Anda di halaman 1dari 16

BENCANA DAN DAMPAK BENCANA TERHADAP

KONDISI PSIKOSOSIAL INDIVIDU DAN KOMUNITAS


OLEH ASI NOPRINI, S.Psi
Kepala UPTD PPA Provinsi Jambi
LATAR BELAKANG
TERJADINYA BENCANA MEMBAWA PERUBAHAN YANG
TIDAK DAPAT DIPREDIKSI, SEHINGGA MESKIPUN SEORANG
TIDAK MENUNJUKAN LUKA SECARA FISIK, TETAP SAJA
KEJADIAN INI DAPAT MENJADI BEBAN EMOSIONAL BAGI
KORBAN YANG MENGALAMINYA. UMUMNYA BAGI
SESEORANG YANG TELAH MENGALAMI BENCANA UNTUK
MEMILIKI REAKSI EMOSIONAL YANG KUAT. MENGERTI
MENGENAI RESPON TERHADAP PERISTIWA MENYEDIHKAN
DAPAT MEMBANTU ORANG UNTUK MENGATASI DENGAN
EFEKTIF PERASAANNYA, PEMIKIRANNYA DAN PERILAKUNYA
SERTA MEMBANTUNYA DALAM JALAN MENUJU
PEMULIHAN.
Bencana alam, selain menimbulkan kerusakan fisik serta korban jiwa, juga
memberikan dampak-dampak psikososial yang cukup serius pada orang-orang yang
mengalaminya baik secara langsung maupun tidak langsung. Terjadinya bencana
alam mengubah sebagian atau seluruh aspek kehidupan mereka. Contohnya:

1. mereka yang kehilangan tempat tinggal harus mengungsi ke tenda pengungsian;

2. mereka yang kehilangan anggota keluarganya mengalami kesedihan yang


mendalam;

3. mereka yang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian belum bisa kembali
bekerja karena situasi yang belum memungkinkan.
Dampak Bencana Terhadap Kondisi
Psikologi
Emosi Perilaku Kognitif Fisik
Depresi Gangguan Tidur Bingung Lelah
Sedih Cengeng Disorientasi Gangguan Pencernaan
Terluka Aktifitas Berlebihan Mimpi Buruk Nafsu Makan Berkurang
Marah Konflik Keluarga Konsentrasi Pada Rasa Sesak di Dada,
Masalah Bencana Kerongkongan, Perut
Cemas Isolasi Diri
Takut Meninggalkan Menjadi Pelupa
Lingkungan
Putus Asa Sulit Mengambil
Sosial
Keputusan
Rasa Bersalah
Mood Tidak Stabil Mempertanyakan
Keyakinan
Ragu / Goyah
Psikososial
Psiko : Aspek psikologis Individu ( Pikiran, Perasaan, Perilaku )
Sosial : Hubungan individu dengan orang lain dan lingkungannnya

Hubungan yang dinamis antara faktor psikologis dan


factor social saling berinteraksi dan mempengaruhi satu
sama lain
MENGAPA ( PERLU ) INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA BENCANA?

• Bencana Alam dapat meningkatkan resiko


gangguan Jiwa hingga 20% pada penyintas,
perlu intervensi psikologis agar tidak
berkembang menjadi gangguan jiwa berat

• Kesehatan mental tidak dianggap


penting Karena tidak memiliki nilai
mortalitas

• Hari – hari produktif yang hilang selama


setahun DALYs -> Disability Adjusted Lost per
Year > 12,3 % dari yang dialami penyakit
jantung iskemik dan TBC
Dampak Psikososial dari Suatu Bencana

Reaksi psikologis yang buruk tadi tidak hanya dialami oleh penyintas yang
mengalami kejadian langsung. Para pekerja kemanusiaan, sukarelawan, tenaga
medis juga akan merasakan gejalanya. Mereka mengalami yang disebut dengan
Secondary Trauma, yaitu gejala trauma yang dialami bukan dari mengalami kejadian
secara langsung. Suatu gejala trauma yang umum dialami oleh orang-orang yang
bekerja denga penyintas suatu bencana.
Tetapi sumber trauma tidak berakhir ketika bencana selesai (dalam arti harfiah)
ataupun ketika penyintas telah diselamatkan. Bencana berikutnya dapat saja terjadi,
yakni bencana akibat dari respon terhadap bencana yang tidak tepat.
Pengorganisiran bantuan yang kacau, konflik antar kelompok pengungsi yang
berebut bantuan, system komunikasi yang buruk dapat menjadi sumber bencana
berikutnya.
Secondary trauma adalah gejala trauma yang dialami seseorang
tanpa mengalami bencana secara langsung, biasanya banyak
dialami oleh sukarelawan kemanusiaan, tenaga medis, konselor
dan psikolog. Ini adalah trauma yang dialami oleh orang-orang
yang berusaha membantu para penyintas.
Secondary trauma terjadi karena:
1) perjumpaan secara intensif dengan para penyintas dan
mendengar kisah-kisah mereka
2) rasa empati yang muncul terhadap penyintas
3) permalasahan di masa lampau yang belum terselesaikan dan
kebetulan berkaitan dengan kejadian yang didengar/disaksikan.
Gejala-gejalanya sangat mirip dengan trauma langsung, misalnya
mimpi buruk, psikosomatis, linglung, cemas berlebihan, dll.
Dukungan Psikososial

• KONSELING TRAUMA & TERAPI-TERAPI


TRAUMA. Namun tidak semua penyintas
membutuhkannya dan cocok dengan
pendekatan ini

• Perhatian, pendampingan dari lingkungan


terutama lingkungan terdekat, mis : keluarga
.
FAKTOR – FAKTOR YANG MENINGKATKAN ATAU MENURUNKAN RESIKO
DAMPAK PSIKOLOGIS
1. Tingkat keparahan
2. Jenis bencana
3. Jenis kelamin dan usia
4. Kepribadian
5. Ketersedian jaringan dan dukungan sosial
6. Pengalaman sebelumnya
PFA ( PSYCHOLOGICAL FIRST AID)

Merupakan bentuk salah satu intervensi psikososial pasca bencana yang


dapat dilakukan semua orang.
Menjawab terbatasnya tenaga profesional Di analogikan
seperti physical first aid
Membantu mengurangi luka psikologis korban sekaligus menciptakan
pemulihannya .

Prinsip dasar : memberikan


• Rasa aman
• Ketenangan
• Keyakinan atas kemampuan dan lingkungan
sekitar
• Perasaan keterikatan
• Harapan
CARA BERKOMUNIKASI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

Ucapan yang dihindari : Ucapan yang membantu :


1. Saya mengerti • Ada orang di sini yang
2. Jangan sedih akan membantu
3. Kamu kuat • Kami tidak akan
4. Kamu akan melaluinya meninggalkan anda sendirian
5. Jangan Menangis
• Kita berada dalam kondisi ini
6. Ini kehendak Tuhan
7. Ini bisa lebih buruk lagi bersama-sama
KESIMPULAN

Tidak ada seorang pun yang mengalami Banyak orang tidak melihat diri
bencana mengalami trauma mereka memerlukan bantuan
psikologis -> tidak mencari
2 type trauma bencana : Individu &
Komunitas Para penyintas mungkin menolak
Banyak orang hanya bergandeng semua bantuan psikologi bencana
tangan dan bekerja sama di
saat/setelah bencana -> Efektif ? System dukungan social sangat
dibutuhkan dalam pemulihan
Trauma Stress pada bencana ialah
reaksi normal di situasi yang
abnormal
ALAMAT
Jl. Jend. A. Yani No. 9 Telanaipura

Whatsapp
08117455411

IN STA GRA M
@uptdppaprovinsijambi

Anda mungkin juga menyukai