14
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
adalah orang yang mengalami gangguan
dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan
gejala dan/atau perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan
penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia'
Ciri sehat mental
• WHO
a. Menyesuaiakan diri scr konstruktif pd
kenyataan (BURUK SEKALIPUN)
b. Memperoleh kepuasan dari usahanya
c. Mrs lebih puas memberi drpd menerima
d. HAM slg menolong dan memuaskan
e. Menerima kekecewaan sbg peljrn untuk masa
yang akan datang
f. Mengarahkan rs bermusuhan ke arah yg lbh
kreatif dan konstruktif
Abraham Maslow
1. memiliki persepsi realita yang efektif
2. Menerima diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
3. Spontan
4. Sederhana dan wajar
Kriteria jiwa yang sehat menurut
Stuart (2013)
1. Sikap positif terhadap diri sendiri
2. Perkembangan dan aktualisasi diri
3. Integrasi dari semua proses kehidupan
4. Otonomi atau mandiri
5. Persepsi thd realitas atau kenyataan
6. Menguasai lingkungan
Gangguan Mental
“Gejala atau pola tingkah laku psikologik yg
tampak secara klinikal yg terjadi pd seseorang
dan berhubungan dgn keadaan distress (gejala
yg menyakitkan) atau ketidakmampuan
(gangguan pd satu atau lebih area dari fungsi-
fungsi yg penting) yg meningkatkan resiko thdp
kematian,nyeri,ketiidakmampuan/kehilangan
kebebasan,…yg tdk jarang respon tersebutdpt
diterima pd kejadian ttt” (APA)
“respon maladaptif thdp strssor dari
lingkungan luar/dalam ditujukkan dgn
pikiran,perasaan,dan tingkah laku yg
tidak sesuai dgn norma lokal dan
kultural dan mengganggu fungsi
sosial,kerja dan fisik individu”
(Townsend)
PENGERTIAN KEPERAWATAN
JIWA
Menurut ANA :
suatu bidang spesialistik praktik
keperawatan yang menerapkan teori
perilaku manusia sebagai ilmunya &
penggunaan diri sendiri secara terapeutik
sebagai kiatnya
Prinsip – Prinsip Keperawatan
Kesehatan Jiwa:
• Peran dan fungsi keperawatan jiwa: perawatan yg
kompeten
• Hubungan terapeutik perawat – klien
• Konsep model keperawatan jiwa
• MAS
• Keadaan – keadaan biologis
• Keadaan psikologis
• Keadaan sosial budaya
• Keadaan lingkungan
• Keadaan legal – etik
• Proses keperawatan
• Aktualisasi peran keperawatan jiwa: melalui standar
profesional
FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA
1. Individu memiliki harkat & martabat sehingga masing-
masing individu perlu dihargai
2. Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi, &
aktualisasi diri
3. Masing-masing individu berpotensi untuk berubah
4. Manusia adalah mahluk holistik yang berinteraksi &
bereaksi dengan lingkungan sebagai manusia yang utuh
5. Masing-masing orang memiliki kebutuhan dasar yang sama
6. Semua perilaku individu bermakna
7. Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran, perasaan, &
tindakan
FALSAFAH ….
8. Individu memiliki kapasitas koping yang bervariasi,
dipengaruhi oleh kondisi genetik, lingkungan,
kondisi stres dan sumber yang tersedia
9. Sakit dapat menumbuhkan & mengembangkan
psikologis bagi individu
10. Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang sama
11. Kesehatan mental adalah komponen kritikal &
penting dari pelayanan kesehatan yang komprehensif
FALSAFAH ….
12. Individu mempunyai hak untuk beraprtisipasi dalam
pembuatan keputusan untuk kesehatan fisik &
mentalnya
13. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan
kesejahteraan, memaksimalkan fungsi
( meminimalkan kecacatan/ketidakmampuan) &
meningkatkan aktualisasi diri
14. Hubungan interpersonal dapat menghasilkan
perubahan & pertumbuhan pada individu
RENTANG SEHAT JIWA
• Dinamis bukan titik statis
• Sehat optimal – mati
• Tahap – tahap
• Variasi tiap individu
• Menggambarkan kemampuan adaptasi
• Berfungsi secara efektif: sehat
FAKTOR PRESIPITASI
MEKANISME KOPING
Konstruktif Destruktif
STRES
(KECEMASAN)
SEHAT SAKIT
(FISIK, JIWA, LINGK.)
TASK ORIENTED REACTION
(MEKANISME PENYESUAIAN)
represi rasionalisasi
supresi isolasi
regresi reaksi formasi
kompensasi undoing
sublimasi displacement
substitusi proyeksi
identifikasi denial
introyeksi
RENTANG ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
UU Nomor 36 TH 2009
tentang Kesehatan, pada
Bab IX tentang kesehatan
jiwa menyebutkan Pasal
144 ayat 1 & 2
Upaya Promotif - Preventif Keswa Lansia
•Pendekatan Siklus Kehidupan (continuum of
Pelayanan bagi
care) dan Kelompok Risiko (Population at risk)
anak SMP/A & • Deteksi dini
• Terintegrasi pada semua tngkat layanan keswa lansia
remaja • (demensia/
kesehatan dan kegiatan LP/LS depresi, dll)
an Pelayanan
d u p • Keswa Renaja
i bagi anak
a ke h • Konseling: Adiksi
ta m SD
p er Pelayanan HV/AIDS
har i bagi balita
• Life skill remaja
0
100
• Mindfulness
Pelayanan
Persalinan, Deteksi Dini
bagi bayi keswa anak usia
nifas &
sekolah
Pemeriksaan neonatal
• Pemantauan
Kehamilan perkembangan
Pelayanan • Deteksi Dini
• Pola asuh dan Keswa Anak
PUS & WUS
tumbuh kembang
anak
• Deteksi dni Keswa • Deteksi dini pd
• Deteksi Dini Bulin, Bufas dan gg perkembangan
Keswa Ibu Hamil Buteki anak
• Konseling • Stimulasi Janin •
Pranikah dalam
Kandungan
JENIS PERAN PERAWAT
PERAN PERAWAT DALAM UPAYA
PENCEGAHAN
AKTIVITAS PERAWAT JIWA
Perawat jiwa melakukan
aktivitas pada 3 area utama :
1. Aktivitas memberikan askep
langsung pada klien
2. Aktivitas komunikasi
3. Aktivitas dalam pengelolaan
(manajemen keperawatan)
Contoh Domain Aktivitas
Keperawatan Jiwa
Aktivitas Asuhan Aktivitas Komunikasi Aktivitas Manajemen
Langsung
•Advokasi • Konferensi kasus • Alokasi sumber dan
• Tindak lanjut setelah klinik anggaran
keperawatan • Mengembangkan • Penyelia klinik
• Penanggulangan rencana • Kolaborasi
perilaku penanggulangan • Peran serta komite
• Konsultasi kasus • Dokumentasi asuhan • Tindakan komunitas
• Pengelolaan kasus • Kesaksian forensik • Hubungan konsultasi
• Penanggulangan • Hubungan antaragen • Negosiasi kontrak
kognitif • Umpan balik sejawat • Koordinasi
• Penyuluhan • Menyiapkan laporan pelayanan
komunitas • Jaringan kerja • Delegasi penugasan
• Konseling kepatuhan perawat profesional • Penulisan jaminan
• Intervensi krisis • Pemasaran dan
humas
STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN JIWA
Standar I Pengkajian
Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data kesehatan pasien.
Rasional:
Wawancara pengkajian yang memerlukan keterampilan komunikasi
efektif secara linguistik dan kultural, wawancara, observasi perilaku,
tinjauan catatan-catatan data dasar, serta pengkajian komprehensif
terhadap pasien dan sistem yang relevan memungkinkan perawat
kesehatan jiwa-psikiatri untuk membuat penilaian klinis dan rencana
tindakan yang tepat dengan pasien.
Standar II Diagnosis
Perawat kesehatan jiwa menganalisis data pengkajian dalam
menentukan diagnosis.
Rasional:
Landasan untuk pemberian asuhan keperawatan kesehatan jiwa adalah
pengenalan dan pengidentifikasian pola respons terhadap masalah
kesehatan jiwa atau penyakit psikiatri yang aktual dan potensial.
STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN JIWA
Standar III Identifikasi Hasil
Perawat kesehatan jiwa mengidentifikasi hasil yang
diharapkan dan bersifat individual untuk tiap pasien.
Rasional:
Dalam konteks pemberian asuhan keperawatan, tujuan
yang paling utama adalah memengaruhi hasil kesehatan
dan meningkatkan status kesehatan pasien.
Standar IV Perencanaan
Perawat kesehatan jiwa mengembangkan rencana asuhan
yang menggambarkan intervensi untuk mencapai hasil
yang diharapkan.
Rasional:
Rencana asuhan digunakan untuk memandu intervensi
terapeutik secara sistematis dan mencapai hasil pasien
yang diharapkan.
STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN JIWA
Standar V Implementasi
Perawat kesehatan jiwa mengimplementasikan intervensi yang
teridentifikasi dalam rencana asuhan.
Rasional:
Dalam mengimplementasikan rencana asuhan, perawat kesehatan jiwa
menggunakan intervensi yang dirancang untuk mencegah penyakit fisik
dan mental, meningkatkan, mempertahankan, serta memulihkan
kesehatan fisik dan mental. Perawat kesehatan jiwa-psikiatri memilih
intervensi sesuai dengan tingkat praktiknya. Pada tingkat dasar, perawat
dapat memilih konseling, terapi lingkungan, aktivitas asuhan mandiri,
intervensi psikobiologis, penyuluhan kesehatan, manajemen kasus,
peningkatan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, serta berbagai
pendekatan lain untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental pasien.
Selain pilihan intervensi yang tersedia untuk perawat kesehatan jiwa-
psikiatri tingkat dasar, pada tingkat lanjut spesialis yang diakui (yang
mempunyai sertifikasi) boleh memberikan konsultasi, terlibat dalam
psikoterapi, dan menentukan agen farmakologis sesuai dengan
peraturan negara bagian.
STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN JIWA
Standar Va. Konseling
Perawat kesehatan jiwa menggunakan intervensi konseling untuk
membantu pasien meningkatkan atau memperoleh kembali
kemampuan koping, memelihara kesehatan mental, dan mencegah
penyakit atau ketidakmampuan mental.
Standar Vb. Terapi Lingkungan
Perawat kesehatan jiwa memberikan, membentuk, serta
mempertahankan suatu lingkungan yang terapeutik dalam
kolaborasinya dengan pasien dan pemberi pelayanan kesehatan lain.
Standar Vc. Aktivitas Asuhan Mandiri
Perawat kesehatan jiwa membentuk intervensi sekitar aktivitas
kehidupan sehari-hari pasien untuk memelihara asuhan mandiri dan
kesejahteraan jiwa dan fisik.
STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN JIWA
Standar Vd. Intervensi Psikobiologis
Perawat kesehatan jiwa menggunakan pengetahuan
intervensi psikobiologis dan menerapkan keterampilan
klinis untuk memulihkan kesehatan pasien dan mencegah
ketidakmampuan lebih lanjut.
Standar Ve. Penyuluhan Kesehatan
Perawat kesehatan jiwa, melalui penyuluhan kesehatan,
serta membantu pasien dalam mencapai pola kehidupan
yang memuaskan, produktif, dan sehat.
Standar Vf. Manajemen Kasus
Perawat kesehatan jiwa menyajikan manajemen kasus
untuk mengoordinasi pelayanan kesehatan yang
komprehensif serta memastikan kesinambungan asuhan.
STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN JIWA
Standar Vg. Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan
Perawat kesehatan jiwa menerapkan strategi dan intervensi
untuk meningkatkan, memelihara kesehatan jiwa, serta
mencegah penyakit jiwa.
Catatan:
Intervensi Praktik Tahap Lanjut Vh–Vj
Intervensi berikut ini (Vh–Vj) hanya mungkin dilakukan oleh
spesialis yang bersertifikasi dalam keperawatan kesehatan
jiwa-psikiatri.
Standar Vh. Psikoterapi
Spesialis yang bersertifikasi dalam keperawatan kesehatan
jiwa menggunakan psikoterapi individu, psikoterapi kelompok,
psikoterapi keluarga, psikoterapi anak, serta pengobatan
terapeutik lain untuk membantu pasien untuk memelihara
kesehatan jiwa, mencegah penyakit jiwa dan ketidakmampuan,
serta memperbaiki atau mencapai kembali status kesehatan
dan kemampuan fungsional pasien.
STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN JIWA
Standar Vi. Preskripsi Agen Farmakologis
Spesialis yang bersertifikasi menggunakan preskripsi agen farmakologis sesuai
dengan peraturan praktik keperawatan negara bagian, untuk mengatasi gejala-
gejala gangguan jiwa dan meningkatkan status kesehatan fungsional.
Standar Vj. Konsultasi
Spesialis yang bersertifikasi memberikan konsultasi kepada pemberi pelayanan
kesehatan dan lainnya untuk memengaruhi rencana asuhan kepada pasien, dan
memperkuat kemampuan yang lain untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa
dan psikiatri serta membawa perubahan dalam sistem pelayanan kesehatan jiwa
dan psikiatri.