Anda di halaman 1dari 8

SOAL LATIHAN

1. Seorang perempuan usia 69 tahun dirawat dirumah dengan kasus paska stroke sejak 6
bulan yang lalu.Klien hanya tinggal bersama suaminya, Pada saat dilakukan pengkajian
didapatkan data bahwa kekuatan otot bagian tubuh sebelah kanan 3 dan sebelah kiri 5.
Klien mengatakan bahwa ia masih bisa berjalan perlahan dengan menggunakan tongkat.
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
A. Melatih penggunaan alat bantu jalan
B. Melatih gerakan tubuh aktif dan pasif
C. Memberi anjuran tentang bantuan aktivitas fisik
D. Memodifikasi lingkungan untuk memperluas pergerakan klien
E. Mengatur jadwal altivitas klien sesuai dengan kemampuan fisik

2. Seorang laki laki berusia 60 tahun datang di klinik panti werda dengan keluhan diare
sejak 1 hari yang lalu. Hasil pengkajian diperoleh data BAB cair 4 kali/hari, kulit dan
membrane mukosa kering, TD 110/70mmHg dan suhu 36.2C. apakah intervensi
keperawatan pada kasus tersebut?
A. Anjurkan menghindari penyebab diare
B. Rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat
C. Monitor tanda-tanda vital
D. Kontrol risiko hipertermia
E. Jaga keseimbangan cairan

3. Seorang laki laki berusia 72 tahun tinggal bersama anak dan cucunya. Saat berkunjung
kerumah, klien tampak terbaring dikasur tanpa laken,tercium bau pesing dan terdapat
sisa makanan di sela gigi dan sekitarmulut. Klien mengatakan jarang mandi karena tidak
mau nerepotkan menantunya untuk memandikan. Klien bersyukur dengan kondisi saat
ini dan menerima apa adanya. Apakah diagnosis keperawatan yang sesuai untuk klien?
A. Kesepian
B. Inkontinensia
C. Pengabaian diri
D. Sindrom lansia lemah
E. Defisit perawatan diri mandi

4. Seorang perempuan usia 69 tahun sudah 10 hari dirawat di bangsal geriatric dengan
diagnosis medis CHF dan DM, hasil wawancara klien mengatakan bahwa semakin hari
keluhan berkurang, tetapi klien masih merasa lemah, klien mengatakan saya masih
merasa sesak jika harus berjalan ke kamar mandi. Hasil pemeriksaan barthel indeks nilai
8, morse scale 9 TD 160/100mmHg, frekuensi napas 26 x/mnt, frekuensi nadi 88x/menit.
Apakah masalah keperawatan pada kasus diatas?
A. Keletihan
B. Risiko jatuh
C. Intoleransi aktivitas
D. Deficit perawatan diri
E. Ketidakefektifan pola napas

5. Seorang perempuan usia 64 tahun tinggal di panti sejak 5 tahun yang lalu, klien
mengalami katarak dan gangguan gaya berjalan, sejak saat itu klien menggunakan
tongkat untuk membantunya berjalan. Klien menyatakan tidak berani berjalan jauh
karena takut tajuh disebabkan lingkungan sekitar panti yang berundak dan lantai yang
licin. Apakah diagnosis keperawatan yang tepat untuk kasus diatas?
A. Nyeri
B. Risiko jatuh
C. Risiko cedera
D. Gangguan mobilitas fisik
E. Koping individu tidak efektif

6. Pada kunjungan rumah didapat seorang laki laki berusia 55 tahun yang telah memulai
pengobatan TBC paru sejak 1 bulan yang lalu. Hasil anamnesis klien tidak minum obat
sejak 4 hari lalu karena merasa sudah sehat. Keluarga mengatakan nasehat keluarga
untuk tetap minum obat diabaikan . Apakah diagnosis keperawatan utama pada kasus
tersebut?
A. Perilaku cenderung berisiko
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
D. Bersihan jalan nafas tidak efektif
E. Ketidakpatuhan

7. Saat kunjungan rumah ditemui seorang perempuan usia 36 tahun. Hasil anamnesis
salah satu anggota keluarga menderita batuk lebih dari 3 minggu batuk berdahak dan
mengeluarkan darah. Berat badan terus menurun dan keluar keringat dingin pada
malam hari. Keluarga berabggapan penyakit yang dialami adalah batuk biasa sehingga
membeli obat bebas. Apakah diagnosis keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Perilaku cenderung berisiko
D. Bersihan jalan nafas tidak efektif
E. Deficit pengetahuan tentang proses penyakit.

8. Saat kunjungan rumah didapatkan seorang laki-laki berusia 25 tahun. hasil pengkajian
klien mengatakan sudah dua bulan minum OAT, sesak mulai berkurang sering lupa
minum obat dan tidak nyaman jika memakai masker. klien tinggal bersama istri dan 2
anak dengan usia 3 tahun dan 5 tahun. Rumah terlihat lembab, jendela di ruang tamu
tidak dapat dibuka kamar tidur tidak berjendela. Apakah diagnosis keperawatan yang
tepat pada kasus tersebut?
A. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
B. Koping keluarga tidak efektif
C. Koping individu tidak efektif
D. Pola napas tidak efektif
E. Ketidakpatuhan

9. Hasil kunjungan rumah didapatkan data seorang perempuan berusia 35 tahun


mengatakan sudah 6 hari diare, BAB warna kuning,encer frekuensi lebih dari 3 kali
mengeluh mual dan muntah saat makan atau minum kaki terasa kram dan merasa sakit.
Hasil pengkajian berat badan 45 Kg turgor kulit kembali lambat suhu 37,5 derajat C.
frekuensi nadi 86x/menit, RR : 18x/menit. apakah diagnosa keperawatan pada kasus
tersebut?
A. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
B. Risiko penigkatan keseimbangan cairan
C. Risiko ketidak seimbangan elektrolit
D. Risiko ketidakseimbangan cairan
E. Defisiensi kesehatan keluarga

10. Pada kunjungan rumah seorang perempuan 50 tahun mengalami kesulitan berjalan
mengeluh kaki terasa kaku nyeri pada kedua kaki bila digerakkan dengan skala nyeri 7
dari rentan 10. Klien menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalan. Nilai hasil
pengkajian Barthel indeks 80. Klien mempunyai riwayat post stroke 2 kali, hasil
pemeriksaan fisik TD 150/100mmHg nadi 80x/menit suhu normal RR 30 x/menit. Apakah
diagnosa keperawatan pada kasus tersebut?
A. Ganggua interaksi
B. Gangguan immobolisasi
C. Resiko tinggi jatuh/injuri
D. Kerusakan mobilitas fisik
E. Gangguan rasa nyaman nyeri

11. Saat kunjungan rumah ditemui seorang laki-laki berusia 25 tahun. hasil anamnenis klien
mengatakan mendapat OAT tapi mual kalau diminum. keluarga mengatakan tidak tahu
apa yang harus dilakukan agar klien mau minum OAT. Apakah tujuan keperawatan
keluarga yang harus dilakukan?
A. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang OAT
B. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memotivasi klien
C. Meningkatkan kemampuan keluarga merawat klien dengan OAT
D. Meningkatkan kesadaran keluarga akan bahaya penyakit TBC paru
E. Meningkatkan pemanfaatan fasyankes dalam mengatasi efek sampoing OAT

12. Pada kunjungan rumah didapat seorang laki laki berusia 56 tahun yang telah diagnosis
TBC paru sejak 4 bulan yang lalu. Klien mengatakan kalau berjalan atau melakukan
aktivitas sesaknya bertambah. Klien tersebut merasa sangat terganggu dengan
keluhannya itu. Apakah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan?
A. Melatih batuk efektif
B. Menyarankan memakai alat bantu jalan
C. Membantu memenuhi kebutuhan dasar klien
D. Mengajarkan cara berjalan yang aman
E. Melatih relaksasi napas dalam

13. Seorang perawat menggunakan media slide dalam pemberian pendidikan kesehatan
tentang resiko penularan TBC paru pada sebuah keluarga. Pada slide tampak ilustrasi
foto anak yang mengalami penularan TBC paru. Wajah anak tersebut terlihat jelas tanpa
disamarkan atau ditutupi. Prinsip etik manakah yang dilanggar oleh perawat dalam
kasus?
A. Non maleficience
B. Confidentiality
C. Beneticience
D. Anonymity
E. Fidelity

14. Pada kunjungan rumah didapat seorang perempuan 56 tahun Hasil pengkajian
didapatkan data klien mengatakan pundaknya terasa berat TD 160/100mmHg, frekuensi
nadi 127X/menit. Klien sudah mnelakukan pengobatan alternative selama 5 tahun sejak
dinyatakan terkena penyakit hipertensi.klien meminum air yang sudah dibacakan doa.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus berikut?
A. Menjelaskan bahwa pengobatan yang sudah dilakukan adalah salah
B. Menyesalkan keluarga yang lebih mempercayai pengobatan alternative
C. Mendiskusikan dengan klien atau keluarga bahwa air yang diminum tercemar
D. Menyelaskan penyebab hipertensi perawatan dan terapi yang diperlukan klien
E. Mendiskusikan kemungkinan pertentangan pengobatan alternative dengan hipertensi

15. Pada kunjungan rumah perawat mendapatkan bahwa keluarga telah menyiapkan
pengobatan non farmakologi pada klien. Keluarga klien menjelaskan bahwa mereka ingin
mengonsumsi herbal untuk membantu menurunkan tekanan darah klien. Apakah
tindakan yang harus dilakukan perawat?
A. Ajarkan keluarga cara mengukur tekanan
B. Beritahu keluarga efek pengobatan hipertensi dengan herbal
C. Izinkan keluarga menggunakan apapun sesuai keyakinanya
D. Anjurkan keluarga untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengan dokter
E. Beritahu keluarga bahwa herbal tidak aman dan seharusnya tidak digunakan sama
sekali

16. Seorang laki – laki berusia 30 tahun dirawat di ruang bedah akibat fraktur. Pasien
mengeluh nyeri di kaki kanannya. Hasil pengkajian kaki tampak bengkak, nyeri skala 7,
gelisah, terpasang traksi, tampak lemah, sering teriak-teriak. TD 140/90mmHg, frekuensi
nadi 100x/menit, frekuensi napas 26x/menit. Apakah tindakan yang tepat pada kasus
tersebut?

A. Observasi CRT
B. Lakukan massage
C. Observasi kekuatan otot
D. Lakukan relaksasi napas dalam
E. Kolaborasi pemberian analgesic

17. Seorang laki – laki berusia 24 tahun dirawat di ruang bedah akibat fraktur femur tertutup
1/3 distal. Hasil pengkajian tampak bengkak, nyeri skala 6. Pasien direncanakan
pemasangan gips, persiapan alat dan pasien sudah dilakukan. Pasien telah
mendapatkan penjelasan tentang pemasangan gips yang akan dilakukan. Apakah
prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Pasang stockinete
B. Pembersihan kulit
C. Berikan bantalan tambahan
D. Pasang penyangga tungkai
E. Tekan bagian distal daerah femur

18. Seorang laki – laki berusia 21 tahun dirawat di ruang bedah akibat fraktur terbuka femur
sebelah kiri grade IIIC. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri skala 8, karena faktur
tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan pasien direncanakan tindakan amputasi
untuk menghindari infeksi, pasien dan keluarga menolak tindakan tersebut, perawat
diminta menjelaskan kembali pada pasien dan keluarga tetapi keluarga tetap menolak.
Bagaimanakah seharusnya respon perawat tersebut
A. Ini adalah keputusan anda
B. Anda akan sembuh setelah operasi
C. Mengapa anda tidak mau melakukan operasi ini
D. Tindakan ini satu-satunya yang menyelamatkan kaki
E. Apakah Ibu sudah yakin memahami informasi yang sudah dijelaskan

19. Seorang laki-laki berusia 57 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dan sedang dilakukan
pemberian transfuse darah jenis whole blood 500 ml. Tiba-tiba pasien mengatakan sesak
napas,dada terasa berat, dan terlihat gelisah. Manakah tindakan pertama yang tepat
dilakukan pada kasus tersebut?
A. Berikan oksigen dengan nasal kanul
B. Posisikan tidur semiFowler
C. Observasi tanda-tanda vital
D. Hentikan aliran transfuse
E. Ajarkan tehnik napas dalam

20. Seorang perempuan berusia 44 tahun dirawat di ruang penyakit dalam mengeluh lemah.
Hasil pengkajian edema tungkai +3 dan shifting duiiness pada abdomen, muat TD
100/60mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 24x/menit , suhu 37C, kalium
7,3 mEq, Albumin 1.5 gr/dL. Apakah intervensi prioritas pada pasien tersebut?
A. Memberikan posisi nyaman buat pasien
B. Monitoring intake dan output cairan
C. Monitoring tanda-tanda vital
D. Memberikan terapi diet
E. Manajemen aktifitas

21. Seorang laki – laki berusia 45 tahun dirawat di ruang bedah karena kesulitan berkemih.
Pasien akan dilakukan pemasangan kateter urine (foley chateter). Setelah pelumasan
kateter dengan jelly, kateter dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan, segera
urin terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok. Apakah tindakan selanjutnya pada
pasien tersebut?
A. Menyambungkan kateter dengan kantong urin
B. Memasang kantong urin dibawah tempat tidur
C. Memasukan kateter sampai percabangan
D. Mengisi balon dengan NaCl 0,9 %
E. Memfiksasi selang kateter
22. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan CKD.
Hasil pengkajian pasien tampak sesak, mual, muntah, terdapat edema ekstremitas dan
periorbital, urine output 150 cc/24 jam, Hb 7.8 mg/dl, ureum 120 mg/dl, krealinin 5,8
mg/dl, TD 150/90mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 23x/menit . Saat ini
pasien diberikan intervensi pembatasan cairan dan kolaborasi tindakan hemodiaisis.
Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada kasus tersebut?
A. Nilai albumin normal
B. Urin output meningkat
C. Edema berkurang/hilang
D. Tekanan darah meningkat
E. Nilai hemoglobin meningkat

23. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian luka
bakar derajat II dengan luas 25%, BB 50 kg, TB 160 cm, TD 100/60mmHg, frekuensi
nadi 60x/menit, frekuensi napas 20x/menit. Berapakah cairan yang harus diberikan pada
16 jam berikutnya dengan formula Baxter?
A. 2500 ml
B. 2000 ml
C. 1875 ml
D. 1250 ml
E. 1500 ml

24. Seorang laki – laki berusia 25 tahun dirawat di ruang rawat luka bakar akibat tersiram air
panas. Hasil pengkajian terdapat luka bakar pada lengan kanan dan kiri serta punggung.
TD 110/70mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, BB 60 kg dan
TB 160 cm. Berapakah cairan yang diperlukan dalam 24 jam menurut rumus parkland?
A. 4320 ml
B. 6480 ml
C. 7200 ml
D. 8640 ml
E. 9.600 ml

25. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan ulkus
diabetikum pada kaki kanan. Perawat sedang melakukan perawatan luka, setelah
membuka balutan kemudian mengkaji karakteristik luka, tampak kemerahan pada luka
dan sebagian berwarna hitam. Kemudian perawat membersihkan luka dengan NaCL 0,9
%. Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Mengeringkan luka
B. Melakukan nekrotomi
C. Memberikan obat pada luka
D. Memberikan kompres basah
E. Menutup luka dengan kassa steril

26. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
demam tinggi. Hasil pengkajian mukosa bibir kering, terdapat petekie, badan terasa
lemas, gusi berdarah, Hb 17,2 g/dl, Hl 51%, trombosit 44.000/mm3, leukosit 3800/mm3,
urin 200 cc/8 jam. Pasien mendapat terapi cairan infus RL 2500 ml/hari, faktor tetesan
20x/menit. Berapakah jumlah tetesan infus pada pasien tersebut?
A. 14 tetes/menit
B. 21 tetes/menit
C. 25 tetes /menit
D. 35 tetes/menit
E. 42 tetes/menit

27. Seorang laki – laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
leukemia. Hasil Pengkajian Hb 6.4 gr/dl, pasien direncanakan untuk transfuse darah.
Perawat telah memasang jalur intravena dan memberikan NaCl 0.9% 50 cc, darah yang
sudah disiapkan kemudian dihangatkan. Apakah tindakan selanjutnya yan tepat?

A. Mengobservasi Pasien
B. Memasang darah transfusi
C. Mendokumentasikan data yang relevan
D. Mengecek label darah dan mencocoknya
E. Menutup klem yang berada dibawah kantong normal salin

28. Seorang laki – laki berusia 34 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena diduga
terinfeksi HIV. Hasil pengkajian nyeri menelan terdapat candidiasis oral, pemeriksaan
HIV (+) kondisi pasien hanya diketahui oleh istrinya. Perawat menolak menyampaikan
kondisi pasien sebenarnya kepada anggota keluarga yang lain. Apakah prinsip etika
pada kasus tersebut?
A. Fidelity
B. Veracity
C. Autonomy
D. Beneficence
E. Confidentiality

29. Seorang laki – laki berusia 21 tahun datang ke Voluntary Counselling and Testing (VCT)
untuk melakukan konsultasi pengobatan antiretroviral (ARV) setelah dinyatakan positif
HIV dari hasil pemeriksaan rapid-test. Pasien diberikan informasi dasar tentang
pengobatan ARV, rencana terapi, kemungkinan timbulnya efek samping dan
konsekuensi ketidakpatuhan. Edukasi tentang kontinitas mengkonsumsi ARV sangat
ditekankan oleh konselor. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
A. Menentukan pengawas minuman ARV
B. Membuat Jadwal mengkonsumsi ARV
C. Memastikan tempat penyimpanan ARV
D. Mengingatkan waktu kunjungan dan pengambilan ARV
E. Menyarankan pasien menggunakan pengingat minum ARV

30. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian luka
bakar grade II dengan luas 35 %, BB 50 kg, Tb 156 cm, TD 100/60mmHg, frekuensi nadi
60x/menit, frekuensi napas 20x/menit. Pasien telah diberikan terapi cairan RL sebanyak
2000 cc. Apakah yang menjadi kriteria keberhasilan terapi cairan tersebut?
A. Urin ouput 12.5-25 ml/jam
B. Urin ouput 25-50 ml/jam
C. Urin ouput 50-75 ml/jam
D. Urin ouput 75-100 ml/jam
E. Urin ouput 100-125 ml/jam

31. Seorang laki – laki berusia 65 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis DM. Hasil
pengkajian didapatkan pasien tampak lemah, gemetar, keluar keringat dingin. TD 100/60
mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36 ºC. Pasien telah
disuntik dengan actrapid 30 menit yang lalu. Apakah evaluasi tindakan pada kasus
tersebut?
A. Monitor tingkat kesadaran
B. Monitor glukosa darah
C. Monitor balans cairan
D. Monitor tetesan infus
E. Monitor tanda vital

32. Seorang perempuan berusia 70 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian sesak bertambah jika beraktivitas, batuk dan dahak
berwarna putih kental, TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 118x/menit, frekuensi napas
28x/menit. Dan edema anasarka. Pasien mendapat terapi furosemide 5 mg/hari. Apakah
yang harus diobservasi sebagai antisipasi pengobatan tersebut?
A. Blood urea nitrogen (BUN) 15 mg/dL
B. Potassium 3.0 mEq/L
C. Sodium 135 mEq/L
D. Clorida 98 mEq/L
E. Hb 12 mg/Dl
33. Seorang laki – laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian sesak bertambah jika beraktivitas, batuk dan dahak
berwarna putih kental, TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 118x/menit, frekuensi nadi
100x/menit, frekuensi napas 28x/menit, bunyi jantung S3, oliguria, berat badan
bertambah, edema anasarka, dan pasien tampak gelisah. Apakah masalah keperawatan
yang tepat pada kasus tersebut?
A. Gangguan bersihan jalan napas tidak efektif
B. Risiko penurunan cardiac output
C. Kelebihan volume cairan
D. Intoleransi aktivitas
E. Cemas

34. Seorang laki – laki berusia 25 tahun dirawat di ruang bedah dengan crush injury. Hasil
pengkajian kesadaran pasien koma, tampak luka lacerafum di sekujur tubuhnya dan
fraktur pada kedua kakinya. Tekanan darah 100/80 mmHg frekuensi nadi 100x/menit,
frekuensi napas 20x/menit. Apakah hasil laboratorium yang perlu diantisipasi meningkat
pada pasien tersebut?
A. Prothrombin time
B. Hemoglobin
C. Hematocrit
D. Crealinine
E. Leukosit

35. Seorang laki – laki berusia 25 tahun dirawat di ruang bedah karena tumor giant cell pada
femur. Hasil pengkajian pasien riwayat mengkonsumsi penumbuh tinggi badan yang
terjual bebas, pasien mengalami nyeri hebat skala 7, bertambah saat digerakan, dan
hasil rontgen tampak osteoporosis pada area tumor. Apakah tindakan yang tepat pada
pasien tersebut?
A. Eksternal fiksasi
B. Internal fiksasi
C. Skeletal traksi
D. Gips
E. Slab

36. Seorang Laki - laki berusia 49 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan CKD. Hasil
pengkajian pasien sesak napas, sulit tidur. BB 80 kg. TD 155 cm, TD 170/90mmHg,
frekuensi nadi 87x/menit, frekuensi napas 30x/menit , suhu 35C.Kulit tampak
kehitaman, konjuctiva pucat dan kaki bengkak. Apakah data utama yang harus dikaji
selanjutnya pada pasien tersebut?
A. Fatiq
B. Pucat
C. Kelelahan
D. Lerhargy
E. Petechiae

37. Seorang Laki - laki berusia 44 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan kesadaran
sopur, riwayat demam lebih dari 1 minggu sering BAK, pemeriksaan TD 80/60mmHg, N
115x/m, S 38,2 derajat Celsius. Pernapasan kusmaul dan jumlah urin 700 ml/2 jam. Pada
tungkai kanan bawah terlihat gangren diabetes grade III dan GD sewaktu 350 gr/dl.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Hipertermia
B. Resiko infeksi
C. Defisit volume cairan
D. Ketidak stabilan gula darah
E. Gangguan integritas kulit

38. Seorang Laki - laki berusia 24 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan penurunan
kesadaran lebih dari 6 jam. Hasil pengkajian didapat tingkat dekortikasi, membuka mata
dan mengerang saat diberi rangsang nyeri, TD 150/90 mmHg N 100x/mnt, P 28 x/mnt,
pupil anisokor kanan reflex cahaya +/-, terdapat stridor (+) Hasil CT scan menunjukan
pendarahan pada intracranial. Pasien masuk karena kecelakaan lalu lintas. Apakah
tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Buat jalan napas paten
B. Kaji tingkat kesadaran pasien
C. Buat pasien bed rest dengan posisi semifowler
D. Kolaborasi pemberian menitol 20%
E. Kolaborasi pemberian diuretic

39. Seorang Laki - laki berusia 42 tahun diantar istri ke poliklinik dengan keluhan nyeri dada,
dan rasa tercekik. Memiliki riwayat nyeri dada berulang. Pasien juga memiliki riwayat
hiperkolesterol dan diabetes mellitus. Diagnosa medis sementara adalah Myocardial
infark (MCL). Dari pemeriksaan ditemukan TD 140/90mmHg, nadi 99x/menit, RR
23x/menit, suhu 37 C foto rontegen terlihat ada infitirate di lobus paru kanan atas.
Pasien diberikan ISDN (isosorbate denitrat) Apakah yang harus dievaluasi segera pada
kasus tersebut?
A. Kualitas nyeri
B. Tekanan darah
C. Gula darah
D. Nadi
E. Kolestrol

40. Seorang laki – laki berusia 35 tahun dirawat di ruang bedah karena kecelakaan lalu
lintas. Hasil pengkajian didapat data pasien mengeluh nyeri daerah ujung ekstremitas
kanan. Pasien terpasang gips daerah tibia karena fraktur, TD 100/70mmHg, frekuensi
nadi 80x/menit, frekuensi napas 19x/menit, capillary refill 5 detik, ekstremitas pucat,
dingin pada ekstremitas kanan. Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus
tersebut?
A. Melonggarkan atau membuka gips
B. Melaporkan kejadian tersebut pada dokter
C. Memberikan kompres hangat pada ekstremitas kanan
D. Memberikan analgetik
E. Mengajarkan pasien untuk distraksi

41. Seorang laki – laki berusia 27 tahun ke poliklinik penyakit dalam keluhan sesak napas,
walaupun sudah menyemprotkan obat asmanya beberapa kali. Hasil pengkajian
didapatkan malas makan, gelisah, sering pegang diadanya karena nyeri, wheezing (+)
Rhonchi (+) TD 100/60mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 32x/menit ,
suhu 38.4 ºC. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Cemas
B. Nyeri akut
C. Gangguan pola panas
D. Bersihan jalan napas tidak efektif
E. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Anda mungkin juga menyukai