Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

“PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA’’


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu : Saryomo ,S.Kep,Ns,M.Si

Diampu Oleh :
Afta Muhammad Zulfikar (C1814201054)
2A/S1 Keperawatan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
A. Gangguan Jiwa
1. Pengertian gangguan jiwaGangguan jiwa atau mental illness adalah kesulitan
yang harusdihadapi oleh seseorang karena hubungannya dengan orang lain,
kesulitankarena persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terhadap
dirinyasendiri-sendiri (Djamaludin, 2001). Gangguan jiwa adalah
gangguandalam cara berpikir (cognitive), kemauan (volition),emosi
(affective),tindakan (psychomotor) (Yosep, 2007).Gangguan jiwa menurut Depkes RI
(2000) adalah suatu perubahanpada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya
gangguan pada fungsi jiwa,yang menimbulkan penderitaan pada individu dan
atau hambatan dalammelaksanakan peran social.
MenurutTownsend(1996)mentalillnessadalahresponmaladaptive terhadap stressor
dari lingkungan dalam/luar ditunjukkandengan pikiran, perasaan, dan tingkah
laku yang tidak sesuai dengannorma lokal dan kultural dan mengganggu fungsi
sosial, kerja, dan fisikindividu.Konsep gangguan jiwa dari PPDGJ II yang
merujuk ke DSM-IIIadalah sindrom atau pola perilaku, atau psikologi seseorang,
yang secaraklinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan
suatugejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability) di dalamsatu
atau lebih fungsi yang penting dari manusia (Maslim, 2002).Menurut American
Psychiatric Association (1994), gangguanmental adalah gejala atau pola dari
tingkah laku psikologi yang tampaksecara klinis yang terjadi pada seseorang
dari berhubungan dengankeadaan distress (gejala yang menyakitkan) atau
ketidakmampuan(gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting)
yangmeningkatkan risiko terhadap kematian, nyeri, ketidakmampuan
atau89kehilangan kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut
dapatditerima pada kondisi tertentu.
2. Penyebab timbulnya gangguan jiwaPenyebab gangguan jiwa itu bermacam-
macam ada yangbersumber dari berhubungan dengan orang lain yang tidak
memuaskanseperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-mena, cinta
tidakterbatas, kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, danlain-
lain. Selain itu ada juga gangguan jiwa yang disebabkan faktororganik, kelainan
saraf dan gangguan pada otak (Djamaludin, 2001).Para ahli psikologi berbeda
pendapat tentang sebab-sebabterjadinya gangguan jiwa. Menurut pendapat
Sigmund FreuddalamMaslim (2002), gangguan jiwa terjadi karena tidak dapat
dimainkantuntutan id (dorongan instinctive yang sifatnya seksual) dengan
tuntutansuper ego (tuntutan normal social). Orang ingin berbuat sesuatu yang
dapatmemberikan kepuasan diri, tetapi perbuatan tersebutakan mendapatcelaan
masyarakat. Konflik yang tidak terselesaikan antara keinginan diridan tuntutan
masyarakat ini akhirnya akan mengantarkan orang padagangguan jiwa.Terjadinya
gangguan jiwa dikarenakan orang tidak memuaskanmacam-macam kebutuhan
jiwa mereka. Beberapa contoh dari kebutuhantersebut diantaranya adalah
pertama kebutuhan untuk afiliasi, yaitukebutuhan akan kasih sayang dan
diterima oleh orang lain dalamkelompok. Kedua, kebutuhan untuk otonomi,
yaitu ingin bebas daripengaruh orang lain. Ketiga, kebutuhan untuk
berprestasi, yang munculdalam keinginan untuk sukses mengerjakan sesuatu dan
lain-lain. Ada lagipendapat Alfred Adler yang mengungkapkan bahwa terjadinya
gangguanjiwa disebabkan oleh tekanan dari perasaan rendah diri (infioryty
complex)yang berlebih-lebihan. Sebab-sebab timbulnya rendah diri
adalahkegagalan di dalam mencapai superioritas di dalam hidup. Kegagalan
yangterus-menerus ini akan menyebabkan kecemasan dan ketegangan
emosi.10J.P Caplin dalam Kartini Kartono (2000) mengartikan
bahwakebutuhan ialah alat substansi sekuler. Dorongan hewani atau
motiffisiologis dan psikologis yang harus dipenuhi atau dipuaskan
olehorganisme, binatang atau manusia, supaya mereka bias sehat sejahtera danmampu
melakukan fungsinya.Dari berbagai pendapat mengenai penyebab terjadinya
gangguanjiwa seperti yang dikemukakan diatas disimpulkan bahwa gangguan
jiwadisebabkan oleh karena ketidak mampuan manusia untuk
mengatasikonflik dalam diri, tidak terpenuhinya kebutuhan hidup, perasaan
kurangdiperhatikan (kurang dicintai) dan perasaan rendah diri. (Djamaludin
danKartini, 2001).Menurut Sigmund Freud dalam Santrock (1999) adanya
gangguantugas perkembangan pada masa anak terutama dalam hal
berhubungandengan orang lain sering menyebabkan frustasi, konflik, dan
perasaantakut, respon orang tua yang mal adaptif pada anak akan
meningkatkanstress, sedangkan frustasi dan rasa tidak percaya yang berlangsung
terus-menerus dapat menyebabkan regresi dan withdral.Disamping hal tersebut di
atas banyak faktor yang mendukungtimbulnya gangguan jiwa yang merupakan
perpaduan dari beberapa aspekyang saling mendukung yang meliputi Biologis,
psikologis, sosial,lingkungan. Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab-sebab
gangguanjiwa adalah kompleks. Pada seseorang dapat terjadi penyebab satu
ataubeberapa faktor dan biasanya jarang berdiri sendiri. Mengetahui sebab-sebab
gangguan jiwa penting untuk mencegah dan mengobatinya.
Umumnya sebab-sebab gangguan jiwa menurut Santrock (1999)dibedakan atas :
a. Sebab-sebab jasmaniah/biologic
1) KeturunanPeran yang pasti sebagai penyebab belum jelas,
mungkinterbatas dalam mengakibatkan kepekaan untuk mengalami
11gangguan jiwa tapi hal tersebut sangat ditunjang dengan
faktorlingkungan kejiwaan yang tidak sehat.
2) JasmaniahBeberapa penyelidik berpendapat bentuk tubuh
seorangberhubungan dengan gangguan jiwa tertentu, Misalnya
yangbertubuh gemuk / endoform cenderung menderita psikosa
manikdepresif, sedang yang kurus/ ectoform cenderung
menjadiskizofrenia.
3) TemperamenOrang yang terlalu peka/ sensitif biasanya
mempunyaimasalah kejiwaan dan ketegangan yang memiliki
kecenderunganmengalami gangguan jiwa.
4) Penyakit dan cedera tubuhPenyakit-penyakit tertentu misalnya penyakit
jantung,kanker dan sebagainya, mungkin menyebabkan merasa murungdan
sedih. Demikian pula cedera/cacat tubuh tertentu dapatmenyebabkan
rasa rendah diri.
b. Sebab Psikologik
Bermacam pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilanyang dialami
akan mewarnai sikap, kebiasaan dan sifatnya dikemudianhari. Hidup seorang
manusia dapat dibagi atas 7 masa dan padakeadaan tertentu dapat
mendukung terjadinya gangguan jiwa.
1) Masa bayiYang dimaksud masa bayi adalah menjelang usia 2 –
3tahun, dasar perkembangan yang dibentuk pada masa
tersebutadalah sosialisasi dan pada masa ini. Cinta dan kasih
sayang ibuakan memberikan rasa hangat/ aman bagi bayi dan
dikemudian harimenyebabkan kepribadian yang hangat, terbuka dan
bersahabat.Sebaliknya, sikap ibu yang dingin acuh tak acuh bahkan
menolakdikemudian hari akan berkembang kepribadian yang
bersifatmenolak dan menentang terhadap lingkungan.Sebaiknya
dilakukan dengan tenang, hangat yang akanmemberi rasa aman
dan terlindungi, sebaliknya, pemberian yangkaku, keras dan
tergesa-gesa akan menimbulkan rasa cemas dantekanan.
2) Masa anak pra sekolah (antara 2 sampai 7 tahun)Pada usia ini
sosialisasi mulai dijalankan dan telah tumbuhdisiplin dan otoritas.
Penolakan orang tua pada masa ini, yangmendalam atau ringan,
akan menimbulkan rasa tidak aman dan iaakan mengembangkan cara
penyesuaian yang salah, dia mungkinmenurut, menarik diri atau
malah menentang dan memberontak.Anak yang tidak mendapat
kasih sayang tidak dapatmenghayati disiplin tak ada panutan,
pertengkaran dan keributanmembingungkan dan menimbulkan rasa
cemas serta rasa tidakaman. hal-hal ini merupakan dasar yang
kuat untuk timbulnyatuntutan tingkah laku dan gangguan
kepribadian pada anakdikemudian hari.
3) Masa Anak sekolahMasa ini ditandai oleh pertumbuhan
jasmaniah danintelektual yang pesat. Pada masa ini, anak mulai
memperluaslingkungan pergaulannya. Keluar dari batas-batas
keluarga.Kekurangan atau cacat jasmaniah dapat menimbulkan
gangguanpenyesuaian diri. Dalam hal ini sikap lingkungan
sangatberpengaruh, anak mungkin menjadi rendah diri atau
sebaliknyamelakukan kompensasi yang positif atau kompensasi
negatif.Sekolah adalah tempat yang baik untuk seorang
anakmengembangkan kemampuan bergaul dan memperluas
sosialisasi,mengujikemampuan,dituntutprestasi,mengekangataumemak
sakan kehendaknya meskipun tak disukai oleh si anak.
4) Masa RemajaSecara jasmaniah, pada masa ini terjadi
perubahan-perubahan yang penting yaitu timbulnya tanda-tanda
sekunder (ciri-ciri diri kewanitaan atau kelaki-lakian) Sedang
secarakejiwaan, pada masa ini terjadi pergolakan- pergolakan yang
hebat.padamasaini,seorangremajamulaidewasamencobakemampuanny
a, di suatu pihak ia merasa sudah dewasa (hak-hakseperti orang
dewasa), sedang di lain pihak belum sanggup danbelum ingin
menerima tanggung jawab atas semua perbuatannya.Egosentris
bersifat menentang terhadap otoritas, senangberkelompok, idealis
adalah sifat-sifat yang sering terlihat. Suatulingkungan yang baik
dan penuh pengertian akan sangat membantuproses kematangan
kepribadian di usia remaja.
5) Masa Dewasa mudaSeorang yang melalui masa-masa sebelumnya
dengan amandan bahagia akan cukup memiliki kesanggupan dan
kepercayaandiri dan umumnya ia akan berhasil mengatasi
kesulitan-kesulitanpada masa ini. Sebaliknya yang mengalami banyak
gangguan padamasa sebelumnya, bila mengalami masalah pada masa
ini mungkinakan mengalami gangguan jiwa.
6) Masa dewasa tuaSebagai patokan masa ini dicapai kalau status
pekerjaandan sosial seseorang sudah mantap. Sebagian orang
berpendapatperubahan ini sebagai masalah ringan seperti rendah diri.
pesimis.Keluhan psikomatik sampai berat seperti murung, kesedihan
yangmendalam disertai kegelisahan hebat dan mungkin usaha
bunuhdiri.
7) Masa TuaAda dua hal yang penting yang perlu diperhatikan
padamasa ini Berkurangnya daya tanggap, daya ingat,
berkurangnyadaya belajar, kemampuan jasmaniah dan
kemampuan sosialekonomi menimbulkan rasa cemas dan rasa tidak
aman serta seringmengakibatkan kesalah pahaman orang tua
terhadap orang dilingkungannya. Perasaan terasing karena
kehilangan teman sebaya keterbatasan gerak dapat menimbulkan
kesulitan emosional yangcukup hebat.
c. Sebab Sosio KulturalKebudayaan secara teknis adalah ide atau tingkah
laku yangdapat dilihat maupun yang tidak terlihat. Faktor budaya
bukanmerupakan penyebab langsung menimbulkan gangguan jiwa,
biasanyaterbatas menentukan “warna” gejala-gejala. Disamping
mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang
misalnyamelalui aturan-aturan kebiasaan yang berlaku dalam
kebudayaantersebut.
Menurut Santrock (1999) Beberapa faktor-faktor kebudayaantersebut :
1) Cara-cara membesarkan anakCara-cara membesarkan anak yang
kaku dan otoriter ,hubungan orang tua anak menjadi kaku dan
tidak hangat. Anak-anak setelah dewasa mungkin bersifat sangat
agresif atau pendiamdan tidak suka bergaul atau justru menjadi
penurut yangberlebihan.
2) Sistem NilaiPerbedaan sistem nilai moral dan etika antara
kebudayaanyang satu dengan yang lain, antara masa lalu dengan
sekarangsering menimbulkan masalah-masalah kejiwaan. Begitu
pulaperbedaan moral yang diajarkan di rumah / sekolah dengan
yangdipraktekkan di masyarakat sehari-hari.
3) Kepincangan antar keinginan dengan kenyataan yang adaIklan-iklan di
radio, televisi. Surat kabar, film dan lain-lainmenimbulkan
bayangan-bayangan yang menyilaukan tentangkehidupan modern
yang mungkin jauh dari kenyataan hidup sehari-hari. Akibat rasa
kecewa yang timbul, seseorang mencobamengatasinya dengan
khayalan atau melakukan sesuatu yangmerugikan masyarakat.
4) Ketegangan akibat faktor ekonomi dan kemajuan teknologiDalam
masyarakat modern kebutuhan dan persainganmakin meningkat
dan makin ketat untuk meningkatkan ekonomihasil-hasil teknologi
modern. Memacu orang untuk bekerja lebihkeras agar dapat
memilikinya. Jumlah orang yang ingin bekerjalebih besar dari
kebutuhan sehingga pengangguran meningkat,demikian pula
urbanisasi meningkat, mengakibatkan upah menjadirendah. Faktor-
faktor gaji yang rendah, perumahan yang buruk,waktu istirahat dan
berkumpul dengan keluarga sangat terbatas dansebagainya
merupakan sebagian mengakibatkan perkembangankepribadian
yang abnormal.
5) Perpindahan kesatuan
keluargaKhususuntukanakyangsedangberkembangkepribadiannya,
perubahan-perubahan lingkungan (kebudayaandan pergaulan),
sangat cukup mengganggu.
6) Masalah golongan minoritasTekanan-tekanan perasaan yang dialami
golongan ini darilingkungan dapat mengakibatkan rasa
pemberontakan yangselanjutnya akan tampil dalam bentuk sikap
acuh atau melakukantindakan-tindakan yang merugikan orang banyak.
B. Tanda dan gejala gangguan jiwa
Tanda dan gejala gangguan jiwa menurut Yosep (2007) adalahsebagai berikut :
a. Ketegangan (tension), rasa putus asa dan murung, gelisah,
cemas,perbuatan-perbuatan yang terpaksa (convulsive), hysteria, rasa
lemah,tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran buruk.
b. Gangguankognisipadapersepsi:merasamendengar(mempersepsikan) sesuatu
bisikan yang menyuruh membunuh,melempar, naik genting, membakar
rumah, padahal orang di sekitarnyatidak mendengarnya dan suara tersebut
sebenarnya tidak ada hanyamuncul dari dalam diri individu sebagai bentuk
kecemasan yang sangatberat dia rasakan. Hal ini sering disebut
halusinasi, klien bisamendengar sesuatu, melihat sesuatu atau merasakan
sesuatu yangsebenarnya tidak ada menurut orang lain.
c. Gangguan kemauan: klien memiliki kemauan yang lemah (abulia)susah
membuat keputusan atau memulai tingkah laku, susah sekalibangun pagi,
mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, baudan acak-acakan.
d. Gangguan emosi: klien merasa senang, gembira yang
berlebihan(Waham kebesaran). Klien merasa sebagai orang penting, sebagai
raja,pengusaha, orang kaya, titisan Bung karno tetapi di lain waktu ia
bisamerasa sangat sedih, menangis, tak berdaya (depresi) sampai ada
ideingin mengakhiri hidupnya.
e. Gangguan psikomotor : Hiperaktivitas, klien melakukan pergerakanyang
berlebihan naik ke atas genting berlari, berjalan maju mundur,meloncat-
loncat, melakukan apa-apa yang tidak disuruh ataumenentang apa
yang disuruh, diam lama tidak bergerak ataumelakukan gerakan aneh.
(Yosep, 2007).

Anda mungkin juga menyukai