual berkonsentrasi, • Depresi • Ledakan emosional
• Gemetar • Daya pikir lumpuh • Kesedihan • Kecurigaan
• Nyeri dada • Penyangkalan • Menarik diri
• Kacau
• Nyeri otot • Ketakutan • Kehilangan atau
• Apatis, peningkatan nafsu makan
• Lemas tangan dan • Kehilangan • Gelisah
• Konsumsi alkohol dan
kaki ingatan jangka • Kehilangan
rokok meningkat
• Gangguan pendek, kendali Ketidakmampuan untuk

pernafasan emosional
• Kemampuan istirahat
• Tenggorokan • Sikap lekas • Keluhan tubuh
mengambil
serak marah nonspesifik
keputusan dan
• Pusing serasa • Gangguan tidur • Sangat waspada terhadap
berputar pertimbangan
• Rasa berdosa lingkungan
• Sakit kepala menurun
karena bertahan • Refleks rasa kaget
• Muntah • Tidak dapat meningkat
hidup
• Kurang nafsu menentukan
makan pilihan dan urutan
• Kedinginan prioritas
• Kesemutan
Fase Respon Psikologis Pada Bencana
 Gambar di atas memperlihatkan berbagai respon
psikologis terkait bencana dari fase sebelum
bencana sampai dengan setelah bencana. Respon
psikologis individu dan masyarakat terkait
bencana melewati fase predisaster,
impact/inventory, Heroik, Honeymoon,
disillusionment dan reconstruction.
Fase Respon Psikologis
 Predisaster : saat situasi normal, perlu persiapan dini mengahadapi
bencana yang akan terjadi
 Impact/inventory : saat ini dimulai ketika bencana terjadi. Ada
bantuan dari orang lain untuk menolong dirinya sehingga individu
merasa diperhatikan dan ada semangat menata kembali
kehidupannya. Sementara itu, di sisi lain, mereka merasa tertekan
atau bingung atas kejadian bencana ini. Tapi kemudian dengan cepat
akan pulih dan berfokus pada perlindungan untuk dirinya dan orang-
orang terdekatnya. Emosi yang muncul berupa ketakutan, tidak
berdaya, kehilangan, dan kemudian merasa bertanggung jawab untuk
melakukan sesuatu yang lebih (fase inventory).
 Heroik : fase pertama, orang merasa terpanggil untuk melakukan aksi
heroik seperti menyelamatkan nyawa dan harta orang lain. Altruisme
(perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan
diri sendiri) menonjol. Bersedia membantu orang lain untuk bertahan
dan pulih.
Lanjutan Fase Respon Psikologis
 Honeymoon : 1mggu-6bln, Untuk yang terkena langsung
biasanya ada ketakutan akan bahaya lain, kerjasama u/pulih,
harapan tinggi, bantuan mulai lancar, emosi yang muncul
biasanya ada rasa syukur dan harapan-harapan
 Disillusionment : 2bln-2thn, realita Realita pemulihan sudah
ditetapkan. Orang-orang akan merasa kecewa, frustasi, marah,
benci dan kesal jika terjadi kemunduran dan janji bantuan tidak
terpenuhi, terlalu sedikit atau terlambat. Lembaga bantuan dan
relawan mulai hilang, kelompok masyarakat lokal mulai
melemah. Mereka yang paling terkena dampaknya akan sadar
bahwa banyak hal yang harus dilakukan sendiri dan kehidupan
mereka tidak selalu sama. Perasaan kebersamaan akan mulai
hilang karena mulai fokus pada membangun kembali
kehidupannya sendiri dan mengatasi masalah individual. Emosi
yang muncul berupa keraguan, kehilangan, kesedihan dan isolasi.
Lanjutan Fase Respon Psikologis

 Reconstruction : biasanya berlangsung selama


bertahun-tahun setelah bencana. Mereka yang
bertahan mempunyai fokus perhatian pada
membangun kembali rumahnya, bisnis, ladang
dan kehidupannya. Muncul bangunan-bangunan
baru, perkembangan program-program baru, dan
rencana meningkatkan kepercayaan dan
kebanggan masyarakat dan kemampuan individu
untuk membangun kembali.
Reaksi Terhadap Bencana
(Rice,1999)

POSTIMPACT
TRAUMA
RECOIL
Penjelasan Gambar
 Impact period, yaitu suatu periode yang terjadi
sepanjang kejadian,

Karakteristik umum korban pada fase impact period :


 Diliputi perasaan tidak percaya dengan apa yang sedang
mereka alami.
 Korban menyesal,
 Merasa tertipu,
 Kecewa, dan Sakit hati dengan pihak yang tidak
bertanggungjawab.
Lanjutan....
 Recoil period, yaitu satu periode yang berlangsung
dalam beberapa hari sesudah kejadian

Karakteristik umum korban pada fase recoil period :


 Korban mulai merasakan diri mereka tidak memahami
bagaimana harus memulihkan keadaan.
 Korban pada umumnya kebingungan dan merasa masa depan
yang mereka idam-idamkan telah musnah dan tiada harapan
lagi.
 Dalam periode ini biasanya berlangsung bantuan
penyelamatan dan penempatan sementara yang lebih selamat.
Lanjutan....
 Post-trauma period, yaitu bermula dari proses harus
mengingat kembali, berlangsung lama dan boleh jadi
sepanjang hayat.

Karakteristik umum korban pada fase post trauma period :


 Korban berjuang untuk melupakan pengalaman yang terjadi.
 Korban merasakan tidak aman (unsafety),
 Merasa bersalah (guilt),
 Marah (anger),
 Tidak percaya (distrust),
 Ketakutan (fear),
 Mimpi buruk (nightmare),
 Gangguan tidur (sleep disturbance),
 Terisolasi dan kesunyian (isolation and loneliness),
 Stres berat (severe stres).
DAMPAK PSIKOLOGIS PASCA BENCANA
 Distres Psikologis Ringan : cemas, panik dan terlalu
waspada. Pada situasi ini terjadi natural recovery
(pemulihan alami) dalam hitungan hari/minggu. Orang
orang dengan kondisi distress psikologis ringan tidak
butuh intervensi spesifik. Hal ini akan tampak pada
sebagian besar survivor/korban yang selamat.
 Distres Psikologis Sedang : merasa cemas menyeluruh,
menarik diri dan mengalami gangguan emosi. Pada
kondisi ini natural recovery membutuhkan waktu yang
relatif lebih lama, bahkan dapat berkembang menjadi
gangguan mental dan tingkah laku yang berat. Orang
dengan kondisi distress psikologis sedang membutuhkan
dukungan psikososial untuk natural recovery.
Lanjutan Dampak Psikologis Bencana...

 Gangguan Tingkah Laku dan Mental Berat :


Situasi ini terjadi bila individu mengalami
gangguan mental karena trauma atau stress
seperti PTSD (Post Traumatic Sindrome
Disorder), depresi, cemas menyeluruh, fobia, dan
gangguan disosiasi. Keadaan ini membutuhkan
dukungan mental dan penanganan oleh mental
health professional.
Piramida masalah psikologis dan penanganan
Gan
ggu
an Expert
jiwa
bera tenaga kesehatan
PTSDt dan
depresi profesional (konselor)

Shock, berduka, marah, takut dan


merasa bersalah
pekerja sosial
fasilitator kelompok
Bingung, sedih, marah dan tidak percaya pada
apa yg telah terjadi

sukarelawan
Dampak psikososial….

Korban langsung

Korban tidak langsung

Petugas
penyelamat/relawan
Cara penanggulangan stress pasca bencana
 Menyadari dan mengakui adanya stress
 Ceritakan pengalaman bencana diri sendiri dan dengarkan
pengalaman orang lain
 Analisa dan atasi stressor
 Makan dan olah raga teratur
 Napas dalam rileks, kontak fisik,olahraga
 Mengubah respon terhadap stres: meditasi, konseling, support group
 Tidak menyalahkan diri sendiri
 Meminta pertolongan
 Mempersiapkan dan mengorganisir pekerjaan
 Rekreasi, mencari kesenangan/hobi
 Meningkatkan keimanan dan ibadah
Respon Disosiasi Pasca Bencana

DEPERSONALISAS
I

DEREALISAS
I

DISSOSIATIF
DISOSDER
Reaksi Disosiatif pada Korban

 Depersonalisasi
 Derealisasi
 Dampak psikologikal
 Banyak korban konsumsi : rokok, alkohol,pil
tidur dll
 Murung, rencana bunuh diri, marah, kecewa
Prinsip Dasar Penanganan Masalah Psikologis

 Persiapan : lakukan persiapan sebelum emergency seperti


penetapan sistem koordinasi, penyusunan rencana darurat &
pelatijhan2
 Assesment : penilaian kualitatif & kauntitatif thdp kebutuhan
psikososial dan kesehatan mental
 Kolaboratif : upayakan kolaboratif dgn tim kes lain
 Integrasikan dalam primary health care
 Akses : berikan akses pelayanan u/ semua
 Pelatihan & pengawasan
 Rumuskan perspektif jangka panjang penanganan
 Tetapkan indikator pantauan (monitoring indicator)
Upaya Penanganan Kesehatan Mental

 Intervensi sosial : tersedianya akses thd informasi yg


bisa dipercaya & terus menerus mengenai bencana &
upaya yg berkaitan, memelihara budaya & keagamanan,
tersedianya akses sekolah & rekreasi
 Intervensi psikologis : terpenuhinya akses u/ pertolongan
pertama psikologis u/ korban yg mengalami distress akut,
tersedianya pelayanan u/keluhan psikiatrik di sistem
pelayanan kes, penanganan yang berkelanjutan untuk
individu dengan gangguan psikiatrik yang sudah ada
sebelumnya, perlu dibuat perencanaan untuk intervensi
psikologis berbasis komunitas pasca bencana.
Langkah2 konseling mengatasi stress
 Membicarakan tentang peristiwa yg terjadi dan
perubahan dlm keluarga
 Menggali stressor bersama keluarga
 Menggali koping keluarga
 Memperkenalkan alternatif koping
 Ajarkan tehnik relaksasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai