Anda di halaman 1dari 27

Bimbel UKOM

( Asuhan Kebidanan Nifas)

Oleh :
(KUSUMASTUTI, S.Si.T., M.Kes)
Soal 1
Bidan melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, post partum hari ke 3. Hasil
anamnesis: sering merasa pusing, mengkonsumsi nasi dicampur garam dan air putih, mempunyai kepercayaan
dilarang makan ikan selama masa nifas. Hasil pemeriksaan: TD 80/60 mmhg, N 80 x/menit, S 36.50 C, P 20 x/menit,
konjungtiva pucat. Bidan melakukan KIE tentang pola makan sehat.

Apakah peran yang dilakukan bidan tersebut?

A. Pendidik
B. Pengelola
C. Pelaksana
D. Pemberdaya
E. Pembela klien
Jawaban : A. Pendidik

Kata Kunci: Bidan melakukan KIE tentang pola makan sehat.

Strategi Menjawab Soal: Fokus pada pertanyaan, yang ditanyakan adalah “peran yang dilakukan
bidan tersebut?”.
Dalam kasus tersebut, bidan melakukan KIE tentang pola makan sehat. Salah satu peran bidan
adalah sebagai pendidik. KIE adalah proses pembelajaran kepada pasien/ klien.
Sebagai pendidik : Memberikan penyuluhan dibidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan
keluarga. Secara langsung : ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya, secara tidak
langsung : poster, leaflet, spanduk dan sebagainya.

Tips Menjawab Soal: Mahasiswa diharapkan mempelajari kembali tentang peran bidan di
komunitas.

Referensi: Buku Ajar Kebidanan Asuhan Kebidanan Komunitas, Kemenkes RI, 2018.
Pembahasan Opsional

Peran Bidan di komunitas, yaitu:


1. Sebagai pelaksana : Memberikan pelayanan kebidanan dengan menggunakan asuhan kebidanan
contoh: asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, neonatal, nifas, dan balita, tindakan ertolongan
pertama pada kasus kebidanan dengan resiko tinggi, dan imbingan terhadap kelompok remaja dan masa
pra nikah.
2. Sebagai pengelola : Pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas, polindes/ poskesdes, posyandu
dan praktek bidan mandiri. Sebagai pengelola bidan memimpin dan berkolaborasi denga bidan lain atau
tenaga kesehatan yang lain. Contoh : praktek mandiri/ PMB.
3. Sebagai pemberdaya : Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan masyarakat dalam memecahkan
permasalahan yang terjadi. Bidan perlu mengundang partisipasi individu, keluarga dan masyarakat untuk
ikut berperan serta dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.
Contoh : memberikan bimbingan kepada kader, keluarga, dan masyarakat tentang masalah kesehatan
sesuai dengan prioritas.
4. Sebagai pembela klien (peran advocacy): kegiatan memberi informasi dan sokongan kepada seseorang
sehingga mampu membuat keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi dirinya dalam hak kesehatan
reproduksi. contoh : konseling.
Soal 2
Seorang perempuan, umur 36 tahun, P3 A0 Ah3 telah melahirkan anak ketiganya 3 hari yang lalu di RS dengan
keluhan pusing. Hasil anamnesis: memiliki riwayat hipertensi menetap sebelum kehamilan ke dua. Hasil
pemeriksaan: TD 150 /110 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5°C, P 20 x/menit,pada ekstremitas bawah terlihat edema, dan
protein urine ++ .

Apa diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?

A. Eklamsia
B. Pre Eklampsia
C. Hipertensi Kronik
D. Impending Eklamsia
E. Superimposed Pre Eklampsia
Jawaban : E.Superimposed Pre Eklampsia

Kata Kunci: Nifas 3 hari, keluhan pusing, memiliki riwayat hipertensi menetap sebelum kehamilan ke
dua. TD :150 /110 mmHg, pada ekstremitas bawah terlihat edema dan protein urine ++

Strategi Menjawab Soal: Fokus pada pertanyaan, yang ditanyakan adalah “Apa diagnosis yang paling
mungkin pada kasus tersebut?”, dalam kasus pasien mengalami gejala : pusing, TD :150 /110
mmHg, pada ekstremitas bawah terlihat edema dan protein urine ++ dan pasien memiliki riwayat
hipertensi menetap sebelum kehamilan ke dua yang merupakan ciri khas dari Superimposed Pre
Eklampsia

Tips Menjawab Soal: Mahasiswa diharapkan mempelajari kembali tentang istilah pada Pre Eklamsia
masa nifas terutama Superimposed Pre Eklampsia

Referensi: Borhart. 2017. Emergency Department Management of Obstetric Complications.


Washington DC: Springer International.
Pembahasan Opsional:
a. Hipertensi kronik adalah kenaikan tekanan darah yang didapatkan sebelum kehamilan, usia kehamilan < 20 minggu,
dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan

b. Hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi/kenaikan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau
tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih yang terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. Kondisi ini
biasanya hilang setelah melahirkan. Namun, hipertensi gestasional juga dapat berlanjut selama berminggu-minggu
hingga berbulan-bulan pascapersalinan.

c. Pre Eklamsia adalah merupakan kenaikan tekanan darah> 140 mmHg sistolik dan / atau> 90 mmHg diastolik setelah
usia kehamilan 20 minggu dan proteinuria atau dengan tidak adanya proteinuria. Postpartum pre-eclampsia adalah
hipertensi yang terjadi dalam waktu 48 jam dan bisa sampai 6 minggu pasca persalinan disertai gangguan organ.

d. Eklampsia adalah pre eklamsia yang disertai dengan kejang tonik-klonik disusul dengan koma.

e. Impending eklamsia/ Imminent Eklampsia adalah pre eklamsia yang disertai tanda prodomal disebut sebagai
impending eclampsia. Tanda- tanda tersebut antara lain nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah, nyeri
epigastrium dan kenaikan progresif tekanan darah.
Soal 3
Seorang perempuan, umur 26 tahu,n P2A0 melahirkan bayinya 7 hari yang lalu, datang ke RS dengan keluhan keluar
darah dari jalan lahir. Hasil anamnesis: ibu merasakan nyeri perut, tiba-tiba perdarahan banyak dan berwarna merah
segar. Hasil pemeriksaan: KU: lemah, wajah pucat, TD : 90/60 mmHg, N: 90x/ mnt, R: 28x/mnt, S: 37,5°C, TFU ½
pusat symphisis, kontraksi lembek, tampak darah segar dan gumpalan dari vagina

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?

A. Atonia uteri
B. Robekan serviks
C. Sub involusii uteri
D. Laserasi jalan lahir
E. Retensio sisa plasenta
Jawaban: E. Retensio sisa plasenta

Kata Kunci: Nifas 7 hari, keluhan keluar darah dari jalan lahir, nyeri perut, tiba-tiba perdarahan
banyak dan berwarna merah segar, kontraksi lembek, tampak darah segar dan gumpalan dari
vagina.

Strategi Menjawab Soal: Fokus pada pertanyaan, yang ditanyakan adalah “apakah hormon
diagosa pada kasus tersebut?, dalam kasus pasien mengalami gejala keluhan keluar darah dari
jalan lahir, nyeri perut, tiba-tiba perdarahan banyak dan berwarna merah segar, kontraksi
lembek, tampak darah segar dan gumpalan dari vagina pada nifas hari ke 7. gejala tersebut
merupakan tanda dan gejala dari Retensio sisa plasenta
Jawaban: E. Retensio sisa plasenta

Tips Menjawab Soal: Mahasiswa diharapkan mempelajari kembali tentang istilah pada
komplikasi dan kegawat daruratan pada masa nifas, salah satunya adalah Retensio sisa plasenta.

Referensi: BPPSDMK Kemenkes RI. 2018. Buku ajar Kesehatana Ibu dan Anak Continum of Care
Life Cycle, Jakarta, GAVI
Pembahasan Opsional:

a. Atonia uteri adalah perdarahan yang diakibaan karena uterus gagal berkontraksi setelah
melahirkan bayi dan plasenta, dan itu dapat menyebabkan kondisi yang berpotensi mengancam
nyawa yang dikenal sebagai perdarahan postpartum.

b. Sub involusii uteri adalah proses pengembalian uterus terlambat yang disebabkan karena adanya
infeksi endometrium, adanya sisa plasenta, adanya bekuan darah, atau karena mioma uteri.

c. Robekan serviks adalah robekan di daerah servik dikarenakan proses persalinan

d. Laserasi jalan lahir adalah merupakan robekan yang terjadi saat bayi lahir baik secara spontan
maupun dengan menggunakan alat-alat tindakan, robekan ini umumnya terjadi pada garis tengah
dan bisa menjadi luas apabila kepala janin terlalu cepat keluar.
Soal 4
 Seorang perempuan, umur 22 tahun, melahirkan 1 hari yang lalu di PMB. Hasil Anamnesis: ibu merasa masih lelah.
Saat ini masih ketergantungan dengan orang lain, dan selalu mengulang cerita tentang proses persalinannya. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88x/menit, S 36,70C, P 20x/menit, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik,
lokhia berwarna merah.

Apakah periode adaptasi psikologi yang dialami sesuai kasus di atas?

A.Taking in
B.Taking on
C.Letting go
D.Letting on
E.Taking hold 
Jawaban : A. Taking In

Kata Kunci: nifas 1 hari, ibu saat ini lelah, masih ketergantunga dengan orang lain, dan selalu mengulang cerita tentang proses
persalinannya.

Strategi Menjawab Soal: Fokus pada pertanyaan, yang ditanyakan adalah “Apakah periode adaptasi psikologiyang dialami sesuai
kasus di atas?, dalam kasus pasien mengalami gejala keluhan lelah, masih ketergantunga dengan orang lain, dan selalu mengulang
cerita tentang proses persalinannya pada nifas hari ke17.
Gejala tersebut merupakan adaptasi psikologi “ Taking In”
Fase taking in (periode ketergantungan):
Berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan.
Pada fase ini, ibu sedang berfokus terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali menceritakan proses persalinan yang
dialaminya dari awal sampai akhir. Ibu perlu bicara tentang dirinya sendiri.
Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu pada fase ini seperti rasa mules, nyeri pada jahitan, kurang tidur dan kelelahan merupakan
sesuatu yang tidak dapat dihindari. Hal tersebut membuat ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah gangguan psikologis yang
mungkin dialami, seperti mudah tersinggung, menangis. Hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif.
Pada fase ini petugas kesehatan harus menggunakan pendekatan yang empatik agar ibu dapat melewati fase ini dengan baik
Jawaban: A. Taking In

Tips Menjawab Soal: Mahasiswa diharapkan mempelajari kembali tentang istilah pada adaptasi psikologis pada
masa nifas, salah satunya adalah Taking In.
Pembahasan Optional :
•Fase taking hold:
Periode yang berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan
dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi Ibu mempunyai perasaan sangat sensitif sehingga mudah
tersinggung dan gampang marah. Kita perlu berhati-hati menjaga komunikasidengan ibu. Dukungan moril sangat
diperlukan untuk menumbuhkankepercayaan diri ibu.
•Fase letting go :
Merupakan periode menerima tanggung jawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung sepuluh hari setelah
melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri denganketergantungan bayinya. Ibu memahami bahwa bayi butuh
disusuisehingga siap terjaga untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Keinginan untuk merawat diri dan bayinya sudah
meningkat padafase ini. Ibu akan lebih percaya diri dalam menjalani peran barunya
Referensi: Sulfianti dkk. 2021. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Medan : Yayasan Kita Menulis
Soal 5
Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, nifas 12 hari, datang ke Puskesmas dengan keluhan demam sejak tiga
hari yang lalu. Hasil anamnesis: riwayat melahirkan normal, payudara bengkak dan nyeri, bayi tidak mau menyusu.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/70 mmHg, S 38,5°C, N 96 x/menit, P 20x/ menit, payudara berwarna
kemerahan,teraba keras dan nyeri saat dipalpasi.

Langkah awal apakah yang paling tepat dilakukan bidan pada kasus tersebut?

A. Massage payudara
B. Beristirahat sebanyak mungkin.
C. Diberikan antibiotika dosis rendah
D. Kosongkan payudara dan menyusui lebih sering
E. Hindari penggunaan bra untuk sementara waktu
Jawaban : D. Kosongkan payudara dan menyusui lebih sering

Kata Kunci: Payudara bengkak dan nyeri, bayi tidak mau menyusu. KU baik, TD 100/70 mmHg, S 38,5°C, payudara berwarna
kemerahan,teraba keras dan nyeri saat dipalpasi. Diagnosanya adalah mastitis.

Strategi Menjawab Soal: Fokus pada pertanyaan, yang ditanyakan adalah “Langkah awal apakah yang paling tepat dilakukan bidan
pada kasus tersebut?, dalam kasus pasien mengalami gejala keluhan ayudara bengkak dan nyeri, bayi tidak mau menyusu. KU baik,
TD 100/70 mmHg, S 38,5°C, payudara berwarna kemerahan,teraba keras dan nyeri saat dipalpasi. Gejala tersebut merupakan
mastitis.
Beberapa hal yg dpt segera dilakukan apabila terkena mastitis :
1.Kosongkan payudara yg terkena mastitis. Menyusuilah lebih sering dr biasanya & awali dgn payudara yg terkena. Tak perlu
khawatir, ASI tetap aman dikonsumsi bayi.
2.Gunakan pakaian & bra yg longgar. Bila perlu, hindari penggunaan bra untuk sementara waktu.
3.Gunakan kompres dingin pd payudara untuk membantu mengurangi nyeri & pembengkakan. Sesaat sebelum menyusui, bisa
menggunakan kompres hangat.
4.Beristirahat sebanyak mungkin.
5. Jika gejala tdk membaik dalam 12–24 jam, bila disertai infeksi, berikan antibiotik.

Jadi, Langkah awal yang paling tepat dilakukan bidan pada kasus tersebut adalah kosongkan payudara yg terkena mastitis dengan
menyusui lebih sering dr biasanya & awali dgn payudara yg terkena. ASI tetap aman dikonsumsi bayi.
Jawaban: D. Kosongkan payudara dan menyusui lebih sering

Tips Menjawab Soal: Mahasiswa diharapkan mempelajari kembali tentang istilah pada
infeksi pada masa nifas, salah satunya adalah Mastitis.

Referensi: Andina Vita Sutanto , Asuhan Kebidanan nifas dan Menyusui Teori dalam
Praktek Kebidanan Profesional 2021
Soal 6
Seorang perempuan umur 27 tahun P1A0 nifas 6 minggu datang ke PMB dengan keluhan tidak ingin ber KB. Hasil
anamnesis: ibu menyusui bayinya secara eklusif dan suami sebagai pelaut akan pulang 6 bulan lagi. Hasil
Pemeriksaan : TD : 110/70 mmHg, N: 80x/ mnt, R: 28x/mnt, S: 36,50C, TFU tidak teraba, lokhea alba. Bidan
memberikan informasi tentang alat kontrasepsi (KB) alami yang baik untuk ibu nifas dan menyusui banyinya. Bidan
memberikan informasi dengan benar dan tepat mengenai KB MAL (Metode Amenore Laktasi).

Apakah prinsip etik yang diterapkan Bidan tersebut?

A. Accountability
B. Benificience
C. Autonomy
D. Veracity
E. Justice
Jawaban : D. Veracity

Kata Kunci: Bidan memberikan informasi dengan benar dan tepat mengenai KB MAL (Metode Amenore Laktasi).

Strategi Menjawab Soal: Fokus pada pertanyaan, yang ditanyakan adalah “Apakah prinsip etik yang diterapkan Bidan tersebut??,
dalam kasus pasien mengalami gejala keluhan keluhan tidak ingin ber KB, ibu menyusui bayinya secara eklusif dan suami sebagai
pelaut akan pulang 6 bulan lagi. Bidan memberikan informasi dengan benar dan tepat mengenai KB MAL (Metode Amenore Laktasi).
Prinsip etik yang diterapkan Bidan adalah prinsip veracity. Prinsip veracity adalah Menjelaskan dengan benar .

Prinsip etika profesi bidan dalam pelayanan kebidanan :


a. Melakukan tindakan yang benar (beneficence)
b. Mencegah tindakan yang dapat merugikan (nonmal-eficience)
c. Memberlakukan manusia dengan adil (prinsip justice)
d. Menjelaskan dengan benar (prinsip veracity)
e. Menghargai kehidupan manusia (avoiding killing)
f. Menjaga kerahasiaan (prinsip videlity).
g. Memberikan kebebasan dan menghargai hak-hak klien (Autonomy)
Tips Menjawab Soal: Mahasiswa diharapkan mempelajari kembali tentang istilah prinsip
etika Kebidanan dalam UU Kebidanan No. 4 Tahun 2019

Referensi: Heryani,Reni. 2016.Buku AjarEtikolegal dalam Praktek Kebidanan. TIM:


Jakarta
Soal 7
Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2A0, nifas 5 hari datang ke PMB, dengan keluhan demam. Hasil anamnesis:
nyeri pada jalan lahir. Riwayat persalinan lama dengan sungsang ditolong dukun, bayi meninggal. Hasil pemeriksaan:
TFU ptengahan pusat-symphisis, TD 100/70 mmHg, N 84x/ menit, P 20x/menit, S 38°C, tampak robekan perenium
kemerahan, pus (+).

Apakah faktor disposisi dari kasus tersebut?

A. Kondisi Ibu Lemah


B. Hamil Sungsang
C. Bayi Meninggal
D. Partus Lama
E. Nyeri
Jawaban : D. Partus Lama

Kata Kunci: nifas 3 hari, dengan keluhan demam, nyeri pada jalan lahir. Riwayat persalinan lama dengan sungsang ditolong dukun, S
38°C, tampak robekan perenium kemerahan, pus (+).

Strategi Menjawab Soal: Fokus pada pertanyaan, yang ditanyakan adalah “Apakah faktor disposisi dari kasus tersebut??, dalam
kasus pasien mengalami gejala keluhan demam, nyeri pada jalan lahir, riwayat persalinan lama dengan sungsang ditolong dukun, S
38°C, tampak robekan perenium kemerahan, pus (+). Gejala ini adalah Infeksi nifas atau infeksi pasca persalinan yaitu berbagai
infeksi terjadi setelah melahirkan normal melalui vagina, operasi caesar, atau saat menyusui.
Infeksi masa nifas merupakan satu dari beberapa komplikasi persalinan

Faktor penyebab Infeksi :


a. Persalinan lama / partus lama, Khususnya dengan kasus pecah ketuban terlebih dahulu
b. Pecah ketuban sudah lama sebelum persalinan
c. Pemeriksaan vagina berulang-ulang selama persalinan khususnya untuk kasus pecah ketuban
d. Teknik aseptic tidak sempurna
e. Tidak memperhatikan teknik cuci tangan
f. Manipulasi intra uteri
Tips Menjawab Soal: Mahasiswa diharapkan mempelajari kembali tentang infeksi
masa nifas atau infeksi pasca persalinan, terutama tentang faktor disposisi

Referensi: Andina Vita Sutanto , Asuhan Kebidanan nifas dan Menyusui Teori
dalam Praktek Kebidanan Profesional 2021
Soal 8
Seorang bidan bertugas melakukan pelaporan dan pencatatan pelayanan KIA dalam PWS KIA. Data yang saat ini akan
dicatat dan dilaporkan jumlah kunjungan ibu nifas yang periksa pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28
(dua puluh delapan) hari pasca persalinan.

Apakah jenis kunjungan sesuai kasus tersebut ??

A. KF 1
B. KF 2
C. KF 3
D. KF4
E. KN 1
Jawaban : D.KF 3

Kata Kunci: Jumlah kunjungan ibu nifas yang periksa pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari
pasca persalinan.

Strategi Menjawab Soal: Fokus pada pertanyaan, yang ditanyakan adalah “Apakah istilah yang tepat untuk menyebut kunjungan
tersebut?”. Dalam kasus tersebut, jumlah kunjungan ibu nifas yang periksa pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua
puluh delapan) hari pasca persalinan merupakan KF 3

Batasan PWS-KIA sebagai berikut:


1.Periode kunjungan nifas (KF) :
a.KF 1 : pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari pasca persalinan;
b.KF 2 : pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari pasca persalinan;
c.KF 3 : pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari pasca persalinan;
d.KF 4 : pada periode 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 42 (empat puluh dua) hari pasca persalinan.

2. Kunjungan neonatus (KN) adalah kontak neonatus dengan tenaga kesehatan minimal dua kali :
a. Kunjungan pertama kali (KN 1) pada hari pertama dengan hari ketujuh (sejak 6 jam setelah lahir)
b. Kunjungan kedua kali (KN 2) pada hari kedelapan sampai hari kedua puluh delapan
c. Pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan bukan merupakan kunjungan neonatal
MOTIVASI

Barang siapa bersungguh-sungguh,


maka dia akan mendapatkan kesuksesan
“SUKSES dan KOMPETEN Bersama OPTIMAL”
Terima kasih
(Kata-kata Motivasi)

Anda mungkin juga menyukai