Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai bencana telah menimbulkan korban dalam jumlah yang besar. Banyak 
korban yang selamat menderita sakit dan cacat. Rumah, tempat kerja, ternak,
dan
 peralatan menjadi rusak atau hancur. Korban juga mengalami dampak
psikologis akibat bencana, misalnya - ketakutan, kecemasan akut, perasaan
mati rasa secara emosional, dan kesedihan yang mendalam. Bagi sebagian orang,
dampak ini memudar dengan berjalannya waktu. Tapi untuk banyak orang
lain, bencana memberikan dampak psikologis jangka panjang, baik yang
terlihat jelas misalnya depresi ,
 psikosomatis (keluhan fisik yang diakibatkan oleh masalah psikis ataupun yang
tidak langsung ! konflik, hingga perceraian.
Beberapa gejala gangguan psikologis merupakan respons langsung
terhadap kejadian traumatik dari bencana. "amun gejala-gejala yang lain juga akan
menyusul, ini adalah dampak tidak langsung dan bersifat jangka panjang yang
dapat mengancam
 berbagai golongan terutama kelompok yang rentan yaitu anak-anak, remaja, wanita
dan lansia.
#alam banyak kasus, jika tidak ada inter$ensi yang dirancang dengan baik,
 banyak korban bencana akan mengalami depresi parah, gangguan
kecemasan, gangguan stress pasca-trauma, dan gangguan emosi lainnya.
Bahkan lebih dari dampak fisik dari bencana, dampak psikologis dapat
menyebabkan penderitaan lebih
 panjang, mereka akan kehilangan semangat hidup, kemampuan social dan
merusak nilai-nilai luhur yang mereka miliki.

B. Tujuan
a. %ntuk mengetahui dampak psikologis pada wanita dan lansia
 b. %ntuk mengetahui terapi psikologis pada wanita dan lansia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Psikologis Dalam Bencana


&. #ampak psikologis pada indi$idu
#alam bencana tidak ada patokan yang kaku tentang tahapan
dalam merespon bencana, ada banyak $ariasi pada setiap tahap dan
tahap tumpang tindih. 'leh karena itu munculnya gejala gangguan psikologis
dapat ber$ariasi, tergantung banyak factor, namun bisa mencapai )* atau
bahkan lebih korban akan menunjukkan setidaknya beberapa gejala
psikologis yang negatif setelah
 beberapa jam paska bencana . +ika tidak diatasi dan diselesaikan dengan tepat dan
cepat, reaksi tersebut dapat menjadi gangguan psikologis yang serius.
a. Tahap Tanggap #arurat
Tahap ini adalah masa beberapa jam atau hari setelah bencana.
ada tahap ini kegiatan bantuan sebagian besar difokuskan pada
menyelamatkan
 penyintas dan berusaha untuk menstabilkan situasi. enyintas harus
ditempatkan pada lokasi yang aman dan terlindung, pakaian yang
pantas,
 bantuan dan perhatian medis, serta makanan dan air yang cukup.
ejala-gejala dibawah ini dapat muncul pada tahap tanggap darurat!
• Kecemasan berlebihan
Korban menunjukkan tbu-ibu/Bapak-tbu-ibu/Bapak kecemasan, mudah

terkejut bahkan oleh hal-hal yang sederhana, tidakmampu untuk bersantai,


atau tidak mampu untuk membuat keputusan.
• Rasa bersalah
korban yang selamat, namun anggota keluarganya meninggal,
seringkali kemudian menyalahkan diri sendiri. 0ereka merasa
malu karena telah
selamat, ketika orang yang dikasihinya meninggal.
• Ketidaksatbilan emosi dan pikiran
Beberapa korban mungkin menunjukkan kemarahan tiba-tiba dan

 bertindak agresif atau sebaliknya, mereka menjadi apatis dan tidak peduli,
seakan kekurangan energi. 0ereka menjadi mudah lupa ataupun
mudah menangis.
• Kadang-kadang, korban muncul dalam keadaan kebingungan, histeris

ataupun gejala psikotik seperti delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, dan
terlalu perilaku tidak teratur juga dapat muncul.
 b. Tahap emulihan
1etelah situasi telah stabil, perhatian beralih ke solusi jangka panjang.
#isisi lain, euforia bantuan mulai menurun, sebagian sukarelawan sudah
tidak datang lagi dan bantuan dari luar secara bertahap berkurang.
ara korban mulai menghadapi realitas. ada tahap ini berbagai
gejala pasca-trauma muncul, misalnya 2asca Trauma 1tress
#isorder,2 2#isorder Kecemasan
enerali3ed,2 24bnormal #ukacita, 2 dan 2 ost Traumatic #epresi 2.
4kut 1tress aska Trauma!
ejala-gejala dibawah ini adalah normal, sebagai reaksi atas kejadian yang
tidak normal (traumatik. Biasanya gejala-gejala diawah ini akan menghilang
seiring dengan berjalannya waktu.
• 5mosi
0udah menangis ataupun kebalikkannya yakni mudah marah, emosinya
labil, mati rasa dan kehilangan minat untuk melakukan akti$itas, gelisah,
 perasaan ketidakefektifan, malu dan putus asa.
• ikiran
0impi buruk, mengalami halusinasi ataupun disasosiasi, mudah curiga
(pada penyintas kasus bencana karena manusia, sulit
konsentrasi, menghindari pikiran tentang bencana dan menghindari
tempat, gambar, suara mengingatkan penyintas bencana6 menghindari
pembicaraan tentang
hal itu
• Tubuh
1akit kepala, perubahan siklus mensruasi, sakit punggung, sariawan atau
sakit magh yang terus menerus sakit kepala, berkeringat dan
menggigil, tremor, kelelahan, rambut rontok, perubahan pada siklus
haid, hilangnya
gairah seksual, perubahan pendengaran atau penglihatan, nyeri otot
• erilaku
0enarik diri, sulit tidur, putus asa, ketergantungan, perilaku lekat yang
 berlebihan atau penarikan social, sikap permusuhan, kemarahan,
merusak diri sendiri, perilaku impulsif dan mencoba bunuh diri.

ost Trauma 1tress #isorder (T1#!


0eliputi! +ika setelah lebih dari dua bulan gejala gejala di atas (41T masih
ada maka, maka dapat diduga mengalami T1#, jika memunjukkan gejala ini
selepas 7 bulan dari kejadian bencana!
•  Reecperience atau mengalami kembali
Korban akan mengalami kembali peristiwa traumatic yang mengganggu6
misalnya melalui mimpi buruk setiap tidur, merasa mendengar,
melihat kembali kejadian yang berhubungan dengan bencana, dalam
pikirannya kejadian bencana terus menerus sangat hidup, apapun
yang dilakukan tidak mampu mengalihkan pikirannya dari
bencana. ada anak-anak 
korhan konflik senjata, mereka bermain perang-perangan berulang-ulang.
•  Avoidance atau menghindar
8al-hal yang berkaitan dengan ingatan akan bencana,
misalnya menghindari pikiran atau perasaan atau percakapan
tentang bencana6
menghindari akti$itas, tempat, atau orang yang mengingatkan korban dari
trauma, ketidakmampuan untuk mengingat bagian penting dari bencana,
termenung terus dengan tatapan dan pikiran yang kosong
•  Hyperarusal atau rangsangan yang berlebihan
0isalnya kesulitan tidur6 sangat mudah marah atau kesulitan
 berkonsentrasi6 jantung mudah berdebar-debar, keringat dingin, panik dan
nafas terengah-engah saat teringat kejadian, kesulitan konsentrasi
dan mudah terkejut.
enerali3ed 4n9iety #isorder!
0eliputi! Kecemasan yang berlebihan dan khawatir tentang berbagai peristiwa
ataupun kegiatan (tidak terbatas bencana. :emas berlebihan saat air
tidak mengalir, seseorang tidak muncul tepat waktu.
#ukacita 5ksrim!
Biasanya, setelah kematian orang yang dicintai. 1eringkali respon
pertama adalah penyangkalan. Kemudian, mati rasa dan kadang kemarahan.
ost Trauma #epresi!
#epresi berkepanjangan adalah salah satu temuan yang paling umum dalam
 penelitan terhadap penyintas trauma. angguan ini sering terjadi
dalam kombinasi dengan ost Traumatic 1tress #isorder. ejala
umum depresi termasuk kesedihan, gerakan yang lambat, insomnia
(ataupun kebalikannya hipersomnia, kelelahan atau kehilangan energi,
nafsu makan berkurang (atau
 berlebihan nafsu makan, kesulitan dengan konsentrasi, apatis dan perasaan tak 
 berdaya, anhedonia (tidak menunjukkan minat atau kesenangan dalam
akti$itas hidup, penarikan sosial, pikiran negatif, perasaan putus
asa, ditinggalkan, dan mengubah hidup tidak dapat dibatalkan, dan lekas
marah.
c. Tahap Rekonstruksi
1atu tahun atau lebih setelah bencana, fokus bergeser lagi.
ola kehidupan yang stabil mungkin telah muncul. 1elama fase ini,
walaupun
 banyak korban mungkin telah sembuh, namun beberapa yang
tidak mendapatkan pertolongan dengan tepat menunjukkan gejala kepribadian
yang serius dan dapat bersifat permanen. ada tahap ini
risiko bunuh diri dapat meningkat, kelelahan kronis, ketidakmampuan
untuk bekerja, kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, dan kesulitan
berpikir dengan logis. 0ereka menjadi pendendam dan mudah menyerang
orang lain termasuk orang-orang
yang ia sayangi. angguan ini pada akhirnya merusak hubungan korban
dengan keluarga dan komunitasnya.
7. #ampak Bencana ada Komunitas
Bencana tidak hanya berdampak pada pribadi tapi juga pada komunitas.
aska bencana dapat saja tercipta masyarakat yang mudah meminta
(padahal sebelumnya adalah pekerja yang tangguh, masyarakat yang
saling curiga (padahal sebelumnya saling peduli, masyarakat yang
mudah melakukan kekerasan (padahal sebelumnya cinta damai.
Bencana yang tidak ditangani dengan baik akan mampu merusak nilai-
nilai luhur yang sudah dimiliki
masyarakat.
1aat korban dipaksa untuk meninggalkan tanah mereka dan bermigrasi di
tempat lain, tanpa pelatihan dan bekal yang memadai, tidak hanya kehidupan
mereka yang terancam, namun juga identitas dirinya. 0ereka dipaksa
menjadi
 peladang padahal sepanjang hidupnya adalah nelayan, ataupun sebaliknya.
1ebagai akibat jangka panjangnya, konflik perkawinan meningkat,
kenaikan tingkat perceraian pada tahun-tahun setelah bencana dapat
terjadi dan juga
meningkatnya kekerasan intra-keluarga (kekerasan pada anak dan pasangan.
emberian bantuan yang tidak terpola pada akhirnya merusak etos
kerja mereka dan terjadi ketergantungan pada pemberi bantuan.
Bencana fisik bisa menghancurkan lembaga masyarakat, seperti sekolah dan
komunitas agama, atau dapat mengganggu fungsi mereka karena efek langsung
dari bencana pada orang yang bertanggung jawab atas lembaga-lembaga,
seperti guru atau imam. 1aat guru, tokoh adat atau tokoh agama menjadi
korban dari bencana dan tidak dapat mejalankan fungsinya, maka sarana
dukungan sosial dalam komunitas menjadi
terganggu.
B. #ampak sikologis Bencana ada ;anita
Kondisi psikososial didaerah bencana khususnya bagi kaum
perempuan mengakibatkan berbagai goncangan psikologis seperti hilangnya rasa
percaya diri, muncul kekhawatir bahkan memunculkan gejala phobia yaitu
perasaan takut yang
 berlebihan. ndi$idu dan komunitas mengalami trauma dan tekanan hidup bertubi-tubi
dan berkelanjutan.
1ituasi demikian dapat menurunkan moti$asi untuk mempertahankan hidup
selanjutnya. 1elain implikasi psikososial yang pada umumnya muncul
dikalangan
 perempuan, biasanya mereka mengalami pengalaman traumatis dimana daya
 penyesuaian satu indi$idu dengan indi$idu lainnya akan mengalami kendala.
8al tersebut akan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya!
&. ambaran umum tentang dirinya,
7. #ukungan sosial yang diterimanya,
<. Kapasitas berpikir dan penyesuaian diri,
=. Tingkat keparahan,
>. engalaman traumatik 
1elain itu korban bencana akan mengalami perubahan dalam kepribadian yang
 berpengaruh pada tingkat fungsi dan hubungan dengan lingkungan sekitarnya dan
 bahkan mereka tidak mampu menata kembali hidup mereka. 1ebagian besar
dari korban bencana mengalami gejala temporer. ejala yang paling popular adalah
stres dan stres paska trauma yang seringkali menghinggapi korban-korban
bencana. 1tres terjadi karena adanya situasi eksternal atau internal yang
memunculkan tekanan atau gangguan pada keseimbangan hidup indi$idu.
Kaum perempuan di daerah bencana karena hidup dengan kondisi yang lebih
lebih buruk dari sebelumnya maka memunculkan perasaan gelisah, sedih, tak berdaya
dan bingung. 8arapan hidupnya seolah-olah hilang. #epresi akan mucul
akibat ketidakmampuan melakukan perubahan. ndi$idu dan komunitas mengalami
situsi
 belajar dari pengalaman dan situasi hidup bahwa mereka tidak mampu mengatasinya.
Trauma yang muncul ini bersifat kolektif dan memberikan dampak psikososial.
Beberapa gejala yang pada umumnya muncul akibat bencana adalah sebagai
berikut! &. ngatan yang senantiasai mencengkeram berbagai bayangan tentang
trauma
7. erasaan seolah-olah trauma muncul kembali
<. 0impi buruk 
=. angguan tidur 
>. angguan makan (muntah/mual
?. angguan saat mengingat
traumna @. Ketakutan
A. Kewaspadaan yang berlebih
. Kesulitan mengendalikan
emosi &). Kesulitan
berkonsentrasi
:. #ampak sikologis Bencana pada ansia
ara lansia telah mengalami penurunan kemampuan fisik dan
mental. Kemampuan adaptasi yang dimiliki juga sudah sangat jauh
berkurang, sehingga sangat rentan terhadap perubahan. 1elain itu kaum
lanjut usia ini juga telah kehilangan peran, sehingga merasa dirinya tidak berarti
dan tidak dibutuhkan lagi oleh
keluarganya. 0ereka juga rentan terhadap kemungkinan diabaikan oleh
keluarga. #. 4kti$itas sikososial #alam 0enanggulangi #ampak sikologis
&. 4kti$itas sikososial Berdasarkan Tahap
Bencana Tahap Tanggap #arurat ! asca
dampak-langsung
a. 0enyediakan pelayanan inter$ensi krisis untuk pekerja bantuan, misalnya
defusing dan debriefing untuk mencegah secondary trauma
 b. 0emberikan pertolongan emosional pertama (emotional first aid, misalnya
 berbagai macam teknik relaksasi dan terapi praktis
c. Berusahalah untuk menyatukan kembali keluarga dan masyarakat.
d. 0enghidupkan kembali akti$itas rutin bagi anak 
e. 0enyediakan informasi, kenyamanan, dan bantuan praktis.
Tahap emulihan! Bulan pertama
a. anjutkan tahap tanggap darurat
 b. 0endidik profesional lokal, relawan, dan mas yarakat sehubungan dengan efek 
trauma
c. 0elatih konselor bencana tambahan
d. 0emberikan bantuan praktis jangka pendek dan dukungan kepada penyintas
e. 0enghidupkan kembali akti$itas sosial dan ritual
masyarakat Tahap emulihan akhir! Bulan kedua
a. anjutkan tugas tanggap bencana.
 b. 0emberikan pendidikan dan pelatihan masyarakat tentang reseliensi atau
ketangguhan.
c. 0engembangkan jangkauan layanan untuk mengidentifikasi mereka yang
masih membutuhkan pertolongan psikologis.
d. 0enyediakan 2debriefing2 dan layanan lainnya untuk penyintas bencana yang
membutuhkan.
e. 0engembangkan layanan berbasis sekolah dan layanan komunitas lainnya
 berbasis lembaga.
Case Rekonstruksi
a. 0elanjutkan memberikan layanan psikologis dan pembekalan bagi pekerja
kemanusiaan dan penyintas bencana.
 b. 0elanjutkan program reseliensi untuk antisipasi datangnya bencana lagi.
c. ertahankan 2hot line2 atau cara lain dimana penyintas bisa menghubungi
konselor jika mereka membutuhkannya.
d. 0emberikan pelatihan bagi profesional dan relawan lokal tentang
 pendampingan psikososial agar mereka mampu mandiri.
7. 4kti$itas sikososial ada 'rang #ewasa
a. 4jak untuk perbanyak melakukan kegiatan agama
 b. Temani mereka
c. 4jak bicara tentang apa saja sehingga ia tidak merasa sendiri
d. 0enjadi pendengar yang baik terutama saat ia menceritakan perasaannya
tentang bencana yang menimpa
e. #orong korban untuk banyak beristirahat dan makan yang cukup
f. 4jak korban melakukan aktifitas yang positif
g. 4jak korban untuk melakukan kegiatan rutin sehari-hari
h. 4jak bercbu-ibu/Bapak dengan menggunakan humor ringan
i. 4jak berbincang-bincang tentang kondisi saat ini diluar 
 j. 0embantu menemukan sanak saudara yang masih terpisah
k. 0emberikan informasi yang dibutuhkan sehingga menimbulkan harapan
<. 4kti$itas sikososial ada
;anita #alam memulihkan diri
sendiri !
a. 0engungkap masalah yang dirasakan kepada orang yang dipercayai
 b. 0erawat dan menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun psikis
c. 0elakukan akti$itas-akti$itas yang disukai yang dapat mengalihkan dari
 pikiranpikiran akan kejadian, baik dilakukan sendiri maupun secara
 berkelompok 
d. Belajar Ketrampilan Baru
e. 0encoba iklas dan mendekatkan diri kepada-"ya
f. 0embantu keluarganya dalam memulihkan kondisi pasca bencana
g. 0emberikan pengetahuan dan informasi mengenai bencana (gempa, banjir,
tsunami, longsor dll kepada anak dan keluarga
h. 1aling mendukung dan memperhatikan sesama anggota keluarga, serta

memberikan perhatian lebih kepada anggota keluarga yang masih memiliki


masalah akibat bencana dan peristiwa sulit
i. 0emberikan dukungan kepada anak untuk melakukan kegiatan baik di
sekolah maupun di luar sekolah
 j. 4pabila dia berperan sebagai orang tua tunggal, maka dia bekerja
untuk mencari nafkah bagi keluarga sesuai dengan kemampuan/ketrampilan
yang dimiliki.
0emulihkan sesama perempuan dalam komunitas!
a. 1aling memberikan perhatian kepada sesama perempuan korban bencana
yang tinggal di sekitarnya.
 b. 1aling bercerita dan berbagi perasaan antar sesama perempuan di komunitas
c. 1aling memberi informasi kepada sesama perempuan baik dalam hal
mengembangkan usaha (industri kecil bersama-sama dan dapat
berupa informasi lainnya.
d. 0engajak rekan perempuan dalam komunitas agar lebih percaya diri, dan aktif 
dalam kegiatan-kegiatan kelompok 
e. Bersama-sama ikut memberikan pendapat dalam rapat atau pertemuan
 penyelesaian masalah karena suara perempuan juga penting.
=. 4kti$itas sikososial ada ansia
a. Berikan keyakinan yang positif 
 b. #ampingi pemulihan fisiknya dengan melakukan kunjungan berkala
c. Berikan perhatian yang khusus untuk mendapatkan kenyamanan pada lokasi
 penampungan
d. Bantu untuk membangun kembali kontak dengan keluarga maupun lingkungan
sosial lainnya
e. #ampingi untuk menapatkan pengobatan dan bantuan keuangan
>. Trauma 8ealing
%ntuk mengatasi trauma pada korban bencana, maka dilaksanakan
program trauma healing. Trauma healing merupakan salah satu program yang
bertujuan untuk penyembuhan luka trauma yang dialami oleh korban bencana,
mulai dari
anak-anak, dewasa, dan lansia. Beberapa program trauma healing yang dapat
dilaksanakan yaitu!
a. #iskusi kelompok 
#iskusi kelompok dapat dijalankan dengan membentuk C# (Cocus roup
#iscussion dimana dalam kelompok ini, peserta mendiskusikan sebuah topic
masalah kemudian mencari pemecahan masalah dari topic yang diangkat dan
disepakati.
 b. Kegiatan ibadah
Kegiatan ibadah sangat membantu korban bencana dalam menerima apa yang
dialaminya dengan ikhlas dan lapang dada. 1elain, fisik, rohani korban juga
 perlu diberikan siraman agar korban tetap tegar dalam menjalani
kondisinya saat pasca bencana. 1alah satu kegiatan ibadah yang dapat
dijalankan untuk 
korban dewasa yaitu majelis taklim.
c. Kesenian dan keterampilan
Kegiatan kesenian dan keterampilan yang dilakukan hendaknya kegiatan yang
dapat menghasilkan uang, sehingga kegiatan ini memberikan manfaat
bagi korban dewasa. #iantara kegiatan kesenian dan keterampilan
yang dapat
dilakukan, yaitu! menyulam, merajut, memasak, dan lain-lain.
d. Terapi 4kti$itas dan e9ercise pada lansia
0elakukan latihan fisik secara teratur dengan tujuan meningkatkan kesehatan,
 bisa dilakukan indi$idu dan kelompok.
BAB III
SENA!I"
4. eran
0ahasiswa! -
-
-
-
Tokoh 0asyarakat! -
-
0asyarakat! -
-
-
-
-
-
-
B."askah Role lay
Tanggal 7) +anuari 7)&@, Banjir merendam ratusan rumah warga di Kota
ekanbaru tepatnya didaerah Rumbai akibatnya, ratusan warga harus die$akuasi ke
tempat yang lebih aman. Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan
tersebut sepanjang Kamis sore hingga +umat pagi. 1erta diperparah meluapnya 1ungai
B.
1atu kelompok relawan yang terdiri dari mahasiswa keperawatan 1K 1TKes
Tengku 0aharatu, datang ke Kecamatan Rumbai untuk memberikan Trauma 8ealing
 pada wanita dan lansia di salah satu desa di Kecamatan Rumbai ini, banyak terdapat
lansia dengan bermacam-macam trauma (kehilangan rumah, anak/cucu, istri/suami,
keluarga.
#. Pelaksanaan egiatan
a. Topik ! engkajian psikologis pada korban pasca bencana
 b. 1asaran ! ;anita dan ansia korban pasca banjir
c. 0etode ! iskusi
#
d. 0edia dan 4lat !
e. Tempat ! Balai #esa
f. 8ari/Tanggal ! +umDat / 7) +anuari 7)&@
g. ;aktu ! ) .))-).<) ; ib
$. Pengorganisasian
1truktur engorganisasian
a. eader !
%. Casilitator ! -
-
-
Tugas engorganisasian
a. eader !
 %raian tugas
- 0engkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan
 b. Casilitator !-
-
-
 %raian tugas
- 0emoti$asi dan memfasilitasi para masyarakat untuk bertanya
- 0engajak para audiens untuk menyampaikan luahan hati
- 0eminimalkan gangguan dari luar yang menghambat
lancarnya kegiatan

ST!ATE&I "MUNIASI
Ta'ap orientasi
eader ! E 4ssalamuDalaikum bu-ibu/Bapak-bapakF
eserta ! E ; aDalaikum s alamF
eader ! EBagaimana kabarnya pagi iniGF
1emua peserta ! E Baik (beberapa orang menjawab sehat F
eader ! E Terimakasih kami ucapkan kepada bu-ibu/Bapak
yang telah meluangkan waktunya untuk datang ke balai desa ini dan bertemu dengan
kami F
eader ! E erkenalkan nama saya ..............., biasa dipanggil .........
Teman saya yang berada ditengah-tengah bu-ibu/Bapak sekalian yang berbaju ...........,
namanya ............. biasa dipanggil 1elfi. #an yang memakai baju ....... namanya
.............. biasa dipanggil .........., dan yang pakai baju ........ namanya .......
biasa dipanggil Kami bertiga adalah mahasiswa Keperawatan 1TKes Tengku
0aharatu
bu-ibu/Bapak.F
Casilitator ! E 1alam kenal bu-ibu/Bapak E
eader ! E4pakah bu-ibu/Bapak semua sudah saling kenalGF
eserta ! E 1 udah d ek F
eader ! E Baiklah, kan semuanya udah saling kenal, sekarang kami
 juga ingin mengenal bu-ibu/Bapak. 1ekarang kita kenalan dulu ya Bu. #imulai dari
bu yang di sebelah kanan saya. 1ilahkan Bu, perkenalkan nama, nama panggilan, dan
alamatnya.E

0asing-masing ibu memperkenalkan diri.


eader ! E'ke, semua ibu telah memperkenalkan diri, saya
ulangi ya Bu. ( eader menyebutkan nama masing-masing bu. Kami datang ke sini
agar sejenak melepaskan rasa sedih yang ibu alami pasca bencana yaitu
dengan saling berbagi kesedihan dan kami pun ingin sedikit menjelaskan
bagaimana agar hati kita bisa tegar menghadapi cobaan ini, dan kami juga ingin
memberikan terapi kepada Bapak bu semua yaitu berupa teknik
relaksasi otot, gunanya merilekskan kondisi pikiran tubuh melalui olah otot.
Bagaimana bu-ibu/BapakGG 1etujuGGF
eserta ! E 1 etujuF
eader ! E1elama <) menit ke depan, kami juga akan
membantu bu- ibu/Bapak dalam relaksasi otot tersebutF
(ase kerja
eader ! EBaik, sebelumnya ada tidak diantara bu / Bapak
semua yang ingin berbagi tentang pengalaman ataupun isi hati tentang bencana banjir
iniFG
bu < ! E1aya dek, saya sangat khawatir sekali sama keadaan
kami ini dek, sedih bagaimana nasib kami kedepannya nanti, rumah saya tenggelam
dan saya tidak tau bagaimana kondisinya, anak saya sekarang sulit disuruh makan,
saya stress dibuatnya dekF.
eader !FBaiklah ibu, mari kita banyak berdoDa kepada 4llah, yakin
 bahwa disebalik musibah 4llah telah menyiapkan hikmah yang luar biasa, mari kita
 berprasangka baik kepada 4llah, dan renungkan kembali apa dari kita yang
menyebabkan bencana banjir ini, apakah itu kita selalu membuang
sampah sembarangan atau kita telah menebang hutan secara liarG, sekarang mari kita
lakukan hal-hal yang positif, mari kita perbanyak interaksi sesama teman
kita yang terkena musibah disini, agar kita tidak merasa terlalu berat
dalam menghadapi semua ini, apakah ada ibu bapak disini yang kehilangan
keluarganyaG
Bapak ! Esaya dek, saya belum bertemu dengan keluarga sayaF
eader !F'ke, mari selepas ini kita bantu Bapak / bu
yang belum menemukan keluarganya, kita bantu bersama-sama agar lebih
memudahkan,F
eader ! E Baiklah Bapak / bu semua mari kita melakukan terapi
 berupa tekhnik relaksasi otot, yang mana fungsinya merilekskan kondisi pikiran tubuh
melalui olah otot, 1ebelumnya apakah sudah ada diantara bu-ibu/Bapak yang pernah
mencobakan teknik relaksasi ototGGF
bu-ibu/Bapak ! E BelumF
eader ! E 8m.. Baiklah, nanti kita akan latihan teknik relaksasi
otot. Bagaimana kalau sebelum memulai acara ini. Kita berdoa duluGF
Relaksasi otot adalah cara untuk merilekskan kondisi pikiran tubuh melalui olah otot.
enekanan utama pada relaksasi otot adalah menstimulasi otak untuk
menyadari kemampuannya untuk memilih.
&. Tarik napas dalam-dalam, lalu tahan hitung &H7H<....= ...>. (selama kira-kira &>-
7) detik. alu lepaskan.
7. 1ekarang kerutkan dahi bu-ibu/Bapak sebanyak mungkin. Tahan.&H

tahanH.7H.semakin kuat <Hlebih kuat lagi, =.....>H..IaH. epaskan.. %langi


lagiHH(ulangi 7 kali, shg total < kali
<. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
=. 1ekarang buka mata bu-ibu/Bapak selebar mungkin. Tahan.
8itung&H.7H..<....=...tahan ..> H.1ekarang kendorkan. (%langi dua kali
>. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
?. Tutup mata bu-ibu/Bapak sekuat mungkin, rasakan ketegangan disekitar kelopak 
mataH.hitung &H.7H..<H=...> . . lepaskanHrilekskanH.ulangi lagi dua kali
@. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
A. 1ekarang buka mulut bu-ibu/Bapak selebar mungkin. ebih lebar lagi.
&H.7H..<H=...> . . 'k kembali santai. ulangi lagi dua kali
. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
&). Tegangkan bibir bu-ibu/Bapak dengan memonyongkan mulut bu-
ibu/Bapak,
&H.7H..<H=...> ... 'k sekarang kembali santai. ulangi lagi dua kali
&&. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
&7. 4ngkat kedua bahu bu-ibu/Bapak, bernapaslah dengan normal,
&H.7H..<H
=...> ... 1ekarang jatuhkan tangan. ulangi lagi dua kali
&<. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
&=. 1ekarang, kepalkan keras-keras tangan bu-ibu/Bapak, Rasakan tegangan
yang
terjadi. 8itung sampai lima, pada hitungan kelima lepaskan kepalan bu-ibu/Bapak.
ulangi lagi dua kali
&>. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
&?. 4ngkat tangan bu-ibu/Bapak lagi, lengkungkan jari-jari bu-ibu/Bapak
ke
 belakang mengarah ke tubuh bu-ibu/Bapak. &H.7H..<H=...>... lepaskan
dan santai. ulangi lagi dua kali
&@. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
&A. 1ekarang lengkungkan punggung bu-ibu/Bapak ke belakang. Tahan.
astikan tangan bu-ibu/Bapak santai, &H.7H..<H=...> 1ekarang
lepaskan. ulangi lagi
dua kali
&. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
7). Bungkukkan punggung bu-ibu/Bapak ke depan. Tahan dan pastikan bu-
ibu/Bapak 
 bernapas dengan normal dan kedua tangan bu-ibu/Bapak tetap santai,
&H.7H..<H=...> ... 1ekarang kembali santai. ulangi lagi dua kali
7&. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
77. alingkan kepala bu-ibu/Bapak ke kanan dan tegangkan leher bu-
ibu/Bapak &H.7H..<H=...>
1antai, dan kembalikan posisi kepala bu-ibu/Bapak ke posisi
semula. ulangi lagi dua kali
7<. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
7=. alingkan kepala ke kiri tegangkan leher bu-ibu/Bapak,
&H.7H..<H=...>....
1antai sekarang kembalikan posisi kepala ke posisi semula. ulangi lagi dua kali
7>. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
7?. 1ekarang tundukkan kepala bu-ibu/Bapak hingga hampir menyentuh dada. Tahan.
1ekarang kembalikan posisi kepala bu-ibu/Bapak. ulangi lagi dua kali
7@. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
7A. 1ekarang hirup udara dan simpan di dada, sehingga dada bu-ibu/Bapak
membesar,
tahan &H7H<H.=...>.. (ulangi dua kali
7. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
<). ertahankan relaksasi ini, angkat kedua tungkai bu-ibu/Bapak &H.7H..<H=...>...
1ekarang turunkan.
<&. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
<7. 1ekarang lengkungkan jari-jari kaki bu-ibu/Bapak mengarah ke tubuh bu-
ibu/Bapak. engkungkan sekeras mungkin. &H.7H..<H=...>...
<<. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
<=. engkungkan jari bu-ibu/Bapak ke arah sebaliknya. erhatikan
tegangannya&H.7H.<. 1ekarang santai kembali.
<>. Tarik nafasHlepaskan perlahanH..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
<?. 1antai, sekarang lengkungkan jari-jari kaki bu-ibu/Bapak, sekeras mungkin.
'k relaks.
ni mengakhiri secara resmi prosedur relaksasi ini. 1ekarang eksplorasi
tubuh bu- ibu/Bapak dari kaki ke atas. astikan setiap otot santai.
- yang pertama jari-jari kaki bu-ibu/Bapak, tungkai bu-ibu/BapakH,
pantat bu- ibu/BapakH. perut bu-ibu/BapakH bahu bu-ibu/BapakH leher bu-
ibu/BapakH
mata bu-ibu/BapakH dan terakhir dahi bu-ibu/Bapak
- "ah, sepertinya semua sudah santai sekarang. Tetaplah duduk (atau
berbaringlah di sana, perhatikan pada rasa hangat yang dihasilkan oleh
relaksasi ini. Tahan keadaan ini (kira-kira & menit. 1ekarang saya akan
menghitung dari satu sampai
lima. 1aat sampai hitungan ke lima saya ingin bu-ibu/Bapak membuka mata bu-
ibu/Bapak dengan perasaan sangat tenang ,santai dan sangat segar.
1atuHmerasa sangat tenang6 #uaH sangat tenang, sangat segar6 TigaH sangat
segar6 5mpatH6 dan ima.
(ase terminasi
eader ! E Bagaimana perasaan bu-bu/Bapak setelah membuat karya tadiGF
bu !F 1 egar d ekF
&
!F 1 enang, d ek.F
bu
7
bu = !F 1ering-sering aja kayak gini dek.F
eader !E"anti setelah ini ibu bisa memperlihatkan dan mengajarkan
kepada teman-teman ibu. +ika memungkinkan, bu bahkan bisa membentuk
kelompok untuk melakukan teknik relaksasi otot iniF
eader ! E Karena semua acara kita udah selesai,, kita akan menutup acara
ini dengan membacakan lafa3 4lhamdulillah. 1ampai ketemu lagi di lain waktu.
Kami
 berharap kedatangan kami ke sini memberi manfaat bagi bu-bu/Bapak semua. 0ohon
0aaf 4tas 1emua kesalahan. 1aya tutup dengan 4sslamualaikum. ;r.wb. E
eserta ! E ;aDalaikum salam. E

Anda mungkin juga menyukai