LANSIA
Kelompok masyarakat lansia sering mengalami kecemasan karena
penurunan fungsi fisik dan mentalnya. Oleh karena itu lansia rentan
terhadap permasalahan kejiwaan.
Perubahan kondisi fisik ini akan berdampak pada perubahan fungsi kognitif
lansia karena adanya penurunan volume otak dan perubahan sel syaraf
(Salat, dkk.,2000).
Kelompok Masyarakat Berisiko
MASYARAKAT MISKIN
KEMISKINAN
ANGGOTA KELUARGA
KURANG HARMONIS
Kelompok Masyarakat Berisiko Gangguan
Jiwa Berdasarkan Kondisi Ancaman
Orang yang
Perempuan Mengalami Cacat
Gangguan
Kesehatan
Kronis
Menurut Puskris UI, dalam Pasien dengan penyakit kronis Penyandang cacat yang
beberapa konteks masyarakat, rentan mengalami depresi, mendapatkannya dari lahir maupun
perempuan juga cenderung bahkan hingga muncul setelah dewasa, rentan terhadap
keinginan bunuh diri. Oleh gangguan kejiwaan karena
mengalami perlakuan yang
karena itu perlu diberikan upaya perasaan kurang lengkapnya
tidak adil, mengalami kesehatan jiwa berupa konseling dirinya. Cacat fisik sering
kekerasan dalam rumah tangga dalam pendampingan proses dikaitkan dengan kehilangan
dimana hal ini juga berpotensi pengobatannya kepercayaan diri jika penderitanya
berlanjut menjadi gangguan tidak mampu mengalahkan
kecemasan atau depresi. perasaan inferioritas
Macam macam
gangguan mental
Della Yunita 1810711066
Macam macam gangguan mental
Gangguan mental organik dan Gangguan mental dan perilaku Gangguan skizofrenia dan gangguan
simtomatik akibat zat psikoaktif waham
Gangguan neurotik,
Gangguan suasana perasaan somatoform dan
(mood/afektif).
gangguan stres
NEXT..
Gangguan perkembangan
psikologis.
Retardasi
mental
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Timbulnya
Gangguan Mental (Mental
Disorder)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Gangguan Mental (Mental Disorder)
Asuransi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) juga
telah mengakomodasi persoalan kesehatan
mental, seperti depresi. Namun, perihal
percobaan bunuh diri untuk saat ini masih
dalam tahap diperjuangkan agar dapat tercakup
oleh BPJS
• Perawat berkewajiban
Perawat bersama tim untuk menampilkan model
kesehatan lain dapat perilaku yang adaptif,
berkolaborasi mengenai karena sebagai role model
pelayanan yang di perlukan haruslah menjadi panutan
klien, pemberian dukungan, bagi pasiennya
paduan keahlian dan
keterampilan dari berbagai
profesional pemberi
pelayanan kesehatan
Konsultan Peneliti
• Mengidentifikasi dan
• Memberikan konsultasi dan menggunakan penelitian dalam
pendidikan untuk klien, pengambilan keputusan dan
perawat, profesional membantu pasien membuat
kesehatan lainnya, pilihan yang terbaik.
organisasi perawatan • Berpartisipasi dalam proyek
kesehatan jiwa dan penelitian di semua tingkatan
pembuat kebijakan. untuk menghasilkan penelitian
kualitatif dan atau kuantitatif
yang berkaitan dengan praktik
keperawatan, administrasi dan
pendidikan.
• Mengembangkan program
penelitian kesehatan jiwa
masyarakat.
Putri Irayani 1810711086
Siska Agustina Lestari 1810711088
Elfrida Juniartha 1810711093
setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat
kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap
individu, keluar, dan masyarakat dengan
pendekatan promotive, preventif, kuratif, dan
rehabilitative yang diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat.
08 PENDIDIKAN
sarana pendidikan yang tersedia, pendidikan
yang dimiliki masyarakat, pendidikan
terkait kesehatan.
09 REKREASI
seberapa sering rekreasi populasi mental,
kemana rekreasi dituju, banyaknya rekreasi
yang dilakukan.
DIAGNOSA
1. KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN (Nanda 2018; kode
diagnosis 00099, hal. 146)
2. ISOLASI SOSIAL (Nanda 2018; kode
diagnosis 00053, hal. 455)
3. RISIKO PERILAKU KEKERASAN
TERHADAP ORANG LAIN (Nanda 2018;
kode diagnosis 00138, Hal. 416)
PERENCANA
AN
Widhi Nurfadillah1810711094
Pelaksanaan
Peran Perawat
01 CASE FINDER 04 DIRECT CARE
melakukan pengkajian melalui perawat dapat memberikan pelayanan
wawancara dan pemeriksaan fisik, keperawatan secara langsung dan tidak
anamnesa untuk menemukan kasus dan langsung kepada klien, menggunakan
riwayat kesehatan masyarakat pendekatan proses keperawatan
HEALTH
02 EDUCATOR 05 PROVIDER
Mengajarkan masyarakat tentang pola Perawat memberi kenyamanan,
makan yang baik, mengajarkan melindungi hak, dan
perawatan sederhana dan memberi memfasilitasi klien
informasi kesehatan COMMUNITY ASSESSOR
03 COUNSELOR 06 AND DEVELOPER
Perawat sebagai wadah untuk bertanya bagi perawat harus dapat mengkaji
masyarakat dan memberi petunjuk dimana kebutuhan komunitas dan
masyarakat bisa mendapatkan pelayanan mengembangkan program di
kesehatan sesuai kebutuhannya komunitas
MONITOR & EVALUATOR HEALTH PROGRAM
01 CASE 04 PLANNER
peran perawat dalam melaksanakan Perawat berperan dalam
monitoring (pemantauan) serta menentukan program yang akan
memberikan evaluasi hasil diterapkan untuk mengatasi
berbagai permasalahan
PARTICIPANT OFkesehatan.
02 CASE MANAGER 05 DEVELOPING HEALTH
POLICIES
Perawat mengoordinasi aktivitas perawat harus menetapkan kebijakan
anggota tim kesehatan lain terkait kesehatan dilevel pimpinan
CLIENT
03 ADVOCATE 06 EMPOWERMENT
Perawat sebagai pelindung, dan Upaya untuk meningkatkan
mengambil tindakan untuk mencegah kapasitas masyarakat, dalam
terjadinya kecelakaan yang tidak memecahkan berbagai persoalan
diinginkan dari hasil pengobatan
TINGKAT PENCEGAHAN
PREVENSI PRIMER
Ditujukan bagi orang-orang yang termasuk kelompok risiko tinggi, yakni
mereka yang belum menderita tetapi berpotensi untuk menderita
PREVENSI PREVENSI
SEKUNDER
Bertujuan untuk mencegah atau Apabila TERSIER
sudah muncul penyulit
menghambat timbulnya penyulit menahun , maka perawat komunitas
dengan tindakan deteksi dini dan harus berusaha mencegah terjadinya
memberikan intervensi keperawatan kecacatan/komplikasi lebih lanjut dan
sejak awal penyakit. merehabilitasi pasien sedini mungkin
Hal – hal yang diperlukan dalam menyusun
perencanaan, yaitu :
b. Perkembangan atau kemajuan proses : apakah sesuai dengan perencanaan, bagaimana dengan peran staf atau
pelaksanaan tindakan, fasilitas dan jumlah peserta.
d. Efektifitas kerja : tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas.
h. Evaluasi dilakukan jika suatu kegiatan selesai dilakukan jika suatu kegiatan selesai dilaksanakan