Anda di halaman 1dari 66

Bahagia?

Kesehatan Jiwa
Urban Mental Health
Gangguan Jiwa

Neurotik : cemas, depresi


Psikotik (gangguan jiwa berat)
Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa  3P
 Gangguan Pikiran,
 Gangguan Perasaan
 Gangguan Perilaku

yang menimbulkan penderitaan dan


terganggunya fungsi sehari-hari
(fungsi pekerjaan dan fungsi sosial) dari
orang tersebut.
Gangguan Jiwa Individu

 Gejala klinis yang bermakna


 Menimbulkan penderitaan
 Menimbulkan disabilitas – perawatan diri
FAKTOR YG BERPERAN

GENETIK

BIOLOGIK

Gangguan Jiwa
KEPRIBADIAN

PSIKOSOSIAL
Urban
Mental Health
Urban Mental Health

Nilai-nilai sosial yang berubah


 Modernisasi
Urbanisasi
Urban Mental Health

Urban life style


Media sosial – budaya instan
Kemacetan Lalulintas
Kurangnya waktu untuk
keluarga
Urban Mental Health

Kekerasan dalam rumah tangga


Kriminalitas
Anak jalanan
 Prostitusi
Narkoba
Bunuh diri
Stress
 Adalah Tanggapan tubuh (respons) yang sifatnya
non-spesifik terhadap setiap tuntutan.
 Jika tuntutan terhadap tubuh berlebihan maka disebut
distress.
 Tubuh mengadakan reaksi manakala ada rangsangan
dari luar baik pisik / psikis.
 Tubuh akan menselaraskan rangsangan stress tersebut
dalam bentuk penyesuaian diri.
 Manusia mempunyai enersi penyesuaian diri terhadap
stress.
 Adalah suatu bentuk suatu ketegangan yang
mempengaruhi fungsi alat–alat tubuh.
Gejala – Gejala Stress

 Merokok dan minum berlebihan :


alkhohol, kopi, vitamin, food suplement
 Perubahan perilaku & hubungan sexual
 Kesulitan dalam mengambil keputusan
 Mudah tersinggung, marah, agresif.
 Kegiatan tak terkendali
 Berat badan & aktifitas tidak teratur
 Sering berbuat kekeliruan dalam
bertindak.
UU Nomor 18 Tahun 2014
tentang Kesehatan Jiwa

Kesehatan jiwa, yaitu suatu kondisi yang


memungkinkan seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan
sosial
Individu tersebut menyadari
kemampuan/potensi diri, dapat mengatasi
tekanan hidup sehari-hari,
dapat bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya
JIWA YANG SEHAT

 Dapat menerima dirinya sendiri yang disertai rasa


senang / enak
 Dapat melakukan hubungan dengan oarang lain secara
rukun / harmonis
 Dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
JIWA YANG SAKIT
(GANGGUAN JIWA)
 BILA INDIVIDU MENGALAMI DISTRESS
(BEBAN HIDUP), MENGAKIBATKAN
INDIVIDU TERSEBUT TIDAK DAPAT
BERADAPTASI DENGAN BEBAN /
STRESSOR SEHINGGA MENGALAMI
DISFUNGSI ATAU DETEORISASI.
CONTOH;
SEJAK ORANG TUANYA MENINGGAL DUNIA DIA
TIDAK MAU KULIAH LAGI; KARENA MERASA
SEDIH YANG BERKEPANJANGAN ( DEPRESI )
Barometer Kebahagiaan (BPS)

 Ketersediaan waktu luang


 Hubungan sosial
 Keharmonisan keluarga
 Kondisi keamanan
 Keadaan lingkungan
Barometer Kebahagiaan (BPS)

Pendapatan rumah tangga


Kondisi rumah dan aset
Pekerjaan
Pendidikan
Kesehatan
GANGGUAN JIWA DIBAGI ATAS:
a. Gangguan mental organik
b. Gangguan mental fungsional

 Ad. A Gangguan mental organik


1. Gangguan delirium
2. Gangguan dementia
3. Gangguan waham organik
4. Gangguan Afektif organik
5. Gangguan penyalahgunaan Zat
Ad. B Gangguan mental
fungsional

1. Gangguan mental (jiwa) berat:


 Psikosis atau skizophrenia
2. Gangguan jiwa ringan :
 Depresi
 Gangguan cemas
 Gangguan kepribadian
CONTOH GANGGUAN JIWA YANG
PALING SERING DIALAMI OLEH
SETIAP INDIVIDU

 Gangguan ansietas = ggn.kecemasan = ggn neurosa ansietas :


Adalah kelompok ggn jiwa yang gejala utamanya adalah cemas
yang patologis,dimana gejala yang timbul me rupakan respon
yang tidak sesuai dengan stimulus yang ada, berdasarkan pada in
tensitas atau durasinya.
DKI Jakarta dan Gangguan Jiwa

 14.1% cemas dan depresi : 763.000


orang (peringkat kedua nasional)
 2.03% psikotik : 124.000 orang
(peringkat pertama nasional)
Gangguan Cemas
 Gangguan Ansietas Menyeluruh.
 Gangguan Panik
 Gangguan Fobik
 Gangguan Obsesif-kompulsif
 Gangguan Stres Pasca Trauma
 Gangguan Stres Akut
Kecemasan yang normal

 Sering dialami oleh tiap manusia.


 Timbul bila manusia di perhadapkan pada hal-hal
baru,belum dicoba atau suatu perobahan.
 Gejala : rasa takut/ cemas yang difus, ge lisah/ tidak
tenang serta gejala-gejala s.s. otonom ;pusing, nyeri
kepala, jantung berdebar-debar, berkeringat, kembung,
mual dll.
Kecemasan yang patologis

 Dinilai oleh pasien sendiri, keluarga, teman,


atau klinisi.
 Respon tidak sesuai dengan stimulusnya
seperti kondisi internalnya, perilaku dan
telah mengganggu fungsi kehidupan sehari-
hari.
 Gejala meliputi ; perasaan cemas atau takut,
sensasi fisiologis (berdebar-debar,keringat
dingin), ggn kognitif (perhatian dan
konsentrasi berkurang,daya ingat menurun )
Depresi
Depresi

Depresi akan menjadi peringkat


ke-2 penyebab beban akibat penyakit di
dunia setelah jantung pada tahun 2020,
dan menjadi peringkat pertama pada
tahun 2030 (WHO)
Psychodynamic approach

STRESOR
PSIKOSOSIAL

“lost of love object”


Psychodynamic approacch

- “mengapa ini terjadi pada diri saya ?”


- mengharap kembali spt semula
- marah, protes
- mencari kesalahan
PROTES

- merasa tak ada harapan


- sedih,menangis PUTUS ASA
- menyendiri, apatis
- masa depan suram
- ide bunuh diri…!!
MELEPASKAN DIRI
- Untuk apa marah ?
- Untuk apa sedih ?
- melepaskan diri dari masalah
- menerima ------ pasrah
Grief : Bowlby - mulai bangkit
GEJALA DEPRESI

Tak ada
Mood Minat / gairah Lesu lelah
Depresif

Rasa bersalah & Tidak bisa


takberguna Depression konsentrasi

Pikiran Perubahan
bunuh-diri berat badan &
Pola tidur
Pesimis Keluhan-keluhan
masa depan suram somatik

DSM-IV. Washington, DC: APA; 1994.


ANCAMAN BUNUH DIRI(1)

 STRESSOR  mekanisme defens   krisis 


merasa tak ada jalan ke luar  destruksi diri
( bunuh diri ).
Perlu diperhatikan
 Stress tidak bisa dihindari tapi harus dihadapi dengan benar
dan bijaksana.

 Kembalikan “H a r m o n i s a s i”

 Dengan keluarga
 Dengan lingkungan
 Dengan pekerjaan
 Dengan Tuhan
Happy Life
Gangguan Cemas dan Depresi

Nasional 11,6%
Jakarta 14,1 %
Narkoba

39
Perlu diperhatikan
 Stress tidak bisa dihindari tapi harus dihadapi dengan benar
dan bijaksana.

 Kembalikan “H a r m o n i s a s i”

 Dengan keluarga
 Dengan lingkungan
 Dengan pekerjaan
 Dengan Tuhan
 FASE REMAJA DIANGGAP SEBGAI FASE
KRITIS DAN BISA TERJADI BREAK DOWN
.
 CORAK KEPRIBADIAN SUDAH MULAI
TAMPAK.
Peningkatan anak remaja bunuh diri mencerminkan
:

Adanya perubahan lingkungan sosial.


Keadaan sosial ekonomi terpuruk shg klg
stres, tegang; cara hidup kekeluargaan
menyebabkan anak rentan.
 ada pemicu yg bisa jadi hal sepele.
 anak mudah melakukan tindakan
bunuh diri.
Penyebab anak remaja bunuh diri :

 Tdp ggn kejiwaan pd anak dan remaja spt Depresi berat,


Skizofrenia, Ggn Bipolar dg tingkah laku dan anti sosial
(kemarahan dan agresifitas).
 Pengaruh keluarga : klg kurang hangat, kurang
mendukung, kurang komunikasi, kurang respon
emosional, tdp kekerasan pd klg yg tinggi, disiplin keras,
penganiayaan, dan klg penuh konflik.
 Kurangnya dukungan kelompok teman sebaya dan
penyesuaian sosial yg buruk.
 Anak dan remaja paling rentan bila tdp msl sosial
ekonomi yg kurang;  anak berkembang dlm kemiskinan
 risiko plg kuat utk bunuh diri.
 Pengaruh genetik.
 Biologik.
Risiko tinggi anak dan remaja bunuh
diri :

 Pernah mencoba bunuh diri.


 Tdp ide bunuh diri menetap.
 Tdp gejala ggn jiwa spt :
 Depresi berat, Skizofrenia, Ggn. Bipolar.
 Anak tdp riwayat perilaku agresif, anti sosial atau
penyalahgunaan zat / narkoba.
Prevalensi gangguan jiwa berat (psikosis/skizofrenia)
1,7 permil dari populasi (400.000 penderita) – Riskesdas 2013
KELUHAN PENYERTA

 KELUHAN SAKIT KEPALA


 KELUHAN LAMBUNG
 KELUHAN SALURAN CERNA
 KELUHAN SALURAN NAFAS
 KELUHAN NYERI
Gangguan Cemas
Gangguan Cemas

Ditandai oleh rasa ketakutan yang difus,


tidak menyenangkan, dan samar-samar,
seringkali disertai gejala otonomik
(nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, gangguan
lambung ringan dan gelisah).
TERIMA KASIH
Gangguan Jiwa Berat

14,3% dari orang yang menderita gangguan jiwa berat


(57 ribu kasus) di Indonesia mengatakan pernah
dipasung (Riskesdas 2013).
Penyebab :kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat
serta masih kuatnya stigma terhadap kesehatan jiwa
Banyak mitos dan kepercayaan yang berkembang di
masyarakat
Gangguan Jiwa Berat
(Riset Kesehatan Dasar 2007)

Nasional 0,5 %
Jakarta 20,3 %
Indonesia

50 ribu orang dipasung (estimasi)


700 psikiater melayani 240 juta
penduduk Indonesia
Skizofrenia

Waham
Halusinasi
Gejala positif
Gejala negatif
Lamanya satu bulan atau lebih
Gangguan Perilaku Berkelompok

gang motor, vandalisme,


kenakalan remaja
Gangguan Perilaku Sosial
(Penyakit Masyarakat)

anarkisme, kriminalitas,
prostitusi, judi, narkoba
Apa yang Bisa Kita Lakukan?

o Mengobati individu yang mengalami


gangguan jiwa
o Restorasi psikososial
o Dukungan keluarga, edukasi, psikoterapi
Community mental health services:
Prevensi dan promosi

63
Lampiran Permenkes
No.75/Menkes/SK/II/2014 tentang
Puskesmas

Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat


dan napza pada populasi umum maupun pada
kelompok khusus
(ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja, lansia)
Kota yang Ramah Jiwa

Kebijakan tatakota yang


memahami perubahan
fenomena sosial dan
nilai budaya
ta

Terima Kasih
Adhi
adhinur@gmail.com
081998195759

Anda mungkin juga menyukai