Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN KASUS

A. Kasus 1
Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun di rawat di ruang Intensive Care dengan AML
(Akut Mieloblastik Leukemic), terjadi perdarahan akibat rendahnya kadar trombosit.
Selain itu rema ja mengalami sesak nafas dan hyperventilasi. Berdasarkan kondisi
tersebut dilakukan pemeriksaan AGD yang didapatkan hasilnya penurunan kadar O2
dalam darah (Pa O2 69,5 mmHg) dengan saturasi O2 89,7%. Selanjutnya remaja
dilakukan pemasangan non rebirthing mask, namun tidak membantu. Kondisi anak
semakin sesak dan kesadaran mulai menurun. Advis dokter anak segera dilakukan
pemeriksaan AGD kembali dan persiapan dilakukan intubasi.

B. Analisa Kasus
Peran perawat advokasi pada kasus ini yaitu sebagai mediator dan sebagai educator.
Peran yang dilakukan perawat sebagai mediator memiliki tujuan untuk menjembatani
komunikasi antara pasien dengan dokter dalam upaya pemenuhan kebutuhan terkait advis
dokter pada kasus diatas. Peran perawat sebagai educator dimana perawat memiliki
tanggung jawab untuk mengedukasi pasien ataupun keluarga pasien mengenai penyakit
yang dialami termasuk meningkatkan pengetahuan. Pada kasus diatas hal yang
diperlukan oleh pasien yaitu pemeriksaan AGD ulang dan Tindakan Intubasi. Sebelum
dilakukan tindakan tersebut perawat harus melakukan informed consent atau penjelasan
dan persetujuan terlebih dahulu kepada keluarga. Perawat harus menjelaskan mengenai
prosedur yang akan dilakukan, deskripsi tentang efek-efek samping serta resiko yang
tidak diinginkan timbul,deskripsi tentang keuntungan-keuntungan yang dapat diantisipasi
untuk pasien, penjelasan tentang perkiraan lamanya prosedur tindakan, deskripsi tentang
hak pasien untuk menarik kembali consent dan prognosis tentang kondisi medis pasien
bila ia menolak tindakan medis tersebut.

C. Roleplay Informed Consent Pada Keluarga Pasien

Fase Orientasi

Perawat : Assalamualaikum,selamat siang bapak dan ibu


Keluarga : Selamat siang sus ada apa sus?
Perawat : Apa benar ini dengan keluarga anak X yang berusia 14 tahun yang
sedang di rawat di ruang Intensive care ?
Keluarga : Iya benar sus
Perawat : Mohon maaf bapak dan ibu, dimohon bapak dan ibu ikut saya ke ruang
perawat sebentar
Keluarga : baik sus ,nanti kami berdua akan kesana

(keluarga pasien tiba di ruang perawat)

Fase Kerja

Perawat : silahkan duduk ibu dan bapak


Keluarga : baik sus
Perawat : begini ibu dan bapak , saya ingin memberitahu pada ibu dan bapak
megenai kondisi terkini anak nya yang dirawat d ICU
Keluarga : kenapa sus, ada apa dengan anak saya?
Perawat : Anak ibu mengalami pendarahan akibat rendahnya trombosit. Kemudian
anak ibu mengalami sesak napas dan hiperventilasi(napas cepat). Lalu
Kami sebagai tim medis melakukan pemeriksaan AGD atau analisa gas
darah tujuan nya untuk mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida
dalam darah anak ibu dan bapak dan didapatkan hasil PaO2 69,7 mmhg
dan saturasi oksigen 89,5 %. Hasil tersebut dibawah batas normal.
Normal hasil AGD yaitu 75- 100 mmhg dan saturasi 95-100%. Lalu
kami melakukan pemasangan rebreathing mask atau pemberian nafas
tambahan , namun tidak membantu. Sekarang kondisi anak bapak/ibu
semakin sesak dan kesadarannya menurun.
Keluarga : Lalu gimana anak saya sus ?
Perawat : saya telah berkonsultasi dengan dokter, dan saran dokter anak ibu harus
segera dilakukan pemeriksaan AGD kembali dan tindakan intubasi.
Keluarga : maksudnya anak saya diapakan ya sus ?
Perawat : intubasi merupakan salah satu teknik pemberian nafas buatan yang
sangat penting untuk menyelamatkan nyawa. Intubasi adalah tindakan
memasukan selang kedalam batang kerongkongan dengan tujuan untuk
membantu pernafasan anak ibu. Prosedur ini biasanya dilakukan pada
pasien yang megaami penurunan kondisi kesadaran atau tidak mampu
bernafas dengan sendirinya Prosedur ini akan membantu membuat
saluran pernafasan tetap terbuka sehingga megurangi resiko terjadinya
kekurangan pasokan oksigen karena gagal nafas. Resiko yang dapat
terjadi pada prosedur intubasi ini yaitu pendarahan dan cedera pada
batang tenggorokan, mulut, lidah, gigi dan organ pita suara, dan juga
terjadi aspirasi atau isi dan asam lambung naik ke paru paru .Meski
begitu ibu dan bapak tidak perlu khawatir resiko intubasi adalah sesuatu
yang jarang terjadi apalagi jika semua prosedur dilakukan dengan benar
oleh tim medis yang professional. Tetapi semua keputusan ini saya
serahkan kepada ibu dan bapak sebagai orang tuanya.
Keluarga : Bagaimana jika tindakan ini tidak dilakukan ?
Perawat : Resikonya otak akan kekurangan oksigen dan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Jika terjadi gangguan pasokan oksigen ke otak untuk jangka
waktu lama, dapat menyebabkan koma atau kematian.
Keluarga : begitu ya sus, kalau begitu saya permisi sebentar, saya ingin ngobrol
dahulu dengan suami saya mengenai anak kami
Perawat : baik bu
( setelah orang tua pasien mengobrol lalu kembali ke ruang perawat)
Keluarga : Permisi sus
Perawat : iya pak dan ibu? Apakah sudah berdiskusinya ?
Keluarga : kami telah membuat keputusan sus, kami setuju untuk dilakukan intubasi
dan AGD kembali . Kami setuju jika itu jalan yang terbaik demi anak
kami dapat sembuh

Fase Terminasi

Perawat : Baik bapak dan ibu, jika setuju silahkan baca lalu setelah itu tanda
tangani informed consent atau surat persetujuan ini ya
Keluarga : iya sus, sudah di tanda tangani
Perawat : baik kalau begitu, bapak dan ibu bisa kembali. Kami akan segera
melakukan tindakan AGD dan intubasi.
Keluarga : terimakasih sus, lakukan yang terbaik untuk anak kami
Perawat : iya bapak dan ibu sama – sama

Anda mungkin juga menyukai