Saat
ini pasien mengalami penurunan pengilihatan. Kondisi rumahnya tampak gelap dan
pasien pernah terjatuh. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/100
mmHg.
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tesebut?
A. Menggunakan alat bantu jalan
B. Melatih klien tehnik relaksasi napas dalam
C. Meningkatkan penerangan dalam ruangan
D. Menghentikan komsumsi obat antihipertensi
E. Perbaiki fungsi penglihatan dengan tindakan operasi
ANSWER:
Seorang perempuan 30 tahun P2A0, post SC 10 jam yang lalu, atas indikasi ketuban
pecag dini. Pasien berbaring lemah, masih tepasang kateter dan infus, lochea
berwarna merah berjumlah kurang lebih 50 cc belum mebrikan ASI karena bayi di ruang
perinatologi.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Lakukan ambulasi dini
B. Kaji kebutuhan nutrisi
C. Lakukan perawatan payudara
D. Berikan informasi tentang merawat bayi
E. Berikan analgetik sesuai program
ANSWER:
Seorang perempuan usia 40 tahun , P4A0 postpartum hari ke-40, datang kepoli klinik
untuk konsultasi penggunaan kontrasepsi. Hasil pengkajian, didapatkan anak ketiga
dan keempat masing-masing berusia 2,5 tahun dan 40 hari. Tekanan darah 140/100
mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, tinggi badan 155 cm, dan beratbadan 85 kg.
Apakah jenis kontrasepsi yang tepat disrankan pada kasus terebut?
A. Pil
B. IUD
C. Suntik
D. Kondom
E. Tubektomi
ANSWER:
Hasil survei suatu kabupaten ditemukan 50% remaja menjadi perokok aktif dan 5%
menjadi pengguna NAPZA. Berdasarkan kejadian tersebut, sekolompok masyarakat peduli
reamja sehat melakukan aksi turun kejalan sebagai bentuk keperihatinan dengan
membawa poster-poster yang berisiskan informasi kesehatan dan membagi-bagikan
leaflet kepengguna jalan.
Apakah upaya yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. Rehabilitative
B. Preventive
C. Promotif
D. Screaning
E. Kuratif
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat pertama kali di RSJ karena di rumah
sering marah-marah. Pasien mengatakan saat ini mendengar suara-suara yang
menakutkan. Semejak suaminya meninggal, pasien menjadi sangat pendiam dan tertutup.
Riwayat keluarga: adiknya mengalami gagguan jiwa.
Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut?
A. Suaminya meninggal
B. Adiknya mengalami gangguan jiwa
C. Pasien mempunyai kepribadian tertutup
D. Kurang memperhatikan penampilan
E. Kebiasaan suka menyendiri dan marah-marah
ANSWER:
Pada kunjungan rumah, perawat menemui seorang perempuan berusia 58 tahun mengeluh
pandangannya kabur selama 3 minggu terakhir. Klien mengatakan pernah jatuh dikamar
mandi, rumah tampak gelap, peralatan rumah berserakan, dan lantai kamar mandi
licin.
Apakah pendidikan kesehatan yang paling tepat diberikan kepada keluarga?
A. Resiko jatuh
B. Perawatan mata
C. Penanganan cedera
D. Perbaikan gaya hidup
E. Modifikasi lingkungan
ANSWER:
Seorang wanita berusia 60 tahun di rawat di ruang penyakit dalam karena muntah
darah disertai dengan BAB berwarna hitam. Hasil pengkajian: frekuensu napas
26x/menit, frekuensi nadi 88x/menit, dan TD 140/90 mmHg, Suhu 37,8ºC, pasien tampak
acietas dan produksi urine 1000 cc/24 jam. Pada saat ini terpasang NGT.
Apakah tujuan pemasangan NGT pada pasien tersebut?
A. Memberikan makanan
B. Meenghentikan pendarahan
C. Memberikan obat-obatan
D. Melakukan kumbang lambung
E. Melakukan dekompresi lambung
ANSWER:
Saat melakukan kunjungan keluarga, perawat menemukan kasus stroke pada angggota
keluarga. Hasil pengkajian: keluarga mengatakan keberatan dilakukan pemeriksaan
karena tidak percaya tindakan medis meskipun sudah dijelaskan tujuan pemeriksaan
tersebut?
Apakah sikap perawat yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melanjukan pemeriksaan pada keluarga
B. Meminta keluarga untuk bekerjasama secara aktif
C. Meminta ijin keluarga untuk melakukan pemeriksaan
D. Menghargai keputusan keluarga untuk tidak diperiksa kesehatanya
E. Melakukan kontrak kembali dengan keluarga untuk pemeriksaan berikutnya
ANSWER:
Kader kesehatan melaporkan 9 anak berusia 3-5 tahun mengalami ISPA berulang saat ke
posyandu. Kader menyampaikan penyulihan tentang pencegahan ISPA sudah sering
dilakukan, namun ibu yang datang keposyandu jarang memperhatikan. Metode yang
selama ini digunakan kadar dalam penyuluhan adalah ceramah.
Apakah upaya lain yang dilakukan kader untuk mencegah ISPA?
A. Memberikan penyuluhan keposyandu secara bergiliran
B. Membuat media penyuluhan yang dipahami masyarakat
C. Mengidentifikasi penyakit yang sering terjadi pada balita
D. Mengidentifikasi keadaan yang mengacam balita di wilayahnya
E. Memafaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam mengatasi masalah
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke UGD RSJ dengan keluhan pasien sering
mengamuk dirumah dengan memukul dirinya sendiri dan orang lain, serta merusak
barang-barang. Saat dikaji, wajah pasien tegang, gelisah, dan mau memukul teman
sekamarnya. Perawat berusaha menenangkan pasien dan berbicara tegas.
Apakah teknik komunikasi terapeutik yang paling sesuai pada kasus tersebut?
A. “saya akan melatih Bapak cara mengontrol emosi”
B. “selamat pagi pak, Bapak tampaknya sedang marah”
C. “pasti ada yang menyebabkan Bapak marah, mari kita bicarakan”
D. “Bapak tampak marah, seringkali orang lain tidak memahami penyebabnya”
E. “Sangat tidak nyaman ketika orang lain tidak memahami apa yang Bapak rasakan”
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis
infrak miokard. Hasil pengkajian : pasien mengeluh nyeri dada kembali dengan skala
6. Pasien diberikan nitrogliserin.
Apakah instruksi yang diberikan sebelum pasien mengkonsumsi obat tersebut?
A. Mengunyah obat
B. Menepatkan obat diujung lidah
C. Menepatkan obat dibawah lidah
D. Menepatkan obat di area buccat
E. Mencampur obat dengan makanan
ANSWER:
Seorang lai-laki berusia 20 tahun dirawat diruang bedah dengan pascaoperasi ORIF
hari pertama akibat fraktur femur dextra. Pasien mengeluh nyeri dan kaku terutama
pada kaki sebelah kanan. Hasil pengkajian: nadi distal teraba kuat , CRT < 2 detik,
tidak terdapat parestesi dan pralisis.
Apakah tindakan keperawatan untuk mencegah terjadinya komplikasi?
A. Elevasi area fraktur
B. Latihan ROM tungkai
C. Mobilisasi sedini mungkin
D. Ubah posisi baring setiap 2 jam
E. Lakukan masase pada area fraktur
ANSWER:
Anak berusia 7 tahun dirawat dengan cerebral palsy. Hasil pengkajian: anak selalu
berada ditempat tidur, dan tidak mampu beraktivitas secara normal. Anak dilakukan
intervensi mengubah posisi tiap 2 jam.
Apakah tujuan dari tindakan tersebut?
A. Meningkatkan rasa nyaman anak
B. Meningkatkan kelenturan otot dan kulit
C. Mengurangi gesekan alat tenun pada kulit
D. Memantau keadaan integument sacara dini
E. Mengurangi tekanan yang menyebabkan stress mekanik
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
nyeri dan panas saat BAK. Hasil pengkajian: pasien menggigil, rasa tidak puas saat
BAK. Dan sudah terpasang foley kateter selama 7 hari. Pasien direncanakan
pemeriksaan kultur urin. Sehingga perawat membersihkan daerah perineum dan alat
genitalia, mengklem area sehubungan kateter, melapas sambungan kateter dengan urin
bag dan membersihkan ujung sambungan kateter.
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
A. Membuang urin pertama
B. Membuka klem foly kateter
C. Menempelkan etiket pemeriksaan pada botol sampel
D. Menampung urin pertengahan kedalam botol sampel
E. Menampung urin yang pertama keluar ke dalam urinal
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
mual muntah setiap makan dan minum, badan lemas, nyeri uluh hati dengan skala 5.
Pemeriksaan fisik didapatkan adanya pembesaran pada area abdomen kuadran kanan
atas, konjungtiva anemis, sclera ikterik, dan warna kulit ku NBVApakah pemeriksaan
diagnostic yang diperlukan pada pasien tersebut?
A. SGOT dan SPGT
B. Hemoglobin
C. Elektrolit
D. Albumin
E. Bilirubin
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
nafsu makan menurun dengan diagnosis gastritis. Hasil pegkajian: tampak lemah
dangan aktivitas dibantu, kulit kering, konjungtiva tampak anemis, nyeri tekan pada
epigastrium skala 5, TD 90/70 mmHg, frekuensi nadi 60x/menit, frekuensi napas
22x/menit, BAB menurun. Hasil laboratorium Hb8 gr/dl, albumin 2,3 gr/dl.
Apakah masalah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Nyeri
B. Intolenrasi aktivitas
C. Ketidakefektifan perfusi jaringan
D. Risiko ketidakseimbangan volume cairan
E. Ketidakseimbangan nutris kurang dari kebutuhan tubuh
ANSWER:
Seorang pria berusia 39 tahun diantar ke IGD dengan kondisi pisau menancap didada
kanannya. Hasil pengkajian: pasien berteriak kesakitan, mengeluh sesak napas, dan
tampak ketakutan. TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas
30x/menit.
Apakah tindakan awal yang harus dilakukan?
A. Merawat luka tusukan
B. Memberikan terapi oksigen
C. Menganjarkan teknik relaksasi
D. Mencabut pisau dari dada korban
E. Memfiksasi pisau ditempat tusukkan
ANSWER:
Bayi berusia 9 bulan dirawat selama 4 hari karena pneumonia. Hasil pengkajian: anak
mendapat terapi oksigen menggubnakan nasal kanul 2L/menit. Hasil analisis gas
darah: Ph 7.00, PaO2 80 mmHg, PaCO2 48 mmHg, HCO3 mEq/L.
Apakah interpretasi hasil pemeriksaan tersebut?
A. Asidosis metabolik
B. Alkalosis matabolik
C. Asidosis respiratorik
D. Asidosis respiratorik metabolik
E. Alkalosis respiratorik metabolik
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 26 tahun dirawat di ruang bersalin, 15 menit yang lalu
melahirkan bayi laki-laki 3300 gram, plasenta lahir lengkap. Kontaraksi uterus
teraba lembek, terlihat keluar darah mengalir dari jalan lahir sebanyak kuarang
lebih 300 cc.
Apakah tindakan yang dilakukan selanjutnya?
A. Menjahit perineum
B. Masase fundus uteri
C. Mamfasilitasi menyusui
D. Membersihkan perineum
E. Memberikan posisi nyaman
ANSWER:
Perawat puskesmas mendemostrasikan sana kaki pada keolmpok lansia yang menderrita
diabetes mellitus di posyandu agar peserta dapat melakukan senam kaki di ruamah
masing-masing.
Apakah metode evaluasi yang tepat pada kasus tersebut?
A. Survei
B. Observasi
C. Wawancara
D. Redmonstrasi
E. Pretest dan postteset
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang penyakit saraf sejak 3 hari
yang lalu dengan penuruan kesadaran. Hasil pengkajian: TD 160/90 mmHg, frekuensi
nadi 86x/menit, frekuensi napas 25x/menit, suhu 36,5ºC, GCS 12, mulut tidak
simetris, kekuatan otot ekstremitas kanan 1 cenderung fleksi pada siku, dan fleksi
platar.
Apakah tindaka keperawatan yang tepat diberikan untuk pasien?
A. Memasang papan kaki
B. Mencegah abduksi bahu
C. Mencegah rotasi panggul
D. Mengubah posisi setiap 2 jam
E. Memberikan latihan rentang gerak sendi pasif
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
Congestive Heart Failure. Hasil pengkajian: pasien mengeluh sesak napas, mendapat
terapi diuretik, dan rencana pemasangan dower kateter. Setelah perawat menjelaskan
tentang tujuan pemasangan dower kateter, pasien menolak untuk dilakukan tindakan
tersebut.
Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat selanjutnya?
A. Menyediakan urinal
B. Mengakaji alasan penolakan
C. Melaporkan penolakan pasien kedokter
D. Meminta keluarga untuk membujuk pasien
E. Menjelaskan kembali tujuan pemasangan dower kateter
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 54 tahun dibawa ke IGD dalam kondisi tidak sadar. Hasil
pemeriksaan ditemukan nadi karotis tidak teraba. Perawat melakukan RJP selama 5
siklus.
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus diatas?
A. Melakukan kompresi
B. Mengecek nadi karotis
C. Mengecek pernapasan
D. Member posisi pemulihan
E. Member napas buatan
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian
didapatkan luka bakar pada dada dan perut bagian depan, serta seluruh bagian tangan
kanan dan kiri. Luka tampak kemerahan dengan sebagian berwarna hitam. Tekanan darah
130/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, dan suhu
37,1ºC.
Berapakah luas luka bakar pada kasus tersebut berdasarkan rute of nine?
A. 18 %
B. 22,5%
C. 27%
D. 36%
E. 45%
ANSWER:
Saat kunjungan keluarga, perawat menemui seorang perempuan berusia 54 tahun. Klien
mengeluh pusing dan sakit kepala, mual, dan muntah sejak satu minggu terakhir.
Keluarga tidak pernah membawa pelayanan kesehatan. Hasil pengkajian: TD 180/100
mmHg, frekuensi nadi 74 x/menit, frekuensi pernapasan 20 x/menit.
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
A. Menganjurkan diit rendah garam
B. Merunjuk ke palayanan kesehatan
C. Menjelaskan tentang konsep hipertensi
D. Mengajarkan cara relaksasi napas dalam
E. Mengajarkan cara membuat obat tradisional
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
ekstermitas dan persendian disertai demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian
ditemukan skala nyeri 4, gelisah dan susah tidur, kekakuan pada kaki dan kekuatan
otot 4, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu
39ºC, leukosit 12000/mm³,trombosit 90000/mm³, Hb 10 gr/dl, dan Ht 37%.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Nyeri
B. Hipertermia
C. Intolenrasi aktivitas
D. Gangguan pola tidur
E. Gangguan pola napas
ANSWER:
Bayi berusia 4 bulan dibawa keposyandu untuk mendapatkan imunisasi. Ibu pasien
mengatakan bahwa sebelumnya bayi sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis B II, BCG,
DPT II, dan Polio III.
Apakah imunisasi yang akan diberikan?
A. HIB
B. MMR
C. Polio IV
D. Hepatitis A
E. Pneumokokus
ANSWER:
Seorang perempuan 28 tahun G1P0A0 hamil 16 minggu dirawat dengan keluhan pendarahan
didiagnosis abortus iminens. Keluarga meminta kepada perawat untuk merahasiakan
keadaan pasien kerena keluarga mengkhawatirkan pasien akan sangat bersedih.
Apakah masalah etik yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Fidelity
B. Veracity
C. Autonomy
D. Beneficence
E. Nonmaleficience
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnose
infrak miokard akut hari kesepuluhan. Hasil pengkajian: sebelum latihan TD: 130/85
mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, dan frekuensi napas 22 x/menit.melakukan laitahan
berjalan disekitar tempat tidur. Setelah latihan pasien sesak, jantung berdebar-
debar, tanda vital setelah laithan TD 149/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit dan
frekuensi napas 26 x/menit.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
A. Nyeri akut
B. Intoleran aktivitas
C. Gangguan rasa nyaman
D. Pola napas tidak efektif
E. Penurunan curah jantung
ANSWER:
Saat kunjungan rumah, perawat menganjarkan teknik meminjat bayi dengan benar kepada
seorang ibu yang memiliki bayi baru lahir. Pada akhir sesi berjalan perawat meminta
ibu untuk mendemonstrasikan cara meminjat bayi untuk mengetahui efektivitas
intervensi keperawatan.
Apakah domain evaluasi yang dilakukan pada kasus tersebut diatas?
A. Kogitif
B. Afektif
C. Psikomotor
D. Formatif
E. Sumatif
ANSWER:
Saat kunjungan rumah, perawat menemui seorang perempuan berusia 59 tahun, tinggal
sendiri di rumah. Hasil pengkajian: klien mengatakan merasa sedih kerena suaminya
meninggal satu tahun lalu. Klien sering melamun, menangis, dan banyak diam.
Apakah intevensi yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan life review masalalu
B. Memfasilitasi ekpresi parasaan
C. Memberikan pendidikan kesehatan tentang stress
D. Meningkatkan komunikasi antar keluarga
E. Mendengar secara aktif
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 60 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan acute
miocard infarct. Pasien nyeri pada dada kiri dan menjalar ke lengan kiri. Hal ini
dialami pasien sejak sebelum masuk rumah sakait. Pasien diberikan oksigen dan
nitrat sublingual. Tiga puluh menit kemudian pasien dilakukan pemeriksaan EKG.
Apakah perubahan gelombang EKG yang harus dievaluasi pada kasus tersebut?
A. Lebar PR interval
B. Lebar kompleks QRS
C. Adanya gelombang Q
D. Perubahan segmen ST
E. Frekuensi irama prematur
ANSWER:
Anak laki-laki berusia 6 tahun, dirawat dengan keluhan sulit buang air kecil. Hasil
pengkajian: anak temapak meringis kesakitan dan belum disirkumsisi. Saat inin akan
dilakukan pemasangan kateter. Perawat telah melakukan informed consent, menyiapkan
alat, membersihkan tangan dan membersihkan genitalia anak, kateter telah diberi
jelly dan siap dimasukkan ke dalam meatus uretra anak.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat?
A. Memasangan klem pada kateter urin
B. Menampung urin kedalam bengkok steril
C. Menyambungkan kateter dengan kantung urin
D. Memegang penis anak dan mendorong prepusium kearah depan
E. Memasukkan kateter sambil meminta anak untuk menarik napas dalam
ANSWER:
Seorang ketua tim secara rutin memberikan bimbingan dan pengawasan yang bersifat
teknis pada perawat pelaksana den mahasiswa untuk dijadikan bahan pertimbangan
dalam perencanaan selanjutnya?
Apakah kegiatan yang dilakukan ketua tim pada kasus tesebut?
A. Evaluasi
B. Motivasi
C. Delegasi
D. Supervisi
E. Konseling
ANSWER:
Perawat konsulen melakukan supervisi kepada perawat primer yang melakukan tindakan
mobilisasi dini pasien pascaopersi. Perawat primer menganjurkan pada pasien agar
lebih mandiri dalam melakukanmobilisasi dini sesuai yang telah dianjarkan. Perawat
konsulen meminta perawat primer agar lebih memperhatikan responpasien yang
meningkatkan monitoring kondisi pasien.
Apakah tindakan perawat primer yang tepat?
A. Mencari refrensi yang tepat
B. Mendokumentasikan proses diskusi
C. Melakasanakan perawat konsulen
D. Memberikan apresiasipada saran konsulen
E. Meminta perawat pelaksana melaksanakan saran tersebut
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
efusi pleura. Berdasarkan hasil pengkajian: pasien mengatakan sesak napas, demam,
nyeri dada, dan lemas, hasil pemeriksaan: fisik TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 90
x/menit, suhu 37,8ºC, frekuensi napas 24 x/menit, dan ekspansi dada asimetris.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
A. Hipertermi
B. Nyeri akut
c. Intolenrasi aktivitas
D. Ketidakefektifan pola napas
E. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 27 tahun G1P0A0 hamil aterm dirawat di ruang bersalin
dengan keluhan tidak tahan ingin meneran. Hasil pemeriksaan: pembukaan lengkap,
vulva membuka, perineum menonjol, kepala bayi Nampak di vulva, dan selaput ketuban
sudah pecah.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
A. Gangguan pertukaran gas
B. Gangguan mobilisasi fisik
C. Perubahan proses keluarga
D. Perubahan pola eliminasi urin
E. Risiko cidera pada ibu dan janin
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 28 tahun pasca ORIF hari ke-4. Saat pengkajian pasien
menyampaikan kepada perawat bahwa ia takut untuk beraktifitas ditempat tidur dan
tidak mau bangun dari tempat tidur, pasien juga sering menanyakan proses
penyembuhan kakinya dan berharap dapat segera sembuh.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tesebut?
A. Memberikan reinforment positif jika pasien mau beraktifitas
B. Mengajarkan teknik menghindari cedera selama beraktifitas
C. Menganjurkan aktivitas ringan disamping tempat tidur
D. Mengkaji penerimaan terhadap program rehabilitasi
E. Menjelaskan pentingnya mobilisasi
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena mengeluh
sesak dan batuk yang tidak sembuh selama 3 minggu sebelum masuk RS. Hasil
pengkajian: tidak nafsu makan, berat badan turun 10 kg dalam 2 bulan, TD 140/90,
frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 24 x/ menit, suhu 37ºC, ronchi +/+,
sekret banyak dan sulit dikeluarkan. Pasienn dilakukan tindakan fisioterapi dada.
Apakah indicator keberhasilan dari tindakan tersebut?
A. Pasien tidak sesak
B. Saturasi oksigen 85%
C. Suara napas vesikuler
D. Frekuensi napas 12 x/menit
E. Tanda vital dalam batas normal
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 68 tahun dirawat dip anti werdha dengan kelumpuhan tubuh
sebelah kiri. Perawat akan memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda yang
berada disamping tempat tidur. Perawat mengatur kursi roda dan mengunci roda.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat?
A. Mengangkat pasien sampai berdiri tegak
B. Meletakkan kedua tangan pasien di pundak perawat
C. Meminta pasien untuk berpegangan pada kursi roda
D. Memposisikan pasien duduk disamping tempat tidur
E. Manganjurkan pasien untuk berdiri dengan bantuan perawat
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 60 tahun diantar ke UGD dengan sesak napas. Hasil
pengkajian: pucat, akral dingin, lemah, CRT 4 detik, edema ekstremitas. TD 210/100
mmHg, frekuensu napas 32 x/menit, frekuensi nadi 170 x/menit, irama irregular, suhu
36,3ºC. Hasil pemeriksaan EKG: gambaran SVT (supra ventrikel takikardi). Pasien
mendapatkan terapi Amiodaron 150 mg
Apakah criteria hasil yang diharapkan?
A. Pasien tenang
B. Tanda vital normal
C. Aktivitas pasien terpenuhi
D. Gambaran EKG sinus ritme
E. Peningkatan tingkat kesadaran
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 31 tahun P1A0 postpartum spontan hari keempat datang ke
RS dengan keluhan belum bisa BAB sejak melahirkan. Hasil pengkajian didapatkan
pasien tampak lemah, takut beraktivitas, lebih banyak berbaring ditempat, sebagian
besar aktivitas dibantu dengan keluarga. Pasien makan 2 x/sehari dan jarang
mengomsumsi buah dan sayur. TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus sedang,
lochea berwarna merah kekuningan berisi darah dan lender.
Apakah penyebab masalah belum bisa BAB yang dialami pasien tersebut?
A. Pengaruh hormon pasca persalinan
B. Pola makan yang kurang teratur
C. Jumlah nutrient yang kurang seimbang
D. Proses involusi uterus
E. Motilitas usus berkurang
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang kepolinik jiwa bersama anaknya karena
sedih, anoreksia, sering pusing, dan sulit tidur. Keluarganya mengatakan, sebulan
yang lalu suami pasien meninggal dunia. Hasil pengkajian: pasien merasa suaminya
masih ada.
Apakah tahapan kehilangan yang dialami pasien?
A. Marah
B. Depresi
C. Menyangkal
D. Penerimaan
E. Tawar-menawar
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 27 tahun P2A1 postpartum hari ke-2. Pasien mengeluh badan
lelah, nyeri pada daerah jahitan luka episiotomy, dengan skala 5, dan nyeri
bertambah pada saat duduk. Hasil pemeriksaan: TD 110/90 mmHg, suhu 37ºC, frekuensi
nadi 88 x/menit, frekuensi pernapasan 24 x/menit. Perineum bengkak, kemerahan,
jahitan belum merapat, dan lochea rubra.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Cemas
B. Nyeri akut
C. Intolenrasi aktivitas
D. Risiko injuri maternal
E. Gangguan keseimbangan cairan
ANSWER:
Seorang laki-laki berusia 64 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
stroke iskemik. Hasil pemeriksaan: TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit,
frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,5ºC, anggota gerak sebelah kananpasien masih
lemah, tidak ada gangguan menelan, dan tidak ada gangguan dalam penglihatan. Pasien
direncanakan untuk pulang.
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada keluarga pasien tersebut?
A. Latihan rentang gerak sandi
B. Pemberian obat secara teratur
C. Penganturan diet untuk pasien stroke
D. Jadwal kontrol ulang ke fasilitas layanan kesehatan
E. Modifikasi lingkungan rumah untuk pasien stroke
ANSWER:
Seorang perempuan 45 tahun pascaoperasi laparatomi hari ke-2 atas indikasi kista
ovarium. Keadaan umum pasien lemah, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering. Hasil
pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 74 x/menit, suhu 36ºC, frekuensi napas
24 x/menit. Hb 9 g/dl, dan capillary refill lebih dari 3 detik.
Apakah diagnosis keperawatan prioritas yang tepat pada pasien tersebut?
A. Nyeri akut
B. Risiko jatuh
C. Intolenrasi aktivitas
D. Gangguan perfusi jaringan
E. Kesiapan manajemen kesehatan diri
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 sedan dirawat diruang bersalin. Satu
menit yang lalu pasien melahirkan bayi perempuan secara spontan pervaginam. Saat
ini pasien memasuki kala III. Setelah memastikan janin dalam uterus tunggal,
perawat segera menyuntikan oksitosin intramuskuler.
Apakah tindakan perawat selanjutnya?
A. Menarik tali pusat
B. Masase fundus uteri
C. Stimulasi putting susu
D. Peregangan tali pusat terkendali
E. Melakukan dorongan dorso cranial
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 54 tahun datang ke poli THT karena penurunan pendengaran.
Dokter meminta perawat melakukan pemeriksaan pendengaran denga Tes Rinne. Perawat
melakukan vibrsi pada garputala dan meletakkan garputala pada tulang mastoid dan
menanyakkan kepada pasien apakah masih mendengar dengungan atau tidak. Pasien
membritahu bahwa ia tidak mendengar suara dengungan lagi.
Apakah langkah selanjutnaya yang dilakukan perawat tesebut?
A. Menanyakan telinga sebelah mana yang masih mendengar
B. Mengajurkanpasien untuk mengangkat tangan
C. Meletakkan garputala di depan telinga
D. Meletakkan garputala di dahi
E. Mencatat hasil pemeriksaan
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 22 tahun, G1P0A0 hamil 8 minggu dibawa ke IGD dengan
keluhan mual dan muntah yang berlebih. Hasil pemeriksaan didapatkan mata cekung,
konjungtiva anemis, turgor kulit tidak elastis, napas berbau keton, BAK 2 sehari,
TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 20 x/ sehari, dan suhu
38ºC.
Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut?
A. Nausea
B. Intolenrasi aktivitas
C. Gangguan keseimbangan cairan
D. Deficit volume cairan dan elektrolit
E. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
ANSWER:
Ruang ICU memilki 8 tempat. Jumlah pasien yang dirawat dalam satu bulan adalah 30
pasien dengan rincian: 10 pasien dirawat 4 hari, 4 pasien dirawat 5 hari, 6 pasien
dirawat 5 hari, dan 10 pasien dirawat 6 hari.
Berapakah rata-rata lama rawat pasien?
A. 3 hari
B. 4 hari
C. 5 hari
D. 6 hari
E. 7 hari
ANSWER:
Seorang laki-laki 19 tahun, dirawat di ruang bedah post ORIF seminggu yang lalu,
akibat fraktur tertutup femur sinistra. Pasien memulai fase rahabilitasi denga
latihan berjalan menggunakan kruk aksila. Tampak perawat sedang melatih berjalan
melalui tangga.
Bagimanakah awal cara tepat menuruni anak tangga saat menggunakan alat bantu
tersebut?
A. Kedua kaki turun bersamaan
B. Kedua kruk turun bersamaan
C. Kaki kiri turun terlebih dahulu
D. Kaki kanan turun terlebih dahulu
E. Kruk sisi kanan turun terlebih dahulu
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang kepoliknik penyakit dalam dengan keluhan
pusing, sesak napas, badan terasa lemas dan lemah, serta tidak napsu makan. Hasil
pengkajian : skelera tampak pucat ( anemis), waktu pengisian kapiler lebih dari 5
detik, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, dan
suhu 36,7ºC.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Gangguan nutrisi
B. Intolenrasi aktivitas
C. Gangguan pola napas
D. Gangguan rasa nyaman
E. Perfusi jaringan tidak efektif
ANSWER:
Seorang perempuan berusia 36 tahun hamil 20 minggu datang kepoliklinik KIA untuk
control kehamilan. Hasil pengkajian: riwayat abortus pada kehamilan 10 minggu tahun
2002, melahirkan anak laki-laki secara normal pada tahun 2004, dan pada tahun 2008
melahirkan anak perempuan prematur dengan usia kehamilan 34 minggu.
Bagaimanakah status obstetrik yang benar pada kasus tesebut?
A. G3P2A0
B. G2P2A1
C. G4P3A0
D. G3P2A1
E. G4P2A1
ANSWER: