Anda di halaman 1dari 28

DAMPAK PSIKOSOSIAL

BENCANA Intan D Keumala



Prodi Psikologi FK
UNSYIAH
Dampak Psikososial Bencana

Jika terjadi bencana,


siapa saja yang dapat
mengalami dampak
psikososial bencana?
When a drop hits the water,
the ripples created extend far beyond what we see…
The Ripple Effect
‘Bagai riak air di kolam’
 Directly Impacted :
- Dead (Don’t need the help directly ?)

- Survivors

- Injured

- Uninjured

Jacobs, G.A ; DMHI materials


Ripple Effect (cont)
 Immediate Secondary Effects
- Family of those who died

- Family of the survivors

 Secondary Effects
- Rescue/Med.Teams

(Fire/Rescue; Law Enforcement;


Emergency medical)
- Witnesses (civilian rescuer)
 Secondary Effects (cont)
- Disaster Relief Personnel

- (Gov, NGO’s, Red Cross)

- Law Enforcement/Military

(Maintain order, Quarantine,


Body Recovery, Investigative)
 More Diffuse Effects
- Colleagues (of each professional category) ;

In other cities
- Support personnel

- Community

Survivor guilt , Schools


- TV viewers
Benar atau Salah?

Sebagian besar orang akan


menderita masalah kesehatan
mental yang serius dan
berkelanjutan setelah
mengalami bencana?
PIRAMIDA INTERVENSI
Berbagai level intervensi dalam program dukungan psikososial

BENTUK & PELAKU INTERVENSI KONDISI PENYINTAS


Layanan kesehatan jiwa oleh spesialis Mengalami ganggunan psikologis
[psikiater, psikolog, perawat jiwa Layanan
spesialis
serius (berat)
Intervensi individu, keluarga,
kelompok oleh petugas kesehatan: Layanan Mengalami persoalan kesehatan
puskesmas, dokter, perawat, konselor terfokus mental sedang
terlatih. Non-spesialis
Aktivasi dukungan sosial di
komunitas  relawan, pekerja Memperkuat
Stres dan masalah psikologis
sosial, fasilitator masyarakat, dukungan
ringan
komunitas, keluarga keluarga dan
komunitas
Pemenuhan kebutuhan dasar
dan rasa aman  relawan, Sebagian besar populasi
Pemenuhan
masyarakat terdampak bencana
kebutuhan dasar dan rasa
aman

Sumber: IASC - Mental Health and Psychosocial Support in Humanitarian Emergencies: What Should Humanitarian Health Actors Know? (2010)
Dampak terhadap Populasi Normal
 Sebagian besar akan terkena dampak bencana,
dikategorikan dalam kelompok :
 Gangguan kes.mental ringan – 90% - 95%
 Gangguan kes.mental sedang yang bertahan 5% - 6%
 Gangguan kes.mental yang ditimbulkan oleh stres 1% -
2%

(Source : Materi CMHN)


Dampak Psikososial Bencana

Apa faktor yang


memengaruhi tingkat
dampak psikososial
bencana?
Dampak Psi. Bencana
dipengaruhi:

 FAKTOR BENCANA:
• Jenis bencana (alam, non alam, sosial)
• Tingkat keparahan bencana (magnitude)
• Durasi bencana (contoh, gempa
sebentar Vs konflik bertahun-tahun)
• Lama waktu setelah bencana
(semakin lama, cenderung menurun)
• Kemungkinan bertambahnya kerusakan
atau bencana susulan
Dampak Psi. Bencana (cont)
dipengaruhi:

 FAKTOR INDIVIDU
• Intensitas pengalaman bencana

individu (contoh, melihat atau


terseret tsunami; jarak dari lokasi bencana)
• Faktor sosial demografis: gender, usia,
tingkat pendidikan, status sosial ekonomi)
• Riwayat kesehatan mental sebelum bencana

 DUKUNGAN SOSIAL PASCA BENCANA

 STRESSOR PASCA BENCANA (terpisah dari keluarga,

kesulitan ekonomi, KDRT, dll)


Dampak Sosial & Kemasyarakatan
dari Bencana
 Perubahan dinamika
 Bencana  Terjadi
menempatkan beban peningkatan
keluarga tertentu pada pihak pemakaian
 Bencana dapat (secara tertentu dalam narkoba,
fisik) menghancurkan masyarakat
minuman keras,
institusi penting
 Bantuan dari pihak
luar dapat peningkatan
dalam masyarakat menyebabkan kejahatan,
 Mengganggu ketergantungan kekerasan &
kemampuan dalam masyarakat perceraian
komunitas untuk
 Bencana dapat  Komunitas
menyebabkan terpecah belah 
melakukan pelayanan perubahan terhadap
atau aktivitas sehari- pola produksi dalam persatuan
hari masyarakat kesatuan
masyarakat
Apa saja reaksi psikologis yang
ditampilkan individu setelah
bencana terjadi?
REAKSI PSIKOLOGIS SETELAH BENCANA

 Reaksi (umum) yang biasa muncul segera setelah bencana:


- Shock, tidak percaya
- Bingung, pandangan mata kosong
- Sulit berkonsentrasi/sulit tidur Reaksi yang
- Kecemasan/ketakutan NORMAL ketika
menghadapi
(tingkat ringan hingga menengah) peristiwa
- Sedih abnormal
- Marah
- Mual & bentuk keluhan fisik
- Sulit membuat keputusan
(Note : durasi serta tingkat keparahan simtom (bentuk reaksi) perlu
dievaluasi agar tidak berkembang menjadi gangguan
Dampak Psikososial Bencana

Apa saja reaksi


emosional, fisik,
kognitif, dan
perilaku pasca
bencana ?
Reaksi EMOSIONAL
 Takut dan Cemas ketika sesuatu (bunyi air,
gemuruh, dst ) yang mengingatkan pada peristiwa bencana
 Merasa Bersalah, Malu, Tidak berdaya
 Sedih & Depresi
 Marah & mudah tersinggung
 Mati rasa, menarik diri, murung, dan tidak bersemangat
sepanjang waktu
 Merasa kurang menikmati dan terlibat dalam aktivitas
sehari-hari
 Merasa hampa & kehilangan harapan tentang masa depan
Reaksi FISIK
 Gangguan Tidur (Sulit tidur, mudah terbangun)
 Gangguan nafsu makan & masalah pada pencernaan
(diare, kram, melilit, mual)
 Jantung Berdebar
 Keringat dingin
 Nyeri tubuh (back problems) atau kepala
 Tegang, mudah lelah
 Gangguan pada gairah seksual
 Menurunnya fungsi imunitas tubuh
Reaksi KOGNITIF
 Mimpi buruk yang berulang
 Kesulitan berkonsentrasi dan mengingat sesuatu
 kehilangan orientasi, ragu, sulit membuat keputusan
 Mempertanyakan keyakinan spiritual/religius yang
dimiliki
 Pikiran atau ingatan berulang (*Flashback) serta
sulit dihentikan mengenai peristiwa bencana yang
dialami atau ingatan thd orang tersayang yang telah
meninggal
Reaksi PERILAKU
 Overprotective terhadap keselamatan diri sendiri dan keluarga
 Menutup diri dari orang lain
 Menjadi sangat waspada, mudah terkejut
 Menghindari aktivitas, tempat, atau orang2 yg mengingatkan
pada peristiwa bencana
 Meningkatnya konflik dengan anggota keluarga (physical,
emotional abuse)
 Menyibukkan diri sendiri secara berlebihan untuk menghindari
ingatan mengenai peristiwa bencana yang dialami
 Sering menangis tanpa alasan yang jelas
 Penyalahgunaan obat-obatan, serta konsumsi
rokok dan alkohol yang berlebihan
It is time to seek help when:
 Unpleasant symptoms last more than
four to six weeks.
 It becomes difficult to function effectively
on the job, or at home, or at school.
 An individual feels concerned about his/her
behaviors or emotions.
 (10% to 30% to 45% of those directly affected
meet these criteria)
Proses Psikologis Pasca Bencana
1. Fase Akut  Berlangsung beberapa menit, jam
atau hari
 Tidak percaya akan apa yang
terjadi, rasanya seperti bermimpi
 Mudah tersinggung, marah
 Takut, berduka
 Menarik diri
 Merasa tidak berdaya
 Menurunnya kemampuan berpikir
secara jernih
 Perubahan fisik : meningkatnya
detak jantung, tekanan darah,
keringat, bernafas cepat
 Berlangsung 1 sampai 6 minggu
2. Fase Reaksi  Perasaan yang sebelumnya
ditekan dapat muncul ke
permukaan
 Takut kembali berada di lokasi
bencana
 Mimpi buruk
 Cemas, insomnia
 Lebih mudah tersinggung,
depresi
 Merasa bersalah
 Berduka
 Berpikir tentang bagaimana
mempertahankan hidup
 Berlangsung 1 sampai 6
3. Fase Perbaikan bulan
 Perbedaan terletak pada
perasaan negatif yang
mulai berkurang
 Rasa sedih, kecewa masih
ada namun dapat diatasi
 Muncul minat untuk
menjalankan kembali
kehidupan sehari-hari
 Membuat rencana untuk
masa depan
 Berlangsung kira-kira 6
bulan setelah kejadian
dan seterusnya
 Rasa berduka mungkin
sulit terobati namun
sudah dapat diterima
dengan ikhlas
 Perasaan negatif
berangsur hilang

4. Fase Reorientasi
Resiliensi

Masyarakat yang terkena bencana diyakini dapat bangkit kembali


dengan caranya masing-masing (mekanisme adaptasi alamiah).

Resiliensi Kemampuan untuk melanjutkan hidup setelah ditimpa


kemalangan atau setelah mengalami tekanan yang berat (mampu
bertahan dan pulih dari situasi negatif) (Tugade & Fredrikson,
2004).

Anda mungkin juga menyukai