Anda di halaman 1dari 44

PERLINDUNGAN DAN

PERAWATAN PETUGAS SAAT


BENCANA
Oleh
Ns. Nursaadah.M. Si
Kehidupan tidak menentu
Tidak bertujuan
Sepertinya tidak dapat
direncanakan
DAMPAK PSIKOLOGI AKIBAT BENCANA

PENGALAMAN
PERISTIWA BENCANA

TRAUMA KEHILANGAN

STRES
SEKUNDER

SYOK BERKABUNG
KETAKUTAN RASA BERSALAH

DEPRESI
PULIH ADIKSI
PTSD DEPRESI GG. PENYESUAIAN
(recovery) GG. PSIKOSOMATIK
TINGKAT KEPARAHAN DAN JUMLAH
ORANG YANG TERKENA BENCANA
(Stith-Butler, Panzer, Goldfrank, 2003)

Contoh: reaksi ringan :


Jumlah orang yang terkena

•Insomnia, Cemas, kebingungan

Contoh reaksi sedang:


bencana

•Insomnia menetap, Ansietas

Contoh reaksi beratt:


•PTSD, Depresi

sedikit Keparahan atau banyaknya gejala banyak

Lesson 19: Mental Health Consequences of


Rashmi L. Narayana,DNB 4
Disasters
Besaran Masalah Kesehatan Jiwa
dan Respon terhadap masalah
• Setiap orang yang terkena bencana akan mempunyai
masalah yang sama  80-90%
• Distres psikologis ringan : 20-40%
– Tidak dibutuhkan intervensi
• Distres psikologis sedang: 30-50%
– Tersedianya intervensi sosial dan bantuan psikologis pertama
• Gangguan jiwa ringan /sedang : 10-20%
– Pelayanan Kesehatan Jiwa melalui puskesmas
• Gangguan jiwa berat : 2-4%
– Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat
• Setiap orang yang terkena bencana harus
dijangkau
• Tokoh masyarakat / relawan setempat
dibutuhkan untuk memberikan bantuan
pertama psikososial (psychological first
aid)
• Program yang dilakukan harus sensitif
dengan budaya setempat
• Budaya dapat mempengaruhi respons dari
masyarakat
• Budaya dapat mempengaruhi pilihan
intervensi
• Banyak dukungan relawan pada awal
kejadian bencana
• Banyak orang dan organisasi yang peduli
• Melakukan sesuatu adalah lebih baik dari
pada tidak melakukan apapun
• Banyak orang melakukan hal yang sama
Koordinasi merupakan hal penting
Respon dari orang-orang yang terkena bencana dapat dibagi atas
3 kategori utama
 Respon psikologis normal, tidak membutuhkan
intevensi khusus
 Respon psikologis disebabkan distres atau
disfungsi sesaat, membutuhkan bantuan pertama
psikososial (psychological first aid)
 Distress atau disfungsi berat yang
membutuhkan bantuan profesi kesehatan jiwa
INTERVENSI PSIKOLOGIS

• MENGIKUTI PRINSIP ‘psychological first aid’:


– Pendengar yang baik
– Ikut berbela rasa
– Nilai kebutuhan
– Jamin bahwa kebutuhan fisik dasar terpenuhi
– Jangan paksa bicara
– Temani mereka, bila mungkin oleh keluarga
– Mendorong dukungan sosial, tetapi jangan paksakan
– Lindungi mereka dari bahaya lebih lanjut
Reaksi segera ( dalam 24 jam)
 Tegang, cemas dan panik’
 Kaget, linglung, syok, tidak percaya
 Gelisah,bingung
 Agitasi, menangis, menarik diri
 Rasa bersalah pada korban yang selamat

Reaksi ini tampak hampir pada setiap orang didaerah bencana dan ini
dipertimbangkan sebagai
Reaksi Alamiah pada Situasi Abnormal
TIDAK membutuhkan
intervensi psikologis khusus
Reaksi terjadi dalam hari sampai minggu setelah bencana

 Ketakutan,waspada, siaga berlebihan


 Mudah tersinggung, marah, tidak bisa tidur
 Khawatir, sangat sedih
 “flashbacks’ berulang ( ingatan terhadap peristiwa yang
selalu datang berulang dalam pikiran)
 Menangis, rasa bersalah
 Kesedihan
 Reaksi positif:  Menerima bencana sebagai suatu Takdir
Semua ini adalah Reaksi Alamiah
Dan HANYA membutuhkan intervensi psikososial
Terjadi kira-kira 3 minggu setelah bencana
Reaksi yang sebelumnya ada dapat menetap dengan gejala seperti :
 Gelisah
 Perasaan panik
 Kesedihan yang mendalam dan berlanjut, pikiran pesimistik yang tidak
realistik
 Tidak melakukan aktivitas keluar, isolasi, perilaku menarik diri
 Ansietas atau kecemasan dengan manifestasi gejala fiisk seperti
palpitasi, pusing, mual, lelah, sakit kepala

Reaksi ini TIDAK PERLU diperhitungkan sebagai gangguan jiwa


Gejala ini dapat diatasi oleh tokoh masyarakat yang telah dilatih agar
mampu memberikan intervensi psikologik dasar
Coping skills yang SEHAT
 Kemampuan untuk menghadapi sendiri masalah dengan
cepat
 Tepat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
 Tepat menggunakan bantuan
 Tepat mengekpresikan emosi yang menyakitkan
 Toleransi terhadap ketidak jelasan tanpa memilih perilaku
agresif

Tidak semua reaksi emosional dari orang yang terkena dampak bencana
adalah maladaptif
Kebanyakan mereka memperlihatkan respon coping yang SEHAT dan
MATANG terhadap situasi
Coping skills yang TIDAK SEHAT

 Menyangkal dan menghindar secara berlebihan


 Perilaku impulsif
 Sangat-Ketergantungan pada orang lain
 Ketidakmampuan untuk membangkitkan perasaan dari
orang lain
 Penekanan emosi
 Penyalahgunaan zat
Selama fase emergensi (3 minggu pertama)
 Menyediakan informasi yang sederhana dan mudah
dimengerti dan akses
 Tidak mengecilkan arti dari upacara pengurusan jenazah
 Menyediakan pencarian keluarga untuk yang tinggal
sendiri, orang lanjut usia dan kelompok rentan lainnya
 Menganjurkan mereka membentuk kelompok-kelompok
seperti, keagamaan, spritual dan sosio keagamaan
lainnya
 Menganjurkan anggota tim lapangan untuk secara aktif
berpartisipasi selama masa berkabung
Selama fase emergensi (3 minggu pertama)
 Menyediakan kegiatan bermain untuk anak
 Memberikan informasi tentang reaksi psikologi normal
yang terjadi setelah bencana. Yakinkan mereka bahwa
ini adalah NORMAL, SEMENTARA, dan DAPAT HILANG
DENGAN SENDIRINYA, dan SEMUA AKAN MERASAKAN HAL
YANG SAMA
 Tokoh agama, guru dan tokoh sosial lainnya harus
terlibat secara aktif
Selama fase emergensi (3 minggu pertama)
 Menganjurkan mereka untuk bekerja bersama-sama menjaga apa
yang mereka butuhkan
 Libatkan korban yang sehat dalam pekerjaan bantuan
 Motivasi tokoh masyarakat dan tokoh kunci lainnya untuk mengajak
mereka dalam diskusi kelompok dan berbagi tentang perasaan
mereka
 Jamin distribusi bantuan secara tepat
 Sediakan layanan “ cara penyembuhan” yang memperlihatkan
sikap peduli terhadap setiap orang
Ringkasan intervensi selama fase emergensi
(3 minggu pertama)
 Menyampaikan perasaan turut berduka
 Mendengarkan
 Nilai kebutuhan
 Jamin kebutuhan fisik dasar
 Jangan paksa mereka untuk bicara
 Menganjurkan tapi tidak memaksa dukungan sosial
 Melindungi mereka dari dampak-dampak yang
merugikan
Yang boleh dilakukan (DO’s)
• Dekati mereka secara aktif
• Dengarkan mereka
• Empati, hindari simpati
• Hargai martabat mereka
• Terima dan hargai pandangan mereka tentang
masalahnya
• Ketahui kebutuhan mereka untuk “privacy” dan
“confidential”
• Jamin perawatan yang berkelanjutan
Yang tidak boleh dilakukan (DONT’s)
• Jangan paksakan dukungan dan bantuan pada
mereka
• Jangan interupsi mereka bila mereka sedang
menyampaikan emosinya
• Jangan mengasihani mereka
• Jangan menghakimi mereka
• Jangan sebarkan rumor
• Jangan melabel mereka dengan gangguan
psikiatri (lebih baik rujuk ke dokter atau profesi
keswa)
DAMPAK PSIKOSOSIAL PADA SITUASI
DARURAT BENCANA
 Bencana alam dan konflik mempunyai
pengaruh psikososial pada masyarakat
Dampak psikososial dapat berlangsung:
o Jangka panjang
o Jangka pendek
Dampak psikososial ini dibagai atas:
o Masalah Sosial
o Masalah psikologik
MASALAH SOSIAL
MASALAH PSIKOLOGIK
FAKTOR RISIKO
MASALAH PSIKOLOGI
PRINSIP DAN STRATEGI
• KESEHATAN JIWA DAN DUKUNGAN
PSIKOSOSIAL
• BERBAGAI BENTUK KEGIATAN UNTUK:
MELINDUNGI DAN MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN PSIKOSOSIAL
MELINDUNGI / MENGOBATI GANGGUAN JIW
PRINSIP UTAMA
• MELINDUNGI HAK AZASI MANUSIA
• PARTISIPASI MASYARAKAT
• TIDAK ADA DAMPAK BURUK (“DO NO HARM”)
• MEMBANGUN KEMAMPUAN / SUMBERDAYA
• SISTEM DUKUNGAN YANG TERINTEGRASI
• DUKUNGAN YANG BERLAPIS
DUKUNGAN BERLAPIS

IASC, 2007
RESPON KESEHATAN JIWA DAN
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL
• KOORDINASI • PELAYANAN
• NEED ASSESSMENT / KESEHATAN
MONITORING EVALUASI • PENDIDIKAN
• PERLINDUNGAN HAM • DISEMINASI INFORMASI
• SUMBERDAYA • MAKANAN DAN GIZI
MANUSIA • PERUMAHAN
• DUKUNGAN / • AIR DAN SANITASI
MOBILISASI
MASYARAKAT
STRATEGI
• PSYCHOLOGICAL FIRST AIDS
• DISASTER MENTAL HEALTH
• LSM LOKAL
• PELAYANAN PERTOLONGAN INTERNASIONAL
PRINSIP
• Program dukungan psikososial dan kesehatan jiwa
harus tersedia bagi semua yang membutuhkan
(prinsip pemerataan)

• Perhatian khusus adalah untuk melindungi hak azasi


manusia
• Orientasi kepada kesejahteraan bagi seluruh
penduduk – pelayanan diintegrasikan ke dalam
sistem yang ada

• Adanya konsultasi dan kemitraan dengan sektor dan


stakeholders terkait.
TUJUAN
• Menyelenggarakan dukungan psikososial
baik dalam fase tanggap darurat maupun
jangka panjang
• Memperkuat sistem kesehatan sehingga
mampu untuk memberikan pelayanan yang
adekwat bagi mereka yang membutuhkan
baik yang baru menderita maupun yang
sudah mempunyai keluhan sebelumnya.
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

• Dukungan psikososial terdiri dari strategi


dan intervensi yang tidak memerlukan
keahlian medik SAJA tetapi memerlukan
kemampuan tertentu.

• Intervensi harus berdasarkan bukti


efektivitas

• Intervensi mempunyai dampak psikologis


dan sosial
INTERVENSI SOSIAL

• Pulihnya kembali kegiatan kultural & religius

• Fasilitasi jaringan sosial untuk dukungan


bagi yatim piatu, janda atau mereka yang
kehilangan keluarga intinya.

• Pengorganisasian aktivitas normal bagi


anak2, termasuk kegiatan sekolah.
INTERVENSI SOSIAL

• Pengikutsertaan penduduk dewasa dalam


kegiatan yang konkrit dan berguna bagi
kepentingan bersama

• Menyebarkan secara luas informasi yang


sederhana, menenteramkan dan empatik
tentang reaksi stres normal kepada
masyarakat umum. Informasi ini harus
menekankan harapan terjadinya pemulihan
secara alamiah.
KOMPONEN
1. Penilaian dan monitoring
2. Koordinasi
3. Intervensi berdasarkan bukti
4. Penguatan kapasitas komunitas dan
sistem kesehatan
5. Mengembangkan Sistem Kesehatan Jiwa
yang komprehensif
1. PENILAIAN DAN
MONITORING

Nilai dan monitor kebutuhan psikososial


dan morbiditas keswa untuk
merencanakan respons yang tepat
2. KOORDINASI

Aktivitas dari semua organisasi baik lokal,


nasional maupun internasional perlu di
koordinasikan agar:
• Pemanfaatan sumber daya efektif dan
efisien
• Mencegah fragmentasi dan duplikasi
upaya
• Intervensi sesuai dgn kebutuhan populasi,
sesuai dgn fakta dan tersebar secara
geografis sesuai kebutuhan
3. INTERVENSI BERDASARKAN BUKTI

Jamin agar semua organisasi lokal,


nasional dan internasional
menggunakan intervensi yang
dibuktikan efektif
4. PENGUATAN KAPASITAS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai