ANGGOTA KELOMPOK 4
Gede Yuliyanti
205140003
Topik 1
DEFINISI BENCANA
PATOFISIOLOGI
- Post-Traumatic Stress Disorder
PSIKOSOSIAL
Biologis
Pengalaman Hidup
Terjadi Proses Biologis di Mencakup Pengalaman
Otak Yang Dialami
Sindrom Pascatrauma
Tindakan pembedahan
Kurangnya Support Sosial
Penurunan Ukuran Amigdala Yang Over Reaktif
Hipokampus
Disfungsi Keluarga
Mengalami Kesulitan Untuk Ketakutan
Belajar Harapan-Harapan Baru
Untuk Berbagai Situasi Yang
Terjadi Selama Trauma Komunikasi Terganggu
Ancaman Ketidakberdayaan
Re-experience Phenomena
FAKTOR RESIKO
Faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang terkena stress pasca
trauma yakni sebagai berikut :
Pengalaman Trauma
Demografi
Faktor Sosial
B. Biologis
Abnormalitas dalam penyimpanan, pelepasan, dan eliminasi
katekolamin yang memengaruhi fungsi otak di daerah lokus
seruleus, amigdala dan hipokampus. Hipersensivitas Lokus
seruleus dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam belajar.
LANJUTAN
C. Dinamika Keluarga
Tipe pendidikan formal, kehidupan keluarga dan gaya
hidup merupakan perkiraan yang signifikan terjadinya
PTSD.
Topik 7
a. Farmakologi
Seperti Antiansietas: alprazolam digunakan untuk
mengatasi depresi dan panik pada pasien PTSD,
buspirone dapat meningkatkan serotonin
b. Non-farmakologis
Psikoterapi yang dapat digunakan dan efektif untuk
penanganan PTSD yaitu dengan Anxiety
Management diamana terapis akan mengajarkan
beberapa keterampilan untuk membantu mengatasi
gejala PTSD dengan lebih baik
TOPIK 8
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian untuk klien dengan PTSD meliputi empat aspek yang akan
bereaksi terhadap stress akibat pengalaman traumatis, yaitu :
a). Pengkajian Perilaku ( Behavioral Assessment ) Yang dikaji adalah :
1. Dalam keadaan yang bagaimana klien mengalami perilaku agresif
yang berlebihan.
2. Dalam keadan yang seperti apa klien mengalami kembali trauma
yang dirasakan.
3. Bagaimana cara klien untuk menghindari situasi atau aktifitas yang
akan mengingatkan klien terhadap trauma.
4. Seberapa sering klien terlibat aktivitas sosial.
5. Apakah klien mengalami kesulitan dalam masalah pekerjaan
semenjak kejadian traumatis.
TOPIK 8
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
2 Ketidakberdayaan Setelah dilakukan tindakan NIC I :
berhubungan keperawatan klien mampu 1. Eksplorasi pencapaian keberhasilan
dengan melaksanakan aktifitas sebelumnya.
ketidakmampuan sebelumnya dengan kriteria hasil 2. Dukung kekuatan- kekuatan diri yang dapat
untuk sebagai berikut : diidentifikasi oleh pasien.
melaksanakan NOC : Kepercayaan Kesehatan 3. Sampaikan kepercayaan diri terhadap
aktifitas 1. Mengungkapkan dengan kata- kemampuan pasien untuk menangani
sebelumnya. kaa tentang segala perasaan keadaan.
ketidakberdayaan.
2. Mengidentifikasi tindakan yang NIC II : Fasilitasi Tanggung Jawab Diri
berada dalam kendalinya. 1. Dorong pengungkapan perasaan, persepsi,
3. Mengungkapkan dengan kata- dan ketakutan tentang rasa tanggung jawab
kata kemampuan untuk 2. Dorong kemandirian, tetapi bantu pasein
melakukan tindakan yang jika tidak dapat melakukan.
diperlukan
4. Melaporkan dukungan yang
adekuat dari orang dekat, teman-
teman dan tetangga
Topik 8
Lanjutan
3 Ketakutan Setelah dilakukan tindakan NIC 1 : Pengurangan ansietas
berhubungan keperawatan pada klien 1. Sering berikan penguatan positif bila pasien
dengan diharapkan ketakutan yang mendemonstrasikan perilaku yang dapat menurunkan/
perubahan dialami klien menurun atau mengurangi takut
fisik. menghilang. 2. Tetap bersama pasien selama dalam situasi baru
NOC : Kontrol ketakutan 3. Gendong atau ayun-ayun anak
1. Klien mampu mencari 4. Sering berikan penguatan verbal/ non verbal yang
informasi untuk dapat membantu menurunkan ketakutan pasien
menurunkan ketakutan
2. Klien mampu NIC 2 : Peningkatan koping
menghindari sumber 1. Gunakan pendekatan yang tenang, meyakinkan
ketakutan bila mungkin 2. Bantu pasien dalam membangun pemikiran yang
3. Kilin mamapu objektif terhadap suatu peristiwa
mengendalikan respon 3. Tidak membuat keputusan pada saat pasien berada
ketakutan dalam stress berat
4. Klien mamapu 4. Dukung untuk menyatakan perasaan, persepsi, dan
mempertahankan ketakutan secara verbal
penampilan peran dan 5. Kurangi stimulasi dalam lingkungan yang dapat disalah
hubungan social interpretasikan sebagai ancaman
Topik 8
Lanjutan
4 Ansietas Setelah dilakukan NIC : Penurunan kecemasan
berhubungan tindakan keperawatan 1. Tenangkan klien
dengan pada klien diharapkan 2. Berusaha memahami keadan klien
perasaan cemas dan stress yang 3. Temani pasien untuk mendukung keamanan dan
takut yang dialami klien menurun menurunkn rasa takut
disebabkan atau menghilang. 4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang
oleh NOC : Kontrol cemas menciptakan cemas
antisipasi 1. Intensitas kecemasan 5. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan diri dengan
terhadap berkurang atau hilang. cara yang tepat
bahaya 2. Tidak ditemukan 6. Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat
tanda – tanda kecemasa. kecemasan.
3. Menunjukkan 7. Gunakan pendekatan dan sentuhan, verbalissi untuk
relaksasi. meyakinkan pasien tidak sendiri dan mengajukan
4. Menunjukkan pertanyaaan.
pemecahan masalah dan 8. Sediakan aktivitas untuk menurunkan ketegangan.
menggunakan sumber- 9. Instruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi.
sumber secara
efektif.
Topik 8
Lanjutan
5 Koping Setelah dilakukan tindakan NIC : Pencapaian Kesadaran Diri
keperawatan klien 1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak penyakit
defensif diharapkan terbentuk terhadap konsep diri
koping yang efektif. 2. Ungkapkan secara verbal mengenai pengingkaran
berhubungan NOC: Koping pasien terhadap kenyataanb dengan tepat.
dengan 1. Koping efektif. 3. Bantu pasien untuk mendidentifikasi prioritas
2. Harga diri positif. kehidupan
harapan diri 3. Keterampilan interaksi 4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi aspek positif
sosial positif. pada dirinya
yang tidak 4. Menyadari masalah atau
realistik. konflik spesifik yang
mempengaruhi interaksi
atau hubungan sosial.
5. Mengekspresikan
perasaan harga diri.
6. Menunjukan penurunan
kedefensifan.
Topik 8
Lanjutan
6 Koping Tujuan : NIC : Dukungan Keluarga
Keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien 1. Tingkatkan harapan yang realisis
tidak efektif diharapkan koping keluarga efektif, 2. Dengarkan keluhan, perasaan , dan
berhubungan dengan kriteria hasil sebagai berikut: pertanyaan keluarga
dengan NOC : Koping Keluarga 3. Fasilitasi pengkomunikasian
perpisahan 1. Menyadarkan kebutuhan unit keluarga keluhan/persaan antra pasien dan
dengan 2. Menyadari kebutuhan pasien keluarga atau antar anggota keluarga
orang tua 3. Mulai menunjukan keterampilan 4. Berikan perawatan kepada pasien
pada usia interpersonal secara efektif selain keluarga untuk mengurangi
dini. 4. Menunjukan kemampuan untuk beban mereka dan/ atau saat keluarga
menyelesaikan konflik tanpa kekerasan tidak mampu untuk memberikan
5. Mengungkapkan perasaan yang tidak perawatan
terselesaikan 5. Berikan umpan balik kepada keluarga
6. Mengidentifikasi gaya koping yang yang berkaitan dengan koping mereka
bertentangan
7. Berpartisipasi dalam penyelesaian masalah
yang efektif
8. Berpartisipasi dalam perencanaan
perawatan
TOPIK 9
EVALUASI
Thankyou,
Any Question?