(STANDARD PRECAUTION)
PP PERDALIN - PROJECT HOPE
FEBRUARI 2023
•Mampu memahami
1 kewaspadaan isolasi di
pelayanan kesehatan
TUJUAN
PEMBELAJARAN •Mampu memahami
2 kewaspadaan standar
di pelayanan kesehatan
PENDAHULUAN
WHO
‘an infection occuring in a patient during the process of care in a
hospital or other healthcare facility which was not present or
incubating at the time of admission
HAIs Include infection acquired in the hospital but appearing after
discharge,and also occupational infections among the staff of the
facility’
PROGRAM
PPI
2. KEWASPADAAN BERDASARKAN
TRANSMISI
PENCEGAHAN PENDIDIKAN
INFEKSI LATIHAN Harus dilakukan sebagai tambahan setelah
diketahui atau diduga ada infeksi
TUJUAN KEWASPADAAN ISOLASI
Pasien Pasien
Lingkungan
Pengunjung Petugas
SIAPA YANG MELAKSANAKAN
KEWASPADAAN ISOLASI ?
Semua individu
di FASYANKES
HH Penempatan pasien
APD Pemrosesan peralatan pasien
Lingkungan Semua Penanganan linen
Perlindungan kesehatan Karyawan
Etika batuk individu
Limbah Penyuntikan yang aman
1. Hand hygiene
2. Respiratory hygiene and cough etiquette
3. Patient placement
4. Personal protective equipment
5. Aseptic technique
6. Safe injections and sharps injury prevention
7. Environmental cleaning
8. Handling of laundry and linen
9. Waste management
10. Decontamination and reprocessing of
reusable patient care items and equipment
1. Handrubbing
2. Handwashing
• mencuci tangan dengan larutan berbasis • mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
alcohol • Dilakukan kapan saja terutama saat tangan terlihat kotor
• Dilakukan saat tangan tidak tampak ada • Cuci tangan 6 Langkah dengan sabun dan 6 Langkah pada
kotoran saat membilas dengan air (40 – 60 detik)
• Tuangkan larutan handrub secukupnya • Keringkan tangan dengan kain/ paper towel sekali pakai
untuk seluruh permukaan tangan • Matikan kran air menggunakan kain/ paper towel
• Lakukan Gerakan cuci tangan sampai tersebut
larutan kering (20 – 30 detik)
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
Te-lapak tangan
Pung-gung tangan
Sela sela jari
Ci- kunci tangan
Pu-tar
Put-tar ujung jari
Target:
2. Tekhnik etika batuk dan kebersihan pernafasan 3. Beri Masker & Pisahkan Pasien dengan Gejala
• Tutup mulut dan hidung dengan tissue saat batuk atau bersin. bersin/ Batuk
• Buang tissue ke tong sampah terdekat
• Bersihkan tangan dengan metode Handwashing atau
handrubbing setelah kontak dengan sekret saluran napas atau 4. Kewaspadaan Droplet
menyentuh benda yang terkontaminasi Petugas kesehatan mengenakan masker jika merawat/
Ø Faskes menyediakan tissue dan tempat sampah injak melayani pasien dengan gejala bersin/ batuk, terutama
Ø Faskes menyediakan hand-rub/ wastafel dengan sabun dan jika disertai gejala demam
paper towel
3 Penempatan Pasien
Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings, CDC, 2007
PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN TRANSMISI
• HSV, MRSA, VRE, ESBL, HIV • RSV, Adenovirus, H5N1, ,H1N1 • TBC, SARSCoV, Varicella, measles,
(kontak darah & cairan tubuh) • Penularan melalui bicara, batuk, chickenpox, smallpox, moneypox
• APD yang dikenakan: sarung bersin • Penularan melalui bicara, batuk,
tangan & gaun • Ukuran partikel: > 5 µm bersin & Tindakan aerosol
• Pisahkan alat medis yang dipakai, • APD pasien & petugas: masker • Ukuran partikel: 0,1 µm
tidak berbagi dengan pasien lain bedah • APD: pasien masker bedah.
• 1 patient 1 room atau kohorting • Penempatan pasien: 1 patient 1 Petugas: masker N95
dengan jarak antar pasien > 1 room atau kohorting dengan jarak • Penempatan pasien: ruang
meter antar pasien > 1 meter tekanan negatif, jarak > 2 meter
• Rutin lakukan dekontaminasi • Edukasi etika batuk dan • Rutin lakukan dekontaminasi
permukaan di kamar pasien Kebersihan Respirasi pada pasien permukaan di kamar pasien
• Batasi kunjungan pasien • Rutin lakukan dekontaminasi • Batasi kunjungan pasien
permukaan di kamar pasien
• Batasi kunjungan pasien
Penempatan pasien rawat jalan
• Lakukan skrining pasien dengan tanda-tanda infeksi
menular di pintu masuk
• Pasang poster penyakit infeksi menular sehingga pasien
atau keluarganya dapat memberitahu petugas jika ada
gejala tersebut pada diri pasien
• Percepat pelayanan pasien dengan infeksi menular agar
tidak sempat menularkan ke orang lain selama menunggu
pelayanan
• Percepat pelayanan pasien dengan gangguan imun agar
tidak tertular pasien lain selama menunggu pelayanan
• Di ruang tunggu, buat jarak antar pasien > 1 meter
Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings, CDC, 2007
Transportasi Pasien
• Prinsip saat transport pasien berdasarkan
kewaspadaan transmisi:
1. Batasi transport pasien untuk keperluan tertentu yang
tidak dapat dilakukan di kamar pasien (contoh: foto
roentgen, ct-scan, dsb/ terapi)
2. Jika harus dipindahkan, gunakan pelindung pada pasien
(seperti masker, gaun, wrapping luka atau sumber
penularan
3. Beritahu petugas lainnya untuk persiapan PPI di tempat
tersebut
4. Jika pasien harus dibawa ke luar faskes, beritahukan
petugas ambulans dan faskes yang dituju tentang
kondisi infeksi menular pasien..
Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings, CDC, 2007
4 Alat Pelindung Diri (APD)
• N95 tidak boleh di jemur bawah sinar matahari akan merusak material polypropylene.
• Dekontaminasi:menggantung di atas uap air panas dari air mendidih selama 10 menit,penetrasi baik, dapat
Masker N95 menurunkan fungsi filtrasi
• Sabun,Alkohol dan klorin TIDAK dianjurkan karena dapat menurunkan kapasitas penyaringan masker.
• Tidak rekomendasi untuk dire-use
Sepatu pelindung • Cuci dengan deterjen pada suhu 20 – 30 oC,disinfektan klorin ,bilas dengan air bersih,jemur.
Pelindung wajah dan • Dapat digunakan kembali setelah dibersihkan dengan lap dg air dan deterjen kemudian dengan larutan
mata disinfektan (klorin),bilas dengan air bersih,keringkan dengan dijemur/di lap bersih
• Tidak direkomendasikan oleh WHO. penggunaan kembali sarung tangan sekali pakai
Sarung tangan
• Sarung tangan diganti tiap berganti pasien.
• Gaun (kain atau yang sekali pakai) dapat dikenakan oleh petugas kesehatan saat merawat pasien terkonfirmasi
COVID-19 ;harus diganti bila akan merawat pasien non-COVID-19,pindah Gedung lain
Gaun • Gaun yang tampak kotor atau terkontaminasi cairan tubuh harus dicuci sesuai standard
• Pencucian gaun dilakukan pada suhu 52,7 – 71°C selama minimal 25 menit.
• Disinfektan yang digunakan adalah klorin dengan konsentrasi 1 : 99
PPI DASAR_2022 28
CDC Reverses Guidance on Testing for Fully Vaccinated People
Ralph Ellis
July 29, 2021
Even if they're not showing symptoms, fully vaccinated people should "get tested 3-5 days after exposure
to someone with suspected or confirmed COVID-19 and wear a mask in public indoor settings for 14 days
after exposure or until they receive a negative test result,"
• The following principles should be applied:
• Perform hand hygiene before putting on and after removing PPE.
• Use appropriate PPE: medical mask, eye protection (googles or face shield),
long-sleeved gown and medical gloves.(7, 40) .
• It is not necessary for health workers to wear boots, coveralls and aprons
during routine care.(7)
• Extended use of medical masks, respirators, gowns and eye protection can be
applied during the care of COVID- 19 patients in the context of PPE shortages,
as described in the WHO’s rational use of personal protective equipment.(40)
A new set of gown and gloves are needed after caring for a COVID-19 patient
who is additionally colonized or infected with a multi-drug resistant organism.
5 Teknik Aseptik
• Gunakan instrument steril untuk melakukan Tindakan aseptic
• Lakukan teknik aseptic pada:
• Insersi & perawatan peralatan invasive
• Tindakan bedah
• Perawatan luka
• Buat SOP tentang pengumpulan, pengiriman dan penanganan
instrument perawatan pasien yang terkontaminasi darah atau
cairan tubuh
• Hilangkan kotoran pada instumrn kritkal dan semi kritikal
menggunakan sabun sebelum dilakukan Disinfeksi Tingkat
Tinggi (DTT) & sterilisasi)
• Kenakan APD (sarung tangan dan gown) untuk mencegah
kontaminasi saat menangai instrumen
Penyuntikan yang Aman &
6 Pencegahan Tertusuk Jarum
http://www.depts.washington.edu/edgh/app-ipc/web/injection_safety.html
6 Penyuntikan yang Aman &
Pencegahan Tertusuk Jarum
• Tujuan: untuk mencegah penularan penyakit
Hepatitis B, Hepatitis C & HIV (bloodborne
pathogen)
• Satu jarum, satu syringe, satu kali tusuk
• Hindarkan vial dengan banyak dosis, jika
terpaksa, gunakan untuk 1 pasien saja dengan
jarum baru untuk aspirasi obatnya
• Tandai vial multidose dengan tanggal saat
dibuka. Buang sesuai masa kadaluarsa atau
setelah dibuka 28 hari
• Tindakan aseptic saat penyuntikan
• Sediakan safety box saat penyuntikan
• Tidak boleh re-caping, mematahkan atau
memanipulasi atau melepas jarum
• Buang safety box jika telah terisi ¾ nya, tutup
rapat dan kirim ke incinerator.
• Lumbal punksi/ injeksi spinal/ subdural:/
http://www.depts.washington.edu/edgh/app-ipc/web/injection_safety.html
epidural: kenakan masker medis
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
Pencegahan Tertusuk Jarum
• Jangan recapping jarum bekas pakai
• Jangan mematahkan jarum, melepaskan, membengkokkan
jarum bekas pakai.
• Gunakan cara yang aman bila memberikan benda tajam
7 Kebersihan Lingkungan
• Bersihkan dan disinfeksi area yang banyak disentuh pasien
minimal 1 x/ hari (bed rail, meja, pegangan pintu, toilet)
• Bersihkan dan disinfeksi segera darah & cairan tubuh
secepatnya sesuai dengan SOP
• Pembersihan permukaan (pengelapan, pengepelan) gunakan
disinfektan.
• Cara membersihkan:
• Dari area bersih ke kotor,
• Dari area atas ke bawah
• Dekontaminasi permukaan dilakukan setiap saat pergantian
pasien
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
Membersihkan lingkungan
Lingkungan pasien dibersihkan dengan air dan detergen secara teratur 2 kali/hari dan bila
tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuh, termasuk meja dan keyboard komputer petugas
Cara membersihkan:
• Dari area bersih ke kotor
• Dari atas ke bawah
2-41
Pengelolaan Linen
• Pencucian linen dilakukan berdasarkan jenis linen; kotor & infeksius
• Mesin cuci untuk linen kotor berbeda dengan linen infeksius
• Pencucian linen infeksius:
• Mesin cuci dengan air hangat 60 – 90 0C dengan deterjen
• Kemudian rendam dalam 0,5% klorin selama + 30 menit
• Bilas dan keringkan
• Dibedakan dalam unit laundry, alur linen kotor dan linen bersih
• Buat tempat untuk pencucian trolley
• Usahakan tidak ada tempat penjemuran. Keringkan linen dengan mesin
pengering. Setrika dengan mesin dan lakukan pelipatan serta dikemas dengan
rapi
• Lakukan uji kualiltas mutu pencucian dengan uji mikrobiologi
Permenkes No. 27 tahun 2017
9 Penanganan Limbah
• Pisahkan tempat sampah berdasarkan jenis limbahnya
Sitotoksik Ungu
Radioaktif Merah
• Untuk limbah dengan karaklteristik infeksius, benda tajam • Untuk bahan limbah bahan kimia kadaluarsa , tumpahan, atau sisa
kemasan; radioaktif; farmasi; sitotoksik; peralatan medis yang
dan patologis, disimpan di tempat penyimpanan Limbah B3
memiliki kandungan logam berat tinggi dan tabung gas atau
sebelum dilakukan Pengangkutan Limbah B3, Pengolahan
container bertekanan disimpan ditempat Penyimpanan Limbah B3
Limbah B3 dan atau Penimbunan Limbah B3 paling lama : sebelum duilakukan pengangkutan Limbah B3, Pengolahan limbah
B3, dan atau Penimbunan Limbah B3 paling lama :
1. 2 hari (dua) hari , pada temperature lebih besar dari
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2019 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
10
Dekontaminasi Peralatan Kesehatan
Level Dekontaminasi
Disinfeksi Proses membunuh atau menghilangkan kuman namun tidak spora bakteri
Decontamination and reprocessing of medical devices for health-care facilities, WHO, 2016
Kategori instrumen
• Berdasarkan klasifikasi Spaulding, instrument dibagi menjadi:
Kategori Risiko Level Dekontaminasi Contoh instrumen