Situasi Bencana
Rasmawati, M.Kep., Ns.Sp.Kep.J
Bencana???
Peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis
Tindakan: berikan informasi yang sederhana dan mudah diakses ttg lokasi jenazah, bantu
mencari keluarga yang terpisah, lakukan aktivitas rekreasi bagi anak-anak, infokan kepada
korban ttg reaksi psikologis yang normal yang terjadi setelah bencana.
Perpons tiap tahap bencana: reaksi lebih dari 3
minggu setelah bencana
Kelelahan,
merasa panic
Kesedihan terus berlanjut,pesimis dan berpikir tidak realistis
Tidak beraktivitas, isolasi dan menarik diri
Kecemasan yang dimanivestasikan dn palpitasi, pusing, letih, mual,
sakit kepala, dll
Ansietas Depresi
• Kurang konsentrasi, sakit kepala, tidak napsu makan, tidur terganggu
ansieatas
Karakteristik Krisis
Suatu gangguan yang disebabkan oleh kejadian yang penuh stress atau ancaman yang
dirasakan
Koping individu tidak efekti menghadapi ancaman (kejadian presipitasi) ansietas
Kejadian presipitasi: kehilangan, ancaman kehilangan, tantangan
Respon krisis
Krisis maturasi
Krisis situasional
Krisis Maturasi
Kejadian presipitasi
Persepsi klien terhadap stressor
Karakteristik & kekuatan system pendukung
Kekuatan dan mekanisme koping klien sebelumnya
Kejadian Presipitasi
Contoh
Seorang pria dengan penyakit kronis yang baru saja mengalami
kekambuhan penyakitnya mungkin menemukan bahwa fungsi
biologisnya terancam
Sistem pendukung dan sumber koping
Manipulasi lingkungan
Dukungan umum perawat berada di pihak klien dan jadi penolong bagi klien
Pendekatan generik mis pada pasien berduka
Pendekatan individumemfasilitasi proses kognitif dan emosional dari kejadian traumatic
dan peningkatan koping
Teknik mencoba berbagai teknik yang berbeda
Tindakan keperawatan untuk area krisis dan
bencana
Area Target Tindakan keperawatan
Apakah hasil yang diharapkan telah tercapai dan apakah klien kembali pada level fungsi
pra krisis
Apakah kebutuhan klien yang terancam oleh situasi krisis dapat dipenuhi? Apakah gejala
yang dialami klien berkurang atau terselesaikan?
Apakah klien memiliki system pendukung dan sumber koping yang cukup mampu
diandalkan?
Apakah mengunakan mekanise koping yan konstruktif?
Apakah klien mendemonstrasikan respons krisis yang adaptif?
Apakah klien butuh disrujuk untuk tambahan tindakan?
Referensi
Stuart, G.W., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan
Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
Keliat, B.A & Marlliana, T. (2018). Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial
Keperawatan Jiwa. Depok: Universitas Indonesia