3. mereka yang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian belum bisa kembali
bekerja karena situasi yang belum memungkinkan.
Dampak Bencana Terhadap Kondisi
Psikologi
Emosi Perilaku Kognitif Fisik
Depresi Gangguan Tidur Bingung Lelah
Sedih Cengeng Disorientasi Gangguan Pencernaan
Terluka Aktifitas Berlebihan Mimpi Buruk Nafsu Makan Berkurang
Marah Konflik Keluarga Konsentrasi Pada Rasa Sesak di Dada,
Masalah Bencana Kerongkongan, Perut
Cemas Isolasi Diri
Takut Meninggalkan Menjadi Pelupa
Lingkungan
Putus Asa Sulit Mengambil
Sosial
Keputusan
Rasa Bersalah
Mood Tidak Stabil Mempertanyakan
Keyakinan
Ragu / Goyah
Psikososial
Psiko : Aspek psikologis Individu ( Pikiran, Perasaan, Perilaku )
Sosial : Hubungan individu dengan orang lain dan lingkungannnya
Reaksi psikologis yang buruk tadi tidak hanya dialami oleh penyintas yang
mengalami kejadian langsung. Para pekerja kemanusiaan, sukarelawan, tenaga
medis juga akan merasakan gejalanya. Mereka mengalami yang disebut dengan
Secondary Trauma, yaitu gejala trauma yang dialami bukan dari mengalami kejadian
secara langsung. Suatu gejala trauma yang umum dialami oleh orang-orang yang
bekerja denga penyintas suatu bencana.
Tetapi sumber trauma tidak berakhir ketika bencana selesai (dalam arti harfiah)
ataupun ketika penyintas telah diselamatkan. Bencana berikutnya dapat saja terjadi,
yakni bencana akibat dari respon terhadap bencana yang tidak tepat.
Pengorganisiran bantuan yang kacau, konflik antar kelompok pengungsi yang
berebut bantuan, system komunikasi yang buruk dapat menjadi sumber bencana
berikutnya.
Secondary trauma adalah gejala trauma yang dialami seseorang
tanpa mengalami bencana secara langsung, biasanya banyak
dialami oleh sukarelawan kemanusiaan, tenaga medis, konselor
dan psikolog. Ini adalah trauma yang dialami oleh orang-orang
yang berusaha membantu para penyintas.
Secondary trauma terjadi karena:
1) perjumpaan secara intensif dengan para penyintas dan
mendengar kisah-kisah mereka
2) rasa empati yang muncul terhadap penyintas
3) permalasahan di masa lampau yang belum terselesaikan dan
kebetulan berkaitan dengan kejadian yang didengar/disaksikan.
Gejala-gejalanya sangat mirip dengan trauma langsung, misalnya
mimpi buruk, psikosomatis, linglung, cemas berlebihan, dll.
Dukungan Psikososial
Tidak ada seorang pun yang mengalami Banyak orang tidak melihat diri
bencana mengalami trauma mereka memerlukan bantuan
psikologis -> tidak mencari
2 type trauma bencana : Individu &
Komunitas Para penyintas mungkin menolak
Banyak orang hanya bergandeng semua bantuan psikologi bencana
tangan dan bekerja sama di
saat/setelah bencana -> Efektif ? System dukungan social sangat
dibutuhkan dalam pemulihan
Trauma Stress pada bencana ialah
reaksi normal di situasi yang
abnormal
ALAMAT
Jl. Jend. A. Yani No. 9 Telanaipura
Whatsapp
08117455411
IN STA GRA M
@uptdppaprovinsijambi