STRESS DISORDER
(PTSD)
Rustafariningsih
Topik Bahasan :
Latar Belakang
Kajian Pustaka
• Definisi PTSD
• Etiologi
• Kriteria Diagnosis berdasarkan DSM-5, PPDGJ III dan DSM IV
• Prognosis dan tatalaksana
Asuhan Keperawatan
Latar belakang
■ Setelah mengalami traumatis, normal
untuk merasa takut, sedih dan cemas.
■ Apabila keadaan tersebut tidak hilang dan
individu tersebut merasa terjebak
dengan perasaan yang menetap terhadap
bahaya dan kenangan yang menyakitkan,
maka bisa muncul gangguan stress pasca
trauma (PTSD).
■ Apabila gejala yang muncul bertahan
dalam kurun waktu 3 hari sampai dengan
1 bulan maka disebut acute stress
disorder
■ Bila gejala tersebut bertahan hingga lebih
dari 4 minggu, didiagnosis PTSD.
• Bertindak Impulsif
• Selalu berpikiran negative
• Putus asa
Dampak PTSD
Gangguan Fisik Gangguan Emosi
Pusing Gangguan Kognitif
Marah, malu, merasa bersalah
Gg pencernakan Disorientasi, linglung, lupa
Cemas, takut
Sesak Nafas Tdk focus, tdk konsentrasi
Sedih yg berlarut-larut
Tidak bisa tidur Tdk mempu menganalisa
Mimpi buruk
Kehilangan selera makan Tdk mampu membuat keputusan
Impotensi
Gangguan Sosial
Memisahkan diri dari lingkungan
Gangguan Perilaku Agresif
Menurunnya aktifitas fisik Menyendiri
Perilaku repetitive (berulang-ulang) Merasa ditolak atau sebaliknya dominan
Konflik dengan lingkungan
Prognosis dan Tatalaksana PTSD
■ Gejala PTSD muncul setelah kejadian traumatis, bisa tertunda mulai dari 1
minggu atau hingga 30 tahun, dengan fluktuasi dari waktu ke waktu dan
menjadi paling intens pada periode stress.
■ Jika tidak diobati, sekitar 30% pasien akan menjadi pulih kembali, 40%
berlanjut memiliki gejala ringan, 20% berlanjut dengan gejala sedang, dan
10% tidak akan mengalami perubahan gejala atau bahkan bertambah buruk.
■ Setelah 1 tahun, sekitar 50% dari pasien akan menjadi pulih.
■ Prognosis yang baik dapat terlihat pada onset gejala yang cepat, kurang dari
6 bulan, fungsi premorbid yang baik, dukungan sosial yang kuat, dan tidak
adanya gangguan psikiatri, medis, atau gangguan terkait zat lain atau faktor
resiko lainnya.
■ Orang yang sangat muda dan sangat tua biasanya lebih mengalami
kesulitan ketika menghadapi trauma daripada orang dengan umur
pertengahan
Tatalaksan
a Lini pertama golongan SSRIs, seperti Sertraline (Zoloft) dan Paroxetine
■
(Paxil), karena keberhasilan, tingkat tolerir, dan juga tingkat keamanan obat
itu.
■ SSRI mengurangi semua gejala PTSD dan sangat efektif dalam memperbaiki
gejala khas PTSD, tidak hanya gejala yang mirip depresi atau gangguan
ansietas lainnya. Dosis SSRI yang sering digunakan seperti Fluoxetin 10-60
mg/hr, Sertaline 50-200 mg/hr atau Fluvoxamine 50-300 mg/hr.
■ Buspirone (BuSpar) adalah obat serotonergik yang juga bisa dipakai.
(Hackmann dkk, 2010; Nenad & Lars,
2010).
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Ada 4 aspek akibat pengalaman traumatis
Pengkajian Perilaku (Behavioral Assesment)
1. Dalam keadaan yang bagaimana pasien Pengkajian Afektif (Affective
berperilaku agresif Assesment)
2. Dalam keadaan seperti apa pasien 1. Sehari berapa kali pasien mengalami
mengalami kembali trauma ketegangan atau timbul perasaan
3. Bgm cara pasien menghindari situasi ingin cepat marah
tersebut (aktivitas apa yang akan 2. Apakah pasien pernah mengalami
dilakukan) perasaan panik
4. Seberapa sering pasien terlibat dalam 3. Aktivitas apa yang disukai pasien
aktivitas sosial 4. Bagaimana hubungan emosional
5. Apakah pasien mengalami kesulitan pasien dengan orang lain
dalam bekerja setelah kejadian
traumatis
Pengkajian
Pengkajian Intelektual (Intellectual
Pengkajian Sosio Kultural (Sociocultural
Assesment)
Assesment)
1. Apakah ada kesulitan berkonsentrasi
1. Bagaimana cara keluarga atau orang
2. Apakah ada kesulitan mengingat
terdekat dalam menyampaiakan
3. Berapa kali dalam sehari muncul pikiran
perubahan perilaku pasien
yang berulang terkait dengan trauma
2. Bagaimana pola komunikasipasien
4. Seberapa sering pasien terlibat dalam
dengan keluarga dan orang terdekat
aktivitas sosialApakah pasien bisa
3. Apa yang dilakukan pasien saat
mengontrol pikiran yang berulang
kehilangan kontrol emosi
tersebut
4. Bagaimana cara pasien mengontrol
5. Apakah pasien mengalami mimpi buruk
emosi
6. Apa yang disukai dan tidak disukai
pasien tentang dirinya
Diagnosa Keperawatan